Laporan Media Pembelajaran Kipas Angin Mini PDF
Laporan Media Pembelajaran Kipas Angin Mini PDF
Disusun oleh
Nama : Magda Laudiyah Okta Lieva
NPM : A1E012023
Semester :4
Dosen Pembimbing
Eko Risdianto, S.Si, M.Cs
Alhamdulillah puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat
dan karunia-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada saya sehingga saya bisa
menyelesaikan laporan media pembelajaran ini dengan judul “Pembuatan Kipas
Angin Mini Sebagai Aplikasi Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi
Gerak”.
Tentunya selama penulisan laporan ini, saya mendapat beberapa masukan,
bimbingan, kritikan dan saran dari berbagai pihak, untuk itu saya menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan dan dukungan yang telah
diberikan.
Saya menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran dari para pembaca
sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan berguna untuk kita semua terutama bagi saya pribadi. Atas
perhatianya saya mengucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
GAMBAR
Gambar 3.5 Kabel dihubungkan pada baterai, motor DC, stop kontak ................ 38
TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dan akses ke sekolah tersebut menjadi alasan bahwa sarana dan prasarana di
sekolah kurang memadai. Selain itu masalah lainnya yaitu terkadang mata
pelajaran fisika ini merupakan momok yang menakutkan bagi sebagian
siswa, sebenarnya banyak materi pelajaran dalam fisika yang
menyenangkan namun terkadang siswa sulit untuk membayangi ilustrasi-
ilustrasi yang diberikan oleh guru. Karena ilmu fisika ini sangat erat
kaitannya dengan fenomena-fenomena secara langsung yang sering kali
terjadi di lingkungan alam kita, ataupun pengaplikasian materi pelajaran
fisika bisa dijumpai langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa solusi-solusi yang dapat dilakukan dari masalah diatas
yaitu dalam proses pembelajaran banyak sekali media atau alat peraga yang
dapat digunakan seperti alat peraga sederhana ataupun menggunakan PC
atau komputer. Jika kita menggunakan teknologi komputer kita dapat
menggunakan aplikasi seperti power point, flash dan masih banyak lainnya,
sedangkan jika kita menggunakan alat peraga sederhana, kita membuat
secara langsung dengan menggunakan alat dan bahan yang sederhana.
Dengan adanya beberapa pilihan diatas, solusi yang lebih menarik
yaitu dengan membuat media pembelajaran dalam bentuk alat peraga
sederhana yang tentunya berkaitan dengan fisika dalam kehidupan sehari-
hari. Cara ini tentunya dapat menarik minat siswa karena menggunakan alat
peraga yang secara langsung ditunjukkan didepan siswa dan juga dengan
adanya alat peraga sederhana ini dapat memudahkan guru dalam
menyampaikan materi pelajaran fisika kepada siswa. Alat peraga sederhana
ini merupakan contoh nyata yang disajikan didepan siswa, dengan adanya
bantuan alat peraga sederhana ini kita dapat membuat pembelajaran lebih
interaktif, siswa pun tertarik untuk belajar, belajar pun menjadi tidak
membosankan, menjadi lebih mudah serta menyenangkan dan
mempermudah dalam penyampaian materi pelajaran salah satunya seperti
materi pelajaran fisika yang berkaitan dengan perubahan energi yang dapat
di aplikasikan pada alat peraga sederhana yaitu kipas angin mini, untuk
membuktikan terjadi adanya perubahan energi listrik menjadi energi gerak
sehingga baling-baling kipas angin mini tersebut dapat bergerak.
3
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan kipas angin mini dalam pembelajaran fisika
yaitu dengan alat peraga kipas angin mini ini mampu membuktikan
mengenai konsep dan proses perubahan energi listrik menjadi energi gerak
pada aplikasi kipas angin.
1.3. Manfaat
1. Alat peraga sederhana “kipas angin mini” digunakan sebagai alat peraga
yang dapat membantu siswa dalam pembelajaran dikelas.
