Anda di halaman 1dari 9

Makassar, 13 Oktober 2019

LAPORAN TUTORIAL MODUL PROFESIONALISME


BLOK BIOETIK, HUMANIORA & PROFESIONALISME

Dosen Pembimbing : dr. Asrini Safitri, M.Kes, Sp.GK.


Disusun Oleh :
Kelompok 9

Nurhalisa Hane (11020190137)


Eka Saputri Ananda Cahyani (11020190149)
M.Tajussubky N.H. (11020190155)
Mutiara Andjani Arsyad (11020190159)
Nur Khoirunnisa (11020190163)
Syafira Nusriyani (11020190176)
Chairul Fikri (11020190186)
Brigischa Febrilia A Paputungan (11020190216)
A.Ainun Wulandari Nur (11020190227)
Maghfirah Tara Zakiyyah (11020190232)
Muhammad Syahrir (11020190245)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ’Alamin. Segala puji hanya kepada Allah SWT yang


telah memberikan rahmatNya hingga modul ini dapat diselesaikan penyusunannya.
Pembelajaran tentang Humaniora, Etika, dan Profesionalisme Kedokteran
untuk mahasiswa kedokteran dalam masalah yang prularistik seperti di Indonesia
merupakan tugas yang mendesak. Pembelajaran tentang Humaniora, Etika dan
Profesionalsme Kedokteran dapat membantu siswa mencapai kematangan secara
individual, meningkatkan kewaspadaan etika, mampu bersikap dalam wilayah moral,
yang nantinya akan menghasilkan dokter yang humanis dan profesional dalam
pelayanan kesehatan.
Dalam modul ini, dititik-beratkan pada skenario yang mengandung nilai-
nilai humanistik, etika dan profesionalisme dalam praktik pelayanan kesehatan
sehari-hari. Diberikan beberapa skenario dan selanjutnya akan dibahas oleh para
mahasiswa berdasarkan tujuh langkah penyelesaian masalah dan dianalisis
berdasarkan aspek-aspek tersebut serta berdasarkan pandangan hukum-hukum
Islam. Pembahasan berhubungan dengan aktivitas tutorial yang dilakukan oleh
para mahasiswa. Di samping diskusi, para mahasiswa juga mengasah keterampilan
sesuai dengan tujuan yaitu melatih keterampilan kedokteran dan sebagai
perkenalan terhadap berbagai permasalahan yang akan ditemukan para siswa
nantinya, khususnya dalam menjalin kepercayaan, komunikasi, dan hubungan
yang baik antara pasien dan dokter serta terampil dalam melakukan dan
menerapkan prinsip etika kedokteran terhadap masalah dan keputusan klinik serta
masalah humaniora kesehatan, sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat dan
bertanggung-jawab sebagai seorang dokter yang profesional.
Blok Bioetik, Humaniora, dan Profesionalisme Kedokteran ini disajikan
pada mahasiswa semester I Fakultas kedokteran Universitas Muslim Indonesia
dengan jumlah beban 4 SKS dan jadwal kegiatan perkuliahan selama 4 minggu.
Kami berterima-kasih pada semua orang, bagian terkait dan segala pihak yang
telah membantu menyelesaikan modul ini. Saran dan kritik yang membangun untuk
meningkatkan isi modul ini sangat kami harapkan.

Makassar, Oktober 2019


SKENARIO

Selamatkan Nyawa, Dokter Pompa Jantung Pasien 30 Ribu Kali


TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 30 tenaga medis profesional berupaya
menyelamatkan seorang pasien anak laki-laki, 8 tahun, yang sedang diantara
hidup dan mati. Tim dokter memompa dada pasien tersebut sebanyak 30 ribu
kali. Untungnya, kerja keras itu berhasil menyelamatkan nyawa anak tersebut.
Dikutip dari situs asiaone.com pada Jumat, 28 September 2018, anak laki-laki
yang tidak dipublikasi identitasnya itu mengalami gejala sakit perut dan
demam. Dia dimasukkan ke ruang ICU khusus anak-anak pada Kamis sore, 28
September 2018, hasil uji labolatorium menunjukkan dia menderita fulminant
myocarditis. Penyakit ini adalah proses peradangan yang terjadi di
miokardium, jaringan otot jantung, dan menyebabkan gagal jantung akut.

