Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNIK KIMIA I

ROTARY DRUM FILTER

Dosen Pembimbing: Ayu Ratna Permatasari, S.T., M.T


Tanggal Praktikum: Selasa, 19 September 2023
Tanggal Pengumpulan Laporan: Senin, 2 Oktober 2023

KELOMPOK 6
2B-TKPB
Disusun Oleh:

Raissha Nuraini Bastian (221424053)


Ranti Novita Sari (221424054)
Salman Hanif Raditya (221424057)

PROGRAM STUDI D4-TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2023
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rotary drum filter (RDF) merupakan salah satu jenis filter yang dioperasikan
secara kontinyu. Seperti alat filtrasi pada umumnya, alat ini mempunyai medium
filter dan support sebagai komponen utama, dengan bentuk support berupa silinder
dan medium filter mengelilingi silinder. Karena terdapat silinder dalam RDF maka
alat ini diberi nama rotary drum vacuum filter. Selama beroperasi, drum tersebut
berputar perlahan, oleh karenanya disebut rotary drum filter. Seringkali alat ini
disebut sebagai rotary drum vacuum filter, karena kondisi tekanan di dalam drum
bersifat vakum.
Jenis filter ini telah lama diaplikasikan di dunia industri. Keuntungan
pemakaian alat ini terletak pada sistem operasinya yang kontinyu, sehingga waktu
proses lebih efisien dan penggunaan tenaga kerja lebih hemat. Dalam sekali
putaran, rotary drum filter melakukan tahap penyaringan, pencucian, pengeringan,
dan pengumpulan cake, yang jika dilakukan secara batch harus dilakukan satu per
satu sehingga akan memakan waktu serta tenaga. Bahan yang bisa disaring
memakai dengan RDF dan bahan yang biasa diolah dalam industri adalah :

a. Bubur kertas
b. Lumpur limbah
c. Pigmen
d. Resin, plastik, atau polimer
e. Senyawa Kalsium
f. Titanium dioksida
g. Mineral dan senyawa kimia anorganik

1.2 Tujuan Praktikum


1. Memahami pengoperasian rotary drum filter, mulai dari prosedur start up,
operasi normal, sampai shut down
2. Mengamati karakter proses operasi filtrasi kontinyu memakai alat rotary
drum filter
3. Mendapatkan hubungan antar variabel yang mempengaruhi pengoperasian
rotary drum filter dengan persamaan karakteristik yang telah tersedia di
literatur

II. LANDASAN TEORI


Komponen utama dari rotary drum filter berupa sebuah drum berputar yang
dindingnya merupakan support dari medium filter. Medium filter ini bertindak
sebagai komponen pemisah yang akan meloloskan cairan filtrat dan menahan cake.
Pemilihan medium filter merupakan faktor penting yang akan menentukan mutu
produk. Contoh bahan medium yang banyak dipakai adalah: polyester, nylon,
polypropylene, dan bahan dari serat khusus.

Drum diberi vakum di bagian tengahnya, sehingga cairan filtrat akan


mengalir masuk ke bagian tengah drum dengan menembus medium filter dan
support sambil meninggalkan padatan cake di permukaan medium filter. Cake yang
menempel akan diambil oleh pisau (knife) dan dikumpulkan dalam penampung
cake. Sementara itu filtrat mengalir keluar dari bagian poros drum dan dialirkan ke
tangki filtrat oleh sebuah pompa. Gambar 1 memperlihatkan komponen utama
RDF.

Gambar 1. Komponen utama Rotary drum filter

Sumber : www.solidliquid-separation.com/vacuumfilters/drum/drum.htm

Dalam satu kali putaran, secara lengkap drum mengalami beberapa tahapan, yaitu:
1. Pembentukan cake

Pada saat drum tercelup dalam suspensi, maka akan terjadi aliran filtrat
menembus medium filter. Selain tahap ini perpindahan massa filtrat dari
suspensi ke dalam drum tidak terjadi. Pada saat filtrat menembus medium,
padatan dalam suspensi akan tertinggal dan menempel di permukaaan medium,
dan terjadilah pembentukan cake. Tahap ini berlangsung dalam zona
pembentukan, dan di daerah ini kondisi vakum diaplikasikan secara maksimal.
Total rasio daerah yang tercelup disebut apparent submergence, sedangkan
rasio daerah tercelup dimana pembentukan cake betul-betul efektif disebut
effective submergence. Rasio ini umumnya berkisar antara 33 sampai 35%.

2. Pengeringan dan pencucian

Dalam zona ini air yang mungkin masih membasahi cake dihisap lebih
lanjut, menghasilkan cake yang lebih kering. Jika diperlukan, dapat dilakukan
tahap pencucian untuk menghilangkan kotoran yang menempel atau tercampur
dalam cake. Dalam rotary drum filter yang dipakai untuk praktikum ini, tidak
ada tahap pencucian. Tahap pengeringan dilanjutkan setelah tahap pencucian,
dengan cara yang sama dengan sebelumnya. Jika tidak ada tahap pencucian,
maka zona untuk tahap ini hanya terdiri dari zona pengeringan, sedangkan jika
ada pencucian terbagi menjadi zona-zona: pra pengeringan, pencucian, dan
pengeringan akhir

3. Pelepasan cake

Cake yang telah cukup kering digaruk oleh sebilah pisau, dan dikumpulkan
dalam sebuah bak penampung. Di tempat pelepasan cake, kondisi vakum dalam
drum ditiadakan. Daerah tempat langkah ini berlangsung disebut zona
pelepasan.

