Naskah Dokumentasi Sunan Ampel
Naskah Dokumentasi Sunan Ampel
{MASJID}
Ratusan, ribuan, hingga jutaan umat muslim berbondong-bondong datang beribadah kepada Allah SWT.
mengharapkan keberkahan serta mengenal lebih dekat mendiang tokoh penyebar Islam di tanah Jawa, Sunan
Ampel.
Sunan Ampel sendiri ialah salah satu wali songo yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa.
Nama aslinya adalah Raden Ahmad Rahmatullah, beliau mendapat julukan sebagai Sunan Ampel karena
bertempat tinggal dan menetap di desa Ampel saat menyebarkan agama Islam di Surabaya.
Dan masjid Sunan Ampel inilah saksi mata yang menyimpan ragam cerita dan kisah perkembangan Islam
sepanjang hayat Sunan Ampel.
Berlokasi di Jl. Masjid Ampel 53, Surabaya, Jawa Timur, masjid Sunan Ampel jadi icon kawasan wisata religi di
Surabaya.
Daya tarik, pesona, dan sejarah, menarik umat muslim se-nusantara hingga seluruh dunia.
Masjid Sunan Ampel didirikan langsung oleh Sunan Ampel beserta sahabat dan santrinya.
Masjid ini berdiri bertahap dari abad ke-14, dan luas sekitar 8 hektar.
Masjid ini tercatat menjadi masjid tertua ketiga di Indonesia setelah masjid Saka Tunggal di Purwokerto, dan
masjid Wapauwe di Maluku.
Masjid Sunan Ampel dibangun dengan gaya arsitektur Jawa kuno dan nuansa Arab islami.
Adapula alkulturasi budaya lokal dan Hindu-Buddha yang terselip di beberapa titik arsitektur bangunannya.
16 tiang penyangga ini misalnya, tiang kayu jati setinggi 17meter tanpa sambungan ini hingga kini masih kokoh,
padahal umurnya sudah lebih dari 600 tahun.
16 tiang ini bermakna 16 kata dari kalimat basmalah, sementara angka 17 bermakna jumlah rokaat solat wajib
dalam sehari semalam.
Tak hanya solat, masjid Sunan Ampel kala itu dijadikan tempat berkumpulnya para ulama dan wali dari berbagai
daerah di Jawa untuk membicarakan ajaran Islam sekaligus membahas metode dakwah di pulau Jawa.
Meski Sunan Ampel telah wafat, ajarannya tetap melekat di hati dan jiwa umat muslim, kini berbagai kegiatan
keagamaan tetap ramaikan masjid. Mulai pengajian, ceramah, khitanan hingga ziarah makam.
{MAKAM}
Jalan sedikit ke arah barat masjid, ada makan Sunan Ampel. Sunan Ampel dimakamkan berdampingan dengan makam
istrinya Nyai Condrowati, anak-anaknya, serta para kerabat
Makam Sunan Ampel ini selalu ramai dikunjungi para peziarah dari luar kota.
Bahkan pada hari-hari tertentu seperti 1 suro, tempat ini akan penuh sesak dengan peziarah selama 24jam penuh.
Kawasan makam luas dan sejuk, dengan banyak pohon besar yang rindang menaunginya, dan berada di sini seolah
membawa kita kembali ke masa lampau.
{PASAR}
Keluar dari lingkungan masjid, kita bisa langsung belanja di Pasar Ampel.
Masuk ke pasar Ampel ini rasanya seperti berada di tengah-tengah masyarakat timur-tengah, karena wilayah
wisata religi Sunan Ampel ini letaknya bersebelahan dengan kampung Arab.
Dulu, karena posisinya sebagai pusat perdagangan dan syiar keagamaan di Jawa Timur, tempat ini menarik
perhatian para imigran yang berasal dari daerah Arab, untuk menetap dan mendirikan sebuah perkampungan.
Di pasar Ampel ini kita juga bisa menemukan kuliner khas timur-tengah, seperti roti maryam, kebab, nasi biryani,
dan masih banyak lagi.
{ENDING}
Dan menjelma menjadi kawasan wisata dan niaga yang terus berkembang.
Semuanya tanpa meninggalkan jati dirinya, sebagai salah satu ikon religi yang menjadi saksi sejarah
perkembangan Islam di nusantara.