Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL MAGANG

Model Pelayanan Kartu Kuning Bagi Pencari Kerja

(Studi Pada Dinas Penanaman modal,pelayanan terpadu satu pintu dan Tenaga
Kerja kabupaten Bondowoso)

Oleh :

ABU AYUB ANSORI

1410511001

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
2017
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL MAGANG RISET

DI DINAS PENANAMAN MODAL,PELAYANAN TERPADU SATU


PINTU DAN TENGA KERJA KABUPATEN BONDOWOSO

judul :

“Pelayanan Kartu Kuning Terhadap Pencari Kerja


(Studi Kasus Pada Dinas Penanaman Modal,Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dan Tenaga Kabupaten Bondowoso Tahun 2017)”

Jember,09 November 2017


Pengusul,

ABU AYUB ANSORI


NIM. 1410511001

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Kepala Program Studi


Ilmu Pemerintahan

Dr.Emy Kholifah, M.Si Drs.Itok Wicaksono, M.Si


NPK. 92 08 378 NPK. 95 05 234

Mengetahui,
Dekan Fisipol

Dr.Emy Kholifah, M.Si


NPK. 92 08 378
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Seiring dengan berkembangnya tuntutan agar pelayanan administrasi


yang diberikan oleh penyelenggara pemerintahan haruslah dengan pelayanan
prima yang mempunyai sistem pelayanan yang beriorentasi kepada kepentingan
pengguna jasa dan dapat memberikan kepuasan kepada pengguna jasa tersebut
sehingga dapat di katakan penyelenggara tersebut berhasil.Dari berbagai upaya
yang dilakukan oleh pemerintah pusat saat ini di tuntut untuk semakin mampu
menyentuh segala aspek kehidupan rakyat Indonesia.Melalui program
pembangunan dari pemerintah mengadakan penyelenggaraan Negara memiliki
peranan penting dalam pelaksanaannya selaku pelayan masyarakat.Salah satu
sisi,pelayanan yang berkualitas diharapkan dapat dimaksimalkan sedemikian
rupa, sehingga bermanfaat bagi masyarakat banyak.Di dalam Birokrasi yang baik
dapat memberikan penyempurnaan bagi suatu organisasi yang bercirikan
organisasi modern, ramping, efektif dan efisien, yang mampu membedakan
antara tugas-tugas yang perlu ditangani dan yang tidak perlu ditangani. Birokrasi
yang baik juga mampu melakukan perubahan sistem dan prosedur kerjanya yang
lebih berorientasi pada ciri-ciri organisasi modern 2 yakni pelayanan cepat, tepat,
akurat, terbuka dengan tetap mempertahankan kualitas, efesiensi biaya dan
ketepatan waktu.

Di sisi lain,pelayanan berkualitas yang ada dalam jajaran manajemen


pemerintah akan mampu memberikan pelayanan kepada publik secara
memuaskan.Kelancaraan penyelengaraan pemerintah sangat tergantung pada
kesempurnaan aparatur dalam melaksanakan tugas-tugasnya.Sedangkan
pengembangan dan peningkatan kualitas layanan dalam masyarakat menjadi
puas karena mereka pantas mendapatkannya.
Dinas Penanaman modal,pelayanan terpadu satu pintu dan Tenaga Kerja
khususnya kabupaten Bondowoso merupakan unsur pelaksanaan urusan
pemerintah dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian,yang didalamnya
terdapat manajemen dalam proses menjalankan suatu pekerjaan dengan
serangkaian tindakan yang secara berjenjang, berlanjut yang berkait dilakukan
untuk menggapai sesuatu yang telah ditetapkan.Tindakan ini meliputi
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading),
pengendalian (controlling), pergerakan (actuating), koordinasi (coordination),dan
komunikasi (communicating).Hal tersebut di atas, ditegaskan dengan Undang-
Undang RI No. 25 tahun 2009 pasal l tentang pelayanan publik yaitu kegiatan
atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk
atas barang,jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.Penyelenggaraan pelayanan publik yang
selanjutnya disebut setiap institusi penyelenggaraan Negara,korporasi, lembaga
independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang untuk kegiatan
pelayanan publik,dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk
kegiatan pelayanan publik.Berbicara tentang pelayanan publik, banyak keperluan
masyarakat khususnya dalam hal mencari kerja mereka memerlukan Kartu
Tanda Pendaftaran Pencari Kerja (AK/l), yang dimaksud AK/l sebagai tanda
bukti bahwa pencari kerja telah mendaftarkan diri pada Dinas Penanaman
modal,pelayanan terpadu satu pintu dan Tenaga Kerja kabupaten Bondowoso
yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan kabupaten atau kota dan juga
sebagai tanda pengenal untuk memudahkan mencari kartu induknya dalam bak
bergerak.