2. Kipas angin mini ini dapat memberikan pemahaman kepada siswa
mengenai proses perubahan energi listrik menjadi energi gerak.
3. Siswa dapat lebih mudah memahami materi tentang perubahan energi
listrik menjadi energi gerak dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada
kipas angin.
4
5
menyajikan pesan, bagaimana suara dan atau gambar itu diterima, apakah
melalui penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau
telekomunikasi.
1. Klasifikasi media pembelajaran menurut Rudy Bretz
Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur
pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan
gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar
(telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan demikian,
media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1)
media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio
semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi
gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.
2. Klasifikasi media pembelajaran menurut Sudjana dan Ahmad Rifa’i
Sudjana dan Ahmad Rifa’i membedakan atau
mengklasifikasikan media ke dalam empat kelompok, yaitu media
grafis (dua dimensi), misalnya gambar, foto, dan grafik. Media tiga
dimensi, misalnya model susun dan model kerja. Media proyeksi,
misalnya OHP dan media lingkungan (alam).
3. Klasifikasi media pembelajaran menurut R. Murry Thomas
Menurut R. Murry Thomas media diklasifikasikan berdasarkan
jenjang pengalaman yaitu, (1) Pengalaman dari benda asli (reliefe
experience), misalnya bola, (2) Pengalaman dari benda tiruan
(sudstitude of reliefe experience) misalnya gambar dan foto, (3)
Pengalaman dari kata-kata (word only), misalnya buku dan program
radio.
4. Klasifikasi media pembelajaran menurut Soeparno
a. Klasifikasi media berdasarkan karakteristiknya, dibedakan menjadi:
(a) media yang memiliki karakteristik tunggal, misalnya radio, (b)
media yang memiliki karakteristik ganda, misalnya film dan TV.
b. Klasifikasi media berdasarkan dimensi presentasi, yang dibedakan
menjadi: (a) Lama presentasi yaitu presentasi sekilas, misalnya
TV, dan presentasi tak sekilas, misalnya OHP. (b) sifat presentasi
11
karton atau bisa juga buffalo paper, harga kertas ini relatif murah.
Selain kertas bahan lain yang dibutuhkan untuk flipchart adalah
kayu untuk penyangga dan alas penyangga kertas yang dapat di
buat dari bahan kayu lapis (triplek).
4) Mudah di bawa kemana-mana. Flipchart hanya berukuran 60
sampai 90 cm jadi mudah untuk di bawa ketempat yang
dibutuhkan. Untuk mempermudah pemindahan, kertas dapat di
gulung namun harus di bentuk menjadi gulungan bulat sehingga
tidak merusak kertas.
5) Meningkatkan aktifitas belajar siswa, flipchart dapat mengaktifkan
siswa dalam bentuk lembaran-lembaran kertas kosong yang siap di
isi pesan pembelajaran. Flipchart cocok digunakan dalam bentuk
penugasan secara individu maupun kelompok misalnya diskusi
kelompok, merumuskan sesuatu dan lain-lain. Siswa dapat aktif
menuangkan ide dan gagasannya dalam flipchart tersebut kemudian
dipresentasikan di depan guru dan siswa yang lain.
2. Flash Card
Flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu
bergambar yang berukuran 25x30 cm. Gambar-gambarnya dibuat
menggunakan tangan atau foto atau manfaat gambar atau foto yang
sudah ada di tempelkan pada lembaran-lembaran flashcard. Gambar-
gambar yang ada pada flashcard merupakan rangkaian pesan yang di
sajikan dengan keterangan setiap gambar yang di cantumkan pada bagian
belakangnya.
a. Kelebihan flashcard
1) Mudah di bawa-bawa dengan ukuran yang kecil flashcard dapat
disimpan di tas bahkan disaku, sehinga tidak membutuhkan ruang
yang luas, dapat di gunakan di mana saja, di kelas ataupun di luar
kelas.
