Tetes Telinga
BAB V
SEDIAAN STERIL TETES TELINGA
5.1 Pengertian Tetes Telinga
Tetes telinga atau Guttae auriculares adalah obat tetes yang digunakan
untuk telinga dengan cara meneteskan obat ke dalam telinga. Kecuali
dinyatakan lain, tetes telinga dibuat menggunakan cairan pembawa bukan air.
Menurut Ansel, Tetes telinga adalah bentuk larutan, suspensi atau salep
yang digunakan pada telinga dengan cara diteteskan atau dimasukkan dalam
jumLah kecil ke dalam saluran telinga untuk melepaskan kotoran telinga
(lilin telinga) atau untuk mengobati infeksi, peradangan atau rasa sakit.
Menurut Stefanus Lukas dalam buku Formulasi Steril, Obat Tetes
telinga adalah larutan zat aktif dalam air atau dalan pembawa lain yang
digunakan dengan meneteskan ke dalam lubang telinga
Menurut DOM King, Tetes telinga adalah bahan obat yang dimasukkan
ke dalam saluran telinga, yang dimaksudkan untuk efek lokal, dimana bahan
bahan obat tersebut dapat berupa anestetik lokal, peroksida, bahan bahan
antibakteri dan fungisida, yang berbentuk larutan, digunakan untuk
membersihkan, menghangatkan atau mengeringkan telinga bagian luar.
Cairan pembawa yang digunakan harus mempunyai kekentalan yang
cocok agar obat mudah menempel pada dinding telinga; umumnya digunakan
Gliserol dan Propilenglikol. Dapat juga digunakan etanol 90%, heksilenglikol
dan minyak lemak nabati. Zat pensuspensi dapat digunakan sorbiton,
Polisorbat atau surfaktan lain yang cocok.
Penyimpanan, kecuali dinyatakan lain pH 5,0 sampai 6,0
50
Tetes Telinga
Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius
eksternus, dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti cakram yang
dinamakan membran timpani (gendang telinga). Telinga terletak pada kedua
sisi kepala kurang lebih setinggi mata. Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh
kulit dan tersusun terutama oleh kartilago, kecuali lemak dan jaringan bawah
kulit pada lobus telinga. Aurikulus membantu pengumpulan gelombang suara
dan perjalanannya sepanjang kanalis auditorius eksternus. Tepat di depan
meatus auditorius eksternus adalah sendi temporal mandibular. Kaput
mandibula dapat dirasakan dengan meletakkan ujung jari di meatus auditorius
eksternus ketika membuka dan menutup mulut. Kanalis auditorius eksternus
panjangnya sekitar 2,5 sentimeter. Sepertiga lateral mempunyai kerangka
kartilago dan fibrosa padat di mana kulit terlekat. Dua pertiga medial tersusun
atas tulang yang dilapisi kulit tipis. Kanalis auditorius eksternus berakhir pada
membrana timpani. Kulit dalam kanal mengandung kelenjar khusus, glandula
51
Tetes Telinga
perlindungan
bagi
kulit.
tengah)
dihubungkan
dengan
tuba
eustachii
ke nasofaring
52
Tetes Telinga
dan dinding medial telinga tengah, yang memisahkan telinga tengah dengan
telinga dalam. Bagian dataran kaki menjejak pada jendela oval, di mana suara
dihantar telinga tengah. Jendela bulat memberikan jalan ke getaran suara.
Jendela bulat ditutupi oleh membrana sangat tipis, dan dataran kaki stapes
ditahan oleh yang agak tipis, atau struktur berbentuk cincin. anulus jendela
bulat maupun jendela oval mudah mengalami robekan. Bila ini terjadi, cairan
dari dalam dapat mengalami kebocoran ke telinga tengah kondisi ini
dinamakan fistula perilimfe.
