Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yanuar Banu Herastanto

NPM : 210110170029
Kelas :C
Prodi : Ilmu Komunikasi

Pengamatan Prospek Bisnis Makaroni di Jatinangor

Daerah kecamatan Jatinangor adalah area yang strategis untuk kita memulai usaha di
bidang kuliner. Kita akan dapat membuka usaha dan mendapatkan keuntungan melimpah
jika sejak awal kita dapat melakukan pengamatan / scanning terhadap peluang dan potensi
yang ada. Kegiatan pengamatan terhadap calon area bisnis dapat membuat kita melihat
sekaligus menganalisa bagaimana cara yang baik untuk memaksimalkan pemanfaatan target
pasar dari bisnis kita.
Berdasarkan pengamatan saya terhadap area Jatinangor, saya melihat bahwa salah satu
bisnis yang tren dan memiliki prospek adalah usaha di bidang kuliner. Jatinangor memiliki
banyak sekali mahasiswa yang pada umumnya memiliki kebiasaan untuk melakukan
aktivitas jajan. Perlu diingat bahwa seorang mahasiswa dapat melakukan aktivitas jajan
sekitar tiga sampai lima kali sehari. Disinilah peluang bisnis kuliner, khususnya makanan
ringan memiliki potensi. Saya sendiri melihat bahwa kategori bisnis makanan ringan yang
menarik dan memiliki peminat cukup besar adalah makaroni. Makaroni sendiri merupakan
makanan ringan yang sudah umum dijumpai oleh generasi saya sejak masih anak-anak. Hal
ini membuat jajanan makaroni di Jatinangor pasti sudah memiliki peminatnya sendiri.
Beberapa orang pun tergiur dengan potensi dari bisnis jajanan makaroni dan mulai
membuka warung makaroni.

Perkembangan dan Pertumbuhan Jajanan Makaroni di Jatinangor


Seperti kita ketahui bersama bahwa makaroni adalah jajanan yang dekat dengan
generasi saya, bahkan mungkin termasuk jajanan lintas generasi. Hal ini membuat makaroni
selalu dapat menjadi pilihan ketika kita sedang mencari cemilan / makanan ringan yang
enak. Jatinangor yang dipenuhi oleh para mahasiswa yang notabene memiliki uang bulanan
yang terbatas, tentunya memiliki probabilitas untuk menjadikan makaroni sebagai santapan
pengisi perut mereka. Makaroni memang cukup mengenyangkan sebagai makanan ringan.
Setiap pebisnis makaroni berlomba-lomba untuk menjadi penyedia jajanan makaroni
paling disegani di Jatinangor. Mulai dari varian rasa, jenis makaroni, hingga berbagai
kombinasi makaroni dengan jajanan lainnya pun menjadi senjata untuk dapat terus bersaing
di dalam sektor bisnis makaroni Jatinangor. Beberapa warung makaroni yang cukup
disegani di Jatinangor adalah Maknar, Mahot, Makaroni Geber, dan Makaroni dekat
Banyubiru. Harga yang ditawarkan oleh warung-warung makaroni ini pun tergolong tidak
mahal, yaitu di kisaran Rp 5.000,00 sampai dengan Rp 12.000,00.

Potensi Jajanan Makaroni di Jatinangor

Bisnis jajanan makaroni masih memiliki potensi yang sangat besar. Para warung
makaroni dapat mulai menerapkan dan melakukan branding dan positioning bagi bisnis
mereka. Hal ini perlu dilakukan agar makaroni di Jatinangor dapat menjadi produk jualan
dengan target market yang jelas. Sudah saatnya para pebisnis makaroni tidak hanya
bertarung pada rasa dan kenikmatan produk, tetapi mulai saling beradu konsep brand.
Konsep warung makaroni pun dapat dikembangkan tidak hanya berhenti pada konsep take
away, tetapi juga dapat menjadi ruang nongkrong bagi para mahasiswa.

Nongkrong sendiri sudah menjadi budaya bagi para mahasiswa di Jatinangor. Mereka
dapat menghabiskan waktu yang cukup lama hanya untuk duduk sembari berdiskusi dengan
teman-teman tongkrongannya. Di sinilah kita dapat memasukan makaroni sebagai “cemilan
idaman” di saat nongkrong. Jika warung-warung dapat menyediakan ruang atau tempat
nongkrong yang nyaman, maka dapat dipastikan warung tersebut akan selalu ramai.
Keramaian inilah yang dapat dimanfaatkan bagi para pebisnis makaroni untuk menaikkan
exposure terhadap produk makaroni mereka.

Para pebisnis makaroni juga perlu memanfaatkan kekuatan media sosial. Media sosial
dapat digunakan sebagai senjata promosi yang pamungkas. Media-media sosial strategis
seperti Twitter, Instagram, dan Line dapat dimanfaatkan untuk menjangkau target market
secara digital. Para pebisnis makaroni pun dapat menyebarkan informasi secara cepat dan
masif apabila sedang melakukan promo atau pun pengenalan varian produk terbaru. Media
sosial dengan visual yang bagus pun dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para
mahasiswa.

