Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 1 2 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 4. Gelang identifikasi pasien apa saja yang digunakan di RSA?
Jawab :
1. Apayang andaketahuitentangsasarankeselamatanpasien di RSA? 1) Warna gelang identifikasi pasien :
Jawab : a. Pasien laki-laki : BIRU.
Ada 6 sasarankeselamatanpasien di RSA yaitu : b. Pasien perempuan : MERAH MUDA.
1) Ketepatanidentifikasipasien. 2) Penanda risiko (ident alert) :
2) Peningkatankomunikasi yang efektif. a. Alergi : MERAH.
3) Peningkatankeamananobat yang perludiwaspadai. b. Risiko Jatuh : KUNING.
4) Kepastiantepatlokasi, tepatprosedur dan tepatpasienoperasi. c. DNR (Do Not Resuscitate) : UNGU.
5) Penguranganrisikoinfeksiterkaitpelayanankesehatan.
6) Penguranganrisikopasienjatuh. 5. Bagaimana prosedur pemasangan gelang identifikasi pasien?
Jawab :
2. Bagaimana prosedur identifikasipasien di RSA? Pasien Identifikasi (tanyakan nama dan tanggal lahir) li hat
Jawab : gela ng dan coco kka n Penjelasan fungsi gelang Pasang
1) Data pasien di identifikasi sesuai dengan KTP atau kartu identitas gelang (sesuai poin 4).
yang berlaku seperti KK,akte Kelahiran dll.
2) Identifikasi dilakukan sekurang-kurangnya dengan menggunakan 6. Dapatkah anda menjelaskan cara komunikasi yang efektif di RSA?
2 data wajib yaitu nama pasien dan tanggal lahir. Jawab :
3) Pasien non MRS (rawat jalan dan penunjang) diidentifikasi dengan 1) RSA menggunakan teknik SBAR (Situation–Background–
karcis pasien. Assessment – Recommendation) dalam melaporkan kondisi
4) Pasien MRS (rawat inap) diidentifikasi dengan gelang identifikasi pasien sehingga meningkatkan efektivitas komunikasi antar
pasien. pemberi layanan.
5) Selalu gunakan kalimat terbuka dalam proses pengidentifikasian pada 1) Situation : Kondisi terkini yang terjadi pada pasien.
pasien 2) Background : Informasi penting apa yang berhubungan
6) Jangan melakukan prosedur apapun pada pasien yang tidak bisa dengan kondisi pasien terkini.
teridentifikasi dengan jelas (tidak menggunakan gelang atau tidak 3) Assessment : Hasil pengkajian kondisi pasien terkini.
terpenuhi 2 data wajib). Pengecualian pada kondisi kegawatdaruratan 4) Recommendation : Apa yang perlu dilakukan untuk
pasien di IGD, IPI/ICU dan kamar operasi serta penolakan pasien mengatasi masalah pasien saat ini.
dengan tetap memperhatikan data identitas pasien. 2) RSA konsisten dalam melakukan verifikasi terhadap akurasi dari
komunikasi lisan dengan teknik CAtat, BAca kembali dan
3. Kapan dilakukan proses verifikasi identitas pasien ? Konfirmasi ulang (CABAK) terhadap perintah yang diberikan.
Jawab : 3) Pelaporan kondisi pasien kepada DPJP menjadi tanggungjawab
1) Sebelum pemberian obat. dokter jaga ruangan yang bertugas.
2) Sebelum pemberian transfusi darah.
3) Sebelum pengambilan sampel untuk pemeriksaaan laboratorium dan
pemeriksaan radiologi.
4) Sebelum dilakukan tindakan medis.
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 1 2 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
2) NORUM (Nama Obat Rupa Ucap Mirip)/ LASA (Look Alike Sound
Alike) yaitu obat-obatan yang terlihat mirip dan kedengarannya
mirip.
Pengelolaan High Alert Medication (HAM)
1) Tidak menggunakan instruksi verbal dalam memberikan
terapi HAM dan hindarkan penggunaan singkatan yang
tidak lazim dalam penulisan resep (Daftar singkatan lazim
ada dalam SPO peresepan).
