Anda di halaman 1dari 45

Ekonomi dan Pembiayaan

Untuk mengetahui kelayakan dan tingkat pendapatan dari suatu pabrik, berbagai
variabel digunakan sebagai pedoman untuk menentukan layak atau tidak suatu pabrik
didirikan berdasarkan segi ekonomi. Adapun variabel yang digunakan antara lain :
 Modal investasi / Capital Investment (CI)
 Biaya produksi total / Total Production Cost (TC)
 Waktu pengembalian modal / Pay out Time (POT)
 Marjin keuntungan / Profit Margin (PM)
 Laju pengembalian modal / Return on Investment (ROI)
 Titik impas / Break Even Point (BEP)
 Laju pengembalian internal / Internal Rate of Return (IRR)

Hal 3
Komponen

1. Modal A. Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)


Harga tanah 20.800.000.000

Investasi Harga bangunan


Harga alat terpasang (HAT)
16.131.500.000
53.478.496.045
Instrumentasi dan alat control 5.347.849.604
Biaya perpipaan 21.391.398.418
1.1 Modal Investasi Tetap /
Biaya insulasi 5.347.849.604
Fixed Capital Investment (FCI)
Biaya instalasi listrik 5.347.849.604
Biaya inventaris kantor 5.347.849.604
Biaya perlengkapan pemadam kebakaran 5.347.849.604
dan keamanan
Segala biaya yang diperlukan untuk
membeli peralatan pabrik yang Biaya sarana transportasi 5.335.000.000
pemakaiannya selama pabrik berproduksi Biaya pondasi 13.369.624.011
(Modal Investasi Tetap Langsung) dan biaya Biaya perluasan 10.695.699.209
pada saat pendirian pabrik (Modal Investasi Biaya lingkungan 2.673.924.802
Tetap Tak Langsung). Biaya konstruksi 13.369.624.011
Biaya kontingensi 13.369.624.011
Total 201.514.138.532

Hal 5
1. Modal
Investasi
B. Modal Investasi Tetap Tidak Langsung (MITTL)

Pra investasi 20.151.413.853

1.1 Modal Investasi Tetap / Engineering dan supervise 2.015.141.385


Fixed Capital Investment (FCI)
Biaya kontraktor 2.015.141.385

Biaya tak terduga 201.514.138

Total 24.383.210.762

Hal 5
1. Modal No Jenis Biaya Jumlah (Rp)

Investasi 1 Bahan baku proses dan utilitas 11,415,027,875,175.00

2 Kas 1,001,376.000.00

3 Piutang Dagang 177,443,745,247.15


1.2 Modal Kerja / Working 4 Start – up 158,128,144,506.07
Capital
Total 11,751,601,140,928.20
Total Modal Investasi = MIT + MK
= Rp 225,897,349,294 + Rp
Modal yang diperlukan untuk memulai
11,751,601,140,928.20
usaha sampai mampu menarik hasil
= Rp 11,977,498,490,222.60
penjualan dan memutar keuangannya.
Modal ini berasal dari :
Modal sendiri / saham-saham sebesar 60 % dari total modal investasi.
Pinjaman dari bank sebesar 40 % dari total modal investasi.

Hal 5
Modal Investasi Langsung (MITL)

A. Modal Pembelian Tanah dan Lokasi Pabrik

Luas tanah seluruhnya = 26000 m2

Harga tanah pada lokasi pabrik berkisar Rp 800.000/m2.

Harga tanah seluruhnya = 26000m2 × Rp800.000/m2

= Rp 20.800.000.000,-

Biaya perataan tanah diperkirakan 20%

Biaya perataan tanah = 0,2 x Rp20.800.000.000,-

= Rp 4.160.000.000,-

Maka modal untuk pembelian tanah adalah Rp 24.960.000.000,-


Modal Investasi Langsung (MITL)
B. Perincian Harga Bangunan dan Sarana Lainnya
Tabel 2.1 Perincian Harga Bangunan dan Sarana Lainnya
No Nama Bangunan Luas Harga/m2 Harga 11 Pemadam kebakaran 80 500.000 40.000.000
12 Kantin 120 300.000 36.000.000
1 Areal proses 7.000 1.000.000 7.000.000.000
13 Perpustakaan 80 700.000 56.000.000
2 Areal produk 2.000 800.000 1.600.000.000
14 Parkir 200 200.000 40.000.000
3 Bengkel 200 1.000.000 200.000.000 15 Perkantoran 300 800.000 240.000.000

4 Areal bahan baku 3.000 700.000 2.100.000.000 16 Daerah perluasan 6.000 300.000 1.800.000.000
17 Pos keamanan 40 350.000 14.000.000
5 Pengolahan limbah 1.000 400.000 400.000.000
18 Tempat ibadah 80 400.000 32.000.000
6 Laboratorium 100 1.200.000 120.000.000
19 Poliklinik 50 600.000 30.000.000
7 Stasiun operator 100 900.000 90.000.000 20 Mess karyawan 1.000 750.000 750.000.000
21 Taman 200 100.000 20.000.000
8 Pengolahan air 3.000 250.000 750.000.000
22 Jalan 870 250.000 217.500.000
9 Ruang boiler 100 1.000.000 100.000.000
23 Aula 80 200.000 16.000.000
10 Pembangkit listrik 400 1.200.000 480.000.000 Total 26.000 16.131.500.000
Modal Investasi Langsung (MITL)
C. Perincian Harga Peralatan
Tabel 2.2 Harga Indeks Marshall dan Swift
Tahun (X1) Indeks (Y1) n X12 Y12 X 1Y 1
1987 814 1 3.948.169 662.596 1.617.418
1988 852 2 3.952.144 725.904 1.693.776
1989 895 3 3.956.121 801.025 1.780.155
1990 915 4 3.960.100 837.403 1.821.049
1991 931 5 3.964.081 866.016 1.852.825
1992 943 6 3.968.064 889.438 1.878.655
1993 964 7 3.972.049 929.682 1.921.651
1994 993 8 3.976.036 986.844 1.980.840
1995 1.028 9 3.980.025 1.055.756 2.049.863
1996 1.039 10 3.984.016 1.079.729 2.074.044
1997 1.057 11 3.988.009 1.116.826 2.110.430
1998 1.062 12 3.992.004 1.127.632 2.121.676
1999 1.068 13 3.996.001 1.141.265 2.135.532
2000 1.089 14 4.000.000 1.185.921 2.178.000
2001 1.096 15 4.004.001 1.196.617 2.188.894
2002 1.103 16 4.008.004 1.215.506 2.207.205
Total 11.573 63.648.824 15.818.164 31.612.011
Modal Investasi Langsung (MITL)

Indeks Harga Marshall dan Swift


1,200

1,150 Y = 18,7226x – 36351,92


f(x) = 18.7608823529412 x − 36428.0548529412
1,100 R² = 0.962692638132555 Dimana:
1,050
Y = Indeks harga pada tahun yang diinginkan
1,000
X = Tahun yang diinginkan
950

900 Dengan menggunakan persamaan tersebut diperoleh harga indeks tahun 2009
850 sebagai berikut.

800 Y2009 = 18,7226(2009) – 36351,92


750
Y2009 = 1243,0608
700
1,986 1,988 1,990 1,992 1,994 1,996 1,998 2,000 2,002
Modal Investasi Langsung (MITL)
Harga peralatan dapat ditemukan dengan persamaan berikut.

Dimana:

Cx = Harga peralatan pada tahun 2009

Cy = Harga peralatan pada tahun dan kapasitas yang tersedia

X1 = Kapasitas alat yang tersedia

X2 = Kapasitas alat yang diinginkan

Ix = Indeks harga pada tahun 2009

Iy = Indeks harga pada tahun yang tersedia


m = Faktor eksponensial
Modal Investasi Langsung (MITL)
Contoh Perhitungan Estimasi Harga Peralatan:
Tangki Penyimpanan Molase (T-101)
X2 = 3.986,178 m3
X1 = 3,8 m3
Cy = US$3.300 (Perry dkk., 1999)
Ix 2009 = 1243,0608
Iy 2002 = 1102,5
m = 0,3
Maka,
Modal Investasi Langsung (MITL)
Tabel 2.3 Perkiraan Harga Peralatan Proses
No Kode Alat Nama Alat Kapasitas Jumlah Total Harga

