Anda di halaman 1dari 32

11/5/2012

ANTI MIKROBA
Andang Sari, S.Si., Apt., M.Pharm. Clin.
Stikes Mataram

Pharmacology Corner

Pendahuluan
Antibiotik adalah sebuah zat atau senyawa yang

mampu membunuh bakteri ataupun menghambat


pertumbuhan bakteri.
Antibiotika tersebut haruslah bersifat sangat toksik
untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk
manusia.
Penyakit yang dapat diobati dengan antibiotika adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

ANTIBIOTIKA
Andang Sari, S.Si., Apt., M.Pharm. Clin.
Stikes Mataram

Pharmacology Corner

Lebih toksik pada pada sel kuman


dari pada sel tubuh host
Antimikroba yang mampu membunuh/
menghambat pertumbuhan banyak jenis
kuman (gram (+) dan gram (-))
AM yg hanya mampu membunuh/
menghambat pertumbuhan kuman tertentu
saja (gram (+) / gram (-) saja)

Suatu keadaan dimana kuman


kebal terhadap antimikroba
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

11/5/2012

CELL WALL SYNTHESIS INHIBITOR


(MENGHAMBAT SINTESIS DINDING SEL)

I. BERDASARKAN MEKANISME KERJA

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

PENGGOLONGAN ANTI BAKTERI

II. BERDASARKAN KEGUNAAN TERHADAP


KUMAN
III. BERDASARKAN STRUKTUR KIMIA

MEKANISME KERJA :
Menghambat sintesis dinding sel dengan cara :

1. Pengikatan obat dengan reseptor spesifik (PBs) yang


terdapat pada membran sitoplasma bakteri
2. Menghambat enzim transpeptidase (yang bekerja untuk
nengikat rantai peptidoglikan yang merupakan bagian
dari dinding sel)
3. Mengaktifkan enzim autolitik sehingga terjadi lesi pada
dinding sel

Aktifitas antibakteri bisa dihambat oleh enzim beta laktamase

(penisillinase) dengan cara menghidrolisis cincin beta laktam

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Action Of B-lactam Antibiotics In Staphylococcus Aureus.

CELL WALL SYNTHESIS INHIBITOR


(PENGHAMBAT SISTESIS DINDING SEL)

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

BERDASARKAN MEKANISME KERJA

SELECTIVELY INHIBIT BACTERIAL PROTEIN


(PENGHAMBAT SINTESIS PROTEIN BAKTERI)

ANTIMETABOLITES SELECTIVELY
(PENGHAMBAT METABOLISME SEL)
NUCLEIC ACID SYNTHESIS INHIBITOR
(PENGHAMBAT SINTESIS ASAM NUKLEAT)
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

11/5/2012

Comparison of the structure and composition of


gram-positive and gram-negative cell walls.

SELECTIVELY INHIBIT BACTERIAL PROTEIN


(MENGHAMBAT SINTESIS PROTEIN BAKTERI)

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

MEKANISME KERJA

Menghambat sintesis protein pada tingkat ribosom yaitu pada 50S ribosom,
kecuali tetrasiklin pada 30S ribosom.

2.

Kloramfenikol menghambat transpeptidasi secara indirek yang


dikatalisasi oleh peptidyl transferase, dengan memblok pengikatan aminoacyl
moieti pada tRNA ke bagian penerima (aseptor) pada ribosom-messenger
(mRNA) complex

3.

Macrolide, Clindamisin mengikat binding site pada 50S ribosom, memblok


translokasi peptidil tRNA dr bagian aseptor ke bagian donor sehingga tRNA
tidak dapat mengakses bagian aseptor dan asam amino selanjutnya tidak
bisa ditambahkan pada rantai peptida

4.

Tetrasiklin terikat pada 30S ribosom pada sisi yang menyebabkan


terbloknya ikatan antara amino acid-charged tRNA ke bagian aseptor pada
(mRNA)

11

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

1.

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

10

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

12

11/5/2012

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Makrolida

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

13

15

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

A. Aminoglycoside (represented by closed circles) binds to the 30S

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

14

ribosomal subunit and interferes with initiation of protein


synthesis by fixing the 30S-50S ribosomal complex at the start
codon (AUG) of mRNA. As 30S-50S complexes downstream
complete translation of mRNA and detach, the abnormal initiation
complexes, so-called streptomycin monosomes, accumulate, blocking
further translation of the message. Aminoglycoside binding to the
30S subunit also causes misreading of mRNA, leading to

B. premature termination of translation with detachment of the


ribosomal complex and incompletely synthesized protein or C.
incorporation of incorrect amino acids (indicated by the X),
resulting in the production of abnormal or nonfunctional proteins.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

16

ANTIMETABOLITES SELECTIVELY
(MENGHAMBAT METABOLISME SEL)

NUCLEIC ACID SYNTHESIS INHIBITOR


(PENGHAMBAT SINTESIS ASAM NUKLEAT)

Mekanisme kerja
1. Sulfonamid Merupakan antimetabolit dari PABA
dan menghambat secara kompetitif dihidroprotease
synthase sehingga menghambat sintesis asam folat
2. Trimetoprim menghambat secara selektif enzim
dihidrofolat reduktase
3. Kombinasi Sulfametoksazol + trimetoprim efek
sinergis menghambat sintesis asam folat pada
tingkatan yang berbeda

Rifampicin

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

11/5/2012

menghambat topoisomerase II (DNA girase) dan


topoisomerase IV

19

Mekanisme Kerja Quinolon

menghambat secara
kompetitif
dihidroprotease synthase
2. Trimetoprim

menghambat enzim
dihidrofolat reduktase
shg tdk terbentuk asam
folat

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Quinolon

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

17

1. Sulfonamid

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

menghambat DNA- dependent RNA polimerase

The enzyme binds to two segments of DNA


(1), creating a node of positive (+) superhelix. The enzyme then introduces a doublestrand break in the DNA and passes the front segment through the break
(2). The break is then resealed
(3), creating a negative (-) supercoil. Quinolones inhibit the nicking and closing activity
of the gyrase and also block the decatenating activity of topoisomerase IV.

18

EFEK ANTIMIKROBA TERHADAP KUMAN

Berdasarkan Struktur Kimia

A. BAKTERIOSTATIK

1. Golongan Beta-Laktam

KLORAMFENIKOL , TETRASIKLIN, MACROLID, CLINDAMICIN,


LINEZOLID
SULFONAMID /TRIMETOPRIM

B. BAKTERISID

GOL. BETA LAKTAM (PENICILLIN DAN CEPHALOSPHORIN)


AMINOGLIKOSIDA DAN POLIMIKSIN
SULFONAMID plus TRIMETOPRIM
STREPTOGRAMIN
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

11/5/2012

Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem, imipenem,


meropenem), golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin,
sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan beta-laktam
monosiklik, dan golongan penisilin (penisilin, amoksisilin).
2. Golongan Poliketida
Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin,
klaritromisin, roksitromisin), golongan ketolida
(telitromisin), golongan tetrasiklin (doksisiklin,
oksitetrasiklin, Minoksilin).

