DIAJUKAN OLEH:
JEREMIA TOGI CHRISTIAN SIADARI 200405078
BASTIAN RICHARD HENDRICO SITOHANG 200405135
Diketahui/Disetujui,
Bode Haryanto, S.T., M.T., Ph. D Dr. Ir. Bambang Trisakti, M.Si
NIP. 197101301999031001 NIP. 196609251991031003
Diketahui
Koordinator Penelitian
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Pemurnian
Minyak Jelantah Dengan Adsorben Tongkol Jagung (Zea Mays L.) Secara
Kontinu pada Kolom Adsorpsi”. Adapun tujuan dari penulisan proposal
penelitian ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di
Fakultas Teknik, Departemen Teknik Kimia, Universitas Sumatera Utara.
Dengan ini, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bode Haryanto, ST., MT., Ph.D selaku Dosen Pembimbing atas kesabarannya
membimbing Penulis dalam proses penyusunan dan penulisan proposal
penelitian ini.
2. Prof. Ir. Maya Sarah, S.T., M.T., Ph.D., IPM selaku Ketua Departemen Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
3. Dr. Ir. Taslim, M.Si., IPM selaku Koordinator Penelitian Departemen Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
4. Dosen dan Pegawai Departemen Teknik Kimia yang telah memberikan banyak
ilmu dan bantuan kepada penulis selama menjalankan perkuliahan.
5. Kedua orang tua yang sudah memberikan semangat dan motivasi maupun
materi kepada penulis.
6. Seluruh mahasiswa Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara yang memberi
dukungan moral kepada peneliti untuk menyelesaikan proposal penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran dan masukan demi
kesempurnaan proposal penelitian ini. Semoga proposal penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.
i
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 RUMUSAN MASALAH 4
1.3 TUJUAN PENELITIAN 4
1.4 MANFAAT PENELITIAN 4
1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 ADSORPSI 6
2.1.1 Mekanisme Adsorpsi 6
2.1.2 Kinetika Adsorpsi 6
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Adsorpsi 7
2.1.4 Proses Kontinu Adsorpsi 8
2.2 SPESIFIKASI BAHAN BAKU 8
2.2.1 Jagung 8
2.2.2 Tongkol Jagung 9
2.3 MINYAK JELANTAH 10
2.4 ALAT UJI 12
2.4.1 Turbidimeter 12
2.4.2 SEM-EDX 13
2.4.3 High Performance Liquid Chromatography (HPLC) 14
2.4.4 Brunalier Emmett Teller (BET) 14
2.4.5 Fourier Transform Infrared (FTIR) 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 17
3.1 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PENELITIAN 17
3.2 BAHAN DAN PERALATAN 17
ii
3.2.1 Bahan Penelitian 17
3.2.2 Peralatan Penelitian 17
3.2.2.1 Peralatan untuk Pembuatan Adsorben 17
3.2.2.2 Peralatan untuk Pemurnian Minyak Jelantah 17
3.2.2.3 Peralatan untuk Analisis 18
3.3 PROSEDUR PENELITIAN 18
3.3.1 Prosedur Pengambilan Sampel Minyak Jelantah 18
3.3.2 Prosedur Pembuatan Adsorben Tongkol Jagung 18
3.3.3 Prosedur Adsorpsi 19
3.3.3.1 Prosedur Mengukur Kekeruhan Minyak Jelantah 19
Tanpa Adsorben
3.3.3.2 Prosedur Mengukur Pengaruh Ukuran dan 19
Massa Adsorben Terhadap Kemampuan
Menurunkan Kinetika Kekeruhan Minyak
Jelantah
3.4 FLOWCHART PERCOBAAN 20
3.4.1 Flowchart Pengambilan Sampel Minyak Jelantah 20
3.4.2 Flowchart Pembuatan Adsorben Tongkol Jagung 21
3.4.3 Flowchart Mengukur Kekeruhan Minyak Jelantah Tanpa 22
Adsorben
3.4.4 Flowchart Mengukur Pengaruh Ukuran Adsorben dan 23
Laju Alir Terhadap Kekeruhan Minyak Jelantah
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 24
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Mekanisme Adsorpsi 6
Gambar 2.2 Tanaman Jagung 9
Gambar 2.3 Struktur Lapisan Tongkol Jagung 10
Gambar 2.4 Minyak Jelantah 11
Gambar 2.5 Turbidimeter 12
Gambar 2.6 SEM-EDX 13
Gambar 2.7 HPLC 14
Gambar 2.8 BET 15
Gambar 2.9 FTIR 16
Gambar 3.1 Flowchart Pengambilan Sampel Minyak Jelantah 20
Gambar 3.2 Flowchart Pembuatan Adsorben Tongkol Jagung 21
Gambar 3.3 Flowchart Mengukur Kekeruhan Minyak Jelantah Tanpa 22
Adsorben
Gambar 3.4 Flowchart Pengaruh Ukuran Adsorben dan Pengaruh Laju Alir 23
Terhadap Kekeruhan Minyak Jelantah
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Beberapa Hasil Penelitian Terdahulu Tentang Pembuatan 2
Adsorben Terhadap Pemurnian Minyak Jelantah
Tabel 2.2 Syarat Mutu Minyak Goreng SNI 01-3741-1995 11
Tabel 2.3 Syarat Mutu Biodiesel SNI 7182: 2015 12
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
berpotensi sebagai adsorben, yaitu ampas tebu, tongkol jagung, kulit padi, kulit
kedelai, biji kapas, jerami, biji salak serta kulit kacang tanah (Adam, 2017).
Penelitian mengenai pembuatan adsorben terhadap pemurnian minyak
jelantah sudah pernah dilakukan sebelumnya dengan menggunakan variasi baik
pada bahan baku, parameter uji, maupun jenis aktivator yang digunakan. Tabel
dibawah menampilkan beberapa rangkuman penelitian sebelumnya tentang
pembuatan adsorben terhadap pemurnian minyak jelantah.
Tabel 1.1 Data Beberapa Hasil Penelitian Terdahulu Tentang Pembuatan Adsorben
Terhadap Pemurnian Minyak Jelantah
2
Tabel 1.1 Data Beberapa Hasil Penelitian Terdahulu Tentang Pembuatan Adsorben
Terhadap Pemurnian Minyak Jelantah (Lanjutan)
3
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini yaitu:
1. Pengaruh ukuran adsorben dan laju alir dalam pemurnian minyak
jelantah menggunakan kolom adsorpsi.
2. Pengaruh waktu dalam pemurnian minyak jelantah menggunakan
kolom adsorpsi.
3. Kandungan senyawa yang terdapat dalam minyak jelantah sebelum dan
sesudah pemurnian.
4. Pemurnian minyak jelantah untuk bahan baku biodiesel.
4
1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Universitas Sumatera Utara.
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel tetap
• Bahan Baku : Tongkol Jagung
• Bentuk Adsorben : Serbuk
• Massa Adsorben : 3 gram
• Sampel : Minyak Jelantah
• Volume Sampel : 1000 mL
• Pencucian : Hingga pH air pencuci konstan
• Pengeringan : 60°C (hingga berat sampel konstan)
• Suhu : Suhu kamar (±27°C)
2. Variabel bebas
• Laju Alir Sampel : 5, 10, dan 15 mL/min
• Ukuran Adsorben : 25, 50, 70, dan 100 mesh
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tongkol jagung sebagai
adsorben dan minyak jelantah sebagai sampel yang akan dimurnikan. Alat analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah turbidimeter untuk mengukur
kekeruhan sampel minyak jelantah, SEM-EDX untuk menganalisa permukaan
adsorben yang berinteraksi dengan kotoran pada minyak jelantah, HPLC untuk
melihat kandungan senyawa yang terdapat di dalam minyak jelantah, BET untuk
pengujian karakterisasi adsorben seperti ukuran luas permukaan adsorben dan
pori-porinya, dan FTIR untuk untuk identifikasi gugus-gugus fungsional yang
terdapat dalam suatu senyawa yang dianalisis.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ADSORPSI
6
diketahui dari konstanta laju adsorpsi (k) dan orde reaksi yang dihasilkan dari
suatu model kinetika adsorpsi. (Anggriani dkk., 2021)
Model kinetika orde satu dan orde dua dinyatakan oleh persamaan:
ln 𝐶𝑒 = 𝑘. 𝑡 + 𝐶0 (Orde 1) (2.1)
1 1
= 𝑘. 𝑡 + 𝐶 (Orde 2) (2.2)
𝐶𝑒 0
2. Macam-macam Adsorbat
Jika zat yang diadsorpsi merupakan elektrolit maka adsorpsi akan
berjalan lebih cepat dan hasil adsorpsi lebih banyak jika dibandingkan dengan
larutan non elektrolit. Hal ini disebabkan karena larutan elektrolit terionisasi
sehingga didalam larutan terdapat ion-ion dengan muatan berlawanan yang
menyebabkan gaya tarik-menarik Van der Waals semakin besar, berarti daya
adsorpsi semakin besar.
