Anda di halaman 1dari 8

NOTARIS

MUSTIKA, S.H.
SK Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia
Nomor AHU C2-18680.HT.15.09.TH’2000 tanggal 15 September 2000

Di Yogyakarta
Jl. Sabirin Yogyakarta.20, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55224
(0274) 5012968

Akta : Prenuptial Agreement


Nomor : 007-
Tanggal : 12 November 1998
Nomor: 007

Pada hari ini, 12 November 1998-------------------


Menghadap kepada saya, Mustika, Sarjana Hukum,----
Notaris di Jl. Sabirin No.20, Kotabaru, Kec.------
Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa----
Yogyakarta 55224, dengan dihadiri oleh para saksi-
yang dikenal oleh saya, Notaris dan akan----------
disebutkan pada akhir akta ini: ------------------
1. Nama : Dewi Srikandi, S.H., M.H.---------------
Pekerjaan : Komisaris PT Kayangan-----------------
Alamat : Jalan Cik Di Tiro Nomor 23, Kel. Terban,
Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Provinsi DIY
55223-
No KTP : 352 321 160 580 0000---------------------
---------selanjutnya disebut Pihak Pertama--------
2. Nama : Bambang Wisnuaji, S.E., M.M.------------
Pekerjaan : Direktur PT Kayangan Indah------------
Alamat : Jalan Cik Di Tiro Nomor 23, Kel. Terban,
Kec.Di Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Provinsi DIY
55223-
No KTP : 331 351 21038 70003----------------------

