Anda di halaman 1dari 28

PROSES PEMBUATAN GARAM TRADISIONAL SEBAGAI

DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI DUSUN AMED DESA


PURWAKERTHI KECAMATAN ABANG KARANGASEM

I Wayan Gede Agus Juliarsa


yande97@outlook.com

Sekolah Tinggi Pariwisata Triatma Jaya

ABSTRACT
This research was conducted at Salt Producers Centre at Dusun Amed,
aims to know how the making process of traditional salt to be an culture tourism
attraction. This research is a descriptive research. Research destination is the
process of Amed Traditional Salt making, and for data collecting in this research
use (1) interview, (2) observation, (3) documentation, and next be analyze by
qualitative descriptive. Result of this research analyzed with development theory
is Attraction, Accessibility, Amenities and Anciliary. Attraction aspect offered
Amed traditional salt making process, is still use the traditional method.
Accessibility feels good because the access to location is reachable but have a
long distance. Amenties aspect can be inproved, with total of toilet isn’t still
enough, and for the restaurant and accommodation is enough around Salt Maker
Area. Anciliary in there is MPIG Garam Amed, which it support to traditional salt
making culture sustainability and also introduce Amed salt at national and
international level.
Keywords : culture tourism, tourism attraction, traditional salt

Pendahuluan
Bali merupakan salah satu Pulau Bali merupakan daerah

pulau kecil yang ada di Indonesia. tujuan wisata yang sudah terkenal di

Pulau Bali sendiri memiliki luas seluruh dunia sebagai tempat wisata

wilayah 5.780 km2 dan jumlah yang mempunyai keindahan

populasi 3.890.757 penduduk ( panorama dan keunikan budayanya.

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Keindahan alam merupakan aset

2018). berharga yang selama ini mampu


menarik wisatawan nusantara kunjungan. Tahun berikutnya naik

maupun mancanegara untuk datang 15,62% menjadi 5.697.739

dan berkunjung menikmati kunjungan, dan di tahun 2018 naik

keindahan alam maupun untuk 6,54% menjadi 6.070.473 kunjungan.

mempelajari keaneragaman budaya Selengkapnya dapat dilihat pada

Bali. Pariwisata saat ini telah tabel berikut:

menjadi kebutuhan bagi masyarakat

dari berbagai kalangan, sehingga

dalam penangananya harus dengan

serius dan melibatkan pihak-pihak

terkait, guna mencapai tujuan pada

pengembangan pariwisata.

Wisatawan yang mengunjungi


Badan Pusat Statistik
Bali tersebar keseluruh daerah tujuan
Provinsi Bali mencatat kunjungan
wisata yang berada di Pulau Dewata
wisatawan mancanegara ke Bali
dengan kegiatan wisata yang
dalam lima tahun terakhir mengalami
bermacam-macam salah satunya
peningkatan. Tahun 2013, tercatat
wisata bahari. Pulau Bali memiliki 9
jumlah kunjungan mencapai
kabupaten dan 1 kota madya yaitu
3.278.598 kunjungan. Di tahun 2014
Kabupaten Badung, Kabupaten
meningkat 14,89% menjadi
Bangli, Kabupaten Buleleng,
3.766.638 kunjungan. Di tahun
Kabupaten Gianyar, Kabupaten
berikutnya, menjadi 4.001.835
Jembrana, Kabupaten Karangasem,
kunjungan atau naik 6,24%. Tahun
Kabupaten Klungkung, Kabupaten
2016 naik 23,14% menjadi 4.927.937
Tabanan dan Kota Denpasar dengan Wilayah ini dahulu terkenal dengan

potensi wisata bahari yang berbeda- garam lautnya yang diproduksi

beda di setiap kabupatennya, salah secara tradisional. Potensi wisata

satu kabupaten yang memiliki bahari yang dimiliki obyek wisata

potensi wisata bahari yaitu Amed mampu menarik para

Kabupaten Karangasem, yang wisatawan yang mempunyai minat

terletak di sebelah timur Pulau Bali. khusus menyelam untuk berkunjung.

Kekayaan biota laut yang masih asri


Salah satu obyek wisata
menempatkan Amed sebagai salah
bahari yang cukup terkenal yaitu
satu tempat terbaik untuk menyelam.
Pantai Amed. Pantai Amed dikenal

sebagai salah satu tempat diving, Kegiatan pembuatan garam

snorkling dan underwater khas Dusun Amed ini termasuk salah

playground yang popular di wilayah satu mata pencaharian masyarakat

timur Bali selain Pantai Tulamben. setempat, sebelum masuknya industri

Amed adalah salah satu tempat dive pariwisata ke daerah ini. Menurut

site yang dikenal mempunyai Berita Resmi Indikasi Geografis

keindahan alam bawah laut yang DJKI Kemenhumkam, Garam Amed

menawan dan Japanese Ship Wreck sendiri menjadi salah satu dari 65

(bangkai kapal Jepang) yang menjadi produk di Indonesia yang

tempat tinggal biota laut disana. mendapatkan sertifikasi Geografis

dari Departemen Hukum dan HAM


Pantai Amed terletak di salah
Republik Indonesia. Namun,
satu teluk di wilayah timur laut Bali,
sertifikasi ini kurang berhasil
tepatnya di Desa Amed, Kecamatan
menggairahkan masyarakat disana.
Abang, Kabupaten Karangasem.
Jumlah petani yang sebelumnya dijual. Tentunya proses pembuatan

berjumlah sekitar 60 orang, hanya Garam Tradisional Amed ini

tersisa 22 orang petani, dikarenakan memiliki perbedaan dengan proses

penghasilan yang mereka dapatkan pembuatan garam modern yang

menjadi petani garam kurang menggunakan alat alat canggih.

