MODUL IV
LINE BALANCING Commented [NB1]: Dikasih penomoran halaman ya, IV-1 IV-2
dst...
IV-1 Kelompok 02
Anisa – Meta– Nina – Ryan - Vani
a
Tabel 4.2 Bahan Praktikum Perancangan Teknik Industri III Modul Line
Balancing
BAHAN NAMA BAHAN KODE JUMLAH
Rangka Sandaran 3.4.MM.1 1
Rangka Depan 3.4.MM.2 2
Rak 3.4.MM.3 1
Rangka Rak 3.4.MM.4 2
Union Jack 3.4.MM.5 1
UTAMA Sandaran 3.4.MM.6 1
Dudukan 3.4.MM.7 1
Papan meja 3.4.MM.8 1
Rangka H 3.4.MM.9 1
Lengan Meja 3.4.MM.10 1
Plat Meja 3.4.MM.11 1
IV-2 Kelompok 02
Anisa – Meta– Nina – Ryan - Vani
a
Oiya utk penulisan nya di justify ya biar rata kanan kiri, lalu untuk
kotaknya jgn terlalu besar2 karena kotak kalian skrg masih banyak
space yg ga kepake atas bawahnya
IV-3 Kelompok 02
Anisa – Meta– Nina – Ryan - Vani
a
IV-4 Kelompok 02
Anisa – Meta– Nina – Ryan - Vani
a
Sub subbab ini menjelaskan rekapitulasi data waktu proses dan waktu baku
perakitan kursi kuliah dalam Praktikum Perancangan Teknik Industri III modul line
balancing.
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Waktu Proses Stasiun Kerja Sub Assembly Kursi
Kuliah
STASIUN Sub Assembly (PEMASANGAN PLAT MEJA DENGAN MEJA)
Lot ke- Elemen Kerja WP (detik)
Memposisikan plat meja dengan papan meja dan memasang screw (4 buah) 0:00:33 33
1
Mengencangkan screw 0:01:34 94
Memposisikan plat meja dengan papan meja dan memasang screw (4 buah) 0:00:24 24
2
Mengencangkan screw 0:00:42 42
Memposisikan plat meja dengan papan meja dan memasang screw (4 buah) 0:00:40 30
3
Mengencangkan screw 0:00:29 154
Memposisikan plat meja dengan papan meja dan memasang screw (4 buah) 0:00:31 19
4
Mengencangkan screw 0:00:26 38
Memposisikan plat meja dengan papan meja dan memasang screw (4 buah) 0:00:22 40
5
Mengencangkan screw 0:00:43 29
Memposisikan plat meja dengan papan meja dan memasang screw (4 buah) 0:00:35 31
6
Mengencangkan screw 0:00:27 26
Memposisikan plat meja dengan papan meja dan memasang screw (4 buah) 0:00:30 22
7
Mengencangkan screw 0:00:54 43
Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Waktu Proses Stasiun Kerja 1 Kursi Kuliah
STASIUN 1 (PEMASANGAN RANGKA H DENGAN RANGKA SANDARAN)
Lot ke- Elemen Kerja WP (detik)
Memposisikan rangka H dengan rangka sandaran dan memasang screw (2 buah) 0:00:42 42
1
Mengencangkan screw 0:00:54 54
Memposisikan rangka H dengan rangka sandaran dan memasang screw (2 buah) 0:00:27 27
2
Mengencangkan screw 0:00:39 39
Memposisikan rangka H dengan rangka sandaran dan memasang screw (2 buah) 0:00:38 38
3
Mengencangkan screw 0:00:48 48
Memposisikan rangka H dengan rangka sandaran dan memasang screw (2 buah) 0:00:15 15
4
Mengencangkan screw 0:00:37 37
Memposisikan rangka H dengan rangka sandaran dan memasang screw (2 buah) 0:00:18 18
5
Mengencangkan screw 0:00:36 36
Memposisikan rangka H dengan rangka sandaran dan memasang screw (2 buah) 0:00:21 21
6
Mengencangkan screw 0:00:34 34
Memposisikan rangka H dengan rangka sandaran dan memasang screw (2 buah) 0:00:16 16
7
Mengencangkan screw 0:00:53 53
IV-5 Kelompok 02
Anisa – Meta– Nina – Ryan - Vani
a
Memposisikan rangka sandaran dengan union jack dan memasang screw (4 buah) 0:01:12 72
Mengencangkan screw 0:00:23 23
Memasang round connector (1 buah) 0:00:04 4
2 Memposisikan rangka depan kanan dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 0:01:18 78
Memasang round connector (1 buah) 0:00:09 9
Memposisikan rangka depan kiri dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 0:00:39 39
Mengencangkan screw (4 buah) 0:00:43 43
Memposisikan rangka sandaran dengan union jack dan memasang screw (4 buah) 0:01:30 90
Mengencangkan screw 0:01:11 71
Memasang round connector (1 buah) 0:00:04 4
3 Memposisikan rangka depan kanan dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 0:00:45 45
Memasang round connector (1 buah) 0:00:04 4
Memposisikan rangka depan kiri dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 0:01:34 94
Mengencangkan screw (4 buah) 0:02:18 138
Memposisikan rangka sandaran dengan union jack dan memasang screw (4 buah) 0:01:18 78
Mengencangkan screw 0:00:28 28
Memasang round connector (1 buah) 0:00:07 7
4 Memposisikan rangka depan kanan dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 0:01:02 62
Memasang round connector (1 buah) 0:00:14 14
Memposisikan rangka depan kiri dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 0:00:36 36
Mengencangkan screw (4 buah) 0:00:37 37
Memposisikan rangka sandaran dengan union jack dan memasang screw (4 buah) 0:00:34 34
Mengencangkan screw 0:00:31 31
Memasang round connector (1 buah) 0:00:14 14
5 Memposisikan rangka depan kanan dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 0:00:17 17
Memasang round connector (1 buah) 0:00:09 9
Memposisikan rangka depan kiri dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 0:00:29 29
Mengencangkan screw (4 buah) 0:00:29 29
Memposisikan rangka sandaran dengan union jack dan memasang screw (4 buah) 0:00:36 36
Mengencangkan screw 0:00:46 46
Memasang round connector (1 buah) 0:00:05 5
6 Memposisikan rangka depan kanan dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 0:00:17 17
Memasang round connector (1 buah) 0:00:05 5
Memposisikan rangka depan kiri dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 0:00:13 13
Mengencangkan screw (4 buah) 0:00:32 32
Memposisikan rangka sandaran dengan union jack dan memasang screw (4 buah) 0:00:35 35
Mengencangkan screw 0:00:49 49
Memasang round connector (1 buah) 0:00:02 2
7 Memposisikan rangka depan kanan dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 0:00:39 39
Memasang round connector (1 buah) 0:00:07 7
Memposisikan rangka depan kiri dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 0:00:18 18
Mengencangkan screw (4 buah) 0:00:27 31
Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Waktu Proses Stasiun Kerja 2 Kursi Kuliah
IV-6 Kelompok 02
Anisa – Meta– Nina – Ryan - Vani
a
Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Waktu Proses Stasiun Kerja 3 Kursi Kuliah
STASIUN 3 (PEMASANGAN RANGKA DENGAN BUSA)
Lot ke- Elemen Kerja Waktu Proses WP (detik)
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kanan dan memasang screw setengah kencang (20:00:46
buah) 46
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kiri dan memasang screw setengah kencang (2 buah)
0:01:13 73
Mengencangkan screw (4 buah) 0:01:00 60
Memposisikan busa sandaran depan dan memasang screw setengah kencang (5 buah) 0:01:23 83
1 Mengencangkan screw 0:00:29 29
Memposisikan busa sandaran belakang dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 0:01:33 93
Mengencangkan screw 0:00:07 7
Memposisikan busa dudukan dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 0:02:31 151
Mengencangkan screw 0:00:35 35
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kanan dan memasang screw setengah kencang (20:01:03
buah) 63
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kiri dan memasang screw setengah kencang (2 buah)
0:00:46 46
Mengencangkan screw (4 buah) 0:00:43 43
Memposisikan busa sandaran depan dan memasang screw setengah kencang (5 buah) 0:01:11 71
2 Mengencangkan screw 0:00:21 21
Memposisikan busa sandaran belakang dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 0:00:31 31
Mengencangkan screw 0:00:09 9
Memposisikan busa dudukan dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 0:02:42 162
Mengencangkan screw 0:00:15 15
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kanan dan memasang screw setengah kencang (20:00:42
buah) 42
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kiri dan memasang screw setengah kencang (2 buah)
0:01:10 70
Mengencangkan screw (4 buah) 0:01:02 62
Memposisikan busa sandaran depan dan memasang screw setengah kencang (5 buah) 0:01:27 87
3 Mengencangkan screw 0:00:28 28