21

23

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Lanjutan

3. Golongan Glikopeptida

Diantaranya vankomisin, teikoplanin,


ramoplanin dan dekaplanin.
4. Golongan Aminoglikosida
Diantaranya amikasin, dibekasin, gentamisin,
kanamisin, neomisin, netilmisin, paromomisin,
sisomisin, streptomisin, tobramisin.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

24

11/5/2012

Pharmacology Corner

5.

6.

Golongan Kinolon (fluorokinolon)


Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, ofloksasin,
norfloksasin, levofloksasin, dan trovafloksasin.
Golongan Oksazolidinon
Diantaranya linezolid

7.

Golongan Sulfonamida
Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim.

8.

Antibiotika lain yang penting, seperti kloramfenikol, klindamisin


dan asam fusidat.

9.

Pharmacology Corner

Lanjutan

Golongan Polimiksin
Diantaranya polimiksin dan kolistin.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

BETA-LAKTAM

Jenis-jenis

Antibiotik beta-laktam adalah golongan antibiotika

Penisilin

yang memiliki kesamaan komponen struktur berupa


adanya cincin beta-laktam dan umumnya digunakan
untuk mengatasi infeksi bakteri.
Terdapat sekitar 56 macam antibotik beta-laktam
yang memiliki antivitas antimikroba pada bagian
cincing beta-laktamnya dan apabila cincin tersebut
dipotong oleh mikroorganisme maka akan terjadi
resistensi terhadap antibiotik tersebut
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

26

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

25

27

Sefalosporin,
Carbapenem,
Monobactam

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

28

11/5/2012

Pharmacology Corner

CONTOH OBAT

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

2929

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

31

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

32

Penisilin yang digunakan dalam pengobatan terbagi dalam

Penisilin alam dan Penisilin semisintetik.


Penisilin semisintetik diperoleh dengan cara mengubah
struktur kimia Penisilin alam atau dengan cara sintesis dari
inti Penisilin.
Beberapa Penisilin akan berkurang aktivitas mikrobanya
dalam suasana asam sehingga Penisilin kelompok ini harus
diberikan secara parenteral. Penisilin lain hilang aktivitasnya
bila dipengaruhi enzim Betalaktamase (Penisilinase) yang
memecah cincin Betalaktam.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

30

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Penisilin

11/5/2012

Aktivitas dan Mekanisme Kerja Penisilin

-lactamase sensitive
benzathine penicillin
benzylpenicillin
(penicillin G)
phenoxymethylpenicillin
(penicillin V)
procaine penicillin

Penicillinase-resistant
penicillins
methicillin
oxacillin
nafcillin
cloxacillin
dicloxacillin
flucloxacillin
-lactamase-resistant
penicillins
temocillin

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Narrow-spectrum

Penisilin menghambat pembentukan Mukopeptida yang

diperlukan untuk sintesis dinding sel mikroba.


Terhadap mikroba yang sensitif Penisilin akan
menghasilkan efek bakterisid (membunuh kuman) pada
mikroba yang sedang aktif membelah. Mikroba dalam
keadaan metabolik tidak aktif (tidak membelah) praktis
tidak dipengaruhi oleh Penisilin, kalaupun ada
pengaruhnya hanya bakteriostatik (menghambat
perkembangan).
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

33

35

Extended-spectrum:

Broad-spectrum
co-amoxiclav
(amoxicillin+clavulanic
acid)

azlocillin
carbenicillin
ticarcillin
mezlocillin
piperacillin

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Efek Samping Penisilin

Moderate-spectrum
amoxicillin
Ampicillin

34

Reaksi hipersensitif, mulai ruam dan gatal

sampai serum sickness dan reaksi alergi


sistemik yg serius shock anafilaksis
Nyeri tenggorokan atau lidah, lidah terasa
berbulu lembut, muntah, diare.
Mudah marah, halusinasi, kejang
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

36

Ampisilin

Amoksisilin dan campurannya (asam

Bentuk sediaan kapsul atau tablet 250 mg, 500 mg

klavulamat)
Ampisilin
Flucloxacilin
Cloxacilin
Piperacilin
Sulbenicilin
Derivat penisilin lainnya

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Sediaan Penisilin di Pasaran

atau 1000 mg.


Bentuk sediaan sirup 125 mg atau 250 mg/5 ml
sirup.
Untuk sediaan injeksi (vial) 200 mg, 500 mg dan
1.000 mg Ampisilin.
Ada sediaan kombinasi 1.000 mg Ampisilin dgn 500 mg
Sulbactam atau 500 mg Ampisilin dgn 250 mg
Sulbactam
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

37

39

Amoksisilin plus asam klavulamat

Flucloxacilin

Bentuk tablet /kapsul 250mg, 500 mg dan 875 mg.


Untuk resistesni Amoksisilin dikombinasi dengan asam

Di pasaran terdapat dalam bentuk kapsul 250mg

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

11/5/2012

Klavulamat 125 mg.

Untuk sediaan ini tidak boleh dibagi/diracik karena optimum


Asam Klavulamat akan rusak.

Bentuk sediaan sirup kering Amoksisilin 125 & 250 mg/5 ml.
Bila dikombinasi dengan Asam Kavulamat, 31,25 mg Asam

Klavulamat dan 125 mg Amoksisilin atau 62,5 mg Asam


Klavulamat dan 250 mg Amoksisilin disimpan di kulkas
setelah dicairkan.
Untuk sediaan injeksi biasa dalam bentuk vial 1.000 mg, dengan
kombinasi Asam Klavulamat 200 mg.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

38

dan 500 mg

bentuk sirup 125 mg / 5 ml.

Cloxacilin
Di pasaran terdapat dalam bentuk kapsul 250

mg dan 500 mg zat aktif

bentuk vial zat aktif 250 mg, 500 mg dan

1.000mg/vial.

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

40

10

11/5/2012

Infeksi kuman gram negatif

Di pasaran terdapat dalam kombinasi; 4 gram Piperacilin

dengan 500 mg Tazobactam dalam bentuk vial.

Sulbenicilin
Di pasaran terdapat dalam bentuk vial 1 gram & 2 gram

zat aktif.

Derivat penisilin lainnya


Seperti Phenoxymethyl Penicillin dan Benzathine Penicillin

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Piperacilin

Kuman dalam bentuk kokus seperti infeksi Meningokokus,

Gonore, infeksi Gonokokus di ekstragenital dan Sifilis.


Kuman dalam bentuk batang seperti pada infeksi

Salmonella dan Shigelia, Haemophilus influenzae, P.


multocida.

dalam bentuk vial untuk pemakaian injeksi.


Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

41

SEFALOSFORIN

Infeksi kuman gram positif


Kuman dalam bentuk kokus seperti Pneumonia,
Meningitis, Endokarditis, Otitis Media akut, Mastoiditis,
dan infeksi Stafilokokus.
Kuman dalam bentuk batang seperti Difteria, Klostridia,
Antraks, Listeria, Erisipeloid.

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Penggunaan Klinik

43

42

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

44

11

11/5/2012

SEFALOSPORIN
Pharmacology Corner

First generation

Second generation

Moderate spectrum.
cephalexin
cephalothin
Cefazolin
Cefadroksil
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Moderate spectrum with anti-Haemophilus


activity.

cefaclor

cefuroxime

cefamandole
Second generation cephamycins
Moderate spectrum with anti-anaerobic
activity.

cefotetan

cefoxitin

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

45

47

Pharmacology Corner

SEFALOSPORIN

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

46

Third generation

Fourth generation

Broad spectrum.
ceftriaxone
cefotaxime
cefpodoxime
cefixime
Broad spectrum with antiPseudomonas activity.
ceftazidime

Broad spectrum with


enhanced activity against
Gram positive bacteria and
-lactamase stability.
cefepime
cefpirome

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

48

12

11/5/2012

Meropenem. Meropenem (MERREM IV) is a

Imipenem.
Meropenem

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Carbapenems

Ertapenem.
Aztreonam.

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

49

51

Ertapenem. Ertapenem (INVANZ) differs from

Imipenem. Imipenem is marketed in combination with cilastatin, a drug that inhibits the
degradation of imipenem by a renal tubular dipeptidase.

Imipenem, like other b-lactam antibiotics, binds to penicillin-binding proteins, disrupts


bacterial cell wall synthesis, and causes death of susceptible microorganisms. It is very
resistant to hydrolysis by most b-lactamases.
Therapeutic Uses. Imipenem-cilastatin is effective for a wide variety of infections,
including urinary tract and lower respiratory infections; intra-abdominal and gynecological
infections; and skin, soft tissue, bone, and joint infections. The drug combination appears to be
especially useful for the treatment of infections caused by cephalosporin-resistant nosocomial
bacteria, such as Citrobacter freundii and Enterobacter spp. It would be prudent to use
imipenem for empirical treatment of serious infections in hospitalized patients who have
recently received other b-lactam antibiotics because of the increased risk of infection with
cephalosporin- and/or penicillin-resistant bacteria. Imipenem should not be used as
monotherapy for infections owing to P. aeruginosa because of the risk of resistance
developing during therapy.
50

Pharmacology Corner

Carbapenems

Pharmacology Corner

dimethylcarbamoyl pyrolidinyl derivative of thienamycin.


It does not require coadministration with cilastatin
because it is not sensitive to renal dipeptidase. Its
toxicity is similar to that of imipenem except that it
may be less likely to cause seizures (0.5% of
meropenem- and 1.5% of imipenem-treated patients
seized). Its in vitro activity is similar to that of
imipenem, with activity against some imipenem-resistant
P. aeruginosa but less activity against gram-positive
cocci. Clinical experience with meropenem demonstrates
therapeutic equivalence with imipenem.

imipenem and meropenem by having a larger serum


half-life that allows once-daily dosing and by having
inferior activity against P. aeruginosa and Acinetobacter
spp. Its spectrum of activity against gram-positive
organisms, Enterobacteriaceae, and anaerobes makes it
attractive for use in intra-abdominal and pelvic
infections (Solomkin et al., 2003).
Aztreonam. Aztreonam (AZACTAM) is a monocyclic blactam compound (a monobactam) isolated from

Chromobacterium violaceum
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

52

13

11/5/2012

GOLONGAN POLIKETIDA

aztreonam (Azactam)

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

MONOBACTAM

tigemonam
nocardicin A
tabtoxinine--lactam

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

55

MAKROLIDA

clavulanic acid

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

azitromisin, klaritromisin, roksitromisin),


golongan ketolida (telitromisin), golongan
tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin,
klortetrasiklin).

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

53

-lactamase inhibitors

tazobactam
sulbactam

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Diantaranya golongan makrolida (eritromisin,

54

Antibiotika golongan Makrolida mempunyai persamaan yaitu

terdapatnya cincin Lakton yang besarnya dalam rumus


molekulnya.
Golongan Makrolida menghambat sintesis protein kuman
dengan jalan berikatan secara reversibel dengan Ribosom
subunit 50S, dan bersifat bakteriostatik atau bakterisid
tergantung dari jenis kuman dan kadar obat Makrolida.
Antibiotika Makrolida yang beredar di pasaran obat
Indonesia adalah Eritomisin, Spiramisin, Roksitromisin,
Klaritromisin dan Azithromisin.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

56

14

11/5/2012

Azitromisin

Eritromisin dihasilkan oleh suatu strain Streptomyces

erythreus.

Aktif terhadap kuman gram positif seperti Str. Pyogenes dan

Str. Pneumoniae.
digunakan untuk infeksi Mycloplasma pneumoniae, penyakit
Legionnaire, infeksi Klamidia, Difteri, Pertusis, infeksi
Streptokokus, Stafilokokus, infeksi Camylobacter, Tetanus,
Sifilis, Gonore.
Sediaan dari Eritromisin berupa kapsul/ tablet, sirup/sspensi,
tablet kunyah dan obat tetes oral.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Eritromisin

Menurunnya permeabilitas dinding sel kuman.


Berubahnya reseptor obat pada Ribosom kuman dan
Hidrolisis obat oleh esterase yang dihasilkan oleh kuman tertentu.

Efek samping yang berat akibat pemakaian Eritromisin dan turunannya jarang

terjadi.

Reaksi alergi mungkin timbul dalam bentuk demam, eosinofilia dan eksantem

yang cepat hilang bila terapi dihentikan.

Ketulian sementara dapat terjadi bila Eritromisin diberikan dalam dosis tinggi

secara IV.

Eritromisin dilaporkan meningkatkan toksisitas Karbamazepin, Kortikosteroid,

59

TETRASIKLIN
Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Dapat mengalami resistensi dalam 3 mekanisme :

57

Eritromisin (Lanjutan)

Azitromisin digunakan untuk mengobati infekti tertentu yang disebabkan oleh bakteri
seperti bronkitis, pneumonia, penyakit akibat hubungan seksual dan infeksi dari telinga,
paru-paru, kulit dan tenggorokan.
Azitromisin tidak efektif untuk pilek, flu atau infeksi yang disebabkan oleh virus.
Bentuk sediaan dari Azitromisin adalah tablet atau suspensi oral (cairan). Biasanya
digunakan dengan atau tanpa makanan satu kali sehari selama 1-5 hari. Agar membantu
anda ingat minum Azitromisin, minumlah pada jam yang sama setiap harinya.
Minumlah azitromisin sesuai dosis yang ada. Jangan lebih atau kurang dari dosis yang
ditentukan oleh dokter.
Kocok sirup dengan baik sebelum dipakai untuk mencampur obat dengan baik. Gunakan
syringe yang tersedia untuk mengukur dengan tepat dosis yang anda gunakan. Setelah
itu bersihkan syringe dengan air.
Untuk tablet harus diminum dengan segelas air penuh.
Habiskan obat yang diresepkan, walaupun anda merasa sudah baik atau sembuh. Hal ini
untuk menghindari bakteri menjadi resistensi bila pengobatan tidak diselesaikan.

Tetrasiklin pertama kali ditemukan oleh Lloyd Conover.


Berita tentang Tetrasiklin yang dipatenkan pertama kali

tahun 1955.

Antibiotika golongan tetrasiklin yang pertama ditemukan

adalah Klortetrasiklin yang dihasilkan oleh Streptomyces

aureofaciens.

Kemudian ditemukan Oksitetrasiklin dari Streptomyces

rimosus.

Tetrasiklin sendiri dibuat secara semisintetik dari

Klortetrasiklin, tetapi juga dapat diperoleh dari spesies


Streptomyces lain.

Siklosporin, Digosin, Warfarin, AH1 gemnerasi ke-2 dan Teofilin.

58

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

60

15

11/5/2012

Mekanisme Kerja Tetrasiklin

Penggunaan Klinik Tetrasiklin

Gol. Tetrasiklin menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya.


Paling sedikit terjadi 2 proses dalam masuknya antibiotika tetrasiklin ke

dalam ribosom bakteri gram negatif;

Pertama yang disebut difusi pasif melalui kanal hidrofilik, kedua ialah sistem

transportasi aktif.

Setelah tetrasiklin masuk ke dalam ribosom bakteri tetrasiklin berikatan

dengan ribosom 30s & menghalangi masuknya komplek trna-asam amino pada
lokasi asam amino bakteri tidak dapat berkembang biak.

Pada umumnya efek antimikroba gol. Tetrasiklin sama (sebab mekanisme

kerjanya sama), namun terdapat perbedaan kuantitatif dari aktivitas masing2


derivat terhadap kuman tertentu. Hanya mikroba yang cepat membelah yang
dipengaruhi antibiotika tetrasiklin.

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Bersifat bakteriostatik menghambat sintesis protein kuman.

Tetrasikin

terutama digunakan untuk pengobatan acne vulgaris dan rosacea.


Dapat jg digunakan untuk pengobatan infeksi pada saluran
pernafasan, sinus, telinga bagian tengah, saluran kemih, usus dua
belas jari dan Gonore.

Doksisiklin
Sama dgn Tetrasiklin
digunakan untuk pencegahan pada infeksi Antraks.
digunakan untuk pengobatan dan pencegahan Malaria, serta
perawatan infeksi Kaki Gajah.

61

63

Oksitetrasiklin

Efek Samping dan Interaksi Obat Tetrasiklin

berguna

Tromboflebitis pada pemberian injeksi (IV).


Tetrasiklin terikat pada jaringan tulang yang sedanag tumbuh dan membentuk

kompleks Pertumbuhan tulang akan terhambat sementara pada janin


sampai anak tiga tahun.

Pada gigi susu atau gigi tetap Tetrasiklin dapat merubah warna secara

permanen dan cenderung mengalami karies.

Dapat menimbulkan superinfeksi oleh kuman resisten dan jamur, dengan gejala

adalah diare akibat terganggunya keseimbangan flora normal dalam usus.

Absorbsi Tetrasiklin dihambat oleh antasida, susu, Koloidal bismuth,

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Iritasi lambung pada pemberian oral.

dalam pengobatan infeksi karena Ricketsia


dan Klamidia, pada saluran nafas, saluran cerna, kulit
dan jaringan lunak dan infeksi karena hubungan
kelamin.

Minosiklin
untuk

mengobati infeksi bakteri seperti Pneumonia


dan infeksi saluran nafas lain, jerawat dan infeksi
kulit, kelamin dan saluran kemih.

Fenobarbital, Fenitoin dan Karbamazepin mengurangi kadar dalam darah

Tetrasiklin dapat mempengaruhi kerja Penisilin dan Antioagulan.


62

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

64

16

11/5/2012

Vancomycin

Tetrasikin

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Sediaan Antibiotika Tetrasiklin di Pasaran

bentuk kapsul dengan kandungan 250 mg dan 500 mg.

Doksisiklin

bentuk sediaan tablet dan kapsul 50 mg dan 100 mg.

Oksitetrasiklin

bentuk sediaan kapsul 500 mg dan vial 50 mg/ml untuk


injeksi.

Minosiklin

bentuk kapsul dengan kandungan 50 mg dan 100 mg.


Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

digunakan untuk penderita gangguan hati (mis demam rematik) atau

prosthetic (artificial) hati yang alergi dengan penisilin.

Dengan kondisi khusus, digunakan untuk mencegah endocarditis pada

pasien yang telah melakukan operasi gigi atau operasi saluran nafas
atas (hidung atau tenggorokan).

bentuk injeksi untuk infeksi serius kalau obat lain tidak berguna.
efek samping yang serius, termasuk merusak pendengaran dan ginjal
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

65

67

Teicoplanin

Diantaranya vankomisin, teikoplanin,

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Kadangkala digabung dengan antibiotika lain.

pasien usia lanjut.

Golongan Glikopeptida

ramoplanin dan dekaplanin.

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

bekerja dengan membunuh atau menghentikan perkembangan bakteri.

