Anda di halaman 1dari 24

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2019/2020

MODUL : Rotary Drum Vacuum Filter

PEMBIMBING : Dhyna, S.T., M.T.

Tanggal Praktikum: 7 Oktober 2017


Tanggal Penyerahan : 14 Oktober 2017

Oleh :

Kelompok :2

Nama : 1. Aqqilla Mardhiyana 181424004

2. Putri Fakhirah R. 181424021

3. Rachmalia Eka F. 181424022

Kelas : 2A-TKPB

PROGRAM STUDI D IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
1. Memahami pengoperasian rotary
drum filter, mulai dari prosedur start
up, operasi normal, sampai shut
down.
2. Mengamati karakter proses operasi filtrasi
kontinyu memakai alat
rotary drum filter.
3. Mendapatkan hubungan antar
variabel yang mempengaruhi
pengopera- sian rotary drum filter
dengan persamaan karakteristik yang
telah tersedia dalam literatur.
4. Mencari konstanta karakteristik
untuk operasi ini dengan pengolahan
data praktikum
1.2 Landasan Teori

Rotary drum filter merupakan salah satu


jenis filter yang dioperasikan secara
kontinyu. Seperti alat filtrasi pada
umumnya, alat ini mempunyai medium filter
dan support sebagai komponen utama,
hanya saja bentuk support berupa silinder
dan medium filter mengelilinginya. Bentuk
silinder tersebut mengakibatkan alat ini
diberi nama drum. Selama beroperasi, drum
tersebut berputar perlahan, oleh karena
disebut rotary. Seringkali alat ini disebut
sebagai rotary vacuum filter, karena kondisi
tekanan di dalam drum bersifat vakum.

Jenis filter ini telah lama diaplikasikan


di dunia industri. Keuntungan pemakaian
1
alat ini terletak rotary drum filter dengan model yang
pada sistem sejenis dengan alat praktikum ini pada
operasinya prinsipnya berupa suspensi, dan yang biasa
yang kontinyu, diolah dalam indiustri adalah :
sehingga waktu
proses lebih
efisien dan
penggunaan
tenaga kerja
lebih hemat.
Dalam sekali
putaran, rotary
drum filter
melakukan
tahap
penyaringan,
pencucian,
pengeringan,
dan
pengumpulan
cake yang jika
dilakukan
secara batch
harus
dilakukan satu
per satu
sehingga akan
memakan
waktu serta
tenaga.

Bahan yang
bisa disaring
memakai

2
a. Lumpur limbah
b. Pigmen
c. Resin, plastik, atau polimer
d. Senyawa Kalsium
e. Titanium dioksida
f. Mineral dan senyawa kimia anorganik

Komponen utama dari rotary drum filter berupa sebuah drum berputar
yang dindingnya merupakan support dari medium filter. Medium filter ini
bertindak sebagai komponen pemisah yang akan meloloskan cairan filtrat dan
menahan cake. Pemilihan medium filter merupakan faktor penting yang akan
menentukan mutu produk. Contoh bahan medium yang banyak dipakai adalah
: polyester, nylon, polypropylene, dan bahan dari serat khusus.Drum diberi
vakum di bagian tengahnya, sehingga cairan filtrat akan mengalir masuk
kebagian tengah drum dengan menembus medium filter dan support sambil
meninggalkan padatan cake di permukaan medium filter. Cake yang
menempel akan diambil oleh pisau (knife) dan dikumpulkan dalam
penampung cake. Sementara itu filtrat mengalir keluar dari bagian poros
drum dan dialirkan ke tangki filtrat oleh sebuah pompa.
Dalam satu kali putaran, secara lengkap drum mengalami beberapa tahapan,
yaitu :

1. Pembentukan cake

Pada saat drum tercelup dalam suspensi, maka aliran filtrat menembus
medium filter akan terjadi. Selain tahap ini perpindahan massa filtrat dari
suspensi ke dalam drum tidak terjadi. Pada saat filtrat menembus
medium, padatan dalam suspensi akan tertinggal dan menempel di
permukaaan mediu, dan terjadilah pembentukan cake. Tahap ini
berlangsung dalam zona pembentukan, dan di daerah ini kondisi vakum
diaplikasikan secara maksimal. Total rasio daerah yang tercelup disebut
apparent submergence, sedangkan rasio daerah tercelup dimana
pembentukan cake betul-betul efektif disebut effective submergence.
Rasio ini umumnya berkisar antara 33 sampai 35%.

