RPP Pesawat Sederhana-Bidang Miring
RPP Pesawat Sederhana-Bidang Miring
A. Kompetensi Inti
KI1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI2 : Menunjukkanperilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaaanya.
KI3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui praktikum bidang miring, peserta didik dapat menunjukkan sikap kerjasama dalam kelompok.
2. Melalui praktikum bidang miring, peserta didik dapat mengidentifikasi prinsip kerja bidang miring.
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat mengidentifikasi tiga contoh penerapan bidang miring
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Melalui praktikum bidang miring, peserta didik dapat menentukan dua keuntungan mekanis bidang
miring.
5. Melalui praktikum bidang miring, peserta didik dapat menyajikan tabel hasil praktikum pada bidang
miring.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
Bidang miring merupakan salah satu pesawat sederhana yang digunakan untuk memindahkan
barang dengan lintasan miring.
Dengan menggunakan bidang miring, maka beban yang berat jika dipindahkan ke tempat lebih
tinggi menjadi lebih mudah dan ringan.
Gaya yang kita keluarkan menjadi lebih kecil apabila kita memindahkan barang menggunakan
bidang miring. Semakin landai suatu bidang miring, maka semakin ringan pula beban yang kita
pindahkan.
Contohnya pada pembuatan tangga yang bertingkat-tingkat atau berkelok-kelok, pembuatan jalan
yang meliuk-liuk di daerah pegunungan, penggunaan papan yang dimiringkan saat ingin
menaikkan atau menurunkan beban yang berat, dsb. Selain itu, prinsip bidang miring juga banyak
diterapkan di berbagai alat dapur dan perkakas, seperti pisau, kapak, paku, alat pahat kayu, cutter,
ulir pada sekrup, ujung pada obeng, dsb.
F. Media Pembelajaran
1. Media/Alat
a. LCD Projector
b. Laptop
c. LKPD
d. Bahan Tayang (Slide Power Point)
2. Bahan
a. Papan tulis h. Kaki statif
b. Spidol i. Perangkai
c. Katrol j. Balok penahan
d. Pengait beban k. Neraca pegas
e. Batang statif panjang l. Bidang miring
f. Batang statif pendek m. Mistar 50 cm
g. Dasar statif
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10
Orientasi Menit
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan mengajukan pertanyaan kepada peserta
didik “Pernahkah kalian melewati tangga? Kenapa tangga di buat bertingkat-tingkat
atau berkelok-kelok?
Memberikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan ini.
Guru mempersilahkan Peserta Didik untuk duduk dalam kelompoknya.
Kegiatan Inti 100
Sintak menit
Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Discovery Learning
Stimulaton Peserta didik memperhatikan video yang ditampilkan oleh
(Pemberian guru
Rangsangan) https://www.youtube.com/watch?v=qRLE2lW5Tgo&t=40
s.
Dilanjutkan dengan pertanyaan” kenapa jalan di
pegunungan tidak di buat lurus?
Problem Statement Peserta didik memilih alat dan bahan yang sesuai pada
(Identifikasi LKPD.
Masalah) Guru membimbing peserta didik untuk merangkai alat dan
bahan untuk praktikum katrol tetap dan bergerak.
Peserta didik melakukan praktikum katrol tetap dan
bergerak dengan alat dan bahan yang telah disediakan
sesuai langkah kerja pada LKPD.
Peserta didik membandingkan gaya (F) tarik dengan
menggunakan katrol tetap dengan katrol bergerak.
Guru memberikan penguatan kepada peserta didik tentang
prinsip kerja katrol tetap dan katrol bergerak.
Data Collection Peserta didik mengumpulkan dan mencatat informasi hasil
(Pengumpulan Data) pengukuran berat (w) benda dan gaya (F) tarik.
Guru memastikan peserta didik dapat membaca hasil
pengukuran berat (w) benda dan gaya (F) tarik.
Data Processing Peserta didik bekerja sama untuk menentukan keuntungan
(Pengolahan mekanik pada katrol tetap dan katrol bebas.
Data) Peserta didik bekerja sama secara aktif dalam diskusi
kelompok untuk menyajikan data hasil pengukuran berat
benda (w), gaya tarik benda (F) dan keuntungan mekanik
(KM) ke dalam tabel.
Guru mengarahkan peserta didik agar dapat menyajikan
data hasil praktikum ke dalam tabel.
