PEMBIMBING
TANGGAL PRAKTIKUM : 4
November 2015
TANGGAL PENYERAHAN: November
OLEH:
Asri Nurdiana
(141424007)
Gian Mardhiansyah
(141424015)
(141424021)
Kelompok
Kelas : 2 TKPB
I.
PENDAHULUAN
II.
LANDASAN TEORI
Komponen utama dari rotary drum filter berupa sebuah drum berputar yang
dindingnya merupakan support dari medium filter. Medium filter ini bertindak sebagai
komponen pemisah yang akan meloloskan cairan filtrat dan menahan cake. Pemilihan
medium filter merupakan faktor penting yang akan menentukan mutu produk. Contoh bahan
medium yang banyak dipakai adalah : polyester, nylon, polypropylene, dan bahan dari serat
khusus.
Drum diberi vakum di bagian tengahnya, sehingga cairan filtrat akan mengalir masuk
kebagian tengah drum dengan menembus medium filter dan support sambil meninggalkan
padatan cake di permukaan medium filter. Cake yang menempel akan diambil oleh pisau
(knife) dan dikumpulkan dalam penampung cake. Sementara itu filtrat mengalir keluar dari
bagian poros drum dan dialirkan ke tangki filtrat oleh sebuah pompa.
Pembentukan cake
Pada saat drum tercelup dalam suspensi, maka aliran filtrat menembus medium filter akan
terjadi. Selain tahap ini perpindahan massa filtrat dari suspensi ke dalam drum tidak
terjadi. Pada saat filtrat menembus medium, padatan dalam suspensi akan tertinggal dan
menempel di permukaaan mediu, dan terjadilah pembentukan cake. Tahap ini
berlangsung dalam zona pembentukan, dan di daerah ini kondisi vakum diaplikasikan
secara maksimal. Total rasio daerah yang tercelup disebut
apparent submergence,
sedangkan rasio daerah tercelup dimana pembentukan cake betul-betul efektif disebut
effective submergence. Rasio ini umumnya berkisar antara 33 sampai 35%.
2.
Dalam zona ini air yang mungkin masih membasahi cake dihisap lebih lanjut, menghasilkan
cake yang lebih kering. Jika diperlukan, dapat dilakukan tahap pencucian untuk
menghilangkan kotoran yang menempel atau tercampur dalam cake. Dalam rotary drum filter
yang dipakai untuk praktikum ini, tidak ada tahap pencucian. Tahap pengeringan
dilanjutkan setelah tahap pencucian, dengan cara yang sama dengan sebelumnya. Jika tidak
ada tahap pencucian, maka zona untuk tahap ini hanya terdiri dari zona pengeringan,
sedangkan jika ada pencucian terbagi menjadi zona-zona: pra pengeringan, pencucian, dan
pengeringan akhir
3.
Pelepasan cake.
Cake yang telah cukup kering digaruk oleh sebilah pisau, dan dikumpulkan dalam sebuah
bak penampung. Di tempat pelepasan cake, kondisi vakum dalam drum ditiadakan.
Daerah tempat langkah ini berlangsung disebut zona pelepasan.
4.
Tahapan kosong.
Tahap ini berlangsung setelah pisau melepas cake. Medium filter menjadi terekpos, tanpa
ada cake yang melapisi. Jika ruang vakum dalam drum terhubung dengan daerah ini,
maka akan terjadi kebocoran vakum yang mengakibatkan kondisi vakum di zona lain
tidak berfungsi. Oleh karena hal ini, maka diperlukan suatu valve pengatur yang
menyekat zona ini dengan kondisi vakum dalam drum. Zona ini biasa disebut dead zone,
dan diterjemahkan sebagai zona mati.
Mekanisme operasi filtrasi memakai rotary drum filter dapat dijelaskan oleh gambar
berikut.
washing
zone
final drying zone
(zona pengeringan akhir)
discharge
zone
predrying zone
(zona pra pengeringan)
dead
zone
formation zone
ARAH PUTARAN
(zona pembentukan)
filter
Gambar
3.
tekanan
dengan
Pengaturan
kondisi
valve bidging
Dalam
aplikasi
secara
industrial,
cocok
digunakan
untuk
rotary
drum
1. Suspensi (atau slurry) dengan padatan yang tidak cenderung mengendap dengan cepat
dan berada dalam suspensi seragam jika diaduk dengan baik.
2. Cake yang tidak memerlukan waktu pengeringan lama
3. Cake yang dengan sekali tahap pencucian akan bersih dari kotoran atau menghasilkan
recovery filtrat yang maksimal.
4. Filtrat yang tidak memerlukan pemisahan tajam antara filtrat induk dan filtrat hasil
pencucian
5. Filtrat yang diizinkan mengandung sedikit padatan halus. Padatan ini mungkin lolos
menembus medium filter pada detik-detik pertama dari pembentukan cake. Dalam
beberapa pengoperasian rotary drum filter, biasanya filtrat dapat mengandung sampai
5000 ppm padatan tak terlarut.