Memposisikan busa sandaran belakang dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 0:01:45 105
Mengencangkan screw 0:00:05 5
Memposisikan busa dudukan dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 0:02:31 151
Mengencangkan screw 0:00:30 30
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kanan dan memasang screw setengah kencang (20:01:03
buah) 63
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kiri dan memasang screw setengah kencang (2 buah)
0:00:46 46
Mengencangkan screw (4 buah) 0:00:39 39
Memposisikan busa sandaran depan dan memasang screw setengah kencang (5 buah) 0:01:08 68
4 Mengencangkan screw 0:00:21 21
Memposisikan busa sandaran belakang dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 0:00:33 33
Mengencangkan screw 0:00:08 8
Memposisikan busa dudukan dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 0:03:02 182
Mengencangkan screw 0:00:17 17
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kanan dan memasang screw setengah kencang (20:00:44
buah) 44
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kiri dan memasang screw setengah kencang (2 buah)
0:00:44 44
Mengencangkan screw (4 buah) 0:02:45 165
Memposisikan busa sandaran depan dan memasang screw setengah kencang (5 buah) 0:00:44 44
5 Mengencangkan screw 0:00:39 39
Memposisikan busa sandaran belakang dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 0:00:47 47
Mengencangkan screw 0:00:55 55
Memposisikan busa dudukan dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 0:01:46 106
Mengencangkan screw 0:00:32 32
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kanan dan memasang screw setengah kencang (20:00:25
buah) 25
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kiri dan memasang screw setengah kencang (2 buah)
0:00:15 15
Mengencangkan screw (4 buah) 0:00:33 33
Memposisikan busa sandaran depan dan memasang screw setengah kencang (5 buah) 0:01:11 71
6 Mengencangkan screw 0:00:18 18
Memposisikan busa sandaran belakang dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 0:00:19 19
Mengencangkan screw 0:00:38 38
Memposisikan busa dudukan dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 0:01:00 60
Mengencangkan screw 0:00:11 11
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kanan dan memasang screw setengah kencang (20:00:48
buah) 48
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kiri dan memasang screw setengah kencang (2 buah)
0:00:47 47
Mengencangkan screw (4 buah) 0:01:00 60
Memposisikan busa sandaran depan dan memasang screw setengah kencang (5 buah) 0:01:01 61
7 Mengencangkan screw 0:00:28 28
Memposisikan busa sandaran belakang dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 0:00:26 26
Mengencangkan screw 0:00:16 16
Memposisikan busa dudukan dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 0:01:47 107
Mengencangkan screw 0:00:22 22
IV-7 Kelompok 02
Anisa – Meta– Nina – Ryan - Vani
a
Tabel 4.7 Rekapitulasi Data Waktu Proses Stasiun Kerja 4 Kursi Kuliah
STASIUN 4 (PEMASANGAN MEJA DAN RAK)
Lot ke- Elemen Kerja Waktu Proses WP (detik)
Memposisikan lengan meja 0:00:07 7
Memasang mur (1 buah) 0:00:04 4
Memposisikan rak dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 0:02:48 168
1
Mengencangkan screw (4 buah) 0:01:40 100
Memasang end-cap (4 buah) 0:01:22 82
Menempatkan meja pada kursi 0:00:23 23
IV-8 Kelompok 02
Anisa – Meta– Nina – Ryan - Vani
a
Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Waktu Proses dan Waktu Baku Kursi Kuliah
Lot ke-
Stasiun Kerja Elemen Kerja Wp rata-rata Penyesuaian Waktu Normal Kelonggaran Waktu Baku
1 2 3 4 5 6 7
Memposisikan plat meja dengan papan meja dan memasang screw (4 buah) 33 24 30 19 40 31 22 28.43 0.95 27.01 0.10 30.01
SA
Mengencangkan screw 94 42 154 38 29 26 43 60.86 0.95 57.81 0.10 64.24
JUMLAH 127 66 184 57 69 57 65 89.29 84.82 94.25
Memposisikan rangka H dengan rangka sandaran dan memasang screw (2 buah) 42 27 38 15 18 21 16 25.29 0.95 24.02 0.10 26.69
1
Mengencangkan screw 54 39 48 37 36 34 53 43.00 0.95 40.85 0.10 45.39
JUMLAH 96 66 86 52 54 55 69 68.29 64.87 72.08
Memposisikan rangka sandaran dengan union jack dan memasang screw (4 buah) 83 72 90 78 34 36 35 61.14 0.95 58.09 0.10 64.54
Mengencangkan screw 67 23 71 28 31 46 49 45.00 0.95 42.75 0.10 47.50
Memasang round connector (1 buah) 6 4 4 7 14 5 2 6.00 0.95 5.70 0.10 6.33
2 Memposisikan rangka depan kanan dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 48 78 45 62 17 17 39 43.71 0.95 41.53 0.10 46.14
Memasang round connector (1 buah) 7 9 4 14 9 5 7 7.86 0.95 7.46 0.10 8.29
Memposisikan rangka depan kiri dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 72 39 94 36 29 13 18 43.00 0.95 40.85 0.10 45.39
Mengencangkan screw (4 buah) 108 43 138 37 29 32 31 59.71 0.95 56.73 0.10 63.03
JUMLAH 391 268 446 262 163 154 181 266.43 253.11 281.23
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kanan dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 46 63 42 63 44 25 48 47.29 0.95 44.92 0.10 49.91
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kiri dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 73 46 70 46 44 15 47 48.71 0.95 46.28 0.10 51.42
Mengencangkan screw (4 buah) 60 43 62 39 165 33 60 66.00 0.95 62.70 0.10 69.67
Memposisikan busa sandaran depan dan memasang screw setengah kencang (5 buah) 83 71 87 68 44 71 61 69.29 0.95 65.82 0.10 73.13
3 Mengencangkan screw 29 21 28 21 39 18 28 26.29 0.95 24.97 0.10 27.75
Memposisikan busa sandaran belakang dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 93 31 105 33 47 19 26 50.57 0.95 48.04 0.10 53.38
Mengencangkan screw 7 9 5 8 55 38 16 19.71 0.95 18.73 0.10 20.81
Memposisikan busa dudukan dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 151 162 151 182 106 60 107 131.29 0.95 124.72 0.10 138.58
Mengencangkan screw 35 15 30 17 32 11 22 23.14 0.95 21.99 0.10 24.43
JUMLAH 577 461 580 477 576 290 415 482.29 458.17 509.08
Memposisikan lengan meja 7 4 5 3 5 5 6 5.00 0.95 4.75 0.10 5.28
Memasang mur (1 buah) 4 6 3 5 9 8 4 5.57 0.95 5.29 0.10 5.88
Memposisikan rak dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 168 105 191 105 114 137 163 140.43 0.95 133.41 0.10 148.23
4
Mengencangkan screw (4 buah) 100 53 97 58 82 56 101 78.14 0.95 74.24 0.10 82.48
Memasang end-cap (4 buah) 82 65 89 72 117 66 54 77.86 0.95 73.96 0.10 82.18
Menempatkan meja pada kursi 23 19 22 18 17 9 9 16.71 0.95 15.88 0.10 17.64
JUMLAH 384 252 407 261 344 281 337 323.71 307.53 341.70
IV-9 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
= 49,00 𝑙𝑜𝑡
Pada tabel 4.10 menunjukkan data nilai efisiensi, line efficiency, dan balance
delay kursi kuliah yang digunakan pada modul line balancing.
Tabel 4.10 Tabel Olah Data Efisiensi, Line Efficiency, dan Balance Delay Kursi
Kuliah
OLAH DATA EFISIENSI, LE, BD
Waktu Baku
No Stasiun Kerja Stasiun Efisiensi Stasiun Line Efficiency Balance Delay
(detik)
1 SA 94.25 76%
2 1 72.08 100%
3 2 281.23 26% 51.01% 48.99%
4 3 509.08 14%
5 4 341.70 21%
Minimum 72.08
Maksimum 509.08
Total 1298.33
Wb (Jam) 0.3606
Contoh perhitungan waktu baku (jam), efisiensi pada stasiun 1, line efficiency
dan balance delay pada stasiun 1:
maksimum waktu baku stasiun (detik)
a. Waktu baku (jam) =
3600
509,08
=
3600
IV-10 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
= 0,1414 𝑗𝑎𝑚
minimum waktu baku stasiun (detik)
b. Effisensi Stasiun =
waktu baku stasiun (detik) stasiun kerja 1
72,08
=
72,08
= 100%
total waktu baku stasiun (detik)
c. Line efficiency =
maksimum wb stasiun x banyaknya stasiun kerja
1298,33
= 509,08 x 4
= 51,01%
d. Balance Delay = 1 − 𝐿𝑖𝑛𝑒 𝐸𝑓𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦
= 1 − 51,01%
= 48,99%
Pada tabel 4.11 menunjukkan data utilitas kursi kuliah yang digunakan pada
modul line balancing.