Tuba eustachii yang lebarnya sekitar 1mm panjangnya sekitar 35 mm,
menghubungkan telingah ke nasofaring. Normalnya, tuba eustachii tertutup,
namun dapat terbuka akibat kontraksi otot palatum ketika melakukan
manuver Valsalva atau menguap atau menelan. Tuba berfungsi sebagai
drainase untuk sekresi dan menyeimbangkan tekanan dalam telinga tengah
dengan tekanan atmosfer.
Anatomi Telinga Dalam
Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk
pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga
kranial VII (nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis) semuanya
merupakan bagian dari komplek anatomi. Koklea dan kanalis semisirkularis
bersama menyusun tulang labirin. Ketiga kanalis semisi posterior, superior
dan lateral terletak membentuk sudut 90 derajat satu sama lain dan
mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan. Organ ahir
reseptor ini distimulasi oleh perubahan kecepatan dan arah gerakan
seseorang.
Koklea berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm dengan
dua setengah lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk
pendengaran, dinamakan organ Corti. Di dalam lulang labirin, namun tidak
sempurna mengisinya, Labirin membranosa terendam dalam cairan yang
dinamakan
perilimfe,
yang
berhubungan
langsung
dengan
cairan
53
Tetes Telinga
54
Tetes Telinga
2. Kerugian
a) Syaraf pendengaran harusnya steril, malah terkontaminasi yang akan
menyebabkan telinga berdengung dan vertigo, yang akhirnya
penderita akan mengalami pendengaran semakin parah
b) Dapat menyebabkan hipersensitifitas
c) Efek samping sistemik jarang terjadi dari kadar plasma yang tinngi
karena dosis berlebihan
d) Pengobatan tidak boleh dalam jangka waktu tang lama
e) Bersifat asam yang akan menyebabkan rasa terbakar dan menyengat.
5.5 Hal-Hal yang Harus diperhatikan dalam Pembuatan Tetes Telinga
Dalam pembuatannya, kita perlu memperhatikan:
1. Kelarutan
Kebanyakan senyawa obat larut dalam cairan pembawa yang umum
digunakan pada sediaan tetes telinga, jika senyawa obat tidak larut dalam
cairan pembawa maka bisa dibuat sediaan suspensi. Karena kebanyakan
zat pembawa merupakan zat yang kental, maka pada pembuatan sediaan
suspensi untuk tetes telinga tidak perlu ditambahkan zat pensuspensi.
2. Viskositas
Viskositas sediaan tetes telinga penting untuk diperhatikan karena dapat
menjamin sediaan bisa lama berada di dalam saluran telinga.
3. Sifat surfaktan
Dengan adanya surfaktan akan membantu proses penyebaran sediaan dan
4.
55
Tetes Telinga
lebih cepat. Sering perbedaan dalam keefektifan antara dua obat yang
sama itu adalah karena kenyataan bahwa yang satu asam sedangkan yang
lainnya basa (Scovilles : 257). Larutan untuk telinga biasanya memakai
wadah botol drop dan harus jernih atau dalam bentuk suspensi yang
seragam (Scovilles : 257)
5.6 Tujuan Pemakaian Tetes Telinga
Berikut ini beberapa tujuan pemakaian tetes telinga, antara lain :
1. Untuk Infeksi telinga luar
Infeksi telinga luar dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
kelembaban yang cukup tinggi,
adanya sel sel epithelium, dan
kondisi pH yang alkali yang menyediakan kondisi yang ideal untuk
pertumbuhan mikroorganisme pada rongga yang hangat ini.
Beberapa
flora
yang
terdapat
pada
telinga
luar
56
Tetes Telinga
57
Tetes Telinga
58
Tetes Telinga
dengan pembawa
propilen
glikol,
digunakan
untuk
dapat
digunakan
ototopikal
untuk
profilaksis
59
Tetes Telinga
lain,
kloramfenikol-sulfanilamid-fungizone,
kloramfenikol-
sulfanilamida-fungizone-hidrokortison.
