DAN BERACUN
Tujuan :
1. Memberikan panduan untuk Panitia Penerimaan Barang dan Jasa/Panitia Penerimaan Barang Farmasi serta
satuan kerja pengguna B3 (user) tentang tata cara penerimaan B3
2. Mencegah terjadinya pemaparan dan pencemaran bahan berbahaya dan beracun (B3)
Kebijakan :
1. Undang-Undang No. 32 tahun2009 tentang Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Pedoman Pelayanan IPSRS.
Prosedur
1. Mintalah dokumen manifest kepada pengirim/supplier pada waktu penyerahan B3 sesuai Formulir Realisasi
Penerimaan Bahan Berbahaya dan Beracun
2. Lakukan pengecekan/bandingkan terhadap B3 yang dikirim dengan data yang terdapat dalam dokumen
manifest
3. Mintalah dokumen lembar data keselamatan bahan (MSDS), nama produsen/pengimpor dan nomor darurat
dari pengirim/suplier pada saat penyerahan barang
4. Periksalah kemasan B3, apakah bocor/rusak
5. Periksalah simbol dan label pada kemasan B3 yang dikirim, apakah simbol dan label sesuai dengan
klasifikasinya dan tidak rusak, apakah pada kemasan tercantum tanggal kadaluarsa
6. Tolaklah B3 yang diserahkan apabila dokumen tidak lengkap, B3 sudah kadaluarsa, kemasan B3 bocor/rusak,
simbol dan label tidak sesuai/rusak dan mintalah rekanan/distributor/supplier untuk menggantinya
7. Catatlah ketidaksesuaian (hal-hal yang tidak memenuhi syarat) di kolom keterangan pada Formulir Realisasi
Penerimaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
8. Tanda tangani Formulir Realisasi Penerimaan Bahan Berbahaya dan Beracun
Unit Terkait :
Instalasi Farmasi, Semua unit yang menggunakan B3