Anda di halaman 1dari 14

Windri Syara Siregar

RHINITS ALERGI
ANATOMI HIDUNG
• Hidung luar berbentuk piramid
– pangkal hidung
– dorsum nasi
– puncak hidung
– ala nasi
– Kolumela
– lubang hidung (nares anterior)
• Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang
dilapisi kulit, jaringan ikat dan beberapa otot kecil
• Rongga hidung atau kavum nasi berbentuk terowongan dari depan
ke belakang, dipisahkan oleh septum nasi di bagian tengahnya
menjadi kavum nasi kanan dan kiri
• Septum bagian luar dilapisi oleh mukosa hidung
ANATOMI HIDUNG
ANATOMI HIDUNG
DEFINISI
• Rhinitis Alergi : Penyakit inflamasi yang disebabkan oleh
alergi pada pasien yang atopi yang sebelumnya sudah
tersensitisasi dengan alergen yang sama serta
dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi
paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut.
• Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and It’s Impact on
Asthma) tahun 2001 adalah kelainan pada hidung
dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal dan
tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang
diperantarai oleh IgE
EPIDEMIOLOGI
• Prevalensi rinitis di dunia saat ini
mencapai 10-25% atau lebih dari 600 juta
penderita dari seluruh etnis dan usia
• Lebih sering terjadi pada anak laki-laki
• Sekitar 80% kasus rihnitis alergi
berkembang mulai usia 20 tahun
ETIOLOGI
• Alergen inhalan, yang masuk bersama
dengan udara pernapasan
• Alergen ingestan yang masuk ke saluran
cerna, berupa makanan.
• Alergen injektan, yang masuk melalui
suntikan atau tusukan
• Alergen kontaktan, yang masuk melalui
kontak kulit atau jaringan mukosa
PATOGENESIS
• Diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti
dengan tahap provokasi/reaksi alergi.
• Reaksi alergi terdiri dari 2 fase
– Immediate Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi
fase cepat (RAFC)  sejak kontak dengan allergen
sampai satu jam setelahnya
– Late Phase Allergic Reaction atau reaksi alergi fase
lambat (RAFL) 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam
(fase hiper-reaktifitas) setelah pemaparan dan dapat
berlangsung sampai 24-48 jam.
GAMBARAN HISTOLOGIK
• Dilatasi pembuluh darah dengan
pembesaran sel goblet dan sel pembentuk
mucus
• Pembesaran ruang inter seluler dan
penebalan membrane basal
• infiltrasi sel-sel eosinofil pada jaringan
mukosa dan submukosa hidung
GEJALA KLINIS
• Rhinorrhea
• Hidung tersumbat
• Mata gatal
• Bersin-bersin
DIAGNOSIS & DIAGNOSIS BANDING

• Diagnosis
– Anamnesis
– Pemeriksaan Fisik
– Pemeriksaan Penunjang
• Diagnosis Banding
– Rinitis Alergi
– Rinitis vasomotor
– Rinitis infeksi
PENATALAKSANAAN
• Menghindari kontak dengan allergen
penyebab dan eliminasi
• Medikamentosa
– Antihistamin antagonis histamin H-1
– Kortikosteroid
• Operatif
• Imunoterapi
• Edukasi Pasien
KOMPLIKASI
• Polip hidung.
• Otitis media
• Sinusitis paranasal
• Gangguan fungsi tuba eustachius
PROGNOSIS
• Baik
• Pada kasus yang lebih parah dapat
memerlukan imunoterapi

Anda mungkin juga menyukai