4. Luas Permukaan
Makin luas permukaan adsorben (adsorben makin kecil ukurannya),
maka adsorpsi yang terjadi makin besar karena kemungkinan zat yang menempel
pada permukaan adsorben bertambah. Hal ini menyebabkan bagian yang semula
7
tidak berfungsi sebagai permukaan (bagian dalam) setelah digerus akan berfungsi
sebagai permukaan.
5. Tekanan
Jika tekanan diperbesar molekul-molekul adsorbat akan lebih cepat
teradsorpsi, akibatnya jumlah adsorbat yang terserap bertambah banyak. Jadi
tekanan memperbesar jumlah zat yang teradsorpsi.
6. Daya Larut terhadap Adsorben
Jika daya larut tinggi maka proses adsorpsi akan terhambat karena gaya
untuk melarutkan solut/adsorbat berlawanan dengan gaya tarik adsorben terhadap
adsorbat. (Widayatno dkk., 2017).
2.2.1 Jagung
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu bahan pangan yang berpotensi
untuk dikembangkan sebagai pangan lokal. Jagung selain sebagai bahan pangan
juga digunakan untuk pakan dan bahan baku industri. Jagung sebagai bahan
pangan dapat memberikan nilai gizi dalam jumlah yang cukup besar jika
dibandingkan dengan bijibijian lain. Secara umum, komponen dasar biji jagung
terdiri atas pati, protein, lemak, vitamin, mineral, dan bahan organik lain. (Darwis
dkk., 2020).
8
Gambar 2.2 Tanaman Jagung
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Sub Divisi Angiospermae
Kelas Monocotyledoneae
Ordo Poales
Famili Poaceae
Genus Zea
Spesies Zea Mays L.
(Suryaningsih dkk., 2013)
9
berbentuk lingkaran tidak beraturan, dan sisi luarnya berupa cincin kayu
berbentuk cincin dan lem berbentuk cincin. (Zou dkk., 2021).
10
Gambar 2.4 Minyak Jelantah
11
Adapun parameter syarat mutu biodiesel sesuai SNI 7182: 2015 menurut
Busyairi dkk (2020), yaitu:
2.4.1 Turbidimeter
Turbidimeter merupakan alat pengujian kekeruhan dengan sifat optik
akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang
dipantulkan terhadap cahaya yang datang. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh
suspensi padatan adalah fungsi konsentrasi jika kondisi lainnya konstan (Putra,
2018).
12
2.4.2 SEM-EDX
SEM (Scanning Electron Microscope) – EDX (Energy Dispersive X-Ray
Spectroscopy) merupakan metode yang secara luas digunakan untuk pengamatan
morfologi permukaan, struktur, dan pemetaan kandungan berbagai jenis sampel
mulai dari bahan alam, organik, anorganik polimer, logam, hingga sampel biologi.
Metode pengamatan ini menggunakan berkas elektron dengan pancaran energi
tinggi untuk memindai objek sehingga menghasilkan citra dan komposisi sampel.
Berkas elektron yang digunakan memiliki panjang gelombang puluhan ribu kali
lebih pendek sehingga dihasilkan resolusi dan detail gambar yang lebih baik
daripada miksroskop optik (Sahdiah dan Kurniawan, 2023).
13
2.4.3 High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
HPLC (High Performance Liquid Chromatography) adalah teknik
pemisahan, identifikasi, dan kuantifikasi komponen dalam campuran. hali ini
terutama cocok untuk senyawa yang tidak mudah menguap, tidak stabil secara
termal, dan memiliki berat molekul yang besar. Prinsip dasar HPLC adalah
pemisahan analit berdasarkan kepolarannya, alatnya terdiri dari kolom (sebagai
fasa diam) dan larutan tertentu sebagai fasa geraknya. Perbedaan yang signifikan
antara HPLC dan kromatografi adalah pada HPLC menggunakan tekanan yang
tinggi untuk mendorong fasa gerak. Campuran analit akan terpisah berdasarkan
kepolarannya, dan kecepatannya akan berbeda yang dapat diamati melalui
spektrum yang puncak-puncaknya terpisah (Sukma dan Fajri, 2019).
