net/publication/332858042
CITATIONS READS
0 113
2 authors, including:
Rachmat Ramdani
Universitas Singaperbangsa Karawang
7 PUBLICATIONS 4 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Rachmat Ramdani on 04 May 2019.
ABSTRAK
Kegiatan perekonomian nasional serta tingginya arus globalisasi memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap pembentukan pola perubahan perilaku masyarakat. Perilaku masyarakat
modern yang serba kompleks sebagai dari produk dari kemajuan teknologi, industrialisasi dan
urbanisasi sehingga memunculkan permasalahan sosial. Salah satu dari masalah sosial yang
menjadi perhatian pemerintah saat ini adalah sex bebas dan distribusi penyebaran penyakit
HIV/AIDS sebagai gejala sosial masyarakat moderen yang semakin memprihatikan. Penelitian ini
dilatarbelakangi munculnya epidemi HIV/AIDS di Indonesia salah satunya di Kabupaten
Karawang. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karawang untuk menganalisis implementasi
program penanggulangan Sex bebas dan distribusi HIV/AIDS. Tujuan dari penelitian ini untuk
mendeskripsikan dan menganalisis impelementasi program penanggulangan sex bebas &
distribusi HIV/AIDS di Kabupaten Karawang kaitannya dengan kebijakan pemerintah. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa ada dua kelemahan dalam penanggulangan distribusi HIV/AIDS
di Kabupaten Karawang: tidak adanya peraturan daerah yang khusus untuk penanggulangan
HIV/AIDS, selanjutnya faktor penghambat yang sangat dominan program penanggulangan
minimnya dukungan publik dalam pelaksaan program penanggulangan distribusi HIV/AIDS
belum mengoptimalkan keterlibatan masyarakat. Di harapkan adanya keterlibatan berbagai pihak
baik itu pemerintah, swasta dan masyarakat dalam upaya penanggulangan distribusi HIV/AIDS
dapat terlaksana secara komprehensif.
PENDAHULUAN
1
Pikiran Rakyat, 10 April 2013:8.
2
Kompas, 2 Januari 2016:7.
struktural. Pemerintah daerah Kabupaten Karawang berdasarkan hasil penelitian
menunjukan belum memiliki peraturan daerah yang secara khusus mengatur
tentang fenomena sexs bebas & distribusi HIV/AIDS cara penanggulanganya, saat
ini yang menjadi acuan pelaksanaan program dari penanggulangan distribusi
HIV/AIDS berpedoman pada Keputusan Gubernur Jabar No. 441/Kep.21-
Yansos/2005 Tentang KPA, Surat keputusan Bupati Karawang Nomor:
443.2/Kep.78-Huk/2010 Tentang Komisi Penangulangan AIDS Kabupaten
Karawang dan Program Kerja Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten
Karawang.
Pemerintah Kabupaten Karawang belum memiliki perangkat kebijakan yang
serius untuk menanggapi perkembangan perubahan perilaku masyarakat atas
dampak dari geliat dari pembangunan yang masif. Penelitian ini untuk
mendeskripsikan dan menganalisis mengenai fenomena sexs bebas dan distribusi
HIV/AIDS di Kabupaten Karawang dengan perspektif pemerintah melihat
bagaimana kebijakan pemerintah dalam program penanggulangan HIV/AIDS
tersebut. Perspektif yang di gunakan oleh peneliti kerangka menganalisis
fenomena tersebut dengan menggunakan analisis implementasi kebijakan yang
ditawarkan oleh Mazmanian dan Sabatier untuk mengetahui kebijakan pemerintah
dalam penanggulangan distribusi HIV/AIDS di Kabupaten Karawang. Dengan
demikian sesungguhnya negara dapat intervensi terhadap perilaku masyarakatnya.
Namun, sejauhmana intervensi yang boleh dilakukan Negara itu dibatasi dengan
tidak menciderai hak-hak individu serta keadilan sosial.
METODE PENELITIAN
3
https://www.sidaknews.com/fenomena-sex-bebas-di-kalangan-pelajar-karawang/ di akses pada
tanggal 10 November 2017
4
www.kpan.or.id di akses pada tanggal 10 November 2017
Tabel 1.1
Kasus HIV Dan AIDS Di Kabupaten Karawang5
6
Laporan KPA Kabupaten Karawang 2011
Keikutsertaan masyarakat dapat mempengaruhi keberhasilan kebijakan
program tersebut. Berkenaan dengan sikap masyarakat merupakan salah satu
kunci penting keberhasilan dari program penanggulangan HIV/AIDS yang
dilaksanakan oleh KPA Kabupaten Karawang. Sejak Perpres Nomor 75 Tahun
2006 untuk pengembangan program, pelaksaan, pemantauan dan evaluasi mesti
adanya dialog dan kerja sama dengan berbagai pihak seperti orang-orang atau
kelompok penduduk yang terdampak dari populasi kunci, masyarakat sipil
termasuk organisasi keagamaan, sektor pemerintahan, sektor swasta dan media
untuk mengetahui bagaimana sikap mereka terhadap program penanggulangan
HIV/AIDS yang dilaksanakan oleh KPA Kabupaten Karawang.
Berkaitan dengan hal ini KPA Kabupaten Karawang dalam menjalankan
kerjasama dan koordinasi dengan civil society LSM dianggap masih kurang
maksimal, koordinasi yang terselenggara dianggap hanya bersifat rutinitas belaka
tanpa ada tindak lanjut dan kerjasama yang kongkrit sebagaimana LSM yang
bergerak dalam penanggulangan HIV/AIDS. Menurut pendangan peneliti
keterlibatan berbagai pihak dengan diiring penguatan sistem komunitas. Selain itu
sikap masyarakat pun harus dilibatkan secara penuh dalam penanggulangan
HIV/AIDS yang dilakukan oleh KPA Kabupaten Karawang bukan hanya semata
dengan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dalam penanggulangan
HIV/AIDS. Jadi, keterlibatan masyarakat dalam program penanggulangan
HIV/AIDS belum berjalan dengan optimal hanya sebatas koordinasi semata.
KESIMPULAN
Hutapea, Ronald. 2011. AIDS & PMS dan Pemerkosaan. Jakarta: Rineka Cipta
Kartono, Kartini. 2003. Patologi sosial. Jakarta: Raja Grapindo Persada
Moelong. Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Syarbaini, Syahrial. dkk. 2004. Sosiologi dan Politik. Bogor: Gralia Indonesia.
Soekanto Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grapindo
Persada
Sopiah, Pipih. 2009. Lindungi Pelajar Dari Serangan Virus HIV/AIDS. Bandung:
Elisa Surya Dwitama
Sumber lainnya: