Poster Chitosan
Poster Chitosan
NILAI DERAJAT DEASETILASI KITIN MENJADI KITOSAN DARI LIMBAH KULIT RAJUNGAN
(Potunus pelagicus)
Muhammad Luthfi Abdur Rahim 1*, Nur Hidayat2, Nur Lailatul Rahmah3
1
Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP UB
2,3
Staff Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP UB
*Email: luthfi0495@gmail.com
PENDAHULUAN
Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu komoditas ekspor sektor perikanan Indonesia yang dijual dalam bentuk rajungan beku atau kema-
san daging dalam kaleng. Dalam proses pengambilan dagingnya, dihasilkan limbah kulit (cangkang) cukup banyak, jumlahnya mencapai sekitar 40-60% dari
total berat rajungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari pengaruh penggunaan ulang larutan NaOH pada proses deasetilasi kitin
dalam pembuatan kitosan dan mengetahui seperti apa perbedaan dari larutan NaOH baru dan larutan NaOH bekas.
HASIL PENELITIAN
Rendemen Kadar Air Derajat Deasetilasi
Spektrum FT-IR
SIKLUS 3 SIKLUS 3
SIKLUS 3
SIKLUS 4 SIKLUS 4
SIKLUS 4
Konsentrasi larutan NaOH 3,5M Konsentrasi larutan NaOH 4,0M Konsentrasi larutan NaOH 4,5M
3,5M
4,0M
KESIMPULAN
1. Penggunaan ulang larutan NaOH bekas berpengaruh terhadap nilai derajat deasetilasi, yaitu didapatkan nilai derajat deasetilasi yang lebih tinggi dari
siklus larutan NaOH baru. Hal ini dimungkinkan adanya gugus Amina yang tertinggal pada larutan NaOH bekas pemakaian sebelumnya.
2. penggunaan ulang NaOH bekas memberikan pengaruh pada rendemen namun tidak memberikan pengaruh pada kadar air.