Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Techno Bahari Volume 4, Nomor 1, Agustus 2019

Desain dan Implementasi MCB Elektronik


Berbasis Arduino

Kukuh Widarsono, S.T., M.T. 1, Fitrah Maharani H., S.Si., M.Kom. 2 ,Putriani Eva
Nurmala3
1
Dosen Teknik Listrik Industri
2
Dosen Teknik Listrik Industri
3
Mahasiswa D3 Jurusan Teknik Listrik Industri
Politeknik Negeri Madura
Jl. Raya Taddan KM. 4 Taddan, Camplong – Sampang, Jawa Timur

Abstract

MCB (Miniature Circuit Breaker) is a component that serves as a protection system in electrical
installations. Nuisance or tripping on the MCB is caused by 2 things namely Overload and short circuit. This
will be an obstacle for electrical customers and can interfere with their activities. Because when the home
owner's trip has to enable MCB manually. Therefore, in order not to interfere with electrical customer activity
required tool that can activate MCB automatically. On this final task was created a new innovation that is
design and implementation of the MCB electronic based Arduino. The work system of electronic MCB is active
when there is a trip due to overload. If the trip happens less than 3 times then the home owner should reduce
the load used without resetting the MCB. However, if the trip is more than 3 times then the home owner must
reset the MCB in order to be active again. This research makes the activity of electrical customers do not
disturb when the trip occurs due to overload.

Key word : Trip, Overload, Short Circuit

1. PENDAHULUAN pinggir jalan biasanya mengambil listrik langsung


Kebutuhan akan energi listrik terus bertambah dari tiang listrik. Listrik yang diambil tersebut
dengan seiring bertambahnya pertumbuhan langsung dilewatkan ke saklar kemudian diteruskan
penduduk, dalam hal ini baik sektor Industri maupun ke lampu dan beberapa perangkat elektronik lain. Jika
rumah tangga. Kebutuhan akan energi listrik antara suatu saat beban melebihi batas kemampuan kabel
satu konsumen dengan konsumen lainnya berbeda- dan terjadi hubung singkat, maka tidak ada alat
beda.Pemasangan MCB sebagai pembatas proteksi yang terpasang sehingga menyebabkan
penggunaan daya listrik pada kWh-Meter merupakan timbulnya panas dan bunga api. Panas dan bunga api
suatu kewajiban yang mutlak diperlukan. MCB yang inilah yang menimbulkan kebakaran. Kegagalan
akan dipasang disesuaikan dengan permintaan akan fungsi dari MCB ini berpotensi menimbulkan hal-hal
kebutuhan listrik oleh konsumen. MCB juga memiliki yang tidak diinginkan seperti timbulnya percikan api
beberapa fungsi diantaranya adalah memutuskan karena hubung singkat yang akhirnya bisa
sistem suatu instalasi jika sistem tersebut mengalami menimbulkan kebakaran. Sebagai alat proteksi, MCB
short circuit dan overload. Hubung singkat (arus berfungsi secara otomatis untuk mengamankan
pendek/ short circuit/korsleting) kerapkali terjadi di rangkaian listrik dari gangguan hubung singkat dan
Indonesia. Tak jarang terdapat rumah atau tempat beban lebih di rumah.
umum lainnya yang terbakar karena hubung singkat Hanya saja, MCB tidak dapat kembali
listrik. beroperasi secara otomatis setelah mengatasi
Ada banyak faktor yang menyebabkan gangguan dari instalasi listrik, sehingga masih
terjadinya kebakaran karena hubung singkat. Salah dibutuhkan tenaga manusia untuk mengaktifkan
satunya adalah tidak digunakannya pengaman/alat kembali MCB secara manual agar jaringan instalasi
proteksi hubung singkat. Sebagai contoh, kios di dapat kembali bekerja. Trip yang diakibatkan oleh

1
Jurnal Techno Bahari Volume 4, Nomor 1, Agustus 2019

beban lebih (overload) ini sering terjadi pada C

perumahan warga. Hal ini dapat terjadi karena


Relay ON
pemilik rumah tidak memperhatikan MCB yang akan
digunakan dan kebanyakan masyarakat memasang
Tampilkan
MCB yang memiliki ratting arus kecil. Sedangkan peringatan
Kurangi beban
beban yang digunakan sangat banyak dan bervariasi.
Akibatnya arus yang mengalir memiliki nilai yang Tunggu = Tunggu + 1
Delay 1 detik
besar hingga melampaui ratting dari MCB yang
terpasang pada kWh meter. Jika trip sering terjadi Tampilkan Peringatan
Waktu Tunggu
maka pemilik rumah akan merasa terganggu sehingga
aktivitas yang dilakukan menjadi terhambat. Tidak
Tunggu == 15
Pada penelitian ini, dirancang rangkaian Ya
elektronik untuk mengatasi MCB saat trip agar saat
Tunggu = 0
terjadi trip tidak membutuhkan tenaga manusia untuk
mengaktifkan kembali MCB secara manual. Relay OFF P

2. EKSPERIMEN Gambar 1. Flowchart Program


Metode Penelitian merupakan langkah-langkah
Pada Flowchart program, data dari sensor
yang dijadikan pedoman untuk melakukan penelitian,
arus akan diolah oleh arduino. Standart MCB sebagai
agar dapar diperoleh hasil yang baik dan
berikut, tegangan 220V, arus nominal sebesar 2A dan
memperkecil kasalahan-kesalahan yang mungkin
batas nilai arus akibat gangguan overload 3A. Jika
terjadi untuk mencapai tujuan penelitian yang
nilai arus melebihi set point yang sudah diatur pada
direncanakan. Langkah-langkah dalam melaksanakan
program maka akan terjadi tripping. Pada penelitian
penelitian akan diperlihatkan pada diagram berikut
ini, apabila terjadi trip 1-2 kali maka LCD akan
ini:
menampilkan peringatan kepada pemilik rumah
Start A
bahwa beban yang digunakan lebih sehingga pemilik
Inisialisasi Set Point,
Reset, Trip, dan I
rumah harus mengurangi beban yang digunakan.
Trip = Trip + 1
Apabila trip 3 kali atau lebih maka pemilik
X
Ambil data
Sensor Arus
P
Tidak
rumah harus me-reset ulang MCB agar dapat aktif
Trip == 3 C kembali. Setelah pemilik rumah mengurangi beban
T
Set point > I <
Short circuit Ya
yang digunakan maka data yang ada pada sensor arus
Ya T
Tampilkan
Peringatan Beban
sakan di reset pada program. Setelah di reset maka
I = Short Lebih pada LCD
A
Circuit
P
pemutus akan off. Setelah pemutus off maka MCB
Ya
Relay ON
dapat aktif kembali secara otomatis.
Relay ON

Tidak 2.1 Perancangan Sensor Arus HMCT103C


Reset == 1
Buzzer ON
Transformator arus terdiri dari kumparan primer
Ya
dan kumparan sekunder yang dililitkan pada satu inti
End Trip = 0
magnetik. Arus yang hendak dideteksi dialirkan ke
kumparan primer. Arus ini menghasilkan suatu
X Relay OFF
medan magnet yang mengimbas ke kumparan
sekunder. Inti magnetik pada transformator berfungsi
untuk membuat fluks magnetik yang dihasilkan
kumparan primer sebanyak mungkin menembus
kumparan sekunder. Perubahan fluks yang dihasilkan
arus primer menyebabkan timbulnya tegangan listrik
industri pada kumparan sekunder. Arus yang
dibangkitkan pada kumparan sekunder sebanding
2
Jurnal Techno Bahari Volume 4, Nomor 1, Agustus 2019

dengan arus primer, dan nilai kedua arus ini terjadi pada saat kontak mendapat tegangan
ditentukan oleh nilai jumlah lilitan masing-masing elektromagnet.
kumparan. Transformator arus memang menawarkan 2. Normally Close, yaitu posisi kontak yang
terhubung ke terminal NC. Kondisi ini
isolasi elektris, tetapi alat ini hanya bekerja untuk
terjadi pada saat kontak tidak mendapat
aplikasi arus bolak-balik (2016). sumber tegangan elektromagnet.
3. Chage Over, yaitu kondisi perubahan kontak
pada armatur yang berubah dari posisi NC
ke NO ataupun dari posisi NO ke NC.