14
Gambar 2.8 BET
Teori BET dapat digunakan setelah dilakukan uji menggunakan alat SAA
(Surface Area Analyzer). Alat ini berfungsi untuk menentukan diameter dan
volume pori, serta luas permukaan spesifik material. Berdasarkan prinsip
adsorpsidesorpsi gas adsorbat. Mekanisme adsorpsi gas tersebut berupa
penyerapan gas (nitrogen, argon dan helium) pada permukaan suatu bahan padat
yang akan dikarakterisasi pada suhu tetap. Jika diketahui volume gas (nitrogen,
argon, atau helium) yang dapat diserap oleh suatu permukaan padatan pada suhu
dan tekanan tertentu dan diketahui secara teoritis luas permukaan dari satu
molekul gas yang diserap, maka luas permukaan total padatan tersebut dapat
dihitung. Luas permukaan merupakan jumlah pori pada setiap satuan luas dari
sampel. Sementara luas permukaan spesifik adalah luas permukaan per satuan
gram (Kusumaningtyas, 2017).
15
gelombang. Spektrum inframerah yang diperoleh kemudian diplot sebagai
intensitas fungsi energi, panjang gelombang (µm) atau bilangan gelombang.
FTIR paling umum digunakan untuk penentuan kuantitatif dan kualitatif senyawa
organik. Dalam penelitian kuantitatif, FTIR digunakan untuk menentukan
konsentrasi analit dalam sampel. FTIR sekarang digunakan untuk penelitian
kualitatif untuk menentukan gugus fungsi yang terkandung dalam sampel
kompleks (Dewi, 2021).
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
17
6. Neraca Digital
7. Statif dan Klem
18
3.3.3 Prosedur Adsorpsi
3.3.3.2 Prosedur Mengukur Pengaruh Ukuran dan Laju Alir Adsorben Terhadap
Kemampuan Menurunkan Kinetika Kekeruhan Minyak Jelantah
Prosedur mengukur pengaruh ukuran adsorben dan pengaruh massa
adsorben terhadap kekeruhan minyak jelantah adalah:
1. Sampel berupa minyak jelantah diambil sebanyak 100 mL, disaring, dan
dimasukkan ke dalam beaker glass.
2. Siapkan kolom adsorpsi dengan menyusun kapas dan adsorben tongkol
jagung sebanyak 3 gram dengan ukuran partikel 25 mesh.
3. Sampel dipompa ke dalam kolom adsorpsi dengan laju alir sebesar 5
mL/min, lalu diukur kekeruhannya menggunakan turbidimeter.
4. Ulangi prosedur 2 sampai 4 dengan variasi laju alir 10 mL/min dan 15
mL/min dengan variasi ukuran adsorben yaitu 50 dan 100 mesh.
5. Analisis terhadap adsorben yang memiliki daya jerap paling baik
menggunakan SEM-EDX dan minyak jelantah yang memiliki nilai
kekeruhan paling kecil menggunakan HPLC.
19
3.4 FLOWCHART PROSEDUR PENELITIAN
Mulai
Selesai
20
3.4.2 Flowchart Pembuatan Adsorben Tongkol Jagung
Mulai
Tongkol jagung dibersihkan dari kotoran dan dicuci dengan air hingga
pH pencucian netral
Selesai
21
3.4.3 Flowchart Mengukur Kekeruhan Minyak Jelantah Tanpa Adsorben
Mulai
Selesai
22
3.4.4 Flowchart Mengukur Pengaruh Ukuran Adsorben dan Pengaruh
Laju Alir Adsorben Terhadap Kekeruhan Minyak Jelantah
Mulai
Tidak
Dilakukan analisa terhadap adsorben menggunakan SEM-EDX dan
minyak jelantah yang memiliki nilai kekeruhan paling kecil
menggunakan HPLC
Selesai
23
DAFTAR PUSTAKA
Darwis, M., Edy, dan Subaedah. 2020. Pertumbuhan dan Produksi Benih Jagung
Tiga Varietas yang Telah Mengalami Penyimpanan Satu Bulan dan Enam
Bulan. Jurnal AGrotekMas 1(3): 52-57.
Putri, S. A., Asnawati, dan D. Indarti. 2019. Optimalisasi Adsorpsi Zat Warna
Rhodamin B pada Hemiselulosa Dalam Sistem Dinamis. Berkala Sainstek
7(1): 1-6.
Widayatno, T., T. Yuliawati, dan A. A. Susilo. 2017. Adsorpsi Logam Berat (Pb)
dari Limbah Cair dengan Adsorben Arang Bambu Aktif. Jurnal Teknologi
Bahan Alam 1(1): 17-23.
Zou, Y., J. Fu, Z. Chen, dan L. Ren. 2021. The Effect of Microstructure on
Mechanical Properties of Corn Cob. Micron 146: 1-7.
26