2) Menyediakan akses informasi mengenai HAM.
3) Penyimpanan di lokasi khusus dengan akses terbatas dan
diberi
penandaan yang jelas berupa label / kertas berwarna merah
bertuliskan “HIGH ALERT”.
4) NaCI 0,3% DAN KCI tidak boleh disimpan di ruang
perawatan kecuali di Instalasi Perawatan Intensif (IPI).
5) Ruang perawatan yang boleh menyimpan elektrolit pekat
harus memastikan bahwa elektrolit pekat disimpan di
lokasi dengan akses terbatas bagi petugas yang diberi
wewenang.
6) Menggunakan tabel dosis standar.
7) Menggunakan label / tanda peringatan untuk HAM berikut :
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 3 4 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 3 4 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
Jawab :
Proses check list ini merupakan standar operasi yang meliputi
pembacaan dan pengisian formulir sign in dilakukan sebelum pasien
dianestesi, time out dilakukan sesaat sebelumincisi/tindakanpasien
operasi dan sign out setelah operasi selesai. Proses sign in, time out
dan sign out ini dipandu oleh perawat sirkuler/on loop dan diikuti
oleh operator, dokter anestesi serta perawat.
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 5 6 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
11. Bagaimana cara asesmen pasien risiko jatuh? MORSE FALL SCALE (SKALA JATUH MORSE)
Jawab : Faktor Risiko Skala Skor
1) Perawat akan melakukan penilaian dengan asesmen risiko Jatuh Riwayat jatuh Ya 25
menggunakan Morse Fall Scale dan mencatat hasil asesmen awal Tidak 0
ke dalam rekam medis pasien. Diagnosis sekunder ( Ya 15
2) Asesmen risiko jatuh pada pasien anak menggunakan scoring ≥ 2 diagnosis medis ) Tidak 0
HUMPTY DUMPTY Alat bantu Berpegangan pada
30
perabot
Tongkat / alat
15
penopang
Tidak ada / kursi
roda / perawat / tirah 0
baring
Terpasang infus Ya 20
Tidak 0
Gaya berjalan Terganggu 20
Lemah 10
Normal / Tirah
0
baring / Imobilisasi
Status mental Sering lupa akan
keterbatasan yang 15
dimiliki
Sadar akan
kemampuan diri 0
sendiri
Kategori :
Risiko tinggi = ≥ 45
Risiko sedang = 25 – 44
Risiko rendah = 0 – 24
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 7 8 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 9 10 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
Asesmen ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai hasil HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)
penilaian risiko jatuh pada pasien dan jika terjadi perubahan kondisi
pasien atau pengobatan. 1. Tahukah anda tentang bagaimana hak pasien di RSA?
Jawab :
12. Apa yang dilakukan jika ada pasien yang jatuh? Hak pasienmenurut UU NO 44 Pasal 32 TAHUN 2009 adalah :
Jawab : 1) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
Dilakukan tatalaksana kepada pasien jatuh dan membuat laporan berlaku di Rumah Sakit.
insiden keselamatan pasien. 2) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi.
4) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional.
5) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi.
6) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
7) Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya
dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
8) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada
dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam
maupun di luar Rumah Sakit.
9) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.
10) Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko
dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
11) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya.
12) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13) Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit.
15) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit
terhadap dirinya.
16) Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 11 12 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
17) Menggugat danatau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar berikut :
baik secara perdata ataupun pidana. a. Kakek atau nenek kandung.
18) Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan b. Saudara –saudara kandung dewasa.
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai c. Induk semang atau Wali yang sah.
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4) Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan
(informed Consent) atau penolakan penolakan tindakan
2. Bagaimana prosedur pemberian informasi dan edukasi kepada pasien medis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut:
dan keluarga? a. Ayah atau Ibu Kandung.
Jawab : b. Kakek atau nenek kandung.
Pemberian informasi dan edukasi diberikan sesuai kebutuhan, c. Wali yang sah.
dan diberikan oleh petugas dengan kompetensi yang sesuai. Dalam d. Saudara –saudara kandung dewasa.
pemberian informasi dan edukasi ini dikoordinasi oleh DPJP. 5) Bagi pasien dewasa yang berada dibawah pengampuan
(curatelle) atau perwalian. Persetujuan atau penolakan tindakan
3. Bagaimana prosedur pemberian informed consent kepada pasien dan medis diberikan oleh :
keluarga? a. Wali yang sah.
Jawab : b. Curator (yang bertanggung jawab pada hidup orang yang
(Sesuai Permenkes No. 290/MENKES/PER/III/2008 tentang diampu).
PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN). 6) Bagi pasien dewasa yang telah menikah atau telah mejadi orang
SPO Pemberian Informed Consent tua, persetujuan atau penolakan tindakan medik diberikan oleh
Informed consent diperoleh sebelum operasi, anestesi, penggunaan mereka menurut urutan hal tersebut.
darah atau produk darah dan tindakan serta pengobatan lain yang a. Pasien sendiri.
berisiko tinggi. b. Suami atau Istri.
Semua tindakan kedokteran harus mendapat persetujuan pasien c. Ayah atau Ibu Kandung.
dan atau keluarga setelah mendapat penjelasan yang cukup d. Anak kandung dewasa.
tentang hal-hal yang berkaitan dengan tindakan tersebut dari e. Saudara – saudara Kandung dewasa.
(DPJP). Informed consent menginformasikan tentang diagnosis, dasar
Yang berhak untuk memberikan persetujuan setelah diagnosis, tindakan kedokteran, indikasi tindakan, tatacara, tujuan,
mendapatkan informasi adalah : risiko, komplikasi, prognosis, alternatif dan risiko serta lain lain
1) Pasien sendiri, yaitu pasien yang telah berumur 21 tahun atau
kurang dari 21 tahun tetapi telah menikah. 4. Bagaimana pasien mendapatkan informasi pelayanan kerohanian di
2) Bagi pasien dibawah umur 21 tahun, persetujuan (informed RSA?
consent) atau penolakan tindakan medis diberikan oleh Jawab :
mereka menurut urutan hak sebagai berikut : Pasien baru akan mendapatkan pelayanan kerohanian 1 kali dan
a. Ayah atau Ibu Kandung. selanjutnya atas permintaan pasien dan keluarga.
b. Kakek atau nenek kandung.
c. Saudara –saudara kandung dewasa.
3) Bagi pasien dibawah umur 21 tahun, belum menikah dan tidak
mempunyai orang tua, persetujuan (informed consent) atau
penolakan
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 13 14 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
5. Bagaimana RSA melindungi kebutuhan privasi pasien? PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK)
Jawab :
Saat dilakukan pemeriksaan/konsultasi/tata laksana maka antar 1. Siapa yang memberikan edukasi kepada pasien & keluarga?
pasien akan dibatasi dengan tirai. Jawab :
SPO Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien Semua pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga
diberikan oleh petugas yang berkompeten dan dikoordinasi oleh DPJP.
6. Bagaimana RSA melindungi pasien terhadap kekerasan fisik?
Jawab : 2. Bagaimana prosedur pemberian informasi atau edukasi kepada pasien
1) Kriteria kekerasan fisik di lingkungan RSA terdiri atas : & keluarga?
pelecehan seksual, pemukulan, penelantaran dan pemaksaan Jawab :
fisik terhadap pasien baik yang dilakukan oleh penunggu & Ucapkan salam Pastikan identitas pasien Ciptakan suasana
pengunjung pasien maupun petugas. nyaman Perkenalkan diri & jelaskan tugas dan peran anda
2) Bila terdapat indikasi sesuai poin 1, petugas RSA dapat Verifikasi materi Dokumentasikan dalam form edukasi tawarkan
melakukan tindakan pemaksaan fisik (seperti pengekangan) bantuan kembali ucapkan terima kasih dan salam.
sesuai standar medis dan etika rumah sakit yang berlaku. (SPO pemberian informasi atau edukasi)
3) Setiap petugaskeamanan sudah terlatih untuk menangani hal
tersebut. 3. Bagaimana cara anda mengetahui pencapaian keberhasilan edukasi
4) Setiap pasien, pengunjung dan karyawan yang berada di yang diberikan ?