66

Bakteri memiliki dinding sel luar yang dipertahankan

oleh molekul peptidoglikan. Dinding sel sangat vital


untuk mempertahankan pada lingkungan normal di dalam
tubuh di mana bakteri hidup.
bekerja dengan mengunci formasi dari peptidoglikan
dinding bakteri menjadi lemah bakteri mati.
digunakan untuk infeksi serius pada hati dan darah.
tidak dapat diserap di lambung hanya diberikan
dengan cara infus atau injeksi.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

68

17

AMINOGLIKOSIDA

Sediaan dari Aminoglikosid

merupakan senyawa yang terdiri dari 2 atau lebih gugus

Sediaan Aminoglikosid sistemik pemberian IM

gula amino yang terikat lewat ikatan glikosidik pada inti


heksosa.
Macamnya Streptomisin, Neomisin, Kanamisin, Tobramisin,
Gentamisin dan Amikasin.
merupakan produk streptomises atau fungus lainnya. Seperti
Streptomyces griseus untuk Streptomisin, Streptomyses
fradiae untuk Neomisin, Streptomyces kanamyceticus untuk
Kanamisin, Streptomyces tenebrarius untuk Tobramisin,
Micromomospora purpures untuk Gentamisin dan Asilasi
kanamisin A untuk Amikasin.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

11/5/2012

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

70

kelompok topikal termasuk juga semua Aminoglikosid


yang diberikan per oral untuk mendapatkan efek lokal dalam
lumen saluran cerna.
71

Streptomisin
Injeksi bentuk bubuk kering dalam vial yang
Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Lanjutan
Kanamisin, Netilmisin dan Amikasin terutama tertuju pada
basil gram negatif yang aerobik (yang hidup dengan
oksigen).
Aminoglikosid pertama yang ditemukan adalah Streptomisin.
Masalah resistensi merupakan kesulitan utama dalam
penggunaan Streptomisin secara kronik; misalnya pada terapi
Tuberkulosis (TBC) atau endokarditis bakterial subakut.
Resistensi terhadap Streptomisin terjadi dgn cepat sedangkan
resistensi terhadap Aminoglikosid lainnya relatif lebih lama

Dalam

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

69

Aktivitas bakteri Aminoglikosid dari Gentamisin, Tobramisin,

atau IV yaitu Amikasin, Gentamisin, Kanamisin &


Streptomisin
Sediaan Aminoglikosid topikal Aminosidin,
Kanamisin, Neomisin, Gentamisin dan Streptomisin.

mengandung 1 atau 5 g zat. Kadar larutan tergantung dari


cara pemberian yang direncanakan; dan cara penyuntikan
tergantung dari jenis dan lokasi infeksi.
Injeksi IM merupakan cara yang paling sering diberikan.
Dosis total sehari berkisar 1-2 g (15-25 mg/kg BB); 500 mg
- 1 g disuntikkan setiap 12 jam.
Untuk infeksi berat dosis harian dapat mencapai 2-4 g
dibagi dalam 2-4 kali pemberian.
Dosis untuk anak ialah 20-30 mg/kgBB sehari, dibagi untuk
dua kali penyuntikkan.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

72

18

11/5/2012

Streptomisin (Lanjutan)

Kanamisin

mengandung 1 atau 5 g zat. Kadar larutan tergantung dari


cara pemberian yang direncanakan; dan cara penyuntikan
tergantung dari jenis dan lokasi infeksi.
Injeksi IM merupakan cara yang paling sering diberikan.
Dosis total sehari berkisar 1-2 g (15-25 mg/kg BB); 500 mg
- 1 g disuntikkan setiap 12 jam.
Untuk infeksi berat dosis harian dapat mencapai 2-4 g
dibagi dalam 2-4 kali pemberian.
Dosis untuk anak ialah 20-30 mg/kgBB sehari, dibagi untuk
dua kali penyuntikkan.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Injeksi bentuk bubuk kering dalam vial yang

500 mg/2 ml dan 1 g/3 ml untuk orang dewasa; serta


75 mg/2 ml untuk anak.

Vial bubuk kering berisi 1 g dan 0,5 g. Untuk pemberian

oral tersedia bentuk kapsul/tablet 250 mg dan sirup 50


mg/ml.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

75

Amikasin

Tersedia sebagai larutan steril dalam vial atau ampul

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Larutan dalam vial ekuivalen dengan basa Kanamisin

73

Gentamisin
60mg/1,5 ml; 80 mg/2 ml; 120 mg/3 ml dan 280
mg/2ml.
Salep atau krim dalam kadar 0,1 and 0,3 % salep
mata 0,3 %.
Sediaan parenteral ada di pasar tidak boleh
digunakan untuk suntikan intratekal atau
intraventrikular (otak) karena mengandung zat
pengawet.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

sediaan tersedia dlm bentuk larutan & bubuk kering.

74

tersedia untuk suntikan IM dan IV dalam vial berisi 100;

250; 500; 1.000; da 2.000 mg.

Dosis total sehari umumnya tidak lebih dari 1,5 gram sehari.
Penyesuaian dosis perlu dipertimbangkan pada berbagai

keadaan.
Adanya gangguan
dan perpanjangan
berpedoman pada
antar 5-10 ug/ml

faal ginjal memerlukan pengurangan dosis


interval waktu antara dosis, dengan
kadar efektif dalam darah yang berkisar
sampai 20-25 ug/ml.

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

76

19

11/5/2012

untuk suntikan IM.


Untuk infus Tobramisin dilarutkan dalam
Dekstrose 5% atau larutan NaCl isotonis dan
diberikan dalam 30-60 menit.
Jangan diberikan lebih dari 10 hari.

Pharmacology Corner

Obat ini tersedia sebagai larutan 80 mg/2 ml

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Pharmacology Corner

Neomisin
tersedia untuk penggunan topikal dan oral, penggunaan

parenteral tidak lagi dibenarkan karena toksisitasnya.


Salep mata dan kulit mengandung 5 mg/g untuk
digunakan 2-3 kali sehari.
Untuk oral tersedia tablet 250 mg.
Dosis oral neomisin dapat mencapai 4-8 g sehari, dalam
dosis terbagi; misalnya yang digunakan pada
pengendalian koma hepatik atau pembersihan lumen usus.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

77

Netilmisin

KUINOLON

diberikan IM atau IV, dan tersedia sebagai larutan

Asam Nalidiksat adalah prototip antibiotika golongan

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Tobramisin

50 dan 100, 150 mg/2 ml.


Dosisnya ialah 4-6,5 mg/kg BB sehari yang dibagi
dalam 2-3 dosis.
Untuk penggunaan intravena dosis tunggal
diencerkan dalam 50 sampai 200 ml pelbagai
larutan.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

78

79

Kuinolon lama yang dipasarkan sekitar tahun 1960.

Walaupun obat ini mempunyai daya antibakteri yang

baik terhadap kuman gram negatif, tetapi eliminasinya


melalui urin berlangsung terlalu cepat sehingga sulit
dicapai kadar pengobatan dalam darah Karena itu
penggunaan obat Kuinolon lama ini terbatas sebagai
antiseptik saluran kemih saja.
80

20

KUINOLON

Efek Samping dan Interaksi Obat

Pada awal tahun 1980, diperkenalkan golongan Kuinolon baru

Umumnya dapat ditoleransi dengan baik.

Efek sampingnya yang terpenting ialah pada saluran cerna dan SSP

Manifestasi pada GIT, terutama berupa mual dan hilang nafsu makan, merupakan
ES yang paling sering dijumpai.

ES pada SSP umumnya ringan berupa sakit kepala, vertigo & insomnia.

