Anda di halaman 1dari 43

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA CAKRABIRAWA


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI / Gasal
Materi Pokok : Bioproses dan Reproduksi Sel
Alokasi Waktu : 4 JP ( 2 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti / KI
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan
Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar

3.3 Menganalisis berbagai 3.3.1 Dapat menjelaskan berbagai


bioproses dalam sel yang bioproses yang terjadi dalam
meliputi mekanisme sel meliputi transpor membran,
transpor membran, reproduksi, dan sintesis
reproduksi, dan sintesis protein.
protein.
4.3 Membuat model tentang 4.1.1 Dapat memodelkan dan
bioproses yang terjadi mendemonstrasikan bioproses
dalam sel berdasarkan yang terjadi dalam sel melalui
studi literatur dan pemodelan yang dibuat siswa
percobaan. baik bersumber dari hasil
praktikum maupun studi
literatur.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan bioproses yang terjadi dalam sel
meliputi transpor membran dan reproduksi sel.
2. Siswa dapat melakukan praktikum yang membuktikan adanya
bioproses yang terjadi dalam sel.
3. Siswa dapat memodelkan bioproses yang terjadi dalam sel dan
mendemonstrasikannya secara tepat.
4. Siswa dapat melakukan praktikum untuk mengamati proses
pembelahan sel pada bawang merah.
5. Siswa dapat memodelkan dan mendemonstrasikan proses
pembelahan sel.

D. Materi Pembelajaran
Bioproses yang terjadi di dalam sel
 Transpor pasif (difusi sederhana, difusi terfasilitasi, dan osmosis
serta mekanisme dari masing-masing proses).
 Transpor aktif (pompa ion, pompa ATP, endositosis, eksositosis,
dan pinositosis serta mekanisme dari masing-masing proses).
 Reproduksi sel (amitosis, mitosis dan meiosis serta tahapan proses
dari masing masing jenis pembelahan sel).

E. Pendekatan / Model / Metode Pembelajaran


Pendekatan proses, pendekatan pengajaran memberikan kesempatan
kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan
suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. Hal ini yaitu memahami
konsep bioproses yang terjadi pada sel dan pembuktian proses tersebut
melalui percobaan.

Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode ceramah, diskusi,


dan eksperimen.

Model pembelajaran yang digunakan yaitu QUEST.


...............................

F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran


 Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 Laboratorium biologi dan sarananya (peralatan yang akan
dipakai selama satu tahun ajaran)
 Daftar peralatan di lab biologi
 Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium biologi
 Lembar kesepakatan yang ditandatangani bersama oleh setiap
siswa aspek keselamatan kerja
 Contoh laporan tertulis
 Bahan Presentasi

 Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & proyektor

Slide presentasi (ppt)


\

G. Sumber Belajar

 Buku Biologi Kls XI Kemdikbud.


 Buku lain yang menunjang.
 Multimedia interaktif dan Internet.
 Lingkungan berupa bahan yang dapat digunakan untuk membuat
model proses yang terjadi pada sel.
 PPT dari guru.
 Jurnal pengetahuan mengenai bioproses dalam sel dan reproduksi
sel.

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama : (2 JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
 Guru memulai dengan menjelaskan konsep transpor
pada sel secara garis besar.
 Guru meminta pada siswa untuk menambah wawasan
mengenai materi transpor pada siswa dengan studi
literatur dari berbagai sumber.
b. Kegiatan Inti
 Guru mengajukan pertanyaan mengenai apa itu transpor sel
dan terdiri dari apa saja transpor sel itu.
 Guru mengajukan pertanyaan mengenai mekanisme proses
dari masing-masing transpor sel.
 Guru mengajukan pertanyaan mengenai contoh transpor sel
dalam kehidupan sekitar kita.
c. Kegiatan Penutup
 Guru memberikan tugas kepada siswa mengenai aplikasi
yang dapat diterapkan dari transpor sel.
 Guru meminta siswa mempelajari materi reproduksi sel
untuk pertemuan selanjutnya.
2. Pertemuan Kedua : (2 JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
 Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada
pertemuan sebelumnya.
 Guru menjelaskan secara garis besar mengenai reproduksi
sel.
b. Kegiatan Inti
 Guru mengajukan pertanyaan mengenai reproduksi sel dan
macamnya.
 Guru mengajukan pertanyaan mengenai tahapan proses
reproduksi sel baik secara amitosis, mitosis dan meiosis.
 Guru meminta siswa mendemonstrasikan proses pembelahan
sel.
c. Kegiatan Penutup
 Guru memberikan lembar evaluasi berupa soal mengenai
materi bioproses pada sel dan reproduksi sel.

I. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


1. Teknik Penilaian :
a. Sikap : Observasi dan Jurnal
b. Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Keterampilan : Unjuk Kerja /Praktik ; Proyek ; Portofolio

2. Bentuk Penilaian :
a. Sikap : Lembar Observasi sikap disiplin dan kerja
sama
b. Pengetahuan : Soal Objektif maupun Essai
c. Keterampilan : Rubrik Presentasi

3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD-
nya belum tuntas

b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial


klasikal, atau tutor sebaya, atau tugas dengan diakhiri dengan tes

4. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai KKM ≤ x ≤ Nilai Maksimum
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai x > Nilai maksimum diberikan
materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan

Magelang, 8 April 2019

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA CAKRABIRAWA
LAMPIRAN

MATERI PEMBELAJARAN

Mekanisme Transpor Melalui Membran

Setiap sel yang hidup harus selalu memasukkan materi yang diperlukan dan
membuang sisa-sisa metabolismenya. Untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion
di dalam sitoplasma, sel juga selalu memasukkan dan mengeluarkan ion-ion
tertentu. Pengaturan keluar masuknya materi dari dan menuju ke dalam sel sangat
dipengaruhi oleh permeabilitas membran.

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion
secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul
hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara
itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan
substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam
sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan
terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara,
yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran
tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan
mekanisme khusus.
a) Transpor pasif
Dapat berlangsung karena adanya perbedaan konsentrasi larutan di antara
kedua sisi membran. Pada transpor pasif tidak rnemerlukan energi rnetabolik.
Transpor pasif dibedakan menjadi tiga, yaitu difusi sederhana (simple diffusion),
difusi dipermudah atau difasilitasi (facilitated diffusion), dan osmosis.
1) Mekanisme difusi

Gambar 1.4 : Proses Difusi

Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat
berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difussion),
difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difussion
by channel formed), dan difusi difasilitasi (facillitated difussion).
Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena molekul-molekul
yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid)
sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran
sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E,
dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, membran sel
juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O.
Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat
menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein
transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan
molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya.
Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan
beberapa garam – garam mineral, tidak dapat menembus membran secara langsung,
tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus
membran.
Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transporter dinamakan difusi
difasilitasi.
2) Mekanisme Difusi Difasilitasi

Gambar 1.5 : Proses Difusi difasilitasi

Difusi difasilitasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna
yang melibatkan protein pembawa. Protein pembawa tergolong protein
transmembran yang memiliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan
ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein pembawa yang
khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan

protein pembawa yang khusus


untuk mentransfer glukosa ke
dalam sel.

Protein pembawa untuk


Glukosa banyak ditemukan pada
sel-sel rangka, otot jantung, sel-
sel lemak dan sel-sel hati, karena
sel – sel tersebut selalu
membutuhkan glukosa untuk
diubah menjadi energi.
3) Mekanisme osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan
yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya
rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika
di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, ditempatkan dua
Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut
dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel,
maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah
menuju larutan glukosa yang konsentrasinya tinggi melalui selaput selektif
permeabel. Jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya
tinggi menuju ke larutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif
permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan
dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan
yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika
larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di
dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.

Gambar 1.6 : Proses osmosis


Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah
ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang
berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap
normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari
ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi
keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan contohnya sel darah merah
dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan
kemudian pecah atau lisis, hal ini karena sel hewan tidak memiliki dinding sel. Pada
larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami
plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hewan atau sel
darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan (sel darah merah )
mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.
b. Transpor aktif
Pada transpor aktif diperlukan adanya protein pembawa atau pengemban dan
memerlukan energi metabolik yang tersimpan dalam bentuk ATP. Selama
transpor aktif, molekul diangkut melalui gradien konsentrasi. Transpor aktif
dibedakan menjadi dua, yaitu transpor aktif primer dan sekunder.
Transpor aktif primer secara langsung berkaitan dengan hidrolisis ATP yang akan
menghasilkan energi untuk transpor ini. contoh transpor aktif primer adalah pompa
ion Na- dan ion K+. Konsentrasi ion K+ di dalam sel lebih besar dari pada di luar
sel, sebaliknya konsentrasi ion Na+ diluar sel lebih besar daripada di dalam sel.
Untuk mempertahankan kondisi tersebut, ion-ion Na- dan K+ harus selalu dipompa
melawan gradien konsentrasi dengan energi dari hasil hidrolisis ATP. Tiga ion Na+
dipompa keluar dan dua ion K+ dipompa ke dalam sel. Untuk hidrolis ATP
diperlukan ATP-ase yang merupakan suatu protein transmembran yang berperan
sebagai enzim.
Gambar 1.7 : Proses transport aktif

