Energize
r
PULAU
EKSEKUTIF PALSU
TESTER PERMEN
TESTER KONDOM
TESTER LADY ESCORT
TESTER ANGGUR
FOTOGRAFER KELILING
membahas
Pengetahuan dari sudut estetika dan seni sangat bersifat subjektif, dimana
masing-masing individu akan memberikan penilaian yang berbeda-beda.
Non
Ilmiah
Masalah
JAWABAN =
PENGETAHUAN
KEBENARA
N
Koheren
Ilmiah
Korespondensi, dan
Pragmatis
PENELITIAN
Pendekatan Non Akal
Coba - Coba,
Ilmiah
Sehat,
Prasangka,
Intuisi,
Penemuan
Kebetulan,
Pendapat Otoritas
Ilmiah,
Pikiran Kritis
Pendekatan Ilmiah
Skeptik (Sesuai Fakta,
Data)
Analitis (Proses)
Kritis (Akal Sehat)
Kebenaran Ilmiah:
koheren, korespondensi, pragmatis
Kebenaran Koheren; suatu pernyataaan
dianggap benar jika pernyataan tersebut koheren
atau konsisten dengan pernyatan sebelumnya
yang dianggap benar.
Misalnya, semua mahluk hidup butuh makan, dan
karena itu Mr. X akan lapar dan membutuhkan makan,
sebab dia adalah mahluk hidup, demikian juga dengan
binatang dan tumbuhan.
Kebenaran Ilmiah:
koheren, korespondensi, pragmatis
Kebenaran Korespondensi; suatu pernyataaan
benar, jika materi pengetahuan yang terkandung
dalam pernyataan tersebut berhubungan atau
mempunyai korespondensi dengan objek yang dituju
oleh pernyataan tersebut.
Misalnya, Andai pegawai Bank BNI. Pernyataan ini benar
dikarenakan terdapat hubungan atau keterkaitan
(korespondensi) antara Andai yang berstatus pegawai
dengan BNI tempatnya bekerja, dengan bukti kartu
pegawai dan kontrak kerja, dan sejenisnya.
Kebenaran Ilmiah:
koheren, korespondensi, pragmatis
Kebenaran Pragmatis; suatu pernyataaan benar, karena
memiliki sifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Misalnya, pohon kina (daun sampai akarnya) secara kebetulan
ditemukan warga sebagai obat malaria, ketika pohon ini roboh dan
membentang dialiran sungai tempat warga mengambil air minum.
Pada waktu yang bersamaan, warga desa sedang dilanda wabah
malaria. Pada beberapa hari kemudian warga desa ini terbebas
dari penyakit malaria. Kenyataan ini membawa pada satu
kesimpulan bahwa pohon yang terbentang di sungai adalah obat
bagi penyakit malaria.
Penemuan Kebetulan
Coba Coba (Spekulatif)
Prasangka
Akal Sehat (Common Sense)
Intuisi, dan Wahyu
Pendapat Otoritas Ilmiah dan Pikiran Kritis
Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah menghasilkan kebenaran
ilmiah, yaitu pengetahuan yang kebenaranya
terbuka untuk diuji kembali atau diteliti melalui
kegiatan penelitian.
Penetapan Masalah
Masalah terkait dengan berbagai aspek. Kemampuan
mengidentifikasi sejumlah masalah dan memilih satu atau
beberapa batasan masalah diantara sekian masalah menjadi
pertimbangan utama.
Masal
ah
Penel
Latar Belakang
Identifikasi
itian:
Masalah
Pembatasan
Masalah
Rumusan
Masalah
Tujuan &
Manfaat
Penelitian
ISSUE GAP:
Permasalahan bersumber
dari
peristiwa-peristiwa
aktual
lingkungan
eksternal
Penerapan PP 53 tentang
DISIPLIN PNS
Kelangkaan BBM, Krisis
Energi, Indonesia Non OPEC
Pemberlakuan ACFTA
2010 dan
Masyarakat Ekonomi
ASEAN
MDGs, Kemiskinan,
Kesehatan, Pendidikan
Pemanasan Global, Green
Concept, Sustainability
Management Program
Krisis Moneter, Krisis
Keuangan Global
Paradigma Birokrat
Entrepreneur
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
(Issue Gap)
Implementasi
dan
Dampak Penerapan
ACFTA bagi MEA
EMPIRICAL GAP:
Permasalahan
bersumber
dari fenomena organisasi
(data lapangan)
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
(Empirical Gap)
Terjadi
penurunan
penjualan
yang
berkepanjangan
selama tahun 2002
RESEARCH GAP:
Permasalahan bersumber
dari
beberapa
hasil
penelitian sebelumnya
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
(Research Gap)
Terdapat
Kontroversi
pandangan Mengenai
pengaruh
adaptasi
ancaman
lingkungan
1.Mengapa Adaptasi
ancaman tidak selalu
berpengaruh
2.Apa saja
kharakteristik adaptasi
yang berpengaruh
3.Apa saja
kharakteristik adaptasi
yang tidak
berpengaruh
Sumber:lainnya
Prof. Augusty Ferdinand,
DBA
4.Dan
dipikirkan
lagi
Research Gap
Apakah X1 Berpengaruh
Terhadap Y?
Apakah X1 Berpengaruh
Terhadap Z
Apakah X2 Berpengaruh
Terhadap Y?
Apakah X2 Berpengaruh
Terhadap Z?
Apakah Y Berpengaruh Terhadap
THEORY GAP:
Permasalahan bersumber
dari satu atau beberapa
teori
Teori
Keunggulan
Komparatif
Heckscher
Ohlin
telah
gagal
menjelaskan
perubahanperubahan penting dalam
posisi ekspor Amerika dan
Jepang
selama
periode
tahun 1970 1980 an
(Dudley
dan
Moenius,
2001).
Penelitian
ini
bertujuan
untuk mencari jawaban apa
yang menyebabkan Teori
Keunggulan Komparatif dari
Heckscher
Ohlin
Sumber:
Prof. Augusty Ferdinand,
DBA tidak
berlaku dalam menjelaskan
kinerja ekspor Amerika dan
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
(Theory Gap)
Gagalnya
teori
Heckscher-Ohlin
Menjelaskan
kinerja
Ekspor Negara Industri
APA
ISSUE
GAP
EMPIRICAL
GAP
RESEARCH
GAP
THEORY
GAP
Topik Penelitian
TINJAUAN
PUSTAKA
SIAPA
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Penelitian
Identifikasi dan
Batasan Masalah
DIMANA
METODE
PENELITIAN
BILAMANA
KERANGKA KONSEPTUAL
DAN HIPOTESA
MENGAPA
BAGAIMANA
Rumusan Masalah
(Contoh)
Tinjauan Pustaka
Hipotesis & Kerangka
Konseptual
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Uraian Tinjauan Pustaka (25% dari
keseluruhan tulisan), dengan sistematika:
2.1. Landasan Teori
2.2. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
2.3. Keterkaitan Antar Konsep
Landasan Teori
Pada bagian ini diawali dengan teori-teori yang
relevan sebagai gran teori dari keseluruhan variabel
yang akan diteliti.
Sub Bab berikutnya akan menguraikan satu per satu
variabel yang diteliti.
Uraian pada Sub Bab terdiri dari 2 bagian utama,
yaitu:
Definisi dan indikator pengukur , dan
Dalam riset keuangan indikator pengukur diganti dengan
formula untuk mengukur variabel keuangan yang diteliti.
CONT
OH
CONT
OH
CONT
OH
CONT
OH
CONT
OH
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu (sebelumnya) akan
menguraikan ringkasan hasil-hasil
penelitian yang akan menjadi acuan bagi
penelitian yang sedang dilakukan.
Pada bagian akhir uraian akan diakhiri
dengan sebuah mapping of research
dalam bentuk tabel. Peneliti juga harus
menjelaskan tabel tsb mengenai posisi
kajian yang sedang diteliti dibandingkan
dengan penelitian-penelitian terdahulu
(persamaan dan perbedaan).
Jumlah penelitian terdahulu bervariasi
tergantung apakah semua konsep telah
Penelitian Terdahulu
Tabel mapping of research akan berisikan
ringkasan penelitian terdahulu, seperti:
Tujuan Penelitiannya
Variabel Penelitian
Jenis Penelitian
Obyek Penelitian, Responden (Informan), dan
Teknik Sampling
Teknik Pengumpulan data, dan
Metode Analisis
Temuan, Kesimpulan, dan Rekomendasi
dan lain-lain yang relevan dan penting untuk
dikemukakan
CONT
OH
CONT
OH
CONT
OH
CONT
OH
CONT
OH
Tabel 2.1.
Mapping of Research (2006)
CONT
OH
No
Peneliti
(Tahun)
Tujuan
Penelitian
Variabel
Penelitian
1.
Menganalisis hubungan
struktural pemberdayaan,
service training, service
reward, terhadap job
attitudes
(seperti
customer-oriented
prosocial behavior of
employees.
Pemberdayaan
Service training
Service reward
Role-prescibed
customer service
Extra-role customer
service
2.
Testa (2001)
3.
Utomo (2002)
4.
5.
Teknik
Analisis
Hasil
Penelitian
CONT
OH
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA
CONT
OH
Berdasarkan
kajian
teoritik
dengan
pendekatan deduktif dan kajian empirik dengan
pendekatan induktif yang saling berhubungan
dan saling melengkapi, dimaksudkan untuk
menetapkan
variabel-variabel
studi,
yaitu:
servicescape, perilaku peran ekstra karyawan,
kualitas
komunikasi
karyawan,
kepuasan
pelanggan, dan loyalitas pelanggan, yang
selanjutnya
disusunlah
hipotesis.