ES yang lebih berat seperti psikotik, halusinasi, depresi dan kejang jarang terjadi.
Penderita lansia, khususnya dengan arteriosklerosis atau epilepsi, lebih
cenderung mengalami efek samping ini.

Enoksasin menghambat metabolisme Teofilin dan dapat menyebabkan peningkatan


kadar Teofilin.

Siprofloksasin dan beberapa Kuinolon lainnya juga memperlihatkan efek ini


walaupun tidak begitu dramatis.

Berinteraksi dengan logam bervalensi 2 & 3.

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

11/5/2012

dengan atom Fluor pada cincin Kuinolon (karena itu dinamakan


juga Fluorokuinolon).

Perubahan struktur ini secara dramatis meningkatkan daya

bakterinya, memperlebar spektrum antibakteri, memperbaiki


penyerapannya di saluran cerna, & memperpanjang masa kerja
obat.
Golongan Kuinolon ini digunakan untuk infeksi sistemik. Yang
termasuk golongan ini antara lain adalah Spirofloksasin,
Ofloksasin, Moksifloksasin, Levofloksasin, Pefloksasin, Norfloksasin,
Sparfloksasin, Lornefloksasin, Flerofloksasin dan Gatifloksasin.
81

Penggunaan Klinik

Pada saat perkembang biakkan kuman ada yang namanya

replikasi dan transkripsi dimana terjadi pemisahan double


helix dari DNA kuman menjadi 2 utas DNA.
Pemisahan ini akan selalu menyebabkan puntiran berlebihan
pada double helix DNA sebelum titik pisah.
Hambatan mekanik ini dapat diatasi kuman dengan bantuan
enzim DNA girase.
Peranan antibiotika golongan Kuinolon menghambat kerja
enzim DNA girase pada kuman dan bersifat bakterisidal,
sehingga kuman mati.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Mekanisme Kerja Kuinolon

83

82

Infeksi saluran kemih


Prostatitis, Uretritis, Servisitis dan Pielonfritis.
Infeksi saluran cerna
demam Tifoid dan Paratifoid
Infeksi saluran nafas bawah
Bronkitis, Pneumonia, Sinusitis
Penyakit yg ditularkan melalui hubungan kelamin
Gonore
Infeksi jaringan lunak dan tulang
Osteomielitis.
Untuk infeksi pasca bedah oleh kuman enterokokus Ps. aeroginosa
atau stafilokokus yang resisten terhadap Beta Laktam atau
Aminoglikosid.
84

21

11/5/2012

GOLONGAN OKSAZOLIDINON

Spirofloksasin

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Sediaan di Pasaran
tablet 250 mg, 500 mg, 750 mg bahkan ada yang 1.000 mg.
bentuk infus 200 mg/100 ml.

Ofloksasin

Tablet Ofloksasin 200 mg dan 400 mg.


bentuk infus 200 mg/100 ml.

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Diantaranya linezolid

GOLONGAN SULFONAMIDA

Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim.

ANTIBIOTIKA LAIN YANG PENTING

seperti kloramfenikol, klindamisin dan asam fusidat.

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

85

87

Linezolid

Moksifloksasin
bentuk tablet Moksifloksasin 400 mg.
bentuk infus Moksifloksasin 400 mg/250 ml.

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Levofloksasin
bentuk tablet Levofloksasin 250 mg dan 500 mg.
bentuk infus Levofloksasin 500 mg/100 ml.

Pefloksasin

bentuk tablet Pefloksasin 400 mg.


bentuk infus Pefloksasin 400 mg/125 ml dan ampul
Pefloksasin 400 mg/5 ml.
86

digunakan untuk mengobati infeksi termasuk

pneumonia,infeksi saluran kemih dan infeksi pada kulit dan


darah.
termasuk golongan antibiotika oxazolidinon.
Cara kerja dengan menghentikan perkembang biakan bakteri.
tablet atau suspensi oral. Biasanya diminum sesudah atau
sebelum makan dua kali sehari (setiap 12 jam) untuk 10
sampai 28 hari.
Sebelum minum suspensi oral, bulak balik botol dengan baik
tiga hingga lima kali. Jangan dikocok.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

88

22

KOTRIMOKSAZOL

Mekanisme kerja antimikroba kombinasi

Karena kerja dari dua antimikroba Trimetropim dan

Aktivitas berdasarkan atas kerjanya pada dua tahap yang

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

11/5/2012

Sulfametoksazol dalam menghambat reaksi enzimatik


obligat berurutan sehingga kombinasi antimikroba ini
memberikan efek sinergi.
Penemuanan kombinasi antimikroba ini merupakan
kemajuan penting dalam usaha meningkatkan efektivitas
klinik antimikroba.
Kombinasi ini lebih dikenal dengan nama kotrimoksazol.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

89

91

Sediaan

Spektrum antibakteri
ialah: Str. Pneumoniae, C. diphteriae, dan N. meningitis, 50-59% strain

S. aureus, S. epidermidis, Str. pyogenes, Str. viridans, Str. faecalis, E.


coli, Pr. mirabilis, Pr. morganii, Pr. rettgeri, Enterobacter, Aerobacter
spesies, Salmonella, Shigella, Serratia dan Alcaligenes spesies dan

Klebsiella spesies. Juga beberapa strain stafilokokus yang resisten


terhadap Metisilin, Trimetropim atau Sulfametoksazol sendiri, dan
mikroba yang peka terhadap kombinasi antimikroba ini.
Kedua antimikroba berinteraksi sinergistik (bekerja saling
menguatkan).
Kombinasi antimikroba ini mungkin efektif walaupun mikroba telah
resisten terhadap Sulfonamid (golongan dari Sulfametoksazol) dan
agak resisten terhadap Trimetropim. Daya kerja yang sinergi akan
maksimal bila mikroba peka terhadap kedua antimikroba tersebut.
90

Pharmacology Corner

Mikroba yang peka terhadap kombinasi antimikroba kotrimoksazol


Pharmacology Corner

berurutan dalam reaksi enzimatik untuk membentuk Asam


tetrahidrofolat.
Sulfometoksazol menghambat masuknya molekul PABA ke
dalam molekul Asam folat dan
Trimetropim menghambat terjadinya reaksi reduksi dari
Asam dihidrofolat menjadi Tetrahidrofolat.
Trimetropim menghambat enzim Dihidrofolat reduktase
mikroba secara sangat selektif. Hal ini penting, karena
enzim tersebut juga terdapat pada sel manusia.

tersedia dalam bentuk tablet oral, mengandung 400 mg

Sulfametoksazol dan 80 mg Trimetropim.


