LOKASI
Desa : Matajang
Kecamatan : Maiwa
Kabupaten : Enrekang
GEOGRAFIS
Desa matajang terletak 63 KM dari Ibukota Kabupaten Enrekang, atau 30 km dari Ibukota Kecamatan
Matajang dengan luas wilayah seluas 48,88, dengan batas-batas sebagai berikut :
Utara : Desa Bulo
Selatan : Desa Paladang
Timur : Desa Lebani
Barat : Desa Ranga
SEJARAH
Sejak dahulu kala peradaban di Matakali sudah ada masyarakat adat Matakali/Matajang, sebagai
bukti kuat adanya masyarakat pindah dari dalam perkampungan ke Matakali menetap, oleh masyrakat dan
sampai saat ini kegiatan pesta adat “Maccera Manurung” sebagai bagian yang tak terpisahkan masih tetap
dilestarikan secara turun-temurun. Kegiatan ini diperingati sebagai momen untuk mengenang kembali
semua “pappasan” yang dibawah oleh Puang manurung (makhluk termulia) berinteraksi terhadap sesame
manusia dan berinteraksi terhadap alam lingkungan (hewan dan tumbuhan) yang dikenal dengan istilah
“Manurung”. Karena inilah yang membutuhkan pengaturan perkembangan dan pertumbuhannya
(keselarasan), antara pencipta Manusia dan alam lingkungan (kearifan lokal). Dalam bentuk aturan adat
(Alu na pemali).
Kehadiran Puang Manurung di Matakali untuk menyampaikan “pappasan” meletakkan dasar dan
menjadi acuan penyelenggaraan kehidupan yang teratur dan bijaksana, sebagai sebuah bentuk peradaban
manusia mulai hidup dalam keteraturan yang beradab manusia mulai hidup dalam keteraturan yang
beradab dalam lingkaran komunitas adat Matakali/Matajang.
Karena hadirnya, Puang Manruung menetap di Matakali, sehingga masyarakat tidak lagi berpindah-
pindah (nomoden). Dengan pappasan ini pula di maknai oleh generasi selanjutnya yang menjadi dasar dan
alas an kampong ini diberi nama “Matakali” yang sekarang ini menjadi Desa Matajang.
SILSILAH
Arung : Ketua
Sule batang : Wakil ketua
Tomatua : Menteri larangan atau hal-hal yang dianjurkan
Paso : Menteri perkebunan
Nama : Laweang
Indo Banua : Penasehat
Nama : Rusa
Imam : Agama
Nama : Koncang
Sanro
Pertama kali adanya Desa Matajang, dengan wilayah-wilayah kerajaan sebagai berikut :
Topong
Paladang
Lebani
Labuku
Tanete
Baringin
KEGIATAN ADAT
1. Maccera Tomanurung.
Ritual adat Maccera Manurung adalah tradisi budaya kuno yang ada di Desa Matajang,
Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang. Maccera atau penyucian bisa diartikan menyembelih
binatang untuk dipersembahkan bagi penguasa alam semesta. Sedangkan 'Manurung' yang berarti
sesuatu yang turun dari langit atau suatu yang diturunkan langsung dari Tuhan.
Meskipun pemahaman Islam telah menjadi bagian utama masyarakat Enrekang, namun estetika
dari tradisi Maccera tetap dilaksanakan atas dasar penghargaan dan penghormatan terhadap leluhur.
Di Desa Matajang tiap tahunnya menggelar Meccera Manurung. Ritual adatnya dilakukan setiap
tahunnya, namun ritual Maccera Tomanurung dilakukan secara selang-seling untuk setiap tahunnya,
yaitu ritual akbar di laksanakan di lapangan 1 kali dalam 2 tahun, dan ritual adat yang dilaksanakan di
rumah adat yang berada di dusun Matakali 1 kali dalam 2 tahun, dimana Ritual yang di laksanakan di
Lapangan menggunakan kerbau, sedangkan ritual yang dilakukan di rumah adat menggunakan
ratusan ayam. Waktu pelaksanaannya juga hanya bisa dilakukan pada hari Jumat serta usai panen
raya atau menjelang musim tanam.
MATA PENCAHARIAN
Mata pencaharian umum di Desa Matajang adalah berkebun, karena rata-rata masyarakat Matajang
memiliki kebun masing-masing. Berikut kebun yang dijadikan sebagai sumber pencaharian masyarakat
Matajang :
1. Kebun Kamiri (kaenji)
2. Gula Merah (endu)
3. Kebun jagung
4. Kebun Marica
Kebun jagung dan kebun Marica adalah sumber mata pencaharian baru di desa Matajang.
POLA PERKAMPUNGAN
Awalnya Matakali berada di bukit dan dengan datangnya Tomanurung, mereka memindahkan Matakali ke
bawah atau sekitar lapangan dan tersebar di daerah bukit dengan pertimbangan perkembangan.
JENIS RUMAH
1. Rumah Adat
2. Rumah masyarakat
STRATA SOSIAL