Pengetahuan Tentang Obat Kadaluarsa
Pengetahuan Tentang Obat Kadaluarsa
Tidak optimalnya kerja obat disebabkan oleh turunnya kadar / potensi obat, dapat
memberikan dampak yang sangat luas, seperti dapat mengancam pada keselamatan jiwa,
mengacaukan diagnosa penyakit, menimbulkan / meningkatkan kasus resistensi (untuk
antibiotik).
Kadaluarsa obat adalah kondisi obat bila konsentrasinya sudah berkurang antara 25-
30% dari konsentrasi awalnya.
Tanggal kadaluarsa adalah tanggal yang dipilih oleh pabrik yang memproduksi obat
untuk menjamin potensi yang penuh dan keamanan dari obat sebelum tanggal kadaluarsa
tersebut. Tanggal kadaluarsa bukannlah tanggal yang ditentukan oleh pemerintah maupun
departemen kesehatan dan tanggal ini tidak menunjukkan berapa lama suatu obat layak
untuk dikonsumsi. Obat dapat kadaluarsa sebelum tanggal kadaluarsa yang ditetapkan
oleh pabrik ataupun masih dapat dikonsumsi meskipun sudah lewat beberapa tahun
setelah lewat tanggal kadaluarsanya. Oleh karena itu kita perlu mengetahui tanda-tanda
kadaluarsa obat untuk menghindari penggunaan obat yang kadaluarsa.
Tanda-tanda kadaluarsa obat tergantung dari bentuk sediannya. Berikut adalah tanda-
tanda kadaluarsa obat berdasarkan masing-masing bentuk sediaan obat:
Umumnya mengalami perubahan berupa perubahan warna, bau, rasa dan konsistensinya.
Tablet dan kapsul mudah menyerap air dari udara sehingga menjadi meleleh, lengket dan
rusak. Kemasan mungkin menjadi menggelembung. Tablet berubah ukuran, ketebalannya
dan terdapat bintik-bintik. Masing-masing tablet dalam kemasan ukurannya tidak sama
dan tulisan pada tablet dapat memudar. Kapsul berubah ukuran dan panjangnya,
mengalami keretakan dan warna kapsul memudar. Obat puyer akan menggumpal jika
telah mengalami reaksi kimia
b. Semisolid, dapat berupa sediaan salep, krim, pasta, dan jeli.
Umumnya mengalami perubahan karena dipengaruhi oleh panas. Salep dan krim berubah
konsistensinya dan dapat menjadi terpisah-pisah, bau dan viskositasnya berubah,
melembut, kehilangan komponen airnya, tidak homogen lagi, penyebaran ukuran dan
bentuk partikel tidak merata serta pH nya berubah.
c. Cair, dapat berupa sediaan eliksir, sirup, emulsi dan suspensi oral.
Umumnya dipengaruhi oleh panas. Perubahannya dalam hal warna, konsistensi, ph,
kelarutan, dan viskositas, Bentuk sediaan cair menjadi tidak homogen. Beberapa obat,
seperti obat suntik dan tetes mata atau telinga, cepat rusak bila terkena sinar. Terdapat
partikel-partikel kecil yang mengambang pada obat cair namun hal ini normal pada
suspensi. Bau dan rasa obat berubah menjadi tajam seperti bleach, acid, gasoline,
punguent.
1. Kamar mandi
Kamar mandi merupakan tempat yang lembab dan temperaturnya tidak stabil. Keadaan
ini akan merusak stabilitas obat dan mempercepat kadaluarsanya.
2. Dapur
Tempat terbaik untuk menyimpan obat-obatan adalah di area dengan temperatur yang
konstan terhindar dari panas, sinar matahari dan kelembaban.
1. Nitroprussid
2. Nitroglyserin
Nitroglyserin juga dikenal sebagai trinitrogliserin dan glyceryl trinitrate adalah sebuah
senyawa kimia, cairan peledak yang berat, tak berwarna, beracun, berminyak dan
diperoleh dari menitratkan glycerol. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan peledak,
terutama dinamit dan digunakan dalam industri konstruksi dan penghancuran. Dia juga
digunakan dalam medis sebagai vasodilator untuk merawat kondisi jantung. Dalam
bentuk murni dia berwarna transparan dan mennjadi berwarna kuning ketika dia berada
pada pH yang asam.
