A. Kompetensi Inti / KI
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan bioproses yang terjadi dalam sel
meliputi transpor membran dan reproduksi sel.
2. Siswa dapat melakukan praktikum yang membuktikan adanya
bioproses yang terjadi dalam sel.
3. Siswa dapat memodelkan bioproses yang terjadi dalam sel dan
mendemonstrasikannya secara tepat.
4. Siswa dapat melakukan praktikum untuk mengamati proses
pembelahan sel pada bawang merah.
5. Siswa dapat memodelkan dan mendemonstrasikan proses
pembelahan sel.
D. Materi Pembelajaran
Bioproses yang terjadi di dalam sel
Transpor pasif (difusi sederhana, difusi terfasilitasi, dan osmosis
serta mekanisme dari masing-masing proses).
Transpor aktif (pompa ion, pompa ATP, endositosis, eksositosis,
dan pinositosis serta mekanisme dari masing-masing proses).
Reproduksi sel (amitosis, mitosis dan meiosis serta tahapan proses
dari masing masing jenis pembelahan sel).
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & proyektor
G. Sumber Belajar
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama : (2 JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
Guru memulai dengan menjelaskan konsep transpor
pada sel secara garis besar.
Guru meminta pada siswa untuk menambah wawasan
mengenai materi transpor pada siswa dengan studi
literatur dari berbagai sumber.
b. Kegiatan Inti
Guru mengajukan pertanyaan mengenai apa itu transpor sel
dan terdiri dari apa saja transpor sel itu.
Guru mengajukan pertanyaan mengenai mekanisme proses
dari masing-masing transpor sel.
Guru mengajukan pertanyaan mengenai contoh transpor sel
dalam kehidupan sekitar kita.
c. Kegiatan Penutup
Guru memberikan tugas kepada siswa mengenai aplikasi
yang dapat diterapkan dari transpor sel.
Guru meminta siswa mempelajari materi reproduksi sel
untuk pertemuan selanjutnya.
2. Pertemuan Kedua : (2 JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada
pertemuan sebelumnya.
Guru menjelaskan secara garis besar mengenai reproduksi
sel.
b. Kegiatan Inti
Guru mengajukan pertanyaan mengenai reproduksi sel dan
macamnya.
Guru mengajukan pertanyaan mengenai tahapan proses
reproduksi sel baik secara amitosis, mitosis dan meiosis.
Guru meminta siswa mendemonstrasikan proses pembelahan
sel.
c. Kegiatan Penutup
Guru memberikan lembar evaluasi berupa soal mengenai
materi bioproses pada sel dan reproduksi sel.
2. Bentuk Penilaian :
a. Sikap : Lembar Observasi sikap disiplin dan kerja
sama
b. Pengetahuan : Soal Objektif maupun Essai
c. Keterampilan : Rubrik Presentasi
3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD-
nya belum tuntas
4. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai KKM ≤ x ≤ Nilai Maksimum
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai x > Nilai maksimum diberikan
materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA CAKRABIRAWA
LAMPIRAN
MATERI PEMBELAJARAN
Setiap sel yang hidup harus selalu memasukkan materi yang diperlukan dan
membuang sisa-sisa metabolismenya. Untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion
di dalam sitoplasma, sel juga selalu memasukkan dan mengeluarkan ion-ion
tertentu. Pengaturan keluar masuknya materi dari dan menuju ke dalam sel sangat
dipengaruhi oleh permeabilitas membran.
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion
secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul
hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara
itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan
substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam
sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan
terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara,
yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran
tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan
mekanisme khusus.
a) Transpor pasif
Dapat berlangsung karena adanya perbedaan konsentrasi larutan di antara
kedua sisi membran. Pada transpor pasif tidak rnemerlukan energi rnetabolik.
Transpor pasif dibedakan menjadi tiga, yaitu difusi sederhana (simple diffusion),
difusi dipermudah atau difasilitasi (facilitated diffusion), dan osmosis.
1) Mekanisme difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat
berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difussion),
difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difussion
by channel formed), dan difusi difasilitasi (facillitated difussion).
Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena molekul-molekul
yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid)
sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran
sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E,
dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, membran sel
juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O.
Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat
menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein
transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan
molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya.
Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan
beberapa garam – garam mineral, tidak dapat menembus membran secara langsung,
tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus
membran.
Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transporter dinamakan difusi
difasilitasi.
2) Mekanisme Difusi Difasilitasi
Difusi difasilitasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna
yang melibatkan protein pembawa. Protein pembawa tergolong protein
transmembran yang memiliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan
ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein pembawa yang
khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan
Pembelahan secara meiosis adalah pembelahan sel dimana setiap sel kromosomnya
dibagi menjadi dua. Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi,
karena menghasilkan sel anak yang mempunyai jumlah kromosom setengah dari
kromosom sel induknya. Terjadi pada alat reproduksi/gametogonium pada saat
gametogenesisi (pembentukan gamet). Dalam proses pembelahan meiosis,
pembelahan terjadi dua kali secara berturut-turut tanpa dselingi dengan interfase
(fase intirahat).
Tujuan dari Pembelahan Meiosis
· Mereduksi kromosom (mengurangi jumlah kromosom)
· Membentuk gonad/ gametogenesis
· Tujauan dari rduksi adalah membentuk hasil zygot dari pertemuan sel goand
yang selalu sama dengan individu yang ada atau sebelumnya.
Ciri-ciri Pembelahan Meiosis
Berlangsung pada organa genetalia (organ reproduksi)
Menghasilkan empat sel anakan
Terjadi dua kali pembelahan yaitu, Meiosis I dan Meiosis II
Tidak diselingi dengan interfase (fase istirahat)
Sel anak mempunyai separuh jumlah kromosom dari jumlah kromosom
induknya
Sel anak tidak memiliki kemampuan untuk membelah lagi
Pembelahan meiosis mulai terjadi pada pubertas
Tahapa-tahap Pembelahan Meiosis
a. Meiosis I
Meiosis I terbagi empat (Profase I – Metafase I – Anafase I – Telofase I)
1) Profase I
Profase I dibagi menjadi beberapa tahap, di antaranya :
· Leptonema adalah benang-benang kromati menebal menjadi kromosom
· Zigonema adalah tiap kromosom homolog bergandengan, dan tiap pasang
kromosom homolog disebut dengan bivalen
· Pakinema adalah tiapa bagian dari kromosom homolog mengganda, tetapi masih
dalah ikatan 1 sentromer sehingga membentuk tetrad
· Diplonema adalah kromatid dari tiap belahan kromosom memendek dan
membesar, serta tampak saling menjauhi tetapi tetap terikat bersama oleh kiasmata
(terjadinya pindah silang (crossing over)).
· Diakinesis adalah kromatid masih melanjutkan gerakan untuk salaing menjauhi
dan kiasmata mulai bergerak kearah ujung-ujung kromosom, kemudian sentrososm
membentuk 2 sentriol yang masing-masing membentuk benang spindle atau benang
gelondong pembelahan. Satu sentriol bergerak kearah kutub yang berlawanan
sendangkan yang satunya lagi tetap pada posisi semula. Nukleoplasma (membran
inti) dan nukleolus (anak inti) menghilang.
2) Metafase I
Setiap tetrad, berada pada bidang metaphase atau dataran metaphase
3) Anafase I
Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian bergerak kearah
kutub yang berlawanan. Sentromer belum membelah.
4) Telofase I
Tiap-tiap tetrad makin mendekatai kutub, membran inti dan nukleoplasma muncul
kembali, terbentuknya bidang pembelahan pada bagian tengah sel, kromatid
meregang dan membentuk benang-benang kromatin, serta terbentuknya dua sel
anak yang jumlah kromosonya sama dengan jumlah kromosom induknya.
b. Meiosis II
1. Profase II
· Sentrosom membentuk 2 sentriol yang letaknya berlawanan kutub, yang
dihubungkan oleh benang spindle.
· Nukleoplasma dan nukleus hilang
· Kromatin berubah kromosom yang dijerat oleh benang spindle atau benang
gelendong
2. Metafase II
· Kromosom berada pada bidang equator
· Kromatid bergandengan (berkelompok) dua-dua
· Sentromer belum membelah
3. Anafase II
· Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian bergerak ke arah
kutub yang berlawanan.