RSA harus menggunakan tanda pengenal berupa : gelang, Jawab
identifikasi pasien (pasien), kartu visitor/pengunjung Melakukan validitas/konfirmasi bahwa pasien dan keluarga bisa
(pengunjung) atau ID card (karyawan). menerima dan memahami edukasi yang diberikan.
SPO Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik
4. Apakah pasien mendapat bukti edukasi yang diberikan?
7. Bagaimana prosedur melindungi barang milik pasien? Jawab
Jawab : 1) Ada bahan materi yang diberikan kepada pasien dan atau
Setiap barang berharga pasien harus dititipkan di ruang security keluarga.
kecuali uang dititipkan ke kasir RSA. Bila 2) Ada dokumen pemberian edukasi berupa formulir pemberian
tidak dititipkan dan terjadi kehilangan risiko ditanggung sendiri. edukasi yang ditandatangani oleh pemberi edukasi dan penerima
SPO Perlindungan Barang Milik Pasien edukasi.
8. Apa yang dilakukan RSA jika pasien menolak atau
memberhentikantindakan resusitasi atau pengobatan yang diberikan?
Jawab :
1) RSA menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk
menolak pelayanan resusitasi.
2) Keputusan beserta alasan untuk tidak melakukan Resusitasi
Jantung Paru (RJP) harusdicatat di rekam medis pasien dan di
formulir Do Not Resuscitate (DNR). Formulir DNR harus diisi
dengan lengkap dan disimpan di rekam medis pasien.
3) Keputusan harus dikomunikasikan kepada semua orang yang
terlibat dalam perawatan pasien.
SPO Penolakan Tindakan atau Pengobatan
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 15 16 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 17 18 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
Investigasi
Sederhana (1-
2 minggu)
Laporan
Rekomendasii Kejadian
Direksi memperoleh laporan dari tim KPRS segera setelah proses RCA MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGS)
(Road case Analysis)
selesai. 1. Apa yang anda ketahui tentang program PONEK di RSA?
Jawab
Yang membuat laporan insiden keselamatan pasien adalah : 1) RSA melaksanakan program PONEK (Pelayanan Obstetrik
a) Siapa saja atau semua staf RS ‘Aisyiyah Bojonegoro yang Neonatal Emergensi Komprehensif) untuk menurunkan angka
kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu.
pertama menemukan kejadian. 2) RSA membentuk tim atau panitia PONEK untuk menjalankan
b) Siapa saja atau semua staf RS ‘Aisyiyah Bojonegoro yang terlibat program PONEK RS.
dalam kejadian. 2. Apa yang anda ketahui tentang program TB-DOTS di RSA?
Jawab :
1) RSA melaksanakan penanggulangan TB sesuai dengan pedoman
strategi DOTS (Direct Observe Treatment Shortcourse).
2) RSA membentuk tim atau panitia untuk menjalankan program
TB DOTS RS.
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 21 22 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 23 24 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 25 26 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 27 28 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
Perawat :
Mempunyai
pengalaman
minimal 2 tahun
bekerja di critical
care.
BTLS dan BCLS.
Cepat menangani Ramah Melayani Dengan Islami 29 30 Cepat menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
Langkah 3 : Nilai adanya efek atau pengaruh akut dari penyakit yang
diderita pasien, dan berikan skor (rentang antara 0-2). Sebagai contoh, jika
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 31 32 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
pasien sedang mengalami penyakit akut dan sangat sedikit/ tidak dapat Asesmen nyeri menggunakan FLACCS dan Wong Baker Faces Rating
asupan makanan >5 hari, berikan skor 2. Scale untuk usia > 3 tahun.
Langkah 4 : Tambahan skor yang diperoleh dari langkah 1, 2 dan 3 untuk
menilai adanya risiko malnutrisi.