1 TP-101 Tangki Penampung Molase 3.986,18 2 758.182.140

2 P-101 Pompa Molase 0,75 1 10.486.632

3 SC-101 Screening 23,1147 2 231.935.278

4 P-102 Pompa Screening 0,75 1 10.486.632

5 P-103 Pompa Air 1,5 1 12.910.559

6 R-101 Reaktor 134,8307 1 511.569.161

7 P-104 Pompa Reaktor 2,25 1 14.580.500

8 ST-101 Tangki Sterilisasi 145,2199 1 789.138.799

9 P-105 Pompa Sterilisasi 2,25 1 14.580.500

10 C-101 Cooler 145,2199 1 195.163.359


Modal Investasi Langsung (MITL)
11 P-106 Pompa Cooler 2,25 1 14.580.500
12 F-101 Fermentor 4547,4029 6 2.217.555.952
13 P-107 Pompa Fermentor 3 1 15.894.763
14 T-102 Tangki Penampung Etanol 151,58 1 142.157.284
15 P-108 Pompa Tangki Etanol 3 1 15.894.763
16 Fp-101 Filter Press 208092 1 804.172.389
17 P-109 Pompa Filter Press 2 1 14.074.296
18 P-110 Pompa Filter Press 0,25 1 7.542.228
19 HE Heater 248227 10 11.182.622.164
19 P-111 Pompa Heater 2 1 14.074.296
20 MD-101 Menara Distilasi 60 1 80.529.871
21 P-112 Pompa Etanol 0,5 1 9.285.572
22 T-103 Tangki Peyimpan Etanol 3379 1 269.865.945
23 P-113 Pompa Bottom Produk 1,5 1 12.910.559
Total Total 17.350.194.143
Modal Investasi Langsung (MITL)
Tabel 2.4 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas
No Kode Alat Nama Alat Kapasitas Jumlah Total Harga

1 PU-101 Pompa Air Sungai 115 4 189.839.689

3 PU-102 Pompa Bak Penampung 90 4 176.380.437

4 TPU-101 Tangki Pelarutan Alum 98,236 1 124.812.404

5 PU-103 Pompa Larutan Alumunium Sulfat 0,1 1 5.729.512

6 TPU-102 Tangki Pelarutan Soda Abu 54,4861 1 104.583.282

7 PU-104 Pompa Larutan Soda Abu 0,1 1 5.729.512

8 CL Clarifier 3992 1 379.257.089

9 PU-105 Pompa Clarifier 90 4 176.380.437

10 SF Tangki Sand Filter 4790 1 400.568.876

11 PU-106 Pompa Tangki Sand Filter 90 4 176.380.437

12 MA Menara Air 4790 1 400.568.876

13 TPU-106 Tangki Pelarutan Natrium Klorida 21,7976 1 79.450.960

14 PU-110 Pompa Larutan Natrium Klorida 0,1 1 5.729.512


Modal Investasi Langsung (MITL)

15 CE Cation Exchanger 4526 1 150.000.000


16 PU-111 Pompa Cation Exchanger 83 4 172.147.646

17 TPU-107 Tangki pelarutan Natrium Hidroksida 5,3418 1 52.105.412

18 PU-112 Pompa Larutan Natrium Hidroksida 0,1 1 5.729.512


19 PU-113 Pompa Anion Exchanger 83 4 172.147.646
20 CE Cation Exchanger 4526 1 150.000.000
21 PU-115 Pompa Air Umpan Ketel 83 4 172.147.646
22 DE Deaerator 4526 1 393.813.784
23 PU-114 Pompa Deaerator 83 4 172.147.646
24 KU Ketel Uap 1 750.000.000
Tangki Penampungan Air Pendigin
25 TPU-103 573,7 1 21.192.491
Bekas
Modal Investasi Langsung (MITL)

26 CT Menara Air Pendingin 1 500.000


27 TPU-104 Tangki Pelarutan Kaporit 0,0175 1 9.364.573
28 PU-108 Pompa Larutan Kaporit 0,1 1 5.729.512
29 TPU-109 Tangki Penampungan Air Domestik 42,4111 97.010.872
Total 4.549.447.763

Total harga peralatan proses dan utilitas = Rp17.350.194.143 + Rp4.549.447.763

= Rp21.899.641.906
2.
Jenis Biaya Jumlah
Biaya Produksi Total /
(Rp.)
Total Production Cost
Bunga pinjaman bank 718.649.909.413

Biaya depresiasi dan amortisasi 19.622.527.477

2.1 Biaya Tetap / Fixed Cost (FC) Biaya tetap perawatan 11.772.779.288

Biaya tambahan (POC) 45.179.469.858

biaya yang tidak tergantung dari Biaya administrasi umum 4.517.946.985


jumlah produksi
Biaya pemasaran dan distribusi 4.517.946.985

Biaya asuransi 2.277.083.892

Kiki Fransiska - Tugas Presentasi Individu Pajak bumi dan bangunan 10.392.000
Hal 4
2.
Biaya Produksi Total / Jenis Biaya Jumlah (Rp.)

Biaya variabel pemasaran 451.794.698


Total Production Cost
Biaya variabel perawatan 1.177.277.928
2.2 Biaya Variabel / Variable Cost
(VC) Biaya variabel lainnya 1.177.277.928

Total 2.806.350.556

Biaya yang jumlahnya tergantung Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
pada jumlah produksi. = Rp 812,242,002,888.40,- +
Rp 2,806,350,556.23,-
= Rp 815,048,353,444.62,-

Hal 5
Analisa Aspek Ekonomi
Biaya produksi total adalah merupakan semua biaya yang digunakan
 Profit Margin (PM)
Merupakan persentase yang menunjukkan perbandingan antara keuntungan sebelum pajak penghasilan dengan total
penjualan.
PM = 80,86 %
 Break Event Point (BEP)
Merupakan titik keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran.
BEP = 19,09 %
 Return on Investment (ROI)
Merupakan pengembalian modal tiap tahun.
ROI = 20,13%

Hal 6
Analisa Aspek Ekonomi
 Pay Out Time (POT)
Merupakan jangka waktu pengembalian modal dengan asumsi bahwa pabrik beroperasi dengan kapasitas penuh tiap
tahun.
POT = 4,97 tahun
 Return on Network (RON)
Return on network merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan modal sendiri.
RON = 14,37%
 Internal Rate of Return (IRR)
Merupakan persentase yang menggambarkan keuntungan rata-rata bunga pertahunnya dari semua pengeluaran yang
dilakukan mulai dari tahap awal pendirian sampai pada usaha itu sendiri. Kelayakan tercapai bila IRR lebih besar
dibandingkan tingkat suku bunga yang dipakai dalam pengembalian pinjaman ke bank. IRR pada perhitungan
menunjukkan 36,012% sedangkan bunga pinjaman bank sebesar 20 %, berarti pabrik pembuatan bioetanol ini layak
didirikan.
Persediaan Bahan
Baku Proses
Molase
Kebutuhan = 45.667,80 kg/jam
Harga = Rp 800/kg
Harga total = 90 x 24 x 45,667.80 kg/jam x Rp 800/kg
= Rp 78.913.958.400.,-

