Anda di halaman 1dari 3

Idecia Amely // 1606906862

Rheology
Pendahuluan
Rheology adalah ilmu mengenai aliran pada material, baik yang berbentuk liquid
maupun solid. Material padat yang dipelajari ialah material yang cenderung membentuk aliran
dibandingkan terdeformasi secara plastis. Rheology tidak memperhatikan sifat material
berdasarkan apakah material tersebut homogen atau campuran (Eklund,2005). Parameter
utama dari ilmu ini adalah shear stress, shear rate, dan viskositas. Ilmu ini sering digunakan,
khususnya di bidang industri polimer.
Newtonian dan Non-Newtonian fluid
Terdapat dua jenis cairan/liquid yaitu Newtonian dan Non-Newtonian. Newtonian fluid
adalah cairan yang memiliki tingkat viskositas yang konstan pada setiap shear rates. Contoh
dari Newtonian fluid adalah air, minyak, bensin, alkohol dan glycerine. Sedangkan Non-
Newtonian fluid adalah cairan yang viskositasnya bergantung pada stress yang diberikan.
Contoh dari Non-Newtonian fluid sangatlah banyak, seperti:

Newtonian Fluid
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Newtonian fluid adalah jenis cairan yang
memiliki viskositas yang konstan dan tidak dipengaruhi kecepatan dan gaya yang diberikan.
Hal ini terjadi karena Newtonian fluid hanya bergantung pada temperatur. Newtonian fluid
biasanya memiliki molekul yang isotropic, arah dari molekul tidak ditentukan oleh arah
aliran. Namun tidak menutup kemungkinan memiliki molekul yang anisotropic pada cairan
dengan konsentrasi yang rendah ( namun bukan karena pengaruh dari shear rate melainkan
karena sifat alamiahnya demikian).
Non-Newtonian Fluid
Cairan ini memiliki sifat yang berbeda dari Newtonian, yaitu viskositasnya
bergantung pada shear rate dan deformasi(thixotropic fluid). Non-Newtonian fluid dapat
diklasifikasikan ke dalam dua bagian yaitu inelastic non-newtonian dan vicoelastic non-
newtonian.
Inelastic non-newtonian dibagi dalam dua jenis yaitu time independent dan time
dependent. Time independent inelastic non-newtonian fluid adalah cairan yang viskositasnya
hanya dipengaruhi shear stress dan shear rate, tidak terpengaruh oleh waktu.contoh dari
cairan ini adalah pseudoplastics, dilatant, dan viscoplastics.Pseudoplastic memiliki sifat yaitu
viskositasnya akan menurun seiring naiknya shear stress, sedangkan pada dilatant viskositas
akan naik seiring naiknya shear stress.
Tipe kedua yaitu time dependent, yang artinya viskositas dari cairan tersebut juga
dipengaruhi oleh waktu. Contoh dari cairan tipe ini adalah: thrixotropic dan rheopectic.
Thrixotropic didefinisikan oleh Peterfi setelah Schalek dan Szegvari, sebagai jenis cairan
yang memiliki shear thinning seperti pseudoplastic, namun yang membedakan ialah pengaruh
waktu terhadap viskositas cairan tersebut. Thrixotropic dapat digambarkan sebagai cairan
yang tidak dapat mengalir (seperti gel) namun ketika diberikan stress dari luar barulah cairan
tersebut dapat mengalir, cairan ini membutuhkan waktu untuk kembali ke kondisi semula.
Sedangkan rheopectic adalah cairan yang memiliki sifat seperti dilatant namun bergantung
pada waktu.viskositas dari cairan ini akan terus meningkat seiring berjalannya waktu. Contoh
dari rheopectic yang mudah kita temui sehari-hari adalah lubricant. Lubricant akan
mengalami peningkatan viskoleastisitas karena pengadukan/shake dalam waktu yang lama.
Sedangkan Viscoelastic non-newtonian fluid adalah cairan yang dapat kembali ke
kondisi semula secara tidak sempurna setelah dilakukan deformasi. Cairan ini saat diberikan
tegangan yang konstan akan mengalami penurunan regangan yang cukup lambat. Sedangkan
saat mengalami relaksasi (pemberian regangan secara konstan) material tersebut akan
mengalami penurunan tegangan yang cukup drastis.
Perbedaan Stress dan Strain Curve pada Newtonian dan Non-Newtonian Fluid

Stress vs Strain curve pada Newtonian Fluid

Perbandingan Newtonian dan Non-Newtonian


Source
1. https://www.researchgate.net/figure/1-Examples-of-fluids-exhibiting-non-Newtonian-flow-
behaviour_tbl1_273392367
2. http://www.rheosense.com/applications/viscosity/newtonian-non-newtonian
3. An Overview of Non-Newtonian Fluid by Purna Chandra Barman, Rishi Raj Kairi, Ashoke
Das and Md. Rabiul Islam
4. Peterfi, T., Arch. Entwicklungsmech. Organ. 112 (1927) 680, Verhanitlungen 3rd. Intern.
ZellforschungKongr., Arch. Exp. Zellf, 15(1934): 373.
5. Schalek, E. and Szegvari, A. and Kolloid Z. 32 (1923) 318; 33 (1923) 326.
6. http://www.marcotuts.com/marcotuts/2011/04/high-school-lesson-plan-for-non-newtonian-
fluids/
7. https://nptel.ac.in/courses/112104118/lecture-2/2-2-ideal-newtonian-non-newtonian.htm

Anda mungkin juga menyukai