Dinas Penanaman modal,pelayanan terpadu satu pintu dan Tenaga Kerja


kabupaten Bondowoso merupakan unsur pelaksana urusan pemerintah di dalam
ketenagakerjaan dan transmigrasian, Semakin banyaknya orang yang mencari
pekerjaan dalam era ini maka sangat di butuhkan pelayanan dari para aparatur
Dinas Tenaga Kerja yang bertindak sebagai pelayan publik.Karena pada
kenyataannya,wajah birokrasi publik sebagai pelayan rakyat masih jauh dari
yang diharapkan.Didalam praktek Pelayanan AK/I pada kantor Dinas
Penanaman modal,pelayanan terpadu satu pintu dan Tenaga Kerja kabupaten
Bondowoso penyelenggaraan pelayanan,rakyat menempati posisi yang kurang
menguntungkan.Beragam keluhan dan ketidakpuasan masyarakat, bahkan dalam
pelayanan berbasis online pun saat ini masih menghadapi kendala karena website
untuk pelayanan online selalu terkendala/error sehingga pelayanan masih
menggunakan sistem manual sehingga mempersulit dan memakan waktu bagi
masyarakat yang hendak membuat kartu kuning.Dari berbagai permasalahan
yang ditemukan diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana proses
pelayanan yang diberikan Dinas Penanaman modal,pelayanan terpadu satu pintu
dan Tenaga Kerja kabupaten Bondowoso selaku lembaga pemerintah yang
mengurusi masalah ketenagakerjaan dalam memberikan pelayanan terhadap
masyarakat khususnya AK/1 (Kartu Kuning). Sehingga peneliti tertarik
mengangkat penelitian yang berjudul“Pelayanan Kartu Kuning Terhadap Pencari
Kerja (Studi Kasus Pada Dinas Penanaman modal,pelayanan terpadu satu pintu
dan Tenaga Kerja kabupaten Bondowoso Tahun 2017)”.

1.2.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan penjelasan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini


yaitu: ”Bagaimana Pelayanan Kartu Kuning Terhadap Pencari Kerja Pada Dinas
Penanaman modal,pelayanan terpadu satu pintu dan Tenaga Kerja kabupaten
Bondowoso Tahun 2017”?
1.3.TUJUAN MAGANG RISET

1. Membangun landasan jatidiri mahasiswa Program Studi Ilmu


Pemerintahan melalui pengamatan langsung aktifitas kerja dan kultur
Pemerintahan.
2. Mahasiswa dapat memantapkan kompetensi akademik bagian tertentu
(spesifik) dari program studi Ilmu Pemerintahan yang diminati dan
terkait langsung dengan judul penulisan skripsi.
3. Mengkomunikasikan permasalahan yang dihadapi, untuk mendapatkan
bimbingan dalam menyelesaikan tugas.
4. Mahasiswa mengumpulkan dan mendokumentasikan data melalui
pengamatan langsung, dialog aktifitas penyelesaian tugas,
dokumentasi, atau teknik lainnya yang diperlukan untuk penulisan
skripsi.
5. Mengumpulkan data melalui pengamatan langsung, dialog
aktifitas/bimbingan penyelesaian tugas, wawancara, dan dokumentasi.
6. Mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data, untuk menjamin kesahihan data penulisan karya ilmiah
(skripsi).
7. Mendiskripsikan proses pelayanan kartu kuning secara detail dan
runtun.