4. Telofase II
· Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan, kemudian berubah menjadi
kromatin
· Nukleoplasma dan nukleus terbentuk lagi
· Pada akhir pembelahan meiosis II, terbentuk empat sel yang masing-masing sel
mengandung separuh dari kromosom induknya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan perbedaan antara pembelahan Mitosis dengan
Mieosis :
No. Kriteria Perbedaan Mitosis Meiosis
1. Lokasi pembelahan Sel-sel tubuh dan sel gonad Sel gonad/ sel
kelamin
2. Jumlah pembelahan Satu kali Dua kali
3. Jumlah sel anak hasil Satu sel induk Satu sel induk
pembelahan menghasilkan dua sel anak menghasilkan 4 sel
anak
4. Jumlah kromosom Diploid (2n) diploid (2n) Diploid (2n)
anak haploid (n)
5. Pindah silang Tidak terjadi Terjadi pada
profase I
6. Komponen genetic Sama dengan induk Berbeda
dengan induk
7. Tujuan Pertumbuhan dan regenerasi Reduksi kromosom
yaitu pembentukan
gamet
LEMBAR EVALUASI MATERI PEMBELAJARAN
a. pinositosis
b. osmosis
c. fagosi tosis
d. eksositosis
e. endositosis
2. Berikut yang bukan termasuk faktor yang memengaruhi proses difusi adalah ….
a. konsentrasi zat
b. ukuran zat
c. suhu
d. tempat terjadinya difusi
e. wujud zat
3. Osmosis merupakan perpindahan zat pelarut berkonsentrasi tinggi menuju zat pelarut
berkonsentrasi rendah, melalui membran yang bersifat ….
a. selektif permeable
b. fertilisasi
c. tembus pandang
d. tipis
e. bisa dikontrol
4. Apabila sel dimasukan kedalam suatu larutan yang hipertonis akan terjadi peristiwa
plasmolisis, yaitu…
5. Masuknya garam-garam mineral dan air dari tanah ke dalam sel-sel akar merupakan suatu
contoh proses…
a. imbisisi
b. osmosis
c. difusi
d. adsorpsi
e. plasmolisis
a. pinositosis
b. osmosis
c. fagositosis
d. eksositosis
e. endositosis
Pembahasan :
Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifusi melewati
membran yang bersifat selektif permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik
(larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan
konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi
terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air
melewati membran sampai kedua larutan seimbang.
a. Amoeba
b. mammalia
c. aves
d. Paramaecium
e. cacing
Pembahasan:
Fagositosis merupakan proses pencernaan yang dilakukan makhluk hidup dalam memakan
organisme atau zat makanan yang lebih kecil dari tubuhnya. Pada makhluk hidup uniselluler,
proses fagositosis terjadi pada Amoeba.
8.Yang merupakan tahapan pembelahan dari anafase adalah gambar nomor …
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 2 dan 3
Jawaban : C
Jawaban : E
Le-Zy-Pa-Di-Di
Jawaban : C
Profase : apapun jenisnya mitosis,miodis 1 ,miosis 2 cirinya sama yaitu dan urutan yang mudah
dipahami demikan
1.Dari rangkaian percobaan perendaman silinder umbi kentang selama 30 menit dengan
konsentrasi larutan kentang 10% kedalam air, larutan gula 5 % dan larutan gula 50%,
manakah yang beratnya akan bertambah ? Mengapa demikian ?
2.Jika batang pacar air direndam dalam larutan garam 70% selama 2 jam proses apa yang
terjadi? Mengapa demikian ?
3. Kota Cianjur terkenal dengan asinan dan manisan buah-buahan, dalam proses pembuatan
produk tersebut tanpa menggunakan bahan pengawet tetapi bisa bertahan lama, menurut
pendapatmu prinsip apa yang digunakan oleh para pembuat manisan itu dan jelaskan
alasannya mengapa menggunakan prinsip tersebut ?
LEMBAR KERJA SISWA
JUDUL PRAKTIKUM :
DIFUSI, OSMOSIS, PLASMOLISIS
A. Tujuan :
Memahami proses osmosis dalam pengangkutan bahan pada tumbuhan.
