ANTI MIKROBA
Andang Sari, S.Si., Apt., M.Pharm. Clin.
Stikes Mataram
Pharmacology Corner
Pendahuluan
Antibiotik adalah sebuah zat atau senyawa yang
ANTIBIOTIKA
Andang Sari, S.Si., Apt., M.Pharm. Clin.
Stikes Mataram
Pharmacology Corner
11/5/2012
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
MEKANISME KERJA :
Menghambat sintesis dinding sel dengan cara :
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
ANTIMETABOLITES SELECTIVELY
(PENGHAMBAT METABOLISME SEL)
NUCLEIC ACID SYNTHESIS INHIBITOR
(PENGHAMBAT SINTESIS ASAM NUKLEAT)
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.
11/5/2012
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
MEKANISME KERJA
Menghambat sintesis protein pada tingkat ribosom yaitu pada 50S ribosom,
kecuali tetrasiklin pada 30S ribosom.
2.
3.
4.
11
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
1.
10
12
11/5/2012
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Makrolida
13
15
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
14
16
ANTIMETABOLITES SELECTIVELY
(MENGHAMBAT METABOLISME SEL)
Mekanisme kerja
1. Sulfonamid Merupakan antimetabolit dari PABA
dan menghambat secara kompetitif dihidroprotease
synthase sehingga menghambat sintesis asam folat
2. Trimetoprim menghambat secara selektif enzim
dihidrofolat reduktase
3. Kombinasi Sulfametoksazol + trimetoprim efek
sinergis menghambat sintesis asam folat pada
tingkatan yang berbeda
Rifampicin
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
11/5/2012
19
menghambat secara
kompetitif
dihidroprotease synthase
2. Trimetoprim
menghambat enzim
dihidrofolat reduktase
shg tdk terbentuk asam
folat
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Quinolon
17
1. Sulfonamid
18
A. BAKTERIOSTATIK
1. Golongan Beta-Laktam
B. BAKTERISID
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
11/5/2012
21
23
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Lanjutan
3. Golongan Glikopeptida
24
11/5/2012
Pharmacology Corner
5.
6.
7.
Golongan Sulfonamida
Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim.
8.
9.
Pharmacology Corner
Lanjutan
Golongan Polimiksin
Diantaranya polimiksin dan kolistin.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.
BETA-LAKTAM
Jenis-jenis
Penisilin
26
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
25
27
Sefalosporin,
Carbapenem,
Monobactam
28
11/5/2012
Pharmacology Corner
CONTOH OBAT
2929
31
32
30
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Penisilin
11/5/2012
-lactamase sensitive
benzathine penicillin
benzylpenicillin
(penicillin G)
phenoxymethylpenicillin
(penicillin V)
procaine penicillin
Penicillinase-resistant
penicillins
methicillin
oxacillin
nafcillin
cloxacillin
dicloxacillin
flucloxacillin
-lactamase-resistant
penicillins
temocillin
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Narrow-spectrum
33
35
Extended-spectrum:
Broad-spectrum
co-amoxiclav
(amoxicillin+clavulanic
acid)
azlocillin
carbenicillin
ticarcillin
mezlocillin
piperacillin
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Moderate-spectrum
amoxicillin
Ampicillin
34
36
Ampisilin
klavulamat)
Ampisilin
Flucloxacilin
Cloxacilin
Piperacilin
Sulbenicilin
Derivat penisilin lainnya
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
37
39
Flucloxacilin
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
11/5/2012
Bentuk sediaan sirup kering Amoksisilin 125 & 250 mg/5 ml.
Bila dikombinasi dengan Asam Kavulamat, 31,25 mg Asam
38
dan 500 mg
Cloxacilin
Di pasaran terdapat dalam bentuk kapsul 250
1.000mg/vial.
40
10
11/5/2012
Sulbenicilin
Di pasaran terdapat dalam bentuk vial 1 gram & 2 gram
zat aktif.