Tabel 4.11 Tabel Olah Data Utilitas Kursi Kuliah
OLAH DATA UTILITAS
Kapasitas
Waktu Proses Rata- Waktu Proses Waktu tersedia
No Stasiun Kerja total per hari Utilitas
rata (per lot) Total (per hari) per hari (detik)
(lot)
1 SA 89.29 4375.00 25200 17.4%
2 1 68.29 3346.00 25200 13.3%
3 2 49.00 266.43 13055.00 25200 51.8%
4 3 482.29 23632.00 25200 93.8%
5 4 323.71 15862.00 25200 62.9%
Utilitas rata-rata 47.8%
Contoh perhitungan waktu proses total dan utilitas pada stasiun kerja 1:
a. Waktu proses total (per hari) = kapasitas total x wp rata − rata
= 49,00 𝑥 68,29
= 3346,00 detik
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖)
b. Utilitas = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
3346,00
=
25200
= 13,3%
IV-11 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
IV-12 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
IV-13 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
Pada tabel 4.14 menunjukkan data elemen kerja kursi kuliah yang didapatkan
pada modul line balancing.
Tabel 4.14 Tabel Parameter dalam Alokasi Waktu Tiap Stasiun
Parameter Nilai
Waktu Kerja Efektif (detik) 25200
Target Output Produksi (unit) 85
Takt Time (detik) 296.47
IV-14 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
= 4,38
= 4 stasiun atau 5 stasiun
Pada tabel 4.15 menunjukkan data elemen kerja kursi kuliah yang didapatkan
pada modul line balancing.
Tabel 4.15 Tabel Jumlah Stasiun Usulan dalam Alokasi Waktu Tiap Stasiun
Jumlah Stasiun Usulan Alokasi Waktu Tiap Stasiun
4 stasiun 324.58
5 stasiun 259.67
= 324,58 detik
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑏𝑎𝑘𝑢
Alokasi waktu 5 stasiun =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖𝑢𝑛
1298,33
=
5
= 259,67 detik
IV-15 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
IV-16 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
Tabel 4.17 Pengurutan Secara Metode Largest Candidate Rule Waktu Baku Kursi
Kuliah
No Elemen Kerja Elemen yang Mendahului WB (detik)
15 Memposisikan busa sandaran depan dan memasang screw setengah kencang (5 buah) - 73.13
16 Mengencangkan screw 15 27.75
17 Memposisikan busa sandaran belakang dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 16 53.38
18 Mengencangkan screw 17 20.81
5 Memposisikan rangka sandaran dengan union jack dan memasang screw (4 buah) - 64.54
6 Mengencangkan screw 5 47.50
9 Memasang round connector (1 buah) 5 8.29
10 Memposisikan rangka depan kiri dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 9 45.39
7 Memasang round connector (1 buah) 5 6.33
8 Memposisikan rangka depan kanan dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 7 46.14
11 Mengencangkan screw (4 buah) 6, 8, 10 63.03
19 Memposisikan busa dudukan dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 11 138.58
20 Mengencangkan screw 19 24.43
21 Memposisikan lengan meja 20 5.28
22 Memasang mur (1 buah) 21 5.88
1 Memposisikan plat meja dengan papan meja dan memasang screw (4 buah) - 30.01
2 Mengencangkan screw 1 64.24
26 Menempatkan meja pada kursi 2, 22 17.64
3 Memposisikan rangka H dengan rangka sandaran dan memasang screw (2 buah) - 26.69
4 Mengencangkan screw 3 45.39
25 Memasang end-cap (4 buah) 4, 11 82.18
13 Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kiri dan memasang screw setengah kencang (24,buah)
11 51.42
12 Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kanan dan memasang screw setengah kencang 4,(2
11buah) 49.91
14 Mengencangkan screw (4 buah) 12, 13 69.67
23 Memposisikan rak dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 14 148.23
24 Mengencangkan screw (4 buah) 23 82.48
Pada tabel 4.18 menunjukkan alokasi waktu alternatif 1 kursi kuliah pada
modul Line Balancing.
Tabel 4.18 Alokasi Waktu Alternatif 1 Kursi Kuliah
ALTERNATIF 1 : 4 STASIUN
Alokasi Waktu Tiap
324.58 detik
Stasiun :
IV-17 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
Pada tabel 4.19 menunjukkan selisih waktu baku alokasi alternatif 1 kursi kuliah pada modul Line Balancing.
Tabel 4.19 Selisih Waktu Baku Alokasi Alternatif 1 Kursi Kuliah
Se lisih WB
Ele me n yang WB WB Pe ne ntuan WB
No Ele me n Ke rja Stasiun de ngan
Me ndahului (de tik) Cumulative Stasiun Stasiun
WB Alokasi
15 Memposisikan busa sandaran depan dan memasang screw setengah kencang (5 buah) - 73.13 73.13
16 Mengencangkan screw 15 27.75 100.88
17 Memposisikan busa sandaran belakang dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 16 53.38 154.26
18 Mengencangkan screw 17 20.81 175.07
1 340.79 16.21
5 Memposisikan rangka sandaran dengan union jack dan memasang screw (4 buah) - 64.54 239.61
6 Mengencangkan screw 5 47.50 287.11
9 Memasang round connector (1 buah) 5 8.29 295.40
10 Memposisikan rangka depan kiri dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 9 45.39 340.79
7 Memasang round connector (1 buah) 5 6.33 6.33
8 Memposisikan rangka depan kanan dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 7 46.14 52.48
11 Mengencangkan screw (4 buah) 6, 8, 10 63.03 115.51
19 Memposisikan busa dudukan dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 11 138.58 254.09
2 319.68 4.90
20 Mengencangkan screw 19 24.43 278.52
21 Memposisikan lengan meja 20 5.28 283.79
22 Memasang mur (1 buah) 21 5.88 289.67
1 Memposisikan plat meja dengan papan meja dan memasang screw (4 buah) - 30.01 319.68
2 Mengencangkan screw 1 64.24 64.24
26 Menempatkan meja pada kursi 2, 22 17.64 81.88
3 Memposisikan rangka H dengan rangka sandaran dan memasang screw (2 buah) - 26.69 108.57
4 Mengencangkan screw 3 45.39 153.96
25 Memasang end-cap (4 buah) 4, 11 82.18 236.14 3 337.48 12.89
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kiri dan memasang screw setengah
13 4, 11 51.42 287.56
kencang (2 buah)
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kanan dan memasang screw setengah
12 4, 11 49.91 337.48
kencang (2 buah)
14 Mengencangkan screw (4 buah) 12, 13 69.67 69.67
23 Memposisikan rak dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 14 148.23 217.90 4 300.38 24.20
24 Mengencangkan screw (4 buah) 23 82.48 300.38
IV-18 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
Pada tabel 4.20 menunjukkan alokasi waktu alternatif 2 kursi kuliah pada
modul Line Balancing.
Tabel 4.20 Alokasi Waktu Alternatif 1 Kursi Kuliah
ALTERNATIF 2 : 5 STASIUN
Alokasi Waktu Tiap
259.67 detik
Stasiun :
IV-19 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
Pada tabel 4.21 menunjukkan selisih waktu baku alokasi alternatif 2 kursi kuliah pada modul Line Balancing.