Untuk anak tersedia juga bentuk suspensi oral yang
mengandung 100 mg Sulfametoksazol dan 20 mg
Trimetropim.
Untuk pemberian intravena tersedia sediaan infus yang
mengandung 400 mg Sulfametoksazol dan 80 mg
Trimetropim per 5 ml.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

92

23

11/5/2012

Kloramfenikol

Infeksi

ringan saluran kemih bagian bawah.

Infeksi saluran nafas


untuk

pengobatan otitis media akut pada anak dan


sinusitis maksilaris akut pada orang dewasa yang
disebabkan strain H. influenzae dan Str. pneumoniae
yang masih sensitif.

Pharmacology Corner

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

diisolasi pertama kali tahun 1947 dari Streptomyces

venezuelae.

Kloramfenikol bekerja dengan jalan menghambat sintesis

protein kuman yang dihambat adalah enzim peptidil


transferase yg berperan sebagai katalisator untuk membentuk
ikatan-ikatan peptida pd proses sintesis protein kuman.

Efek toksis Kloramfenikol pada sel mamalia terutama terlihat

pada sistem hemopoetik/darah dan diduga berhubungan


dengan mekanisme kerja Kloramfenikol dapat
menimbulkan anemia aplastik yang fatal.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

93

Infeksi saluran cerna


untuk pengobatan Shigellosis karena beberapa strain mikroba
penyebabnya telah resisten terhadap Ampisilin.
efektif untuk demam Tifoid dan carrier S. typhi dan Salmonella
spesies lain.
Infeksi oleh Pneumocystis carini
Dengan dosis tinggi efektif untuk infeksi yang berat oleh
Pneumocystis carini pada penderita AIDS.
Dengan dosis rendah pada penderita Neutropeni.
Infeksi genitalia
Digunakan untuk pengobatan Chancroid.
Infeksi lainnya
Infeksi oleh jamur Norkadia, untuk pengobatan Bruselosis. Juga
untuk infeksi berat pada anak.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Pharmacology Corner

Infeksi saluran kemih

95

Efek samping
a. Reaksi hematologik
Terdapat dalam 2 bentuk yaitu;
Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Penggunaan klinik

94

Reaksi toksik dengan manifestasi depresi sumsum tulang yg


terlihat bila kadar Kloramfenikol dalam serum melampaui 25
mcg/ml. Kelainan ini berhubungan dengan dosis, menjadi sembuh
dan pulih bila pengobatan dihentikan.
Bentuk yang kedua bentuknya lebih buruk karena anemia yang
terjadi bersifat menetap seperti anemia aplastik dengan
pansitopenia.

Timbulnya tidak tergantung dari besarnya dosis atau lama


pengobatan.
Efek samping ini diduga disebabkan oleh adanya kelainan genetik.

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

96

24

11/5/2012

Penggunaan klinik

b. Reaksi alergi

c. Reaksi saluran cerna


Bermanifestasi

dalam bentuk mual, muntah, glositis, diare


dan enterokolitis.

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

dapat menimbulkan kemerahan kulit,


angioudem, urtikaria dan anafilaksis. Kelainan yang
menyerupai reaksi Herxheimer dapat terjadi pada
pengobatan demam Tifoid walaupun yang terakhir ini
jarang dijumpai.

Banyak

Kloramfenikol

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

97

d. Sindrom gray
Pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur yg mendapat dosis
tinggi (200 mg/kg BB) dapat timbul sindrom Gray, biasanya
antara hari ke 2 - 9 masa terapi, rata-rata hari ke 4.
Mula-mula bayi muntah, tidak mau menyusui, pernafasan cepat
dan tidak teratur, perut kembung, sianosis dan diare dengan tinja
berwarna hijau dan bayi tampak sakit berat.
Pada hari berikutnya tubuh bayi menjadi lemas dan berwarna
keabu-abuan; terjadi pula hipotermia (kedinginan).

Depresi, bingung, delirium & sakit kepala.

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

98

a) Kloramfenikol
Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Reaksi neurologik

99

Sediaan

perbedaan pendapat mengenai indikasi penggunaan


kloramfenikol, tetapi sebaiknya obat ini hanya digunakan
untuk mengobati demam tifoid, salmonelosis lain dan
infeksi H. influenzae.
Infeksi lain sebaiknya tidak diobati dengan kloramfenikol
bila masih ada antimikroba lain yang lebih aman & efektif.
Kloramfenikol tidak boleh digunakan untuk bayi baru lahir,
pasien dengan gangguan hati dan pasien yang hipersensitif
terhadapnya.

250 mg dewasa 50 mg/kg BB atau 1-2


kapsul 4 kali sehari.
Untuk infeksi berat dosis dapat ditingkatkan 2 x pada
awal terapi sampai didapatkan perbaikan klinis.
Kapsul

Salep mata 1 %
Obat tetes mata 0,5 %
Salep kulit 2 %
Obat tetes telinga 1-5 %

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

100

25

11/5/2012

Klindamisin efektif untuk infeksi yang disebabkan mikroba


sebagai berikut :

b) Kloramfenikol palmitat atau stearat


suspensi 60 ml (tiap 5 l mengandung Kloramfenikol palmitat atau
stearat setara dengan 125 mg kloramfenikol).

c) Kloramfenikol natrium suksinat

Vial berisi bubuk kloramfenikol natrium suksinat setara dengan 1


g kloramfenikol yang harus dilarutkan dulu dengan 10 ml aquades
steril atau dektrose 5 % (mengandung 100 mg/ml).

d) Tiamfenikol

Kapsul 250 dan 500 mg.


Botol berisi pelarut 60 ml dan bubuk Ttiamfenikol 1.5 g yang setelah
dilarutkan mengandung 125 mg Tiamfenikol tiap 5 ml.

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

pada saluran nafas, septikemia, dan peritonitis.


Untuk pasien yang sensitif terhadap penisilin
juga dapat digunkan untuk infeksi bakteri aerobik.
digunakan untuk infeks pada tulang yang disebabkan
staphylococcus aureus.
Sediaan topikalnya dalam bentuk Klindamisin posfat
digunkan untuk jerawat yang parah.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

102

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Bakteri anaerobik gram negatif termasuk

golongan Batericoides dan Fusobacterium

103

GOLONGAN POLIMIKSIN

digunakan untuk infeksi bakteri anaerob. Seperti infeksi

Staphylococus & Streptococus (pneumococcus)

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

101

Klindamisin

Bakteri aerobik gram positif seperti golongan

Diantaranya polimiksin dan Colistin.