Tranpor aktif sekunder merupakan transpor pengangkutan gabungan


yaitu pengangkutan ion-ion bersama dengan pengangkutan molekul lain. Misalnya
pengangkutan asam amino dan glukosa dari lumen usus halus menembus membran
sel epitel usus selalu bersama dengan pengangkutan ion-ion Na+. Pada transpor aktif
sekunder juga melibatkan protein pembawa dan membutuhkan energi dari hasil
hidrolisis ATP.

2. Transpor Molekul-Molekul Besar


Molekul-molekul besar seperti protein, polinukleotida, dan polisakarida tidak akan
dapat menembus membran dengan cara-cara seperti pada pengangkutan molekul-
molekul kecil Akan tetapi, sel memiliki kemampuan untuk memasukkan dan
mengeluarkan makromolekul.Bahkan beberapa jenis sel mampu menelan partikel.
Pemasukan makromolekul ke dalam sel melibatkan pembentukan vakuola atau
vesikel endositik dengan cara endositosis. Ukuran vakuola yang terbentuk
tergantung pada materi yang dimasukkan. Berdasarkan ukuran vakuolanya,
endositosis dibedakan atas pinositosis dan fagositosis. Pada pinositosis, materi yang
masuk berupa larutan dan vakuola endositik yang terbentuk berukuran kecil, yaitu
kurang dari 150 nm. Vakuola yang terbentuk pada pinositosis dinamakan pinosom.
Pada fagositosis, materi yang dimasukkan ke dalam sel berupa partikel dan vakuola
yang terbentuk berukuran kurang dari 250 nm. Vakuola yang terbentuk pada
fagositosis dinamakan fagosom.

Gambar 1.8 : Fagositosis, Pinositosis


Semua sel hewan mampu melakukan pinositosis, tetapi hanya sel-sel
tertentu yang mampu melakukan fagositosis. Contoh sel pada mamalia yang mampu
melakukan fagositosis adalah makrofag dan neutrofil. Untuk melakukan endositosis
diperlukan energi. Oleh karena itu, baik pinositosis maupun fagositosis merupakan
mekanisme aktif.
Pengeluaran makromolekul dari dalam sel dilakukan dengan cara
eksositosis. Proses eksositosis merupakan kebalikan dari endositosis. Vakuola
yang berisi makromolekul yang akan dikeluarkan, berfusi dengan membran
plasma, selanjutnya isi vakuola akan dikeluarkan dari sel. Pengeluaran sekret oleh
vesikel sekretori yang dihasilkan oleh Aparatus Golgi tergolong sebagai peristiwa
eksositosis.
REPRODUKSI SEL
A. Pembelahan Sel Secara Amitosis
Pembelahan amitosis, secara etimologi (secara bahasa) berasal dari penggabungan
kata a dan mitos. Dimana A = tidak dan Mitos = benang, jadi pembelahan amitosis
adalah pembelahan sel secara langsung atau disebut juga dengan pembelahan
sederhana yang didahului dengan pembelahan inti tanpa didhului pembentukan
benang spindel, penampakan kromosom, peleburan membran inti dan ciri lainnya.
Pembelahan secara langsung ini, basanya terjadi pada makhluk hidup bersel satu
(uniseluler) atau pada prokariota misalnya pada Amoeba, Paramecium, Alga biru
dll. Pada pembelahan ini, sel anak mewarisi sifat induknya sehingga pembelahan
amitosis menghasilkan turunan yang sifat sel anaknya identik dengan sel induknya.
Pada proses pembelahan amitosis, inti terbelah dahulu menjadi dua bagian, yang
mana inti tersebut langsung didistribusikan pada sel anak, dan dan kemudian diikuti
dengan pembelahan pada sitoplasmanya dan membran sel. Untuk lebih jelasnya,
coba perhatikan gabar dibawah ini secara seksama!
Ciri-ciri Pembelahan Amitosis :
 Terjadi pada organisme uniseluler (bersel tunggal) seperti pada : amoeba,
parameciu, alga biru dll.
 Setipa sel membelah menjadi dua sel anakan
Tujuan pembelahan Amitosis :
 Untuk reproduksi (memperbanyak diri)
B. Pembelahan sel Secara Mitosis