2) Praktis di lihat dari cara pembuatan dan penggunaannya, media
flashcard sangat peraktis, dalam mengunakan media ini guru tidak
perlu memiliki keahlian khusus, media ini tidak perlu juga
membutuhkan listrik.
15
3. Flanelgraf
Flanelgraf adalah media pembelajaran yang berupa guntingan-
guntingan gambar atau tulisan yang pada bagian belakangnya di lapisi
ampelas. Guntingan gambar tersebut di tempelkan pada papan yang
17
4. Prosedur pengembangan
a. Identifikasi program
b. Mengumpulkan materi
c. Pengerjaan pembuatan slide di power point
d. Lakukan review program
e. Tampilkan
a. Membuka program.
b. Membuat Sebuah Slide.
c. Menambahkan slide baru.
d. Memasukkan picture.
e. Memberi warna teks.
f. Membuat animasi teks.
g. Memberi background pada tampilan slide.
h. Masukkan gambar dengan teknik insert.
i. Masukkan video dengan teknik insert.
j. Membuat hyperlink pada media presentasi.
6. Kelemahan media presentasi ini disajikan hanya dalam bentuk teks dan
kebanyakan hanya berbentuk animasi-animasi gambar saja. Sedangkan
kelebihannya ini bahan materi-materinya mudah didapat dan
pembuatannya tidak terlalu rumit sehingga tidak terlalu banyak
mengeluarkan biaya pembuatannya.
3. Internet
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan
siswa untuk belajar secara mandiri. Para siswa dapat mengakses secara
online dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan
sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman,
laporan, data statistik. Informasi yang diberikan server-computers itu
dapat berasal dari commercial businesses (com), goverment services
(gov), nonprofit organizations (org), educational institutions (edu), atau
artistic and cultural groups (arts). Siswa dan guru tidak perlu hadir
secara fisik di kelas, karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan
mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara
mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online. Siswa
dapat saling berkirim e-mail (electronic mail) untuk mendiskusikan
bahan ajar. Selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab
25
4. CD Multimedia Interaktif
CD interaktif dapat digunakan pada pembelajaran di sekolah sebab
cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa terutama komputer.
Terdapat dua istilah dalam perkembangan CD interaktif ini yaitu
Computer Based Instruction (CBI) dan Computer Assisted Instruction
(CAI). Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multimedia terdapat
unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video,
teks dan grafis. Beberapa model multimedia interaktif di antaranya :
a. Model Tutorial Adalah pembelajaran melalui komputer dimana siswa
dikondisikan untuk mengikuti alur pembelajaran yang sudah
terprogram dengan penyajian materi dan latihan soal. Tutorial berisi
tujuan, materi, dan evaluasi. Dimana tujuan model tutorial ini adalah
memberikan kepuasan atau pemahaman secara tuntas (materi
learning) kepada siswa mengenai materi pelajaran yang dipelajari.
b. Model drill merupakan satu teknik pemeblajaran berbantuan komputer
yang bertujuan untuk memberikan pengalaman-pengalaman belajar
diri siswa melalui penyediaan latihan-latihan soal untuk menguji
penampilan siswa melalui kecepatan menyelesaikan soal latihan yang
disediakan oleh program.
Secara umum terdapat tiga langkah utama dalam memproduksi model
drill yakni :
1) Membuat desain program multimedia interaktif model drill dengan
menganalisis kurikulum sehingga menghasilkan (Satpel) untuk
dituangkan kedalam garis besar program media (GBPM).
2) Membuat flowchart program pembelajaran model drill dan
storyboard multimedia interaktif model drill.
3) Programing menggunakan perangkat komputer sebagai peralatan
utama dengan melibatkan software dan hardware yang sesuai.