memenuhi kebutuhan mereka,


Sebagai salah satu destinasi
sehingga sebagian besar dari para
tujuan wisata bahari terkenal dengan
petani menjual, menyewakan dan
berbagai potensi yang dimilikinya,
menjadikan lahan mereka untuk
namun semenjak industri pariwisata
fasilitas penunjang pariwisata.
mulai menjamur, masyarakat mulai
Disamping itu, dukungan pemerintah
meninggalkan mata penghidupan
setempat untuk pembuatan garam
mereka sebelumnya yakni sebagai
amed ini tidak ada, dan faktor cuaca
petani garam, kurangnya dukungan
juga mempengaruhi berkurangnya
dan perlindungan dari pihak
jumlah petani garam yang tersisa.
Pemerintah setempat, kurangnya

Teknik pembuatan Garam promosi mengenai aktifitas ini,

Amed ini masih secara tradisional. sehingga kegiatan ini mulai

Ada tiga tahapan, yaitu pengairan ditinggalkan masyarakat.

dengan air laut, pencampuran air laut


TINJAUAN PUSTAKA
dengan tanah, serta pengkristalan Garam dan Proses Pembuatan

garam dengan menggunakan batang Menurut Burhanuddin

kelapa yang sudah berumur puluhan (2001), Garam adalah benda padat

tahun. Hasil akhir proses ini berupa berwarna putih berbentuk kristal

kristal – kristal garam yang siap yang merupakan senyawa dalam


bagian terbesar Natrium Chlorida keunikan, kemudahan dan nilai yang

(>80%) serta senyawa lainnya, berupa keanekaragaman kekayaan

seperti Magnesium Chlorida, alam, budaya, dan hasil buatan

Magnesium Sulfat, dan Calsium manusia yang menjadi sasaran atau

Chlorida. kunjungan wisatawan.

Menurut Purbani (2003) Menurut A. Yoeti (1985),

menyatakan bahwa ada bermacam- daya tarik wisata adalah segala

macam cara pembuatan garam yang sesuatu yang menjadi daya tarik bagi

telah dikenal manusia, antara lain orang untuk mengunjungi suatu

solar evaporation, kristalisasi, daerah tertentu.

multiple effect evaporation dan


Menurut Nyoman S. Pendit
pembuatan garam dari batuan garam.
(1994), daya tarik wisata adalah
Tetapi cara yang dinilai masih tepat
segala sesuatu yang menarik dan
untuk diterapkan perkembangan
bernilai untuk dikunjungi dan dilihat.
teknologi dan ekonomi di Indonesia
Menurut Karyono (1997), suatu
pada waktu sekarang adalah cara
tempat atau daerah agar dapat
pembuatan garam yang proses
dikatakan sebagai objek wisata harus
penguapannya menggunakan tenaga
memenuhi hal pokok berikut:
matahari (solar evaporation).

a. Adanya something to see.


Daya Tarik Wisata
Berdasarkan Undang Undang Maksudnya adanya sesuatu

Republik Indonesia No 10 tahun yang menarik untuk dilihat.

2009, daya tarik wisata sebagai b. Adanya something to buy.

segala sesuatu yang memiliki Maksudnya adanya sesuatu


yang menarik dan has untuk c. Amenities (fasilitas). syarat

di beli. yang ketiga ini memang

c. Adanya something to do. menjadi salah satu syarat

Maksudnya adanya sesuatu Daerah Tujuan Wisata

yang menarik dan yang dapat (DTW) dimana wisatawan

dilakukan di tempat itu. dapat dengan kerasan tinggal

lebih lama di Daerah tersebut.


Menurut Medlik (1980) dalam
d. Ancilary (Kelembagaan).
Ariyanto 2005, ada empat aspek
Adanya lembaga yang
yang diperhatikan dalam syarat-
menaungi daya tarik wisata
syarat daya tarik wisata, antara lain:
yang bersangkutan.
a. Attraction (daya tarik).
Wisatawan akan semakin
Daerah tujuan wisata
sering mengunjungi dan
(selanjutnya disebut DTW)
mencari DTW (Daerah
untuk menarik wisatawan
Tujuan Wisata) apabila di
pasti memiliki daya tarik,
daerah tersebut wisatawan
baik daya tarik berupa alam
dapat merasakan keamanan,
maupun masyarakat dan
(Protection of Tourism) dan
budayanya.
terlindungi baik melaporkan
b. Accessibiilty (aksesibilitas).
maupun mengajukan suatu
Accesability dimaksudkan
kritik dan saran mengenai
agar wisatawan domestik dan
keberadaan mereka selaku
mancanegara dapat dengan
pengunjung / orang
mudah dalam pencapaian
bepergian.
tujuan ke tempat wisata.
Umumnya di beberapa daerah atau Tahun 2009 Tentang

Negara, untuk memasuki suatu objek Kepariwisataan, Pariwisata adalah

wisata para wisatawan diwajibkan berbagai macam kegiatan wisata dan

membayar biaya masuk atau karcis didukung berbagai fasilitas serta

masuk yang merupakan biaya layanan yang disediakan oleh

retribusi untuk pengembangan dan masyarakat, pengusaha, Pemerintah,

peningkatan kualitas objek wisata dan Pemerintah daerah.

tersebut. Beberapa objek wisata ada


Dapat disimpulkan, bahwa
yang dikelolah oleh pemerintah dan
Pariwisata merupakan suatu
ada pula yang di kelola oleh pihak
perjalanan yang dilakukan seseorang
swasta. Objek yang dikola oleh pihak
untuk sementara waktu yang
swasta dapat berupa objek wisata
diselenggarakan dari suatu tempat ke
alami ataupun buatan.
tempat yang lain dengan

Pariwisata meninggalkan tempat semula dan

dengan suatu perencanaan atau


Menurut Suwantoro (2004:3)
bukan maksud untuk mencari nafkah
pariwisata, yaitu suatu perubahan
di tempat yang dikunjunginya, tetapi
tempat tinggal sementara seseorang
semata-mata untuk menikmati
diluar tempat tinggalnya karena
kegiatan pertamasyaan atau rekreasi
suatu alasan dan bukan untuk
untuk memenuhi keinginan yang
melakukan kegiatan yang
beraneka ragam.
menghasilkan upah.