Tabel 4.21 Selisih Waktu Baku Alokasi Alternatif 2 Kursi Kuliah
Elemen yang Penentuan WB Selisih WB Stasiun dengan
No Elemen Kerja WB (detik) WB Cumulative
Mendahului Stasiun Stasiun WB Alokasi
15 Memposisikan busa sandaran depan dan memasang screw setengah kencang (5 buah) - 73.13 73.13
16 Mengencangkan screw 15 27.75 100.88
17 Memposisikan busa sandaran belakang dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 16 53.38 154.26 1 239.61 20.06
18 Mengencangkan screw 17 20.81 175.07
5 Memposisikan rangka sandaran dengan union jack dan memasang screw (4 buah) - 64.54 239.61
6 Mengencangkan screw 5 47.50 47.50
9 Memasang round connector (1 buah) 5 8.29 55.79
10 Memposisikan rangka depan kiri dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 9 45.39 101.18
2 216.69 42.98
7 Memasang round connector (1 buah) 5 6.33 107.52
8 Memposisikan rangka depan kanan dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 7 46.14 153.66
11 Mengencangkan screw (4 buah) 6, 8, 10 63.03 216.69
19 Memposisikan busa dudukan dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 11 138.58 138.58
20 Mengencangkan screw 19 24.43 163.01
21 Memposisikan lengan meja 20 5.28 168.29
3 268.41 8.75
22 Memasang mur (1 buah) 21 5.88 174.17
1 Memposisikan plat meja dengan papan meja dan memasang screw (4 buah) - 30.01 204.17
2 Mengencangkan screw 1 64.24 268.41
26 Menempatkan meja pada kursi 2, 22 17.64 17.64
3 Memposisikan rangka H dengan rangka sandaran dan memasang screw (2 buah) - 26.69 44.33
4 Mengencangkan screw 3 45.39 89.72
4 273.24 13.57
25 Memasang end-cap (4 buah) 4, 11 82.18 171.90
13 Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kiri dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 4, 11 51.42 223.33
12 Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kanan dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 4, 11 49.91 273.24
14 Mengencangkan screw (4 buah) 12, 13 69.67 69.67
23 Memposisikan rak dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 14 148.23 217.90 5 300.38 40.71
24 Mengencangkan screw (4 buah) 23 82.48 300.38
IV-20 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
Contoh perhitungan:
a. Jumlah Selisih Alternatif 1:
Jumlah Selisih = Selisih WB ( stasiun1 + stasiun2 + ⋯ + stasiun 4)
= 16,21 + 4,90 + 12,89 + 24,20
= 58,21 detik
b. Rata – rata Selisih Alternatif 1 :
IV-21 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ
Rata – rata selisih =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖𝑢𝑛
58,21
=
4
= 14,55 detik
4.3.7 PERHITUNGAN WAKTU BAKU SETELAH PERBAIKAN
Sub subbab ini menjelaskan mengenai perhitungan waktu baku setelah
perbaikan pada kursi kuliah.
Pada tabel 4.23 menunjukkan data perhitungan waktu baku setelah perbaikan
kursi kuliah.
IV-22 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
Tabel 4.23 Perhitungan Waktu Baku Setelah Perbaikan Kursi Kuliah
Lot ke-
Stasiun Kerja Elemen Kerja Wp rata-rata Penyesuaian Waktu Normal Kelonggaran Waktu Baku
1 2 3 4 5 6 7
Memposisikan busa sandaran depan dan memasang screw setengah kencang (5 buah) 83.00 71.00 87.00 68.00 44.00 71.00 61.00 69.29 0.95 65.82 0.10 73.13
Mengencangkan screw 29.00 21.00 28.00 21.00 39.00 18.00 28.00 26.29 0.95 24.97 0.10 27.75
Memposisikan busa sandaran belakang dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 93.00 31.00 105.00 33.00 47.00 19.00 26.00 50.57 0.95 48.04 0.10 53.38
Mengencangkan screw 7.00 9.00 5.00 8.00 55.00 38.00 16.00 19.71 0.95 18.73 0.10 20.81
1
Memposisikan rangka sandaran dengan union jack dan memasang screw (4 buah) 83.00 72.00 90.00 78.00 34.00 36.00 35.00 61.14 0.95 58.09 0.10 64.54
Mengencangkan screw 67.00 23.00 71.00 28.00 31.00 46.00 49.00 45.00 0.95 42.75 0.10 47.50
Memasang round connector (1 buah) 7.00 9.00 4.00 14.00 9.00 5.00 7.00 7.86 0.95 7.46 0.10 8.29
Memposisikan rangka depan kiri dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 72.00 39.00 94.00 36.00 29.00 13.00 18.00 43.00 0.95 40.85 0.10 45.39
JUMLAH 441.00 275.00 484.00 286.00 288.00 246.00 240.00 322.86 306.71 340.79
Memasang round connector (1 buah) 6.00 4.00 4.00 7.00 14.00 5.00 2.00 6.00 0.95 5.70 0.10 6.33
Memposisikan rangka depan kanan dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 48.00 78.00 45.00 62.00 17.00 17.00 39.00 43.71 0.95 41.53 0.10 46.14
Mengencangkan screw (4 buah) 108.00 43.00 138.00 37.00 29.00 32.00 31.00 59.71 0.95 56.73 0.10 63.03
Memposisikan busa dudukan dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 151.00 162.00 151.00 182.00 106.00 60.00 107.00 131.29 0.95 124.72 0.10 138.58
2
Mengencangkan screw 35.00 15.00 30.00 17.00 32.00 11.00 22.00 23.14 0.95 21.99 0.10 24.43
Memposisikan lengan meja 7.00 4.00 5.00 3.00 5.00 5.00 6.00 5.00 0.95 4.75 0.10 5.28
Memasang mur (1 buah) 4.00 6.00 3.00 5.00 9.00 8.00 4.00 5.57 0.95 5.29 0.10 5.88
Memposisikan plat meja dengan papan meja dan memasang screw (4 buah) 33.00 24.00 30.00 19.00 40.00 31.00 22.00 28.43 0.95 27.01 0.10 30.01
JUMLAH 392.00 336.00 406.00 332.00 252.00 169.00 233.00 302.86 287.71 319.68
Mengencangkan screw 94.00 42.00 154.00 38.00 29.00 26.00 43.00 60.86 0.95 57.81 0.10 64.24
Menempatkan meja pada kursi 23.00 19.00 22.00 18.00 17.00 9.00 9.00 16.71 0.95 15.88 0.10 17.64
Memposisikan rangka H dengan rangka sandaran dan memasang screw (2 buah) 42.00 27.00 38.00 15.00 18.00 21.00 16.00 25.29 0.95 24.02 0.10 26.69
3 Mengencangkan screw 54.00 39.00 48.00 37.00 36.00 34.00 53.00 43.00 0.95 40.85 0.10 45.39
Memasang end-cap (4 buah) 82.00 65.00 89.00 72.00 117.00 66.00 54.00 77.86 0.95 73.96 0.10 82.18
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kiri dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 73.00 46.00 70.00 46.00 44.00 15.00 47.00 48.71 0.95 46.28 0.10 51.42
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kanan dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 46.00 63.00 42.00 63.00 44.00 25.00 48.00 47.29 0.95 44.92 0.10 49.91
JUMLAH 414.00 301.00 463.00 289.00 305.00 196.00 270.00 319.71 303.73 337.48
Mengencangkan screw (4 buah) 60.00 43.00 62.00 39.00 165.00 33.00 60.00 66.00 0.95 62.70 0.10 69.67
4 Memposisikan rak dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 168.00 105.00 191.00 105.00 114.00 137.00 163.00 140.43 0.95 133.41 0.10 148.23
Mengencangkan screw (4 buah) 100.00 53.00 97.00 58.00 82.00 56.00 101.00 78.14 0.95 74.24 0.10 82.48
JUMLAH 328.00 201.00 350.00 202.00 361.00 226.00 324.00 284.57 270.34 300.38
IV-23 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
= 69,29 detik
2. Waktu Normal
Waktu Normal = Waktu proses rata − rata × penyesuaian
= 69,29 × 0,95
= 65,82 detik
3. Waktu Baku
Waktu Normal
Waktu Baku =
1−kelonggaran
65,82
Waktu Baku =
1−0,10
= 73,13 detik
4.3.8 PERHITUNGAN LINE EFFICIENCY, BALANCE DELAY, EFISIENSI
STASIUN, DAN UTILITAS SETELAH PERBAIKAN
Sub subbab ini menjelaskan mengenai perhitungan besarnya line efficiency,
balance delay, efisiensi stasiun, dan utilitas setelah perbaikan jumlah stasiun untuk
kursi kuliah pada Praktikum Perancangan Teknik Industri III modul Line Balancing.
Pada tabel 4.24 menunjukkan data awal waktu tersedia per hari dan kapasitas
per hari kursi kuliah.
Tabel 4.24 Data Awal Waktu Tersedia per hari dan Kapasitas per hari Kursi Kuliah
DATA AWAL
Waktu tersedia per hari (detik) 25200
Kapasitas per hari (lot) 49,00
Contoh perhitungan :
waktu tersedia
Kapasitas per hari =
waktu baku maksimum
25200
=
340,79
= 73,00 lot
IV-24 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
Pada tabel 4.25 menunjukkan data efisiensi stasiun, line efficiency, dan balance
delay setelah perbaikan kursi kuliah.