Gambar 2. HMCT103C

Akurasi pengukuran dapat ditingkatkan dengan


menambah putaran di primer. Dan sensor ini sangat Gambar 3. Relay 12V
cocok untuk mendeteksi beban lebih (Overload) dan
penurunan beban atau pemadaman. Deskripsi sensor 4. Pembahasan
adalah sebagai berikut: 4.1. Analisis Sistem Kerja MCB Elektronik
Tabel 1. Spesifikasi Sensor HMCT103C 4.1.1. Uji Coba Sensor Arus HMCT103C
Pengujian atau observasi sensor HMCT103C
No. Nama Spesifikasi
dengan menggunakan hambatan resistor, induktor dan
1 Arus Masuk 5A kapasitor yang nilainya bervariasi, dengan tegangan
2 Arus Keluar 5mA antara 220V. Pengujian ini bertujuan untuk
3 Rasio 1000;01:00 mengetahui kepresisian sensor HMCT103C yang
kemudian dibandingkan dengan alat ukur.
4 Rentang Linier 0 ~ 10A
Tabel 2. Uji Coba Sensor arus dengan beban R
5 Linearitas 0.2 %
6 Akurasi 0.2 No. I I
R V % error
Avo sensor
7 Tegangan Isolasi 3000V 1 42,35 220 3,59 3,6 0,27855
Peralatan Rumah 2 102,85 220 2,1 2,12 0,95238
8 Penggunaan kontrol
Tangga 3 120 220 1,83 1,84 0,54645
9 Bahan Penyegel Resin Epoksi 4 144 220 1,51 1,54 1,98675
10 Suhu Kerja -40 º ~ +70 º C 5 180 220 1,21 1,2 0,826446
6 240 220 0,89 0,87 2,247191
7 360 220 0,59 0,59 0
2.1 Perancangan Relay 12V
8 720 220 0,29 0,28 3,448276
Relay adalah saklar mekanik yang
dikendalikan atau dikontrol secara elektronik. Saklar Rata-rata error 1,28
yang dalam posisi OFF ke ON mengalami perubahan
saat diberikan energi magnetik pada armatur relay.
Saklar atau relay dikendalikan menggunakan
tegangan listrik yang diberikan ke induktor
pembangkit magnet untuk menarik tuas armature
pada saklar.
Relay 12V DC seperti pada Gambar 2.2
memiliki kondisi kontak 3 posisi, ketiga posisi kontak
ini akan berubah pada saat mendapatkan sumber
tegangan pada elektomagnetnya. Ketiga posisi kontak
pada relay adalah : Gambar 4. Grafik pengujian beban R terhadap
1. Normally Open, yaitu posisi kontak yang %error
terhubung ke terminal NO. Kondisi ini
Pengujian sensor HMCT103C dengan
menggunakan beban Resistor switch yang tertera pada
3
Jurnal Techno Bahari Volume 4, Nomor 1, Agustus 2019

Gambar 4. dan Tabel 2. menghasilkan pembacaan Tabel 4. Uji Coba Sensor arus dengan beban L
sensor yang cukup presisi. Dengan hasil error yang
paling tinggi sebesar 3,4%. Error tersebut terjadi No. I I
L V % error
pada saat sensor diuji dengan beban 720 ohm. Hal ini Avo sensor
dikarenakan tegangan saat uji coba dengan beban 1 42,35 220 3,58 3,73 4,18994
tersebut mengalami drop tegangan 2 102,85 220 2,15 2,23 3,72093
3 120 220 1,74 1,77 1,72414
Tabel 3. Uji Coba Sensor arus dengan beban C 4 144 220 1,53 1,57 2,61438
5 180 220 1,09 1,12 2,75229
No. C V I Avo I sensor % error 6 240 220 0,86 0,89 3,48837
1 42,35 220 3,57 3,65 2,2409 7 360 220 0,56 0,58 3,57143
2 102,85 220 2,05 2,09 1,95122 8 720 220 0,29 0,3 3,44828
3 120 220 1,84 1,92 4,34783 Rata-rata error 3,18
4 144 220 1,44 1,47 2,08333
5 180 220 1,23 1,28 4,06504
6 240 220 0,92 0,94 2,17391
7 360 220 0,61 0,63 3,27869
8 720 220 0,3 0,31 3,33333
Rata-rata error 2,93