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Piperacilin
41
SEFALOSFORIN
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Penggunaan Klinik
43
42
44
11
11/5/2012
SEFALOSPORIN
Pharmacology Corner
First generation
Second generation
Moderate spectrum.
cephalexin
cephalothin
Cefazolin
Cefadroksil
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.
cefaclor
cefuroxime
cefamandole
Second generation cephamycins
Moderate spectrum with anti-anaerobic
activity.
cefotetan
cefoxitin
45
47
Pharmacology Corner
SEFALOSPORIN
46
Third generation
Fourth generation
Broad spectrum.
ceftriaxone
cefotaxime
cefpodoxime
cefixime
Broad spectrum with antiPseudomonas activity.
ceftazidime
48
12
11/5/2012
Imipenem.
Meropenem
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Carbapenems
Ertapenem.
Aztreonam.
49
51
Imipenem. Imipenem is marketed in combination with cilastatin, a drug that inhibits the
degradation of imipenem by a renal tubular dipeptidase.
Pharmacology Corner
Carbapenems
Pharmacology Corner
Chromobacterium violaceum
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.
52
13
11/5/2012
GOLONGAN POLIKETIDA
aztreonam (Azactam)
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
MONOBACTAM
tigemonam
nocardicin A
tabtoxinine--lactam
55
MAKROLIDA
clavulanic acid
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
53
-lactamase inhibitors
tazobactam
sulbactam
54
56
14
11/5/2012
Azitromisin
erythreus.
Str. Pneumoniae.
digunakan untuk infeksi Mycloplasma pneumoniae, penyakit
Legionnaire, infeksi Klamidia, Difteri, Pertusis, infeksi
Streptokokus, Stafilokokus, infeksi Camylobacter, Tetanus,
Sifilis, Gonore.
Sediaan dari Eritromisin berupa kapsul/ tablet, sirup/sspensi,
tablet kunyah dan obat tetes oral.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Eritromisin
Efek samping yang berat akibat pemakaian Eritromisin dan turunannya jarang
terjadi.
Reaksi alergi mungkin timbul dalam bentuk demam, eosinofilia dan eksantem
Ketulian sementara dapat terjadi bila Eritromisin diberikan dalam dosis tinggi
secara IV.
59
TETRASIKLIN
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
57
Eritromisin (Lanjutan)
Azitromisin digunakan untuk mengobati infekti tertentu yang disebabkan oleh bakteri
seperti bronkitis, pneumonia, penyakit akibat hubungan seksual dan infeksi dari telinga,
paru-paru, kulit dan tenggorokan.
Azitromisin tidak efektif untuk pilek, flu atau infeksi yang disebabkan oleh virus.
Bentuk sediaan dari Azitromisin adalah tablet atau suspensi oral (cairan). Biasanya
digunakan dengan atau tanpa makanan satu kali sehari selama 1-5 hari. Agar membantu
anda ingat minum Azitromisin, minumlah pada jam yang sama setiap harinya.
Minumlah azitromisin sesuai dosis yang ada. Jangan lebih atau kurang dari dosis yang
ditentukan oleh dokter.
Kocok sirup dengan baik sebelum dipakai untuk mencampur obat dengan baik. Gunakan
syringe yang tersedia untuk mengukur dengan tepat dosis yang anda gunakan. Setelah
itu bersihkan syringe dengan air.
Untuk tablet harus diminum dengan segelas air penuh.
Habiskan obat yang diresepkan, walaupun anda merasa sudah baik atau sembuh. Hal ini
untuk menghindari bakteri menjadi resistensi bila pengobatan tidak diselesaikan.
tahun 1955.
aureofaciens.
rimosus.
58
60
15
11/5/2012
Pertama yang disebut difusi pasif melalui kanal hidrofilik, kedua ialah sistem
transportasi aktif.
dengan ribosom 30s & menghalangi masuknya komplek trna-asam amino pada
lokasi asam amino bakteri tidak dapat berkembang biak.
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Tetrasikin
Doksisiklin
Sama dgn Tetrasiklin
digunakan untuk pencegahan pada infeksi Antraks.
digunakan untuk pengobatan dan pencegahan Malaria, serta
perawatan infeksi Kaki Gajah.
61
63
Oksitetrasiklin
berguna
Pada gigi susu atau gigi tetap Tetrasiklin dapat merubah warna secara
Dapat menimbulkan superinfeksi oleh kuman resisten dan jamur, dengan gejala
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Minosiklin
untuk
64
16
11/5/2012
Vancomycin
Tetrasikin
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Doksisiklin
Oksitetrasiklin
Minosiklin
pasien yang telah melakukan operasi gigi atau operasi saluran nafas
atas (hidung atau tenggorokan).
bentuk injeksi untuk infeksi serius kalau obat lain tidak berguna.
efek samping yang serius, termasuk merusak pendengaran dan ginjal
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.
