KELOMPOK 6
2B-TKPB
Disusun Oleh:
a. Bubur kertas
b. Lumpur limbah
c. Pigmen
d. Resin, plastik, atau polimer
e. Senyawa Kalsium
f. Titanium dioksida
g. Mineral dan senyawa kimia anorganik
Sumber : www.solidliquid-separation.com/vacuumfilters/drum/drum.htm
Dalam satu kali putaran, secara lengkap drum mengalami beberapa tahapan, yaitu:
1. Pembentukan cake
Pada saat drum tercelup dalam suspensi, maka akan terjadi aliran filtrat
menembus medium filter. Selain tahap ini perpindahan massa filtrat dari
suspensi ke dalam drum tidak terjadi. Pada saat filtrat menembus medium,
padatan dalam suspensi akan tertinggal dan menempel di permukaaan medium,
dan terjadilah pembentukan cake. Tahap ini berlangsung dalam zona
pembentukan, dan di daerah ini kondisi vakum diaplikasikan secara maksimal.
Total rasio daerah yang tercelup disebut apparent submergence, sedangkan
rasio daerah tercelup dimana pembentukan cake betul-betul efektif disebut
effective submergence. Rasio ini umumnya berkisar antara 33 sampai 35%.
Dalam zona ini air yang mungkin masih membasahi cake dihisap lebih
lanjut, menghasilkan cake yang lebih kering. Jika diperlukan, dapat dilakukan
tahap pencucian untuk menghilangkan kotoran yang menempel atau tercampur
dalam cake. Dalam rotary drum filter yang dipakai untuk praktikum ini, tidak
ada tahap pencucian. Tahap pengeringan dilanjutkan setelah tahap pencucian,
dengan cara yang sama dengan sebelumnya. Jika tidak ada tahap pencucian,
maka zona untuk tahap ini hanya terdiri dari zona pengeringan, sedangkan jika
ada pencucian terbagi menjadi zona-zona: pra pengeringan, pencucian, dan
pengeringan akhir
3. Pelepasan cake
Cake yang telah cukup kering digaruk oleh sebilah pisau, dan dikumpulkan
dalam sebuah bak penampung. Di tempat pelepasan cake, kondisi vakum dalam
drum ditiadakan. Daerah tempat langkah ini berlangsung disebut zona
pelepasan.
4. Tahapan kosong.
Tahap ini berlangsung setelah pisau melepas cake. Medium filter menjadi
terekpos, tanpa ada cake yang melapisi. Jika ruang vakum dalam drum
terhubung dengan daerah ini, maka akan terjadi kebocoran vakum yang
mengakibatkan kondisi vakum di zona lain tidak berfungsi. Oleh karena hal ini,
maka diperlukan suatu valve pengatur yang menyekat zona ini dengan kondisi
vakum dalam drum. Zona ini biasa disebut dead zone, dan diterjemahkan
sebagai zona mati. Mekanisme operasi filtrasi memakai rotary drum filter
dijelaskan oleh Gambar 2
Sumber : http://www.solidliquid-separation.com/vacuumfilters/drum/drum.htm
Selama drum berputar, valve otomatis secara terus menerus mengatur segmen
drum yang menjalani filtrasi, pencucian dan pengeringan, serta pelepasan cake, juga
segmen yang memasuki zona mati. Valve ini dilengkapi dengan sekat yang biasa
disebut jembatan (bridge), yang merupakan daerah perubahan tekanan.
Dalam aplikasi secara industrial, rotary drum filter cocok digunakan untuk
proses yang mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Flow rate biasa dilambangkan Φ, merupakan laju alir linier filtrat yang
dipindahkan ke tangki penampung. Perpindahan massa filtrat ini hanya
berlangsung di bagian drum yang tercelup ke dalam suspensi. Tahanan perpindahan
dianggap hanya dari cake, sedangkan dari medium diabaikan karena dalam operasi
filtrasi kontinyu biasanya memiliki harga yang relatif kecil. Dalam praktikum ini
telah dipilih jenis umpan serta bahan medium yang cocok untuk kondisi tersebut.
dimana:
Harga flow rate (Φ) seharusnya merupakan harga volume filtrat yang
tertampung setiap satu putaran drum per satuan luas medium filter. Oleh karena
operasi alat ini secara kontinyu dan dapat didekati dengan kondisi steady state,
maka harga ini dapat ditentukan dari jumlah volume filtrat yang tertampung setiap
saat.
III. PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan Praktikum
Alat Utama: Seperangkat alat praktikum rotary drum vacuum filter
Alat pendukung:
Bahan:
e. Penentuaan Cs
1. Ambil sample slurry kira-kira ¼ sendok teh dalam cawan penguap,
timbang beratnya. Masukkan sample ini ke dalam oven pemanas, dan
timbang beratnya setelah sampel kering.
2. Ambil sample cake basah kira-kira ¼ sendok teh dalam cawan penguap,
timbang beratnya. Masukkan sample ini ke dalam oven pemanas, dan
timbang beratnya setelah sampel kering.
f. Karakter Filtrat
1. Ambil sample filtrat dan lakukan pengukuran massa jenis filtrat dan
viskositas filtrat dengan metode yang standar. Jika filtrat berupa air,
maka Pembimbing dapat mengarahkan untuk mengambil sifat air dari
literatur.
RUN 1 2 3
*) waktu yang ditempuh untuk menyelesaikan satu putaran drum dalam satuan detik
RUN 1 2 3
Volume total cake (m³) 8,15 x 10-4 1,69 x 10-3 1,98 x 10-3
a) Karakter filtrat
RUN 1 2 3
RUN 1 2 3
Massa (Kg) per 10 cm 0,120 0,105 0,195
Massa (Kg) per 20 cm 0,285 0,570 0,685
Massa (Kg) per 30 cm 0,205 0,865 0,935
Massa (Kg) per 40 cm 0,650 1,380 1,495
RUN 1 2 3
Berat Cake Total dengan 0,650 1,380 1,495
Air
Berat Air 0,455 0,938 1,014
Berat Cake Total tanpa 0,195 0,442 0,481
Air
V. KESELAMATAN KERJA
𝑉 = 0,0008150
V = 8,150 x 10-4
• Pada Skala 2,3 rpm
Mencari Nilai Porositas
𝑚2 − 𝑚1
𝜀=
𝑚1
1,38 − 0,938
𝜀=
0,938
𝜀 = 0,442
𝑉 = 0,0016860618
V = 1, 69x 10-3
𝑉 = 0,0019731388
V = 1,98 x 10-3
Mencari Harga φ dari gradien grafik volume filtrat (V) terhadap waktu pengisian
tanki (t)
𝑉
∅=
𝐴 × 𝑡𝑐
0,00020322
∅=
0,6104
∅ = 0,0003329292
∅ = 3,3 x 10 -4
0,000224493
∅=
0,6104
∅ = 0,0003677801
∅ = 3,7 x 10-4
• Perhitungan Laju Alir Skala 2,14 rpm
𝑉
∅=
𝐴 × 𝑡𝑐
0,00017260
∅=
0,6104
∅ = 0,0002827654
∅ = 2,8 x 10-4
6,00E-08
4,00E-08
2,00E-08
0,00E+00
24 24,5 25 25,5 26 26,5 27 27,5 28 28,5
Waktu Periode (s)
8,15𝑥10−4
∆𝐿 𝐶𝑎𝑘𝑒 =
0,405 − 0,16
0,6104 ( )
0,405
∆𝐿 𝐶𝑎𝑘𝑒 = 0,00220715 ≈ 0,0022 m
1,98𝑥10−3
∆𝐿 𝐶𝑎𝑘𝑒 =
0,405 − 0,16
0,6104 ( )
0,405
∆𝐿 𝐶𝑎𝑘𝑒 = 0,0053216 ≈ 0,0053 m
VII. PEMBAHASAN
7.1 Pembahasan oleh Raissha Nuraini Bastian (221424053)
Praktikum modul Rotary Drum Filter bertujuan untuk dapat memahami
pengoperasian rotary drum flter, mulai dari prosedur start up, operasi normal,
sampai shut down, dapat mengamati karakter proses operasi filtrasi kontinyu
memakai alat rotary drum filter, dan mendapatkan hubungan antar variabel yang
mempengaruhi pengoperasian rotary drum filter dengan persamaan karakteristik
yang telah tersedia di literatur.
Rotary Drum Vacuum Filter adalah sebuah alat berbentuk silinder untuk
memisahkan suspensi dengan bantuan tekanan vakum sehingga terjadi pemisahan
antara padatan dan cairan. Keuntungan pemakaian alat ini terletak pada sistem
operasinya yang kontinyu, sehingga waktu proses lebih efisien dan penggunaan
tenaga kerja lebih hemat. Dalam satu kali putaran, secara lengkap drum mengalami
beberapa tahapan, yaitu pembentukan cake, pengeringan dan pencucian, pelepasan
cake, dan tahapan kosong.
Skema kerja praktikum kali ini terbagi menjadi lima tahap, yaitu persiapan,
operasi rotary drum filter, penentuan volume cake, penentuan karakter filtrat, serta
shut down dan persiapan untuk run berikutnya. Hal yang perlu diperhatikan selama
praktikum berlangsung adalah kelistrikan alat, bukaan valve pada tiap-tiap tanki,
dan kehomogenan umpan supaya tidak ada endapan slurry pada tanki ataupun pipa.
Selain itu, proses operasi dilakukan pada kondisi vakum dengan tekanan vakum 0,7
bar. Kondisi vakum dijaga dengan cara memasukkan es pada bak penampung.
Didapatkan juga laju alir (Φ) dimana dari percobaan dapat dilihat bahwa
dari run ke-1 hingga run ke-3 mengalami penurunan. Selain itu ketebalan cake yang
didapat pada setiap run semakin meningkat jika periodenya meningkat juga.
Semakin lama waktu satu putaran drum untuk filtrasi maka semakin tebal cake yang
dihasilkan. Hal ini dapat terjadi karena apabila semakin lama drum tercelup dalam
slurry, maka akan semakin banyak slurry yang tersaring. Namun ketebalan cake
yang didapatkan tidak terlalu besar, hal ini disebabkan oleh kurang banyaknya
kertas yang dimasukkan pada umpan serta terlalu banyaknya air yang terdpat pada
cake. Hal tersebut terjadi karena air es yang dimasukkan ke dalam ember kurang
sehingga menyebabkan terjadinya overheating. Vakum yang panas mengakibatkan
tekanan yang digunakan kurang maksimal sehingga padatan pada larutan suspensi
tidak dapat terhisap.
Selain itu, hal ini diakibatkan tersumbatnya filter, sehingga laju putaran
drumnya pun berjalan pelan dan tidak menghasilkan cake. Kefisienan alat juga
sangat berpengaruh pada hasil yang diperoleh karena ada sebagian filtrat yang ikut
terbawa dengan cake.
𝑉
∅=
𝐴 × 𝑡𝑐
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, C. J. (1993), Transport Proccesses and Unit Operations, Prentice-Hall
International Inc., New Jersey, edisi ke-3, cetakan ke-9, halaman 800-814
Montgomery, J.M. (1985), Water Treatment Principles and Design, John Wiley ang
Sons, New York, edisi ke-1, cetakan ke-10, halaman 546-548
Perry, R.H. & Green, D.W (1998), Perry’s Chemical Engineers’ Handbook,
McGraw-Hill, New York, edisi ke-7, cetakan ke-1, halaman 18-96 s.d. 18-
98
Drum Filters-Engineering Aspects in Solid Liquid Separation. http://www.
Solidliquid-separation.com/vacuumfilters/drum/drum.ht