Gambar 6. Grafik pengujian beban L terhadap %


error
Pengujian sensor HMCT103C dengan
menggunakan beban Inductor yang tertera pada
Gambar 6. dan Tabel 4. menghasilkan pembacaan
sensor yang hampir sama dengan pengujian
menggunakan beban kapasitor. Dari Tabel 4. dapat
disimpulkan bahwa semakin kecil nilai beban yang
Gambar 5. Grafik pengujian beban C terhadap % diberikan dengan tegangan konstan maka arus yang
error mengalir semakin besar. Namun, prosentase error
yang dihasilkan dari hasil perbandingan pembacaan
Pengujian sensor HMCT103C dengan
sensor dengan alat ukur digital semakin tinggi.
menggunakan beban Capacitor Switch yang tertera
pada Gambar 3. dan Tabel 3. menghasilkan 4.1.2. Pengujian Perbandingan Pemutusan antara
pembacaan sensor yang cukup presisi. Namun, jika MCB Elektronik dengan MCB PLN
dibandingkan dengan pengujian menggunakan Trip atau pemutusan MCB dapat terjadi
Resistor Switch maka lebih presisi menggunakan apabila arus yang mengalir pada MCB melebihi
Resistor Switch. Hal ini terbukti pada jumlah rata-rata rating MCB. Semakin besar arus yang mengalir maka
error pada Resistor Switch lebih kecil daripada waktu trip semakin cepat.
Capacitor Switch. Pada pengujian menggunakan
Capacitor Switch yang tertera pada Tabel 4.2, dapat
disimpulkan bahwa semakin kecil nilai beban yang
digunakan maka presentase persen error semakin
tinggi.

4
Jurnal Techno Bahari Volume 4, Nomor 1, Agustus 2019

Tabel 5. Pengujian perbandingan pemutusan MCB No. I (A) t (s)


Waktu 8 1,4 7,153
Daya
MCB 2A Jenis Beban Pemutu 9 1,41 7,067
(Watt)
san (s)
10 1,42 7,072
Magic com,
Setrika, 11 1,43 7,062
MCB PLN 29 940
Solder, 12 1,47 6,819
Gerinda
13 1,49 6,728
Magic com,
MCB Setrika, 14 1,5 6,672
10 940
Elektronik Solder, 15 1,52 6,571
Gerinda
16 1,52 6,588
MCB PLN Mesin Las 20 900
MCB 17 1,52 6,595
Mesin Las 5 900
Elektronik 18 1,53 6,55
Dari hasil uji coba perbandingan MCB PLN 19 1,64 6,116
dengan MCB Elektronik dapat disimpulkan bahwa 20 1,73 5,783
MCB Elektronik lebih cepat memutus beban apabila 21 1,76 5,697
arus melebihi rating MCB. Hal ini dapat terjadi 22 1,83 5,45
karena MCB Elektronik menggunakan relay sebagai
23 2,08 4,808
pemutus beban lebih. Prinsip kerja relay dalam MCB
24 2,2 4,554
Elektronik adalah sebagai pemutus apabila arus
melebihi set point overload dan short circuit pada 25 2,32 4,311
pembacaan sensor. 26 2,48 4,029
4.1.3. Pengujian Pemutus 27 2,58 3,88
Pengujian pemutusan ini bertujuan untuk 28 2,64 3,79
mengetahui apakah sistem sudah memutus arus yang
29 3,05 3,277
mengalir sesuai program pada arduino uno. Sistem
30 3,13 3,194
akan memutus apabila arus melebihi batas overload
dan batas nilai short circuit. Cara membedakan jenis 31 4,31 2,332
gangguan listrik pada alat ini yaitu berdasarkan waktu
pemutusan dan besar arus yang mengalir. Dimana
pada program sudah di setting batas arus normal
sebesar 0,60A. Arus disebut overload apabila arus
yang mengalir lebih dari 0,60A dan kurang dari 2A.
Sedangkan untuk short circuit arus yang mengalir
harus lebih dari 2A. Tabel 6. adalah hasil uji coba
pemutusan dengan beban yang bervariasi.
Tabel 6. Pengujian Pemutus dengan hasil pembacaan
arus yang bervariasi
No. I (A) t (s)
1 1,09 9,138
2 1,2 8,316
Gambar 7. Pengujian Pemutusan dengan hasil
3 1,21 8,276 pembacaan arus yang bervariasi
4 1,31 7,615
Dari hasil uji coba pemutusan dengan beban
5 1,33 7,5 yang bervariasi, maka dapat disimpulkan bahwa
6 1,38 7,262 semakin besar arus yang mengalir maka waktu
7 1,4 7,135 pemutusan semakin cepat. Waktu pemutusan yang
5
Jurnal Techno Bahari Volume 4, Nomor 1, Agustus 2019

digunakan adalah tipe pemutusan invers time.


Berdasarkan grafik karakteristik MCB yang telah DAFTAR PUSTAKA
dijelaskan pada dasar teori maka rumus yang
digunakan untuk menentukan waktu pemutusan pada [1] Budiawan, M. S. (2017). Sistem Pengendali
MCB Elektronik seperti pada Persamaan 4.1. Beban Arus Listrik Berbasis Arduino,
................................................................ (4.1) Makassar, Universitas Islam Negeri
Alauddin.
Dimana : [2] Aminah Nur. (2016). Rancang Bangun Rangkaian
y = waktu pemutusan Elektronik Sebagai Alat Proteksi Otomatis
pada Instalasi Listrik Rumah Tinggal,
x = arus
Makassar, Universitas Hasanudin.
Rumus ini menggambarkan bahwa tipe [3] Yulizar. (2016). Pemakaian energi listrik pada
pemutusan waktu yang digunakan adalah invers time. kamar kos dalam Satu Hunian Berbasis
Prinsip dari rumus tersebut adalah semakin besar nilai Arduino Uno R3 dan Gsm Shield Sim900,
x maka nilai y semakin kecil, dan sebaliknya. Banda Aceh, Universitas Syiah Kuala.
[4] Silabam A. (2010). Study tentang penggunaan
5. Kesimpulan
Recloser pada sistim jaringan distribusi 20
Berdasarkan data hasil pengujian alat Desain KV, Medan, Universitas Sumatera Utara.
dan Implementasi MCB Elektronik, dapat [5] Risqiwati D. (2016). Rancang Bangun Sistem
disimpulkan beberapa hal pokok sebagai berikut: Monitoring Listrik Prabayar dengan
1. Perancangan Sistem pada MCB Elektronik
Menggunakan Arduino Uno, Malang,
yaitu dengan memasang Sensor arus
HMCT103C pada sumber PLN lalu salah Universitas Muhammadiyah Malang.
satu sumber diputus untuk dihubungkan [6] Ramadan D. (2015). Rancang Bangun dan
pada NC relay. Setelah mendapat data dari Implementasi Alat Ukur dan Sistem
sensor arus maka Arduino akan mengolah Informasi pada Listrik Satu Fasa, Malang,
data tersebut untuk mengaktifkan lcd serta Universitas Telkom.
alarm pada MCB. [7] Putra A. (2017). Analisa Penggunaan Recloser
2. Saat beban yang digunakan pemilik rumah
Untuk Pengaman Arus Lebih Pada Jaringan
melebihi batas overload dan short circuit
maka MCB akan memutus berdasarkan Distribusi 20 kv Gardu Induk Garuda Sakti,
waktu yang telah dirumuskan. Semakin Pekanbaru, Universitas Riau
tinggi arus maka waktu pemutusan semakin [8] Herwin K. (2005). Analisa Penggunaan Recloser
cepat. 3 Phasa 20 Kv Untuk Pengaman Arus Lebih
3. Saat terjadi tripping sebanyak 2 kali akibat Pada Sutm 20 Kv Sistem 3 Phasa 4 Kawat
dari overload maka cara yang digunakan Di Pt. Pln (Persero) Apj Semarang,
untuk mengaktifkan kembali MCB
Elektronik adalah dengan mengurangi beban Semarang, Universits Diponegoro
yang digunakan. Setelah beban dikurangi
maka MCB akan aktif kembali. Tetapi
apabila tripping yang terjadi sebanyak 3
kali maka pemilik rumah harus melakukan
reset pada MCB Elektronik.

Anda mungkin juga menyukai