65
67
Teicoplanin
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Golongan Glikopeptida
66
68
17
AMINOGLIKOSIDA
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
11/5/2012
70
Streptomisin
Injeksi bentuk bubuk kering dalam vial yang
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Lanjutan
Kanamisin, Netilmisin dan Amikasin terutama tertuju pada
basil gram negatif yang aerobik (yang hidup dengan
oksigen).
Aminoglikosid pertama yang ditemukan adalah Streptomisin.
Masalah resistensi merupakan kesulitan utama dalam
penggunaan Streptomisin secara kronik; misalnya pada terapi
Tuberkulosis (TBC) atau endokarditis bakterial subakut.
Resistensi terhadap Streptomisin terjadi dgn cepat sedangkan
resistensi terhadap Aminoglikosid lainnya relatif lebih lama
Dalam
69
72
18
11/5/2012
Streptomisin (Lanjutan)
Kanamisin
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
75
Amikasin
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
73
Gentamisin
60mg/1,5 ml; 80 mg/2 ml; 120 mg/3 ml dan 280
mg/2ml.
Salep atau krim dalam kadar 0,1 and 0,3 % salep
mata 0,3 %.
Sediaan parenteral ada di pasar tidak boleh
digunakan untuk suntikan intratekal atau
intraventrikular (otak) karena mengandung zat
pengawet.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.
74
Dosis total sehari umumnya tidak lebih dari 1,5 gram sehari.
Penyesuaian dosis perlu dipertimbangkan pada berbagai
keadaan.
Adanya gangguan
dan perpanjangan
berpedoman pada
antar 5-10 ug/ml
76
19
11/5/2012
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Neomisin
tersedia untuk penggunan topikal dan oral, penggunaan
77
Netilmisin
KUINOLON
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Tobramisin
78
79
20
KUINOLON
Efek sampingnya yang terpenting ialah pada saluran cerna dan SSP
Manifestasi pada GIT, terutama berupa mual dan hilang nafsu makan, merupakan
ES yang paling sering dijumpai.
ES pada SSP umumnya ringan berupa sakit kepala, vertigo & insomnia.
ES yang lebih berat seperti psikotik, halusinasi, depresi dan kejang jarang terjadi.
Penderita lansia, khususnya dengan arteriosklerosis atau epilepsi, lebih
cenderung mengalami efek samping ini.
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
11/5/2012
Penggunaan Klinik
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
83
82
21
11/5/2012
GOLONGAN OKSAZOLIDINON
Spirofloksasin
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Sediaan di Pasaran
tablet 250 mg, 500 mg, 750 mg bahkan ada yang 1.000 mg.
bentuk infus 200 mg/100 ml.
Ofloksasin
Diantaranya linezolid
GOLONGAN SULFONAMIDA
85
87
Linezolid
Moksifloksasin
bentuk tablet Moksifloksasin 400 mg.
bentuk infus Moksifloksasin 400 mg/250 ml.
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Levofloksasin
bentuk tablet Levofloksasin 250 mg dan 500 mg.
bentuk infus Levofloksasin 500 mg/100 ml.
Pefloksasin
88
22
KOTRIMOKSAZOL
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
11/5/2012
89
91
Sediaan
Spektrum antibakteri
ialah: Str. Pneumoniae, C. diphteriae, dan N. meningitis, 50-59% strain
Pharmacology Corner
92
23
11/5/2012
Kloramfenikol
Infeksi
Pharmacology Corner
venezuelae.
93
Pharmacology Corner
95
Efek samping
a. Reaksi hematologik
Terdapat dalam 2 bentuk yaitu;
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Penggunaan klinik
94
96
24
11/5/2012
Penggunaan klinik
b. Reaksi alergi
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Banyak
Kloramfenikol
97
d. Sindrom gray
Pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur yg mendapat dosis
tinggi (200 mg/kg BB) dapat timbul sindrom Gray, biasanya
antara hari ke 2 - 9 masa terapi, rata-rata hari ke 4.