Hidrogen Peroksida adalah suatu cairan biru sangat pucat yang tampak tidak berwarna,
encer tapi lebih pekat dibanding air. Senyawa ini merupakan suatu asam lemah dan kuat
mengoksidasi. Hidrogen peroksida telah digunakan sebagai suatu pencegah infeksi dan
anti-bacterial selama bertahun-tahun. H2O2 dalam konsentrasi rendah 2,5% tersedia di
pasaran untuk penggunaan medis. H202 harus disimpan dalam wadah coklat gelap yang
terbuat dari suatu material yang tidak mengkatalisis reaksi kimia. Biasanya wadah yang
digunakan untuk menyimpan H2O2 berupa stainless steel, plastik, kaca dan beberapa
aluminium alloy compatible. Peroksida adalah oksidator kuat maka harus dihindarkan
penyimpanannya dari segala sumber bahan bakar dan kontaminasi katalisis. Risiko
kebakaran terjadi jika uap peroksida bereaksi dengan hidrokarbon seperti alkohol untuk
membentuk bahan ledak kontak. Sebab oksigen dibentuk sepanjang pembusukan yang
alami dari peroksida, menghasilkan peningkatan tekanan dalam wadah (misal dari kaca)
sehingga meledak dan hancur jika suhu penyimpanannya di atas 70 C.
4. Antibiotik
5. Hormon
Insulin digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus. Pasien dengan
diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke bawah
kulit/subkutan) untuk keselamatannya karena kekurangan absolut hormon tersebut.
Pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki tingkat produksi insulin rendah atau
kebal insulin dan kadang kala membutuhkan pengaturan insulin bila pengobatan lain
tidak cukup untuk mengatur kadar glukosa darah.
6. Enzim
Ranpirnase disebut juga onconase merupakan enzim ribonuklease yaitu bekerja memecah
RNA, ditemukan di Rana pipiens oocytes. Dalam klinis dikenal sebagai obat kemoterapi
baru yang menjanjikan untuk kanker (mesothelioma). Obat enzim umumnya dipengaruhi
suhu penyimpanan. Perubahan enzim karena pengaruh suhu disebut thermolabile.
7. Vaksin
Mumps Vaksin merupakan vaksin untuk mumps virus. Untuk menjaga kondisinya tetap
baik vaksin ini biasa sisimpan di refrigerator. Mumps vaksin memiliki half life yang
panjang yaitu 65 hari apabila disimpan pada suhu 23 C. Vaksin Campak yang telah
dilarutkan hanya dapat digunakan pada hari itu juga (maksimum untuk 8 jam) dan itupun
berlaku hanya jika vaksin selama waktu tersebut disimpan pada suhu 2°-8°C serta
terlindung dari sinar matahari. Pelarut harus disimpan pada suhu sejuk sebelum
digunakan.
Minum aspirin atau asetosal yg sudah teroksidasi dapat menyebabkan iritasi lambung
sehingga terjadi perdarahan.
9. Antalgin
Antalgin yang kadaluarsa dapat menyebabkan kelainan pada darah merah atau
mengkonsumsi.
10. Parasetamol
Parasetamol yang dikonsumsi terus menerus dan sudah lewat masa kadaluarsanya dapat
menyebabkan gejala kerusakan hati.
Obat anti-viral yang digunakan untuk mencegah dan mengobati influenza, dengan suhu
dan penyimpanan yang baik masih bagus setelah 25 tahun. Obat-obatan dalam bentuk
cair kurang stabil dibandingkan tablet, bubuk maupun kapsul.
Obat kontrasepsi yang telah kadaluarsa tidak dapat mencegah terjadinya kehamilan. Pil
KB harus disimpan pada tempat yang kering dan jauh dari sinar matahari. Masa
kadaluarsanya adalah 5 tahun. Suntik KB disimpan pada suhu 15-30 C posisi tegak lurus
menghadap ke atas dan jauhkan dari sinar matahari langsung.
Referensi
1. Jas, Admar. 2004. Perihal Obat dengan Berbagai Bentuk Sediaannya. Medan:
Universitas Sumatera Utara Press
2. Conscience, the Law, and Donation of Expired Drugs. Available from: URL:
http://www.theannals.com/The Annals of Pharmacotherapy.htm
1. Tablet
2. Kapsul
3. Cairan
4. Salep
Warna berubah
Pot atau tube rusak atau bocor
Bau berubah
Praktis dan mudah bukan, cukup kita luangkan waktu sebentar untuk melihat obat
tersebut secara fisik atau dengan penciuman atau rasa kita. Jika anda menemukan yang
demikian segera kembalikan obatnya, komplainlah ketempat anda beli atau laporkan ke
fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan tindak lanjut. Demikian apotik mania,
semoga bermanfaat. Salam sehat !
Kesadaran untuk menghindari obat yang sudah expiration date atau kadaluarsa cukup
tinggi di masyarakat. Saking tingginya sehingga setiap obat yang sudah dekat tanggal
kadaluarsanya ditolak bagaikan benda yang tidak berguna dan berbahaya. Benarkah
anggapan demikian?
Expiration date atau tanggal kadaluarsa mulai banyak muncul pada kemasan obat
sejak 1979, setelah undang-undang yang mengharuskan pabrik obat mencantumkan
tanggal kadaluarsa diberlakukan di AS, yang akhirnya menular ke seluruh dunia.