Saat masuk ke rumah sakit dan menerima perawatan khusus, pasien tersebut
sudah dalam kondisi stabil. Namun kondisinya berubah ketika detak
jantungnya terus melambat. Saat bantuan pertama diberikan, tidak ada
perkembangan yang berarti. Ketika bantuan terus-menerus diberikan, kondisi
pasien berangsur stabil, namun hidupnya masih dalam risiko.

“Miokarditis fulminan ditandai dengan serang yang cepat, gejala yang parah,
kemajuan yang cepat dan kematian yang tinggi. Hasilnya bisa fatal jika pasien
tidak menerima perawatan tepat waktu,” kata Zou Guojin, dokter dari rumah
sakit anak- anak Changzhou.

Sebagai langkah lanjutan, tim dokter memutuskan untuk menggunakan alat


extracorporeal membrane oxygenation atau ECMO, yakni sebuah alat canggih
untuk memberikan bantuan pernafasan dan jantung. Sayang, rumah sakit anak
Changzhou tidak memiliki ECMO sehingga harus meminjamnya dari rumah
sakit anak-anak Universitas Fudan di Shanghai.

Dibutuhkan waktu 3 jam lebih untuk mendapatkan ECMO pinjaman itu. Saat
bersamaan, kondisi pasien memburuk dengan cepat. Tekanan darahnya naik.
Jantungnya terus melemah hingga pada pukul 2.50 siang, jantungnya benar-
benar berhenti berdetak sementara ECMO yang dibutuhkan masih dalam
perjalanan. Walhasil, tim dokter secara bergantian memicu jantung pasien
agar membuatnya tetap hidup.

Sekitar 30 tenaga profesional mencoba menyelamatkan pasien tersebut hingga


alat ECMO yang dibutuhkan tiba di ruangan. Saat alat itu sampai, tenaga
medis terhitung telah 30 ribu kali memompa jantung

“Kami sangat berupaya menyelamatkan nyawa anak ini. Dunia tidak sekejam
itu karena kami mencintai mu,” kata salah seorang staf yang ikut
menyelamatkan nyawa anak tersebut.

Jantung pasien tersebut sudah kembali berdetak meski sangat lemah. Dia
masih berada dalam pengawasan dokter.

A. KATA SULIT

Miokardium adalah lapisan tengah otot dari dinding jantung.

B. KALIMAT KUNCI
1. Sebanyak 30 tenaga medis berupaya menyelamatkan pasien
2. Laki laki 8 tahun
3. Gejala sakit perut dan demam
4. Masuk ruang ICU dan tes laboratorium
5. Menderita fulminant myocarditis
6. Menerima perawatan khusus
7. Memutuskan untuk menggunakan ECMO
8. Tim dokter secara bergantian memicu jantung pasien agar tetap hidup
9. 30 ribu kali memompa jantung
10. Jantung pasien tersebut kembali berdetak meski sangat lemah.