Asam sulfat
Kebutuhan = 0.1283 kg/jam
Harga = Rp 125000/kg (PT. Dipa Pharmalab Intersain. 2009)
Harga total = 90 x 24 x 0.1283 kg/jam x 125000 /kg
= Rp 34.641.000,-
Persediaan Bahan
Baku Proses
Ammonium sulfat
Kebutuhan = 8.781,8378 kg/ 30 jam
Harga = Rp 25.000/kg (PT. Dipa Pharmalab Intersain. 2009)
Harga total = 72 jam x 8.781,8378 kg x Rp 25.000 /kg
= Rp 658.637.775.,
Total harga bahan baku proses = Rp 79.607.237.175
Persediaan Bahan
Baku Utilitas
Alum
Kebutuhan = 199.25 kg/jam
Harga = Rp 4.000/kg (PT. Dipa Pharmalab Intersain. 2009)
Harga total = 90 x 24 x 199,25 x Rp 4000/kg
= Rp 19.678.464,-
Soda abu
Kebutuhan = 1,2299 kg/jam
Harga = Rp 7.500 /kg
Harga total = 90 x 24 x 1,2299 kg/jam x Rp 7.500/kg
= Rp1.721.520.000.,-
Persediaan Bahan
Baku Utilitas
Kaporit
Kebutuhan = 0,006 kg/jam
Harga = Rp 6.000 /kg (PT. Dipa Pharmalab Intersain. 2009)
Harga total = 90 x 24 x 0,006 kg/jam x Rp 6.000/kg
= Rp 77.760
NaOH
Kebutuhan = 9,39 kg/jam Harga = Rp 10.000 /kg (PT. Dipa
Pharmalab Intersain. 2009)
Harga total = 90 x 9,39 x 24 x Rp 10.000/kg
= Rp 8.446.680.,-
Persediaan Bahan
Baku Utilitas
NaCl
Kebutuhan = 19,87 kg/jam
Harga = Rp 5.000 /kg
Harga total = 90 x 24 x 19,87 x Rp 5.000/kg Total harga bahan baku utilitas
= Rp 214.563.600,- = Rp 11.335.420.638,000.,-
Solar
Kebutuhan = 1.049.234,54 liter/jam Total harga bahan baku proses dan
Harga = Rp 5.000 /liter utilitas = Rp 11.415.027.875.175.,-
Harga total = 90 x 1.049.234,54 x Rp 5.000/liter
= Rp 11.331.733.010.400.,-
KAS
1. Gaji Pegawai

Total gaji pegawai selama 1 bulan


= Rp 294.000.000

Total gaji pegawai selama 3 bulan


= Rp 882.000.000,

2. Biaya Administrasi Umum


Diperkirakan 5% dari gaji pegawai

= 0,05 x Rp 882.000.000,-

= Rp 44.100.000,-

Hal 5
Kas
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebagai dasar pengenaan PBB
3. Biaya Pemasaran = Rp 2.600.000.000 + 7.800.000.000

Diperkirakan 5% dari gaji = Rp 10.400.000.000,-


pegawai NJOP tidak kena pajak = Rp 8.000.000 (Perda Sumatera Utara 2004)
= 0,05 x 882.000.000,- NJOP untuk perhitungan PBB = Rp 10.400.000.000 – Rp 8.000.000
= Rp 44.100.000,- = Rp 10.392.000.000,-
Nilai Jual kena Pajak = 20% x Rp 10.392.000.000,-
4. Pajak Bumi dan = Rp 2.078.400.000,-
Bangunan Pajak Bumi dan Bangunan yang Terutang = 0,5% x Rp 2.078.400.000,-
= Rp 10.392.00
Menurut UU No 20 Tahun 2004
Pajak terutang 3 bulan = Rp
Objek Pajak Luas (m )
2
NJOP (Rp)
31.176.000,-
Per Jumlah
Bumi 26000 100.000 2.600.000.000
Bangunan 26000 300.000 7.800.000.000
Biaya Start - Up

Diperkirakan 35% dari Modal Investasi Tetap


(Peters&Timmerhaus 2004)
= 0,35 x Rp 225.897.349.294,-
= Rp 158.128.144.506,-

Bunga Pinjaman Bank

PD = X HPT
Dimana : PD = piutang dagang
IP = jangka waktu kredit yang diberikan
(3 bulan)
IPT = hasil penjualan tahunan
Perincian Modal Kerja