Pembelahan mitosis termasuk kedalam pembelahan sel secara tidak langsung,


karena pembelahan inti (nukleus) didahului oleh pembentukan benang-benang
kumparan sperma (kromosom). Biasanya terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatic) dan
sel nutfah. Pembelahan secara mitosis akan menghasilkan dua sel anakan yang
masing-masing sel anak tersebut, mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama
dengan induknya. Sel-sel tersebut memiliki perbedaan kemampuan dalam kecepatan
membelah, ada yang cepat dan ada pula yang lambat. Contohnya pada sel-sel
germinatikum pada kulit yang mampu melakukan pembelahan secara cepat untuk
menggantikan sel-sel yang rusaka atau sel-sel yang sudah mati. Pada hati, proses
pembelahannya berlangsung lama, yaitu dalam waktu tahunan.
Siklus sel adalah urutan-urutan tertentu dalam mekanisme pembelahan sel hingga
pembelahan sel lagi untuk membentuk sel anakan. Dan siklus ini terbagi menjadi dua
fase yaitu interfase dan fase mitotik.
Tahap Pembelahan Mitosis
1. Interfase (Fase Istirahat)
Interfase merupakan fase istirahat dalam pembelahan sel. dimana pada fase ini, sel
melakukan berbagai persiapan untuk melakukan pembelahan selanjutnya dan
membutuhkan waktu yang lama dibandingkana dengan fase mitotik (fase
pembelahan). Interfase terbagi atas tiga fase yaitu :
a. fase G1 (Fase Growth 1/ Fase Pertumbuhan)
Fase G1 atau fase pertumbuhan merupakan fase yang berlangssung selama 9 jam dan
termasuk fase yang paling aktif. Pada fase G1 ini sel mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan sehingga sel bertambah ukurannya dan volumenya.
b. Fase S (Fase Sintesis)
Fase ini berlangsung selama 10 jam dan merupakan fase pembentukan (sintesis)
DNA atau penggandaan kromosom.
c. Fase G2 (Fase Growth 2/ Fase Pertumbuhan 2)
Pada fase ini terjadi proses sintesis protein, dan pada fase ini sel siap untuk
melakukan pembelahan.
2. Mitosis (Fase Pembelahan)
Ciri-ciri Pembelahan Mitosis :
 Prosesnya berlangsung pada sel somatik
 Menghasilkan dua sel anakan yang sifatnya identik dengan sel induknya
 Terjadi satu kali pembelahan dengan 4 fase yaitu : Profase, Metafase,
Anaphase dan Telofase.
 Antara satu pembelahan dengan pembelahan selanjutnya, terdapat suatu fase
yang disebut interfase (fase istirahat).
 Sel anak memiliki jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom
induknya dan sel anak mampu untuk membelah lagi.
 Pada usia muda, dewasa dan tua, pembelahan secara mitosis dapat terjadi.
Fase mitosis (fase terjadi pembelahan) tidak diawali oleh interfase, melainkan
interfase merupakan fase antara mitosis dengan mitosis selanjutnya. Jadi antara
mitosis dengan mitosis selanjutnya terdapat interfase, dimana pada interfase tersebut
sel melakukan berbagai persiapan untuk proses mitosis selanjutnya. Pembelahan sel
secara mitosis terbagi pula menjdi 2 fase yaitu kariokinesis dan sitokinesis. Berikut
penjabarannya…
*Kariokinesis
Kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa tahap
diantaranya : Profase, Metafase serta Telofase. Dan setiap fase-fase tersebut terdapat
pula ciri-ciri yang berbeda didalam tiap-tiap fase tersebut. Diantara beberapa aspek
yang berbeda adalah pada kromosom, membran inti, mikro tubulus dan sentriol.
Berikut fase pada kariokinesis beserta ciri-cirinya :
a) Profase
1. Hilangnya nukleus (inti) dan nukleolus (anak inti)
2. Benang-benang kromatin berubah menjadi kromosom dan selanjutnya, setiap
keromosom membelah menjadi kromatid dengan 1 sentromer.
3. Pasangan sentriol yang berada dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju
ke kutub yang berlawanan.
4. Benang-benang spindel atau disebut juga dengan serat-serat gelendong,
terbentuk di antara 2 kutub pembelahan.
b) Metafase
Setiap kromosom yang terdiri atas satu pasang kromatid menuju ke tengah sel dan
berkumpul pada bidang ekuator (bidang pembelahan), dan kemudian menggantung
pada benang spindle melalui sentromer atau kinetokor.
c) Anaphase
Sentromer dari setiap kromosom, membelah sehingga menjadi dua bagian dengan
masing-masing 1 kromatida. Selanjutnya setiap kromatida berpisah dengan
pasangannya dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan. Dan pada akhir
anaphase, semua kromatida sampai pada kutub masing-masing.
d) Telofase
1. Kromatida yang berada pada kutub berubah kembali menjadi benang-benang
kromatin.
2. Dinding inti terbentuk kembali dan nukleolus membentuk dua inti baru.
3. Benang-benang spindle menghilang
4. Terjadi sitokinesi (pembelahan sitoplasma) menjadi dua bagian, dan terbetuk
membran plasma(membran sel) pemisah ditengah bidang ekuator (bidang
pembelahan). Hasilnya terbentuklah 2 sel anak yang memilik kromosom yang sama
dengan kromosom induknya.
Hasil dari Mitosis :
1. Satu sel induk (diploid) menjadi dua sel anak yang masing-masing diploid
2. Jumlah kromosom sel anak sama setelah pembelahan tadi, sama dengan jumlah
kromosom sel induknya.
* Sitokinesis
Pada proses sitokinesis, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi 2 melalui terbentuknya
cincin kontraktil yang dibentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel, di mana
cincin kontraktil tersebut membentuk alur pembelahan yang akhirnya terbentuknya
dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk tersebut mengandung organel-
organel sel dan inti sel.
C. Pembelahan Meiosis

