Anda di halaman 1dari 5

DESA MATAJANG

LOKASI

Desa : Matajang

Kecamatan : Maiwa

Kabupaten : Enrekang

GEOGRAFIS

Desa matajang terletak 63 KM dari Ibukota Kabupaten Enrekang, atau 30 km dari Ibukota Kecamatan
Matajang dengan luas wilayah seluas 48,88, dengan batas-batas sebagai berikut :
Utara : Desa Bulo
Selatan : Desa Paladang
Timur : Desa Lebani
Barat : Desa Ranga

SEJARAH

Peradaban Matakali/matajang bermula sekitar abad ke 15 Masehi, bermula dengan kemunculan


puan manurung di puncak buttu Matajang dengan misi membentuk pemerintahan masyarakat adat tallu
lole berkedududkan di Matakali/ Matajang, selanjutnya Kepala Pemerintahannya masyarakat adat Tallu
Lole (bergelar Arung Matakali). Selanjutnya diwariskan secara turun temurun kepada anak cucunya (father
nalistik) berdasarkan adat setempat. Sampai kepada Arung Matakali terakhir bernama La Kandijilo Puang
Nacega.

Sejak dahulu kala peradaban di Matakali sudah ada masyarakat adat Matakali/Matajang, sebagai
bukti kuat adanya masyarakat pindah dari dalam perkampungan ke Matakali menetap, oleh masyrakat dan
sampai saat ini kegiatan pesta adat “Maccera Manurung” sebagai bagian yang tak terpisahkan masih tetap
dilestarikan secara turun-temurun. Kegiatan ini diperingati sebagai momen untuk mengenang kembali
semua “pappasan” yang dibawah oleh Puang manurung (makhluk termulia) berinteraksi terhadap sesame
manusia dan berinteraksi terhadap alam lingkungan (hewan dan tumbuhan) yang dikenal dengan istilah
“Manurung”. Karena inilah yang membutuhkan pengaturan perkembangan dan pertumbuhannya
(keselarasan), antara pencipta Manusia dan alam lingkungan (kearifan lokal). Dalam bentuk aturan adat
(Alu na pemali).

Kehadiran Puang Manurung di Matakali untuk menyampaikan “pappasan” meletakkan dasar dan
menjadi acuan penyelenggaraan kehidupan yang teratur dan bijaksana, sebagai sebuah bentuk peradaban
manusia mulai hidup dalam keteraturan yang beradab manusia mulai hidup dalam keteraturan yang
beradab dalam lingkaran komunitas adat Matakali/Matajang.

Karena hadirnya, Puang Manruung menetap di Matakali, sehingga masyarakat tidak lagi berpindah-
pindah (nomoden). Dengan pappasan ini pula di maknai oleh generasi selanjutnya yang menjadi dasar dan
alas an kampong ini diberi nama “Matakali” yang sekarang ini menjadi Desa Matajang.

SILSILAH

 Arung : Ketua
 Sule batang : Wakil ketua
 Tomatua : Menteri larangan atau hal-hal yang dianjurkan
 Paso : Menteri perkebunan
Nama : Laweang
 Indo Banua : Penasehat
Nama : Rusa
 Imam : Agama
Nama : Koncang
 Sanro

SISTEM PEMERINTAHAN ADAT MATAJANG


WILAYAH KERAJAAN

Pertama kali adanya Desa Matajang, dengan wilayah-wilayah kerajaan sebagai berikut :

 Topong
 Paladang
 Lebani
 Labuku
 Tanete
 Baringin

KEGIATAN ADAT

1. Maccera Tomanurung.
Ritual adat Maccera Manurung adalah tradisi budaya kuno yang ada di Desa Matajang,
Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang. Maccera atau penyucian bisa diartikan menyembelih
binatang untuk dipersembahkan bagi penguasa alam semesta. Sedangkan 'Manurung' yang berarti
sesuatu yang turun dari langit atau suatu yang diturunkan langsung dari Tuhan.
Meskipun pemahaman Islam telah menjadi bagian utama masyarakat Enrekang, namun estetika
dari tradisi Maccera tetap dilaksanakan atas dasar penghargaan dan penghormatan terhadap leluhur.
Di Desa Matajang tiap tahunnya menggelar Meccera Manurung. Ritual adatnya dilakukan setiap
tahunnya, namun ritual Maccera Tomanurung dilakukan secara selang-seling untuk setiap tahunnya,
yaitu ritual akbar di laksanakan di lapangan 1 kali dalam 2 tahun, dan ritual adat yang dilaksanakan di
rumah adat yang berada di dusun Matakali 1 kali dalam 2 tahun, dimana Ritual yang di laksanakan di
Lapangan menggunakan kerbau, sedangkan ritual yang dilakukan di rumah adat menggunakan
ratusan ayam. Waktu pelaksanaannya juga hanya bisa dilakukan pada hari Jumat serta usai panen
raya atau menjelang musim tanam.

MATA PENCAHARIAN

Mata pencaharian umum di Desa Matajang adalah berkebun, karena rata-rata masyarakat Matajang
memiliki kebun masing-masing. Berikut kebun yang dijadikan sebagai sumber pencaharian masyarakat
Matajang :
1. Kebun Kamiri (kaenji)
2. Gula Merah (endu)
3. Kebun jagung
4. Kebun Marica

Kebun jagung dan kebun Marica adalah sumber mata pencaharian baru di desa Matajang.

POLA PERKAMPUNGAN
Awalnya Matakali berada di bukit dan dengan datangnya Tomanurung, mereka memindahkan Matakali ke
bawah atau sekitar lapangan dan tersebar di daerah bukit dengan pertimbangan perkembangan.

(masih mau di tambah)

JENIS RUMAH

1. Rumah Adat
2. Rumah masyarakat

PENZONINGAN TAPAK (mau di tambah)

STRATA SOSIAL

1. Gambaran pada rumah

Anda mungkin juga menyukai