Jenis – Jenis Pariwisata


Menurut Pasal 1 ayat 3, Undang
Kepariwisataan tidak menggejala
Undang Republik Inonesia No. 10
sebagai bentuk tunggal. Istilah ini
umum sifatnya yang a. Pariwisata lokal (local

menggambarkan beberapa jenis tourism) yaitu jenis

perjalanan dan penginapan sesuai kepariwisataan yang ruang

dengan motivasi yang mendasari lingkupnya lebih sempit dan

kepergian tersebut. Orang melakukan terbatas dalam tempat-tempat

perjalanan untuk memperoleh tertentu saja. Misalnya,

berbagai tujuan dan memuaskan kepariwisataan kota

bermacam-macam keinginan. Di Denpasar, kepariwisataan

samping itu, untuk keperluan kota Bandung

perencanaan dan pengembangan b. Pariwisata regional (regional

kepariwisataan itu sendiri, perlu pula tourism) yaitu kegiatan

dibedakan antara pariwisata dengan kepariwisataan yang

jenis pariwisata lainnya, sehingga dikembangkan dalam suatu

jenis dan macam pariwisata yang wilayah tertentu, dapat

dikembangkan akan dapat berwujud regional dalam lingkungan

seperti diharapkan dari nasional dan dapat pula

kepariwisataan itu. Menurut Suwena regional dalam ruang lingkup

dan Widyatmaja (2010) sebenarnya internasional. Misalnya,

pariwisata sebagai suatu gejala kepariwisataan Bali,

terwujud dalam beberapa bentuk Yogyakarta, dan lain-lain

antara lain : c. Pariwisata nasional (national

tourism) yaitu jenis


1. Menurut letak geografis, dimana
pariwisata yang
kegiatan pariwisata berkembang
dikembangkan dalam wilayah
dibedakan menjadi :
suatu negara, dimana para 2. Menurut pengaruhnya terhadap

pesertanya tidak saja terdiri neraca pembayaran

dari warganegaranya sendiri a. Pariwisata aktif (inbound

tetapi juga orang asing yang tourism) yaitu kegiatan

terdiam di negara tersebut. kepariwisataan yang ditandai

Misalnya, kepariwisataan dengan gejala masuknya

yang ada di daerah-daerah wisatawan asing ke suatu

dalam satu wilayah Indonesia negara tertentu. Hal ini tentu

d. Pariwisata regional- akan mendapatkan masukan

internasional yaitu kegiatan devisa bagi negara yang

kepariwisataan yang dikunjungi dengan sendirinya

berkembang di suatu wilayah akan memperkuat posisi

internasional yang terbatas, neraca pembayaran negara

tetapi melewati batas-batas yang dikunjungi wisatawan.

lebih dari dua atau tiga b. Pariwisata pasif (out-going

negara dalam wilayah tourism) yaitu kegiatan

tersebut. Misalnya kepariwisataan yang ditandai

kepariwisataan ASEAN dengan gejala keluarnya

e. Pariwisata internasional warga negara sendiri

(international tourism) yaitu bepergian ke luar negeri

kegiatan kepariwisataan yang sebagai wisatawan. Karena

terdapat atau dikembangkan ditinjau dari segi pemasukan

di banyak negara di dunia devisa negara, kegiatan ini

merugikan negara asal


wisatawan, karena uang yang ilmu pengetahuan. Contohnya

dibelanjakan itu terjadi di : darmawisata (study tour)

luar negeri. d. Familiarization tourism yaitu

3. Menurut alasan/tujuan perjalanan suatu perjalanan anjangsana

a. Business tourism yaitu jenis yang dimaksudkan guna

pariwisata dimana mengenal lebih lanjut bidang

pengunjungnya datang untuk atau daerah yang mempunyai

tujuan dinas, usaha dagang kaitan dengan pekerjaannya

atau yang berhubungan e. Scientific tourism yaitu

dengan pekerjaannya, perjalanan wisata yang tujuan

kongres, seminar, dan lain- pokoknya adalah untuk

lain memperoleh pengetahuan

b. Vacational tourism yaitu atau penyelidikan terhadap

jenis pariwisata dimana sesuatu bidang ilmu

orang-orang yang melakukan pengetahuan

perjalanan wisata terdiri dari f. Special Mission tourism yaitu

orang-orang yang sedang suatu perjalanan wisata yang

berlibur, cuti, dan lain-lain dilakukan dengan suatu

c. Educational tourism yaitu maksud khusus, misalnya

jenis pariwisata dimana misi kesenian, dan misi

pengunjung atau orang lainnya

melakukan perjalanan untuk g. Hunting tourism yaitu suatu

tujuan belajar atau kunjungan wisata yang

mempelajari suatu bidang dimaksudkan untuk


menyelenggarakan perburuan perjalanan disebabkan

binatang yang diijinkan oleh karena adanya daya tarik

penguasa setempat sebagai seni dan budaya suatu

hiburan semata tempat atau daerah.

4. Menurut saat atau waktu b. Recuperational tourism

berkunjung yaitu jenis pariwisata

a. Seasonal tourism yaitu jenis dimana motivasi wisatawan

pariwisata yang kegiatannya untuk melakukan perjalanan

berlangsung pada musim- adalah untuk

musim tertentu. Contoh : menyembuhkan penyakit,

summer tourism, winter seperti mandi di sumber air

tourism, dan lain-lain. panas, mandi lumpur, dan

b. Occasional tourism yaitu lain-lain.

jenis pariwisata dimana c. Commercial tourism yaitu

perjalanan wisatawan jenis pariwisata dimana

dihubungkan dengan kejadian motivasi wisatawan untuk

(occasion) maupun suatu melakukan perjalanan

event. Misalnya Sekaten di dikaitkan dengan kegiatan

Yogyakarta, Nyepi di Bali, perdagangan nasional dan

dan lain-lain. internasional.

5. Menurut Objeknya d. Sport tourism yaitu jenis

a. Cultural tourism yaitu jenis pariwisata dimana motivasi

pariwisata dimana motivasi wisatawan untuk melakukan

wisatawan untuk melakukan perjalanan adalah untuk


melihat atau menyaksikan g. Religion tourism yaitu jenis

suatu pesta olahraga di suatu pariwisata di mana motivasi

tempat atau negara tertentu. wisatawan untuk melakukan

e. Political tourism yaitu jenis perjalanan tujuannya melihat

pariwisata dimana motivasi atau menyaksikan upacara-

wisatawan untuk melakukan upacara keagamaan, seperti

perjalanan tujuannya melihat upacara Bali Krama di

atau menyaksikan suatu Besakih, haji umroh bagi

peristiwa atau kejadian yang agama Islam, dan lain-lain.

berhubungan dengan kegiatan 6. Menurut jumlah orang yang

suatu negara. Misalnya, melakukan perjalanan

menyaksikan peringatan hari a. Individual tourism yaitu

kemerdekaan suatu negara. seorang wisatawan atau satu

f. Political tourism yaitu jenis keluarga yang melakukan

pariwisata dimana motivasi perjalanan secara bersama.

wisatawan untuk melakukan b. Family group tourism yaitu

perjalanan tujuannya melihat suatu perjalanan wisata yang

atau menyaksikan suatu dilakukan oleh serombongan

peristiwa atau kejadian yang keluarga yang masih

berhubungan dengan kegiatan mempunyai hubungan

suatu negara. Misalnya, kekerabatan satu sama lain.

menyaksikan peringatan hari c. Group tourism yaitu jenis

kemerdekaan suatu negara. pariwisata dimana yang

melakukan perjalanan wisata


itu terdiri dari banyak orang 8. Menurut umur yang melakukan

yang bergabung dalam satu perjalanan

rombongan yang biasa a. Youth tourism yaitu jenis

diorganisasi oleh sekolah, pariwisata yang

organisasi, atau tour dikembangkan bagi para

operator/travel agent. remaja yang suka melakukan

7. Menurut alat pengangkutan yang perjalanan wisata dengan

digunakan harga yang relatif murah..

a. Land tourism yaitu jenis b. Adult tourism yaitu kegiatan

pariwisata yang dalam pariwisata yang diikuti oleh

kegiatannya menggunakan orang-orang yang berusia

transportasi darat, seperti lanjut. Biasanya orang yang

bus, taxi, dan kereta api. melakukan perjalanan adalah

b. Sea tourism yaitu kegiatan para pensiunan.

kepariwisataan yang 9. Menurut Jenis Kelamin

menggunakan angkutan laut a. Masculine tourism yaitu jenis

untuk mengunjungi suatu pariwisata yang kegiatannya

daerah tujuan wisata. hanya diikuti oleh kaum pria

c. Air tourism yaitu jenis saja, seperti safari hunting

pariwisata yang adventure.

menggunakan angkutan udara b. Feminime tourism yaitu jenis

dari dan ke daerah tujuan pariwisata yang hanya diikuti

wisata. oleh kaum wanita saja,

seperti rombongan untuk


menyaksikan demonstrasi cukup memadai selama

memasak. dalam perjalanan.

10. Menurut harga dan tingkat sosial Budaya

a. Deluxe tourism yaitu Menurut Koentjaraningrat (2000),

perjalanan wisata yang Budaya adalah semua sistem ide,

menggunakan fasilitas gagasan, rasa, tindakan, serta karya

standar mewah, baik alat yang dihasilkan oleh manusia dalam

angkutan, hotel, maupun kehidupan bermasyarakat yang

atraksinya. nantinya akan dijadikan klaim

b. Middle class tourism yaitu manusia dengan cara belajar.

jenis perjalanan wisata yang


Menurut Selo Soemardjan dan
diperuntukkan bagi mereka
Soelaiman Soemardi (1964),
yang menginginkan fasilitas
kebudayaan adalah segala hasil
dengan harga tidak terlalu
karya, rasa dan cipta masyarakat.
mahal, tetapi juga tidak
Karya meliputi produk teknologi dan
terlalu jelek pelayanannya.
kebendaan lainnya, rasa meliputi
c. Social tourism yaitu
jiwa manusia yang selaras dengan
perjalanan wisata yang
norma dan nilai social, sedangkan
penyelenggaraannya
cipta meliputi kemampuan kognitif
dilakukan secara bersama
dan mental untuk mengamalkan apa
dengan biaya yang
yang diketahuinya.
diperhitungkan semurah
Dapat disimpulkan bahwa, budaya
mungkin dengan fasilitas
adalah suatu pola hidup yang tumbuh

dan berkembang pada sekelompok


manusia yang mengatur agar setiap d. Organisasi Kekuatan, yaitu

individu mengerti apa yang harus sesuatu yang memungkinkan

dilakukan, dan untuk mengatur terjadinya inisiatif untuk

tingkah laku manusia dalam mengorganisir kehidupan social.

berinteraksi dengan manusia lainnya.