Peserta didik menjawab pertanyaan pada LKPD.
Peserta didik mengumpulkan tabel data hasil data
praktikum bidang miring melalui aplikasi whatsapp.
Verivication Guru menampilkan tabel hasil data praktikum semua
(Pembuktian) kelompok, peserta didik yang lain akan mengamati,
membandingkan gaya tarik dan keuntungan mekanik dari
bidang miring.
Generalization Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
(Menarik Menyampaikan hasil diskusi berupa :
Kesimpulan) 1. Prinsip kerja bidang miring .
2. Penerapan bidang miring dalam kehidupan sehari-hari.
3. Keuntungan mekanis dari bidang miring .
Kegiatan Penutup 10
Guru menit
Guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya mengenai hal-hal yang kurang
jelas
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan ini
dengan membuat resume.
Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang
relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik.
Guru memberikan quiz sebagai evaluasi menggunakan google form
(http://gg.gg/tesformatifbidangmiring).
Guru menyampaikan informasi materi pada pertemuan berikutnya yaitu : Katrol
H. Sumber belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Peserta didik Mata Pelajaran IPA. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Budi Purwanto dan Arianto Nugroho. 2015.Eksplorasi Ilmu Alam. Jakarta : Platinum.
3. Marthen Kanginan. 2013. Mandiri IPA Kanginan. Jakarta: Erlangga.
4. Ammariah, Hani. ”Fisika Kelas Penerapan dan Manfaat Prinsip Bidang Miring. 2019.
https://blog.ruangguru.com/ipa-kelas-8-penerapan-dan-manfaat-prinsip-bidang-miring.
2. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan dengan
diskusi kelompok.
a. Siwa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.
b. Siwa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
A. Pengetahuan Faktual
Siapa nih di antara kamu yang suka jalan-jalan ke puncak? Pernah nggak sih kamu memperhatikan saat
akan ke puncak, mobil atau bus yang kamu tumpangi berjalan mengikuti lintasan yang meliuk-liuk
mengitari pegunungan. Ternyata, lintasan yang meliuk-liuk itu pada dasarnya mengikuti prinsip bidang
miring, lho. Hmm, kenapa harus begitu ya? Kenapa nggak dibuat lurus saja biar cepat sampai?
Manfaat prinsip bidang miring tentunya untuk meringankan beban kerja. Misalnya, pada pembuatan jalan yang
meliuk-liuk di area pegunungan. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban yang dilalui oleh kendaraan yang
sedang melaju. Jadi, kendaraan tersebut bisa deh sampai ke puncak. Contoh peristiwa lainnya adalah saat menaiki
sepeda melewati jalanan yang mendaki, kamu bisa tuh berjalan berkelok-kelok supaya bisa sampai ke puncak tanpa
harus menuntun sepedamu karena kelelahan. Maka pertanyaan di atas dapat terjawab kenapa lintasan di daerah
pegunungan dibuat meliuk-liuk.
B. Pengetahuan Prinsip
Bidang miring adalah suatu lintasan yang memiliki kemiringan tertentu dan membentuk sudut terhadap
permukaan mendatarnya. Semakin landai bidang miring tersebut, maka gaya yang dikerjakan akan
semakin kecil. Sebaliknya, semakin curam bidang miring tersebut, maka gaya yang dikerjakan akan
semakin besar. Maka, gaya akan berbanding lurus dengan tinggi bidang miring.
Gambar 2. Prinsip kerja pada bidang miring.
C. Pegetahuan Konseptual
Keuntungan mekanis ini adalah sebuah angka yang menunjukkan berapa kali pesawat sederhana dapat
menggandakan gaya.
Prinsip bidang miring ternyata banyak diterapkan dalam kegiatan sehari-hari. Contohnya pada pembuatan
tangga yang bertingkat-tingkat atau berkelok-kelok, pembuatan jalan yang meliuk-liuk di daerah
pegunungan, penggunaan papan yang dimiringkan saat ingin menaikkan atau menurunkan beban yang
berat, dsb. Selain itu, prinsip bidang miring juga banyak diterapkan di berbagai alat dapur dan perkakas,
seperti pisau, kapak, paku, alat pahat kayu, cutter, ulir pada sekrup, ujung pada obeng, dsb.
