Anda di halaman 1dari 8

MEMAHAMI PENYIMPANGAN

 Penyimpangan adalah pelanggaran norma budaya yang telah diakui dan mulai
merujuk kepada pelanggaran kecil, seperti perilaku buruk, hingga ke pelanggaran
berat, seperti kekerasan.

 Tindakan atau sikap menyimpang, entah negatif atau positif, memiliki kesamaan
berupa unsur perbedaan yang menyebabkan kita menganggap orang lain sebagai
"outsider atau orang luar" (H. S. Becker, 1966).

 Social control atau kontrol sosial: upaya masyarakat untuk mengatur pemikiran dan
perilaku masyarakat.

 Criminal justice system atau sistem keadilan kriminal: organisasi (polisi,


pengadilan, dan petugas penjara) yang menanggapi dugaan pelanggaran undang-
undang.

 Bagaimana masyarakat mendefinisikan penyimpangan, yang dicap sebagai orang


yang menyimpang, dan apa yang orang putuskan untuk lakukan tentang
penyimpangan semuanya berkaitan dengan cara masyarakat diatur.

 Teori biologis

o Fokus terhadap keabnormalan individu.

o Menjelaskan bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari insting biologis.

o Menawarkan penjelasan terbatas tentang kejahatan. Dikarenakan pendekatan


biologis memandang individu, ia tidak menawarkan wawasan tentang
bagaimana beberapa jenis perilaku didefinisikan sebagai penyimpangan.

o Lombroso mempunyai pendapat bahwa para kriminal mempunyai ciri-ciri


fisik seperti kera; selanjutnya penelitian menunjukkan bahwa perilaku
kriminal berkaitan dengan tipe tubuh dan genetika tertentu.

 Teori psikologikal

o Fokus terhadap keabnormalan individu.

o Memandang penyimpangan sebagai hasil dari sosialisasi yang “tidak sukses”.


o Containment theory atau teori penahanan (Reckless dan Dinitz)
menghubungkan penyimpangan dengan hati nurani yang lemah.

ASAS SOSIAL DARI PENYIMPANGAN

1. Penyimpangan bervariasi sesuai dengan norma budaya. Tidak ada pemikiran atau
tindakan yang secara inheren menyimpang; hal itu menjadi menyimpang hanya dalam
kaitannya dengan norma-norma tertentu. Karena norma bervariasi dari satu tempat ke
tempat lain, penyimpangan juga bervariasi.

2. Orang menjadi menyimpang sebagaimana orang lain mendefinisikannya


berperilaku menyimpang. Semua orang melanggar norma budaya pada satu waktu
atau lainnya. Apakah seseorang sakit mental atau berperilaku kriminal tergantung
pada bagaimana orang lain memandang, menentukan, dan meresponnya.

3. Bagaimana masyarakat menetapkan norma dan bagaimana mereka


mendefinisikan pemutusan aturan, keduanya melibatkan kekuatan sosial (Karl
Marx).

TEORI-TEORI PENYIMPANGAN

A. Fungsi Penyimpangan: Teori Struktural-Fungsional

1. Wawasan Dasar Durkheim

Emile Durkheim menyatakan bahwa penyimpangan adalah hal yang normal dan
mempunyai elemen-elemen:

 menegaskan nilai dan norma budaya

 mengklarifikasi batasan moral

 menyatukan sekelompok orang

 mendorong perubahan sosial

2. Strain Theory atau Teori Ketegangan (Robert Merton)

Merton menyatakan bahwa masyarakat dapat diatur dengan sedemikian rupa untuk
mendorong penyimpangan terjadi. Secara khusus, tingkat dan jenis penyimpangan
yang dimiliki orang bergantung pada masyarakat menyediakan sarana (seperti sekolah
dan kesempatan kerja) untuk mencapai tujuan budaya (seperti kesuksesan finansial).

Tipe-tipe penyimpangan menurut Merton adalah innovation (menggunakan cara yang


tidak konvensional (kejahatan di jalanan) daripada cara konvensional (kerja keras
pada pekerjaan yang "lurus") untuk mencapai tujuan (kekayaan) budaya yang
disetujui), ritualism (secara kaku berpegang pada peraturan (cara konvensional) agar
setidaknya merasa "terhormat"), retreatism (menolak tujuan budaya dan cara
konvensional sehingga orang tersebut "drop out"), dan rebellion (menolak definisi
budaya tentang kesuksesan dan cara konvensional untuk mencapainya, namun mereka
melangkah lebih jauh dengan membentuk alternatif pendukung tandingan yang
melawan tatanan sosial yang ada.)

3. Subkultur dari Penyimpangan

 Cloward dan Ohlin: hasil kejahatan tidak hanya dari kesempatan legal
tapi juga dari peluang ilegal yang mudah diakses. Singkatnya,
penyimpangan atau kesesuaian muncul dari relative opportunity structure
atau struktur kesempatan relatif yang membingkai kehidupan seseorang.