Tabel 4.25 Efisiensi Stasiun, Line Efficiency, dan Balance Delay setelah Perbaikan Kursi
Kuliah
Waktu Baku
No Stasiun Kerja Efisiensi Stasiun Line Efficiency Balance Delay
Stasiun (detik)
1 1 340.79 88%
2 2 319.68 94%
95% 5%
3 3 337.48 89%
4 4 300.38 100%
Minimum 300.38
Maksimum 340.79
Total 1298.33
Wb (Jam) 0.361
= 88 %
waktu baku total
waktu baku maksimum
3. Line efficiency =
jumlah SK
1298,33
340,79
=
4
= 95%
4. Balance delay = 1 − 𝐿𝑖𝑛𝑒 𝐸𝑓𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦
= 1 − 0,95
= 0,05
=5%
Pada tabel 4.26 menunjukkan data Utilitas setelah Perbaikan Kursi Kuliah
IV-25 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
= 73 𝑙𝑜𝑡
Wp total SK − i(per hari) = kapasitas total x Wp rata − rata
Waktu proses total SK − 1 = 73,00 x 322,86
= 23568,57 detik
Wp total (per hari)
Utilitas SK − 1 =
waktu tersedia per hari
23568,57
Utilitas SK − 1 =
25200
= 93,5 %
4.3.9 PERBANDINGAN LINE EFFICIENCY, BALANCE DELAY,
EFISIENSI STASIUN, DAN UTILITAS SEBELUM DAN SESUDAH
PERBAIKAN
Sub subbab ini menjelaskan mengenai perbandingan besarnya line efficiency,
balance delay, efisiensi stasiun, dan utilitas awal dan setelah perbaikan pada kursi
kuliah.
Pada tabel 4.27 menunjukkan perbandingan line efficiency, balance delay,
efisiensi stasiun dan utilitas awal dan setelah perbaikan pada kursi kuliah.
Tabel 4.27 Perbandingan Line Efficiency, Balance Delay, Efisiensi Stasiun dan
Utilitas Awal dan Setelah Perbaikan Pada Kursi Kuliah
Stasiun Kapasitas Produksi %Pencapaian Line Efficiency Balance Delay Utilitas Efisiensi
Kerja Awal Usulan Awal Usulan Awal Usulan Awal Usulan Awal Usulan Awal Usulan
SA 17.36% 93.53% 76% 88%
1 13.28% 87.73% 100% 94%
2 49 73 57.65% 85.88% 51.01% 95.24% 48.99% 4.76% 51.81% 92.62% 26% 89%
3 93.78% 82.44% 14% 100%
4 62.94% 21%
Rata rata 47.83% 89.08% 47.47% 92.78%
IV-26 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
IV-27 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
IV-28 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
Tabel 4.30 Rekapitulasi Data Waktu Proses Dan waktu Baku Perakitan Kursi Kuliah Pada Urutan Kerja Usulan
Commented [NB4]: kalo dipisah halaman, ttp dikasih nomor
Stasiun Waktu Waktu tabel ya. Bedanya ditambahi (lanjutan).
Elemen Kerja Wp Penyesuaian Kelonggaran
Kerja Normal Baku
Tabel 4.30 Rekapitulasi Data Waktu Proses Dan waktu Baku
Membawa busa sandaran depan, belakang union jack, rangka depan kiri dan rangka sandaran dari Perakitan Kursi Kuliah Pada Urutan Kerja Usulan (lanjutan)
material warehouse ke stasiun 1 61,00 0,95 57,95 0,10 64,39
Memposisikan busa sandaran depan dan memasang screw setengah kencang (5 buah) 76,00 0,95 72,20 0,10 80,22
Mengencangkan screw 12,00 0,95 11,40 0,10 12,67
Memposisikan busa sandaran belakang dan memasang screw setengah kencang (2 buah) 20,00 0,95 19,00 0,10 21,11
1 Mengencangkan screw 23,00 0,95 21,85 0,10 24,28
Memposisikan rangka sandaran dengan union jack dan memasang screw (4 buah) 36,00 0,95 34,20 0,10 38,00
Mengencangkan screw 20,00 0,95 19,00 0,10 21,11
Memasang round connector (1 buah) 16,00 0,95 15,20 0,10 16,89
Memposisikan rangka depan kiri dengan union jack dan memasang screw (2 buah) 17,00 0,95 16,15 0,10 17,94
Membawa hasil assembly stasiun 1 ke stasiun 2 13,00 0,95 12,35 0,10 13,72
JUMLAH 294,00 279,30 310,33
Membawa rangka depan kanan, busa dudukan, meja, plat meja, dan lengan meja dari material
warehouse ke stasiun 2 43,00 0,95 40,85 0,10 45,39
IV-29 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
Tabel 4.30 Rekapitulasi Data Waktu Proses Dan waktu Baku Perakitan Kursi Kuliah Pada Urutan Kerja Usulan (lanjutan)
Membawa rangka H, rangka rak kanan, rangka rak kiri dari material warehouse ke stasiun 3 25,00 0,95 23,75 0,10 26,39
Mengencangkan screw 23,00 0,95 21,85 0,10 24,28
Menempatkan meja pada kursi 11,00 0,95 10,45 0,10 11,61
Memposisikan rangka H dengan rangka sandaran dan memasang screw (2 buah) 125,00 0,95 118,75 0,10 131,94
Mengencangkan screw 41,00 0,95 38,95 0,10 43,28
3 Memasang end-cap (4 buah) 32,00 0,95 30,40 0,10 33,78
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kiri dan memasang screw setengah kencang (2
buah) 127,00 0,95 120,65 0,10 134,06
Memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kanan dan memasang screw setengah kencang (2
buah) 54,00 0,95 51,30 0,10 57,00
Membawa hasil assembly stasiun 3 ke stasiun 4 14,00 0,95 13,30 0,10 14,78
JUMLAH 452,00 429,40 477,11
Membawa rak dari material warehouse ke stasiun 4 11,00 0,95 10,45 0,10 11,61
Mengencangkan screw (4 buah) 67,00 0,95 63,65 0,10 70,72
4 Memposisikan rak dan memasang screw setengah kencang (4 buah) 106,00 0,95 100,7 0,10 111,89
Mengencangkan screw (4 buah) 33,00 0,95 31,35 0,10 34,83
Membawa kursi ke gudang 20,00 0,95 19 0,10 21,11
JUMLAH 237,00 225,15 250,17
IV-30 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
4.4 PEMBAHASAN
Subbab ini menjelaskan pembahasan dan analisis dari pengumpulan dan
pengolahan data pada Praktikum Perancangan Teknik Industri III modul Line
Balancing.
4.4.1 ANALISIS DATA AWAL PROSES PERAKITAN KURSI KULIAH
Sub subbab ini menjelaskan mengenai analisis data awal proses perakitan
kursi kuliah dari Praktikum Perancangan Teknik Industri III modul Line
Balancing.
Kondisi awal proses produksi kursi kuliah memiliki lima stasiun kerja dengan
letak stasiun kerja berbentuk L dimana diawali dengan stasiun sub assembly, lalu
stasiun kerja pertama dan stasiun kerja kedua terletak segaris, kemudian stasiun
kerja ketiga dan stasiun kerja keempat terletak segaris. Masing-masing stasiun
memiliki 1 operator, lalu dari warehouse terdapat 1 operator, dan terdapat 2
operator yang menghitung waktu proses tiap stasiun serta 2 orang yang mencatat
jumlah waktunya. Total jumlah operator yang ada pada produksi kursi kuliah adalah
10 orang.
Elemen-elemen kerja pada masing-masing stasiun adalah sebagai berikut,
elemen kerja pada stasiun kerja sub assembly yaitu memposisikan plat meja dengan
papan meja dan memasangkan screw (4 buah) dan mengencangkan screw. Elemen
kerja pada stasiun kerja pertama yaitu memposisikan rangka H dengan rangka
sandaran dan memasang screw (2 buah) dan mengencangkan screw. Elemen kerja
pada stasiun kerja kedua yaitu memposisikan rangka sandaran dengan union jack
dan memasang screw (4 buah), mengencangkan screw, memasang round connector
(1 buah), memposisikan rangka depan kanan dengan union jack dan memasang
screw (2 buah), memasang round connector (1 buah), memposisikan rangka depan
kiri dengan union jack dan memasang screw (2 buah), dan mengencangkan screw
(4 buah). Elemen kerja pada stasiun kerja ketiga yaitu memposisikan rangka kursi
dengan rangka rak kanan dan memasang screw setengah kencang (2 buah),
memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kiri dan memasang screw setengah
kencang (2 buah), mengencangkan screw (4 buah), memposisikan busa sandaran
belakang dan memasang screw setengah kencang (5 buah), mengencangkan screw,
memposisikan busa sandaran belakang dan memasang screw setengah kencang (2
IV-31 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
IV-32 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
ketiga yaitu sebesar 509,08 detik, pada stasiun kerja keempat yaitu sebesar 341,70
detik. Berdasarkan waktu baku yang dihasilkan dari masing-masing stasiun kerja,
stasiun kerja yang memiliki waktu baku yang paling besar adalah pada stasiun kerja
ketiga. Hal tersebut membuat masalah pada lini produksi seperti penumpukan
material, penumpukan part yang terlibat, dan operator menganggur.