1) Skor 0 = risiko rendah
2) Skor 1-2 = risiko sedang
3) Skor > 2 = risiko tinggi
Langkah5 :Gunakan panduan tatalaksana untuk merencanakan strategi
keperawatan berikut ini.
Risiko Rendah
Asesmen ulang pada pasien di RSA (tiap minggu), pada pasien rawat
jalan (tiap bulan).
Risiko Sedang
Observasi :
1) Catatan asupan makanan selama 3 hari.
2) Jika asupan adekuat, asesmen ulang pasien di RSA (tiap minggu)
pada pasien rawat jalan (tiap bulan).
3) Jika tidak adekuat, rencana strategi untuk perbaikan dan
peningkatan asupan nutrisi pantau dan kaji ulang program
pemberian nutrisi secara teratur.
Risiko Tinggi
Tata laksana:
1) Rujuk ke ahli gizi.
2) Perbaiki dan tingkatkan asupan nutrisi.
3) Pantau dan kaji ulang program pemberian nutrisi pada pasien di
RSA (tiap minggu) pada pasien rawat jalan (tiap bulan).
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 33 34 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
0 1 2
Wajah Tidak ada Sesekali Sering
ekspresi tertentu meringis atau cemberut
atau senyum mengerutkan konstan,
kening rahangditarik.
tidak tertarik,
bergetar dagu.
KAKI Posisi normal Tidak nyaman, Menendang
atau santai gelisah, atau kaki
tegang disusun
AKTIVITAS Berbaring dengan Mengeliat Melengkung
tenang, posisi mengeser Kaku
normal, bergerak maju mundur, 3. Kapan asesmen awal harus diselesaikan
dengan mudah tegang Jawab :
MENANGI Tidak ada Erangan atau Menangis Asesmen medis dan keperawatan awal diselesaikan dalam waktu
S teriakan (terjaga rengekan terus, teriakan 1x24 jam setelah pasien masuk sebagai pasien rawat inap.
atau tertidur) keluhan atau isak
sesekali tangis; sering
keluhan
CONSOLA Konstan, santai. Diyakinkan, Sulit untuk
BILITAS menyentuh, konsol atau
sesekali kenyamanan
memeluk. atau sedang
berbicara;
distractable.
SKORING
0 : Tidak Nyeri 4-6 : Nyeri Sedang
1-3 : Nyeri ringan 7-10 : Nyeri berat
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 35 36 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
1. Apa saja yang termasuk pelayanan pasien berisiko tinggi di RSA ? 4. Bagaimana prosedur penanganan pasien restraint?
Jawab: Jawab :
1) Pasien kasus emergensi. Restraint adalah suatu metode/cara pembatasan/restriksi yang
2) Pasien menggunakan layanan resusitasi. disengaja terhadap gerakan /perilaku seseorang.
3) Pasien dengan pemberian darah dan produk darah. SPO Penggunaan Restraint
4) Pasien yang menggunakan alat bantu hidup dasar atau pasien
yang koma. Resusitasi Jantung Paru Otak (RJPO)
5) Pasien yang menderita penyakit menular dan penurunan
kekebalan tubuh (immune-suppressed). Datangi korban
6) Pasien yang menggunakan alat penghalang (restraint) 1. Amankan diri amankan korban, amankan lingkungan
7) Pasien lanjut usia, orang dengan keterbatasan (fisik/mental), 2. Bangunkan korban dengan memanggil bila tidak respon berikan
anak-anak, dan pasien yang berisiko disiksa. rangsang nyeri
3. Cek nafas
2. Bagaimana prosedur penyimpanan, penyajian dan pendistribusian 4. Cek nadi karotis max ≤ 10 detik (khusus medis & paramedis)
makanan kepada pasien? 5. Bila tidak ada respon, Panggil bantuan (hubungi 121 : Code Blue)
Jawab: 6. Lakukan kompresi pada tengah-tengah dada (center of chest)
1) Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara mengurangi risiko 7. Kecepatan komprsi 100 x/menit
kontaminasi dan pembusukan. 8. Kedalaman 4-5 cm full recoil
2) Makanan didistribusi secara tepat waktu dan memenuhi 9. Perbandingan 30 kompresi banding 2 ventilasi (bila tersedia ambu
permintaan. bag) bila tidak ada cukup kompresi saja sampai bantuan tiba
SPO Penyimpanan, Penyajian dan Pendistribusian Makanan 10. Lakukan 5 siklus
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 37 38 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
PELAYANAN ANASTESI DAN BEDAH 1)Tanda berupa “√” di lokasi yang akan dioperasi.
