EEG Biofeedback
EEG Biofeedback
Introduction
Attention Deficit Disorder dengan atau tanpa hiperaktif adalah kelainan yang biasa
terlihat pada anak-anak. Diperkirakan ADD mempengaruhi 5-15 persen anak usia
sekolah (Linden, Habib, & Radojevic, 1993).
Penyebab ADD dan ADHD memiliki dasar neurologis. Ada bukti bahwa, pada
beberapa anak-anak ADD / ADHD, mungkin ada penurunan tingkat metabolisme
katekolamin, bahan kimia otak yang terkait dengan adrenalin (epinefrin) dan
noradrenalin (norepinefrin) (Lubar, hand-out). Karena itu, obat stimulan sering
menjadi pengobatan yang efektif untuk anak-anak ini, terutama dalam mengurangi
hiperaktif. Anak-anak yang sedang dalam pengobatan sering menunjukkan
perhatian yang meningkat dan penurunan impulsif. Namun, masalah signifikan
dengan pengobatan farmakologis anak-anak ADD adalah efek yang tergantung pada
negara dan efek hidup pendek. Misalnya, obat yang sering diresepkan Ritalin
(Methylphenidate) hanya berlangsung selama 3 atau 4 jam di sistem saraf. Segera
setelah obat habis, gejala penuh ADD dan ADHD muncul (Lubar, hand-out). Ritalin
memiliki banyak efek samping yang tidak diinginkan seperti insomnia, kehilangan
nafsu makan, terhambatnya pertumbuhan, dan depresi.
Pengobatan yang ideal adalah pengobatan dengan hasil jangka panjang dan efek
samping minimal. Biofeedback EEG adalah terapi non-farmakologis dengan
karakteristik tersebut.
Mekanisme bagaimana biofeedback EEG dapat membantu anak-anak dengan ADD /
ADHD didasarkan pada pemisahan pola gelombang otak tertentu. Rentang frekuensi
EEG telah dibagi menjadi enam (6) kategori: delta: 0,5-4 Hz; theta: 4-8 Hz; alpha:
8-13 Hz; sensorimotor (SMR): 12-15 Hz; beta: 1535 Hz; gamma: 35-50 Hz. Delta dan
theta dikenal sebagai aktivitas gelombang lambat dan dikaitkan dengan keadaan
seperti melamun dan kantuk. Alpha dikaitkan dengan keadaan santai perhatian
yang tidak fokus. Beta disebut sebagai aktivitas gelombang cepat dan ditandai oleh
keadaan kewaspadaan tinggi, konsentrasi, dan perhatian terfokus (Linden, Habib,
& Radojevic, 1993). Anak-anak dengan ADD dan ADHD menghasilkan aktivitas theta
yang berlebih dan jumlah aktivitas beta yang lebih rendah (Lubar, 1991). Dengan
demikian, anak-anak ini secara neurologis cenderung melamun, dan kurang
cenderung untuk fokus dan berkonsentrasi. Pelatihan biofeedback EEG berfungsi
untuk membalikkan kelainan gelombang otak ini pada anak-anak ADD / ADHD
dengan menghambat jumlah aktivitas theta dan secara bersamaan meningkatkan
aktivitas beta.
Beberapa penelitian (Linden, Habib, & Radojevic, 1993; Lubar & Shouse, 1976a,
1976b; Mann, Lubar, Zimmerman, Miller, & Muenchen, 1992; Tansey & Brunner,
1983) memberikan bukti bahwa EEG biofeedback adalah metode yang tidak sah
untuk mengobati Kondisi ADD. Makalah ini adalah laporan dari serangkaian kasus
tentang efek biofeedback EEG pada anak-anak dengan ADD / ADHD.
METODE
TOVA, QEEG, dan hasil pemetaan otak sebelum dan sesudah 20 sesi ditinjau dan
perubahan dicatat.
Peralatan biofeedback EEG yang digunakan adalah produk Neurocybernetics.
Sistem ini memiliki amplifier gain tinggi (10.000 x) dan menggunakan filter lunak
dengan kemiringan 12 db / oktaf untuk menyaring EEG mentah ke dalam pita
frekuensi yang dipilih.
Pemantauan EEG dilakukan oleh penempatan elektroda monopolar di Cz, menurut
sistem penempatan elektroda internasional 10/20, dengan dua elektroda telinga
memberikan referensi dan alasan. Setiap sesi pelatihan berlangsung selama 30-45
menit dengan tujuan untuk menghambat aktivitas theta sambil meningkatkan
gelombang SMR atau beta. PC 80486DX berfungsi sebagai interface komputer yang
menggantikan sinyal umpan balik. Umpan balik terdiri dari video game Pac-man.
Sesi ini dilakukan oleh ahli neuroterapi bersertifikat di bawah pengawasan ahli
saraf pediatrik dalam pengaturan klinik swasta.
Efek dari pelatihan biofeedback EEG dievaluasi dengan mengikuti- 1) Perubahan
yang diamati oleh orang tua melalui kuesioner, 2) Perbandingan skor TOVA sebelum
pelatihan dan setelah 20 sesi, 3) perubahan QEEG pada akhir sesi (3060 sesi) pada
beberapa pasien .
HASIL