Menurut Clyde Kluckhohn (1953),

Menurut Bronislaw Malinowski ada tujuh unsur yang membentuk

(1997), terdapat empat unsur budaya, budaya atau kebudayaan, antara lain

antara lain : :

a. Sistem Norma, yaitu sesuatu a. Bahasa, yaitu mencakup bahasa

yang memungkinkan terciptanya lisan dan tulisan yang memiliki

tindakan kerja sama sekelompok fungsi sebagai cara berinteraksi,

manusia dalam upaya menguasai dan merupakan salah satu tanda

alam sekitarnya. adanya budaya suatu peradaban.

b. Organisasi Ekonomi, yaitu b. Sistem Pengetahuan, yaitu

sesuatu yang memungkinkan mencakup pengetahuan

manusia untuk bertahan hidup mengenai berbagai hal seperti

dan memiliki kesejahteraan. perilaku social, organ manusia,

waktu, flora dan fauna dan lain


c. Lembaga Pendidikan, yaitu
sebagainya.
sesuatu yang memungkinkan

terjadinya proses sosialisasi c. Sistem Religi, yaitu mencakup

norma dan nilai social dalam aliran kepercayaan atau agama

masyarakat. yang dianut oleh masyarakat.


d. Sistem Mata Pencaharian, yaitu nilai, norma-norma, peraturan

mecakup metode manusia untuk yang bersifat abstrak dan tidak

bertahan hidup. dapat diraba.

b. Aktifitas (tindakan), sebagai


e. Sistem Teknologi, yaitu
tindakan dari manusia dalam
mencakup peralatan produksi,
masyarakat yang sering disebut
alat transportasi, proses
sistem sosial. Sistem sosial ini
distribusi, komunikasi serta
terdiri dari aktifitas manusia yang
tempat – tempat untuk
sering berinteraksi, mengadakan
menyimpan benda atau manusia.
kontak serta bergaul dengan
f. Sistem Kemasyarakatan, yaitu
manusia lainnya.
mencakup sistem keluarga,
c. Artefak (karya), yaitu wujud
kekerabatan, komunitas,
kebudayaan fisik berupa hasil
organisasi hingga Negara
dari aktifitas (berupa benda-

g. Kesenian, yaitu mencakup benda yang dapat diraba, dilihat,

berbagai bentuk seni, seperti seni dan didokumentasikan).

music, seni tari, seni lukis, sastra,


Kearifan Lokal / Local Genius
arsitektural dan lain-lain.
Menurut Munawar dan Said (2003),
Menurut J.J Hoeningman dalam
kearifan lokal adalah gagasan
(Koentjaraningrat, 2000:186), ada
konseptual yang hidup dalam
tiga wujud dari budaya atau
masyarakat, tumbuh dan berkembang
kebudayaan, antara lain :
secara terus menerus dalam

a. Gagasan (wujud ideal), kesadaran masyarakat yang dapat


berbentuk gagasan atau ide, nilai- didekati dari nilai-nilai religious,
nilai etis, estetis, intelektual atau 1. Mampu bertahan terhadap

bahkan nilai lain seperti ekonomi, budaya luar

teknologi dan lainnya disebut 2. Memiliki kemampuan

sebagai suatu kearifan lokal. mengintegrasikan unsure budaya

luar ke dalam budaya asli


Menurut Kriyantoro (2014), kearifan
3. Mampu memberi arah kepada
lokal (local wisdom atau local
perkembangan budaya
genius) merupakan pemikiran atau

ide setempat (lokal) yang Community Based Tourism

mengandung nilai-nilai bijaksana,


Menurut Hudson dan Timothy dalam
kreatif, kebaikan, yang
Sunaryo (2013:139) pariwisata
terinternalisasi secara turun temurun
berbasis masyarakat atau community
(mentradisi). Nilai-nilai tersebut
based tourism merupakan pelibatan
dipercaya mengandung kebenaran
masyarakat dengan kepastian
sehingga diikuti oleh anggota
manfaat yang diperoleh oleh
masyarakatnya, kearifan lokal ini
masyarakat melalui upaya
yang bisa disebut nilai-nilai luhur
perencanaan pendampingan yang
(adhiluhung) masyarakat yang
membela masyarakat lokal serta
berfungsi sebagai landasan filsafat
kelompok lain yang memiliki
perilaku yang baik menuju
antusias atau minat kepada
harmonisasi.
kepariwisataan, dengan pengelolaan

Ciri – ciri kearifan lokal (local pariwisata yang memberi peluang

genius) menurut YP Saragih (2014), lebih besar untuk mewujudkan

antara lain : kesejahteraan masyarakat setempat.