Mula-mula bayi muntah, tidak mau menyusui, pernafasan cepat
dan tidak teratur, perut kembung, sianosis dan diare dengan tinja
berwarna hijau dan bayi tampak sakit berat.
Pada hari berikutnya tubuh bayi menjadi lemas dan berwarna
keabu-abuan; terjadi pula hipotermia (kedinginan).
98
a) Kloramfenikol
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Reaksi neurologik
99
Sediaan
Salep mata 1 %
Obat tetes mata 0,5 %
Salep kulit 2 %
Obat tetes telinga 1-5 %
100
25
11/5/2012
d) Tiamfenikol
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
102
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
103
GOLONGAN POLIMIKSIN
101
Klindamisin
104
26
11/5/2012
sulfomethyl, colistimetate.
Tablet Colistin sulfat digunakan untuk mengobati infeksi
usus atau untuk menekan flora di kolon.
Colistin sulfat juga digunakan dalam bentuk krim kulit,
bubuk dan tetes mata.
Colistimethat digunakan untuk sedian parenteral dan
dalam bentuk aerosol untuk pengobatan infeksi paruparu.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.
Pharmacology Corner
105
TUBERCULASA (TBC)
Andang Sari, S.Si, Apt., M.Pharm. Clin.
Senior Clinical Pharmacist
Stikes Mataram
107
108
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Colistin
27
11/5/2012
Rifampin (rifampisin)
Ethambutol
Pyrazimanid
Streptomisin
H
R
E
Z
S
Pharmacology Corner
Isoniazid (INH)
ISONIAZID (INH)
ISONIAZID
RIFAMPISIN
Mekanisme kerja :
menghambat enzim yang dibutuhkan untuk sintesis asam
mikolat sehingga mengganggu dinding sel bakteri
Antagonis kompetitif dalam reaksi yang dikatalisasi oleh
piridoksin (analog struktural)
Farmakokinetik :
Mekanisme kerja :
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
OBAT ANTITUBERCULOSIS
Efek baktericidal
Farmakokinetik :
Kegunaan klinis :
28
ETAMBUTOL
Kegunaan klinis
Selalu dikombinasi dengan OAT lain
Pharmacology Corner
RIFAMPISIN
Toksisitas
Efek samping yang paling sering : gangguan
penglihatan tergantung dosis sebagian beasr
menghilang setelah pengobatan dihentikan
Efek neurotoksik lain : Sakit kepala, bingung, neuritis
perifer
ETAMBUTOL
PIRAZINAMID
Mekanisme kerja :
Mekanisme kerja
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
11/5/2012
Bakteriostatik
Bila digunakan sendiri cepat terjadi resisten
Farmakokinetik
Pada pemberian per oral, diabsorbsi dengan baik
Terdistribusi luas ke jaringan tubuh, termasuk SSP
Diekskresi melalui urine
T1/2 memanjang pada gagal hati dan ginjal
29
PIRAZINAMID
REGIMEN PENGOBATAN TB
Kegunaan klinis
Dikombinasi dengan OAT lain
Faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan terapi
jangka pendek
Toksisitas
40 % penderita men geluh poliatralgia
ESO lain : mialgia, iritasi gastrointestinal, skin rash,
reaksi fotosensitifitas, disfungsi hepar
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
11/5/2012
1. KOMBIPAK
Ada
3 kategori
KOMBIPAK
Mekanisme kerja
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
S T R E P TO M IS IN
Golongsn aminoglikosida
119
KATEGORI I
Untuk penderita :
TB paru BTA (+), TB paru BTA (-) Ro (+) yang sakit berat
TB ekstra paru yang sakit berat
2HRZE/4H3R3
KATEGORI II
Untuk penderita:
2RHZES/5R3H3E3
30
FDC
KATEGORI III
Untuk penderita :
Kategori II
TB
Pharmacology Corner
KOMBIPAK
Untuk penderita :
TB
FDC
FDC
Kategori I
Untuk
TB
TB
TB
TB
Tablet
penderita :
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
Pharmacology Corner
11/5/2012
1.
2.
3.
4.
75 mg INH
150 mg Rifampicin
400 mg Pirazinamid
275 mg Ethambutol
150 mg INH
150 mg Rifampicin
124
31
11/5/2012
32