Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS SWOT

RASYA BATIK GARUTAN


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas mata Kuliah Manajemen Pemasaran 2
Dosen Pembimbing : Dadang Syafarudin., SE.,.MM

Disusun oleh:
Renyta Mulyana 17.110.0436
Revan Renaldi 17.110.0438
Revin Rifaldy 17.110.0440
Riandi Budianto 17.110.0441
Ryan Haffyan 17.110.0459
Sani Aini Nurfaridah 17.110.0463
Selly Marinis Silitonga 17.110.0466
Shalma Nurul Ilmi 17.110.0468
Naufal Ahmad Taufik 18.110.0396
Nesa Silsilia 18.110.0403

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


YASA ANGGANA GARUT

2019
UMKM Rasya Batik Garutan

PROFIL RASYA BATIK GARUTAN

Rasya Batik Garutan merupakan perusahaan UMKM peribadi, batik garut


berasal dari warisan nenek moyang, yang berlansung secara turun menurun, dan
berkembang sudah cukup lama sebelum kemerdekaan Indonesia, sekitar tahun 1945
batik garut semakin popular dengan sebutan batik garutan.
Rasya Batik Garutan adalah salah satu perusahaan terbesar di bidang batik
di daerah garut, rata-rata motif batik garutan berbentuk geometric bergambar
kawung atau belah ketupat. Bentuk lainya bergambar plora dan fauna.
Usaha kami ini mulai beroperasi di tahun 2007. Kami memproduksi beragam
produk busana batik bermotif yang masing-masing memiliki nama seperti rereng
peuteuy, rereng kembang corong, rereng merak ngibing, rereng pacul, dan limar,
lereng adumanis, lereng suuk, lereng calung, lerengdaun, cupat manggu, bilik, dan
sapu jagat

Visi
 Menjadi Perusahaan yang unggul dan senantiasa berkembang dengan sehat.
 Sebagai perusahan kerajinan batik yang berdiri di Kota Garut JABAR
memiliki Visi “Menjadi perusahaan distribusi kerajinan tenaga batik yang
berkualitas, terjangkau dan murah”.

Misi
 Menjadikan produk batik dengan mutu, harga dan pasokan yang berdaya
saing tinggi melalui pengelolaan yang baik, untuk mendukung
pembangunan ekonomi nasional, karena membuka lapangan kerja dan
menyerap banyak tenaga kerja.
 Menempatkan para pesaing, pemasok, dan penyalur sebagai mitra kerja
yang saling menguntungkan dan menghasilkan laba yang pantas untuk
mendukung pengembangan perusahaan

1. Tabel Matrik IFAS

No Faktor-Faktor Strategis Bobot Rating Skor


Kekuatan
1. Motif batik yang berbeda 0.20 5 1.00
2. Kualitas poduk bermutu 0.20 4 0.80
3. Pemasarannya sudah optimal 0.15 4 0.60
4. Harga relatif terjangkau 0.10 2 0.20
5. Proses produksi cepat 0.10 3 0.30
Kelemahan
1. Kurangnya tenaga kerja 0.15 4 0.60
2. Kurangnya budget 0.20 5 1.00
3. Manajemen kurang optimal 0.10 3 0.30
4. SDM nya rendah 0.15 4 0.60
5. Store ofline kurang 0.05 2 0.10
Total 1.00 5.5

Keterangan bobot
 0,00 = Tidak penting
 0,00 – 0,05 = cukup penting
 0,05 – 0,10 = penting
 0,10 – 0,15 = sangat penting
 0,15 – 0,20 = amat sangat pentng

Keterangan rating (peringkat)


 5 = sangat berpengaruh
 4 = berpengaruh
 3 = penting
 2 = tidak berpengaruh
 1 = sangat tidak buruk