----------selanjutnya disebut Pihak Kedua.--------


Penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris. ------
Para penghadap Dewi Srikandi dan Bambang Wisnuaji
menerangkan kepada saya, Notaris : ---------------
Bahwa antara para pihak telah terdapat kesepakatan
untuk melangsungkan perkawinan dan untuk itu para
pihak telah setuju dan mufakat untuk membuat -----
perjanjian kawin dengan memakai syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut: -------------
———————– Pasal 1 ————————–
———————- PISAH HARTA ———————–
Antara suami isteri tidak akan ada persekutuan----
harta benda dengan nama atau sebutan apapun juga,-
baik persekutuan harta benda menurut hukum atau---
persekutuan untung dan rugi maupun persekutuan----
hasil dan pendapatan.-----------------------------
———————— Pasal 2 ————————-
————————- HARTA ————————–
Semua harta benda yang bersifat apapun yang dibawa
oleh para pihak dalam perkawinan, atau yang-------
diperolehnya selama perkawinan karena pembelian,--
warisan, hibah dan atau dengan cara apapun juga---
tetap menjadi milik dari para pihak yang membawa—
dan atau yang memperolehnya. ---------------------
————————- Pasal 3 ————————
——————– BUKTI PEMILIKAN ———————
1. Barang-barang bergerak yang oleh para pihak----
didapat dari dan oleh sebab apapun juga sesudah---
perkawinan dilangsungkan, wajib dibuktikan dengan-
bukti pemilikan dengan tidak mengurangi hak pihak-
kedua, untuk membuktikan adanya barang-barang atau
harganya, sebagaimana yang dimaksud dalam pasal---
166 Kitab Undang — Undang Hukum Perdata. ---------
2. Barang-barang tidak bergerak, yang tidak dapat-
dibuktikan dengan bukti pemilikan atau surat-surat
lainnya oleh salah satu pihak, dianggap sebagai---
kepunyaan para pihak, masing-masing --------------
untuk(setengah)bagian yang samabesar. ------------
————————– Pasal 4 ———————–
——————— HAK-HAK PARA PIHAK —————–
1. Kekayaan dan hutang dari para pihak yang-------
terjadi sebelum atau sesudah perkawinan-----------
dilangsungkan, tetap menjadi hak atau kewajiban---
masing-masing. -----------------------------------
2. Pihak kedua dapat mengurus dan mempertahankan—
haknya, baik dalam tindakan pengurusan maupun-----
dalam tindakan pemilikan untuk mengurus, menguasai
sendiri harta bendanya, baik yang bergerak, maupun
yang tidak bergerak, dan penikmatan secara bebas—
dari penghasilannya. -----------------------------
3. Untuk hal-hal tersebut di atas, sepanjang------
diperlukan dengan ini pihak kedua telah diberi----
kuasa dan persetujuan oleh pihak pertama. --------
————————— Pasal 5 ———————-
———————– BIAYA-BIAYA ———————-
1. Biaya-biaya untuk keperluan rumah tangga, untuk
mendidik dan memelihara anak-anak yang dilahirkan-
dari perkawinan mereka dipikul oleh pihak pertama.
2. Pengeluaran-pengeluaran untuk keperluan--------
tersebut diatas yang dilakukan oleh pihak kedua,--
dianggap telah dilakukan dengan persetujuan dari—
pihak pertama. -----------------------------------
3. Hutang-hutang maupun tagihan-tagihan dari pihak
lain yang timbul dari biaya-biaya tersebut di-----
atas, harus ditanggung dan wajib dibayar oleh-----
pihak pertama, dan pihak kedua tidak dapat ditagih
atau digugat mengenai hal tersebut. --------------
————————— Pasal 6 ———————-
———— BERAKHIR/PERHITUNGAN MENURUT HUKUM ———-
1. Pakaian-pakaian dan perhiasan-perhiasan yang---
ada pada para pihak, pada saat berakhirnya--------
perkawinan atau pada waktu diadakan perhitungan---
menurut hukum, dianggap sebagai milik pihak yang—
memakainya atau dianggap dimiliki oleh yang biasa-
memakai barang-barang tersebut, sehingga terhadap-
barang-barang tersebut tidak akan diadakan--------
perhitungan. -------------------------------------
2. Segala macam barang-barang untuk keperluan-----
rumah tangga--------------------------------------
termasuk pula perabot-perabot makan, minum, tidur-
yang ada di dalam rumah kedua belah pihak pada----
saat berakhirnya perkawinan atau pada saat--------
diadakan perhitungan menurut hukum, dianggap------
miliknya Pihak Kedua, sehingga terhadap barang —
barang tersebut, tidak akan diadakan perhitungan.-
—————————- Pasal 7 ———————
————————— LAIN-LAIN ——————–
Bahwa selain dari pada pakaian dan barang-barang—
perhiasan, mereka masing-masing (yang menurut-----
keterangan – para pihak tidak perlu diuraikan-----
lebih lanjut dalam akta ini), tidak membawa-------
sesuatu apapun dalam perkawinan yang harus ditulis
dalam akta ini. ----------------------------------
—————————- Pasal 8 ———————
—————————- DOMISILI ——————–
Untuk akta ini dan segala akibatnya serta---------
pelaksanaannya, memilih tempat tinggal yang umum—
dan tetap di kantor Panitera Pengadilan Negeri----
Medan---------------------------------------------
—————— DEMIKIANLAH AKTA INI ——————
Dibuat dan diselesaikan di Medan , Kamis, 12------
November 2015 seperti tersebut pada awal akta ini,
dengan dihadiri oleh : ---------------------------
1. Afifah Erya Putri, S.H., M.H. -----------------
2. Annisa Adelyadewi, S.E., M.M. -----------------
Keduanya karyawan kantor Notaris, dan bertempat---
tinggal di Jl.Monjali no 60 Sleman. Dan Jl. ------
Kepodang Asri No.12 B Kab. Semarang. Sebagai para
saksi. -------------------------------------------

Setelah akta ini selesai dibacakan oleh saya,-----


Notaris, kepada para penghadap dan para saksi,----
maka segera para penghadap, para saksi dan saya,--
Notaris, menandatangani akta ini. Dibuat dengan. —

Dasar dari pembuatan Prenup ini adalah:-----------

Undang-Undang Kitab Hukum Perdata (KUH Perdata)---

Pasal 147-----------------------------------------

Perjanjian kawin harus dibuat dengan akta--------


notaris sebelum pernikahan berlangsung, dan-----
akan menjadi batal bila tidak dibuat secara-------
demikian. Perjanjian itu akan mulai berlaku pada—
saat pernikahan dilangsungkan, tidak boleh--------
ditentukan saat lain untuk itu.-------------------

Pengesahan pengadilan diperlukan apabila ada pihak


ketiga yang tercantum dalam perjanjian tersebut.—
Hal ini berdasarkan pada:-------------------------
Undang-Undang Kitab Hukum Perdata (KUH Perdata)---
Pasal 152-----------------------------------------