4.4.2 ANALISIS LINE EFFICIENCY, BALANCE DELAY, EFISIENSI TIAP
STASIUN, DAN UTILITAS AWAL
Subbab ini menjelaskan mengenai analisis line efficiency, balance delay,
efisiensi tiap stasiun, dan utilitas awal dari Praktikum Perancangan Teknik Industri
III modul Line Balancing.
Line efficiency adalah rasio antara total waktu baku yang digunakan dengan
waktu yang tersedia. Besar line efficiency yang didapat dari praktikum ini
menunjukkan bahwa keseimbangan lintasan belum tercapai karena nilai yang
diperoleh sebesar 51,01%, suatu lintasan dikatakan seimbang jika nilai line
efficiency-nya sebesar 100% yang artinya keseimbangan tercapai. Sedangkan
balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan lintasan yang dihasilkan dari
waktu menganggur sebenarnya yang disebabkan karena pengalokasian yang kurang
sempurna antar stasiun-stasiun kerja. Nilai balance delay didapatkan dari
pengurangan 100% dengan nilai line efficiency, nilai balance delay yang didapat
sebesar 48,99%. Nilai balance delay yang didapat dari praktikum ini menunjukkan
bahwa pengalokasian stasiun-stasiun kerjanya kurang baik karena nilainya tidak
mendekati nol atau terlalu tinggi.
Selanjutnya dilakukan perhitungan efisiensi stasiun pada waktu perakitan
produk kursi kuliah. Perhitungan persentase efisiensi menunjukkan seberapa besar
tingkat kecepatan, ketepatan, dan kesesuaian operator dalam melakukan suatu
pekerjaan. Sedangkan utilitas menunjukkan kemampuan stasiun kerja dalam
memaksimalkan waktu yang tersedia dan membuat waktu menganggur berkurang.
Stasiun kerja sub assembly memiliki nilai efisiensi sebesar 76% dan utilitas sebesar
17,4%, stasiun kerja pertama memiliki nilai efisiensi sebesar 100% dan utilitas
sebesar 13,3%, stasiun kerja kedua memiliki nilai efisiensi sebesar 26% dan utilitas
sebesar 51,8%, stasiun kerja ketiga memiliki nilai efisiensi sebesar 14% dan utilitas
sebesar 93,8%, dan stasiun kerja keempat memiliki nilai efisiensi sebesar 21% dan
IV-33 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
utilitas sebesar 62,9%. Berdasarkan hasil tersebut, nilai efisiensi stasiun kerja
terbaik adalah pada stasiun kerja pertama yaitu sebesar 100%, hal tersebut
menunjukkan bahwa stasiun kerja pertama tergolong cepat dan tepat dalam
melakukan perakitan kursi kuliah. Sedangkan utilitas terbaik yaitu pada stasiun
kerja ketiga dengan utilitas sebesar 93,8%, hal tersebut menunjukkan stasiun kerja
ketiga dapat memanfaatkan waktu yang tersedia seoptimal mungkin.
IV-34 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
memasang round connector (1 buah) dapat dilakukan setelah elemen kerja 5 selesai
dikerjakan. Elemen kerja 8 yaitu memposisikan rangka depan kanan dengan union
jack dan memasang screw (2 buah) dapat dilakukan setelah elemen kerja 7 selesai
dikerjakan. Elemen kerja 9 yaitu memasang round connector 91 buah) dapat
diselesaikan setelah elemen kerja 5 selesai dikerjakan. Elemen kerja 10 yaitu
memposisikan rangka depan kiri dengan union jack dan memasang screw (2 buah)
dapat dilakukan setelah elemen kerja 9 selesai dikerjakan. Elemen kerja 11 yaitu
mengencangkan screw (4 buah) dapat dilakukan setelah elemen kerja 6, 8, 10
selesai dikerjakan. Elemen kerja 12 yaitu memposisikan rangka kursi dengan
rangka rak kanan dan memasang screw setengah kencang (2 buah) dapat dilakukan
setelah elemen kerja 4 dan 11 selesai dikerjakan. Elemen kerja 13 yaitu
memposisikan rangka kursi dengan rangka rak kiri dan memasang screw setengah
kencang (2 buah) dapat dilakukan setelah elemen kerja 4 dan 11 selesai dikerjakan.
Elemen kerja 14 yaitu mengencangkan screw (4 buah) dapat dilakukan setelah
elemen kerja 12 dan 13 selesai dikerjakan. Elemen kerja 15 yaitu memposisikan
busa sandaran depan dan memasang screw setengah kencang (5 buah) yang tidak
dipengaruhi oleh elemen kerja lainnya sehingga dapat dilakukan pengerjaan
langsung tanpa menunggu pengerjaan elemen kerja sebelumnya selesai. Elemen
kerja 16 yaitu mengencangkan screw dapat dilakukan setelah elemen kerja 15
selesai dikerjakan. Elemen kerja 17 yaitu memposisikan busa sandaran belakang
dan memasang screw setengah kencang (2 buah) dapat dilakukan setelah elemen
kerja 16 selesai. Elemen kerja 18 yaitu mengencangkan screw dapat dilakukan
setelah elemen kerja 17 selesai dikerjakan. Elemen kerja 19 yaitu memposisikan
busa dudukan dan memasang screw setengah kencang (4 buah) dapat dilakukan
setelah elemen kerja 11 selesai dikerjakan. Elemen kerja 20 yaitu mengencangkan
screw dapat dilakukan setelah elemen kerja 19 selesai dikerjakan. Elemen kerja 21
yaitu memposisikan lengan meja dapat dilakukan setelah elemen kerja 20 selesai
dikerjakan. Elemen kerja 22 yaitu memasang mur (1 buah) dapat dilakukan setelah
elemen kerja 21 selesai dikerjakan. Elemen kerja 23 yaitu memposisikan rak dan
memasang screw setengah kencang (4 buah) dapat dilakukan setelah elemen kerja
14 selesai dikerjakan. Elemen kerja 24 yaitu mengencangkan screw (4 buah) dapat
dilakukan setelah elemen kerja 23 selesai dikerjakan. Elemen kerja 25 yaitu
IV-35 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
memasang end-cap (4 buah) dapat dilakukan setelah elemen kerja 4 dan 11 selesai
dikerjakan. Elemen kerja 26 yaitu memasang meja pada yang dapat dilakukan
setelah elemen kerja 2 dan 22 selesai dikerjakan.
Setelah memperoleh urutan elemen kerja dan ketergantungan satu elemen
kerja dengan elemen kerja yang lain maka dapat dibuat precedence diagram.
Elemen kerja yang paling kiri merupakan elemen kerja yang lebih awal dikerjakan
sedangkan elemen kerja paling kanan menunjukan proses terakhir operasi kerja
yang memiliki ketergantungan antara elemen kerja satu dengan elemen kerja yang
lain.
4.4.4 ANALISIS DATA ELEMEN KERJA SEBELUM DIURUTKAN
Subbab ini menjelaskan tentang analisis data elemen kerja sebelum diurutkan
dari Praktikum Perancangan Teknik Industri III modul Line Balancing.
Pada data awal elemen kerja yang ada pada perakitan produk kursi kuliah
terdiri dari lima stasiun kerja dimana setiap stasiun kerja tersebut terdiri dari
beberapa elemen kerja yang jumlahnya berbeda-beda pada setiap stasiunnya. Pada
stasiun kerja sub assembly terdiri dari 2 elemen kerja dengan waktu baku sebesar
94,25 detik, pada stasiun kerja pertama terdiri dari 2 elemen kerja dengan waktu
baku sebesar 72,08 detik, pada stasiun kedua terdiri dari 7 elemen kerja dengan
waktu baku sebesar 281,23 detik, pada stasiun ketiga terdiri dari 9 elemen kerja
dengan waktu baku sebesar 509,08 detik, dan pada stasiun keempat terdiri dari 6
elemen kerja dengan waktu baku sebesar 341,70 detik. Pada proses perakitan
tersebut pengerjaan dilakukan sesuai dengan stasiun kerja awal yang dilanjutkan ke
stasiun kerja akhir dengan memperhatikan proses urutan elemen kerja saja tanpa
memperhatikan waktu pengerjaan dan tingkat kesulitan tiap stasiun kerja. Data
elemen kerja yang belum diurutkan tersebut kemudian dilakukan perbaikan lintasan
produksi. Dengan adanya perbaikan lintasan produksi tersebut, diharapkan nilai idle
time akan berkurang dengan meningkatkan efficiency dan utilitas yang ada,
sehingga dapat tercapai line balancing.