6. Sediaan Anestetika
60
Tetes Telinga
menunjukkan
efek
dehidrasi
terhadap
jamur,
dan
yang
diberikan.
Sel-sel
dari
stratum
korneum
membentuk
cerumon atau lilin antara lain, terdiri dari lemak, asam lemak, protein,
pigmen, glikoprotein dan air. Keasaman lingkungan luas permukaan kulit
telinga sekitar pH 6, kadang-kadang keasaman telinga berfungsi sebagai
pelindung,
dimaksudkan
mikroorganisme.
Berbagai
adalah
pertahanan
agen
ceruminolytic
terhadap
mencapai
serangan
mereka
61
Tetes Telinga
Polaksamer-poloksamer
atau
natrium
dioktil
sulfosuksinat
(docusate
Sodium).
Pada otitis media , infeksi Eustachio tabung yang terlibat, pengobatan
dengan pemberian antibiotik bersama-sama dengan analgesik oral. Ada
sedikit bukti bahwa analgesik topikal memberikan aksi yang cepat sehingga
menunjukkan penyerapan yang buruk.
5.9 Cara Menggunakan Tetes Telinga
1. Cucilah tangan dengan air dan sabun.
2. Pastikan kondisi ujung botol atau pipet tetes tidak rusak.
3. Bersihkan telinga bagian luar menggunakan air hangat atau kain lembab
dengan hati-hati, kemudian dikeringkan.
4. Hangatkan obat tetes telinga dengan memegang botolnya menggunakan
tangan selama beberapa menit. Kocok botol obat tetes.
5. Miringkan kepala sehingga telinga yang akan diberikan obat
menghadap ke atas.
a. Untuk dewasa: tarik daun telinga ke atas dan ke belakang untuk
meluruskan saluran telinganya.
b. Untuk anak <3 tahun: tarik daun telinga ke bawah dan ke belakang
untuk meluruskan saluran telinganya.
62
Tetes Telinga
No.
1.
Nama Sediaan
Otopain
Komposisi/kadar
Tiap
mL
obat
polisimina
tetes
Indikasi
Pabrik
air,
propil
glikol,
Otopraf
asetat
1 dan
kronis
gramnegatif
dan
furunkulosis,
radang
saluran
Otozambon
Zambon
Polimiksina-B-SO4 10.000
Spa
UI,
Neomisina-SO4,
Sofradex
pendek , inflamasi
okuler
disebabkan
organisme
yang
sensitive
5.
Kemicetina-A
Tiap
mL
tetes
63
Tetes Telinga
Levokloramfenikol 10 mg,
tetrakaina 10 mg
setelah pembedahan
dan
otitis
media
kronik
6.
Berbagai
radang Imfrarmind
akut
dan K
otitis
terhadap
klorafenikol
7.
Otolin
9.
Tarivid
Cetamid
telinga Kalbe
%, bagian
luar
dan farma
akut
dan
UI, benzoate 1 %
8.
Radang
kronik
Kalbe
telinga
farma
10.
Hufamycetin
borat 20 mg
pada telinga
Kloramfenikol 30 mg/mL
tetes telinga
dan
kronik,
pengobatan
pasca
Tetes
telinga
Kloramfenikol 1 %
: Infeksi
superfisial Erela
oleh
kuman
64
Tetes Telinga
terhadap
kloramfenikol
12.
Cendofenikol
Kloramfenikol 10 mg/mL
tetes telinga
media
dan
Colme
Kloramfenikol
10
%, media
lidokaina-HCL
%, kronis,
akut
dan
eksema
pada
meatus
auditorus,
nyeri telinga
14.
Decacetine
Antinfektikum
Harsen
dalam telinga
propilenglikol 30 mg
15.
Enkacetyn
tetes telinga
16.
Forumen
Kimia
farma
Membantu
Sanbe
tetes telinga
mengeluarkan
farma
kotoran telinga
65
Tetes Telinga