Pembelahan secara meiosis adalah pembelahan sel dimana setiap sel kromosomnya
dibagi menjadi dua. Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi,
karena menghasilkan sel anak yang mempunyai jumlah kromosom setengah dari
kromosom sel induknya. Terjadi pada alat reproduksi/gametogonium pada saat
gametogenesisi (pembentukan gamet). Dalam proses pembelahan meiosis,
pembelahan terjadi dua kali secara berturut-turut tanpa dselingi dengan interfase
(fase intirahat).
Tujuan dari Pembelahan Meiosis
· Mereduksi kromosom (mengurangi jumlah kromosom)
· Membentuk gonad/ gametogenesis
· Tujauan dari rduksi adalah membentuk hasil zygot dari pertemuan sel goand
yang selalu sama dengan individu yang ada atau sebelumnya.
Ciri-ciri Pembelahan Meiosis
 Berlangsung pada organa genetalia (organ reproduksi)
 Menghasilkan empat sel anakan
 Terjadi dua kali pembelahan yaitu, Meiosis I dan Meiosis II
 Tidak diselingi dengan interfase (fase istirahat)
 Sel anak mempunyai separuh jumlah kromosom dari jumlah kromosom
induknya
 Sel anak tidak memiliki kemampuan untuk membelah lagi
 Pembelahan meiosis mulai terjadi pada pubertas
Tahapa-tahap Pembelahan Meiosis
a. Meiosis I
Meiosis I terbagi empat (Profase I – Metafase I – Anafase I – Telofase I)
1) Profase I
Profase I dibagi menjadi beberapa tahap, di antaranya :
· Leptonema adalah benang-benang kromati menebal menjadi kromosom
· Zigonema adalah tiap kromosom homolog bergandengan, dan tiap pasang
kromosom homolog disebut dengan bivalen
· Pakinema adalah tiapa bagian dari kromosom homolog mengganda, tetapi masih
dalah ikatan 1 sentromer sehingga membentuk tetrad
· Diplonema adalah kromatid dari tiap belahan kromosom memendek dan
membesar, serta tampak saling menjauhi tetapi tetap terikat bersama oleh kiasmata
(terjadinya pindah silang (crossing over)).
· Diakinesis adalah kromatid masih melanjutkan gerakan untuk salaing menjauhi
dan kiasmata mulai bergerak kearah ujung-ujung kromosom, kemudian sentrososm
membentuk 2 sentriol yang masing-masing membentuk benang spindle atau benang
gelondong pembelahan. Satu sentriol bergerak kearah kutub yang berlawanan
sendangkan yang satunya lagi tetap pada posisi semula. Nukleoplasma (membran
inti) dan nukleolus (anak inti) menghilang.
2) Metafase I
Setiap tetrad, berada pada bidang metaphase atau dataran metaphase
3) Anafase I
Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian bergerak kearah
kutub yang berlawanan. Sentromer belum membelah.
4) Telofase I
Tiap-tiap tetrad makin mendekatai kutub, membran inti dan nukleoplasma muncul
kembali, terbentuknya bidang pembelahan pada bagian tengah sel, kromatid
meregang dan membentuk benang-benang kromatin, serta terbentuknya dua sel
anak yang jumlah kromosonya sama dengan jumlah kromosom induknya.
b. Meiosis II
1. Profase II
· Sentrosom membentuk 2 sentriol yang letaknya berlawanan kutub, yang
dihubungkan oleh benang spindle.
· Nukleoplasma dan nukleus hilang
· Kromatin berubah kromosom yang dijerat oleh benang spindle atau benang
gelendong
2. Metafase II
· Kromosom berada pada bidang equator
· Kromatid bergandengan (berkelompok) dua-dua
· Sentromer belum membelah
3. Anafase II
· Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian bergerak ke arah
kutub yang berlawanan.
4. Telofase II
· Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan, kemudian berubah menjadi
kromatin
· Nukleoplasma dan nukleus terbentuk lagi
· Pada akhir pembelahan meiosis II, terbentuk empat sel yang masing-masing sel
mengandung separuh dari kromosom induknya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan perbedaan antara pembelahan Mitosis dengan
Mieosis :
No. Kriteria Perbedaan Mitosis Meiosis
1. Lokasi pembelahan Sel-sel tubuh dan sel gonad Sel gonad/ sel
kelamin
2. Jumlah pembelahan Satu kali Dua kali
3. Jumlah sel anak hasil Satu sel induk Satu sel induk
pembelahan menghasilkan dua sel anak menghasilkan 4 sel
anak
4. Jumlah kromosom Diploid (2n) diploid (2n) Diploid (2n)
anak haploid (n)
5. Pindah silang Tidak terjadi Terjadi pada
profase I
6. Komponen genetic Sama dengan induk Berbeda
dengan induk
7. Tujuan Pertumbuhan dan regenerasi Reduksi kromosom
yaitu pembentukan
gamet
LEMBAR EVALUASI MATERI PEMBELAJARAN