Pariwisata berbasis masyarakat


berkaitan dengan adanya partisipasi c. Mengembangkan kebanggaan

yang aktif dari masyarakat sebagai komunitas

pengelola dalam pembangunan d. Mengembangkan kualitas hidup

kepariwisataan yang ada. komunitas

e. Menjamin keberlanjutan
Suansri (2003) dalam Nurhidayati
lingkungan
(2012) mengatakan Community
f. Mempertahankan keunikan
Based Tourism sebagai pariwisata
karakter dan budaya di area lokal
yang memperhitungkan aspek
g. Membantu berkembangnya
keberlanjutan lingkungan, sosial, dan
pembelajaran tentang pertukaran
budaya. CBT merupakan alat untuk
budaya pada komunitas
mewujudkan pembangunan
h. Menghargai perbedaan budaya
pariwisata yang berkelanjutan.
dan martabat manusia
Dalam definisi yang disampaikan
i. Mendistribusikan keuntungan
Suansri, prinsip dasar CBT yang
secara adil pada anggota
disampaikan Suansri (2003:12)
komunitas
dalam gagasannya yaitu :
j. Berperan dalam menentukan
a. Mengakui, mendukung dan
prosentase pendapatan
mengembangkan kepemilikan
(pendistribusian pendapatan)
komunitas dalam industri
dalam proyek yang ada di
pariwisata
komunitas
b. Mengikutsertakan anggota,
Metode Penelitian
komunitas dalam memulai setiap

aspek Objek penelitian pada penelitian ini

adalah untuk mengetahui keunikan


dari garam Amed dan mengetahui kategori, antara lain menurut usia

upaya yang bisa dilakukan dalam dan jenis kelamin.

proses pembuatan garam tradisional

sebagai daya tarik wisata budaya di

Dusun Amed.

Jenis data yang dipergunakan adalah

data kualitatif dan data kuantitatif,

dimana sumber data dibagi menjadi

dua yaitu data primer dan data

sekunder.

Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini dipergunakan teknik

observasi, dokumentasi dan

wawancara.

Potensi Garam Amed


Dan untuk teknik analisis data yang

dipergunakan adalah analisis Sebuah daya tarik wisata agar dapat

deskriptif kualitatif. dikatakan sebagai daya tarik wisata

harus memiliki empat unsur DTW (


HASIL DAN PEMBAHASAN
Daya Tarik Wisata). Keempat unsur
Karakteristik Petani Garam tersebut adalah : Attraction,

Penjabaran karakteristik petani Accessibility, Amenities, dan

garam, dijabarkan dalam dua Anciliary. Peneliti mencoba untuk

menjabarkan ke empat unsur tersebut


agar dapat mengetahui potensi yang 40 tahun yang dibelah menjadi

dimiliki oleh Garam Amed. Potensi dua. Tujuan digunakannya

yang dimiliki antara lain: batang pohon kelapa karena pada

batang pohon kelapa terdapat


a. Attraction
serat – serat, yang digunakan
Daya tarik adalah merupakan
untuk menyaring larutan garam
salah satu unsur penting yang
agar tidak mempunyai rasa pahit.
dapat menarik minat wisatawan
Nantinya, hasil saringan berupa
untuk berkunjung ke suatu daya
endapan yang rasanya pahit akan
tarik wisata. Pada sentra
berada di bawah palungan. Selain
pembuatan Garam Amed ini
proses pembuatan dan
mempunyai daya tarik yaitu dari
peralatannya, Garam Amed ini
proses pembuatan garam Amed
memiliki rasa asin yang gurih.
yang masih mempertahankan
Selain itu, keunggulan garam
metode tradisional. Bukan hanya
tradisional amed dilihat dari sisi
dari cara pembuatannya yang
mineral yang terkandung yaitu
masih tradisional, peralatan yang
kandungan NaCI yang masih
digunakan juga masih
normal karena tidak ditambahkan
menggunakan alat-alat
bahan kimia apapun, kaya akan
tradisional. Salah satu peralatan
kandungan yodium, serta bebas
yang digunakan dalam proses
dari polutan, karena proses
pembuatannya adalah palungan.
pembuatan yang menggunakan
Yang unik dari palungan ini
sistem penyaringan alami.
adalah menggunakan batang
b. Accessibility
pohon kelapa yang berumur 20 –
Aksesibilitas adalah kemudahan Dapat disimpulkan, bahwa untuk

dalam mencapai suatu daya tarik menuju Sentra Pembuatan Garam

wisata. Dimana akses sangat Amed sendiri, jalur yang dilewati

berpengaruh terhadap minat mudah dilalui, namun dengan

wisatawan untuk mengunjungi jarak yang cukup jauh.

suatu tempat atau daya tarik


c. Amenities
wisata, karena jika akses menuju
Fasilitas menjadi salah satu
tempat wisata mudah dicapai
syarat daerah tujuan wisata agar
maka minat wisatawan untuk
wisatawan dapat merasa nyaman
berkunjung ke tempat atau
tinggal di daerah tujuan wisata.
destinasi wisata tersebut akan
Bagi wisatawan yang ingin
semakin besar. Tingkat
mengunjungi tempat pembuatan
aksesibilitas yang dimiliki Sentra
Garam Amed Bali, tentunya di
Pembuatan Garam Amed adalah :
sekitar tempat tersebut sudah
Akses menuju Amed sendiri
terdapat fasilitas - fasilitas
hanya ada satu jalur, yaitu jalur
penunjang seperti akomodasi
darat. Untuk mengaksesnya,
penginapan sebanyak 250 kamar,
wisatawan dapat menggunakan
restaurant sebanyak 20 buah,
kendaraan pribadi atau kendaraan
money changer sebanyak 2 buah,
pariwisata. Jarak dan waktu
tempat parkir dan toilet umum,
tempuh untuk jalur darat sekitar
dimana toilet ini merupakan
77 kilometer atau kurang lebih 2
toilet umum yang belum terlalu
jam 10 menit dari Kota
memadai dikarenakan jumlahnya
Denpasar.
hanya dua toilet.
d. Anciliary leluhur agar tetap lestari.