Hipotesis
merupakan jawaban sementara atas rumusan
masalah yang perlu dikaji kebenarannya melalui
uji statistik. Pengujian hipotesis menghasilkan
beberapa kesimpulan disertasi yang diharapkan
menghasilkan temuan-temuan teoritik yang
mendukung atau menolak keberadaan suatu teori
yang sudah ada, atau mengembangkan suatu
teori yang baru untuk pengembangan ilmu
CONT
OH
CONT
OH
CONT
OH
Contoh-Contoh
Kerangka Konseptual:
PROPOSAL
Kerangka Konseptual
X1.1 Bermakna
Y1.1 Pengakuan
CONT
OH
X1.2 Kompetensi
Y1.2 Kompensasi
Y1.3 Pengawasan
X1.4 Pengaruh
Kepuasan Kerja
(Y1)
X1.6 Akses
Pemberdayaan
(X1)
H1 S
H4 S
H5 S
H3 S
H2 S
H6 S
Komitmen Organisasi
(Y2)
Kerangka Konseptual
Keanekaragaman Identitas Keberartian
Tugas (X1.1) Tugas (X1.2)Tugas (X1.3)
Otonomi
(X1.4)
Umpan Balik
(X1.5)
CONT
OH
Pengakuan
(Y1.1)
Kompensasi
(Y1.2)
Pengawasan
(Y1.3)
Keinginan Meninggalkan
Organisasi
Karakteristik
Pekerjaan
(X1)
Kepuasan Kerja
(Y1)
Kepemimpinan
Transformasional
(X2)
Peluang Promosi
(X3)
(Y3.1)
Keinginan Mencari
Pekerjaan Baru (Y3.2)
Turnover Intention
(Y3)
Komitmen Organisasi
(Y2)
Affective Commitment
(Y2.1)
Continuan Commitment
(Y2.2)
Normative Commitment
(Y2.3)
Status
Sosial (X3.1)
Wewenang
(X3.2)
Tanggung Jawab
(X3.3)
Penghasilan
(X3.4)
Pengaruh
Motivasi
Stimulasi
Pertimbangan
Individual (X2.1) Inspiratif (X2.2) Intelektual (X2.3) Individual (X2.4)
KERANGKA
KONSEPTUAL
CONT
OH
Servicescape
(X1)
X1.1 X1.2 X1.3
Kualitas Komunikasi
Karyawan
(X3)
H2
H1
H3
Kepuasan Konsumen
(Y1)
H7
Loyalitas Konsumen
(Y2)
H5
H6
KETERANGAN:
Variable Laten =
Indikator
=
Pengaruh
Dimensi
=
=
Servicescape
(X1)
Indikator
pengukuran
Helpful (X2.1)
Sportsmanship (X2.2)
Knowledgeable (X2.3)
Constructive suggestion (X2.4)
Altruism (X2.5)
Easy (X3.1)
Accuracy (X3.2)
Superior Information (X3.3)
Ekspresi (X3.4)
Bahasa Tubuh (X3.5)
Kepuasan
Konsumen (Y1)
Indikator
pengukuran
Loyalitas Konsumen
(Y2)
Indikator
pengukuran
KERANGKA
KONSEPTUAL
CONT
OH
H1a
Konsentrasi
Kepemilikan
Saham
(X1)
Resiko Sistimatis
Perusahaan
(X2)
H3a
H1b
(X4)
H4a
H2a
H4b
H2b
Likuiditas Saham
Diversifikasi
Usaha
(Y1)
H4e
H1c
(X3)
Struktur
Modal
H2c
H3c
H3b
Pertumbuhan
Perusahaan
(Y2)
H4d
H4g
H1d H
2d
H3d
H4f
(Y3)
H4c
Nilai
Perusahaan
Manufaktur
(Y4)
KERANGKA KONSEPTUAL
CONT
OH
Struktur
Modal
H1a
Konsentrasi
Kepemilikan
Saham
(X1)
Resiko Sistimatis
Perusahaan
(X2)
H3a
H1b
H2b
Likuiditas Saham
(X4)
H3c
H3b
H1d H
2d
H4b
(Y2)
4
+
H4f
H4g
+
4
(Y3)
H4c
+7
H4d
Nilai Perusahaan
Manufaktur
H3d
H4a
Pertumbuhan
Perusahaan
H2c
+
4
H2a
H1c
Diversifikasi
Usaha
H4e
(X3)
(Y1)
(Y4)
Contoh-Contoh
Kerangka Konseptual:
HASIL
Otonomi
(X1.4)
Pengakuan
(Y1.1)
Umpan Balik
(X1.5)
Kompensasi
(Y1.2)
Pengawasan
(Y1.3)
CONT
OH
Keinginan Meninggalkan
Organisasi
Karakteristik
Pekerjaan
(X1)
0,064
Kepuasan Kerja
(Y1)
-0,557
0,52
1
Kepemimpinan
Transformasional
(X2)
0,14
8
0,128
Peluang Promosi
(X3)
0,23
8
0,24
90,64
8
0,299
0,31
9
0,12
7
Komitmen Organisasi
(Y2)
(Y3.1)
Keinginan Mencari
Pekerjaan Baru (Y3.2)
Turnover Intention
(Y3)
-0,461
Affective Commitment
(Y2.1)
Continuan Commitment
(Y2.2)
Normative Commitment
(Y2.3)
Status
Sosial (X3.1)
Wewenang
(X3.2)
Tanggung Jawab
(X3.3)
Penghasilan
(X3.4)
Pengaruh
Motivasi
Stimulasi
Pertimbangan
Individual (X2.1) Inspiratif (X2.2) Intelektual (X2.3) Individual (X2.4)
Penghasilan
(X3.4)
3.2. Hipotesis
1. Servicescape berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
2. Servicescape berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
3. Perilaku peran ekstra karyawan berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan pelanggan.
4. Perilaku peran ekstra karyawan berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas pelanggan.
5. Kualitas komunikasi karyawan berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan pelanggan.
6. Kualitas komunikasi karyawan berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas pelanggan.
7. Kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
pelanggan.
Latihan
Data
BEI,
BPS,
Pubikasi,
Instansi
Terkait
Laporan
Keuangan
PT X
Tanggapan
Konsumen,
Respon
Layanan
Publik,
Persepsi Karyawan
Pola
Kehidupan
Suatu Masyarakat
Jenis Data
Sekunder,
Eksternal
Sekunder,
Internal
Metode
Pengumpulan
Data
Dokumentasi
Dokumentasi
Primer
NOIR
Angket,
Wawancara
Kategorik,
Kualitatif,
Nominal,
Ordinal
Pengamatan,
Wawancara,
Focus Group
Data Dibutuhkan
(Variabel
Penelitian)
Jenis Data
Metode
Pengumpulan
Data
Jenis Data
Teknik dan
Prosedur
Pengumpulan Data
TUGAS
Tentukan Topik Penelitian
Buatlah Uraian Masalah
Metode Pengumpulan Data
Model
Pengukuran
Karakteristik Pekerjaan
(Job Characteristic)
X1
Keanekaragaman
Tugas (X1.1)
Identitas
Tugas (X1.2)
Keberartian
Tugas (X1.3)
Job Characteristic
(X1)
Otonomi
(X1.4)
Umpan Balik
(X1.5)
Model Pengukuran
I
x1.5
e4
x1.4
e3
x1.3
e2
x1.2
e1
x1.1
-,90
,33
,37
,61
,39,63
,93
,86
,64
,57
Karakteristik
pekerjaan
Chi square=7,693
df=4
p=,103
cmindf=1,923
GFI=,984
AGFI=,940
TLI=,968
CFI=,987
NFI=,974
RMSEA=,070
RMR=,013
PGFI=,262
Kepemimpinan Transformasional
(Transformational Leadership)
X2
Pengaruh
Individual (X2.1)
Motivasi
Inspiratif (X2.2)
Pertimbangan
Individual (X2.4)
Stimulasi
Intelektual (X2.3)
Transformational
Leadership
(X2)
Model Pengukuran
II
1.02
e6
x2.1
e7
x2.2
e8
x2.3
e9
x2.4
.44 1.01
.66
Kepemimpinan
.33
.58
transformasional
.91
.82
Goodness of fit
Chi square=32.244
df=2
p=.000
cmindf=16.122
GFI=.934
AGFI=.669
TLI=.837
CFI=.946
NFI=.943
RMSEA=.283
RMR=.025
PGFI=.187
Status
Sosial (X3.1)
Wewenang
(X3.2)
Tanggung Jawab
(X3.3)
Penghasilan
(X3.4)
Promotion
Opportunity
(X3)
Model Pengukuran
III
Peluang Promosi
(Promotion Opportunity)
X3
.19
e10
x3.1
e11
x3.2
e12
x3.3
e13
x3.4
.28 .44
.53
.69
.83
.49.70
Peluang
promosi
Goodness of fit
Chi square=10.992
df=2
p=.004
cmindf=5.496
GFI=.972
AGFI=.858
TLI=.831
CFI=.944
NFI=.934
RMSEA=.154
RMR=.022
PGFI=.194
Pengakuan
(Y1.1)
Kompetensi
(Y1.2)
Pengawasan
(Y1.3)
Job Satisfaction
(Y1)
Model Pengukuran
IV
Definisi Operasional:
Kepuasan Kerja
(Job Satisfaction)
Y1
ad. Perasaan puas yang dialami seorang
karyawan dari dalam dirinya maupun atas
kebijakan-kebijakan organisasinya.
Indikator pengukur, sbb:
- pengakuan (Y1.1)
- kompensasi (Y1.2)
- pengawasan (Y1.3)
.46
e16
e15
e14
y1.3
.68
.63
.79
y1.2
.62.79
y1.1
Kepuasan
kerja
Goodness of fit
Chi square=.000
df=0
p=\p
cmindf=\cmindf
GFI=1.000
AGFI=\AGFI
TLI=\TLI
CFI=\CFI
NFI=\NFI
RMSEA=\RMSEA
RMR=\RMR
PGFI=\PGFI
Affective
Commitment
(Y2.1)
Continuance
Commitment
(Y2.2)
Normative
Commitment
(Y2.3)
Organization
Commitment
(Y2)
Model Pengukuran
V
Definisi Operasional:
Komitmen Organisasi
(Organization Commitment)
Y2
.60
e17
e18
e19
y2.1
.53
.73
y2.2
.51.72
y2.3
.78
Goodness of fit
Chi square=.000
df=0
p=\p
cmindf=\cmindf
GFI=1.000
AGFI=\AGFI
TLI=\TLI
CFI=\CFI
NFI=\NFI
RMSEA=\RMSEA
RMR=\RMR
PGFI=\PGFI
Keinginan
Meninggalkan
Organisasi
(Y3.1)
Keinginan Mencari
Pekerjaan Baru
(Y3.2)
Turnover Intention
(Y3)
Pertimbangan
Meninggalkan
Organisasi (Y3.3)
Keputusan
Meninggalkan
Organisasi
(Y3.4)
Model Pengukuran
VI
Definisi Operasional:
.86
e1
y3.11
-.92
.93
.85
e2
.92
y3.12
.74
.86
e3
y3.21
.85
.72
e4
y3.22
Turnover
intention
Goodness of fit
Chi square=.865
df=1
p=.352
cmindf=.865
GFI=.998
AGFI=.977
TLI=1.001
CFI=1.000
NFI=.999
RMSEA=.000
RMR=.008
PGFI=.100
Model Struktural
Model Struktural
Keanekaragaman Identitas Keberartian
Tugas (X1.1) Tugas (X1.2)Tugas (X1.3)
Pengakuan
(Y1.1)
Karakteristik
Pekerjaan
(X1)
H1
H3
H2
Otonomi
(X1.4)
Kompensasi
(Y1.2)
Organisasi
Pengawasan
(Y1.3)
Kepuasan Kerja
(Y1)
H11
H6
H10
H5
Keinginan Mencari
Pekerjaan Baru (Y3.2)
Keputusan
Meninggalkan
Organisasi (Y3.4)
Turnover Intention
(Y3)
H9
H12
H8
(Y3.1)
Pertimbangan
Meninggalkan
Organisasi (Y3.3)
H4 H7
Kepemimpinan
Transformasional
(X2)
Peluang Promosi
(X3)
Keinginan Meninggalkan
Umpan Balik
(X1.5)
Komitmen Organisasi
(Y2)
Affective Commitment
(Y2.1)
Continuan Commitment
(Y2.2)
Normative Commitment
(Y2.3)
Status
Sosial (X3.1)
Wewenang
(X3.2)
Tanggung Jawab
(X3.3)
Penghasilan
(X3.4)
Pengaruh
Motivasi
Stimulasi
Pertimbangan
Individual (X2.1) Inspiratif (X2.2) Intelektual (X2.3) Individual (X2.4)
.20
5
e1
e2
.84
.41
x1.1
x1.2
.92
EST
e6
e7
e8
e9
IMA
TE
x2.1
x2.2
x2.3
e4
e3
.38
x1.3
.31
x1.4
.62 .56
.64
e5
.42
x1.5
.65
-.11
.73
.70
y1.2
y1.3
Kepuasan
kerja
-.32
.15
x2.4
.38
-.27
.52
-.14
Peluang
promosi
x3.1
x3.2
e11
e10
.24
.75
x3.3
e12
.56
y2.2
y2.3
e17
e18
e19
x3.4
e13
d2
.73
.70
.49
.53
y2.1
y3.1
e20
.90
.95
y3.2
Komitmen
organisasi
.70
.49
Turnover
intention
.32
.17
.91
d3
.65.95
-.26
.90.95
.85
.72
d1
.16
Kepemimpinan
transformasional
.40
.49
.16
.24
.42
.75 .65
.58
.82
.13
.96
e16
.56
y1.1
(KO
RE EFIS
GR
.92
E S I IE N JA
)
LUR
.38
.62
e15
.68
Karakteristik
pekerjaan
.49
e14
e21
Goodness of fit
Chi square=285.524
df=173
p=.000
cmindf=1.650
GFI=.880
AGFI=.840
TLI=.937
CFI=.948
NFI=.880
RMSEA=.059
RMR=.050
PGFI=.659
Regression Weights
Pengaruh Antar Variabel
UJI t
Probabili
tas
Estimate
C.R.