Total Modal Investasi = MIT + MK


= Rp 225.897.349.294 + Rp 11.751.601.140.928
= Rp 11.977.498.490.222,-
1. Modal sendiri = 60 % dari total modal investasi
= 0,6 x Rp 11.977.498.490.222,-
= Rp 7.186.499.094.133,-
2. Pinjaman dari bank
= Rp 11.977.498.490.222 - Rp 7.186.499.094.133
= Rp 4.790.999.396.089
Biaya Produksi
Total
1. Biaya tetap (Fixed Cost)

Gaji Tetap Karyawan Bunga Pinjaman Bank

Diperkirakan 15% dari modal pinjaman


Gaji tetap karyawan selama setahun bank
= 0,15 x Rp 4.790.999.396.089,-
= Rp 1.176.000.00,-
= Rp 718.649.909.413,-
Depresiasi dan Amortisasi

Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol. Dengan rumus:

D=

Dimana : D = depresiasi per tahun

P = harga awal peralatan

L = harga akhir peralatan

n = umur peralatan
Semua modal investasi tetap langsung (MITL). kecuali tanah mengalami penyusutan yang
disebut depresiasi. sedang modal investasi tetap tidak langsung (MITTL) juga mengalami
penyusutan yang disebut amortisasi.

Biaya amortisasi diperkirakan 30% dari MITTL. sehingga Amortisasi = 0,3 x Rp


24.383.210.762,-
= Rp 7.314.963.228,-
Biaya Tetap
Perawatan
Total biaya depresiasi dan
amortisasi
= Rp 7.314.963.228 + Rp
12.307.564.249,-
= Rp 19.622.527.477,-
Biaya Tetap
Perawatan
Perawatan mesin
dan alat-alat proses Perawatan bangunan Perawatan kendaraan

Diperkirakan 10% dari HPT Diperkirakan 10% dari Diperkirakan 10% dari
= 0,1 x Rp 53.238.046.048,- harga bangunan harga kendaraan
= Rp5.323.804.604,- = 0,1 x Rp 16.131.500.000.,- = 0,1 x Rp 5.335.000.000,-
= Rp 1.613.150.000,- = Rp 533.500.000,-

Perawatan instrumentasi dan alat


kontrol Perawatan perpipaan Perawatan instalasi listrik

Diperkirakan 10% dari Diperkirakan 10% dari Diperkirakan 10% dari


harga instrumentasi dan harga perpipaan harga instalasi listrik
alat kontrol = 0,1 x Rp 21.391.398.418,- = 0,1 x Rp 5.323.804.604,-
= 0,1 x Rp 5.323.804.604,- = Rp 2.139.139.842,- = Rp532.380.460,-
= Rp532.380.460,-
Biaya Tetap Perawatan

Perawatan inventaris kantor Perawatan Kebakaran

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur


Diperkirakanadipiscing
10% darielit.
harga Diperkirakan 10% dari harga
inventaris kantor Perlengkapan kebakaran
= 0,1 x Rp 5.323.804.604,- = 0,1 x Rp 5.323.804.604,-
= Rp532.380.460,- = Rp532.380.460,-

TOTAL BIAYA TETAP PERAWATAN : 11.772.779.288,-


Total biaya tetap keseluruhan :

Rp 812.242.002.888,-
BIAYA VARIABEL
A. Biaya variable pemasaran Diperkirakan 10% dari biaya tetap pemasaran
= 0,1 x Rp 4.517.946.986,-
= Rp 451.794.698,-

Diperkirakan 10% dari biaya tetap perawatan


B. Biaya variable perawatan
= 0,1 x Rp 11.772.779.288,-
= Rp 1.177.277.928,-

Diperkirakan 10% dari biaya tetap


C. Biaya variable lainnya
= 0,1 x Rp 11.772.779.288,-
= Rp 1.177.277.928,-,-

Total Biaya Variabel = Rp 2.806.350.556,-


Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel

= Rp 812.242.002.888,- + Rp 2.806.350.556,-

= Rp 815.048.353.444,-
Perkiraan laba/rugi perusahaan
Berdasarkan Pasal 21 Undang-Undang No.17 tahun 2000
Perincian pajak penghasilan (PPh) terhutang :
tentang Pajak Penghasilan (PPh) adalah :
10 % x Rp.50.000.000 = Rp. 5.000.000
15 % x Rp.100.000.000 - Rp. 50.000.000 = Rp. 7.500.000
Jumlah Penghasilan Kena Pajak Tarif 30 % x 3.443.601.532.486,- Rp. 100.000.000 = Rp 1.032.980.459.746
(%)
Total pajak penghasilan (PPh) = Rp 1.032.992.959.746,-
Sampai dengan Rp.50.000.000.- 10