1. Transpor membran yang tergolong transport pasif adalah ….

a. pinositosis
b. osmosis
c. fagosi tosis
d. eksositosis
e. endositosis

2. Berikut yang bukan termasuk faktor yang memengaruhi proses difusi adalah ….

a. konsentrasi zat
b. ukuran zat
c. suhu
d. tempat terjadinya difusi
e. wujud zat

3. Osmosis merupakan perpindahan zat pelarut berkonsentrasi tinggi menuju zat pelarut
berkonsentrasi rendah, melalui membran yang bersifat ….

a. selektif permeable
b. fertilisasi
c. tembus pandang
d. tipis
e. bisa dikontrol

4. Apabila sel dimasukan kedalam suatu larutan yang hipertonis akan terjadi peristiwa
plasmolisis, yaitu…

a. mengembangnya inti sel


b. rusaknya inti sel
c. mengecilnya sebuah sel
d. mengecilnya ribosom
e. membelahnya sel

5. Masuknya garam-garam mineral dan air dari tanah ke dalam sel-sel akar merupakan suatu
contoh proses…

a. imbisisi
b. osmosis
c. difusi
d. adsorpsi
e. plasmolisis

6. Transpor membran yang tergolong transport pasif adalah ….

a. pinositosis
b. osmosis
c. fagositosis
d. eksositosis
e. endositosis

Pembahasan :

Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifusi melewati
membran yang bersifat selektif permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik
(larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan
konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi
terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air
melewati membran sampai kedua larutan seimbang.