C. PERTANYAAN
1.Dari kasus di atas, cobalah anda analisis berdasarkan ranah:

No Aspek Analisis
1. Humaniora Tekstual:
Kedokteran - Sebanyak 30 tenaga medis
(Identifikasi konteks dengan profesional berupaya
latar belakang sosial- menyelamatkan seorang
budaya, ekonomi, pasien anak laki-laki, 8 tahun,
pendidikan, dan agama) yang sedang diantara hidup
dan mati.(Sosial-Budaya)
- Sebagai langkah lanjutan,
tim dokter memutuskan untuk
menggunakan alat
extracorporeal membrane
oxygenation atau
ECMO.(Pendidikan)
- “Kami sangat berupaya
menyelamatkan nyawa anak
ini. Dunia tidak sekejam itu
karena kami mencintai mu,”
kata salah seorang staf yang
ikut menyelamatkan nyawa
anak tersebut (Humaniora).
Kontekstual:
- Dengan adanya bantuan
dokter yang melakukan
pekerjaan secara
profesional maka pasien
dapat terselamatkan
(Pendidikan)
-Dengan adanya rasa belas
kasih dan mengerti akan
rasa takut dan khawatir
dalam diri keluarga pasien
(Sosial-Budaya)
2. Etika Kedokteran Tekstual:
(Identifikasi isu-isu yang - Saat masuk ke rumah sakit
berpotensi menimbulkan dan menerima perawatan
kontradiksi atau melanggar khusus (Beneficience)
prinsip-prinsip etika) - Dia masih berada dalam
pengawasan
dokter.(Beneficience)
-Sekitar 30 tenaga profesional
mencoba menyelamatkan
pasien tersebut hingga alat
ECMO yang dibutuhkan tiba
di ruangan.(Non
Maleficence)
- Anak laki-laki yang tidak
dipublikasi identitasnya
(Autonomy)
- Bantuan terus diberikan
(Beneficence)
-Tim dokter secara
bergantian memicu jantung
pasien agar membuatnya
tetap hidup(Beneficence)
-Pasien di diagosis Fulminant
Myocarditis (Medical
Indication)
-Mendapat gejala sakit perut
dan demam (Medical
Indication)
-Dimasukkan ke ruang ICU
khusus anak-anak (Medical
Indication)
-Tenaga medis terhitung 30
ribu kali memompa
Jantung (Quality of life)
-Dia masih berada dalam
pengawasan dokter (Quality
of life)
Kontekstual:
- Autonomy, karena dokter
menghargai hak privasi pasien
dengan tidak mempublikasikan
identitasnya
- Beneficence, Dokter sangat
berupaya menolong pasien
- Non Maleficence,Memompa
jantung pasien selama 30 ribu
kali
- Justice,Meminjamkan alat
ECMO
- Medical
Indication,Terdiagnosis
Fulminant Myocarditis.
- Quality Of Life,Dokter tetap
melakukan pengawasan
kepada pasien agar pasien
tidak mengalami keadaan
kritis lagi.
3. Profesionalisme Tekstual:
Kedokteran - Tim dokter memompa dada
(Analisis dilakukan dengan pasien tersebut sebanyak 30
identifikasi adanya masalah ribu kali. altuirism
profesional dari kasus yang - Anak laki-laki yang tidak
ada) dipublikasi
identitasnya..respect,
accoountability
- Dia dimasukkan ke ruang
ICU khusus anak-anak pada
Kamis sore, 28 September
2018, hasil uji labolatorium
menunjukkan dia menderita
fulminant myocarditis.
- Saat masuk ke rumah sakit
dan menerima perawatan
khusus.
- Sebagai langkah lanjutan,
tim dokter memutuskan
untuk menggunakan alat
extracorporeal membrane
oxygenation atau ECMO.
- tim dokter secara
bergantian memicu jantung
pasien agar membuatnya
tetap hidup.
-“Kami sangat berupaya
menyelamatkan nyawa anak
ini. Dunia tidak sekejam itu
karena kami mencintai mu,”
kata salah seorang staf.
Kontekstual:
- Dokter telah melakukan
pelayanan medis sesuai
dengan standar operasional
(Responsibility)

2. Bagaimana jika kasus tersebut di atas dilihat dalam perspektif Islam


(berdasarkan Al-Quran dan Sunnah).

-QS. AL-MAIDAH:32

َ َّ‫َو َم ْن أَحْ يَا َها فَ َكأَنَّ َما أَحْ يَا الن‬


‫اس َج ِميعًا‬

Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka


seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.

-HADIST ABU HURAIRAH

‫َّللاُ فِى ع َْو ِن ا ْلعَ ْب ِد َما كَانَ ا ْلعَ ْب ُد فِى ع َْو ِن أَ ِخي ِه‬
َّ ‫َو‬

“Allah senantiasa menolong hamba selama ia menolong saudaranya.” (HR.


Muslim no. 2699).
KESIMPULAN

Berdasarkan dengan skenario di atas, dapat kami simpulkan bahwa terdapat aspek
profesionalisme pada dokter. Dimana dokter (tenaga medis profesional) mencoba
menyelamatkan pasien tersebut hingga alat ECMO yang dibutuhkan tiba di
ruangan yang dimana seharusnya alat ECMO itu datang dalam waktu 3 jam lebih
dan dan saat alat itu sampai tim dokter(tenaga medis profesional) terhitng telh
melakukan 30 ribu kali memompa jantung sehingga jantung pasien
tersebutkembali berdetak meski sangat lemah.
DAFTAR PUSTAKA

Bailey,Regina 2017 Myocardium Anatomy,13 Oktober 2019

https://www.thoughtco.com/myocardium-anatomy-373234

Anda mungkin juga menyukai