26
(2)
Dimana :
m = massa suatu benda (kg)
v = kecepatan gerak benda (m/s)
(3)
Dimana :
Ek = energi kinetik
m = massa benda
v = kecepatan benda
1 Baling-baling 1
3 Baterai masing- 2
masing 1,5 v
4 Mini motor 1
33
34
7 Pemotong pipa 1
8 Gergaji besi 1
9 Gunting 1
35
10 Stop kontak 1
11 Tutup botol 1
minuman dan
penahan
12
Alat solder 1
3.6.3. Rangkailah pipa pvc Elbow, pipa T, pipa L, dan beberapa potong
pipa lurus menjadi dasar kipas dan batang atau tiang kipas.
Batang penyanggah
kipas
Rangk
aian
dasar
(a) (b) kipas
Gambar 3.3 (a) dan (b) Rangkaian Pipa angin
Dasar
kipas
angin
3.6.5. Tetapi sebelum dipasang batang kipas, Siapkan kabel merah dan
hitam kurang lebih setengah meter, motor DC, stop kontak, dan
baterai, lalu kabel tersebut dihubungkan ke baterai, stop kontak, dan
motor DC, dengan catatan kabel merah untuk kutub positif dan
hitam untuk kutub negatif. Bahan-bahan yang sudah dirangkai tadi
masukkan ke dalam batang pipa dengan urutan antara lain masukkan
batera terlebih dahulu dan lalu pasang stop kontak.
Gambar 3.5 kabel dihubungkan pada baterai, motor DC, Stop kontak
39
3.6.7. Pasangkan stop kontak pada pinggir pipa, pinggir pipa sebelumnya
telah digergaji.
(a)
(b)
3.6.9. Beri tutup motor yang diambil pada tutup minuman yang telah
dilubangi agar ujung motor bisa masuk.
4.1 Hasil
Gambar alat peraga yang telah dicapai pada hasil akhir pembuatan alat
peraga kipas angin mini ini adalah sebagai berikut :
4.2. Pembahasan
Alat peraga sederhana kipas angin mini ini dibuat dengan alat dan
bahan diantaranya adalah baling-baling kipas, motor DC atau dynamo, kabel
merah dan hitam, baterai, stop kontak, tutup botol dan puli penahan,
gunting, pipa PVC lurus, pipa elbow atau pipa siku, pipa T, gergaji besi, dan
alat solder. Adapun mengenai penjelasan alat dan bahan yang digunakan
pada pembuatan kipas angin mini ini adalah baling-baling kipas yang
digunakan terbuat dari bahan seng yang tipis. Motor DC atau dynamo
diambil dari motor DC pada mainan mobil anak-anak. Kabel merah dan
hitam yang digunakan itu bagian di dalamnya yaitu berupa kawat tembaga.
Baterai disini digunakan sebagai sumber arus listrik dan disini baterai yang
42
43
kipas. Dalam baterai terdapat batang karbon yang dikelilingi serbuk hitam,
yang merupakan bahan pengantar listrik. Batang karbon dan serbuk hitam
dibungkus oleh pembungkus seng yang sebagai kutub negatif, sedangkan
batang karbon berfungsi sebagai kutub positif. Karena elektrolitnya
berbentuk pasta, maka baterai disebut elemen kering. Sedangkan motor DC
merupakan komponen yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama yaitu arus
listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya jika kawat yang
membawa arus dibengkokkan atau dililitkan. Maka kedua sisi ujung motor
yang dililitkan kawat tembaga, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar untuk memutar
kumparan atau rotor pada motor DC tersebut.