MPIG Garam Amed juga


Kelembagaan yang dimaksud
berperan sebagai pengelola
adalah adanya lembaga atau
dari Sentra Pembuatan Garam
badan yang menaungi daerah
Amed ini, dengan upaya
tujuan wisata yang dapat
upaya mempertahankan
membuat wisatawan yang
lahan-lahan garam dari
mengunjungi daerah tersebut
pembangunan bangunan
akan merasakan keamanan,
pendukung industri
terlindungi dan bisa mendapatkan
pariwisata. Badan ini juga
informasi yang wisatawan
berperan sebagai penerima
perlukan.
hasil panen garam dari
e. Khusus Sentra
petani-petani disana, dan juga
Pembuatan Garam Amed ini
sekaligus memasarkan hasil
telah ada satu lembaga yang
panen garam tersebut ke
menaungi aktifitas
Hotel-Hotel di seluruh
pembuatan garam tradisional
Karangasem, beberapa Hotel
Amed ini yang bernama
di daerah Seminyak, Sanur
MPIG (Masyarakat
dan Kuta, dan juga ke
Perlindungan Indikasi
Jakarta.
Geografis) Garam Amed Bali
Proses Pembuatan Garam Amed
(Bali Amed Salt Producers

Community). Badan ini terus Garam Amed adalah garam murni

berupaya mempertahankan hasil kerajinan masyarakat Amed

Garam Amed sebagai warisan yang diwariskan secara turun-


temurun oleh nenek moyang sejak 3. Penyusuan

abad ke-18. Garam Amed dikenal Penyusuan adalah tempat

sebagai garam yang berkualitas baik penampung air laut yang terbuat

dan sangat khas, warnanya putih dari pangkal batang lontar.

dengan kristal garam berukuran kecil 4. Pengeringan dalam batang

dan sedang, mudah hancur di mulut kelapa, dan memakai air laut

dan memberikan rasa asin yang yang jernih dan berkualitas baik

mudah hilang tanpa rasa pahit. sehingga menghasilkan produk

lokal yang bernilai tinggi.


Proses pembuatan Garam Amed ini

masih dilakukan secara tradisional, Berikut adalah proses pembuatan

dengan menggunakan bahan dan Garam Amed Bali :

proses sebagai berikut :


1. Penyiapan lahan dan empat petak
1. Menggunakan Tanah Sari
garam yang selanjutnya akan
Tanah Sari yang dimaksud
disirami air laut berulang kali
adalah tanah yang didapatkan di
selama empat hari, sampai tanah
sekitar Pantai Amed, yang
di petak tersebut mengandung zat
digunakan dalam proses
garam.
pembuatan Garam Amed.
2. Tahap selanjutnya, petani garam
2. Tinjungan
akan menyiapkan palungan dan

Tinjungan adalah sebuah wadah tinjungan. Setelah semuanya

yang berbentuk kerucut terbalik, siap, tanah yang ada dipetak

yang akan diisi dengan tanah pertama dimasukan ke tinjungan

sari, yang akan digunakan untuk dan dipadatkan, lalu dimasukkan

menyaring air laut. 8-10 timba air laut. Kegiatan ini


harus dilakukan pada siang hari selanjutnya akan dipanen pada

saat matahari terik agar dapat sore hari setiap empat hari sekali.

dapat menghasilkan saringan air 6. Untuk mengurangi kandungan air

garam yang baik. dalam garam yang sudah

3. Keesokan harinya tanah di dipanen, garam dalam bakul-

tinjungan ini diturunkan dan bakul garam hasil panen

dikembalikan lagi ke petak ditiriskan dan didiamkan

pertama, lalu dibasahkan lagi semalaman sebelum diangkut

dengan 20-28 timba air. Setelah keesokan harinya.

itu, di tanah di petak kedua,


Dari pemaparan mengenai proses
ketiga, dan keempat dimasukkan
pembuatan garam tradisional Amed
ke tinjungan dengan proses yang
diatas, penulis dapat menyimpulkan
sama berulang-ulang secara
bahwa proses pembuatan garam
bergiliran selama 4 hari.
tradisional yang ada di Dusun Amed
4. Air saringan garam yang disebut
sendiri memiliki perbedaan dengan
“nyah” yang sudah tertampung
proses pembuatan garam yang
dalam penampungan penyusuan
dilakukan secara modern. Yang
diaduk-aduk dan selanjutnya siap
menjadi perbedaan antara proses
untuk dijemur pada palungan dari
pembuatan yang masih tradisional
batang kelapa yang sudah
dengan yang modern, antara lain :
disiapkan.
1. Peralatan yang digunakan.
5. Air saringan “nyah” yang telah
Pada proses yang masih
dijemur perlahan dan pasti akan
tradisional, peralatan yang
menjadi butiran garam,
digunakan masih sangat
sederhana. Sedangkan untuk KESIMPULAN

proses yang modern, sudah


Berdasarkan penelitian yang
menggunakan peralatan yang
dilakukan tentang Garam Amed di
lebih modern.
Dusun Amed, maka dapat
2. Lahan yang diperlukan
disimpulkan bahwa potensi yang
Proses pembuatan garam modern
dimiliki oleh Garam Amed ini
tidak memerlukan lahan yang
adalah:
luas dalam membuat garam.
1. Keunikan dari proses pembuatan
Sedangkan, untuk proses
garam yang masih tradisional
pembuatan yang tradisional,
dengan peralatan yang juga
sebaliknya. Lahan yang
masih tradisional
diperlukan dalam proses
2. Jumlah petani garam yang tersisa
pembuatan, cukup luas.
masih memadai untuk
3. Cuaca dalam proses pembuatan
memproduksi garam tradisional
Dalam proses pembuatan garam
Amed
yang tradisional, cuaca panas
3. Lahan yang tersisa untuk
terik sangat diperlukan dalam
memproduksi garam tradisional
proses pengkristalan garam.
masih memadai, yaitu seluas
Sedangkan proses yang modern,
60.000 meter persegi
cuaca bukanlah hambatan. Proses
4. Garam tradisional Amed
pembuatan bisa dilakukan tanpa
memiliki rasa yang kuat
memerlukan panas terik
5. Aksesibilitas menuju Sentra
matahari.
Pembuatan Garam Tradisional