1.4.MANFAAT MAGANG RISET


1. MANFAAT BAGI MAHASISWA
1. Melatih kepekaan mahasiswa terhadap fenomena yang terjadi di
lingkungan pemerintahan setelah melakukan pengamatan aktifitas
kerja dan kultur pemerintahan.
2. Mahasiswa mendapat pengalaman menyelesaikan tugas administratif
penyelenggaraan pemerintahan pada bagian khusus yang dipilih sesuai
dengan judul penulisan skripsi.
3. Mendapat pengalaman menyelesaikan tugas administratif tertentu
dalam pelayanan pembuatan kartu kuning di dinas penanaman modal
pelayanan terpadu satu pintu dan tenaga kerja kabupaten Bondowoso.
4. Mendapatkan data valid sebagai bahan penulisan karya ilmiah
(skripsi).

2.MANFAAT BAGI PRODI ILMU PEMERINTAHAN

a. Melengkapi proses pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian


standar mutu lulusan.

b. Program Studi Ilmu Pemerintahan mendapatkan data perkembangan dan


permasalahan riil penyelenggaraan pemerintahan untuk dijadikan bahan
pertimbangan penyusunan program:

a. Pengembangan kurikulum Prodi Ilmu Pemerintahan


b. Pengembangan Bahan/Buku Ajar dosen Prodi Ilmu Pemerintahan
c. Pengabdian masyarakat bagi dosen Prodi Ilmu Pemerintahan
d. Penelitian dosen Prodi Ilmu Pemerintahan

3. MANFAAT BAGI INSTANSI PEMERINTAHAN


a. Mendorong berkembangnya ketauladanan jatidiri aparatur
sebagai abdi negara
b. Mendorong berkembangnya budaya transparansi dan pelayanan
prima (excellence)
c. Mendapat umpan balik dalam bentuk laporan magang riset
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.HASIL PENELITIAN TERDAHULU

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian dan


dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini:

Indah Musniati,(2010) dalam penelitiannya mengkaji tentang kualitas


pelayanan kartu kuning di dinas Tenaga Kerja dann Transmigrasi Kabupaten
Tanggerang.

Adapun hasil dari penelitian tersebut antara lain:

Dalam penelitiannya menyebutkan bahwa dalam proses pelayanan pembuatan


kartu kuning di dinas tenaga kerja kabupaten tanggerang mengadakan program
keliling yang akan melayani tiap kecamatan –kecamatan kabupaten
Tanggerang yang berlokasi jauh dari dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Tanggerang.

ANDI SUPRATIKNO,(2011) dalam penelitiannya mengkaji tentang faktor-


aktor yang mempengaruhi lama mencari kerja bagi tenaga kerja terdidik di
kabupaten semarang dengan menggunakan metode regresi linear berganda.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh
dari objek penelitian melalui kuesioner dan data sekunder yang diperoleh dari
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang, Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Semarang dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Semarang.
2.2.KERANGKA/LANDASAN TEORI

2.2.1. Kebijakan Publik

Kebijakan publik adalah serangkaian tindakan yang ditetapkan dan


dilaksanakan oleh pemerintah dengan tujuan tertentu demi kepentingan
masyarakat. Jika suatu pemerintah negara melakukan pelayanan dengan
berorientasi kepada publik interest atau publik needs maka yang harus
dipikirkan oleh pemerintah itu ialah how to serve the public,sehingga
pemerintah itu bertindak sebagai public sevant (pelayanan masyarakat) yang
menyelenggarakan public service ( layanan publik).eJournal Administrasi
Negara, Volume 1, Nomor 1, 2013: 225-239

Kebijakan publik dalam definisi yang mashur dari Dye adalah whatever
government choose to do or not to do. Maknanya Dye hendak menyatakan
bahwa apapun kegiatan pemerintah baik yang aksplesit maupun implisit
merupakan kebijakan. Jika anda melihat banyak jalan berlubang,jembatan
rusak atau sekolah rubuh kemudian anda mengira bahwa pemerintah tidak
berbuat apa-apa, maka“diamnya” pemerintah itu menurut Dye adalah
kebijakan. Interpretasi dari kebijakan menurut Dye diatas harus dimaknai oleh
2 hal penting: pertama, bahwa kebijakan haruslah dilakukan oleh badan
pemerintah, kedua: kebijakan tersebut mengandung pilihan dilakukan atau
tidak dilakukan oleh pemerintah.