4.4.5 ANALISIS PERBAIKAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN
METODE LARGEST CANDIDATE RULE
IV-36 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
IV-37 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
pada metode LCR dilakukan pengurutan elemen kerja berdasarkan pada waktu
baku dan juga posisinya pada precedence diagram yang ada.
Untuk dapat mencapai kondisi line balancing dalam perusahaan, metode yang
digunakan adalah metode Largest Candidate Rule (LCR) yakni suatu pengurutan
elemen kerja ke dalam stasiun kerja berdasarkan pada waktu baku terbesar dan
posisinya pada precedence diagram, sehingga hasil pengurutan elemen kerja yang
baru akan berbeda dengan hasil pengurutan secara descending sebelumnya. Hasil
pengurutan dengan menggunakan metode LCR dimulai dengan elemen kerja
memposisikan busa sandaran depan dan memasang screw setengah kencang (5
buah) dengan waktu baku selama 73,13 detik sedangkan elemen kerja yang paling
akhir adalah menegncangkan screw (4 buah) dengan waktu baku selama 82,48 detik.
Setelah diperoleh adanya sebuah urutan elemen kerja yang baru, alternatif
perbaikan yang dilakukan selanjutnya adalah menghitung waktu stasiun
berdasarkan jumlah stasiun yang memungkinkan. Total waktu baku semua stasiun
kerja sebesar 1298,33 detik dibagi dengan waktu baku elemen kerja maksimal yaitu
sebesar 509,08 detik sehingga jumlah stasiun kerja memungkinkan yang diperoleh
yaitu 4,38 stasiun. Kemudian jumlah stasiun dibulatkan ke bawah dan ke atas
sehingga diperoleh jumlah stasiun kerja usulan sebanyak 4 stasiun kerja dengan
alokasi waktu baku tiap stasiun kerja sebesar 324,58 detik dan sebanyak 5 stasiun
kerja dengan alokasi waktu baku tiap stasiun kerja sebesar 259,67 detik. Nilai
alokasi waktu baku tersebut diperoleh dari total waktu baku semua stasiun dibagi
dengan jumlah stasiun kerja usulan yang telah didapatkan. Perhitungan alokasi
waktu baku tiap stasiun berdasarkan jumlah stasiun kerja yang memungkinkan
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan utilitas dari operator sehingga dapat
meminimalisasi waktu menganggur pada tiap stasiun kerja yang ada. Persyaratan
utama yang harus dipenuhi dalam perhitungan alokasi waktu baku tiap stasiun
alternative adalah nilai kumulatif waktu baku hanya diperbolehkan lebih atau
kurang dari waktu stasiun yang diizinkan, selama jumlah selisihnya merupakan
selisih terkecil yang dihasilkan dari penambahan atau pengurangan waktu baku
elemen kerja untuk stasiun tersebut.
Pada alternatif pertama yaitu sebanyak 4 stasiun kerja, alokasi waktu baku yang
diperoleh sebesar 324,58 detik per stasiun kerja dengan elemen kerja yang telah
IV-38 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
diurutkan menggunakan metode LCR. Pada stasiun kerja pertama diperoleh waktu
baku sebesar 340,79 detik dengan selisih antara alokasi waktu baku tiap stasiun dan
waktu baku stasiun sebesar 16,21 detik. Pada stasiun kerja kedua diperoleh waktu
baku sebesar 319,68 detik dengan selisih antara alokasi waktu baku tiap stasiun dan
waktu baku stasiun sebesar 4,90 detik. Pada stasiun kerja ketiga diperoleh waktu
baku sebesar 337,48 detik dengan selisih antara alokasi waktu baku tiap stasiun dan
waktu baku stasiun sebesar 12,89 detik. Pada stasiun kerja keempat diperoleh waktu
baku selama 300,38 detik dengan selisih antara alokasi waktu baku tiap stasiun dan
waktu baku stasiun sebesar 24,20 detik.
Sedangkan pada alternatif kedua yaitu sebanyak 5 stasiun kerja, diperoleh
alokasi waktu baku sebesar 259,67 detik per stasiun kerja dengan elemen kerja yang
telah diurutkan dengan metode LCR. Pada stasiun kerja pertama diperoleh waktu
baku sebesar 239,61 detik dengan selisih antara alokasi waktu baku tiap stasiun dan
waktu baku stasiun sebesar 20,06 detik. Pada stasiun kerja kedua diperoleh waktu
baku sebesar 216,69 detik dengan selisih antara alokasi waktu baku tiap stasiun dan
waktu baku stasiun sebesar 42,98 detik. Pada stasiun kerja ketiga diperoleh waktu
baku sebesar 268,41 detik dengan selisih antara alokasi waktu baku tiap stasiun dan
waktu baku stasiun sebesar 8,75 detik. Pada stasiun kerja keempat diperoleh waktu
baku sebesar 273,24 detik dengan selisih antara alokasi waktu baku tiap stasiun dan
waktu baku stasiun sebesar 13,57 detik. Pada stasiun kerja kelima diperoleh waktu
baku sebesar 300,38 detik dengan selisih antara alokasi waktu baku tiap stasiun dan
waktu baku stasiun sebesar 40,71 detik.
IV-39 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
1 dengan 4 stasiun kerja atau alternatif 2 dengan 5 stasiun kerja. Pemilihan alternatif
terpilih yang digunakan sebagai dasar perbaikan dipilih berdasarkan rata-rata selisih
stasiun yang terkecil diantara kedua alternatif yang ada.
Pemilihan selisih yang terkecil diantara kedua alternatif yang ada dipilih
karena semakin kecil nilai selisih tersebut maka akan semakin mendekati alokasi
waktu baku tiap stasiun yang ada. Setelah dilakukan pengolahan data, maka
diperoleh alternatif dengan selisih yang terkecil yaitu alternatif 1 dengan jumlah
stasiun kerja sebanyak 4 stasiun kerja dan nilai rata-rata selisih sebesar 14,55 detik
yang memiliki nilai selisih yang lebih kecil dari selisih alternatif 2 dengan 5 stasiun
yaitu sebesar 25,21 detik. Langkah selanjutnya yakni dilakukan perhitungan waktu
baku usulan masing-masing elemen kerja tiap stasiun berdasarkan alternatif yang
terpilih. Dalam melakukan perhitungan waktu baku awal pertama harus dihitung
waktu proses (Wp) rata-rata terlebih dahulu berdasarkan waktu proses masing-
masing elemen kerja.
4.4.7 ANALISIS LINE EFFICIENCY, BALANCE DELAY, EFISIENSI TIAP
STASIUN, DAN UTILITAS SETELAH PERBAIKAN
Subbab ini membahas mengenai analisis line efficiency, balance delay,
efisiensi tiap stasiun, dan utilitas setelah perbaikan dari Praktikum Perancangan
Teknik Industri III modul Line Balancing.
Setelah diperoleh waktu baku tiap elemen kerja, langkah selanjutnya yaitu
dilakukan perhitungan nilai line efficiency, balance delay, efisiensi tiap stasiun, dan
utilitas setelah perbaikan. Waktu baku tiap elemen kerja tersebut dijumlah
berdasarkan stasiun kerja masing-masing menjadi waktu baku tiap stasiun.
Kemudian melakukan perhitungan efisiensi stasiun yaitu dengan membagi waktu
baku minimum dari keenam stasiun tersebut dengan waktu baku masing-masing
stasiun. Efisiensi yang besar menunjukkan tingkat efisien waktu pada stasiun
tersebut paling besar sehingga waktu baku yang dibutuhkan pada stasiun tersebut
lebih kecil dari stasiun yang memiliki efisiensi yang lebih rendah.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan nilai line efficiency yang
diperoleh setelah dilakukan perbaikan yakni sebesar 95% yang didapat dari total
waktu baku semua stasiun dibagi dengan waktu baku maksimum dari semua stasiun
yang dikalikan dengan banyaknya stasiun yang ada. Angka 95% tersebut
IV-40 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
IV-41 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
44,24%. Hal ini menunjukkan bahwa setelah adanya perbaikan semua stasiun
dianggap mampu mencapai keseimbangan lintasan.
