Isi Konten:
6. Perhitungan RDVF
7. Aplikasi di Industri
Komponen utama dari rotary drum vacuum filter berupa sebuah drum
berputar yang dindingnya merupakan support dari medium filter. Medium
filter ini bertindak sebagai komponen pemisah yang akan meloloskan cairan
filtrat dan menahan cake. Pemilihan medium filter merupakan faktor penting
yang akan menentukan mutu produk. Contoh bahan medium yang banyak
dipakai adalah : polyester, nylon, polypropylene, dan bahan dari serat khusus.
Drum diberi vakum di bagian tengahnya, sehingga cairan filtrat akan
mengalir masuk kebagian tengah drum dengan menembus medium filter dan
support sambil meninggalkan padatan cake di permukaan medium filter. Cake
yang menempel akan diambil oleh pisau (knife) dan dikumpulkan dalam
penampung cake. Sementara itu filtrat mengalir keluar dari bagian poros
drum dan dialirkan ke tangki filtrat oleh sebuah pompa.
Gambar 2. Proses Filtrasi dengan Rotary Drum Vacuum Filter
Prinsip kerja dari rotary drum vacuum filter dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1. Tekanan di luar drum adalah tekanan atmosferik tetapi di dalam drum
mendekati vakum. Drum dimasukkan ke dalam cairan yang
mengandung suspensi padatan, lalu diputar dengan kecepatan rendah.
Cairan tertarik melewati filter cloth karena tekanan vakum, sedangkan
padatan tertinggal di permukaan luar drum membentuk cake.
2. RDF (Rotary Drum Filter) bekerja secara continous. Setiap
perputarannya terdiri dari cake formation, cake washing (jika
diperlukan), drying, dan cake discharge.
3. Selama perputaran drum, tekanan vakum menarik liquid melalui
medium filter (cloth) di permukaan drum yang menahan padatan.
Tekanan vakum mendorong gas/udara melalui cake dan gas tersebut
akan mendorong liquid masuk ke dalam.
4. Filtrat dan aliran udara akan melalui pipa filtrat internal kemudian
masuk ke katup RDF dan bermuara di vakum receiver di mana liquid
dipisahkan dari aliran udara. RVF ini biasanya dilengkapi dengan liquid
ring vacuum pump atau barometric leg untuk menghasilkan tekanan
vakum.
Dalam satu kali putaran, secara lengkap drum mengalami beberapa
tahapan, yaitu :
1. Pembentukan cake
Pada saat drum tercelup dalam suspensi, maka aliran filtrat
menembus medium filter akan terjadi. Selain tahap ini perpindahan
massa filtrat dari suspensi ke dalam drum tidak terjadi. Pada saat filtrat
menembus medium, padatan dalam suspensi akan tertinggal dan
menempel di permukaaan medium, dan terjadilah pembentukan cake.
Tahap ini berlangsung dalam zona pembentukan, dan di daerah ini
kondisi vakum diaplikasikan secara maksimal. Total rasio daerah yang
tercelup disebut apparent submergence, sedangkan rasio daerah
tercelup dimana pembentukan cake betul-betul efektif disebut effective
submergence. Rasio ini umumnya berkisar antara 33 sampai 35%.
2. Pengeringan dan pencucian
Dalam zona ini air yang mungkin masih membasahi cake dihisap
lebih lanjut, menghasilkan cake yang lebih kering. Jika diperlukan,
dapat dilakukan tahap pencucian untuk menghilangkan kotoran yang
menempel atau tercampur dalam cake. Tahap pengeringan dilanjutkan
setelah tahap pencucian, dengan cara yang sama dengan sebelumnya.
Jika tidak ada tahap pencucian, maka zona untuk tahap ini hanya terdiri
dari zona pengeringan, sedangkan jika ada pencucian terbagi menjadi
zona-zona: pra pengeringan, pencucian, dan pengeringan akhir.
3. Pelepasan cake
Cake yang telah cukup kering digaruk oleh sebilah pisau, dan
dikumpulkan dalam sebuah bak penampung. Di tempat pelepasan cake,
kondisi vakum dalam drum ditiadakan. Daerah tempat langkah ini
berlangsung disebut zona pelepasan.
4. Tahapan kosong
Tahap ini berlangsung setelah pisau melepas cake. Medium filter
menjadi terekpos, tanpa ada cake yang melapisi. Jika ruang vakum
dalam drum terhubung dengan daerah ini, maka akan terjadi kebocoran
vakum yang mengakibatkan kondisi vakum di zona lain tidak berfungsi.
Oleh karena hal ini, maka diperlukan suatu valve pengatur yang
menyekat zona ini dengan kondisi vakum dalam drum. Zona ini biasa
disebut dead zone, dan diterjemahkan sebagai zona mati.
Jika:
tf
Cv
A (P)
2
V 2 2V .Ve
Cv V V Ve
2
t 2( )( )
(P) A A A
Jika didefinisikan:
V/A = v = volume filtrate tertampung per satuan luas filter, selama waktu t
Sehingga: t f
Cv
(P)
v 2 2vve (1)
T
Cv
(P)
v 2 2vve (1.a)
Jika luas total filter adalah A, maka total volum filtrat yang dihasilkan
persatuan waktu adalah: V’’=A.v’ = A.N.v, sehingga v = (V’/(AN)). Substitusi
ke persamaan (1.a) menghasilkan,
Cv V ' V '
2
T 2ve
(P) A.N A.N
1 Cv V ' 2 V '
( ) 2 2ve A
N A (P) N N
Cv V ' 2 V '
2Ve (2)
N A (P) N
2
N