Amed yang memadai, dilihat dari


akses jalan menuju ke lokasi produk garam tadisional ini dapat

yang mudah dilalui dijual dengan harga yang

6. Fasilitas yang ada di sekitar bersaing.

Sentra Pembuatan Garam 2. Membuat paket-paket edukasi

Tradisional Amed berupa tentang proses pembuatan garam

akomodasi penginapan dan tradisional Amed dan

restaurant cukup memadai memperkenalkan proses

7. Kelembagaan yang menaungi pembuatan garam tradisional

Sentra Pembuatan Garam Amed ke kalangan pelajar .

Tradisional ini yaitu MPIG 3. Meningkatkan peran MPIG

Garam Amed juga berperan besar Garam Amed dalam hal

dalam mempromosikan dan memasarkan dan

memasarkan Garam Tradisional mempromosikan garam

Amed. tradisional Amed agar lebih

dikenal kalangan luas.


Saran-Saran

DAFTAR PUSTAKA
Dari simpulan yang diperoleh, ada

beberapa saran yang dapat penulis Ariyanto, 2005, Ekonomi


Pariwisata. Jakarta: Rineka
berikan, antara lain : Cipta.

Burhanuddin. 2001. Strategi


1. Pemerintah setempat diharapkan Pengembangan Industri
Garam di Indonesia,
mampu memberikan perhatian Yogyakarta: Kanisius.
terhadap Garam Tradisional Kartika, T, Khoirul Fajri dan Robi’al
Kharimah. 2017.
Amed berupa lokasi pemasaran Pengembangan Wisata
Heritage Sebagai Daya Tarik
yang tepat dengan harapan KotaCimahi. STIEPAR
YAPARI – AKTRIPA.
Pesisir Bali. Universitas
Karyono, H. 1997. Kepariwisataan. Diponegoro
Jakarta: PT Grasindo.
Soemardjan, S dan Soelaiman
Kluckhohn, C. 1953. Universal Soemardi. 1964.Setangkai
Categories of Bunga Sosiologi. Jakarta:
Culture.Chichago: University Fakultas Ekonomi Universitas
Press. Indonesia.

Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Sunaryo, B. 2013.Kebijakan


Ilmu Antropologi. Jakarta: Pembangunan Destinasi
Rineka Cipta Pariwisata Konsepdan
Aplikasinya di Indonesia.
Malinowski, B. 1960.A Scientific Yogyakarta: Gava Media.
Theory of Culture and Other
Essays. New York: Oxford Suwantoro, G. 2004. Dasar-dasar
University Press. Pariwisata. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta
Medlik. 2001. Ilmu Pariwisata.
Jakarta: Gramedia Suwena, K. dan Widyatmaja, 2017.
Pengetahuan Dasar Ilmu
Nurhidayanti.SE. 2012.Penerapan Pariwisata. Denpasar: Pustaka
Prinsip Community Base Larasan.
Tourism (CBT) Dalam
Pengembangan Agrowisata Di Undang Undang No 10 Tahun 2009
Kota Batu Jawa Timur. Tentang Kepariwisataan
Universitas Gadjah Mada
Widhiarini, AN. Ni Nengah Ariastini
Pendit, Nyoman S. 1990. Ilmu dan Ni Feby Devira Permanita.
Pariwisata. Jakarta: Pradnya 2018. Strategi Pengembangan
Paramita. Pertanian Garam Palungan
Sebagai Living Museum
Pitana, I. Diarta. 2009. Pengantar Berbasis Pariwisata Budaya
Ilmu Pariwisata. Yogyakarta:: dan Edukasi di Desa Tejakula.
Andika Offset Sekolah Tinggi Pariwisata Bali
Internasional
Purbani, D. 2003. Buku Panduan
Pembuatan Garam Bermutu. Yoeti, A. 1985.Pengantar Ilmu
Pusat Riset Wilayah Laut dan Pariwisata. Bandung: Angkasa.
Sumberdaya Non Hayati.Jakarta:
Badan Riset Kelautan dan https://news.detik.com/kolom/d-
Perikanan. 3941338/perlindungan-petani-garam
diakses pada tanggal 8 Mei 2019
Rochwulaningsih, Y, Mahendra P pukul 13.14
Utama dan Singgih Tri
Sulistiyono. 2019. Teknologi https://www.kompasiana.com/imamh
Garam Palung Sebagai ariyanto/584cdc10939373ce0ee5874
Warisan Sejarah Masyarakat 3/garam-amed-bali-salah-satu-
garam-unik-di-indonesia diakses
pada tanggal 8 Mei 2019 pukul 13.14

https://sinta.unud.ac.id/uploads/doku
men_dir/8718a112f7e59be4f45b390
7355cf00a.pdf diakses pada tanggal
17 Juni 2019 pukul 08.26

Anda mungkin juga menyukai