Laba Setelah Pajak


Laba setelah pajak = laba sebelum pajak – PPh
Diatas Rp.50.000.000.- sampai dengan
15 = Rp 3.443.601.532.486 - Rp. 1.032.992.959.746
Rp.100.000.000.-
= Rp 2.410.608.572.740

Diatas Rp.100.000.000.- 30
ANALSIS EKONOMI
• Net Profit Margin
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba
bersih atas penjualan bersih.

• Hasil penjualan Etanol tahunan


= 16.899,40 liter /jam x 24 jam/hari x 300 hari/tahun x Rp 35.000/liter
= Rp 4.258.649.885.931,-
• Total biaya produksi
= Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 812.242.002.888,- + Rp 2.806.350.556,-
= Rp 815.048.353.444,-
• Laba sebelum pajak = total penjualan – total biaya produksi
= Rp4.258.649.885.932-Rp815.048.353.444
= Rp3.443.601.532.486
• Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP) merupakan suatu kondisi perusahaan yang mana dalam
operasionalnya tidak mendapat keuntungan dan juga tidak menderita kerugian.
Dengan kata lain, antara pendapatan dan biaya pada kondisi yang sama, sehingga
labanya adalah nol.

BEP = x 100%

BEP = x 100%

= 10,09%
• Return On Investement (ROI)
Return on investment atau return on asset adalah hasil pengembalian investasi.
Rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen
dalam mengelola investasinya.

• Laba Setelah Pajak = Laba sebelum pajak – PPh ROI = x 100%


= Rp 3.443.601.532.486 - Rp. 1.032.992.959.746
= Rp 2.410.608.572.740 ROI = x 100%

• Total Modal Investasi = MIT + MK = 20,13%


= Rp225,897,349,294 + Rp 11,751,601,140,928.20
= Rp 11,977,498,490,222.60,-
• Pay Out Time (POT)
POT adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan fixed capital
investment berdasarkan profit yang diperoleh. Besarnya POT pabrik yang beresiko
tinggi sebelum pajak adalah maksimal 2 tahun.

POT = 1/(ROI ) x 100%


POT = 1/(20,13 ) x 100%
= 4,97 tahun
• Return on Network (RON)
Return on network merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan modal
sendiri.
• Laba Setelah Pajak = Laba sebelum pajak – PPh
= Rp 3.443.601.532.486 - Rp. 1.032.992.959.746
= Rp 2.410.608.572.740
• Modal sendiri = 60 % dari total modal investasi
= 0,6 x Rp 11.977.498.490.222,-
= Rp 7.186.499.094.133,-

RON = x 100%
RON = x 100%

= 14,37%
• Internal Rate of Return (IRR)
Internal rate of return (IRR) merupakan
presentase yang menggambarkan
keuntungan rata - rata bunga pertahun
dari semua pengeluaran dan pemasukan.
Apabila IRR ternyata lebih besar dari
bunga rill yang berlaku. maka pabrik
akan menguntungkan. tetapi bila IRR
lebih kecil dari bunga rill yang berlaku
maka pabrik dianggap rugi.

Dari perhitungan diatas diperoleh IRR = 36%. Sehingga


pabrik akan menguntungkan karena lebih besar dari bunga
pinjaman bank saat ini yaitu sebesar 20% (Bank Indonesia.
2009).
DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, R. 2009. Pembuatan Bioetanol dari Molase


dengan Kapasitas 96.000 Ton/Tahun. Tugas Akhir.
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Medan
Terima Kasih

Kelompok 4

Anda mungkin juga menyukai