2. Pengeringan dan pencucian

Dalam zona ini air yang mungkin masih membasahi cake dihisap
lebih lanjut, menghasilkan cake yang lebih kering. Jika diperlukan, dapat
dilakukan tahap pencucian untuk menghilangkan kotoran yang menempel
atau tercampur dalam cake. Dalam rotary drum filter yang dipakai untuk
praktikum ini, tidak ada tahap pencucian. Tahap pengeringan
dilanjutkan setelah tahap pencucian, dengan cara yang sama dengan
sebelumnya. Jika tidak ada tahap pencucian, maka zona untuk tahap ini
hanya terdiri dari zona pengeringan, sedangkan jika ada pencucian terbagi
menjadi zona-zona: pra pengeringan, pencucian, dan pengeringan akhir.

3. Pelepasan cake.

Cake yang telah cukup kering digaruk oleh sebilah pisau, dan
dikumpulkan dalam sebuah bak penampung. Di tempat pelepasan cake,
kondisi vakum dalam drum ditiadakan. Daerah tempat langkah ini
berlangsung disebut zona pelepasan.
4. Tahapan kosong.
Tahap ini berlangsung setelah pisau melepas cake. Medium filter
menjadi terekpos, tanpa ada cake yang melapisi. Jika ruang vakum dalam
drum terhubung dengan daerah ini, maka akan terjadi kebocoran vakum
yang mengakibatkan kondisi vakum di zona lain tidak berfungsi. Oleh
karena hal ini, maka diperlukan suatu valve pengatur yang menyekat zona
ini dengan kondisi vakum dalam drum. Zona ini biasa disebut dead zone,
dan diterjemahkan sebagai zona mati.

Selama drum berputar, valve otomatis secara terus menerus mengatur


segmen drum yang menjalani filtrasi, pencucian dan pengeringan, serta
pelepasan cake, juga segmen yang memasuki zona mati. Valve ini dilengkapi
dengan sekat yang biasa disebut jembatan (bridge), yang merupakan daerah
perubahan tekanan.

Gambar 3. Pengaturan kondisi tekanan dengan valve bidging


Dalam aplikasi secara industrial, rotary drum filter cocok digunakan untuk
proses yang mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Suspensi (atau slurry) dengan padatan yang tidak cenderung


mengendap dengan cepat dan berada dalam suspensi seragam jika
diaduk dengan baik.
2. Cake yang tidak memerlukan waktu pengeringan lama
3. Cake yang dengan sekali tahap pencucian akan bersih dari kotoran
atau menghasilkan recovery filtrat yang maksimal.
4. Filtrat yang tidak memerlukan pemisahan tajam antara filtrat induk
dan filtrat hasil pencucian
5. Filtrat yang diizinkan mengandung sedikit padatan halus. Padatan ini
mungkin lolos menembus medium filter pada detik-detik pertama dari
pembentukan cake. Dalam beberapa pengoperasian rotary drum filter,
biasanya filtrat dapat mengandung sampai 5000 ppm padatan tak
terlarut.

Karakter rotary drum filter didasarkan persamaan karakteristik yang dapat


menggambarkan perilaku rotary drum filter, yaitu :

V  2. f .(P) 1/ 2
Flow rate =   (Geankoplis, 1993, hal. 814)
= A.tC  Ct ...cS 

Dimana :

V : volume filtrat yang tertampung di bak penampung

A : luas penampang filtrasi (filter area)

tC : waktu siklus total (total cycle time)

f : fraksi bagian yang tercelup dalam slurry

(-ΔP) : beda tekan yang terukur dalam drum

μ : viskositas filtrat

α : hambatan spesifik cake (specific cake resistance)


cs : kg solid/m3 volume filtrat

harga cs didapatkan dari persamaan berikut :

.c ρ: massa jenis air


cs = X cx : kg solid/kg slurry
1  m.cX m : kg cake basah/kg cake kering

Flow rate biasa dilambangkan Φ, merupakan laju alir linier filtrat yang
dipindahkan ke tangki penampung. Perpindahan massa filtrat ini hanya
berlangsung di bagian drum yang tercelup ke dalam suspensi. Tahanan
perpindahan dianggap hanya dari cake, sedangkan dari medium diabaikan
karena dalam operasi filtrasi kontinyu biasanya memiliki harga yang relatif
kecil. Dalam praktikum ini telah dipilih jenis umpan serta bahan medium
yang cocok untuk kondisi tersebut.

BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan

a. Alat utama : seperangkat alat praktikum rotary drum filter

4
1

6
2

Gambar 2.1 seperangkat alat praktikum rotary drum filter

Ket :
1. Control Panel 2. Bak pembuangan
3. Bak filtrat 4. Bak bahan utama (slurry)
5. Rotary Drum 6. Bak penampungan cake

b. Alat Pendukung :
1. Beaker glass
2. Ember plastik
3. Cawan penguap
4. Piknometer
5. Viskometer
6. Stopwtach, 2 buah
c. Bahan :
1. Air kran dan rajangan kertas sebagai bahan feed
2. Kain sari atau sejenisnya sebagai medium filter

2.2 Prosedur Kerja


a. Persiapan
a, listrik, pompa, sistim perpipaan telah terhubung dengan baik serta se mua kondisi alat dalam keada an yang diinginkan.
Ukur keliling drum/panjang screen tercelup dalam slurry.

Basahi screen, sampai drum berputar 3 kali. Lakukan pe ngukuran periode p


Ukur keliling drum dan lebar screen

Jalankan pompa feed hingga tangki penampung slury terisi sampai bats saluran pelimpah, hentikan
b. Operasi Rotary Drum Filter

Jalankan pompa feed Catat awal filtrat


masuk ke tangki
produk (stopwatch 1)

Jalankan drum pada


skala yg ditugaskan Catat waktu awal
cake menyentuh
pisau (stopwatch 2)
Nyalakan tombol pompa vakum, jalankan pompa

Catat ketinggian
filtrat tertampung di
tangki produk dan
waktu yg

c. Shut down dan Persiapan untuk Run Berikutnya

Matikan pompa vakum dan pompa feed

Ambil sample
slurry dan cake

Tunggu cake terkelupas semua, catat waktu saat cake terakhir tergesek oleh pisau
d. LEMBAR DATA
e. PERHITUNGAN
Kembalikan cake dan filtrat ke tangki produk

Matikan putaran
drum
BAB III
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

3.1 Data Pengamatan


a. Kondisi Alat
1. Keliling Drum (K) = 0,63 m
2. Lebar Screen (L) = 0,46 m
3. Filter Area (K x L) = 0,2898 m2
4. Panjang Busur Drum yang tercelup ke dalam slurry (K’) = 0,225 m

5. Fraksi Drum yang Tercelup =


= 0.132

6. Panjang Deadzone (Ldz) = 0,13 m


7. Tekanan Operasi (-ΔP) = -30000 sampai dengan-40000 Pa
8. 1 cm Tinggi Filtrat setara dengan volume filtrat (V) = 2,28 x 10-3 m3

b. Hubungan antara Volume Filtrat dengan Time Cycle

RUN 1
H filtrat H filtrat Waktu Pengisian
No V filtrat (m3)
(cm) (m) Tangki Filtrat (s)
1. 1 0.01 0,0228 x 10-3 459
2. 2 0.02 0,0456 x 10-3 550
3. 3 0.03 0,0684 x 10-3 902
4. 4 0.04 0,0912 x 10-3 1137
5. 5 0.05 0,114 x 10-3 1419
6. 6 0.06 0,1368 x 10-3 1640

c. Hubungan antara tebal cake dengan periode putaran

RUN 1
Waktu Pengolahan (tp, detik) 5280
Volume total cake (Vcake, m3) 3,0184.10-4
d. Karakter Filtrat

RUN 1
0,8947

993.9

e. Penentuan Cs
RUN 1 1 (dalam MKS)
berat basah slurry
10.7301 gram 0.0107301 kg

berat kering slurry


4.0209 gram 0.0040209 kg

8.2767 gram
berat basah cake 0.0082767 kg

berat kering cake


6.0652 gram 0.0060652 kg

massa filtrate
24.9958 gram 0.0249958 kg

volume filtrate
25 mL

Cx - 9.1575.10-3
Cs - 9.2168m3

3.2 Perhitungan

a. Perhitungan nilai

 Penentuan cs

Kg solid = 0.30 kg

Kg slurry = 32,76 kg
Kg cake basah = 0.0082767 kg

Kg cake kering = 0.0060652 kg


1.3646

-3

 cs
=

 2. f .(P) 
 
 Z=   .cS 

=
( )( )

Z=

 Ф=

Ф=

Ф = 6.3509 x10-7 m/s

 =

=
= 1,93595 x 1015 m/kg

b. Perhitungan nilai tebal cake

∆Lcake =

∆Lcake = 4,5095 x 10-4 m

∆Lcake = 0,45095 mm

c. Grafik volume filtrate (V) dengan waktu pengisian tangki (t)

Grafik Volume Filtrat (V) vs. Waktu Pengisian Tangki (t)


0,16
0,14 y = 8E-05x - 0,0057
R² = 0,9876
0,12
V (x10-3 m3)

0,1
0,08
0,06
0,04
0,02
0

0 200 400 600 800 10001200140016001800


-0,02
t (detik)
BAB IV PEMBAHASAN
DAN KESIMPULAN
4.1 Pembahasan
4.1.1 Gian Habli Maulana (161424011)
Pada praktikum kali ini dilakukan pemisahan campuran kertas-
cair dengan menggunakan rotary drum filter. Pompa vakum
dipertahankan dalam kondisi dingin agar kondisi vakum tercapai.
Dilakukan satu run proses filtrasi, kemudian dilakukan pengukuran
waktu yang ditempuh untuk mencapai tinggi filtrat yang diinginkan,
banyaknya putaran rotary drum filter serta berat cake yang diperoleh.
Berdasarkan data pengamatan, semakin tinggi filtrat yang diperoleh
menempuh waktu yang semakin lama, serta berat cake yang diperoleh
pun semakin banyak. Selain itu, jumlah putaran yang terjadi pun
semakin banyak seiring dengan bertambahnya tinggi dari filtrat.
Namun, saat run proses berlangsung cake yang didapat sangat
sedikit jika dibandingkan dengan kelompok praktikum sebelumnya.
Walaupun pressure gauge menunjukkan -0.3sampai -4 bar, namun
kondisi vakum di filter kurang baik terlihat dari cake yang cenderung
basah. Hal ini dikarenakan filter yang sudak tidak layak pakai karena
porinya yang sudah tersumbat oleh cake. Sehingga hasil iltrasi kurang
maksimal.
Dengan mengukur berat dari cake dan melakukan pengukuran
dan perhitungan densitas dari slurry dengan menggunakan metode
viskometer, maka diperoleh nilai volume cake. Berdasarkan
persamaan V = , massa berbanding lurus dengan volume, sehingga

semakin besar massa cake yang diperoleh maka semakin besara pula
volume yang diperoleh. Volume yang diperoleh pun menunjukkan
nilai yang semakin besar. Hasil perbandingan antara waktu dan
volume disajikan pada grafik. Diperoleh grafik dengan garis linier
dimana semakin lama proses filtrasi berlangsung, maka semakin besar
pula volume cake yang diperoleh.
Konsentrasi slurry merupakan banyaknya padatan dalam filtrat.
Diberi lambang CS. Nilai CS diketahui dengan menggunakan
persamaan . Untuk memperoleh nilai dari CX dan perlu
dilakukan pengukuran dari massa cake basah dan kering serta massa
slurry basah dan kering. Nilai yang diperoleh berdasarkan
-3
perhitungan, CX sebesar kg solid / kg slurry dan m
sebesar 1.3646 gr cake basah/ gr cake kering. Dengan memasukkan
nilai densitas, CX dan m ke dalam persamaan di atas, maka diperoleh

nilai CS sebesar .
Untuk memperoleh nilai dari hambatan spesifik cake perlu
menghitung flow rate. Flow rate merupakan laju alir linier filtrat yang

dipindahkan ke tangki penampung, dengan persamaan ᶲ .


=
Dari hasil perhitungan didapat nilai hambatan spesifik cake ( )
adalah 1,93595 x 1015 m/kg. Data harga Z didapatkan dari persamaan

Z = ( ). Dari hasil perhitungan didapat nilai Z adalah

. Selain itu dari perhitungan didapatkan nilai tebal

cake (∆Lcake) adalah 0,45095 mm

4.1.2 Rana Aulia Yupitasary (161424021)


Pada praktikum Rotary Drum Filter (RDF) dilakukan
proses pemisahan antara padatan dan cairan dari suatu slurry yang
berupa bubur kertas. Bahan yang digunakan adalah slurry atau
pulp dari kertas bekas, bahan ini diaduk dalam tangki umpan agar
menghasilkan campuran yang merata (tidak menggumpal). Alat
rotary drum filter bekerja dengan cara menghisap filtrat yang
terkandung di dalam slurry lalu area di dalam drum filter dibuat
vakum sehingga terjadi perbedaan tekanan di permukaan medium
filter dengan tekanan di dalam medium filter.
Sebelum praktikum dimulai, pengecekan terhadap alat
wajib dilakukan secara valve harus dipastikan dalam keadaaan
tertutup agar tidak ada bahan yang terbuang, listrik dan pipa telah
terhubung dengan benar, dan penambahan air es pada tangki di
bawah udara panas keluaran pompa harus dilakukan secara
kontinyu sehingga udara keluaran tidak terlalu panas yang dapat
menyebabkan ledakan dan kerusakan alat.

Hal yang perlu dibahas oleh praktikan dalam praktikum ini :

a. Membandingkan sifat aluran kurva terhadap sifat


persamaan karakteristik
Dalam grafik di perhitungan dapat diketahui bahwa
semakin lama waktu filtrasi, maka volume filtrat akan
semakin bertambah. Kurva yang disajikan merupakan kurva
linier dengan kemiringan grafik 0,0057 pada perbedaan
tekanan 0,3 bar sampai 0,4 bar. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi tekanan yang digunakan, maka kemiringan
grafik semakin berkurang. Kemiringan grafik ini digunakan
untuk menentukkan kecepatan filtrasi yang memiliki symbol

ᶲ. Kecepatan filtrasi (ᶲ) pada ∆P 0,3 bar sampai 0,4 bar


sebesar 6.3509x10-7 m/s. Dari data tersebut dapat diketahui
bahwa peningkatan perbedaan tekan menyebabkan driving
force slurry untuk melewati filter semakin besar. Semakin
besar gaya dorong, maka cake yang tertahan semakin
banyak. Hal ini diakibatkan cake menutupi pori-pori filter
dan menghambat laju filtrasi sehingga laju filtrasi berkurang
bersamaan dengan naiknya perbedaan tekanan.

b. Hubungan antara tebal cake dengan laju putaran drum


Dapat diketahui bahwa perbedaan tekanan menyebabkan
impikasi yang besar terhadap nilai tebal cake yang
dihasilkan. Didapatkan hubungan linier antara perbedaan
tekanan terhadap volume filtrat yang dihasilkan. Selain itu
dapat diketahui, bahwa semakin lama waktu satu putaran
drum untuk filtrasi maka semakin tebal cake yang dihasilkan.
hal ini disebabkan karena semakin lama drum tercelup dalam
slurry, maka akan semakin banyak slurry yang tersaring.
Akan tetapi, pada waktu proses pengoperasian 5820 detik
hanya didapat cake yang sebanyak 0,30 kg dan nilai tebal
cake (∆Lcake) adalah 0,45095 mm. Hal ini diakibatkan
banyak cake menutupi pori-pori filter, sehingga tersumbat
dan laju putaran drumnya pun berjalan pelan.

c. Sifat karakteristik rotary drum filter dalam berbagai


skala putaran
Untuk menghitung m, Cx dan Cs dapat dihitung dengan

menggunakan rumus
dan
,
. Nilai yang diperoleh berdasarkan perhitungan

adalah m sebesar 1,3646 gr cake basah/ gr cake kering, CX


sebesar -3 kg solid / kg slurry dan CS sebesar
.
Data nilai hambatan spesifik cake didapatkan dengan
menghitung flow rate. Flow rate merupakan laju alir linier
filtrat yang dipindahkan ke tangki penampung, dengan

persamaan ᶲ . Dari hasil perhitungan didapat nilai


=
hambatan spesifik cake ( ) adalah 1,93595 x 1015 m/kg.

Nilai Z didapatkan dari persamaan Z = ( ). Hasil

perhitungan didapat nilai Z adalah .


4.1.3 Risna Fitriani (161424027)
Pada praktikum kali ini mengenai proses filtrasi antara cairan
dan padatan berupa bubur kertas yang sudah diaduk dengan
menggunakan stirrer, pengadukan berfungsi agar tidak ada bubur
kertas yang mengendap pada dasar tangki karena apabila mengendap
akan mempersulit proses pemisahan. Proses filtrasi dilakukan dengan
alat Rotary Drum Filter (RDF). Alat tersebut berfungsi pada metode
vakum, hal tersebut menyebabkan kondisi dalam drum filter berada
pada tekanan -0.3 bar sampai dengan -0.4 bar dengan proses
pemutaran drum yang berfungsi untuk mengangkat bubur kertas
menjadi lapisan cake yang akan menempel pada medium filter.

Proses filtrasi pada praktikum dilakukan satu kali run. Waktu


pengoperasian alat selama 5280 detik menghasilkan cake seberat 0.30
kilogram. Untuk mendapatkan volume cake yang dihasilkan yaitu
dengan cara membagi massa cake dengan massa jenisnya dan didapati
hasil volume cake sebesar 3,0184 x 10-4 m3. Dalam penentuan laju
alir, didapati hasil laju alir sebesar 6,3509 x 10-7 m.s-1. Diperlukan
data hasil perhitungan konsentrasi slurry, perhitungan tersebut didapat
dengan mengetahui berat solid, berat slurry, berat cake basah, dan
berat cake kering yang lalu dimasukkan ke dalam rumus konsentrasi
slurry sehingga didapatkan konsentrasi slurry sebesar 9,2168 kg.m-3.
Data harga kelompok bilangan Z yang didapat dari hasil perhitungan
sebesar 1280574,318 m3.(kg.s)-1. Data perhitungan laju alir, data harga
kelompok bilangan Z, dan waktu siklus total merupakan hal-hal yang
harus dipenuhi untuk mendapatkan hambatan spesifik cake yang
hasilnya sebesar 1,93595 x 1015 m.kg-1.

Ditinjau dari filtrat yang dihasilkan, semakin lama waktu


pengisian tangki filtrat maka semakin banyak volume filtrat dan
semakin berat cake yang dihasilkan. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan grafik antara waktu pengisian tangki terhadap volume filtrat.
Pada grafik yang berbentuk linear tersebut didapatkan nilai koefisien
determinasi sebesar 98,76% yang berarti bahwa 98,76% dari volume
filtrat yang dihasilkan dari lamanya waktu pengisian tangki filtrat,
sedangkan 1.24% dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti adanya
hambatan spesifik cake, luas penampamg filter area, viskositas filtrat,
massa jenis filtrat, dan beda tekan yang terukur dalam drum.

4.1.4 Taufiq Arief Nugraha (161424032)


Pada praktikum ini slurry yang akan difilter telah dibuat
dengan konsentrasi slurry adalah . Nilai tersebut
didapat dari perhitungan dengan pengambilan sampel umpan slurry
dan kemudian sampel cake yang terbentuk, lalu menimbang berat
basah dan keringnya. Sebelum dioperasikan, sambungan pipa-pipa
dan seluruh bagian yang terkait dicek kemudian kondisi alat (drum)
diukur sebagai data dalam perhitungan.
Pada awal pengoperasian, pemutar drum dinyalakan dan
pompa umpan dijalankan hingga tangki slurry di bawah drum terisi
dan didapatkan panjang busur drum tercelup adalah 0,225 m dan
fraksi drum tecelup adalah 0,132. Kemudian pompa vakum
dinyalakan dan penghitungan waktu pada tangka filtrate dimulai.
Tekanan operasi pada pompa vakum terbaca adalah antara -0,3 hingga
-0,4. Pada praktikum kali ini teramati cake yang menempel pada drum
sangat sedikit. Bila dibandingkan dengan praktikum setelahnya yaitu
kelas 2C - D3 Teknik Kimia, dimana medum filternya telah diganti
dan saat pengoperasiannya terbentuk lapisan cake cukup tebal pada
permukaan drum. Hal ini dapat dikarenakan medium filter yang
kelompok praktikan gunakan sudah tidak maksimal atau dapat
dikatakan porinya sudah tersumbat.
Waktu yang diperlukan untuk mencapai volume filtrate
tertentu (setiap 1cm pada tangka filtrat) dan volume filtrate dibuat
grafik dan didapatkan grafik yang cukup linier. Hasil filtrate pun
didapatkan viskositas sebesar 0,8947 Pa.s dengan massa jenis 993.9
( ). Dari data pengamatan dan hasil perhitungan didapat nilai
hambatan spesifik cake ( ) adalah 1,93595 x 1015 m/kg. Dimana nilai
hambatan ini adalah nilai hambatan slurry bubur kertas. Selain itu dari
perhitungan didapatkan nilai tebal cake (∆Lcake) adalah 0,45095
mm. Keuntungan dari rotary drum filter ini adalah prosesnya yang
kontinyu sehingga bila dipakai dalam skala besar industry sangat
mengefisienkan waktu dan menguntungkan.
4.2 Kesimpulan

Konsentrasi Slurry (Cs) 9,2168 kg.m3


Data harga bilangan Z (Z) 1280574,318 m3.(kg.s)-1
Laju Alir (Ф) 6,3509 x 10-7 m.s-1
Hambatan Spesifik Cake (α) 1,93595 x 1015 m.kg-1
Nilai Tebal Cake (∆Lcake) 4,5095 x 10-4 m

4.2.1 Semakin besar massa cake yang diperoleh maka semakin besar
volume yang diperoleh.
4.2.2 Waktu pengisian tangki filtrat yang semakin lama akan
menyebabkan semakin tinggi filtrat yang dihasilkan serta berat
cake yang diperoleh semakin besar.

DAFTAR PUSTAKA

Geankoplis, Christie.J, 1983, “Transport Process and Unit Operation”, Ally and
Bacon,Inc, United State of America
Rousseau Ronald W, 1987, “Handbook of Separation Process Technology”, John
Willey & Son, Inc, Canada
“Perry’s Chemical Engineering Handbook”, 5th ed. Praktikum Unit Operasi,
PEDC
LAMPIRAN

Gambar 1. Alat Rotary Drum Filter

Gambar 2. Tangki Filtrat

Anda mungkin juga menyukai