7. Fagositosis berperan pada makhluk hidup uniselluler misalnya ….

a. Amoeba
b. mammalia
c. aves
d. Paramaecium
e. cacing

Pembahasan:

Fagositosis merupakan proses pencernaan yang dilakukan makhluk hidup dalam memakan
organisme atau zat makanan yang lebih kecil dari tubuhnya. Pada makhluk hidup uniselluler,
proses fagositosis terjadi pada Amoeba.
8.Yang merupakan tahapan pembelahan dari anafase adalah gambar nomor …

A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 2 dan 3

Jawaban : C

9. Perhatikan proses tahapan pembelahan sel !!


Tahapan di bawah ini merupakan tahapan pembelahan pada proses profase I meiosis dan
berlangsung pada beberapa sub fase, yaitu :
1. Pakiten
2. Diakinesis
3. Diploten
4. Leptoten
5. Zigoten

Manakah urutan yang benar dari proses Profase I meiosis . . .


A. 4-1-5-3-2
B. 4-5-3-2-1
C. 4-3-2-1-5
D. 4-2-3-1-5
E. 4-5-1-3-2

Jawaban : E
Le-Zy-Pa-Di-Di

10. Peristiwa yang terjadi pada profase dari meiosis I adalah …


A. Membelahnya sentromer menjadi 2
B. Meleburnya dinding inti
C. Terbentuknya benang-benang kromatin
D. Bergantinya kromatid kea rah kutub
E. Berkumpilnya kromosom di bidang equator

Jawaban : C
Profase : apapun jenisnya mitosis,miodis 1 ,miosis 2 cirinya sama yaitu dan urutan yang mudah
dipahami demikan

1. chromatin memendek menebal jadi kromosom


2. sentrosom membelah jadi 2 sentriol, yang masing sentriolnya
3. pergi ke kuttub ( ingat bukan kromosomnya yang kekutub)
4. membran inti hilang
5. anak inti (nukleolus ) hilang
6. kromosom tersusun berantakan (tak teratur/artinya ada di mana mana)
7. Fase terpanjang dari reproduksi sel sehingga energi diperlukan terbesar
SOAL PENGAYAAN :

1.Dari rangkaian percobaan perendaman silinder umbi kentang selama 30 menit dengan
konsentrasi larutan kentang 10% kedalam air, larutan gula 5 % dan larutan gula 50%,
manakah yang beratnya akan bertambah ? Mengapa demikian ?

2.Jika batang pacar air direndam dalam larutan garam 70% selama 2 jam proses apa yang
terjadi? Mengapa demikian ?

3. Kota Cianjur terkenal dengan asinan dan manisan buah-buahan, dalam proses pembuatan
produk tersebut tanpa menggunakan bahan pengawet tetapi bisa bertahan lama, menurut
pendapatmu prinsip apa yang digunakan oleh para pembuat manisan itu dan jelaskan
alasannya mengapa menggunakan prinsip tersebut ?
LEMBAR KERJA SISWA
JUDUL PRAKTIKUM :
DIFUSI, OSMOSIS, PLASMOLISIS

A. Tujuan :
Memahami proses osmosis dalam pengangkutan bahan pada tumbuhan.
B. Teori
Transportasi tumbuhan merupakan proses penganbilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh
bagian tumbuhan. Proses transportasi itu berlangsung karena adanya proses imbibisi, difusi,
osmosis, dan transport aktif.
Osmosis merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang
kosentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang kosentrasinya rendah melalui selaput atau
membrane selektif permiabel atau semi permiabel.
Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup secara alami di alam. Prinsip kerja osmosis itu sama
seperti prinsip kerja filter reverse osmosi yaitu perpindahan molekul dari kosentrasi tinggi ke
kosentrasi yang rendah.
C. Alat dan Bahan
1. 4 Gelas kimia 100 ml
2. Timbangan
3. Penggaris
4. Pisau
5. Kertas saring
6. Aquades/aqua biasa
7. Larutan gula 15%, 50%
8. Kentang
9. Stopwatch
D. Prosedur Kerja

DIFUSI
1. Siapkan 3 gelas kimia 100 ml, yang diisi dengan 50 ml air dingin, air biasa dan air panas
2. Masukkan 5 tetes metil biru, amati pergerakan dari metil biru pada ke-3 gelas kimia
tersebut

3. Perubahan apa yg terjadi, catatlah dalam tabel pengamatan, butuh waktu berapa lama
supaya larutan tersebut menjadi homogen
4. Ulangi Percobaan diatas, dengan jumlah metil biru yang berbeda masing-masing 5
tetes, 10 tetes dan 15 tetes dalam 50 ml air panas. Amati perubahan yang terjadi

OSMOSIS
1. Siapkan 4 gelas kimia berukuran 100 ml dan beri lebel masing-masing.
2. Isi gelas kimia tersebut dengan larutan gula 50%, 15%, aquades/aqua biasa, dan
Yang satunya lagi di biarkan kosong.
3. Potong kentang berbentuk kubus dengan ukuran yang sama.
4. Timbang potongan kentang tersebut dan catat pada tabel.