2) Tanda itu harus dibuat dengan pena atau spidol permanen
Sedasi ringan Sedasi Sedasi berat / Anestesi
berwarna HITAM dan jika memungkinkan harus terlihat sampai
/minimal sedang dalam umum
pasien disiapkan dan diselimuti.
(anxiolysis) (Pasien 3) Lokasi untuk semua prosedur yang melibatkan sayatan, tusukan
sadar) perkutan, atau penyisipan instrumen harus ditandai.
Respon Respon Merespon Merespon Tidak 4)Semua penandaan harus dilakukan bersamaan saat pengecekan
normal terhadap setelah diberikan sadar hasil pencitraan diagnosis misalnya sinar-X, scan, pencitraan
terhadap stimulasi stimulasi meskipun elektronik atau hasil test lainya pastikan dengan catatan medis
pasien dan gelang identitas pasien.
stimulasi sentuhan berulang / dengan
5) Penandaan lokasi operasi dilakukan pada semua kasus, termasuk
verbal stimulasi nyeri stimulasi sisi ( laterality ), multipel struktur ( jari tangan, jari kaki, lesi ),
nyeri atau multipel level ( tulang belakang ).
Jalan Tidak Tidak perlu Mungkin perlu
Nafas terpengaruh intervensi intervensi sering 5. Beberapa prosedur yang tidak memerlukan penandaan:
memerlukan 1)Kasus organ tunggal (misalnya operasi jantung, operasi Caesar).
intervensi 2)Kasus intervensi seperti kateter jantung.
3)Kasus melibatkan gigi.
Ventilasi Tidak Adekuat Dapat tidak Sering
4) Prosedur yang melibatkan bayi premature di mana penandaan
spontan terpengaruh adekuat tidak akan menyebabkan tato permanent.
adekuat 5)Kasus dimana secara teknik atau anatomi sulit untuk memberi
Fungsi Tidak Biasanya Biasanya dapat Dapat penandaan lokasi operasi.
kardiova terpengaruh dapat dipertahankan terganggu 6)Kasus emergensi (life-threatening) yang membutuhkan operasi
skuler dipertahankan dengan baik cito/emergensi.
dengan baik
6. Dalam kasus-kasus di mana tidak diakukan penandaan, alasan
Wrong site Wrong Procedure, Wrong Person Surgery
harus dapat dijelaskan dan dipertanggung jawabkan. Pada kasus-
kasus seperti operasi spinal, dapat dilakukan proses dua tahap
1. Tiga komponen penting dalam prosedur pre operatif:
yang meliputi penandaan preoperative per level spinal (yang akan
1) Proses verifikasi.
dioperasi ) dan interspace spesifik intraoperatif menggunakan
2) Menandai lokasi yang akan dioperasi.
radiographic marking.
3) Time out.
2. Orang yang bertanggung jawab untuk membuat tanda pada pasien
7. Proses check list ini merupakan standar operasi yang meliputi
adalah dokteryang akan melakukan tindakan.
pembacaan dan pengisian formulir sign in dilakukan sebelum
3. Dokter yang membuat tanda itu harus hadir pada operasi tersebut.
pasien dianestesi, time out dilakukan sesaat sebelum
4. Penandaan di lokasi yang akan dioperasi adalah sebelum pasien
incisi/tindakan pasien operasi dan sign out setelah operasi
dipindahkan keruang di mana operasi akan dilakukan. Pasien ikut
selesai. Proses sign in, time out dan sign out ini dipandu oleh
dilibatkan, terjaga dan sadar, sebaiknya sebelum pemberian obat pre-
perawat sirkuler/on loop dan diikuti oleh operator, dokter
medikasi.
anestesi, perawat.