2. Tabel Matrik EFAS

No Faktor-Faktor Strategis Bobot Rating Skor


Peluang
Batik memiliki pasar produk yang 0.15 5 0.75
1.
luas
2. Daya Beli konsumen yang meningkat 0.20 4 0.80
3. Hubungan baik dengan pamasok 0.10 3 0.30
4. Meningkatkan permintaan batik 0.10 3 0.30
5. Terbukanya pasar ekspor 0.15 5 0.75
Ancaman
Tingginya tingkat persaingan batik di 0.20 3 0.60
1.
jawa barat
2. Adanya produk mengganti 0.10 3 0.30
3. Bayaknya pesaing 0.10 2 0.20
4. Kondisi ekonomi belum stabil 0.05 3 0.15
Kurangnya perhatian pemerintah 0.15 4 0.30
5.
setempat
Total 1.00 4.45
Keterangan bobot
 0,00 = Tidak penting
 0,00 – 0,05 = cukup penting
 0,05 – 0,10 = penting
 0,10 – 0,15 = sangat penting
 0,15 – 0,20 = amat sangat pentng
Keterangan rating (peringkat)
 5 = sangat berpengaruh
 4 = berpengaruh
 3 = penting
 2 = tidak berpengaruh
 1 = sangat tidak buruk

3. Tabel Matrik Profit Kompetitif

Batik Batik Busana Batik R


Faktor Pekalongan Agung Bali Garut
Bobot
Strategis Bobot/ Bobot Bobot/
Rating Rating Rating
Score /Score Score
Harga 0,50 3 1,50 4 1,60 2 0,70
Produk 0,30 3 0,90 3 0,30 3 0,20
Promosi 0,40 3 1,20 3 0,60 1 0,30
Lokasi 0,10 2 0,20 1 0,40 2 0,80
SDM 0,20 1 0,20 2 0,20 2 0,40
Proses 0,20 1 0,20 1 0,30 3 0,70
Lingkungan 0,30 2 0,60 1 0,30 3 0,20
Fisik
Kekuatan 0,30 2 0,60 2 0,60 2 0,20
kekurangan
Total 2.3 17 5,4 17 4,3 18 3,5
Keterangan bobot
 0,00 = Tidak penting
 0,00 – 0,05 = cukup penting
 0,05 – 0,10 = penting
 0,10 – 0,15 = sangat penting
 0,15 – 0,20 = amat sangat pentng
Keterangan rating (peringkat)
 5 = sangat berpengaruh
 4 = berpengaruh
 3 = penting
 2 = tidak berpengaruh
 1 = sangat tidak buruk

4. Diagram Matrik SWOT

Konservatif 4 Agresif
-Penestrasi Pasar - Integrasi ke Belakang
-Pengembangan Pasar 3 Integrasi ke Depan
-Pengembangan Produk Integrasi Horizontal
-Diversifikasi 2 - Pengembangan Produk
- Penestrasi Pasar
1 - Pengembangan Produk

-6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7
-1

Defensif -2 Kompetitif
-Penciutan -Integrasi ke Belakang,
-Divestasi -3 Integrasi ke Depan
-Likuidasi Integrasi ke Horizontal
-4 -Penestrasi Pasar
-Pengembangan Pasar
-5
5. Matrik Interaksi SWOT

STRENGTHS ( S ) WEAKNESSES ( W )

1. Batik memiliki pasar 1. Kurangnya tenaga


produk yang luas kerja
2. Daya Beli konsumwn 2. Kurangnya budget
EFAS / IFAS yang meningkat 3. Manajemen kurang
3. Hubungan baik optimal
dengan pemasok 4. SDMnya rendah
4. Harga relatif 5. Store offline
terjangkau kurang
5. Proses produksi cepat
OPPORTUNITIES ( O ) STRATEGI ( SO ) I STRATEGI ( WO ) IV

1. Batik memiliki Gunakan kekuatan untuk Kurangi kelemahan untuk


pasar produk mengembangkan peluang. mengembangkan peluang.
yang luas 1. Pengembangkan 1. Penambahan SDM
2. Daya Beli inovasi memberikan yang berkualitas
konsumwn yang kemajuan bagi akan berdampak
meningkat perusahaan. pada tercapainya
visi perusahaan.
3. Hubungan baik 2. Staff yang
dengan pamasok berpengalaman dapat
4. Meningkatkan meningkatkan mutu
permintaan batik kualitas produk yang
5. Terbukanya dihasilkan
pasar ekspor perusahaan.
TREATHS ( T ) STRATEGI ( ST ) II STRATEGI ( WT ) III

1. Tingginya tingkat Kelola kekuatan untuk Tanggulangi kelemahan


persaingan batik mengurangi kelemahan. dalam menghindari
di jawa barat ancaman.
2. Adanya produk
mengganti
3. Bayaknya pesaing
4. Kondisi ekonomi
belum stabil
5. Kurangnya
perhatian
pemerintah
setempat

Anda mungkin juga menyukai