5. Masukan potongan kentang tersebut pada ketiga gelas kimia tersebut selama 20 menit.

6. Angkat potongan kentang tersebut dan keringkan dengan menggunakan kertas saring.

7. Timbang kembali potongan kentang tersebut dan catat pada tabel.

PLASMOLISIS

1. Siapkan kaca preparat, buat sayatan bagian bawah daun Rhoediscolor setipis mungkin,
tutup dengan kaca preparat
2. Gambar bentuk sel dan persebaran warna ungu pada daun tersebut
3. Tetesi dengan larutan gula 50%, biarkan selama 5 menit, pada menit kelima amati
perubahan persebaran warna ungunya, ulangi pada menit ke-10 dan 15.

HASIL PENGAMATAN
1. DIFUSI
Percobaan I
WAKTU KETERANGA
NO. GELAS KIMIA KEADAAN HOMOGEN N
AIR

Percobaan
II
JMLH WAKTU KETERANGA
NO. GELAS KIMIA TETES HOMOGEN N

1
2
3
2. OSMOSIS

LARUTA KONDISI KONDISI


NO. N KENTANG KENTANG KET.
GELA SBLM SETELAH
S PERCOBAAN PERCOBAAN
KIMI KERAS KERA
A Berat Awal / Berat Akhir S /
LEMBE LEMBE
(gr) K (gr) K

3. PLASMOLISIS

Menit ke-
Menit ke-0 5
Menit ke-
Menit ke-10 15

PERTANYAAN :
1. Proses Apa yang terjadi pada percobaan penetesan metyl biru dalam air ?
2. Mana yang paling cepat homogen,metylbiru dalam air dingin, biasa atau panas ? mengapa
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan proses difusi
4. Jelaskan proses osmosis yang terjadi pada kentang tersebut ?
5. Apa yang terjadi pada ketiga kentang tersebut ! Berikan alasan ?
6. Proses apa yang terjadi ketika daun Rhoeodiscolor ditetesi larutan gula 50% ?
7. Apa tujuan daun melakukan proses tersebut ?

KESIMPULAN :
apa yang dapat diambil dari kegiatan praktikum hari ini
Penilaian Pembelajaran dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian :
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
Aspek Perilaku yang
N Jumla Skor Kode
Nama Siswa Dinilai
o h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi
yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan,
dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
2 setiap anggota mendapatkan 50
250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100
= 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud
dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format
penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Mau menerima pendapat
1 100
teman.
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
Memaksakan pendapat 450 90,00 SB
3 sendiri kepada anggota 100
kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100
= 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala
N Jumla Skor Kode
Aspek yang Dinilai 10
o 25 50 75 h Skor Sikap Nilai
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan(Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek(Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk(Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR,
dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

2. Instrumen Penilaian (terlampir)


a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan. Is
a. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar)
akan dijelaskan kembali oleh guru materi “Ruang Lingkup Biologi”. Guru melakukan
penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait
dengan topik yang telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu
yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di
luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

CONTOH PROGRAM REMEDIAL

Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................

Nama Indikator Bentuk Nilai


Nilai
No Peserta yang Belum Tindakan Setelah Ket.
Ulangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
4
dst,
b. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum
waktu yang telah ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-
pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang relevan dengan
topik pembelajaran “Ruang Lingkup Biologi”. Dalam kegiatan ini, guru dapat
mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam
pengayaan.
……….............……..,... Juli 20...

Mengetahui
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran

……………………………………
……………………………………
.
NIP/NRK. NIP/NRK.

Catatan Kepala Sekolah


............................................................................................................................................................
.............
............................................................................................................................................................
.............
............................................................................................................................................................
.............
............................................................................................................................................................
.............
............................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai