Anda di halaman 1dari 11

PENTINGNYA PENDIDIKAN DINIYAH

DALAM MENCETAK GENERASI YANG BERKARAKTER DAN RELIGIUS


DI KABUPATEN OGAN ILIR

LATAR BELAKANG
Pembentukan karakter siswa sangat penting dilakukan, karena saat ini persoalan karakter
senantiasa mewarnai kehidupan manusia dari masa ke masa. Upaya pembentukan karakter
menjadi sangat penting dalam rangka mencapai keharmonisan hidup. Salah satu usaha
pembentukan karakter yaitu melalui dunia pendidikan, karena pendidikan merupakan usaha
sadar dengan tujuan memelihara dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber daya)
insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya.

Dalam UU No. 20 tahun 2003 bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional
bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.

Dalam pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan nasional berfungsi dan bertujuan
untuk membentuk karakter siswa menjadi manusia sempurna. Akan tetapi krisis moral yang
saat ini melanda siswa, seringkali menjadi alasan bagi sebagian orang untuk memberikan
kritik terhadap institusi pendidikan. Berbagai fenomena yang mengkhawatirkan saat ini
banyak bermunculan di media masa baik televisi, koran, dan lain-lain. Fenomena tersebut
diantaranya bisa kita simak dari berita yang dipublikasikan berbagai media seringkali
membuat kita miris mendengarnya, perkelahian antar pelajar, pergaulan bebas, kasus narkoba
di kalangan pelajar, kebut-kebutan di jalanan yang dilakukan remaja usia sekolah, siswa
bermain di pusat perbelanjaan pada saat jam pelajaran, hingga siswa yang merayakan
kelulusan dengan pesta minuman keras.

Selain permasalahan krisis moral diatas masih sering kita jumpai di sekolahsekolah perilaku
yang kecil namun dapat merusak karakter siswa diantaranya; siswa datang terlambat, siswa
tidak berseragam dengan rapih, siswa mencotek ketika ujian, siswa makan sambil berdiri,
siswa bolos sekolah, siswa berani kepada guru dan masih banyak lagi perilaku-perilaku kecil
yang dapat merusak karakter siswa yang seharusnya tidak dibiasakan. Siswa yang nantinya
akan menjadi generasi penerus yang seharusnya memiliki karakter yang baik, tapi pada
realitanya malah masih banyak penyimpangan-penyimpangan atau tindakan negatif yang kita
jumpai pada dunia pendidikan.

Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan, tampaknya memang perlu segera dilakukan
langkah-langkah strategis guna menghentikan laju degradasi moralitas dan karakter siswa.
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan
karakter-karakter luhur kepada siswa, sehingga mereka memiliki karakter luhur, menerapkan,
dan mempraktikkan dalam kehidupannya, entah dalam keluarga, sebagai anggota masyarakat
dan warga negara.
Penerapan pendidikan karakter religius sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di
sekolah saja, tetapi di rumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang ini bukan hanya anak
usia dini hingga remaja, tetapi juga di usia dewasa pendidikan karakter religius mutlak
diperlukan demi kelangsungan bangsa ini. Karena karakter religius (islami) merupakan suatu
sifat yang melekat pada diri individu atau seseorang yang menunjukkan identitas, ciri,
kepatuhan ataupun kesan keislaman.

Bila dilihat dari segi tata cara berbicara, orang yang berkarakter islami akan selalu berbicara
dengan bahasa yang sopan, selalu mengucapkan salam saat berjumpa ataupun berpisah.
Karakter religius ini sangat dibutuhkan oleh siswa dalam menghadapi perubahan zaman dan
degradasi moral, dalam hal ini siswa diharapkan mampu memiliki dan berprilaku dengan
ukuran baik dan buruk yang di dasarkan pada ketentuan dan ketetapan agama. Melihat
kondisi pendidikan yang dipandang belum memenuhi harapan yang ideal, akhirnya munculah
sekolah-sekolah jenjang Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Ogan Ilir dengan pembentukan
karakter religius ini melalui Pedidikan Diniyah dalam kegiatan Ekstrakurikuler di sekolah.

TUJUAN

Ektrakurikuler pendidikan diniyah di Kabupaten Ogan Ilir bertujuan mencetak generasi yang
berkarakter dan religius. Relitanya kesadaran masyarakat akan pendidikan agama masih
kurang, khususnya di masyarakat yang wilayahnya sedang berkembang sebagai penunjang
daerah perkotaan. Dimana pendidikan diniyah ini masih dikesampingkan dan lebih memilih
bimbingan belajar (Bimbel) atau Les Privat yang sifatnya adalah mengajarkan pelajaran-
pelajaran umum. Pendidikan diniyah dituding sebagai lembaga keagamaan konservatif dan
statis

Tetapi dalam perkembangannya pendidikan diniyahlah melahirkan banyak generasi-generasi


muslim yang memiliki karakter, akhlaq, moral dan pola pikir anak yang progresif dan bagus
sehingga banyak orang tua yang lebih bangga anaknya bisa hafal rumus matematika dan
fisika dari pada hafal kaidah nahwu dan shorof, lebih bangga kalau anaknya pandai hukum
grafitasi dan hukum geometri dari pada istimbat hukum fiqih.

Dengan hal seperti itu, mudah-mudahan terbentuklah generasi-generasi dan anak-anak yang
shalihin-shalihat, generasi yang pelopor bukan pengekor, generasi yang pengais bukan
pengemis, generasi yang perintis bukan pewaris, generasi yang berkarakter, generasi yang
beradab dengan mempunyai akhlakul karimah dan budi pekerti yang luhur, generasi yang
cerdas dan dibekali dengan pendidikan agama sehingga terbentuklah generasi dan anak-anak
yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

LAHIRNYA PENDIDIKAN DINIYAH DI KABUPATEN OGAN ILIR

Polemik mengenai kebijakan sekolah lima hari sebagaimana tercantum dalam Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2017 mereda setelah Presiden Joko Widodo menandatangani Perpres
Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Poin paling penting dari
perpres tersebut adalah dihilangkannya ketentuan sekolah wajib menyelenggarakan lima hari
sekolah dalam seminggu dengan masa belajar delapan jam setiap hari. Dengan ketentuan ini
maka sekolah dapat mengeksplorasi kreativitas dan penguatan pendidikan karakter siswa di
sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler setelah jam pelajaran normal berakhir.
Perpres tersebut juga membuka peluang penguatan pendidikan diniyah sekaligus
menghadapkan pengelola kegiatan ekstrakurikuler pada tantangan baru karena biasanya
diniyah di identikan dengan madrasah yang masuk dalam pendidikan non formal di bawah
naungan Kementerian Agama. Sehingga sekarang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui penguatan pendidikan karakternya dapat memasukkan pendidikan diniyah dalam
kegiatan ekstrakurikulernya.

Peluang baru ini adalah adanya dukungan pendanaan dari pemerintah untuk memberdayakan
pendidikan diniyah yang selama ini dikelola secara mandiri oleh komunitas setempat.
Pendidikan diniyah merupakan wahana pendidikan karakter yang paling pas yang sekarang
digembar-gemborkan pemerintah. Dukungan tersebut tentu akan sangat berarti dalam
meningkatkan kualitas pendidikan diniyah mengingat untuk menghasilkan pendidikan yang
berkualitas, dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai.

Sebagai institusi pendidikan islam yang bersifat kerakyatan, peran pendidikan diniyah dalam
proses internalisasi ajaran-ajaran Islam dan tradisi-tradisi keagamaan dalam sebuah
komunitas masyarakat muslim tidak dapat diabaikan begitu saja. Pendidikan diniyah
memiliki signifikansi dalam melestarikan kontinuitas pendidikan Islam dan nilai moral etis
keislaman bagi masyarakat. Peran pendidikan diniyah ini tidak layak diabaikan begitu saja
ketika melihat kualitas dari pendidikan diniyah yang tidak sedikit guna memenuhi kebutuhan
pendidikan agama islam bagi anak-anak terutama yang masih menginjakan kakinya di
jenjang pendidikan dasar.

Dengan kata lain, diharapkan ekstrakurikuler pendidikan diniyah ini dapat menarik banyak
anak bangsa dan menanamkan nilai-nilai akhalkul karimah dan budi pekerti yang luhur.
Maka perlu kiranya pendidikan diniyah ini dilestarikan dan dibudayakan dalam kehidupan
dimasyarakat, dan perlu kiranya perhatian dari pemerintah sehingga masyarakat akan merasa
butuh dan ingin untuk memasukan putra-putrinya dalam kegiatan ekstrakurikuler diniyah di
sekolahnya.

KURIKULUM PENDIDIKAN DINIYAH

Pendidikan diniyah adalah pendidikan keagamaan pada jalur luar sekolah yang diharapkan
mampu secara terus menerus memberikan pendidikan agama islam pada siswa yang tidak
terpenuhi pada jalur sekolah yang diberikan melalui sistem klasikal serta menerapkan jenjang
pendidikan. Pendidikan diniyah adalah pendidikan yang di dalamnya terdapat materi ilmu-
ilmu agama yaitu: fiqih, tafsir, tauhid dan hikmah tasyiri‟ dan ilmu lainnya. Dengan materi
ilmu agama yang padat dan lengkap, maka memungkinkan para siswa yang belajar di
dalamnya mampu lebih memahami dan mendalami ilmu agama yang bisa diterapkan dalam
karakter sehari-hari menjadi lebih baik.

Kurikulum tersebut dapat dilihat pada masing-masing materi ilmu agama, seperti contoh
dibawah ini capaian yang harus dicapai pada Ilmu Fiqih dan Ilmu Al-Qur‟an pada bagan
berikut:
Ilmu Fiqih

STANDAR KOMPETENSI KOMPTENSI DASAR

1. Memahami rukun Islam yang 1.1 Melafadzkan dua kalimah syahadat dengan fasih.
pertama (Syahadatain) 1.2 Menjelaskan pergertian syahadat Tauhid.
1.3 Menjelaskan pengertian syahadat Rasul.
1.4 Dapat membedakan syahadat Tauhid dan syahadat
Rasul.
1.5 Terbiasa membaca dua kalimat syahadat
2. Memahami konsep thaharah 2.1 Menjelaskan pengertian dan dasar hukum
thaharah.
2.2 Menyebutkan ketentuan thaharah dalam Islam.
2.3 Menyebutkan tuuan dan hikmah thaharah.
2.4 Mempraktekkan cara bersuci (wudhu, tayammum,
istinja‟ dan mandi janabah).
3. Memahami tata cara berwudhu, 3.1 Menjelaskan pengertian dan dasar hukum wudhu,
tayammum, istinja‟ dan mandi tayammum, istinja‟ dan mandi janabah.
janabah 3.2 Menyebutkan ketentuan berwudhu, tayammum,
stinja‟ dan mandi janabah.
3.3 Menjelaskan tujuan dan hikmah wudhu,
tayammum, istinja‟ dan mandi janabah.
3.4 Mempraktekkan cara berwudhu, tayammum,
istinja‟ dan mandi janabah dengan benar
4. Memahami tata cara adzan dan 4.1 Melafadzkan bacaan adzan dan iqamah dengan
iqamah baik
4.2 Menyebutkan pengertian dan dasar hukum azan
dan iqamah
4.3 Menjelaskan ketentuan azan dan iqamah.
4.4 Mempraktekkan azan dan gamah.
5. Menguasai bacaan-bacaan dalam 5.1 Menghafal bacaan-bacaan shalat.
shalat 5.2 Memahami arti setipjcaan_shalat.

STANDAR KOMPETENSI KOMPTENSI DASAR

1. Memahamai Tata Cara Shalat 1.1 Menyebutkan pengertian dan dasar hukum shalat.
Maktubah 1.2 Menjelaskan ketentuan shalat.
1.3 Menyebutkan jenis- jenis shalat maktubah,
1.4 Menjelaskan tujuan dan hikmah shalat.
1.5 Mempraktekan tata cara shalat beserta bacaannya.
2. Memahami tata cara shalat sunnah2.1 Menyebutkan pengertian dan dasar hukum shalat
sunnah.
2.2 Menjelaskan ketentuan dan macam-macam shalat
sunnah.
2.3 Menjelaskan tujuan dan hikmah shalat sunnah.
2.4 Memparktikkan shalat sunnah.
3. Memahami tata cara shalat jamak 3.1 Menyebutkan pengertian dan dasar hukum
dan qashar Shalat jamak dan qashar.
3.2 Menjelaskan ketentuan shalat jamak dan
qashar.
3.3 Menjelaskan tujuan dan hikmah shalat jamak dan
qashar.
3.4 Mempraktekkan tata cara shalat jamak dan qashar.

STANDAR KOMPETENSI KOMPTENSI DASAR

1. Memahami ajaran Islam tentang 1.1 Menyebutkan pengertian dan dasar hukum zakat
zakat mal mal.
1.2 Menyebutkan macam-macam zakat mal.
1.3 Menjelaskan kententuan tentang zakat mal.
1.4 Menjelaskan tujuan dan hikmah zakat mal.
2. Memahami ajaran Islam tentang 2.1 Menyebutkan pengertian dan dasar hukum zakat
zakat fitrah fitrah.
2.2 Menjelaskan ketentuan tentang zakat fitrah.
2.3 Menjelaskan tujuan dan hikmah zakat fitrah.
3. Memahami ajaran Islam tentang 3.1 Menjelaskan pengertian dan dasar hukum zakat
infak, shadaqah dan wakaf fitrah.
3.2 Menyebutakan ketentuan tentang infak, shadaqah
dan wakaf.
3.3 Menjelaskan tujuan dan hikmah infak, shadaqah dan
wakaf.

STANDAR KOMPETENSI KOMPTENSI DASAR

1. Memahami tata cara 1.1 Menyebutkan macam-macam najis


menghilangkan najis 1.2 Menyebutkan ketentuan tata cara menghilangkan
najis.
1.3 Mempraktekkan menghilangkan najis
Mukhaffafah, Mutawassithah dan Mughalladzah.
2. Memahami Jinabat 2.1 Menjelaskan dasar hukum dan hal-hal yang dilarang
pada saat jinabat
2.2 Menyebutkan rukun mandi jinabat
2.3 Menyebutkan sunat mandi jinabat
2.4 mendemonstasikan kaifiyat mandi jinabat
3. Memahami ketentuan shalat 3.1 Menjelaskan pengertian dan hukum shalat
berjamaah berjamaah.
3.2 Menjelaskan tata cara shalat berjamaah
3.3 Mengungkapkan keutamaan-keutamaan shalat
berjamaah
3.4 menyebutkan syarat imam dan makmum
3.5 Mempraktekkan shaf berjama‟ah yang benar
3.6 Membiasakan diri melaksanakan shalat berjama‟ah
4. Memahami Kaifiyat shalat jum‟at4.1 Menyebutkan dasar hukum shalat jum‟at
4.2 Menyebutkan ketentuan syarat dan rukun shalat
jum‟at
4.3 Menjelaskan syarat dan rukun khutbah jum„at
4.4 Mengerjakan shalat jum‟at pada waktunya.
5. Memahami ketentuan shalat di 5.1 Menjelaskan cara bersuci (wudhu / tayammum)
dalam kendaraan dalam kendaraan
5.2 Mempraktekkan tata cara shalat dalam kendaraan
6. Memahami ketentuan sujud sahwi6.1 Menjelaskan pengertian dan dasar hukum sujud
dan sujud tilawah sahwi dan sujud tilawah
6.2 Mengetahui bacaan yang disunahkan untuk sujud
sahwi dan sujud tilawah bila membaca atau
mendengarnya
6.3 Menyebutkan bacaan sujud sahwi dan sujud tilawah.
6.4 Mempraktekkan sujud sahwi dan sujud tilwah sesaui
tata cara Nabi SAW

Ilmu Al-Qur’an

STANDAR KOMPETENSI KOMPTENSI DASAR

1. Hafal Surah al-Fatihah 1.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (fasih dan tartil)
1.2 Mempertebal/memperjelas teks surah al-fatihah
dengan baik dan benar
1.3 Mengetahui arti surah al-Fatihah dengan baik
2. Menulis huruf hijaiyah secara 2.1 Menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah dengan
terpisah dan bersambung benar
2.2 Menulis huruf-huruf hijaiyah secara bersambung
dengan benar
3. Hafal Surah al-Ikhlas 3.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (fasih dan tartil)
3.2 Mempertebal/memperjelas teks surah al-
Ikhlas dengan baik dan henar
3.3 Mengetahui arti Surah al-Ikhlas dengan baik
4. Memahami kaidah ilmu tajwid 4.1 Mengetahui kaidah bacaan idghom, ikhfa‟, qolqolah
dan lainnya
4.2 Mengenal waqaf dan washal
4.3 Mempraktekkan bacaan al-Qur'an sesuai kaidah
tajwid

STANDAR KOMPETENSI KOMPTENSI DASAR

1. Hafal Surah al-Nas 1.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (fasih dan tartil)
1.2 Menulis kembali surab al-Nas dengan khot yang
benar
1.3 Mengetahui arti surah al-Nas dengan baik
2. Hafal Surah al-Falaq 2.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (fasih dan tartil)
2.2 Menulis kembali surah al-Falaq dengan khot yang
benar
2.3 Mengetahui arti surah al-Falaq dengan baik.
3. Memahami kaidah ilmu 3.1 Mengenal tanwin dan nun mati
tajwid tentang tanwin dan 3.2 Mengenal hukum idhar atas tanwin dan nun mati
nun mati 3.3 Mengidentifikasi bacaan idzar dalam al-Qur‟an
4. Hafal Surah al-Kafirun 4.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (fasih dan tartil)
4.2 Menulis kembali Surah al-Kafirun dan
menterjemah ke dalam bahasa Indonesia
4.3 Mengetahui arti Surah al-Kafirun dengan baik
5. Hafal Surah al-Kautsar 5.1 Membaca dengan makharijul huruf dengan tepat dan
tajwid yang benar (fasih dan tartil)
5.2 Menulis kembali surah al-Kautsar dan
menterjemah ke dalam bahasa Indonesia
5.3 Mengetahui arti surah al-Kautsar dengan baik
6. Memahami kaidah ilmu 6.1 Mengenal hukum idgham bighunnah atas tanwin dan
tajwid tentang tanwin dan nun mati
nun mati 6.2 Mempraktekkan bacaan idgham bighunnah
6.3 Mengidentifikasi bacaan idgham bighunnah

STANDAR KOMPETENSI KOMPTENSI DASAR

1. Hafal surah al-Fiil 1.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar ( fasih dan tartil )
1.2 Menulis kembali surah al-Fiil dan menterjemah ke
dalam bahasa Indonesia
1.3 Menghafal Surah al-Fiil dengan lancar dan benar
1.4 Menjelaskan kandungan surat al-fiil secara sederhana
2. Hafal Surah al-Takatsur 2.1 Membaca dengan makharijul huruf yang yang tepat
dan tajwid yang benar ( fasih dan tatil)
2.2 Menulis kembali surah al-Takatsur dan menterjemah
ke dalam bahasa Indonesia
2.3 Menghafal surah al-Takatsur dengan lancar dan
benar
2.4 Menjelaskan kandungan surah al-Takatsur secara
sederhana
3. Memahami kaidah ilmu 3.1 Mengenal hukum idgham bila ghunnah atas tanwin
tajwid tentang tanwin dan dan nun mati
nun mati 3.2 Mempraktekkan bacaan idgham bila ghunnah
3.3 Mengidentifikasi bacaan idgham bila ghunnah
4. Memahami kaidah ilmu 4.1 Mengenal hukum iqlab atas tanwin dan nun mati
tajwid tentang tanwin dan 4.2 Mempraktekkan bacaan iqlab
nun mati 4.3 Mengidentifikasi bacaan iqlab
5. Hafal Surah al-Qari‟ah 5.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar ( fasih dan tartil )
5.2 Menulis kembali surah al-Qari‟ah dan menterjemah
kedalam bahasa Indonesia
5.3 Menghafal surah al-Qari‟ah dengan lancar dan benar
5.4 Menjelaskan kandungan surah al-Qari „ah secara
sederhana
6. Hafal Surah al-Zalzalah 6.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (fasih dan tartil)
6.2 Menulis kembali surah al-Zalzalah dan
menterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
6.3 Menghafal surah al-Zalzalah dengan lancar dan benar
6.4 Menjelaskan kandungan Surah al-Zalzalah secara
sederha
7. Memahami kaidah ilmu 7.1 Mengenal hukum ikhfa‟ atas tanwin dan nun mati
tajwid tentang tanwin dan 7.2 Mempraktekan bacaan ikhfa‟
nun mati 7.3 Mengidentifikasi bacaan ikhfa‟

STANDAR KOMPETENSI KOMPTENSI DASAR

1. Hafal Surah al-Tiin 1.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (Fasih dan tartil)
1.2 Menulis kembali surah al-Tiin dan menterjemah ke
dalam bahasa Indonesia
1.3 Menghafal surah al-Tiin dengan lancar dan benar
1.4 Menjelaskan kandungan surah al-Tiin secara
sederhana
2. Hafal Surah al-lnsyirah 2.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (Fasih dan tartil)
2.2 Menulis kembali surah al-Insyirah
dan dan menterjemah ke dalam bahasa Indonesia
2.3 Menghafal surah al-Insyirah dengan lancar dan
benar
2.4 Menjelaskan kandungan surah al-Insyirah dengan
baik.
3. Memahami kaidah iImu 3.1 Mengenal hukum ghunnah
tajwid tentang mim dan nun 3.2 Mempraktekkan bacaan ghunnah
bertasydid 3.3 Mengidentifikasi bacaan ghunnah
4. Memahami kaidah ilmu 4.1 Mengenal hukum ikhfa‟ Syafawi atas mim mati
tajwid tentang mim mati 4.2 Mempraktekkan bacaan ikhfa‟ Syafawi
4.3 Mengidentifikasi bacaan ikhfa‟ Syafawi
5. Memahami kaidah ilmu 5.1 Mengenal hukum idgham mutamatsilain atas mim
tajwid tentang mim mati mati
5.2 Mempraktekkan bacaan idgham mutamatsilain
5.3 Mengidentifikasi bacaan idgham mutamatsilain
6. Hafal Surah al-Alaq 6.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (fasih dan tartil)
6.2 Menulis kembali surah al-Alaq dan menterjemah ke
dalam bahasa Indonesia
6.3 Menghafal surah al-Alaq dengan lancar dan benar
6.4 Menjelaskan kandungan surah al-Alaq secara
sederhana
7. Memahami Surah al-Dhuha 7.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (fasih dan tartil)
7.2 Menulis kembali surah at-Dhuha dan menterjemah
ke dalam bahasa Indonesia
7.3 Menghafal surah al-Dhuha dengan lancar dan benar
7.4 Menjelaskan kandungan surah al-Dhuha dengan
sederhana
8. Memahami kaidah ilmu 8.1 Mengenal hukum mad thabi‟i
tajwid tentang mad 8.2 Mempraktekkan bacaan mad thabi‟i
8.3 Mengidentifikasi bacaan mad thabi‟i
9. Memahami kaidah ilmu 9.1 Mengenal hukum mad wajib muttashil
tajwid tentang mad 9.2 Mempraktekkan bacaan mad wajib muttashil
9.3 Mengidentifikasi bacaan mad wajib muttashil
1 .Memahami kaidah ilmu 10.1 Mengenal hukum mad jaiz munfashil
tajwid tentang mad 10.2 Mempraktekkan bacaan mad jaiz munfashil
10.3 Mengidentifikasi bacaan mad jaiz munfashil

STANDAR KOMPETENSI KOMPTENSI DASAR

1. Hafal Surah al-A‟la 1.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (fasih dan tartil)
1.2 Menulis kembal surah al-A‟la dan menterjemah
ke dalam bahasa Indonesia
1.3 Menghafal surah al-A‟la dengan lancar dan benar
1.4 Menjelaskan kandungan surah al-A‟la secara
sederhana
2. Hafal Surah al-Ghosiyah 2.1 Membaca dengan makharjul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (fasih dan tartil)
2.2 Menulis kembali surah al-Ghosiyah dan
2.3 Menterjemah ke dalam bahasa Indonesia
2.4 Menghafal surah al-Ghosiyah dengan lancar dan
benar
2.5 Menjelaskan kandungan tafsir surah al-Ghosiyah
secara sederhana
3. Memahami kaidah ilmu 3.1 Mengenal hukum alif lam (al) syamsiyah dan
tajwid tentang hukum alif dan lam qamariyah
3.2 Mempraktekkan bacaan alif lam
3.3 Mengidentifikasi bacaan alif lam
4. Memahami kaidah ilmu 4.1 Mengenal hukum ra‟ (tafkhim dan tarqiq)
tajwid tentang hukum ra‟ 4.2 Mempraktekkan bacaan ra‟
4.3 Mengidentifikasi bacaan ra‟
5. Hafal Surah al-Fajr 5.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (fasih dan tartil)
5.2 Menulis kembali surah al-Fajr dan menterjemah ke
dalam bahasa Indonesia
5.3 Menghafal surah al-Fajr dengan lancar dan benar
5.4 Menjelaskan kandungan tafsir surah al-Fajr dengan
sederhana
6. Hafal Surah al-Muthaffifin 6.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (fasih dan tartil)
6.2 Menulis kembali surah al-Muthaffifin dan
menterjemah ke dalam bahasa Indonesia dengan baik
dan benar
6.3 Menghafal surah al-Muthaffifin dengan lancar dan
benar
6.4 Menjelaskan kandungan tafsir surah al-Muthaffifin
dengan sederhana
7. Megenal ilmu al-Qur‟an 7.1 Mengenal sejarah turunnya al-Qur‟an
tentang sejarah al-Qur‟an 7.2 Mengenal sejarah kemurnian mushaf al-Qur‟an
8. Mengenal ilmu al-Qur‟an 8.1 Mengenal definisi tafsir, ta‟wil dan terjemah
tentang pengertian tafsir, ta‟wil dan
8.2 Membedakan antara tafsir, takwil dan terjemah
terjemah 8.3 Mengidentifikasi, tafsir, takwil dan terjemah

STANDAR KOMPETENSI KOMPTENSI DASAR

1. Hafal Surah al-Naba‟ 1.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (fasih dan tartil)
1.2 Menulis kembali surah al-Naba‟ dan
1.3 Menterjemah ke dalam bahasa Indonesia dengan
baik dan benar
1.4 Menghafal surah al-Naba‟ dengan lancar dan benar
1.5 Menjelaskan kandungan tafsir surah al-Naba‟
dengan sederhana
2. Hafal Surah al-MuIk 2.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (fasih dan tartil)
2.2 Menulis kembali surah al-Mulk dan menterjemah ke
dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar
2.3 Menghafal surah al-Mulk dengan lancar dan benar
2.4 Menjelaskan kandungan tafsir surah al-Mulk dengan
sederhana
3. Mengenal ilmu al-Qur‟an 3.1 Mengenal kitab-kitab tafsir berbahasa arab
tentang kitab-kitab tafsir 3.2 Mengenal tafsir al-Qur‟an berbahasa Indonesia
3.3 Mengenal tafsir al-Qur‟an berbahasa daerah
4. Hafal surah Yaasiin 4.1 Membaca dengan makharijul huruf yang tepat dan
tajwid yang benar (fasih dan tartil)
4.2 Menulis kembali sebagian surah Yaasiin dan
menterjemah ke dalam bahasa Indonesia dengan
baik dan benar
4.3 Menghafal surah Yaasiin dengan lancar dan benar
4.4 Menjelaskan kandungan tafsir surah Yaasiin dengan
sederhana
5. Memahami tafsir surah al- 5.1 Menjelaskan tafsir ayat pertama sampai ke tujuh
Fatihah surah al-Fatihah
5.2 Menerapkan kandungan surah al-Fatihah dalam
kehidupan sehari-hari
5.3 Meneladani nilai-nilai kebaikan para tokoh yang
memperoleh nikmat dan Allah SWT dalam surah al-
Fatihah dalam kehidupan sehari-har

PENUTUP

Landasan atau dasar pembentukan karakter religius di pendidikan diniyah dikarenakan tidak
semua siswa mampu memahami pendidikan agama pada jam formal, maka diadakannya
pendidikan diniyah yang diharapkan dapat mengajarkan, membimbing dan membina siswa
untuk membentuk karakter religius siswa yaitu melaksanakan ajaran agamanya dengan baik
agar menjadi terbiasa sehingga menjadi karakter yang melekat pada peserta didik. Strategi
merupakan cara yang digunakan dalam rangka mengimplementasikan karakter religius pada
siswa. Strategi pembentukan karakter religius melalui pendidikan diniyah untuk
diintegrasikan ke dalam kegiatan-kegiatannya disampaikan dengan menggunakan
pemahaman, pembiasaan dan keteladanan.

Secara garis besar, keberadaan pendidikan diniyah setidaknya: Siswa dapat menghafal surat-
surat dalam Al-Qur‟an secara berjenjang siswa dapat menghafal Juz 30, 2 Juz dan 5 Juz Al-
Qur‟an. Siswa dapat melaksanakan tertib terhadap pengurusan jenazah terutama mampu
menjadi imam untuk orang-orang terdekatnya. Siswa dapat melaksanakan tertib shalat jum‟at
dan bisa berkhotbah menyampaikan ajaran kebaikan dalam agama islam. Siswa dapat
mewarisi tradisi keislaman di lingkungan sekitarnya seperti halnya: tertib aqiqah, tertib
pengajian dan yasiinan bersama. Hal-hal inilah yang nantinya akan menjadikan Kabupaten
Ogan Ilir sebagai mampu mencetak generasi yang berkarakter dan religius.

Anda mungkin juga menyukai