Umumnya tanggal kadaluarsa ditulis 2 hingga 3 tahun sejak obat dikemas. Dengan
pencantuman tanggal kadaluarsa berarti pabrik pembuatnya menjamin bahwa hingga
tangggal tersebut obat masih terjaga potensi dan keamanannya bila digunakan. Jaminan
berlaku selama obat berada dalam kemasannya dan disimpan dalam kondisi normal.
Ketegasan pemakai untuk menghindari obat yang sudah kadaluarsa diperlukan bagi
obat-obat yang kurang stabil, terutama dalam bentuk sirop dan cairan, hormon, antibiotik
dan obat-obat penyelamat nyawa (first saving drugs)
Menilai masih baik atau tidaknya suatu obat hendaknya tidak semata-mata dari tanggal
kadaluarsa yang tercetak pada kemasan obat. Penampilan fisik obat yang berubah, baik
warna, rasa dan bau obat yang lain dari biasanya merupakan peringatan pada kita agar
tidak mengkonsumsi obat tersebut. Kerusakan obat dapat saja terjadi walau tanggal
kadaluarsa belum terlewati.
Aspek Pemborosan
Secara persentase, obat-obat yang rusak setelah tanggal kadaluarsa dilampaui sebenarnya
relatif kecil . Hal ini pernah diteliti FDA pada 1985 atas permintaan Angkatan Udara AS
yang kebingungan karena memiliki stock obat-obat kadaluarsa yang begitu besar.
Kesimpulan penelitian adalah 80 persen obat-obat yang sudah expiration tersebut tetap
aman dipakai 3 tahun setelah tanggal kadaluarsa dilewati.
Hal ini sebenarnya tidak mengejutkan karena sebagian besar obat-obat merupakan zat-zat
yang kestabilannya dapat diandalkan. Aspirin misalnya, dikabarkan cukup stabil hingga
100 tahun.
Mengapa pihak industri obat tetap menyatakan obat yang diproduksinya memiliki
expiration date hanya 3 tahun kemuka, padahal banyak di antara mereka, lewat
laboratorium risetnya, sadar bahwa obat tersebut dapat dijual dengan tanggal kadaluarsa
yang lebih panjang.
Patut diduga industri farmasi lebih suka perputaran modal yang tinggi dan menghindari
barang yang puluhan tahun masih ada di lemari obat konsumen. Dengan expiration date
yang pendek pabrik obat akan lebih sering, dan lebih banyak memproduksi dan menjual.
Yang rugi adalah konsumen, yang buru-buru membuang obat yang sudah lewat tanggal
kadaluarsanyanya, padahal obat tersebut sebenarnya belum rusak dan aman untuk dipakai.
Asosiasi dokter Amerika (The American Medical Association) pernah menghimbau agar
dilakukan lebih banyak lagi penelitian untuk melihat kemungkinan diperpanjangnya
rentang tanggal kadaluarsa. Menurut asosiasi ini, pendeknya rentang tanggal kadaluarsa
seperti yang terjadi selama ini lebih tepat dilihat sebagai upaya menghindari berkurangnya
efektifitas obat, bukan untuk menghindari efek toksis.(AK)
Tahukah anda!!!!!
Obat yg anda minum itu terjamin k efektif-an nya?????
saya saat ini akan membahas mengenai ciri-ciri obat yang kadaluarsa....
anda harus jeli mengetahui ini semua atau akibat nya akan fatal pada anda sendiri,, karena
anda akan mengkonsumsi obat apabila anda sedang sakit,,betul???kecuali multivitamin
untuk sehari2, pasti anda akan mnum wlwpn anda msih sehat,,alias obat u/ mnjaga daya
tahan tubuh anda agar menjadi tetap stabil alias "HOMEOSTASIS"...
heu...muph jdi panjang lebar,,sekedar tambah2 pengetahuan ajah...
ciri-ciri obat kadaluarsa :
1.Kamu mesti lihat perubahan warna pda obat tersebut,,y apabila obat anda bz terlihat.
2.Kamu sentuh obat nya apakah obat tersebut lembek atau tidak,,karna obat yg lembek
biasa nya sudah kadaluarsa (u/ sediaan tablet).
4.Jangan membeli obat yg harga nya sangat murah jauh di bawah standard harga obat
trsebut, karena obat itu bisa jadi obat kadaluarsa yg telah di ganti tempat nya saja dan di
ganti tanggal kadaluarsa nya.
5.Yang paling gampang dan sering terlupakan,,anda lihat tanggal kadaluarsa sebelum
membeli obat tersebut.
6.Setelah membeli obat,,lihat bagaimna cara menyimpan obat tersebut,, kbanyakn obat di
simpan pda suhu sejuk,,sangat rentang terhadap sinar matahari.
8.Tanya pada apoteker apabila anda mengeluhkan alergi,,karena ada sebagian obat yang
biza menimbulkan alergi anda.
lebih baik jeli dan banyak brtanya dari pda menyesal kemudian,,
"KONSULTASI PADA PIHAK APOTEKER SEBELUM MEMBELI OBAT"