Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN KELUARGA BINAAN

“TUBERKULOSIS PARU”
DI UPT PUSKESMAS KLAKAH
Dosen Pembimbing Mata Kuliah Perkesmas dan Keperawatan Keluarga
R.Endro Sulistyono, S.Kep., Ns., M.Kep.

Disusun Oleh:
Tanti Indra Nur Cahyani
172303101029

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
LEMBAR PENGESAHAN

Mahasiswa Observer

………………………………. ……………………………….
NIM : NIM :

Mengetahui

Pembimbing Akademi Pembimbing Klinik

………………………………. ……………………………….
NIP : NIP :
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TBC (TUBERCULLOSIS)
Topik : Penyakit Tuberkulosis
Pokok bahasan : Pencegahan penyakitTuberkulosis
Sasaran : Pasien dan keluaga pasien
Waktu : 15 menit
Hari, tanggal : Oktober 2019
Pukul : 15.00-15.15
Tempat : Rumah Pasien
Pembicara : Tanti Indra Nur Cahyani

I. Tujuan
a. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit,sasaran mampu memahami
tentang penyakit tuberculosis.

b. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian Tuberculosis
2. Menyebutkan tanda dan gejala Tuberculosis
3. Menyebutkan cara penularan Tuberculosis
4. Menjelaskan cara pencegahan Tuberculosis
5. Menjelaskan cara pengobatan Tuberculosis

II. Metode Penyuluhan


Metode promosi kesehatan yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Tanya jawab

III. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan promosi kesehatan antara lain:
1. Leaflet
IV. Pokok Materi Penyuluhan
1. Pengertian Tuberculosis
2. Tanda dan gejala Tuberculosis
3. Penularan Tuberculosis
4. Cara pencegahan Tuberculosis
5. Cara pengobatan Tuberculosis

V. Langkah – langkah :
Langkah – langkah Kegiatan
Langkah – langkah Alokasi waktu
1. Pembukaan
 Memberi salam
 Perkenalan
3 menit
 Menjelaskan pokok bahasan
 Menjelaskan tujuan
 Apersepsi
2. Kegiatan inti
 Penyampaian materi
7 menit
 Tanya jawab dan diskusi
 Kesimpulan
3. Penutup
 Evaluasi
 Penyuluh memberikan saran dan 5 menit
menyimpulkan materi
 Memberi salam

VI. Evaluasi

Evaluasi Struktural

1. Sasaran Bersediah untuk dilakukan penyuluhan sesuai waktu yang


dijadwalkan
2. Penyelenggaraan di Rumah pasien keluarga binaan di Klakah
Lumajang
3. Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya
Evaluasi Proses

1. Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan


2. Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai
acara berakhir
3. Sasaran mengajukan pertanyaan
4. Petugas melaksanakan penyuluhan sesuai yang direncanakan
Evaluasi Hasil

1. Jumlah audiens sesuai yang direncanakan terutama pasien dan


keluarga
2. Audiens memahamai materi yang disampaikan
Lampiran Materi dan Media
a. Pengertian Tuberculosis
Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium
tuberculosis yang merupakan kuman aerob tahan asam, menginfeksi melalui udara
dengan cara inhalasi partikel kecil (diameter 1-5 mm) menyerang parenkim paru-
paru, droplet tersebu keluar saat bicara, batuk, tertawa, bersin, atau menyanyi.
(Somantri, 2009; Rab, 2010; Black and Hawks, 2014)

.
b. Tanda dan gejala Tuberculosis.
 Berat badan turun tanpa sebab yang jelas, atau kenaikan berat badan setiap
bulan berkurang.
 Demam lama atau berulang tanpa sebab.
 Batuk lama, lebih dari 3 minggu
 Pembesaran kelenjar di kulit, terutama di bagian leher, juga bisa ditengarai
sebagai kemungkinan gejala TBC. Yang sekarang sudah jarang adalah adanya
pembesaran kelenjar di seluruh tubuh, misalnya di selangkangan, ketiak, dan
sebagainya.
 Mata merah bukan karena sakit mata, tapi di sudut mata ada kemerahan yang
khas.
 Pemeriksaan lain juga dibutuhkan diantaranya pemeriksaan tuberkulin
(Mantoux Test, MT) dan foto. Pada anak normal, Mantoux Test positif jika
hasilnya lebih dari 10 mm.
c. Penularan Tuberculosis

Penularan penyakit ini karena kontak dengan dahak atau menghirup titik-
titik air dari bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberkulosis,
anak anak sering mendapatkan penularan dari orang dewasa di sekitar rumah
maupun saat berada di fasilitas umum seperti kendaraan umum, rumah sakit dan
dari lingkungan sekitar rumah. Oleh sebab ini masyarakat di Indonesia perlu
sadar bila dirinya terdiagnosis tuberkulosis maka hati hati saat berinteraksi
dengan orang lain agar tidak batuk sembarangan , tidak membuang ludah
sembarangan dan sangat dianjurkan untuk bersedia memakai masker atau
setidaknya sapu tangan atau tissue.

d. Pencegahan Tuberculosis
 Tidak membuang meludah di sembarang tempat.
 Menutup mulut pada waktu ada orang batuk atau bersin.
 Jemur tempat tidur penderita secara teratur.
 Jaga kesehatan badan supaya imun tetap terjaga.
 Jaga jarak aman ketika berhadapan dengan penderita TB
 Olahraga teratur
 Lakukan imunisasi, terutama imunisai BCG

e. Pengobatan Tuberculosis
Prosedur pengobatan TBC anak yang pertama adalah dengan memberikan
obat pembunuh kuman TBC. Ini disebut pengobatan masa I (3 bulan pertama). Di
masa I ini diharapkan sebagian besar kuman akan mati, jadi dipakai obat anti-
TBC yang fungsinya membunuh kuman. Ibarat perang, pasukan komandonya
dulu yang terjun.
Tahap berikutnya adalah masa dimana kuman sudah masuk ke dalam
kelenjar, sehingga obat pembunuh kuman tidak mempan lagi, bahkan kalau
diberikan malah berbahaya karena bisa mengganggu fungsi liver.Pada masa ini,
diberikan obat-obatan yang fungsinya mengepung kuman yang ada di dalam
kelenjar. Kalau kuman keluar, mati dia.
Proses pengobatan berlangsung sekitar 6 bulan, dan terkadang ditambah 3
bulan pengobatan untuk mencegah kekambuhan. Pengobatan harus teratur, tidak
boleh berhenti. Kalau distop, bisa jadi kumannya akan muncul lagi dan resisten
terhadap obat. Pengobatan TBC anak memang berbeda dengan TBC dewasa.
Pada orang dewasa, pengobatan 3 bulan bisa bersih kuman TBC-nya. Pada anak
tidak bisa, karena tidak bisa memberikan obat sekaligus banyak dalam jangka
waktu pendek. Akibatnya, pengobatan jadi agak lama. Orang tua harus sabar dan
tidak bosan.
Yang juga harus dihindari adalah pemberian obat anti-TBC tanpa
diagnosis yang benar. Anak gampang sakit, batuk, tidak napsu makan, langsung
diberi obat TBC. Ini sangat berbahaya, karena bisa berakibat resistensi kuman
terhadap obat. Nah, sekarang kecenderungannya mulai seperti itu lagi.
LEAFLET

Anda mungkin juga menyukai