Selain itu juga, para pebisnis makaroni juga dapat melakukan re-package terhadap
produk mereka. Jika pada saat ini kebanyakan dari mereka masih menggunakan bahan
plastik sebagai kemasan produk makaroni, maka hal ini dapat diperbaharui dengan
menggunakan kemasan berbahan dasar kertas. Melalui pembaharuan ini, maka para pebisnis
makaroni dapat memberikan kesan ramah lingkungan karena menggunakan kemasan non
plastik. Mereka juga dapat melakukan campaign tersendiri terkait re-package yang telah
mereka lakukan. Konsep seperti ini tentunya juga akan menaikkan exposure produk mereka,
terutama di mata para mahasiswa aktivis / pecinta lingkungan. Meningkatnya exposure
tentunya akan berdampak langsung terhadap peningkatan penjualan produk.

Memulai kerjasama dengan perusahaan ojek online juga merupakan langkah yang
tepat bagi para pebisnis makaroni. Mereka dapat memulai kerjasama dengan Go-Food atau
pun Grab Food. Kerjasama ini tentunya lagi-lagi dapat meningkatkan exposure mereka di
mata para mahasiswa pengguna uang elektronik. Hal ini pun juga dapat memudahkan para
konsumen warung makaroni yang sedang tidak bisa membeli langsung di warung. Mereka
dengan mudah dapat memesan produk kesukaan mereka secara online.

Kerugian yang dapat terjadi pada sektor bisnis makaroni adalah ketika para pebisnis
sektor ini tidak melakukan pembaharuan atau inovasi bisnis. Akan terjadi stagnansi apabila
mereka tidak mencoba untuk melakukan gebrakan-gebrakan baru dalam bisnis mereka.
Bisnis makaroni hanya akan menjadi bisnis makanan ringan biasa. Tidak akan ada
perbedaan antara usaha makaroni dengan jajanan-jajanan kaki lima yang sering kita temui di
sepanjang jalan Jatinangor. Sektor bisnis makaroni tidak akan bisa melangkah ke tahap
selanjutnya, selamanya hanyalah jajanan murah yang sekedar menjadi cemilan para
mahasiswa dengan uang terbatas.

Key Success Factor


Berdasarkan pada penjelasan-penjelasan di atas, maka saya mecoba untuk menyusun
poin-poin key success factor yang dapat membuat sektor bisnis makaroni semakin baik,
yaitu:

 Konsep brand

o Konsep brand yang khas dan autentik dapat menjadi senjata utama di dalam
menarik minat mahasiswa yang merupakan target market utama.

 Konsep warung

o Warung dapat ditata sebaik dan seindah mungkin sehingga dapat menjadi
ruang nongkrong dan diskusi yang nyaman bagi para mahasiswa.
 Pengelolaan media sosial

o Media sosial yang baik dan menarik dapat dimanfaatkan sebagai media
promosi produk makaroni terhadap para mahasiswa.
 Open minded
o Pola pikir yang terbuka dari para pemilik bisnis makaroni dapat membuka
jalan bagi sektor bisnis ini untuk melakukan kerjasama dengan pihak-pihak
lain, seperti ojek online.
 Evaluasi dan inovasi
o Para pebisnis makaroni juga tentunya harus senantiasa melakukan evaluasi
terhadap situasi dan kondisi bisnisnya, sehingga kemudian dapat menjadi
bahan pertimbangan ketika mencoba melakukan inovasi.

Kesimpulan

Sektor bisnis makaroni di Jatinangor memiliki prospek yang menjanjikan. Terdapat


banyak peluang inovasi di dalam sektor bisnis ini. Inovasi-inovasi ini tentunya dapat
membuat sektor bisnis makaroni dapat menjadi lebih bernilai. Para konsumen produk ini
juga akan terus meningkat seiring dengan keberhasilan-keberhasilan dari inovasi yang
dilakukan. Persaingan yang ada antara sesama pebisnis makaroni dapat dimanfaatkan
menjadi persaingan inovasi yang sehat, sehingga dapat meningkatkan kualitas dari sektor
bisnis ini.

Dengan fokus terhadap key successs factor yang telah saya sebutkan, maka para
pebisnis makaroni akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari para konsumen
utamanya yaitu mahasiswa. Keuntungan yang lebih besar tentunya akan berdampak
langsung terhadap kesejahteraan para pelaku sektor bisnis ini. Dengan demikian diharapkan
hal ini dapat membawa kemakmuran bagi sebagian penduduk Jatinangor. Pada akhirnya
saya berkesimpulan bahwa sektor bisnis ini memiliki prospek yang baik dan juga potensi
kebermanfaatan yang luas bagi masyarakat Jatinangor.

Anda mungkin juga menyukai