Pada awal pengerjaan alat peraga ini, tentunya alat dan bahan seperti
yang dijelaskan diatas dan juga terdapat pada tabel alat dan bahan dirangkai
terlebih dahulu, semua pipa PVC seperti pada bab 3 yang tertera pada tabel
alat dan bahan yang digunakan dirangkai menjadi dasar dan tiang kipas,
sedangkan untuk komponen utamanya yaitu baterai, stop kontak dan motor
DC ketiganya dihubungkan dengan kawat tembaga yang terdapat didalam
kabel. Dibawah ini merupakan gambar rangkaian komponen utama kipas
angin yaitu sebagai berikut :
Stop
Kontak
Baterai
Motor
DC
Kawat tembaga yang telah dialiri arus dan terhubung dengan motor
DC, dengan adanya energi listrik tersebut yang menyentuh motor DC maka
motor DC pada bagian rotornya akan bergerak, motor DC disini merupakan
komponen yang dapat merubah energi listrik menjadi energi gerak. Seperti
yang telah dijelaskan diatas bahwa pada kipas angin tersebut terjadi proses
46
perubahan energi yaitu proses perubahan energi dari energi listrik menjadi
energi gerak. Proses perubahan energi listrik pada kipas angin listrik
mengalir melalui kumparan kawat tembaga yang dililitkan pada plat besi
yang disusun berlapis. Pertukaran ion listrik positif atau ion negatif ini
menimbulkan induksi dan mengakibatkan besi pada motor DC menjadi
magnet, magnet menarik rotor ke arah kanan atau kiri secara kontinyu
sehingga menjadi sebuah putaran. Proses perubahan ini bisa kita perhatikan
pada saat kita menghidupkan kipas angin, pada saat itu baling-baling kipas
tersebut bergerak atau berputar, kipas tersebut dapat berputar karena adanya
energi listrik yang diubah oleh komponen-komponen magnet di dalam kipas
tersebut menjadi energi gerak.
Tentunya pembuatan alat peraga kipas angin mini ini tidak terlepas
dari beberapa kendala yang dihadapi, kendalanya adalah pada baterai yang
digunakan sebaiknya memilih baterai yang tidak terlalu besar tegangannya,
karena pada percobaan pertama kipas angin ini menggunakan baterai yang
ukuran tegangannya 9v, diawal percobaan memang baling-baling berputar
dengan cepat dan menghasilkan angin, namun setelah 2 hari kemudian di
coba kembali menghidupkannya, kipas tersebut tidak bergerak dan harus
disenggol sedikit baru bisa bergerak lagi, tetapi lama-kelamaan putarannya
makin pelan dan berhenti putaran dari baling-baling tersebut. Hal ini
mungkin karena baterai yang digunakan terlalu besar yaitu 9v sedangkan
selain baterai juga dihubungkan dengan motor DC yang tegangannya cukup
besar, dan mungkin baterai tersebut telah habis masa penggunaannya,
sehingga kadangkala baterai akan lebih cepat panas padahal baru sebentar
saja dihidupkan kipas tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut,
sebelumnya telah diuji coba untuk mengganti motor DC tetapi tetap dengan
baterai 9v, hasilnya adalah baling-baling bahkan tidak bergerak. Barulah
alternatif langkah selanjutnya dengan mengganti baterai, disini saya
menggunakan baterai 3v, dan hasilnya adalah baling-baling tersebut bisa
berputar kembali dengan cepat bahkan angin yang dihasilkan lebih kencang
dari pada menggunakan baterai sebelumnya.
47
Adapun kelebihan dari alat peraga kipas angin mini ini adalah media
sederhana kipas angin mini ini dapat digunakan sebagai salah satu media
pembelajaran fisika dengan konsep materi energi dan perubahan energi,
selain itu kelebihannya juga terdapat pada alat peraga kipas angin mini
tersebut tentunya sangatlah erat penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
sehingga akan lebih mempermudah siswa untuk memahami mengenai
konsep perubahan energi yang disampaikan oleh guru karena tentunya alat
peraga tersebut disajikan secara langsung di depan siswa. Kelebihan lainnya
dari alat peraga ini yaitu setelah kipas angin mini ini dibuat dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu kipas angin mini ini dapat digunakan,
cocok dan efisien untuk diletakkan di meja belajar karena sesuai dengan
ukuran yang dibuat. Selain beberapa kelebihan diatas, alat peraga kipas
angin ini juga memiliki kelemahan yaitu tentunya jangkauan angin atau
udara yang dihasilkan tidak terlalu jauh, maksudnya disini apabila kita
berada didepan kipas maka jangkauan angin itu tidak terlalu jauh seperti
kipas-kipas elektronik yang sebenarnya dengan angin yang bisa dirasakan
dalam jarak beberapa meter jauhnya. Hal ini dikarenakan sumber arus listrik
yang digunakan hanya dari baterai 3v dan tentunya baterai tersebut lama
kelamaan akan habis masa pakainya dan akan membuat putaran baling-
baling kipas melemah, sedangkan kipas yang sering digunakan dirumah itu
mengambil arus listrik dirumah dari PLN yang tegangannya lebih besar.