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 39 40 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
Contoh obat look alike adalah obat-obat dengan tampilan yang mirip
namun sebenarnya berbeda dosis maupun berbeda nama (misalnya
Amlodipin 5 mg dan Amlodipin 10 mg, alloris tab & epexol tab, divask
tab & kalnex tab). Sementara contoh obatsound alike adalah
azithromycin dan Clarithromycin, blood set dan broadced, polydex dan
polygran (terdengar mirip maupun penulisan rawan salah baca).
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 41 42 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
2) Pengelolaan obat emergensi di ruang perawatan berdasarkan SPO 6. Bagaimana prosedur pemberian obat yang berlaku di RSA ?
Stok Obat Tetap Ruangan. Jawab:
Pemberian obat menggunakan prinsip 7 tepat + 1 Waspada:
4. Bagaimana alur pelaporan insiden apabila terjadi medication error? 1) Tepat pasien.
Jawab: 2) Tepat indikasi.
Dokter maupun perawat yang menemukan terjadinya medication error 3) Tepat obat.
melaporkan kejadian tersebut. 4) Tepat dosis.
SPO Pelaporan Insiden. 5) Tepat cara pemberian.
6) Tepat waktu pemberian.
5. Bagaimana kebijakan RSA tentang persyaratan resep yang lengkap? 7) Tepat dokumentasi.
Jawab: 8) Waspada efek samping.
Resep harus memenuhi kelengkapan :
1) Nama pasien, tanggal lahir atau umur pasien (jika tidak dapat
mengingat tanggal lahir ), nomor rekam medis dan berat badan
pasien (untuk pasien anak).
2) Nama dokter, tanggal penulisan resep dan ruang pelayanan.
3) Mengisi kolom riwayat alergi obat pada bagian kanan atas lembar
resep manual.
4) Menulis tanda R/ pada setiap sediaan. Untuk nama obat tunggal
ditulis dengan nama generic. Untuk obat ditulis sesuai nama dalam
Formularium, dilengkapi dengan bentuk sediaan obat (Contoh
:injeksi, tablet, kapsul, salep), serta kekuatanya (contoh 500 mg, 1
gram).
5) Bila obat berupa racikan ditulis nama setiap jenis/ bahan obat dan
jumlah bahan obat (untuk bahan padat :microgram, milligram,
gram) dan untuk cairan : tetes, milliliter, liter.
6) Pencampuran beberapa obat dalam satu sediaan tidak dianjurkan
kecuali sediaan dalam bentuk campuran tersebut telah terbukti
aman dan efektif.
7) Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian ). Untuk aturan
pakai jika perlu atau prn atau “pro re nata” ,harus dituliskan dosis
maksimal dalam sehari dan penulisan mililiter harus dengan ml
tidak cc karena rawan error dengan C( sendok makan ).
8) Obat Narkotika
a. Jumlah harus tertulis dengan angka dan huruf ( Contoh :
Morphin Inj II (dua).
b. Setiap item wajib diberi tanda-tangan dokter.
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 43 44 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMASI (MKI) KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF (KPS)
1. Adakah standarisasi singkatan dan simbol yang dipakai di RSA? 1. Dapatkah anda menjelaskan uraian jabatan anda?
Jawab: Jawab :
RSA memiliki dan mensosialisasikan standart singkatan dan simbol Uraian jabatan bersifat personal tergantung pada jabatan yang dimiliki.