B. Teori
Transportasi tumbuhan merupakan proses penganbilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh
bagian tumbuhan. Proses transportasi itu berlangsung karena adanya proses imbibisi, difusi,
osmosis, dan transport aktif.
Osmosis merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang
kosentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang kosentrasinya rendah melalui selaput atau
membrane selektif permiabel atau semi permiabel.
Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup secara alami di alam. Prinsip kerja osmosis itu sama
seperti prinsip kerja filter reverse osmosi yaitu perpindahan molekul dari kosentrasi tinggi ke
kosentrasi yang rendah.
C. Alat dan Bahan
1. 4 Gelas kimia 100 ml
2. Timbangan
3. Penggaris
4. Pisau
5. Kertas saring
6. Aquades/aqua biasa
7. Larutan gula 15%, 50%
8. Kentang
9. Stopwatch
D. Prosedur Kerja
DIFUSI
1. Siapkan 3 gelas kimia 100 ml, yang diisi dengan 50 ml air dingin, air biasa dan air panas
2. Masukkan 5 tetes metil biru, amati pergerakan dari metil biru pada ke-3 gelas kimia
tersebut
3. Perubahan apa yg terjadi, catatlah dalam tabel pengamatan, butuh waktu berapa lama
supaya larutan tersebut menjadi homogen
4. Ulangi Percobaan diatas, dengan jumlah metil biru yang berbeda masing-masing 5
tetes, 10 tetes dan 15 tetes dalam 50 ml air panas. Amati perubahan yang terjadi
OSMOSIS
1. Siapkan 4 gelas kimia berukuran 100 ml dan beri lebel masing-masing.
2. Isi gelas kimia tersebut dengan larutan gula 50%, 15%, aquades/aqua biasa, dan
Yang satunya lagi di biarkan kosong.
3. Potong kentang berbentuk kubus dengan ukuran yang sama.
4. Timbang potongan kentang tersebut dan catat pada tabel.
5. Masukan potongan kentang tersebut pada ketiga gelas kimia tersebut selama 20 menit.
6. Angkat potongan kentang tersebut dan keringkan dengan menggunakan kertas saring.
PLASMOLISIS
1. Siapkan kaca preparat, buat sayatan bagian bawah daun Rhoediscolor setipis mungkin,
tutup dengan kaca preparat
2. Gambar bentuk sel dan persebaran warna ungu pada daun tersebut
3. Tetesi dengan larutan gula 50%, biarkan selama 5 menit, pada menit kelima amati
perubahan persebaran warna ungunya, ulangi pada menit ke-10 dan 15.
HASIL PENGAMATAN
1. DIFUSI
Percobaan I
WAKTU KETERANGA
NO. GELAS KIMIA KEADAAN HOMOGEN N
AIR
Percobaan
II
JMLH WAKTU KETERANGA
NO. GELAS KIMIA TETES HOMOGEN N
1
2
3
2. OSMOSIS
3. PLASMOLISIS
Menit ke-
Menit ke-0 5
Menit ke-
Menit ke-10 15
PERTANYAAN :
1. Proses Apa yang terjadi pada percobaan penetesan metyl biru dalam air ?
2. Mana yang paling cepat homogen,metylbiru dalam air dingin, biasa atau panas ? mengapa
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan proses difusi
4. Jelaskan proses osmosis yang terjadi pada kentang tersebut ?
5. Apa yang terjadi pada ketiga kentang tersebut ! Berikan alasan ?
6. Proses apa yang terjadi ketika daun Rhoeodiscolor ditetesi larutan gula 50% ?
7. Apa tujuan daun melakukan proses tersebut ?
KESIMPULAN :
apa yang dapat diambil dari kegiatan praktikum hari ini
Penilaian Pembelajaran dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian :
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
Aspek Perilaku yang
N Jumla Skor Kode
Nama Siswa Dinilai
o h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi
yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan,
dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
2 setiap anggota mendapatkan 50
250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100
= 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala
N Jumla Skor Kode
Aspek yang Dinilai 10
o 25 50 75 h Skor Sikap Nilai
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
- Penugasan(Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................
Mengetahui
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran
……………………………………
……………………………………
.
NIP/NRK. NIP/NRK.