Jadi pada dasarnya, sebenarnya cara kerja alat peraga kipas angin mini
ini tidak terlalu sulit. Cukup dengan membuat dasar dan tiang kipas serta
komponen utama yaitu baterai, stop kontak, motor DC dihubungkan dengan
kawat tembaga dan tentunya dengan ketiga komponen tersebut dihubungkan
maka motor DC akan bergerak rotornya dan mampu untuk membuat baling-
baling berputar. Untuk melihat langkah kerja secara keseluruhan beserta
hasil akhir yang dicapai yaitu berikut ini merupakan link URL youtube yang
bisa diakses :
http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=76aQTqmtuCA
48
Ide atau inovasi lainnya dari kipas angin selain dengan arus baterai
yaitu bisa menggunakan USB laptop atau komputer untuk mengambil arus
listriknya dari laptop tersebut. Selain pada kipas angin ini konsep perubahan
eneri listrik menjadi energi gerak juga dapat diaplikasikan pada alat
pembuatan kipas CPU komputer sederhana, disini kipasnya bisa terbuat dari
kaset CD dan kipas CPU ini bisa diberi kerangka yang terbuat dari bambu
dan tentunya prinsip kerjanya pun sama dengan kipas angin.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Alat peraga kipas angin mini ini merupakan aplikasi dari perubahan
energi listrik menjadi energi gerak. Kipas angin mini ini menggunakan
konsep yang berkaitan dengan materi energi dan perubahan energi. Seperti
yang kita ketahui bahwa energi itu sendiri dapat membuat benda melakukan
suatu pekerjaan, selain itu konsep perubahan energi pada kipas angin yaitu
adanya perubahan energi listrik menjadi energi gerak.
Proses perubahan energi listrik pada kipas angin mengalir melalui
kumparan kawat tembaga yang dililitkan pada plat besi di kedua ujung sisi
motor DC dan sebelumnya kawat tembaga tersebut dililitkan pada kutub
baterai sebagai sumber arus listrik. Pertukaran ion listrik positif atau ion
negatif ini menimbulkan induksi dan mengakibatkan besi menjadi magnet,
magnet menarik rotor ke arah kanan atau kiri secara kontinyu sehingga
menjadi sebuah putaran. Proses perubahan ini bisa kita perhatikan pada saat
kita menghidupkan kipas angin, pada saat itu baling-baling kipas tersebut
bergerak atau berputar, kipas tersebut dapat berputar karena adanya energi
listrik yang diubah oleh komponen motor DC kipas tersebut menjadi energi
gerak. Dalam pemakaiannya energi listrik mengalami perpindahan dan
perubahan bentuk.
5.2. Saran
1.Sebaiknya alat dapat dikemas lebih menarik lagi sehingga orang lain atau
peserta didik jika digunakan sebagai media pembelajaran akan tambah
termotivasi untuk belajar mengenai perubahan energi pada kipas angin.
2. Sebagai media pembelajaran fisika, sebaiknya alat dibuat lebih
transparan agar siswa dapat melihat dimana letak dan rangkaian dari
komponen-komponen baterai, stop kontak, motor DC pada kipas
tersebut.
49
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2007. Seribu Pena Fisika Untuk SMA/MA. Jakarta: Erlangga.
Ratih. 2014. Klasifikasi Media Pembelajaran.
(http://makalahratih.blogspot.com/2014/02/klasifikasi-media-
pembelajaran.html, diakses Tanggal 28 Juni 2014)