yang boleh digunakan dalam pelayanan (lihat lampiran). Secara umum uraian jabatan tersebut terdiri dari nama jabatan,
2. Bagaimana cara RSA melindungi berkas rekam medis pasien dari ikhtisar jabatan, atasan langsung, jajaran bawahan, koordinatif, tugas
kehilangan, kerusakan dan penyalahgunaan? pokok, tanggung jawab, wewenang, uraian tugas, mutu hasil kinerja,
Jawab: indikator kinerja, kondisi pelaksanaan kerja, risiko pekerjaan, fasilitas
Berkas rekam medis tidak boleh keluar dari lingkungan RSA. Berkas dan peralatan, kondisi saat bencana, persyaratan jabatan. Uraian
rekam medis retensi akan dirubah menjadi softfile dan di back up 1 hari jabatan ini disimpan oleh bagian SDI dan salinannya disimpan
2 kali. Tanpa persetujuan pasien, berkas dan isinya tidak boleh dimasing-masing bagian/instalasi/unit tempat bertugas dan salinanya
diketahui orang lain. harus dimiliki oleh setiap staf yang bersangkutan. Seluruh staf wajib
SPO Kewenangan Pengisian Berkas memahami uraian jabatannya masing-masing.
SPO Penyimpanan Berkas
SPO Pemusnahan Berkas 2. Dapatkah anda menjelaskan Struktur organisasi RSA ?
SPO Pemisahan dan Penyusutan Berkas
SPO Keamanan dan Kerahasiaan Rekam Medis Cukup jelas ya , lihat di dinding masing masing unit ada kok
SPO Evakuasi Dokumen Rekam Medis Dari Bencana
.
3. Jelaskan Visi, Misi dan Moto RSA
Cukup Jelas ya
4. Apakah anda pernah di orientasi ? apakah materi orientasi tersebut
Jawab :
materi orientasi umum oleh bag PSDI
materi orintasi unit oleh kepala ruangan unit kerja
5. Kapan anda mulai bekerja di RSA dan Sebutkan uraian tugas anda
sebagai karyawan ?
Jawab :
Kerja mulai kapan mohon Tanya SDI mulai tgl apa bulan berapa tahun brp
Urgas Harus ada salah satunya adalah
“ ikut berperan aktif dalam meningkatkan mutu dan keselamatan pasien”
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 45 46 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)
2. Jalur Evakuasi
1) a. IGD, Muzdalifah, Gudang obat, Rekam medis, Gizi, Radiologi,
Laboratorium, kasir menuju tempat berkumpul darurat
zona 1 (Depan IGD / Timur IGD).
B Bir ali 1, R. Neonatur, Kamar operasi, ICU, ICCU, Ruang bersalin,
Ruang anak, Ruang Komite medis, Masjid menuju tempat
berkumpul darurat zona 2 (Depan gedung Bir Ali / Timur Bir Ali)
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 47 48 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
c. Ruang perawatan Arofah lantai 1,2,3 menuju tempat 4. Bila listrik terganggu dan padam maksimal dalam waktu 5 menit (jeda
berkumpul darurat zona 2 (Depan gedung Bir Ali / Timur waktu) terhitung sejak waktu pemadaman listrik, genset akan berfungsi
gedung Bir Ali). dan listrik akan berfungsi kembali.
d. Kantor, PSDI, Keuangan, Administrasi, IPS, Ruang keperawatan
menuju tempat berkumpul darurat zona 3 (Depan Kantor / 5. Bila air terganggu maka cadangan air di bak penampungan akan dapat
selatan kantor RSA). memenuhi kebutuhan air selama 1 hari. Selama proses penggunaan
cadangan air bak penampung tersebut maka kebutuhan air akan
3. Bagaimana prosedur penggunaan APAR? terkirim oleh perusahaan air rekanan dengan estimasi waktu
pengiriman 1-2 jam.
6. Perlu diketahui bahwa sumber air RSA berasal dari PDAM dan Sumur
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 49 50 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami
Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah Panduan Belajar Telusur Akreditasi RS Aisyiyah
KODE DADURAT
HAL-HAL YANG
PANGGILAN
PERLU KODE SIMBOL
DARURAT
DIWASPADAI
Kebakaran 121
MERAH
Ancaman Bom
Hitam 121
Henti jantung
BIRU 121
Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami 51 52 Cepat Menangani Ramah Melayani Dengan Islami