Pada perbandingan nilai balance delay dapat diketahui perbandingan nilai
balance delay sebelum dan setelah dilakukan perbaikan menggunakan metode LCR
sebesar 48,99% untuk nilai balance delay sebelum dilakukan perbaikan dan sebesar
4,76% untuk nilai balance delay setelah dilakukan perbaikan. Terdapat penurunan
nilai balance delay setelah dilakukan perbaikan yakni sebesar 44,24%. Hal ini
menunjukkan bahwa setelah adanya perbaikan hampir tidak ada waktu menganggur
pada tiap stasiun.
Pada perbandingan nilai utilitas dapat diketahui perbandingan nilai utilitas
sebelum dan setelah dilakukan perbaikan menggunakan metode LCR. Nilai utilitas
sebelum dilakukan perbaikan menggunakan metode LCR pada stasiun kerja sub
assembly sebesar 17,36%, pada stasiun kerja 1 sebesar 13,28%, pada stasiun kerja
2 sebesar 51,81%, pada stasiun kerja 3 sebesar 93,79% dan pada stasiun kerja 3
sebesar 62,94%. Sedangkan nilai utilitas setelah dilakukan perbaikan menggunakan
metode LCR pada stasiun kerja sub assembly sebesar 95,53%, pada stasiun kerja 1
sebesar 87,73%, pada stasiun kerja 2 sebesar 92,62%, dan pada stasiun kerja 3
sebesar 82,44%. Berdasarkan data tersebut, setelah dilakukan perbaikan
menggunakan metode LCR nilai rata-rata utilitas meningkat dari 47,83% menjadi
89,08 %.
Pada perbandingan efisiensi dapat diketahui perbandingan nilai efisiensi tiap
stasiun sebelum dan setelah dilakukan perbaikan menggunakan metode LCR. Nilai
efisiensi tiap stasiun sebelum dilakukan perbaikan menggunakan metode LCR pada
stasiun kerja sub assembly sebesar 76%, pada stasiun kerja 1 sebesar 100%, pada
stasiun kerja 2 sebesar 26%, pada stasiun kerja 3 sebesar 14%, dan pada stasiun
kerja 4 sebesar 21%. Sedangkan nilai efisiensi tiap stasiun yang diperoleh setelah
dilakukan perbaikan menggunakan metode LCR pada stasiun kerja sub assembly
sebesar 88%, pada stasiun kerja 1 sebesar 94%, pada stasiun kerja 2 sebesar 89%
pada stasiun kerja 3 sebesar 100%. Nilai rata-rata efisiensi tiap stasiun sebelum dan
setelah dilakukan perbaikan menggunakan metode LCR yang diperoleh sebesar
47,47% untuk rata-rata nilai efisiensi tiap stasiun sebelum dilakukan perbaikan dan
sebesar 92,78% untuk rata-rata nilai efisiensi tiap stasiun setelah dilakukan
IV-42 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
IV-43 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
baik, maka dari itu layout kerja yang baik seperti meja kerja yang luas dan
penempatan part-part sebaik mungkin sangat dibutuhkan. Sehingga dapat
dikatakan layout kerja turut mempengaruhi produktivitas operator dalam
menyelesaikan produk tersebut.
Pada stasiun sub assembly, waktu baku sebelum usulan adalah 94,25 detik
dan waktu baku setelah usulan adalah 340,79 detik. Pada stasiun 1, waktu baku
sebelum usulan adalah 72,08 detik dan waktu baku setelah usulan adalah 319,68
detik. Pada stasiun 2, waktu baku sebelum usulan adalah 281,23 detik dan waktu
baku setelah usulan adalah 337,48 detik. Pada stasiun 3, waktu baku sebelum usulan
adalah 509,08 detik dan waktu baku setelah usulan adalah 300,38 detik. Pada
stasiun 4, waktu baku sebelum usulan adalah 341,70 detik.
Perbandingan hasil waktu baku setelah usulan dengan waktu saat simulasi
dilakukan adalah pada stasiun sub assembly, waktu baku setelah usulan adalah
340,79 detik dan waktu saat simulasi adalah 317,72 detik. Pada stasiun 1, waktu
baku setelah usulan adalah 319,68 detik dan waktu saat simulasi adalah 614,33 detik.
Pada stasiun 2, waktu baku setelah usulan adalah 337,48 detik dan waktu saat
simulasi adalah 476,06 detik. Pada stasiun 3, waktu baku setelah usulan adalah
300,38 detik dan waktu saat simulasi adalah 251,22 detik.
Salah satu contoh elemen kerja yang waktu bakunya saat simulasi
menyimpang cukup jauh dari waktu baku setelah usulan terletak pada stasiun
pertama. Hal ini diakibatkan karena elemen kerja yang dikerjakan pada stasiun ini
cukup sulit apabila dilakukan oleh satu operator, sehingga waktu yang dibutuhkan
menjadi lebih lama. Perubahan urutan elemen kerja membuat operator sedikit
bingung dikarenakan urutan yang tidak runtut dalam pengerjaannya. Pengurangan
stasiun kerja memiliki dampak negatif yaitu bertambahnya elemen kerja beberapa
operator sehingga bisa saja menyebabkan kelelahan. Berdasarkan beberapa faktor
di atas, dapat diketahui pada usulan perbaikan dengan menggunakan metode LCR
ini hanya memperhatikan waktu baku tetapi tidak memperhatikan hubungan elemen
kerja dalam mengelompokkan elemen-elemen kerja menjadi suatu stasiun kerja
baru. Salah satu contoh elemen kerja yang terpisah adalah memposisikan rangka
depan kanan dengan union jack dan memasang screw (2 buah) yang masuk stasiun
kerja 2, padahal elemen kerja tersebut mungkin masih bisa masuk ke stasiun kerja
IV-44 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
1 karena elemen kerja yang hampri sama yaitu memposisikan rangka depan kiri
dengan union jack dan memasang screw (2 buah) masuk ke stasiun kerja 1.
4.5 KESIMPULAN
Subbab ini menjelaskan kesimpulan pada Praktikum Perancangan Teknik
Industri III modul Line Balancing.
1. Line Balancing adalah strategi produksi untuk menyeimbangkan waktu
dan beban kerja di sejumlah proses yang saling berhubungan dalam suatu
lini produksi sehingga tidak terjadi kemacetan proses ataupun kapasitas
yang berlebihan.
2. Precedence diagram merupakan gambaran secara grafis dan urutan
operasi kerja, serta ketergantungan pada operasi kerja lainnya yang
tujuannya untuk memudahkan pengontrolan dan perencanaan kegiatan
yang terkait di dalam peraktian produk kursi kuliah. Pembuatan
precedence diagram ini berdasarkan urutan elemen kerja tiap stasiun
dirakit hingga menjadi produk akhir berupa kursi.
3. Perbaikan sistem dilakukan dengan menggunakan beberapa metode line
balancing salah satunya yang digunakan dalam praktikum modul Line
Balancing ini menggunakan metode Largest Candidate Rule. Dalam
perhitungannya metode ini mengatur elemen kerja secara descending atau
diurutkan dahulu dalam bentuk tabel atau list secara descending sesuai
dengan besarnya waktu baku tiap elemen kerja. Setelah pengurutan
elemen kerja lalu dilakukan penentuan jumlah alternatif stasiun
perbaikan, kemudian menghitung rata-rata selisih waktu baku tiap
alternatif dan dipilih yang paling kecil selisihnya. Selanjutnya dilakukan
rekapitulasi waktu baku dengan jumlah stasiun yang telah diperbaiki dan
dihitung kembali line efficiency serta balance delay yang baru. Maka line
efficiency akan meningkat, Balance Delay akan menurun serta adanya
peningkatan efisiensi dan utilitas pada tiap stasiun dari keadaan sebelum
dilakukan line balancing. Setelah dilakukan perbaikan, didapat rata-rata
efisiensi stasiun usulan sebesar 92,78% dan pada Line Efficiency menjadi
95,24% dan Balance Delay menjadi 4,76%.
IV-45 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani
a
4. Perbaikan yang di usulkan yaitu dengan merubah urutan elemen kerja dan
pengelempokkan stasiun. Pada Kursi kuliah terjadi peningkatan rata-rata
efisiensi dari 47,47% menjadi 92,78% dan juga Line Efficiency dari
51,01% menjadi 95,24%. Hasil peningkatan rata-rata efisiensi dan Line
Efficiency setelah perbaikan menunjukkan bahwa terjadi juga penurunan
nilai balance delay. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan yang
dilakukan dapat memberikan solusi pada perbaikan sistem operasi kerja
perusahaan yang baru.
IV-46 Kelompok 02
Anisa – Meta – Nina – Ryan - Vani