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

104

26

11/5/2012

sulfomethyl, colistimetate.
Tablet Colistin sulfat digunakan untuk mengobati infeksi
usus atau untuk menekan flora di kolon.
Colistin sulfat juga digunakan dalam bentuk krim kulit,
bubuk dan tetes mata.
Colistimethat digunakan untuk sedian parenteral dan
dalam bentuk aerosol untuk pengobatan infeksi paruparu.
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

Pharmacology Corner

Colistin digunakan dalam bentuk sulfat atau kompleks

105

TUBERCULASA (TBC)
Andang Sari, S.Si, Apt., M.Pharm. Clin.
Senior Clinical Pharmacist
Stikes Mataram

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

107

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

108

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Colistin

27

11/5/2012

Rifampin (rifampisin)
Ethambutol
Pyrazimanid
Streptomisin

H
R
E
Z
S

Pharmacology Corner

Isoniazid (INH)

ISONIAZID (INH)

Toksisitas dan interaksi :


efek neurotaksik (paling sering), termasuk neuritis

perifer, lemah, muscle twitching, insomnia diduga


akibat kompetisi INH dengan piridoksin
Efek ini dpt dihambat oleh pyridoxin (2550mg/hari/oral)
Hepatotoksik gangguan fungsi hepar, hepatitis, ikterus
Bisa menghambat metabolisme obat lain (misalnya
penitoin)

ISONIAZID

RIFAMPISIN

Mekanisme kerja :
menghambat enzim yang dibutuhkan untuk sintesis asam
mikolat sehingga mengganggu dinding sel bakteri
Antagonis kompetitif dalam reaksi yang dikatalisasi oleh
piridoksin (analog struktural)
Farmakokinetik :

Mekanisme kerja :

Diabsorbsi dengan baik / cepat pada pemberian per oral


Berdifusi ke semua cairan tubuh dan jaringan

Dimetabolisme di hepar (acetylation)

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

OBAT ANTITUBERCULOSIS

menghambat DNA-dependent RNA polymerase

Efek baktericidal
Farmakokinetik :

Diabsorbsi dengan baik pada pemberian per oral


Didistribusikan pada hampir semua jaringan tubuh
Mengalami siklus enterohepatik dan dimetabolisme parsial di hepar
Obat yang bebas dan metabolitnya berwarna merah, memberi warna
merah pada urine, keringat, air mata dan diekskresi terutama lewat feses

Kegunaan klinis :

Pada TB selalu dikombinasi dengan obat lain


Pada terapi kusta sebulan sekali

Kegunaan klinis : OAT yang paling penting (terdapat

pada setiap regimen TB)

28

ETAMBUTOL

Toksisitas dan interaksi


Menyebabkan proteinuria ringan
Trombositopenia
Nefritis
Disfungsi hepar
Skin rash
Meningkatkan enzim hepar yang memetabolisme obat
dan meningkatkan eliminasi banyak obat seperti
antikonvulsan, kontrasepsi, ketokonazol, warfarin

Kegunaan klinis
Selalu dikombinasi dengan OAT lain

Pharmacology Corner

RIFAMPISIN

Toksisitas
Efek samping yang paling sering : gangguan
penglihatan tergantung dosis sebagian beasr
menghilang setelah pengobatan dihentikan
Efek neurotoksik lain : Sakit kepala, bingung, neuritis
perifer

ETAMBUTOL

PIRAZINAMID

Mekanisme kerja :

Mekanisme kerja

menghambat arabinosyi transferase menghambat


arabinogalactan, suatu komponen dinding sel
mikobakterium
Bila digunakan sendiri cepat terjadi resistensi
Farmakokinetik
Pada pemberian per oral, diabsorbsi dengan baik
Terdistribusi luas ke jaringan tubuh, termasuk SSP
Diekskresi melalui urine

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

11/5/2012

Belum diketahui dengan jelas


Diduga mengganggu metabolisme kuman melalui
pirazinamidase

Bakteriostatik
Bila digunakan sendiri cepat terjadi resisten
Farmakokinetik
Pada pemberian per oral, diabsorbsi dengan baik
Terdistribusi luas ke jaringan tubuh, termasuk SSP
Diekskresi melalui urine
T1/2 memanjang pada gagal hati dan ginjal

29

PIRAZINAMID

REGIMEN PENGOBATAN TB

Kegunaan klinis
Dikombinasi dengan OAT lain
Faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan terapi
jangka pendek

Ada 2 macam preparat OAT :

Toksisitas
40 % penderita men geluh poliatralgia
ESO lain : mialgia, iritasi gastrointestinal, skin rash,
reaksi fotosensitifitas, disfungsi hepar

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

11/5/2012

1. KOMBIPAK
Ada

3 kategori

2. FDC (FIXED DRUG COMBINATION)


ada 2 kategori
Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

KOMBIPAK

Mekanisme kerja

menghambat sintesis protein


Farmakokinetik
Absorpsi per oral buruk, pemberian secara IM
Kegunaan klinis
Terutama efektif pada basil tuberkel ekstrasel
Sebaiknya tidak diguna bila masih bisa menggunakan OAT lain
Toksisitas
Ototoxic setelah pemakaian beberapa minggu bisa
menetap

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

S T R E P TO M IS IN
Golongsn aminoglikosida

119

KATEGORI I
Untuk penderita :

TB paru BTA (+), TB paru BTA (-) Ro (+) yang sakit berat
TB ekstra paru yang sakit berat

2HRZE/4H3R3

KATEGORI II
Untuk penderita:

Tb paru BTA (+) kambuh


BTA (+) gagal
BTA (+) pengobatan ulang karena lalai berobat

2RHZES/5R3H3E3

30

FDC

KATEGORI III
Untuk penderita :

Kategori II

TB

paru BTA (-), Ro (+) yang sakit


ringan
TB ekstra paru ringan
2HRZ/4H3R3

Pharmacology Corner

KOMBIPAK

Untuk penderita :

TB

paru BTA (+) kambuh


TB paru BTA (+) gagal
TB paru BTA (+) setelah lalai berobat

Tablet 4FDC + STREPTOMISIN selama 2 bulan


+ tablet 4FDC selama 1 bulan berikutnya +
tablet 2FDC ditambah ethambutol seminggu 3 kali
selama 5 bulan

FDC

FDC

Kategori I

4 FDC, tiap tablet berisi :

Untuk

TB
TB
TB
TB

Tablet

penderita :

paru BTA (+) baru


paru BTA (-), Ro (+)
ekstra paru ringan
ekstra paru berat

4FDC selama 2 bulan setiap hari dilanjutkan


dengan tablet 2FDC seminggu 3 kali selama 4 bulan

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

Pharmacology Corner

11/5/2012

1.
2.
3.
4.

75 mg INH
150 mg Rifampicin
400 mg Pirazinamid
275 mg Ethambutol

2 FDC, tiap tablet berisi :


1.
2.

150 mg INH
150 mg Rifampicin

Andang Sari, S.Si., Apt., M. Pharm. Clin.

124

31

11/5/2012

32

Anda mungkin juga menyukai