Karakter rotary drum filter didasarkan persamaan karakteristik yang dapat
menggambarkan perilaku rotary drum filter, yaitu :
V
A.t C
Flow rate =
2. f .(P)
t C .. .c S
1/ 2
Dimana :
V
tC
(-P)
: viskositas filtrat
cs
.c X
1 m.c X
cs =
cx : kg solid/kg slurry
m : kg cake basah/kg cake
Flow rate biasa dilambangkan , merupakan laju alir linier filtrat yang dipindahkan
ke tangki penampung. Perpindahan massa filtrat ini hanya berlangsung di bagian drum yang
tercelup ke dalam suspensi.
Tahanan perpindahan dianggap hanya dari cake, sedangkan dari medium diabaikan
karena dalam operasi filtrasi kontinyu biasanya memiliki harga yang relatif kecil. Dalam
praktikum ini telah dipilih jenis umpan serta bahan medium yang cocok untuk kondisi
tersebut.
III. PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan Praktikum
a. alat utama : seperangkat alat praktikum rotary drum filter
b. Alat Pendukung
1. Gelas Kimia berkapasitas 1L
2. Ember Plastik
3. Cawan Penguap
4. Piknometer
5. Stopwatch
c. Bahan
1. Air Kran dan rajangan kertas sebagai bahan feed
2. Kain Sari atau sejenisnya sebagai medium filter
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Persiapan
setelah slurry tersedia, dilaukan proses persiapan yaitu dengan memastikan bahwa
semua pipa telah tersambung, listrik telah terhubung, dan valve dalam kondisi yang
diinginkan.
Jika dipakai pompa vakum lokal, pastikan salurannya telah tersambung dengan bak
berisi air es. Periksa dan pastikan sistim perpipaan telah tersambung dengan baik
Jalankan pompa feed, sampai tangki penampung slurry terisi sampai batas saluran
pelimpah, kemudian hentikan pompa feed ini
Ukur keliling drum atau panjang screen yang tercelup ke dalam slurry, jika belum
terukur. Ukur juga panjang dead zone.
Basahi seluruh bagian screen dengan cara menjalankan drum sesuai skala yang
diperintahkan Pembimbing, sampai drum berputar 3 kali. Sambil melakukan langkah
ini, lakukan pengukuran periode putaran drum (tc).
Nyalakan tombol
pompa vakum yang
sekaligus menjalankan
pompa produk
a. Kondisi alat
Lakukan pengukuran keliling drum, lebar screen, panjang busur drum yang tercelup
ke dalam slurry, panjang dead zone dan lihat di label yang terdapat dalam tangki produk
untuk mengetahui kesetaraan 1 cm ketinggian filtrat dengan volume filtrat. Catat juga
tekanan operasi yang dapat dicapai. Masukkan hasil pengukuran dan pencatatan ini dalam
lembar data.
b. Hubungan antara volume filtrat dengan time cycle
(1) Pada saat membasahi medium dengan melakukan putaran tanpa vakum, catat waktu
yang diperlukan untuk menempuh satu putaran penuh, sesuai dengan skala putaran yang
ditugaskan.
(2) Pada saat dilakukan pengoperasian rotary drum filter, segera setelah penyalaan tombol
pompa vakum yang sekaligus menjalankan pompa produk, lakukan pengamatan waktu
total (t) yang diperlukan untuk mencapai ketinggian filtrat tertentu (H fiktrat), dan catat
dalam lembar data.
c. Karakter filtrat
Lakukan pengukuran massa jenis filtrat dan viskositas filtrat dengan metode yang
standar. Jika filtrat berupa air, maka Pembimbing dapat mengarahkan untuk mengambil sifat
air dari literatur. Catat dalam lembar data.
d. Hubungan antara tebal cake dengan periode putaran
(1) Catat selang waktu antara cake pertama menyentuh pisau sampai waktu terakhir
menyentuh pisau dengan stopwatch II (sebagai tp)
(2) Kumpulkan seluruh cake yang dihasilkan dan ukur volumenya (Vcake)
e. Penentuan cs
(1) Ambil sample slurry kira-kira sendok teh dalam cawan penguap, timbang beratnya.
Masukkan sample ini ke dalam oven pemanas, dan timbang beratnya setelah 24 jam
pemanasan
(2) Ambil sample cake basah kira-kira sendok teh dalam cawan penguap, timbang
beratnya. Masukkan sample ini ke dalam oven pemanas, dan timbang beratnya setelah
24 jam pemanasan
(3) Masukkan data ini dan lakukan perhitungan sesuai dengan tabel yang terdapat dalam
lembar data
IV.
DATA PENGAMATAN
a. Kondisi alat
(1) Keliling Drum (K)
= 1,56 m
= 0,4 m
= 0,624 m2
(4) Panjang busur drum yang tidak tercelup ke dalam slurry (K) = 1,10 m
(5) Fraksi Drum yang tercelup = K/K
= 1,484
= 0,13 m
= 34 000 Pascal
(8) 1 cm tinggi filtrat (Hfiltrat) setara dengan volume filtrat (V) 2,28 x 10-3 m3
b. Hubungan antara volume filtrat dengan time cycle
RUN
SKALA
PERIODE*)
Nomor Hfiltrat
1
2
3
2
3
4
30 detik
32 detik
35 detik
Waktu pengisian tangki filtrat (detik)
Data
(cm)
10
163
180
147
20
300
368
234
30
452
557
350
40
633
777
492
50
816
1004
632
1010
1172
742
6
60
*) Waktu yang ditempuh untuk menyelesaikan satu putaran drum
dalam satuan detik
d. Hubungan antara tebal cake dengan periode putaran
RUN
Waktu pengolahan
(tp, detik)
Volum total cake
(Vcake, m3)
e. Karakter filtrat
1856
1705
1620
0,0106
0,0107
0,0110
Air pada suhu operasi 25 oC, tekanan 1 atm mempunyai massa jenis ()
sebesar 997 kg/m3 dan viskositas () sebesar 0,8947 Pa.s
f. Penentuan Cs
RUN
2,06
2,08
2,05
0,10
0,12
0,06
Cx
0,05
0,06
0,04
1.39
1,41
1,60
0,15
0,17
0,20
9,27
8,29
8,00
cs
93,19
119,38
58,82
Cs rata-rata
90,46
PENGOLAHAN DATA
Run 1
Linear (Run 1)
0.08
0.06
0.04
0.02
0
100
200
300
400
500
600
700
800
Run 2
Linear (Run 2)
0.08
0.06
0.04
0.02
0
100
200
300
400
500
600
700
800
Run 3
Linear (Run 3)
0.08
0.06
0.04
0.02
0
100
200
300
400
500
600
700
800
PEMBAHASAN
Pada praktikum yang telah dilakukan yang bertujuan dapat memahami dan
mengoperasikan alat rotary drum filter dari mulai prosedur start up, operasi normal sampai
shut down. Serta memahami karakter proses operasi filtrasi kontinyu memakai alat rotary
drum filter dan mendapatkan hubungan antar variabel yang mempengaruhi pengoperasian
rotary drum filter dengan persamaan karakteristik yang tersedia dalam literatur. Serta dapat
menentukan konstanta karakteristik untuk operasi.
Pertama mengukur keliling dan lebar screen, mengukur keliling drum atau panjang
screen yang tercelup kedalam slurry. Lalu,slurry telah tersedia. Setelah sluury tersedia tanpa
perlu membuat lagi langsung masuk kedalam tahap persiapan, memastikan semua pipa telah
tersambung, karena dikhawatirkan akan terjadi kebocoran pada saat operasi berlangsung, lalu
menyalakan dan valve dalam kondisi yang diinginkan. Dijalankan pompa feed, sampai tangki
penampung slurry terisi sampai batas saluran pelimpah, kemudian pompa feed dihentikan
Selanjutnya masuk kedalam tahap Operasi Rotary Drum Filter, dijalankan pompa
feed, dijalankan drum pada skala awal tinggi slurry pada run pertama 72 cm, 64 pada run
kedua dan 61 pada run ketiga. Dinyalakan tombol pompa vakum dan dijalankan pompa
produk. Dicatat awal filtrat masuk kedalam tangki pada run pertama didapat 4 menit 9 detik,
run kedua 2 menit 59 detik dan run ketiga 2 menit 27 detik, ini menandakan bahwa dari run
pertama hingga run ketiga mengalami penambahan kecepatan pada saat filtrat masuk ke
tangki produk, twaktu awal cake menyentuh pisau adalah 1856 detik dengan volume total
cake 0,0106 m3 pada run pertama. 1705 detik dengan volume 0,0107 m 3 pada run kedua dan
1620 detik dengan volume 0,0110 m3 pada run ketiga, dapat dilihat dengan jelas dari run
pertama hingga run ketiga waktu semakin cepat dan volume cake semakin bertambah
Berdasarkan literatur, Air pada suhu operasi 25 oC, tekanan 1 atm mempunyai massa
jenis () sebesar 997 kg/m3 dan viskositas () sebesar 0,8947 Pa.s. sehingga diperoleh
penentuan Cs yang terdapat pada tabel pengolahan data.
Daftar Pustaka :
1. Geankoplis, Christie.J, 1983, Transport Process and Unit Operation, Ally and
Bacon,Inc, United State of America
2. Rousseau Ronald W, 1987, Handbook of Separation Process Technology, John
Willey & Son, Inc, Canada
3. Perrys Chemical Engineering Handbook, 5th ed.
4. Praktikum Unit Operasi, PEDC.
Lampiran
Gambar
Proses
gambar kondisi operasi alat rotary
drum filter dari run pertama
hingga run ketiga