2.138
10.392
0.032
0.000
Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja
<-<--
Kepemimpinan Transformasional
0.133
0.734
Kepuasan Kerja
<--
Peluang Promosi
0.154
2.244
0.025
Komitmen Organisasi
<--
Karakteristik Pekerjaan
0.158
2.218
0.027
Komitmen Organisasi
<--
Kepemimpinan Transformasional
0.324
2.658
0.008
Komitmen Organisasi
<--
Peluang Promosi
0.175
2.206
0.027
Komitmen Organisasi
<--
Kepuasan Kerja
0.381
2.796
0.005
Turnover Intention
<--
Karakteristik Pekerjaan
-0.113
-2.086
0.037
Turnover Intention
<--
Kepemimpinan Transformasional
-0.260
-2.798
0.005
Turnover Intention
<--
Peluang Promosi
-0.144
-2.356
0.018
turnoverIntention
<--
Komitmen Organisasi
-0.272
-2.818
0.005
Turnover Intention
<--
Kepuasan Kerja
-0.315
-2.855
0.004
Daftar Bacaan:
Cooper, D.R. Dan Emory, C.W. (1997). Business Research Methods. (6 th Ed). Mc.Graw Hill.
Kuncoro, M. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis?. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Nazir, M. (2000). Metode Penelitian. Jakarta Ghalia Indonesia.
Malhotra, N.K. (2004). Marketing Research: An Applied Orientation. (4 th ed). New Jersey: Prentice Hall.
Singarimbun, M dan Effendi, S. (1995). Metode Penelitian Survei, Jakarta, LP3ES.
Zikmund, W.G. (2002). Business Research Method. (7 th ed).
Anggraini Sri. (1979). "Populasi dan Sampel", Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.
James, A. Davits. (1971) Elementary Survey Analysis.
Nugroho. (1985). Rumus-Rumus Statistika Serta Penerapanya. CV.Rajawali, Jakarta.
Spiegel-R Murray. (1972) Elementary Sampling Theory, Theory And Problems of Statistic, Mc. Graw Hill Book,
Company.
Sekaran Uma. (2003). Research Methods For Business: A Skill Building Approach Forth Edition. John Wiley & Sons,
Inc.
Utomo Budi. (1988). "Prinsip-Prinsip Analisis Statistik", pada Penataran & Lokakarya Biostatistik FKM se
Indonesia, Jakarta, Februari-Maret.
Ferdinand, A. 92002). Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen: Aplikasi Model-Model Rumit
Dalam Penelitian Untuk Tesis Magister dan Disertasi Doktor. Semarang: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro.
Hair, J.F.Jr., Ralph A.E., Taham R., and William B.C. (2002). Multivariate data analysis. Fifth Edition. Singapure:
Prentice-Hall International, Inc.
Anzwar, S. (1998). Metode penelitian. Edisi I. Cetakan I. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Imam Ghozali. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate. (Badan Penerbit UNDIP).
Imam Ghozali. (2006). Analisis Multivariate Lanjutan. (Badan Penerbit UNDIP).
terima kasih
T u h a n Memberkati
kini, esok, danselamanya
1. Jenis Penelitian
Tujuan
Dasar
Terapa
n
Eksplan
Metode
Analisis
asi
Survey
Ex Post
Facto
Deskri
psi
Eksperimen
Komparati
Naturalistik
Policy
Asosiat
Research
Action
Research
Evaluasi
Sejarah
if
Kuantita
tif
Kualita
tif
Gabung
an
Masa Lalu
Masa
Sekarang
Masa
Depan
Menurut Tujuan
Penelitian Dasar
Perhatian utama terletak pada
kesinambungan integritas dari ilmu
pengetahuan itu sendiri.
Penelitian Terapan
Perhatian utama terletak pada aplikasi
kegunaan penelitian (memecahkan
masalah praktis).
Dalam kasus bisnis, penelitian ini
berguna untuk memecahkan masalah
yang dihadapi manajer, seperti
Penelitan Eksperimen
Penelitian yang menggunakan kelompok
kontrol
Policy Research
Bertujuan untuk pengambilan kebijakan.
Action Research
Bertujuan untuk mengubah suatu situasi dan
perilaku.
Penelitian Sejarah
Untuk merekronstruksi peristiwa masa lalu
dengan menekankan pada waktu terjadinya
peristiwa tsb.
Menurut Eksplanasi
Penelitian Deskriptif
Untuk menjelaskan sebuah peristiwa dalam bentuk
uraian, tabel, gambar, dan grafik mengenai satu
atau beberapa variabel tanpa membandingkan
atau menghubungkan variabel-variabel tersebut.
Penelitian Komparatif
Bertujuan untuk membandingkan dua atau lebih
variabel yang diteliti.
Penelitian Asosiatif
Bertujuan untuk mengetahui hubungan/pengaruh
antara dua atau lebih variabel.
Menurut Analisis
Analisis Kuantitatif
Penelitian yang menekankan hasil
perhitungan dalam bentuk angka atau
kuantum.
Analisis Kualitatif
Penelitian bersifat deskriptif secara
tertulis maupun lisan dari obyek yang
diamati.
Analisis Gabungan
BAB VI
4.1. Jenis Penelitian
Studi ini ditinjau dari tingkat eksplanasinya termasuk
jenis penelitian asosiatif, dan ditinjau dari pendekatan
analisisnya diklasifikasikan ke dalam metode
kuantitatif. Menurut Anzwar (1998:5) studi dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan
analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang
diolah dengan metode statistika. Lebih lanjut,
dikatakan bahwa pendekatan kuantitatif dilakukan
pada studi inferensial (dalam rangka pengujian
hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya
pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis
nihil (Anzwar, 1998:5).
2. Jenis Data
Berdasarkan SUMBER
Data Primer dan Sekunder
Berdasarkan JENIS
Data Numerik (kuantitatif) dan Kategorik (Kualitatif)
Berdasarkan PENGUKURAN
Data Diskrit dan Kontinyu
Berdasarkan KETERSEDIAAN
Data Internal dan Eksternal
Berdasarkan SKALA
Nominal, Ordinal, Interval, dan Rasio
Berdasarkan SUMBER
Data Primer
Data yang didapatkan atau dikumpulkan
sendiri.
Misalnya : dengan melakukan wawancara,
observasi atau pengukuran di lapangan.
Data Sekunder
Data yang didapatkan atau dikumpulkan
dari pihak lain (penyedia data).
Misalnya: BPS, BEI, dll.
Berdasarkan JENIS
Data Numerik (kuantitatif)
Data dinyatakan dalam besaran numerik
(angka).
Misalnya: PDRB, Inflasi, dll.
Data Kategorik (Kualitatif)
Data diklasifikasikan berdasarkan kategori
tertentu.
Misalnya: Kategori Usaha (besar, sedang,kecil),
dll.
Catatan:
Statistika mensyaratkan bentuk data numerik.
Data kategorik terlebih dahulu harus diubah ke bentuk
Berdasarkan PENGUKURAN
Data Diskrit
Data yang dinyatakan dalam bilangan cacah.
Misalnya: Banyak produk yang gagal: 128 unit
Banyak kesalahan yang dibuat: 77
kesalahan/halaman program. Banyak pengunjung
website: 24 orang/menit, dll.
Data Kontinyu
Data yang dinyatakan dalam bilangan pecahan.
Misalnya: Waktu produksi = 58.15 menit, Biaya
produksi = $396.49 Volume: 250 ml, Berat: 42.12 gr,
Jarak: 67.49 km, dll.
Berdasarkan KETERSEDIAAN
Data Internal
Data yang berasal dari obyek penelitian,
baik berupa informasi yang siap di
analisis maupun data mentah yang
harus diolah.
Misalnya: Data penjualan perusahaan
Data Eksternal
Data yang bukan berasal dari obyek
penelitian.
Misalnya: Data BPS, SUSENAS, BEI, dll
Berdasarkan Skala
Pengukuran
Berdasarkan Skala Pengukuran
Nominal, Ordinal, Interval, dan Rasio
Skala
Nomin
al
Ordina
l
Interv
al
Rasio
Membeda
kan
Tingkat
an
Jarak
Nol
Mutlak
Data Nominal
Data diperoleh dengan tujuan
kategorisasi obyek atau subyek yang
diteliti.
Angka atau huruf hanya bersifat
kategori untuk membedakan (dapat
dibolak balik), tidak mengandung
tingkatan dan jarak/interval.
Contoh: gender (L/P), jenis pekerjaan,
status (menikah/bujang), dll.
Data Ordinal
Selain melakukan kategorisasi, data
dapat diurutkan berdasarkan
tingkatan.
Bersifat tingkatan (urutan), tetapi
jarak (interval)Sangat
antarPuas
kategori tidak
ada/tidak sama.
Puas
Kurang Puas
Misalnya:
Tidak Puas
Data Interval
Memiliki sifat seperti pada data
nominal dan ordinal.
Jarak satu kategori dengan kategori
lainnya jelas, namun antar
jarak/interval satu dengan lainnya
tidak dapat dibandingkan.
.
.
.
.
.
.
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
Data Rasio
Data yang memiliki sifat seperti pada data
nominal, ordinal, dan interval.
Contoh: Umur, Pendapatan, Pengeluaran, dll.
3. Metode Pengumpulan
Data
Pengamatan Langsung: check list, video dan
kamera
Eksperimen
In-depth interview: tape recorder dan buku
catatan
Kuisioner (Angket): daftar Pertanyaan
Focus Group: diskusi dengan beberapa
informan dalam kelompok kecil
Dokumentasi: arsip, catatan, laporan.
Dll.
BAB III
3.1. Jenis Penelitian (Rancangan Penelitian)
BAB IV
4.1. Jenis Penelitian (Rancangan Penelitian)
Lokasi penelitian
Apabila lokasi penelitian meliputi daerah yang
luas, akan lebih efektif jika menggunakan
metoda angket.
Data
BEI,
BPS,
Pubikasi,
Instansi
Terkait
Laporan
Keuangan
PT X
Tanggapan
Konsumen,
Respon
Layanan
Publik,
Persepsi Karyawan
Pola
Kehidupan
Suatu Masyarakat
Jenis Data
Sekunder,
Eksternal
Sekunder,
Internal
Metode
Pengumpulan
Data
Dokumentasi
Dokumentasi
Primer
NOIR
Angket,
Wawancara
Kategorik,
Kualitatif,
Nominal,
Ordinal
Pengamatan,
Wawancara,
Focus Group
Pengadaan Instrumen
Apabila instrumen penelitian sudah
tersedia, peneliti dapat
mempergunakannya untuk
pengumpulan data. Tetapi apabila
instrumen tersebut belum tersedia maka
peneliti harus dapat menyusun sendiri,
dan melakukan uji validitas dan
reliabilitas.
Selanjutnya,
siapakah unit analisis, populasi
(populasi target dan akses) ?, dan
apa obyek dan subyek penelitian ini ?,
Populasi
Sekumpulan obyek, orang, atau keadaan yang
paling tidak memiliki satu karakteristik umum yang
sama (Furqon, 2001:135).
Sekumpulan obyek, orang, atau keadaan yang
menjadi perhatian peneliti dan akan digunakan oleh
peneliti untuk menggeneralisasikan hasil
penelitiannya (Fraenkel, 1990:84).
Wilayah generalisasi yang terdiri atas;
obyek/subyek mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono,2003:55).
Populasi
Satu orang pun dapat digunakan sebagai populasi,
karena satu orang mempunyai berbagai karateristik,
misalnya kepemimpinan , kepribadian, dan ciri-ciri
lainnya.
Misalnya: penelitian mengenai kepribadian dan gaya
kepemimpinan seorang manajer atau kepala daerah, maka
yang menjadi samapel adalah semua karateristik yang
dimiliki manajer atau kelapa daerah tersebut.
Sampel
Idealnya, suatu penelitian dilakukan terhadap
populasi (sensus).
Umumnya dalam penelitian survei, dapat
dilakuan pada sebagian dari unsur-unsur (unit
analisis) populasi yang akan diteliti.
Penelitian pada sebagian dari unsur-unsur
populasi dinamakan sampel.
Agar dapat dilakukan generalisasi, sampel harus
benar-benar dapat mewakili populasi.
Karena itu, harus diperhatikan besaran sampel
dan teknik pengambilan sampel.
Sampel
Besaran sampel dan teknik pengambilan
sampel sangat terkait dengan besaran
jumlah populasi: apakah finit (definite)
atau infinit (indefinite).
Populasi finit adalah jumlah populasi yang
anggotanya dapat dihitung atau terbatas.
Populasi infinit adalah jumlah populasi
yang anggotanya terlalu banyak atau tak
teridentifikasi dan tak dapat dihitung.
Untuk
melaksanakan
penelitian,
seorang
peneliti
membutuhkan
informasi atau data.
Sumber
informasi
(reponden/informan) berasal dari:
manajemen hotel
karyawan
Sumber Informasi
Manajemen hotel: pihak yang menetapkan
kebijakan hotel.
Karyawan: pihak yang mengimplementasikan
bentuk layanan yang memuaskan konsumen.
Konsumen atau pelanggan: pihak yang
merasakan layanan pihak hotel.
Pemerintah Kota Surabaya: pihak yang
membut peraturan daerah mengenai
perhotelan.
Responden # Subjek
Pelanggan yang merupakan tempat
variabel melekat (kepuasan dan
loyalitas) adalah subjek penelitian.
Pelanggan adalah responden karena
dapat memberikan informasi yang
diperlukan.
Pelanggan adalah sumber informasi
karena daripadanya dapat diperoleh
data penelitian.
Responden # Subjek
Manajemen hotel, karyawan, dan
pemerintah kota surabaya bukan
subjek penelitian, karena bukan
tempat variabel yang diteliti berada.
Manajemen hotel, karyawan, dan
pemerintah kota surabaya merupakan
responden karena dapat memberikan
informasi yang dibutuhkan, sekaligus
sebagai sumber data.
Responden # Subjek
Bila dalam judul yang muncul nama
hotel X, berarti pemerintah kota
surabaya bukan sebagai responden
maupun sebagai sumber data
penelitian.
Sumber data lainnya dapat berasal
dari BPS, Kantor Pariwisata Kota
Surabaya, PHRI, dll.
Responden Sumber
Informasi
Sumber-sumber informasi dinamakan
responden penelitian (pada penelitian
kualitatif
atau
alternatif
disebut
informan).
Responden penelitian adalah sumber
informasi yang diperlukan dalam
sebuah penelitian.
Subjek dan objek penelitian ini disebut
satuan analisis (units of analysis) atau
unsur-unsur populasi.
Responden Sumber
Informasi
Subjek Penelitian: benda, hal atau orang
tempat data untuk variabel penelitian
melekat, dan yang dipermasalahkan.
Responden Penelitian: orang yang
dapat merespons, memberikan
informasi tentang data penelitian.
Sumber Informasi (Data): benda, hal
atau orang tempat peneliti mengamati,
membaca, atau bertanya tentang data.
Besaran Sampel
Jumlah anggota sampel sering dinyatakan
dengan ukuran sampel. Jumlah sampel
yang diharapkan 100% mewakili populasi
adalah sama dengan jumlah anggota
populasi itu sendiri.
Keberadaan
sampel
diperlukan
untuk
menutupi kendala waktu, tenaga, dan dana.
Makin besar jumlah sampel mendekati
populasi,
maka
peluang
kesalahan
generalisasi semakin kecil dan sebaliknya.
Besaran Sampel
Tabel penentuan jumlah sampel dari
populasi yang dikembangkan Isaac dan
Michael.
Misalnya: populasi sebanyak 200 orang
sebagai subjek penelitian dengan tingkat
kesalahan 1% sebanyak 154 orang (Sugiyono,
2004).
(ZS)
n = 2
dimana :
n = jumlah sampel ;
Z = jumlah sampel yangE
sudah
distandardisasi sesuai derajat keyakinan ;
S = deviasi standar sampel atau estimasi
deviasi standar populasi;
E = tingkat kesalahan yang ditolerir.
n =
[(1,96)
n =
(29)]2
2
= 808
Populasi Diketahui
Penentuan Jumlah Sampel :
Jumlah anggota sampel dapat dihitung berdasarkan formula
Slovin:
N = n/N(d)2 + 1
n = sampel;
N = populasi;
d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.
Pertimbangan Besaran
Sampel
Jumlah sampel yang diambil menjadi persoalan
penting manakala jenis penelitian yang dilakukan
menggunakan analisis kuantitatif. Pada penelitian
kualitatif, besaran sampel bukan menjadi nomor
satu, karena yang dipentingkan kekayaan
informasi. Walau jumlahnya sedikit tetapi jika
kaya akan informasi, maka sampelnya lebih
bermanfaat.
Selain tingkat kesalahan, ada lagi beberapa
faktor lain yang perlu memperoleh pertimbangan
yaitu, (1) derajat keseragaman, (2) rencana
analisis, (3) biaya, waktu, dan tenaga yang
tersedia (Singarimbun dan Effendy, 1989).
Pertimbangan Besaran
Sampel
Selain tingkat kesalahan, yang perlu
dipertimbangankan yaitu, (1) derajat
keseragaman, (2) rencana analisis, (3) biaya,
waktu, dan tenaga yang tersedia (Singarimbun
dan Effendy, 1989).
Makin tidak seragam karakter setiap elemen
populasi, makin banyak sampel yang harus
diambil. Jika rencana analisisnya mendetail
maka jumlah sampelnya pun harus banyak.
Misalnya di samping ingin mengetahui sikap
konsumen terhadap kebijakan perusahaan,
peneliti juga bermaksud mengetahui hubungan
antara sikap dengan tingkat pendidikan. Agar
tujuan ini dapat tercapai maka sampelnya harus
Pertimbangan Besaran
Sampel
Pertimbangan Besaran
Sampel
Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah
antara 30 500.
Bila dalam penelitian akan melakukan analisis
dengan multivariate (mis.korelasi, regresi ganda)
maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari
jumlah variabel yang diteliti. Mis. Variabel
penelitiannya ada 5 (independen+dependen) maka
jumlah anggota sampel = 10 X 5 = 50.
Untuk penelitian eksperimen yang sederhana yang
menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing
antara 10 -20 (Roscoe dalam Sugiyono (2006:101).
Pertimbangan Besaran
Sampel
Roscoe (1975) dalam Uma Sekaran (1992)
memberikan pedoman penentuan jumlah sampel
sebagai berikut:
Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 elemen
Jika sampel dipecah lagi ke dalam subsampel
(laki/perempuan, SD?SLTP/SMU, dsb), jumlah minimum
subsampel harus 30
Pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi
multivariate) ukuran sampel harus beberapa kali lebih
besar (10 kali) dari jumlah variable yang akan dianalisis.
Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan
pengendalian yang ketat, ukuran sampel bisa antara 10
s/d 20 elemen.
Pertimbangan Besaran
Sampel
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
10
10
220
140
1200
291
15
14
230
144
1300
297
20
19
240
148
1400
302
25
24
250
152
1500
306
30
28
260
155
1600
310
35
32
270
159
1700
313
40
36
280
162
1800
317
45
40
290
165
1900
320
50
44
300
169
2000
322
55
48
320
175
2200
327
60
52
340
181
2400
331
65
56
360
186
2600
335
70
59
380
191
2800
338
75
63
400
196
3000
341
80
66
420
201
3500
346
85
70
440
205
4000
351
90
73
460
210
4500
354
95
76
480
214
5000
357
100
80
500
217
6000
361
110
86
550
226
7000
364
120
92
600
234
8000
367
130
97
650
242
9000
368
140
103
700
248
10000
370
150
108
750
254
15000
375
160
113
800
260
20000
377
170
118
850
265
30000
379
180
123
900
269
40000
380
190
127
950
274
50000
381
200
132
1000
278
75000
382
210
136
1100
285
1000000
384
5. Teknik Pengambilan
Sampel
Sampling
Techniques
The Define
Populatio
n
Probability
Sampling
Techniques
Simple
Random
Stratifie
d
Systema
tic
Cluster
The
Indefinite
Populatio
n
Non Probability
Sampling
Techniques
Convenien
ce
Quato
Judgmen
tal
Snowball
Jugmental Sampling
Elemen populasi dipilih berdasarkan
pertimbangan peneliti.
Peneliti dituntut untuk mampu
menilai kriteria-kriteria (persyaratan)
pertimbangan yang tepat untuk
sebuah sampel sesuai dengan
kebutuhan penelitian.
Teknik ini juga dinamakan purposive
sampling.
Quota Sampling
Quota Sampling
Jumlah pembaca Manado Post tidak diketahui,
dan berdasarkan informasi setiap hari +
200.000 orang pembaca dari 50 .000
eksemplar yang terbit. Peneliti menetapkan 10
% dari total pembaca sebagai sampel.
Klasifikasi Sex
Sampel (%)
Jumlah Sampel
Pria
Wanita
55
45
1100
900
Sampel (%)
Jumlah Sampel
15
60
25
300
1200
500
Klasifikasi
Pendapatan
< Rp. 2 Juta
Rp. 2-5 Juta
> 5 Juta
Snawball Sampling
Tahap pertama, peneliti memilih salah satu
sampel (awal). Setelah diwawancari, sampel
awal diminta untuk menunjuk
(merekomendasikan) orang lain yang
memenuhi syarat untuk target populasi
berikutnya.
Demikian seterusnya sampai pada jumlah
sampel tertentu terpenuhi.
Peneliti dapat memastikan jumlah sampel telah
terpenuhi dengan mempertimbangkan
kecukupan informasi yang dibutuhkan.
Systematic Sampling
Pada tahap pertama peneliti membuat kerangka
sampel dengan mengurutkan semua target populasi
(sejumlah populasi yang diketahui), katakanlah 1000
orang, dan besaran sampel sebesar 400 (Tabel Isaac
& Michael).
Tahap kedua, peneliti menetapkan interval dari
nomor urut target populasi, misal 8 secara acak.
Tahap ketiga, peneliti mengambil secara acak salah
satu nomor urut misal terambil 5, dan seterusnya
mengambil elemen sampel berikutnya berdasarkan
interval yang telah ditetapkan, yaitu: 5, 13,21,29,37,
dstnya sampai pada jumlah sampel sebesar 500.
Systematic Sampling
(Contoh)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
1
3
2
3
3
4
3
5
3
6
3
7
3
8
3
9
4
0
4
1
4
2
4
3
4
4
5
4
6
4
7
4
8
4
9
5
0
5
1
5
2
5
3
5
4
5
5
6
5
7
5
8
5
9
6
0
6
1
6
2
6
3
6
4
6
5
6
6
7
6
8
6
9
7
0
7
1
7
2
7
3
7
4
7
5
7
6
7
7
8
7
9
8
0
8
1
8
2
8
3
8
4
8
5
8
6
8
7
8
8
8
9
0
9
1
9
2
9
3
9
4
9
5
9
6
9
7
9
8
991
992
993
994
995
996
997
998
999
100
0
Stratified Sampling
Teknik ini dipakai bila target populasi berstrata
atau menyebar (merata atau tidak merata)
pada masing-masing
kelompok/bagian/wilayah.
Pada kasus tertetu peneliti sendiri yang
mengklasifikasikan atau mengelompokkannya.
Setelah besaran sampel diketahui peneliti
mengambil sampel secara random pada
masing-masing kelompok, baik secara
proporsional atau tidak.
Stratified Sampling
Sampling berstrata, seperti ditunjukkan namanya,
melibatkan pembagian populasi dalam kelas,
kategori, atau kelompok yang disebut strata.
Karakteristik strata boleh jadi kota, daerah, suku
bangsa, jenis kelamin, status, usia, dan
sebagainya.
Ada dua jenis sampel strata: proporsional dan
disproporsional.
Dalam sampel strata proporsional, dari setiap
strata diambil sampel yang sebanding dengan
besar setiap strata, sebaliknya disproporsional
tidak.
Stratified Sampling
Target
Klasifikasi
(contoh)
Klasifikasi Klasifikasi
I
II
Populasi
Sampel
Elemen dalam tiap klasifikasi memiliki ciri yang homogen.
Tiap klasifikasi (I, II, dan III) memiliki ciri yang heterogen.
Tiap klasifikasi harus diambil sampel yang mewakili
klasifikasinya tersebut.
III
Stratified Sampling
Target
Klasifikasi
(contoh)
Klasifikasi Klasifikasi
I
II
Populasi
Sampel
Elemen dalam tiap klasifikasi memiliki ciri yang homogen.
Tiap klasifikasi (I, II, dan III) memiliki ciri yang heterogen.
Tiap klasifikasi harus diambil sampel yang mewakili
klasifikasinya tersebut.
III
Stratified Sampling
(contoh)
Suku
Bangsa
Jawa
Sundah
Minang
Batak
Populasi
10.00
0
8.000
5.000
2.000
25.00
0
%
Dalam
Populasi
40%
32%
20%
8%
100%
Pecahan
Sampel
0,10
0,10
0,10
0,10
Sampel
1.000
800
500
200
2.500
%
Dalam
Sampel
40%
32%
20%
8%
100%
Stratified Sampling
(contoh)
Suku
Bangsa
Jawa
Sundah
Minang
Batak
Populasi
10.00
0
8.000
5.000
2.000
25.00
0
%
Dalam
Populasi
40%
32%
20%
8%
100%
Pecahan
Sampel
0,063
0,078
0,125
0,313
Sampel
625
625
625
625
2.500
Stratified Sampling
(contoh)
Departem
en
MSDM
Produksi
Keuanga
n
Pemasar
an
PT.
ABC
100
800
10
90
1.000
Proporsional
(100/1.000) x
278
(800/1.000)
x
278
(10/1.000) x 278
(90/1.000) x 278
Samp
el
27,8
222,4
2,78
25,20
278
Cluster Sampling
Pertama, populasi harus dibagi dalam
klaster (umumnya adalah wilayah suatu
daerah ).
Kebalikan dari stratified sampling, elemen
dalam cluster (klasifikasi) harus heterogen,
sebaliknya antar cluster harus homogen.
Peneliti dapat memilih satu atau beberapa
klaster (daerah) tertentu untuk
pengambilan sampel. Jadi tidak
mengharuskan semua klaster atau daerah.
Cluster
Sampling
(contoh)
Target
Populasi
Sampel
Tiap kluster atau daerah, elemen memiliki ciri yang
heterogen.
Antar daerah (klaster) memiliki ciri yang homogen.
Peneliti dapat memilih satu atau beberapa daerah sebagai
klaster untuk pengambilan sampel.
Cluster Sampling
One-Stage Sampling:
Cluster
Samplin
g
Cluster Sampling
Misalnya, kita ingin meneliti anak-anak SD
Kota Manado. Tidak mungkin kita
menghimpun semua anak SD dalam daftar.
Selain mungkin daftar itu akan terlalu
panjang, data tentang itu sukar diperoleh.
Bila daftar nama anak SD sukar kita buat,
kelompok anak berdasarkan nama
sekolahnya mudah kita buat. Kelompok anak
itu disebut klaster yang dapat berupa
sekolah, kelas, kecamatan, desa, RW, RT, dsb.
Cluster Sampling
Bila klaster itu bersifat geografis, sampling
klaster dapat dilakukan satu tahap (single
stage). Misalnya, kita ingin meneliti penduduk
Desa Bojongsalam. Desa ini terdiri dari 12 RK.
Dari daftar RK, kita pilih secara random 3 RK.
Semua penduduk pada 3 RK itu kita jadikan
sampel. Bila pada setiap RK kita memilih
hanya 4 RT saja secara random, kita
melakukan sampel klaster banyak tahap
(multistage).
Operasionalisasi Variabel
Definisi operasional ialah suatu
definisi yang didasarkan pada
karakteristik yang dapat diobservasi
dari apa yang sedang didefinisikan
atau mengubah konsep-konsep
yang berupa konstruk dengan katakata yang menggambarkan perilaku
atau gejala yang dapat diamati dan
yang dapat diuji dan ditentukan
kebenarannya oleh orang lain
Indikator
Pertanyaa
n
Y1.11
Niat Berperilaku
(Y)
Manfaat Produk
(X1)
Harga Produk
(X2)
Y1.1
Y1.12
Y1.2
Y1.13
Seperti Di
Atas
X1.11
X1.1
Seperti Di
Atas
X1.12
X1.13
X1.14
Seperti Di Atas
Pengantar
Pada penelitian di bidang ilmu sosial seperti
manajemen, variabel-variabel penelitiannya
dirumuskan sebagai suatu variabel laten atau
unobserved (konstruk), yaitu:
variabel yang tidak dapat diukur secara
langsung, tetapi dibentuk melalui dimensidimensi yang diamati atau indikator-indikator
yang diamati.
Pengantar
Skala Data yang sering dipakai dalam
penyusunan kuisioner adalah skala
ordinal atau sering disebut Skala LIKERT,
yaitu skala yang berisi lima tingkatan
preferensi jawaban;
1
2
3
4
5
Pengantar
Uji Reliabilitas
Alat untuk mengukur suatu kuisioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawabannya adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu.
Pengantar
Uji Validitas
Untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuisioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang diukur.
Mis. Mengukur kecantikan seorang gadis, maka
pertanyaannya/pernyataan:
Kecantikan dapat dilihat dari pintar memasak (X)
Kecantikan dapat dilihat dari hewan kesayangannya (X)
Kecantikan dapat dilihat dari ....................................
()
Justifikasi dengan menggunakan teori atau instrumen
pengukuran yang telah teruji.
BAB IV
METODE ANALISIS
4.1. Jenis Penelitian
4.2. Jenis Data
4.3. Metode Pengumpulan Data
4.4. Populasi, Besaran Sampel, dan
Teknik Sampling
4.5. Definisi Operasional Variabel
4.6. Pengujian Instrumen Penelitian
4.6.1. Uji Validitas
4.6.2. Uji Reliabilitas
Tabel 4.x
Hasil Pengujian Validitas
Correlations
Keterangan
0.874
Bonus
0.883
Penerangan
Temperatur
Kebersihan
IQ
SQ
EMQ
Otonomi
Kesempatan
Keterlibatan
Sosial
Esteem
Correlations
GAJI
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
INSEN
KEPUA
GAJI TIF BONUS SAN
1 .521** .526** .788**
.000
.000
.000
75
1
75
.693**
75
.874**
.000
.000
75
1
75
.883**
N
INSENT Pearson
IF
Correlation
Sig. (2-tailed)
75
.521**
N
BONUS Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
75
75
.526** .693**
N
KEPUA Pearson
SAN
Correlation
Sig. (2-tailed)
75
75
.788** .874**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
75
.883**
75
1
.000
N
75
75
75
75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
0.874
Bonus
0.883
Penerangan
0.642
Temperatur
0.771
Kebersihan
0.775
IQ
SQ
EMQ
Otonomi
Kesempatan
Keterlibatan
Sosial
Esteem
Correlations
PENER TEMPE KEBER LING_K
ANGAN RATUR SIHAN ERJA
PENERAN Pearson
1
.163
.146 .642**
GAN
Correlation
Sig. (2.163
.211
.000
tailed)
N
75
75
75
75
TEMPERA Pearson
.163
1
.593** .771**
TUR
Correlation
Sig. (2.163
.000
.000
tailed)
N
75
75
75
75
KEBERSIH Pearson
.146
.593**
1 .775**
AN
Correlation
Sig. (2.211
.000
.000
tailed)
N
75
75
75
75
LING_KER Pearson
.642**
.771**
.775**
1
JA
Correlation
Sig. (2.000
.000
.000
tailed)
N
75
75
75
75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tabel 4.x
Hasil Pengujian Validitas
Variabel
Correlations
Keterangan
Gaji
0.788
IQ
IQ
Pearson
Correlation
Insentif
0.874
Sig. (2-tailed)
Bonus
0.883
Penerangan
0.642
Temperatur
0.771
Sig. (2-tailed)
Kebersihan
0.775
IQ
0.745
SQ
0.836
EMQ
0.786
Otonomi
Kesempatan
Keterlibatan
Sosial
Esteem
SQ
EMQ
Pearson
Correlation
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
KECERDASA Pearson
N
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
SQ
KECERD
ASAN
EMQ
.427**
.432**
.745**
.000
.000
.000
75
75
75
75
.427**
.459**
.836**
.000
.000
.000
75
75
75
75
.432**
.459**
.786**
.000
.000
75
75
75
75
.745**
.836**
.786**
.000
.000
.000
75
75
75
.000
75
0.874
Bonus
0.883
Penerangan
0.642
Temperatur
0.771
Kebersihan
0.775
Correlations
OTONO KESEMP KETERLI PEMBER
MI
ATAN
BATAN DAYAAN
OTONOMI
Pearson
Correlation
N
KESEMPAT Pearson
AN
Correlation
Sig. (2tailed)
N
0.745
SQ
0.836
EMQ
0.786
Sig. (2tailed)
Otonomi
0.776
0.783
Keterlibatan
0.851
Sosial
Esteem
.581**
.776**
.000
.000
.000
75
75
75
.430**
.418**
75
.783**
.000
.000
75
.851**
Sig. (2tailed)
IQ
Kesempatan
.430**
KETERLIBA Pearson
TAN
Correlation
PEMBERDA Pearson
YAAN
Correlation
Sig. (2tailed)
N
.000
75
75
75
.581**
.418**
.000
.000
75
75
75
.776**
.783**
.851**
.000
.000
.000
75
75
75
.000
75
1
75
0.874
Bonus
0.883
Penerangan
0.642
Temperatur
0.771
Kebersihan
0.775
IQ
0.745
SQ
0.836
EMQ
0.786
Otonomi
0.776
Kesempatan
0.783
Keterlibatan
0.851
Sosial
0.898
Esteem
0.803
Correlations
SOSI ESTEE AKTUAL MOTI
AL
M
ISASI VASI
SOSIAL
Pearson
1
.595**
.727** .896**
Correlation
Sig. (2.000
.000 .000
tailed)
N
75
75
75
75
ESTEEM
Pearson
.595**
1
.575** .803**
Correlation
Sig. (2.000
.000 .000
tailed)
N
75
75
75
75
AKTUALISA Pearson
.727**
.575**
1 .903**
SI
Correlation
Sig. (2.000
.000
.000
tailed)
N
75
75
75
75
MOTIVASI Pearson
.896**
.803**
.903**
1
Correlation
Sig. (2.000
.000
.000
tailed)
N
75
75
75
75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Keterangan
Gaji
Insentif
Bonus
Penerangan
Temperatur
Kebersihan
IQ
SQ
EMQ
Otonomi
Kesempatan
Keterlibatan
Sosial
Esteem
Aktualisasi
0.788
0.874
0.883
0.642
0.771
0.775
0.745
0.836
0.786
0.776
0.783
0.851
0.898
0.803
0.903
Signifikan/Valid
Signifikan/Valid
Signifikan/Valid
Signifikan/Valid
Signifikan/Valid
Signifikan/Valid
Signifikan/Valid
Signifikan/Valid
Signifikan/Valid
Signifikan/Valid
Signifikan/Valid
Signifikan/Valid
Signifikan/Valid
Signifikan/Valid
Signifikan/Valid
Nilai Alfa
Cronbach
... ... ...
... ... ...
... ... ...
... ... ...
... ... ...
Keterangan
... ... ...
... ... ...
... ... ...
... ... ...
... ... ...
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
Variabel
Kepuasan Kerja
Lingkungan Kerja
Kecerdasan Karyawan
Pembedayaan Karyawan
Motivasi Kerja
Reliability Statistics
.807
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
Cronbach's
Cronbach'
Cronbach'
Alpha Based
Alpha
Alpha
s Alpha
s Alpha
on
Based on
Based on
Based on
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Keterangan
Items
.806
N of
Cronbach's Standardize
Items
Alpha
3
.542
d Items
.563
Cronbach' Standardiz
N of
s Alpha
Items
3
.692
ed Items
.702
N of
Cronbach' Standardi
Items
3
s Alpha
.704
zed Items
.732
N of
Cronbach' Standardiz
Items
3
s Alpha
.833
ed Items
.838
N of
Items
3
Nilai Alfa
Cronbach
0.806
0.563
0.702
0.732
0.838
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Nilai Alfa
Cronbach
0.806
0.563
0.702
0.732
0.838
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
ANALISIS REGRESI
BERGANDA
DR. VICTOR P.K.
LENGKONG,SE,M.SI
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Obyek Penelitian
5.2. Deskripsi Responden
5.3. Deskripsi Variabel
5.4. Deskripsi Hasil Analisis Regresi Berganda
5.4.1. Koefisien Korelasi Berganda (R)
5.4.2. Koefisien Determinasi (R 2)
5.4.3. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
5.4.4. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
5.4.5. Uji Asumsi Klasik (PELAJARI)
Validitas dan reabilitas
R
R Square
.537a
.288
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
Durbin-Watson
.274
2.40320
1.589
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
341.870
843.203
1185.073
df
3
146
Mean
Square
F
113.957 19.732
5.775
149
Sig.
.000a
Model
1 (Constant)
KEPUASAN (X1)
KECERDASAN (X3)
PEMBERDAYAAN (X4)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
1.699
1.311
-.014
.322
.510
.106
.113
.122
-.011
.242
.369
t
Sig.
1.296
.197
-.132
2.850
4.176
.896
.005
.000
Collinearity
Statistics
VIF
Tolerance
.757
.673
.623
1.322
1.485
1.606
Model
1 (Constant)
KEPUASAN (X1)
KECERDASAN (X3)
PEMBERDAYAAN (X4)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
1.699
1.311
-.014
.322
.510
.106
.113
.122
-.011
.242
.369
t
Sig.
1.296
.197
-.132
2.850
4.176
.896
.005
.000
Collinearity
Statistics
VIF
Tolerance
.757
.673
.623
1.322
1.485
1.606
Uji Heteroskedasitas
Pengujian heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang
baik adalah homoskedasitas (variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya tetap).
X11
Correlations
Spearman's rho
X11
Correlation
1.000
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
X12
X13
Correlation
Coefficient
X12
.527**
X13
.550**
X31
.000
.000
150
150
150
.527**
1.000
.598**
X32
Sig. (2-tailed)
.000
.000
150
150
150
.550**
.598**
1.000
.000
150
.000
150
.
150
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
X33
Correlations
Spearman's
rho
X31
Correlation 1.000
Coefficient
Sig. (2.
tailed)
N
150
Correlation
.471**
Coefficient
Sig. (2.000
tailed)
N
150
Correlation
.403**
Coefficient
Sig. (2.000
tailed)
N
150
X32 X33
.471** .403**
.000 .000
150 150
1.000 .508**
. .000
150 150
.508** 1.000
.000
150
150
Uji Heteroskedasitas
Pengujian heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang
baik adalah homoskedasitas (variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya tetap).
Correlations
Spearman's rho
X41
X41
Correlation Coefficient
X42
1.000
X43
.508**
.578**
X41
Sig. (2-tailed)
N
X42
X43
.000
.000
150
150
150
.508**
1.000
.495**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
150
150
150
.578**
.495**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.000
150
150
150
Correlation Coefficient
Correlation Coefficient
X42
X43
Correlations
Spearman's
rho
X41
Correlation 1.000
Coefficient
Sig. (2.
tailed)
N
150
Correlation
.508**
Coefficient
Sig. (2.000
tailed)
N
150
Correlation
.578**
Coefficient
Sig. (2.000
tailed)
N
150
X42 X43
.508** .578**
.000 .000
150 150
1.000 .495**
. .000
150 150
.495** 1.000
.000
150
150
Uji Autokorelasi
Pengujian Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ada korelasi kesalahan apenganggu pada periode
t dengan keslaahan pengganggu pada periode t-1. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu.
Menurut Algifari (1997:76-77), untuk mendiagnosis adanya
otokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian
terhadap nilai uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai
berikut:
1). Nilai kurang dari 1,10 ada otokorelasi.
2). Nilai 1,10 dan 1,54 tanpa kesimpulan.
3). Nilai 1.55 dan 2,64 tidak ada otokorelasi.
4). Nilai 2,64 dan 2,90 tanpa kesimpulan.
5). Nilai lebih dari 2,91 ada otokorelasi.
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.537a
.288
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
Durbin-Watson
.274
2.40320
1.589
SEKIAN
7. Teknik Analisis
Bagaimana menentukan teknik analisis yang
tepat?
Sesuaikan dengan jenis dan tujuan penelitian.
Sesuaikan dengan jumlah jenis variabel yang
digunakan.
Sesuaikan dengan jenis atau skala data
pengukuran yang dipakai.
Tests of
Differences
Correlation
Distributions
Cause-Effect
Means
Proportions
Median/Rankin
gs
Deskripsi Obyek
Deskripsi Responden
Deskripsi Variabel
Hasil Analisis
Pembahasan
X1.11
Valid
1
2
3
4
5
Total
Frequency
3
4
37
99
47
190
Percent
1,6
2,1
19,5
52,1
24,7
100,0
Valid Percent
1,6
2,1
19,5
52,1
24,7
100,0
Cumulative
Perc ent
1,6
3,7
23,2
75,3
100,0
KERANGKA KONSEPTUAL
H1a
Konsentrasi
Kepemilikan
Saham
(X1)
Resiko
Sistimatis
Perusahaan
(X2)
(X3)
Diversifikasi
Usaha
(X4)
(Y1)
H4e
H3a
H1b
H4a
H2a
H4b
H2b
H1c
Likuiditas
Saham
Struktur
Modal
H2c
H3c
H3b
Pertumbuhan
Perusahaan
(Y2)
H4d
H4g
H1d H
2d
Arus Kas Bebas
H3d
H4f
(Y3)
H4c
Nilai
Perusahaan
Manufaktur
(Y4)
KERANGKA KONSEPTUAL
X1.1 Bermakna
Y1.1 Pengakuan
X1.2 Kompetensi
Y1.2 Kompensasi
Y1.3 Pengawasan
X1.4 Pengaruh
Kepuasan Kerja
(Y1)
X1.6 Akses
Pemberdayaan
(X1)
H1 S
H4 S
H3 S
H2 S
H6 S
Komitmen Organisasi
(Y2)
Y2.1 Komitmen Afektif
Gambar
Hasil
Analisis
Pengaruh
348.30
x1
.00
-.18
z1
1 .01
.00
-.11
2.46
x2
97
.27
.00
x3
.84
.04
850454.92
58177.57
3.15
x4
z2
1.01
-22393.71
.00
.00
.16
.02
-.90
.00
.03
y1
.00912.45
y2
-.02
.76
-33921.40
.03
.55
275251260000.00
.00
z3
1
y3
-.01
.79
z4
y4
Otonomi
(X1.4)
Pengakuan
(Y1.1)
Gambar
Hasil
Analisis
Pengaruh
Umpan Balik
(X1.5)
Kompensasi
(Y1.2)
Pengawasan
(Y1.3)
Keinginan Meninggalkan
Organisasi
Karakteristik
Pekerjaan
(X1)
0,064
Kepuasan Kerja
(Y1)
-0,557
0,52
1
Kepemimpinan
Transformasional
(X2)
0,14
8
0,128
Peluang Promosi
(X3)
0,23
8
0,24
90,64
8
0,299
0,31
9
0,12
7
Komitmen Organisasi
(Y2)
(Y3.1)
Keinginan Mencari
Pekerjaan Baru (Y3.2)
Turnover Intention
(Y3)
-0,461
Affective Commitment
(Y2.1)
Continuan Commitment
(Y2.2)
Normative Commitment
(Y2.3)
Status
Sosial (X3.1)
Wewenang
(X3.2)
Tanggung Jawab
(X3.3)
Penghasilan
(X3.4)
Pengaruh
Motivasi
Stimulasi
Pertimbangan
Individual (X2.1) Inspiratif (X2.2) Intelektual (X2.3) Individual (X2.4)
Penghasilan
(X3.4)
Contoh Keterbatasan
Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah hanya
memfokuskan perilaku wanita karir. Tanpa
disadari ibu rumah tangga (tradisional wife
house) juga merupakan pengendali dari
keputusan pembelanjaan keluarga. sekalipun
tidak berpenghasilan bukan berarti tidak punya
uang. Mungkin saja tidak dituntut bekerja oleh
suami, atau penghasilan suami terasa cukup
untuk membiayai kebutuhan keluarga mereka.
Pemasar harus memperhatikan segmen ini.
Penggunaan iklan TV dan majalah adalah tepat
karena para wanita sebagai ibu rumah tangga
memiliki cukup waktu untuk nonton atau
membaca majalah.
Contoh Keterbatasan
Penelitian
Keterbatasan lainnya juga, bahwa penelitian ini
tidak memperhitungkan keberadaan pasar
tradisional sebagai tempat berbelanja. Artinya,
para wanita karir sekalipun tidak melakukan
pembelian di tempat tersebut akan tetapi mereka
dapat merekomendasikan kepada pembantu atau
sanak saudara mereka untuk melakukan pembelian
di pasar-pasar tradisional. Hal ini dapat terjadi pada
karakteristik wanita karir yang rasional dalam
berbelanja. Untuk itu, untuk penelitian selanjutnya
dapat memperhatikan keberadaan pasar swalayan
sebagai salah satu alternatif tempat berbelanja.
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka diperoleh
kesimpulan yang khusus untuk menggambarkan keadaan
Provinsi Sulawesi Utara. Beberapa kesimpulan yang
dimaksud, sebagai berikut: (i) tingkat bunga tidak
berpengaruh signifikan terhadap investasi swasta,
sedangkan pengeluaran rutin, pengeluaran pembangunan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap investasi swasta,
(ii) tingkat bunga
Selanjutnya, hasil temuan menunjukkan pengaruh tidak
langsung yang sangat menentukan pengangguran adalah
pengeluaran pembangunan, dan pengaruh tidak langsung
yang sangat menentukan antara pengeluaran pembangunan
terhadap pengangguran adalah melalui investasi swasta.
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Saran kebijakan yang dapat dikemukan dari temuan empirik ini
bahwa pengeluaran rutin, pengeluaran pembangunan, dan tingkat
bunga apabila dikelola dengan baik dan berjalan sesuai yang
diharapkan maka akan mempengaruhi investasi swasta, ekspor,
yang selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
mengurangi pengangguran.
Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mengatasi
pengangguran di Sulawesi Utara maka kebijakan pemerintah
daerah Provinsi Sulawesi Utara diarahkan pada pembelajaan rutin,
pengeluaran pembangunan, dan tingkat bunga perlu dijadikan
kebijakan pokok karena akan berkaitan langsung dengan
investasi, ekspor, pertumbuhan ekonomi, dan pengangguran.
BAB V PENUTUP
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara diharapkan dapat
memanfaatkan dana belanja pembangunan sebaik mungkin
bagi kemajuan perekonomian daerah. Belanja pembangunan
memberikan implikasi terhadap penurunan tingkat
pengangguran. Belanja pembangunan yang bersumber dari
APBN maupun APBD harus secepat mungkin direspon oleh pihak
eksekutif maupun legislatif sehingga realisasi anggaran sesuai
dengan kebutuhan dan jadwal yang ditetapkan, dan
perekonomian Sulawesi Utara berjalan dengan baik, dan pada
akhirnya tingkat pengangguran dapat di tekan. Persoalan
mengenai lambannya pihak legislatif untuk mengesahkan
RAPBD yang diajukan eksekutif seyogianya disadari dan
dipercepat prosesnya sampai keluarnya juklak maupun juknis.
Sehingga penyerapan anggaran pada masing-masing satuan
kerja perangka daerah (SKPD) berjalan dengan baik.
BAB V PENUTUP
Untuk investasi swasta, karena hasil
menunjukkan bahwa investasi swasta di
Sulawesi Utara memegang peranan penting
dalam meminimalkan pengangguran, maka
sebaiknya pemerintah dan masyarakat
menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Pelayanan satu atap (one stop service) dan
jaminan kepastian hukum berinvestasi benarbenar harus diterapkan agar minat
berivestasi dari para investor cukup tinggi
untuk Sulawesi Utara.
MSDM - OB
DR. VICTOR P.K. LENGKONG, SE.MSI
Brief Contents
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR (OB): The
field that seeks increased knowledge of all
aspects of behavior in organizational
settings (people, group, organization)
through the use of the scientific method
(Greenbrg J. and Baron R.A., 2008).
Discipline
Relevant OB Topics
Psychology
Sociology
Anthropology
Political Science
Interpersonal conflict,
organizational power.
Economics
Management
Science
JOB ANALYSIS
POLICIES &
PRACTICE OF
HUMAN
RESOURCES
MANAGEMENT
RECRUITING
SCREENING
TRAINING
REWARDING
APPRAISING
Downsizing (Rightizing)
Outsourcing
Virtual Organization
Telecommuniting (telework)
Flextime programs
Compressed workweeks
Job sharing
Voluntary reduced work time (V-time)
programs
TQM
Corporate Social responsibility
(employees, investors, suppliers, local
communities)
Ethical Behavior (business ethics, moral
values)
Artinya!!!!
riset OB & HRM begitu luas (- 1 = 1.000)
hindari replikasi topik
PT W menjadi
PT M:
-
DASAR
PEMODELAN SEM
Referen
si
1.
2.
3.
Job
Satisfacti
on
Promotio
n
Opportun
ity
Promotio
n
Opportun
ity
Organizati
onal
Commitme
nt
Turnover
Intention
Turnover
Intention
4.
Transformati
onal
Leadership
Job
Satisfacti
on
5.
The Other
Variables
The Other
Variables
Turnover
Intention
Kerangka Konseptual:
Variabel
Kebijakan
Endogent
Intervening
Variables
Variabel Tujuan
Antara
Variabel Input
Variabel Proses
Exogent Variables
Job Characteristic
(X1)
Variabel Tujuan
Variabel Output
Job Satisfaction
(Y1)
Transformational
Leadership
(X2)
Promotion
Opportunity
(X3)
Endogent
Dependent
Variables
Turnover Intention
(Y3)
Organizational
Commitment
(Y2)
Kerangka Konseptual:
Job Characteristic
(X1)
Job Satisfaction
(Y1)
Transformational
Leadership
(X2)
Promotion
Opportunity
(X3)
Turnover Intention
(Y3)
Organizational
Commitment
(Y2)
Variabel
Kebijakan
Endogent
Intervening
Variables
Variabel Tujuan
Antara
Variabel Input
Variabel Proses
Exogent Variables
Endogent
Dependent
Variables
Variabel Tujuan
Variabel Output
.
.
.
.
.
2 Komponen SEM
Model
Pengukuran
Karakteristik Pekerjaan
(Job Characteristic)
X1
Keanekaragaman
Tugas (X1.1)
Identitas
Tugas (X1.2)
Keberartian
Tugas (X1.3)
Job Characteristic
(X1)
Otonomi
(X1.4)
Umpan Balik
(X1.5)
Model Pengukuran
I
x1.5
e4
x1.4
e3
x1.3
e2
x1.2
e1
x1.1
-,90
,33
,37
,61
,39,63
,93
,86
,64
,57
Karakteristik
pekerjaan
Chi square=7,693
df=4
p=,103
cmindf=1,923
GFI=,984
AGFI=,940
TLI=,968
CFI=,987
NFI=,974
RMSEA=,070
RMR=,013
PGFI=,262
Kepemimpinan Transformasional
(Transformational Leadership)
X2
Pengaruh
Individual (X2.1)
Motivasi
Inspiratif (X2.2)
Pertimbangan
Individual (X2.4)
Stimulasi
Intelektual (X2.3)
Transformational
Leadership
(X2)
Model Pengukuran
II
1.02
e6
x2.1
e7
x2.2
e8
x2.3
e9
x2.4
.44 1.01
.66
Kepemimpinan
.33
.58
transformasional
.91
.82
Goodness of fit
Chi square=32.244
df=2
p=.000
cmindf=16.122
GFI=.934
AGFI=.669
TLI=.837
CFI=.946
NFI=.943
RMSEA=.283
RMR=.025
PGFI=.187
Status
Sosial (X3.1)
Wewenang
(X3.2)
Tanggung Jawab
(X3.3)
Penghasilan
(X3.4)
Promotion
Opportunity
(X3)
Model Pengukuran
III
Peluang Promosi
(Promotion Opportunity)
X3
.19
e10
x3.1
e11
x3.2
e12
x3.3
e13
x3.4
.28 .44
.53
.69
.83
.49.70
Peluang
promosi
Goodness of fit
Chi square=10.992
df=2
p=.004
cmindf=5.496
GFI=.972
AGFI=.858
TLI=.831
CFI=.944
NFI=.934
RMSEA=.154
RMR=.022
PGFI=.194
Pengakuan
(Y1.1)
Kompetensi
(Y1.2)
Pengawasan
(Y1.3)
Job Satisfaction
(Y1)
Model Pengukuran
IV
Definisi Operasional:
Kepuasan Kerja
(Job Satisfaction)
Y1
ad. Perasaan puas yang dialami seorang
karyawan dari dalam dirinya maupun atas
kebijakan-kebijakan organisasinya.
Indikator pengukur, sbb:
- pengakuan (Y1.1)
- kompensasi (Y1.2)
- pengawasan (Y1.3)
.46
e16
e15
e14
y1.3
.68
.63
.79
y1.2
.62.79
y1.1
Kepuasan
kerja
Goodness of fit
Chi square=.000
df=0
p=\p
cmindf=\cmindf
GFI=1.000
AGFI=\AGFI
TLI=\TLI
CFI=\CFI
NFI=\NFI
RMSEA=\RMSEA
RMR=\RMR
PGFI=\PGFI
Affective
Commitment
(Y2.1)
Continuance
Commitment
(Y2.2)
Normative
Commitment
(Y2.3)
Organization
Commitment
(Y2)
Model Pengukuran
V
Definisi Operasional:
Komitmen Organisasi
(Organization Commitment)
Y2
.60
e17
e18
e19
y2.1
.53
.73
y2.2
.51.72
y2.3
.78
Goodness of fit
Chi square=.000
df=0
p=\p
cmindf=\cmindf
GFI=1.000
AGFI=\AGFI
TLI=\TLI
CFI=\CFI
NFI=\NFI
RMSEA=\RMSEA
RMR=\RMR
PGFI=\PGFI
Keinginan
Meninggalkan
Organisasi
(Y3.1)
Keinginan Mencari
Pekerjaan Baru
(Y3.2)
Turnover Intention
(Y3)
Pertimbangan
Meninggalkan
Organisasi (Y3.3)
Keputusan
Meninggalkan
Organisasi
(Y3.4)
Model Pengukuran
VI
Definisi Operasional:
.86
e1
y3.11
-.92
.93
.85
e2
.92
y3.12
.74
.86
e3
y3.21
.85
.72
e4
y3.22
Turnover
intention
Goodness of fit
Chi square=.865
df=1
p=.352
cmindf=.865
GFI=.998
AGFI=.977
TLI=1.001
CFI=1.000
NFI=.999
RMSEA=.000
RMR=.008
PGFI=.100
Model Struktural
Model Struktural
Keanekaragaman Identitas Keberartian
Tugas (X1.1) Tugas (X1.2)Tugas (X1.3)
Pengakuan
(Y1.1)
Karakteristik
Pekerjaan
(X1)
H1
H3
H2
Otonomi
(X1.4)
Kompensasi
(Y1.2)
Organisasi
Pengawasan
(Y1.3)
Kepuasan Kerja
(Y1)
H11
H6
H10
H5
Keinginan Mencari
Pekerjaan Baru (Y3.2)
Keputusan
Meninggalkan
Organisasi (Y3.4)
Turnover Intention
(Y3)
H9
H12
H8
(Y3.1)
Pertimbangan
Meninggalkan
Organisasi (Y3.3)
H4 H7
Kepemimpinan
Transformasional
(X2)
Peluang Promosi
(X3)
Keinginan Meninggalkan
Umpan Balik
(X1.5)
Komitmen Organisasi
(Y2)
Affective Commitment
(Y2.1)
Continuan Commitment
(Y2.2)
Normative Commitment
(Y2.3)
Status
Sosial (X3.1)
Wewenang
(X3.2)
Tanggung Jawab
(X3.3)
Penghasilan
(X3.4)
Pengaruh
Motivasi
Stimulasi
Pertimbangan
Individual (X2.1) Inspiratif (X2.2) Intelektual (X2.3) Individual (X2.4)
.20
5
e1
e2
.84
.41
x1.1
x1.2
.92
EST
e6
e7
e8
e9
IMA
TE
x2.1
x2.2
x2.3
e4
e3
.38
x1.3
.31
x1.4
.62 .56
.64
e5
.42
x1.5
.65
-.11
.73
.70
y1.2
y1.3
Kepuasan
kerja
-.32
.15
x2.4
.38
-.27
.52
-.14
Peluang
promosi
x3.1
x3.2
e11
e10
.24
.75
x3.3
e12
.56
y2.2
y2.3
e17
e18
e19
x3.4
e13
d2
.73
.70
.49
.53
y2.1
y3.1
e20
.90
.95
y3.2
Komitmen
organisasi
.70
.49
Turnover
intention
.32
.17
.91
d3
.65.95
-.26
.90.95
.85
.72
d1
.16
Kepemimpinan
transformasional
.40
.49
.16
.24
.42
.75 .65
.58
.82
.13
.96
e16
.56
y1.1
(KO
RE EFIS
GR
.92
E S I IE N JA
)
LUR
.38
.62
e15
.68
Karakteristik
pekerjaan
.49
e14
e21
Goodness of fit
Chi square=285.524
df=173
p=.000
cmindf=1.650
GFI=.880
AGFI=.840
TLI=.937
CFI=.948
NFI=.880
RMSEA=.059
RMR=.050
PGFI=.659
Regression Weights
Pengaruh Antar Variabel
UJI t
Probabili
tas
Estimate
C.R.
2.138
10.392
0.032
0.000
Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja
<-<--
Kepemimpinan Transformasional
0.133
0.734
Kepuasan Kerja
<--
Peluang Promosi
0.154
2.244
0.025
Komitmen Organisasi
<--
Karakteristik Pekerjaan
0.158
2.218
0.027
Komitmen Organisasi
<--
Kepemimpinan Transformasional
0.324
2.658
0.008
Komitmen Organisasi
<--
Peluang Promosi
0.175
2.206
0.027
Komitmen Organisasi
<--
Kepuasan Kerja
0.381
2.796
0.005
Turnover Intention
<--
Karakteristik Pekerjaan
-0.113
-2.086
0.037
Turnover Intention
<--
Kepemimpinan Transformasional
-0.260
-2.798
0.005
Turnover Intention
<--
Peluang Promosi
-0.144
-2.356
0.018
turnoverIntention
<--
Komitmen Organisasi
-0.272
-2.818
0.005
Turnover Intention
<--
Kepuasan Kerja
-0.315
-2.855
0.004
Summary of Models:
Hasil Uji Goodness of Fit Overall
Model Struktural
No.
Indeks
Syarat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Chi Square
Probabilitas Chi Square
RMSEA
GFI
AGFI
CMIN/DF
TLI
CFI
Kecil
5%
0.08
0.90
0.90
2.00
0.95
0.95
Summary of Models:
Hasil Uji Goodness of Fit Overall
Model Struktural
Summary of Models:
Hasil Uji Goodness of Fit Overall
Model Struktural
Summary of Models:
Hasil Uji Goodness of Fit Overall
Model Struktural
INTERPRETASI DAN
PEMBAHASAN:
KOEFISIEN JALUR REGRESI
INTERPRETASI DAN
PEMBAHASAN:
PENGUJIAN HIPOTESIS
Hasil pengujian menunjukkan nilai
probabilitas untuk hipotesis 1, yaitu
karakteristik pekerjaan berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja sebesar
0,032. Artinya, hipotesis diterima.
Hasil pengujian menunjukkan nilai
probabilitas untuk hipotesis 4, yaitu
kepemimpinan transformasional
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja sebesar 0,000. Artinya, hipotesis
diterima.
dstnya
INTERPRETASI DAN
PEMBAHASAN:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Daftar Bacaan:
Cooper, D.R. Dan Emory, C.W. (1997). Business Research Methods. (6 th Ed). Mc.Graw Hill.
Kuncoro, M. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis?. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Nazir, M. (2000). Metode Penelitian. Jakarta Ghalia Indonesia.
Malhotra, N.K. (2004). Marketing Research: An Applied Orientation. (4 th ed). New Jersey: Prentice Hall.
Singarimbun, M dan Effendi, S. (1995). Metode Penelitian Survei, Jakarta, LP3ES.
Zikmund, W.G. (2002). Business Research Method. (7 th ed).
Anggraini Sri. (1979). "Populasi dan Sampel", Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.
James, A. Davits. (1971) Elementary Survey Analysis.
Nugroho. (1985). Rumus-Rumus Statistika Serta Penerapanya. CV.Rajawali, Jakarta.
Spiegel-R Murray. (1972) Elementary Sampling Theory, Theory And Problems of Statistic, Mc. Graw Hill Book,
Company.
Sekaran Uma. (2003). Research Methods For Business: A Skill Building Approach Forth Edition. John Wiley & Sons,
Inc.
Utomo Budi. (1988). "Prinsip-Prinsip Analisis Statistik", pada Penataran & Lokakarya Biostatistik FKM se
Indonesia, Jakarta, Februari-Maret.
Ferdinand, A. 92002). Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen: Aplikasi Model-Model Rumit
Dalam Penelitian Untuk Tesis Magister dan Disertasi Doktor. Semarang: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro.
Hair, J.F.Jr., Ralph A.E., Taham R., and William B.C. (2002). Multivariate data analysis. Fifth Edition. Singapure:
Prentice-Hall International, Inc.
Anzwar, S. (1998). Metode penelitian. Edisi I. Cetakan I. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Imam Ghozali. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate. (Badan Penerbit UNDIP).
Imam Ghozali. (2006). Analisis Multivariate Lanjutan. (Badan Penerbit UNDIP).
terima kasih
T u h a n Memberkati
kini, esok, danselamanya