Menurut James E. Anderson mendefinisikan kebijakan sebagai perilaku dari


sejumlah aktor (pejabat, kelompok, instansi pemerintah) atau serangkaian aktor
dalam suatu bidang kegiatan tertentu. Pembicaraan tentang kebijakan memang
tidak lepas dari kaitan kepentingan antar kelompok, baik di tingkat
pemerintahan maupun masyarakat secara umum (anderson, 1979:2-3).

Menurut harold Laswell dan Abraham Kaplan (1970:71) kebijakan publik


adalah a projected of goals, values, and practices. Menurut Robert Stward
(2000:18) mendefinisikannya sebagai e process or a series or pattern of
governmental aktivities or decissions that are design to remedy some public
problem, either real or imagined. Menurut Austien Ranney (dikutip Lester &
Steward,2000: 18) mendefinisikannya sebagai a selected line of action or
declarition of inten. Steven A. Peterson (2003) mendefinisikannya sebagai
government action to address some problem. B. G Peters (1993: 4)
mendefinisikannya sebagai the sum of government aktivities, wheter acting
directly of through agents, as it has an influence on the lives of citizens.
Kebijakan memang menjadi ranah yang amat berbau kekuatan untuk saling
mempengaruhi dan melakukan tekanan para pihak. Sehingga, tak heran jika
Carl Friedrich pun mendefinisikan kebijakan sebagai suatu tindakan yang
mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau
pemerintah dalam lingkungannya tertentu sehubungan dengan adanya
hambatan-hambatan tertentu seraya mencari peluang- peluang untuk mencapai
tujuan tertentu (Carl J. Friedrich) .

Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bondowoso Sejak Indonesia merdeka pada


tanggal 17 agustus 1945 telah dirintis pendirian Departemen Tenaga Kerja
dengan tujuan membina unit-unit kerja sesuai dengan norma-norma
ketenagakerjaan, yaitu asas kemanusian dan juga sebagai pencerminan dari
falsafah pancasila.

2.2.2.Pengertian Pelayanan Publik

Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani)


keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada
organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.
Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu bahwa pemerintahan pada
hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat. Karenanya Birokrasi publik
berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan layanan yang baik
dan profesional (Tesis Irsan, 2012 : 9).

Menurut Moenir (2001:13) Pelayanan publik adalah kegiatan yang


dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor
material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam usaha memenuhi
kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.Tujuan pelayanan publik adalah
mempersiapkan pelayanan publik tersebut yang dikehendaki atau dibutuhkan
oleh publik, dan bagaimana menyatakan dengan tepat kepada publik mengenai
pilihannya dan cara mengaksesnya yang direncanakan dan disediakan oleh
pemerintah.

Selanjutnya menurut Moenir (2001: 13), pelayanan publik harus mengandung


unsur-unsur dasar sebagai berikut:

1) Hak dan kewajiban bagi pemberi maupun pelayanan umum harus jelas dan
diketahui secara pasti oleh masing-masing pihak;

2) Pengaturan setiap bentuk pelayanan umum harus disesuaikan dengan


kondisi kebutuhan dan kemampuan masyarakat untuk membayar
berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan tetap
berpegang teguh pada efisiensi dan efektivitas;

3) Kualitas, proses dan hasil pelayanan umum harus diupayakan agar dapat
memberi keamanan, kenyamanan, kepastian hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan;

4) Apabila pelayanan umum yang diselenggarakan oleh pemerintah terpaksa


harus mahal, maka instansi pemerintah yang bersangkutan berkewajiban
memberi peluang kepada masyarakat untuk ikut menyelenggarakan.

2.2.3. TUJUAN PELAYANAN PUBLIK

Tujuan pelayanan publik pada umumnya adalah bagaimana mempersiapkan


pelayanan publik tersebut yang dikehendaki atau dibutuhkan oleh publik,
dan bagaimana menyatakan dengan tepat kepada publik mengenai
pilihannya dan cara mengaksesnya yang direncanakan dan disediakan oleh
pemerintah. (Zeithaml, Valarie A. (et.al).1990) Lebih lanjut Zeithaml
mengatakan, tujuan pelayanan publik adalah sebagai berikut:

1.Menentukan pelayanan yang disediakan, apa saja macamnya

2.Memperlakukan pengguna layanan, sebagai customers


3.Berusaha memuaskan pengguna layanan, sesuai dengan yang diinginkan
mereka;

4. Mencari cara penyampaian pelayanan yang paling baik dan berkualitas;

5.Meneyediakan cara-cara, bila pengguna pelayanan tidak ada pilihan.


(Zeithml, Valarie A. (et.al). 1990)

2.2.4. PELAYANAN KARTU KUNING TERHADAP PENCARI KERJA

Dinas Tenaga Kerja merupakan unsur pelaksana urusan Pemerintahan di


bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian. Dinas Tenaga Kerja
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya
berada dibawah dan bertanggung kepada Kepala Daerah melalui Sekda.
Berdasarkan UU RI No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, bahwa
Negara berkewajiban melayani setiap warga Negara dan penduduk untuk
memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik
yang merupakan amanat UUD Negara RI Tahun 1945, Membangun
kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan seiring
dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk tentang
peningkatan pelayanan publik, sebagai upaya untuk mempertegas hak dan
kewajiban setiap warga Negara dan penduduk serta terwujudnya tanggung
jawab Negara dan korupsi dalam penyelanggaraan pelayanan publik,
diperlukan norma hukum yang member pengaturan secara jelas. Pelayanan
pembuatan Persyaratan Kerja AK/I (Kartu Kuning) adalah melayani
keperluan masyarakat yang mempunyai kepentingan mencari pekerjaan
dan sebagai persyaratan mencari kerja.sesuai dengan aturan pokok dan tata
cara yang telah ditetapkan yang diberikan oleh pegawai kantor Dinas
penanaman modal pelayanan terpadu satu pintu dan tenaga kerja
kabupaten Bondowoso kepada para pencalon tenaga kerja.
2.2.4 PENGERTIAN KARTU KUNING

Kartu Tanda Pendaftaran Pencari Kerja (Kartu Kuning) adalah sebagai


tanda bukti bahwa pencari kerja telah mendaftarkan diri pada Dinas yang
bertanggung jawab di bidang Ketenagakerjaan kabupaten/ Kota dan juga
sebagai tanda pengenal untuk memudahkan mencari Kartu Induknya dalam
Bak Bergerak Pengisian kartu kuning sendiri dilakukan oleh pengantar
kerja atau petugas antar kerja setelah diadakan wawancara dengan Tenaga
Kerja.

Kartu Tanda Pencari Kerja AK/I (Kartu Kuning) ukurannya sebagai berikut
: a. Panjang : 32 Cm

b. Tinggi : 10 Cm

c. Jenis Kerja : Karton Logo Pemda Kab/Kota timbul warna dasar putih.

2.1 KERANGKA KONSEPTUAL/DEFINISI OPERASIONAL

Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Pelayanan Kartu Kuning Terhadap


Pencari Kerja (Studi Kasus Pada Dinas Penanaman modal,pelayanan
terpadu satu pintu dan Tenaga Kerja kabupaten Bondowoso Tahun
2017)”.Maka dalam penelitian ini penulis menguraikan definisi
konsepsional yang menyangkut judul skripsi agar dapat mempermudah
dalam memahami maksud pembahasan ini. Definisi konsepsional dari
penelitian ini adalah Pelayanan Kartu Kuning Terhadap Pencari Kerja
adalah melayani keperluan masyarakat yang mempunyai kepentingan
mencari pekerjaan dan sebagai persyaratan mencari kerja.sesuai dengan
aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan yang diberikan oleh
Pegawai Dinas Penanaman Modal,Pelayanan terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja Kabupaten Bondowoso kepada para Pencalon tenaga kerja.
BAB III

METODE MAGANG RISET

3.1. WAKTU DAN LOKASI MAGANG RISET

Berdasarkan Kalender Akademik Universitas Muhammadiyah Jember


semester Ganjil Tahun ajaran 2017/2018,maka pada magang riset ini kami
mengusulkan untuk melaksanakan kerja praktek selama kurang lebih 1
bulan mulai dari bulan November-Desember 2017.

Akan Tetapi semua keputusan yang di ambil mengenai jadwal dimulai dan
berakhirnya magang riset ini seluruhnya diberikan kepada Dinas
Penanaman modal,pelayanan terpadu satu pintu dan Tenaga kerja
kabupaten Bondowoso.

Nama Instansi : Dinas Penanaman modal,pelayanan terpadu satu pintu dan


Tenaga kerja kabupaten Bondowoso.

Alamat Instansi : Jl.A.Yani No. 137 Bondowoso 68215

Prov.Jawa Timur 0332-421367 Fx 423645

3.2.FOKUS MAGANG RISET

Fokus dalam magang riset ini :

1.Intensifikasi proses pembuatan Kartu Kuning di Dinas Penanaman Modal


Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabuapaten Bondowoso

2.Faktor pendukung dan penghambat pada Dinas penanaman Modal


Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Bondowoso

3.3.METODE MAGANG RISET

Program Magang Riset dilaksanakan selama satu bulan dari bulan November
-Desember dalam pelaksanaan Magang Riset ini terdapat beberapa proses-
proses pekerjaan yang akan dilakukan Dinas penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Bondowoso
dalam kurun waktu setengah bulan penelitian ini berusaha melakukan dan
mengikuti semua kegiatan yang dilakukan oleh Bidang Sekretariat Kartu
Kuning Dinas Penanaman Modal,Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga
Kerja Kabupaten Bondowoso, namun sesuai pengarahan oleh Dosen
Pembimbing dan Kepala Prodi Ilmu Pemerintahan, maka penelitian ini lebih
banyak dikonsentrasikan dalam Bidang Sekretariat Kartu Kuning Secara
umum seperti berikut :
1. Perkenalan dengan seluruh rekan kerja Dinas penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Bondowoso
sekaligus mempelajari tugas dan fungsi masing-masing Bidang.
2. Mempelajari lingkup kerja dan agenda kerja Dinas penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Bondowoso
3. Mempelajari bagaimana Model Pelayanan Kartu Kuning Bagi Pencari
Kerja Di dinas Penanaman Modal,Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Tenaga Kerja kabupaten Bondowoso
4. Ikut berpartisipasi dalam proses Pelayanan Kartu Kuning Di dinas
Penanaman Modal,Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja
kabupaten Bondowoso

3.4.METODE PENGUMPULAN DATA

Sesuai dengan objek dan tujuan Magang Riset ini, maka dalam pengumpulan data,
peneliti akan menggunakan metode sebagai berikut:

a. Pengumpulan data primer

Data primer merupakan data yang di peroleh dari sumber data pertama di
lokasi Magang Riset atau objek penelitian. Pengumpulan data primer
dilakukan dengan cara berikut:

1. Observasi (Pengamatan)

Menurut Kartono (1980: 142) pengertian observasi adalah studi yang


disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis
dengan jalan pengamatan dan pencatatan.
2. Interview

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode interview bebas


terpimpin artinya dalam melakukan interview peneliti akan membawa
pedoman yang berisi hal-hal yang akan ditanyakan sehingga wawancara
tersebut tidak menyimpang dari tujuan semula dan data yang diinginkan oleh
peneliti bisa diperoleh. pengamatan peneliti melalui penggunaan pancaindra.”
Dengan metode pengumpulan data ini, peneliti akan mengamati langsung
bagaimana atau seperti apa masalah yang berkaitan dengan penelitian terjadi
di lokasi.

b. Pengumpulan data sekunder

Peneliti mengumpulkan data sekunder melalui dua cara yaitu dokumentassi


dan studi pustaka yang akan dijelaskan dibawah ini:

1. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2001 : 36) yang memberikan definisi tentang


dokumenter yaitu dari asal kata “dokumen” yang artinya barang-barang
tertulis, artinya di dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis. Dengan pendapat dari Suharsimi Arikunto
tersebut bahwa dokumentasi yang di pakai dalam penelitian adalah
mempelajari dan mencatat data-data yang sudah didokumentasikan seperti
laporan, arsip, laporan kegiatan atau dokumen- dokumen yang diperlukan
dalam pengumpulan data.

3.5.METODE ANALISIS DATA

Proses analisis data pada dasarnya dilakukan untuk mengolah data yang
masih mentah agar memiliki arti dan makna guna memecahkan permasalahan
dalam penelitian.Dalam hal ini, penulis menggunakan teknis analisis data
secara kualitatif.
Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2013:248) menjelaskan bahwa,
analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola apa
yang penting dan apa yang dipelajari, danmemutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain. Proses analisis data pada penelitian kualitatif
dimulai sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan
setelahnya.sebagaimana yang dijelaskan Nasution dalam Sugiyono
(2013:84)bahwa, Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan
masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan
hasil penelitian.

3.6. KEABSAHAN DATA

Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik


triangulasi. Triangulasi yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu diluar data itu untuk keperluan pengecekan data
sebagaimana pembanding data itu. Menurut Patton (Moleong,2000:178)
Triangulasi dengan sumber berarti Membandingkan dan mengecek baik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
yang berbeda dalam metode kualitatif.

Hal ini dapat dicapai dengan jalan sebagai berikut.

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.


2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa
yang dikatakan secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang
berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
Dalam penelitian ini tehnik triangulasi yang ditempuh adalah :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
2. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat orang lain yang berkaitan dengan fokus penelitian.
3. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang terkait.
BAB IV
PENILAIAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

RUBRIK PENILAIAN SIKAP


SKALA
DIMENSI
PENILAIAN Sangat Baik Baik Cukup Kurang
No
SIKAP
Skor (81-100) Skor (61-80) Skor (41-60) Skor (≤ 40)

1 Kemandirian Proaktif, rajin Berinisiatif, rajin Cukup Menunggu


berusaha, cepat berusaha, berinisiatif, perintah,kurang
menyelesaikan menyelesaikan cukup berusaha, berusaha, sering
tugas. tugas secara lambat menunda
wajar menyelesaikan pekerjaan
tugas

2 Kerjasama Mampu Mampu Mampu Kurang bisa


bekerjasama, bekerjasama dan bekerjasama dan diajak
memiliki memiliki cukup peduli bekerjasama dan
kepekaan dan kepekaan dan cenderung kurang
kepedulian yang cukup peduli peduli
tinggi

3 Tanggungjawab Segera Segera Mengerjakan Suka menunda


mengerjakan mengerjakan tugas sampai pekerjaan dan
tugas dengan tugas sesuai selesai tetapi hasilnya banyak
sepenuh hati dan arahan/instruksi sekedar yang salah
berusaha formalitas
memperoleh hasil
yang terbaik

4 Kedisiplinan Sangat disiplin Disiplin, tetapi Bersikap disiplin Kurang disiplin,


terhadap kadang-kadang setelah mendapat meskipun sudah
peraturan yang masih melanggar teguran ditegur masih
ada aturan melanggar aturan
RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

DIMENSI SKALA
No PENILAIAN Sangat Baik Baik Cukup Kurang
PENGETAHUAN Skor (81-100) Skor (61-80) Skor (41-60) Skor (≤ 40)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Anda mungkin juga menyukai