Kel 3. Antibiotik Beta-Laktam
Kel 3. Antibiotik Beta-Laktam
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
KELA E
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
“Antibiotik Golongan Beta Laktam”.
Makalah ini berisikan tentang pengertian antibiotik beta laktam, mekanisme kerja
golongan antibiotik beta lactam, efek obat golongan antibiotik beta laktam, dan kegunaan
antibiotik beta laktam.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami berharap pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
I.1.Latar Belakang ........................................................ …………………...
I.2.Rumusan Masalah ..................................................................................
I.3.Tujuan ....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Antibiotik Beta-Laktam .....................................................
II.2. Mekanisme kerja Antibiotik Beta-Laktam ..........................................
II.3 Efek Obat Antibiotik Beta-Laktam ......................................................
II.4 Cara Penggunaan Obat Antibiotik Beta-Laktam ..................................
BAB III PENUTUP
III.1. Kesimpulan ........................................................................................
III.2. Saran ...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Sefalosporin dan analog 7-metoksinya, sefamisin seperti cefoxitin (se FOX i tin),
cefotetan (se foe TEE tan), dan cefmetazole (sef MET a zol) adalah antibiotik beta-
laktam yang berkaitan erat dengan penislin secara struktur dan fungsional. Kebanyakan
sefalosporin dihasilkan secara 17 semisintetik dengan pengikatan kimia pada rantai
samping asam 7-aminosefalosporanat. Sefalosporin dan sefamisin mempunyai
mekanisme kerja sama dengan penislin dan dipengarungi oleh mekanisme resistensi
yang sama, tetapi obat−obat tersebut lebih cenderung menjadi lebih resisten
dibandingkan penislin terhadap beta-laktam.
Seftriakson diindikasikan pada pasien dengan infeksi serius disebabkan oleh
bakteri yang sensitif termasuk septikemia, pneumonia, dan meningitis, profilaksis pada
pembedahan profilaksis meningitis meningokokal, gonore. Antibiotik ini
dikontraindikasikan pada pasien dengan hipersensitif terhadap sefalosporin, porfiria,
neonatus dengan ikterus, hipoalbuminemia, asidosis atau gangguan pengikatan
bilirubin. Dosis untuk bayi dan anak di injeksi IM dalam, IV lambat (3−4 menit) atau
infus IV 20−50 mg/kgBB/hari sampai 80 mg/kgBB/hari, pada infeksi serius, infus IV
dalam 60 menit.
Seftazidim diindikasikan pada pasien dengan infeksi karena bakteri yang sensitif,
terutama Pseudomnas sp, termasuk yang resisten terhadap aminoglikosida. Antibiotik
ini dikontraindikasikan pada pasien dengan hipersensitif terhadap sefalosporin, porfiria.
Dosis untuk bayi usia2 bulan adalah injeksi IV atau infus IV 50−100 mg/kgBB/hari
dalam 2−3 dosis terbagi.
4. Inhibitor beta-laktamase
Inhibitor beta-laktamase melindungi antibiotik beta-laktam dengan cara
menginaktivasi beta-laktamase. Golongan antibiotik ini adalah asam klavulanat,
sulbaktam, dan tazobaktam. Asam klavulanat merupakan suicide inhibitor yang
mengikat beta-laktamase dari bakteri Gram-positif dan Gram-negatif secara ireversibel.
Obat ini dikombinasi dengan amoksisilin untuk pemberian oral dan dengan tikarsilin
untuk pemberian parenteral. Sulbaktam dikombinasi dengan ampisilin untuk
penggunaan parenteral, dan kombinasi ini aktif terhadap kokus Gram- positif, termasuk
S. aureus penghasil beta-laktamase, aerob Gram-negatif (tapi tidak terhadap
Pseudomonas) dan bakteri anaerob.
5. Karbapenem
Karbapenem merupakan antibiotik lini ketiga yang mempunyai aktivitas antibiotik
yang lebih luas daripada sebagian besar beta-laktam lainnya. Yang termasuk
karbapenem adalah imipenem, meropenem dan doripenem.
Obat yang termasuk karbapenem adalah meropenem. Antibiotik ini diindikasikan
pada pasien dengan infeksi berat oleh kuman gram negatif yang resisten terhadap
antibiotik turunan penisilin dan sefalosporin generasi ketiga serta resisten terhadap
bakteri yang memproduksi extended spectrum beta lactamase (ESBL). Antibiotik ini
dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan riwayat kejang.
Dosis yang diberikan untuk infeksi standar adalah IV 20 mg/kgBB/dosis, sedangkan
untuk infeksi berat adalah IV 40 mg/kgBB/dosis pada meningitis yang disebabkan
Pseusomonas sp.
Hanya terdapat satu agen antibiotik dari golongan carbapenem yang digunakan
untuk perawatan klinis, yaitu imipenem yang memiliki kemampuan antibakterial yang
sangat baik untuk melawan bakteri gram negatif-basil (termasuk P. aeruginosa,
Staphylococcus, dan bacteroides). Penggunaan imipenem harus dikombinasikan dengan
inhibitor enzim tertentu untuk melindunginya dari degragasi enzim dari liver di dalam
tubuh.
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah diatas maka kita dapat simpulkan yaitu:
1. Antibiotik diartikan sebagai senyawa hasil metabolisme mikro organisme biasanya
yang dapat merusak atau menghambat pertumbuhan mikro organisme lainnya.
Biasanya, antibiotik merupakan suatu metabolit sekunder yang dihasilkan dalam fase
stationer siklus pertumbuhan mikro organisme.
2. Antibiotik Betalaktam yaitu golongan antibiotik yang memiliki kesamaan komponen
struktur baik adanya cincin betalaktam dan umumnya digunakan untuk mengatasi
infeksi bakteri.
3. Mekanisme kerja Antibiotik beta-laktamase bekerja membunuh bakteri dengan cara
menginhibisi sintesis dinding selnya.
4. .Antibiotik beta-laktam terdiri dari penisilin, sefalosporin, monobaktam, karbapenem,
dan inhibitor beta-laktamase.
III.2 Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca mengetahui dan memahami
pengertian dari antibiotik beta laktam, mekanisme kerja antibiotik betalaktam, efek dari
obat antibiotik golongan beta laktam, dan cara penggunaan antibiotik golongan beta
laktam.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Obat-Obat Penting Untuk Pelayanan Kefarmasian Edisi Revisi. Yogyakarta:
UGM.
Drug Bank. 2012. Open Data Drug and Drug Target Database. (cited on September 1st, 2018)
available at : http://www.drugbank.ca/
Kee J.L & Hayes E R. 1996. Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan. Penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta.
Siswandono dan Bambang Soekardjo. 2000. Kimia Mediasinal I. Surabaya: Airlangga University
Press
Sweetman C. Sean. 2009. Martindale The Complete Drug Reference : Thirty sixth edition.
Pharmaceutical Press.
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja, 2007, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-
Efek Sampingnya, Edisi Keenam, 262, 269-271, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta