Oleh :
Kelompok :2
Kelas : 2A-TKPB
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
1. Memahami pengoperasian rotary
drum filter, mulai dari prosedur start
up, operasi normal, sampai shut
down.
2. Mengamati karakter proses operasi filtrasi
kontinyu memakai alat
rotary drum filter.
3. Mendapatkan hubungan antar
variabel yang mempengaruhi
pengopera- sian rotary drum filter
dengan persamaan karakteristik yang
telah tersedia dalam literatur.
4. Mencari konstanta karakteristik
untuk operasi ini dengan pengolahan
data praktikum
1.2 Landasan Teori
Bahan yang
bisa disaring
memakai
2
a. Lumpur limbah
b. Pigmen
c. Resin, plastik, atau polimer
d. Senyawa Kalsium
e. Titanium dioksida
f. Mineral dan senyawa kimia anorganik
Komponen utama dari rotary drum filter berupa sebuah drum berputar
yang dindingnya merupakan support dari medium filter. Medium filter ini
bertindak sebagai komponen pemisah yang akan meloloskan cairan filtrat dan
menahan cake. Pemilihan medium filter merupakan faktor penting yang akan
menentukan mutu produk. Contoh bahan medium yang banyak dipakai adalah
: polyester, nylon, polypropylene, dan bahan dari serat khusus.Drum diberi
vakum di bagian tengahnya, sehingga cairan filtrat akan mengalir masuk
kebagian tengah drum dengan menembus medium filter dan support sambil
meninggalkan padatan cake di permukaan medium filter. Cake yang
menempel akan diambil oleh pisau (knife) dan dikumpulkan dalam
penampung cake. Sementara itu filtrat mengalir keluar dari bagian poros
drum dan dialirkan ke tangki filtrat oleh sebuah pompa.
Dalam satu kali putaran, secara lengkap drum mengalami beberapa tahapan,
yaitu :
1. Pembentukan cake
Pada saat drum tercelup dalam suspensi, maka aliran filtrat menembus
medium filter akan terjadi. Selain tahap ini perpindahan massa filtrat dari
suspensi ke dalam drum tidak terjadi. Pada saat filtrat menembus
medium, padatan dalam suspensi akan tertinggal dan menempel di
permukaaan mediu, dan terjadilah pembentukan cake. Tahap ini
berlangsung dalam zona pembentukan, dan di daerah ini kondisi vakum
diaplikasikan secara maksimal. Total rasio daerah yang tercelup disebut
apparent submergence, sedangkan rasio daerah tercelup dimana
pembentukan cake betul-betul efektif disebut effective submergence.
Rasio ini umumnya berkisar antara 33 sampai 35%.
Dalam zona ini air yang mungkin masih membasahi cake dihisap
lebih lanjut, menghasilkan cake yang lebih kering. Jika diperlukan, dapat
dilakukan tahap pencucian untuk menghilangkan kotoran yang menempel
atau tercampur dalam cake. Dalam rotary drum filter yang dipakai untuk
praktikum ini, tidak ada tahap pencucian. Tahap pengeringan
dilanjutkan setelah tahap pencucian, dengan cara yang sama dengan
sebelumnya. Jika tidak ada tahap pencucian, maka zona untuk tahap ini
hanya terdiri dari zona pengeringan, sedangkan jika ada pencucian terbagi
menjadi zona-zona: pra pengeringan, pencucian, dan pengeringan akhir.
3. Pelepasan cake.
Cake yang telah cukup kering digaruk oleh sebilah pisau, dan
dikumpulkan dalam sebuah bak penampung. Di tempat pelepasan cake,
kondisi vakum dalam drum ditiadakan. Daerah tempat langkah ini
berlangsung disebut zona pelepasan.
4. Tahapan kosong.
Tahap ini berlangsung setelah pisau melepas cake. Medium filter
menjadi terekpos, tanpa ada cake yang melapisi. Jika ruang vakum dalam
drum terhubung dengan daerah ini, maka akan terjadi kebocoran vakum
yang mengakibatkan kondisi vakum di zona lain tidak berfungsi. Oleh
karena hal ini, maka diperlukan suatu valve pengatur yang menyekat zona
ini dengan kondisi vakum dalam drum. Zona ini biasa disebut dead zone,
dan diterjemahkan sebagai zona mati.
V 2. f .(P) 1/ 2
Flow rate = (Geankoplis, 1993, hal. 814)
= A.tC Ct ...cS
Dimana :
μ : viskositas filtrat
Flow rate biasa dilambangkan Φ, merupakan laju alir linier filtrat yang
dipindahkan ke tangki penampung. Perpindahan massa filtrat ini hanya
berlangsung di bagian drum yang tercelup ke dalam suspensi. Tahanan
perpindahan dianggap hanya dari cake, sedangkan dari medium diabaikan
karena dalam operasi filtrasi kontinyu biasanya memiliki harga yang relatif
kecil. Dalam praktikum ini telah dipilih jenis umpan serta bahan medium
yang cocok untuk kondisi tersebut.
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
4
1
6
2
Ket :
1. Control Panel 2. Bak pembuangan
3. Bak filtrat 4. Bak bahan utama (slurry)
5. Rotary Drum 6. Bak penampungan cake
b. Alat Pendukung :
1. Beaker glass
2. Ember plastik
3. Cawan penguap
4. Piknometer
5. Viskometer
6. Stopwtach, 2 buah
c. Bahan :
1. Air kran dan rajangan kertas sebagai bahan feed
2. Kain sari atau sejenisnya sebagai medium filter
Jalankan pompa feed hingga tangki penampung slury terisi sampai bats saluran pelimpah, hentikan
b. Operasi Rotary Drum Filter
Catat ketinggian
filtrat tertampung di
tangki produk dan
waktu yg
Ambil sample
slurry dan cake
Tunggu cake terkelupas semua, catat waktu saat cake terakhir tergesek oleh pisau
d. LEMBAR DATA
e. PERHITUNGAN
Kembalikan cake dan filtrat ke tangki produk
Matikan putaran
drum
BAB III
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
RUN 1
H filtrat H filtrat Waktu Pengisian
No V filtrat (m3)
(cm) (m) Tangki Filtrat (s)
1. 1 0.01 0,0228 x 10-3 459
2. 2 0.02 0,0456 x 10-3 550
3. 3 0.03 0,0684 x 10-3 902
4. 4 0.04 0,0912 x 10-3 1137
5. 5 0.05 0,114 x 10-3 1419
6. 6 0.06 0,1368 x 10-3 1640
RUN 1
Waktu Pengolahan (tp, detik) 5280
Volume total cake (Vcake, m3) 3,0184.10-4
d. Karakter Filtrat
RUN 1
0,8947
993.9
e. Penentuan Cs
RUN 1 1 (dalam MKS)
berat basah slurry
10.7301 gram 0.0107301 kg
8.2767 gram
berat basah cake 0.0082767 kg
massa filtrate
24.9958 gram 0.0249958 kg
volume filtrate
25 mL
Cx - 9.1575.10-3
Cs - 9.2168m3
3.2 Perhitungan
a. Perhitungan nilai
Penentuan cs
Kg solid = 0.30 kg
Kg slurry = 32,76 kg
Kg cake basah = 0.0082767 kg
1.3646
-3
cs
=
2. f .(P)
Z= .cS
=
( )( )
Z=
Ф=
Ф=
=
=
= 1,93595 x 1015 m/kg
∆Lcake =
∆Lcake = 0,45095 mm
0,1
0,08
0,06
0,04
0,02
0
semakin besar massa cake yang diperoleh maka semakin besara pula
volume yang diperoleh. Volume yang diperoleh pun menunjukkan
nilai yang semakin besar. Hasil perbandingan antara waktu dan
volume disajikan pada grafik. Diperoleh grafik dengan garis linier
dimana semakin lama proses filtrasi berlangsung, maka semakin besar
pula volume cake yang diperoleh.
Konsentrasi slurry merupakan banyaknya padatan dalam filtrat.
Diberi lambang CS. Nilai CS diketahui dengan menggunakan
persamaan . Untuk memperoleh nilai dari CX dan perlu
dilakukan pengukuran dari massa cake basah dan kering serta massa
slurry basah dan kering. Nilai yang diperoleh berdasarkan
-3
perhitungan, CX sebesar kg solid / kg slurry dan m
sebesar 1.3646 gr cake basah/ gr cake kering. Dengan memasukkan
nilai densitas, CX dan m ke dalam persamaan di atas, maka diperoleh
nilai CS sebesar .
Untuk memperoleh nilai dari hambatan spesifik cake perlu
menghitung flow rate. Flow rate merupakan laju alir linier filtrat yang
menggunakan rumus
dan
,
. Nilai yang diperoleh berdasarkan perhitungan
4.2.1 Semakin besar massa cake yang diperoleh maka semakin besar
volume yang diperoleh.
4.2.2 Waktu pengisian tangki filtrat yang semakin lama akan
menyebabkan semakin tinggi filtrat yang dihasilkan serta berat
cake yang diperoleh semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, Christie.J, 1983, “Transport Process and Unit Operation”, Ally and
Bacon,Inc, United State of America
Rousseau Ronald W, 1987, “Handbook of Separation Process Technology”, John
Willey & Son, Inc, Canada
“Perry’s Chemical Engineering Handbook”, 5th ed. Praktikum Unit Operasi,
PEDC
LAMPIRAN