D. Pengetahuan Prosedural
1. Rangkailah alat seperti gambar di bawah ini.
2. Tentukan berat katrol tanpa beban (w) dengan menggunakan neraca pegas.
3. Tentukan panjang bidang miring (l).
4. Pasang neraca pegas pada jepit penahan dan letakkan katrol pada bidang miring.
5. Atur ketinggian (h) bidang miring dengan ketinggian 20 cm.
6. Bacalah gaya kuasa (F) pada neraca pegas. Tuliskan hasil gaya kuasa (F) untuk mengangkat
katrol pada tabel.
7. Ulangi langkah 3 sampai 5 dengan ketinggian bidang miring 30 cm dan 40 cm.
PENILAIAN SIKAP, KETERAMPILAN DAN PENGETAHUAN
A. PENILAIAN SIKAP
Aspek yang Dinilai Jumlah Skor Predikat
No Nama Peserta Didik
Kerjasama Skor Sikap
1
Indikator
No Rubrik Skor
Penilaian
1 Kerja sama Terlibat aktif dalam bekerja kelompok 4: jika 4 rubrik terpenuhi
Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok 3: jika 3 rubrik terpenuhi
yang mengalami kesulitan
Rela berkorban untuk teman lain 2: jika 2 rubrik terpenuhi
KETENTUAN PENILAIAN
1. Skor sikap maksimal yang dinilai= jumlah rubrik yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 4 x 2 = 8
2. Jumlah skor = total rubrik yang terpenuhi
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap maksimal yang dinilai = (7 : 8) x 100 = 87,5
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
B. PENILAIAN KETERAMPILAN
Aspek yang Dinilai
Nama Peserta Jumlah Nilai
No Persiapan Pelaksanaan Menyajikan Kegiatan
Didik Skor
Praktikum Data Akhir
1
3
Rubrik Instrumen Penilaian Unjuk Kerja
Indikator
No Rubrik Skor
Penilaian
1 Persiapan Mengambil alat dan bahan yang digunakan untuk 3: jika 3 rubrik terpenuhi
praktikum.
Memperlakukan alat dan bahan saat praktikum 2: jika 2 rubrik terpenuhi
dengan hati-hati.
Membaca langkah praktikum neraca dalam LKPD 1: jika 1 rubrik terpenuhi
2 Pelaksanaan Merangkai katrol tetap dan katrol bergerak. 5: jika 5 rubrik terpenuhi
praktikum Mengukur berat beban dengan neraca pegas
Mengukur gaya tarik dengan neraca pegas 4: jika 4 rubrik terpenuhi
Membaca hasil berat beban pada neraca pegas 3: jika 3 rubrik terpenuhi
Membaca hasil gaya tarik pada neraca pegas
2: jika 2 rubrik terpenuhi
KETENTUAN PENILAIAN :Cara mencari nilai (N) = Jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah
skor maksimal dikali skor ideal (100)
PENILAIAN SIKAP DAN KETERAMPILAN
PRAKTIKUM BIDANG MIRING
KELAS …..
Jumlah Nilai
Nama Peserta Didik Pelaksanaan Menyajikan Kegiatan
Kerjasama Persiapan Skor
Praktikum Data Akhir
4
5
2
2
C. LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM
1. Rangkailah alat seperti gambar di bawah ini.
2. Tentukan berat katrol tanpa beban (w) dengan menggunakan neraca pegas.
3. Tentukan panjang bidang miring (l).
4. Pasang neraca pegas pada jepit penahan dan letakkan katrol pada bidang miring.
5. Atur ketinggian (h) bidang miring dengan ketinggian 20 cm.
6. Bacalah gaya kuasa (F) pada neraca pegas. Tuliskan hasil gaya kuasa (F) untuk mengangkat katrol
pada tabel.
7. Ulangi langkah 3 sampai 5 dengan ketinggian bidang miring 30 cm dan 40 cm.
7. Setelah kalian praktikum, bandingkan ketinggian bidang miring (h) dengan gaya tarik yang diperlukan
(F) saat beban katrol ditarik menggunakan neraca pegas dengan bidang miring! Tuliskan beserta
penjelasannya!
……………………………………………………………………….…………………………………
………………………….………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….…………………………………
………………………….………………………………………………………………………………
8. Tuliskan tiga penerapan bidang miring dalam kehidupan sehari-hari!
……………………………………………………………………….…………………………………
………………………….………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….…………………………………