Ketentuan yang tercantum dalam perjanjian kawin,--


yang menyimpang dan harta bersama menurut undang-
undang, seluruhnya atau sebagian, tidak akan-----
berlaku bagi pihak ketiga sebelum hari pendaftaran
ketentuan-ketentuan itu dalam daftar umum, yang---
harus diselenggarakan di kepaniteraan pada--------
Pengadilan Negeri , yang di daerah hukumnya-------
perkawinan itu dilangsungkan. Atau kepaniteraan di
mana akta perkawinan itu didaftarkan, jika--------
perkawinan berlangsung di luar negeri.------------

KUH Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak


dan kepentingan antara individu-individu dalam----
masyarakat, berlaku mulai Januari 1848. Sejak-----
Undang-Undang Perkawinan No. 1 tahun 1974 berlaku,
maka pendaftaran/pengesahan/pencatatan------------
Prenup tidak lagi dilakukan di Kepaniteraan------
Pengadilan Negeri , tetapi dilakukan di KUA untuk-
pasangan Muslim dan di Catatan Sipil untuk Non-
Muslim dengan cara dicatatkan pada buku---------
nikah/akta nikah.---------------------------------

Undang-Undang Perkawinan No. 1 tahun 1974 BAB V---


Pasal 29------------------------------------------

Pada waktu atau sebelum perkawinan dilangsungkan,-


kedua belah pihak atas persetujuan bersama dapat—
mengadakan perjanjian tertulis yang disahkan oleh-
Pegawai Pencatat Perkawinan, setelah mana isinya—
berlaku juga terhadap pihak ketiga sepanjang pihak
ketiga tersangkut.--------------------------------

Perjanjian tersebut tidak dapat disahkan bilamana-


melanggar batas-batas hukum, agama dan kesusilaan.
Perjanjian tersebut berlaku sejak perkawinan------
dilangsungkan.------------------------------------

Selama perkawinan berlangsung perjanjian tersebut-


tidak dapat dirubah, kecuali bila dari kedua belah
pihak ada persetujuan untuk merubah dan perubahan-
tidak merugikan pihak ketiga.---------------------

Membuat prenuptial Agreement ( Perjanjian Pranikah


sebelum terjadinya pernikahan tidaklah suatu hal—
yang buruk.memang untuk pasangan yang sesama WNI—
masih banyak yang canggung karena dianggap tidak—
saling percaya. Padahal hal ini cukup membantu----
untuk kedepannya jika terjadi hal-hal yang tidak—
di inginkan misalnya perceraian. Dengan adanya----
Prenup tersebut maka akan menjadi jelas dan mudah-
tanpa harus berkecimpung dalam masalah terutama---
harta gono gini dan masalah lainnya, karena sudah-
adanya kesepatan yang jelas dan mempunyai kekuatan
hukum. Untuk pasangan campuran antara WNI dengan
WNA tentunya lebih membantu lagi, Karena negara---
indonesia adalah menganut kewarganegaraan tunggal.
Dimata hukum indonesia walaupun tidak pindah------
kewarganegaraan/masih tetap WNI namun dianggap----
kehilangan kewarganegaraan indonesia-nya dan------
disamakan dengan WNA. Untuk memiliki tanah dan----
property di Indonesia statusnya tidak bisa menjadi
hak milik ( Undang-Undang Pokok Agraria 1960 )----

Undang-Undang Pokok Agraria Pasal 21 Ayat 3-------

Orang asing yang sesudah berlakunya Undang-undang-


ini memperoleh hak milik karena pewarisan tanpa---
wasiat atau percampuran harta karena perkawinan,--
demikian pula warga-negara Indonesia yang---------
mempunyai hak milik dan setelah berlakunya Undang-
undang ini kehilangan kewarga-negaraannya wajib---
melepaskan hak itu di dalam jangka waktu satu-----
tahun sejak diperolehnya hak tersebut atau--------
hilangnya kewarga-negaraan itu. Jika sesudah------
jangka waktu tersebut lampau hak milik itu--------
dilepaskan, maka hak tersebut hapus karena hukum—
dan tanahnya jatuh pada Negara, dengan ketentuan—
bahwa hak-hak pihak lain yang membebaninya tetap—
berlangsung.--------------------------------------

Untuk bisa memperoleh status &Hak Milik & atas----


Tanah dan Property yang dibeli di Indonesia------
ketika WNI tersebut menikah dengan WNA dengan cara
mempunyai Prenup.---------------------------------

Notaris di Yogyakarta,

Mustika, S.h

Anda mungkin juga menyukai