 Albert Cohen: kenakalan paling sering terjadi di kalangan remaja kelas


bawah karena mereka memiliki sedikit kesempatan untuk mencapai
kesuksesan konvensional.

 Walter Miller: penyimpangan ditandai dengan trouble, toughness,


smartness, a need for excitement, a belief in fate, dan a desire for freedom.

 Elijah Enderson: Di lingkungan urban yang miskin, kebanyakan orang


menggunakan “street code” yang bertentangan dengan nilai-nilai
konvensional atau "layak" untuk menunjukkan jati dirinya.

B. Penyimpangan Labeling: Teori Interaksi-Simbolik

1. Teori Labeling

Mengklaim bahwa penyimpangan tidak bergantung pada apa yang seseorang


lakukan daripada bagaimana orang lain bereaksi terhadap perilaku itu. Jika orang
menanggapi penyimpangan primer (primary deviance) dengan menstigmatisasi
seseorang, penyimpangan sekunder (secondary deviance) dan karier
penyimpangan (deviant career) yang menyimpang dapat terjadi.

 Stigma: Label negatif yang sangat mengubah konsep diri dan identitas
sosial seseorang. Stigma berfungsi sebagai master status. Terkadang,
seluruh komunitas secara formal menstigmatisasi seseorang melalui apa
yang Harold Garfinkel (1956) sebut sebagai degradation ceremony atau
upacara degradasi.

 Retrospective labelling merupakan situasi ketika mempresentasikan masa


lalu seseorang di tengah-tengah kondisi penyimpangan yang ia alami.
Sementara itu, projective labelling terjadi ketika menggunakan identitas
menyimpang orang tersebut untuk memprediksi tindakan masa depan.

 Orang biasa tanpa pengetahuan medis untuk mendiagnosa penyakit jiwa


harus menghindari penggunaan label semacam itu hanya untuk membuat
orang menyesuaikan diri dengan standar perilaku mereka sendiri.

2. Medikalisasi Penyimpangan

Merupakan transformasi penyimpangan moral dan hukum menjadi kondisi medis.


Secara moral, kita mengevaluasi orang atau perilaku mereka sebagai "buruk" atau
"baik." Namun, objektivitas ilmiah kedokteran tidak memberikan penilaian moral,
namun menggunakan diagnosis klinis seperti "sakit" atau "baik".

3. Perbedaan yang Label Moralitas dan Medikalisasi Berikan

 Memengaruhi siapa yang menanggapi penyimpangan. Pelanggaran


terhadap moralitas umum biasanya menimbulkan reaksi dari anggota
masyarakat atau polisi. Medis, menempatkan situasi di bawah kendali
spesialis klinis, termasuk konselor, psikiater, dan dokter.

 Bagaimana orang merespon terhadap penyimpangan. Pendekatan


moral mendefinisikan penyimpangan sebagai pelanggar yang dikenai
hukuman. Secara medis, bagaimanapun, mereka adalah pasien yang
membutuhkan perawatan.

 Kompetensi pribadi orang yang menyimpang. Dari sudut pandang


moral, apakah kita benar atau salah, setidaknya kita bertanggung jawab
atas perilaku kita sendiri. Begitu kita didefinisikan sebagai orang sakit,
bagaimanapun, kita dipandang tidak mampu mengendalikan tindakan kita.

4. Teori Differential Association (Asosiasi Diferensial)

Sutherland menyatakan bahwa kecenderungan seseorang terhadap kesesuaian atau


penyimpangan bergantung pada jumlah kontak dengan orang lain yang
mendorong atau menolak perilaku konvensional.

5. Teori Kontrol

Travis Hirschi menyatakan bahwa kontrol sosial bergantung pada orang yang
mengantisipasi konsekuensi dari perilaku mereka

C. Penyimpangan dan Ketidaksamarataan: Teori Konflik Sosial

1. Penyimpangan dan Kekuatan

 Hukum dan semua lembaga sosial lainnya mendukung kepentingan orang


kaya. (Karl Marx)

 Bahkan jika perilaku mereka dipertanyakan, yang berkuasa memiliki


sumber daya untuk menolak label yang menyimpang.

 Keyakinan luas bahwa norma dan hukum bersifat alami dan menutupi
karakter politik mereka.

2. Penyimpangan dan Kapitalisme

Berdasarkan tradisi Marxisme, Spitzer menyatakan bahwa label penyimpangan


diterapkan pada orang-orang yang mengganggu kapitalisme.

o Karena kapitalisme didasarkan pada kontrol kekayaan pribadi,


orang-orang yang mengancam hak milik orang lain - terutama
orang miskin yang mencuri dari orang kaya - adalah kandidat
utama untuk diberi label menyimpang

o Karena kapitalisme bergantung pada tenaga kerja produktif, orang


yang tidak dapat atau tidak mau bekerja berisiko dicap
menyimpang.
o Kapitalisme tergantung pada penghormatan terhadap figur otoritas,
menyebabkan orang yang menolak otoritas diberi label
menyimpang.

o Siapa pun yang secara langsung menantang status quo kapitalis


kemungkinan akan dianggap menyimpang.

3. White-Collar Crime

 Menurut Edwin Sutherland, kejahatan kerah putih dilakukan oleh orang berkedudukan
sosial tinggi dan kejahatan ini masuk ke dalam hokum perdata.

o Tidak melibatkan kekerasan

o Kantor adalah lahan memperkaya diri

o Menyebabkan kerugian

4. Kejahatan Korporasi

 Terkadang bukan hanya individu tapi perusahaan juga melanggar hukum

 Kejahatan korporasi adalah tindakan ilegal perusahaan atau orang yang bertindak atas
namanya

 Kejahatan perusahaan berkisar dari menjual produk yang salah atau berbahaya dengan
sengaja mencemari lingkungan (Derber, 2004)

5. Kejahatan Terorganisir

 Adalah bisnis yang memasok barang ilegal dan jasa ilegal

 Berkembang di kalangan imigran yang kurang diberi kesempatan

 Tokoh yang terkenal Al Capone yang bergerak dalam usaha perdagangan


miras ilegal di Amerika

 Organisasi kriminal memaksa orang untuk berbisnis dengan mereka

 Memeras uang para pedagang untuk “perlindungan” (jasa ilegal)

 Organisasi kriminal terlibat dalam penjualan barang dan jasa ilegal


seperti:
o Pelacuran

o Narkoba

o Perjudian

PENYIMPANGAN, RAS, DAN GENDER

 Apa yang orang lain anggap sebagai penyimpangan merefleksikan kekuatan


relatifnya dan privilege atau keistimewaan dari kategori-kategori berbeda
setiap kelompok

 Hate crime adalah aksi kriminalitas melawan seseorang atau hak milik orang
lain dengan pelaku termotivasi melalui ras dan hal bias lainnya

 Di Amerika dan bagian negara lainnya, masyarakat mengontrol kelakuan


wanita lebih banyak daripada kelakuan laki-laki.

KRIMINALITAS

 Merupakan pelanggaran terhadap hukum yang ditetapkan oleh pemerintahan


federal, negara bagian, dan pemerintahan pusat

 Ada dua kategori besar dalam serious crime:

 Crimes against the person (violent crime), termasuk pembunuhan,


penyerangan berat, pemerkosaan, dan perampokan

 Crimes against property (property crime), termasuk kejahatan melalui


pembakaran, auto theft, dan pencurian

Pola Pola Kejahatan di Amerika

 Tingkat penangkapan paling banyak dilakukan kepada remaja dan menurun seiring
bertambahnya usia.
 Sekitar 63% orang ditangkap karena kejahatan properti dan 81% yang ditangkap karena
kejahatan kekerasan adalah laki-laki.
 Kejahatan di jalan biasa terjadi di antara orang-orang yang mempunyai status sosial rendah.

 Penduduk berkulit putih lebih banyak tertangkap karena kejahatan kriminal dibandingkan
dengan penduduk African-American

Sistem Keadilan di Amerika Serikat


 Polisi
Polisi mempertahankan peraturan-peraturan umum melalui hukum yang memaksa
 Polisi menggunakan kebijaksanaan pribadi dalam memutuskan dan menentukan
penanganan suatu situasi
 Penelitian mengatakan bahwa polisi lebih sering melakukan penangkapan jika
pelanggarannya serius, jika pengamat ada, atau jika pelakunya adalah penduduk
African-American atau Latino
 Pengadilan
mengandalkan proses adversarial di mana pengacara—satu mewakili terdakwa dan yang
mewakili negara—mempresentasikan kasus mereka di hadapan hakim yang memantau
prosedur hukum.
 Hukuman
Ada empat pembenaran untuk hukuman:
 Retribusi, sebuah tindakan pembalasan moral dimana masyarakat membuat pelaku
menderita sebanyak penderitaan yang disebabkan oleh kejahatan tersebut
 Pencegahan, upaya untuk mencegah kriminalitas melalui penggunaan hukuman
 Rehabilitasi, sebuah program untuk mereformasi pelaku untuk mencegah pelanggaran
selanjutnya
 perlindungan masyarakat, membuat pelaku tidak mampu melakukan pelanggaran
lebih lanjut sementara melalui pemenjaraan atau eksekusi secara permanen

Anda mungkin juga menyukai