4. Tahapan kosong.

Tahap ini berlangsung setelah pisau melepas cake. Medium filter menjadi
terekpos, tanpa ada cake yang melapisi. Jika ruang vakum dalam drum
terhubung dengan daerah ini, maka akan terjadi kebocoran vakum yang
mengakibatkan kondisi vakum di zona lain tidak berfungsi. Oleh karena hal ini,
maka diperlukan suatu valve pengatur yang menyekat zona ini dengan kondisi
vakum dalam drum. Zona ini biasa disebut dead zone, dan diterjemahkan
sebagai zona mati. Mekanisme operasi filtrasi memakai rotary drum filter
dijelaskan oleh Gambar 2

Gambar 2. Mekanisme dan zona dalam Rotary drum filter

Sumber : http://www.solidliquid-separation.com/vacuumfilters/drum/drum.htm

Selama drum berputar, valve otomatis secara terus menerus mengatur segmen
drum yang menjalani filtrasi, pencucian dan pengeringan, serta pelepasan cake, juga
segmen yang memasuki zona mati. Valve ini dilengkapi dengan sekat yang biasa
disebut jembatan (bridge), yang merupakan daerah perubahan tekanan.

Dalam aplikasi secara industrial, rotary drum filter cocok digunakan untuk
proses yang mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Suspensi (atau slurry) dengan padatan yang tidak cenderung mengendap


dengan cepat dan berada dalam suspensi seragam jika diaduk dengan
baik.
2. Cake yang tidak memerlukan waktu pengeringan lama
3. Cake yang dengan sekali tahap pencucian akan bersih dari kotoran atau
menghasilkan recovery filtrat yang maksimal.
4. Filtrat yang tidak memerlukan pemisahan tajam antara filtrat induk dan
filtrat hasil pencucian
5. Filtrat yang diizinkan mengandung sedikit padatan halus. Padatan ini
mungkin lolos menembus medium filter pada detik-detik pertama dari
pembentukan cake. Dalam beberapa pengoperasian rotary drum filter,
biasanya filtrat dapat mengandung sampai 5000 ppm padatan tak terlarut

Karakter rotary drum filter didasarkan persamaan karakteristik yang dapat


menggambarkan perilaku rotary drum filter, yaitu:

Flow rate biasa dilambangkan Φ, merupakan laju alir linier filtrat yang
dipindahkan ke tangki penampung. Perpindahan massa filtrat ini hanya
berlangsung di bagian drum yang tercelup ke dalam suspensi. Tahanan perpindahan
dianggap hanya dari cake, sedangkan dari medium diabaikan karena dalam operasi
filtrasi kontinyu biasanya memiliki harga yang relatif kecil. Dalam praktikum ini
telah dipilih jenis umpan serta bahan medium yang cocok untuk kondisi tersebut.

Manipulasi persamaan karakteristik terhadap persamaan karakteristik rotary


drum filter yang semula:
Disusun ulang menjadi :

Penyusunan ulang dapat dilanjutkan, sehingga menjadi :

Dengan demikian harga α dapat diperoleh dengan cara mengalirkan


1
terhadap tc, dengan sebelumnya mengetahui harga kelompok bilangan Z,
𝛷2

dimana:

Harga flow rate (Φ) seharusnya merupakan harga volume filtrat yang
tertampung setiap satu putaran drum per satuan luas medium filter. Oleh karena
operasi alat ini secara kontinyu dan dapat didekati dengan kondisi steady state,
maka harga ini dapat ditentukan dari jumlah volume filtrat yang tertampung setiap
saat.

Harga tebal cake dapat diperoleh dengan persamaan :

III. PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan Praktikum
Alat Utama: Seperangkat alat praktikum rotary drum vacuum filter

Gambar 3. Alat Rotary Drum Filter

Alat pendukung:

1. Beaker glass berkapasitas 1 liter atau lebih


2. Ember plastik
3. Cawan penguap 10 buah
4. Piknometer
5. Viscometer
6. Stopwatch 2 buah.

Bahan:

1. Air kran dan rajangan kertas sebagai bahan feed.


2. Kain sari atau sejenisnya sebagai medium filter.

3.2 Prosedur Kerja


a. Pembuatan slurry, hanya dilakukan jika bahan belum tersedia
1. Masukkan rajangan kertas ke tangki bahan sesuai perintah Pembimbing
2. Masukkan air kran sampai batas atas tangki
3. Jalankan pengaduk dalam tangki sampai rajangan kertas hancur menjadi
suspense
b. Persiapan
1. Pastikan bahwa semua pipa telah tersambung, listrik telah terhubung, dan
valve dalam kondisi yang diinginkan. Jika dipakai pompa vakum lokal,
pastikan salurannya telah tersambung dengan bak berisi air es. Periksa
dan pastikan sistim perpipaan telah tersambung dengan baik.
2. Ukur keliling drum dan lebar screen, jika belum terukur
3. Lihat di label yang terdapat dalam tangki produk untuk mengetahui
kesetaraan 1 cm ketinggian filtrat dengan volume filtrat.
4. Catat juga tekanan operasi yang dapat dicapai.
5. Jalankan pompa feed, sampai tangki penampung slurry terisi sampai
batas saluran pelimpah, kemudian hentikan pompa feed ini
6. Ukur keliling drum atau panjang screen yang tercelup ke dalam slurry,
jika belum terukur. Ukur juga panjang dead zone.
7. Basahi seluruh bagian screen dengan cara menjalankan drum sesuai skala
yang diperintahkan Pembimbing, sampai drum berputar 3 kali. Sambil
melakukan langkah ini,
8. Pada saat membasahi medium dengan melakukan putaran tanpa vakum,
catat waktu yang diperlukan untuk menempuh satu putaran penuh, sesuai
dengan skala putaran yang ditugaskan (tc).

c. Operasi Rotary Drum Filter


1. Jalankan pompa feed
2. Jalankan drum pada skala yang ditugaskan
3. Nyalakan tombol pompa vakum yang sekaligus menjalankan pompa
produk/filtrat
4. Catat awal filtrat masuk ke tangki produk dengan stopwatch I. Catat
waktu awal cake menyentuh pisau dengan stopwatch II. (5)
5. Amati ketinggian filtrat yang tertampung di tangki produk dan catat
waktu yang dibutuhkan dengan stopwatch I
6. Lakukan pengamatan waktu total (t) yang diperlukan untuk mencapai
ketinggian filtrat tertentu (Hfiktrat).
7. Catat selang waktu antara cake pertama menyentuh pisau sampai waktu
terakhir menyentuh pisau dengan stopwatch II (sebagai tp)
8. Kumpulkan seluruh cake yang dihasilkan

d. Penentuan Volume Cake


1. Masukan cake ke dalam gelas kimia hingga volume tertentu dan timbang
berat cake (m1).
2. Masukan air ke dalam gelas kimia berisi cake tanpa mengubah volume
dan timbang berat cake (m2).
3. Hitung nilai porositas berdasarkan = (m2-m1)/m1
4. Hitung massa jenis cake berdasarkan cake = (1 - ) air
5. Hitung volumenya (Vcake)

e. Penentuaan Cs
1. Ambil sample slurry kira-kira ¼ sendok teh dalam cawan penguap,
timbang beratnya. Masukkan sample ini ke dalam oven pemanas, dan
timbang beratnya setelah sampel kering.
2. Ambil sample cake basah kira-kira ¼ sendok teh dalam cawan penguap,
timbang beratnya. Masukkan sample ini ke dalam oven pemanas, dan
timbang beratnya setelah sampel kering.

f. Karakter Filtrat
1. Ambil sample filtrat dan lakukan pengukuran massa jenis filtrat dan
viskositas filtrat dengan metode yang standar. Jika filtrat berupa air,
maka Pembimbing dapat mengarahkan untuk mengambil sifat air dari
literatur.

g. Shut Down Persiapan untuk Run Berikutnya


1. Matikan tombol pompa vakum, kemudian segera matikan pompa feed.
2. Tunggu sampai cake terkelupas semua, catat waktu dengan stopwatch II
pada saat cake terakhir tergesek oleh pisau.
3. Matikan putaran drum.
4. Ambil sample berupa slurry dan cake setelah yakin alat sepenuhnya mati.
5. Kembalikan cake dan filtrat ke dalam tangki produk.

Work Flow Diagram Praktikum RDF

Pembuatan Slurry (dilakukan jika


bahan feed belum tersedia)

Shutdown alat dan persiapkan


Lakukan langkah persiapan, seperti rotary drum filter untuk run
pengecekan kondisi alat, pengukuran selanjutnya sampai
parameter alat, dan melakukan mendapatkan data yang
pembasahan medium diinginkan

Jalankan operasi rotary drum filter Lakukan penentuan


seperti yang ada dalam petunjuk karakteristik dari filtrat
penggunaan alat dan lakukan dengan mengukur massa
pengukuran dan perhitungan data yang
akan digunakan untuk analisis.

Lakukan penentuan Cs dengan


menggunakan sampel dari
slurry dan cake yang
Lakukan penentuan volume cake
dihasilkan
yang dihasilkan

IV. LEMBAR DATA


a. Kondisi Alat:
1. Keliling drum [K] = 1,5072 m (r= 0,24 m)
2. Lebar screen [L] = 0,405 m
3. Filter area [K x L] = 0,6104 m2
4. Panjang busur drum tercelup [K’] = 0,59 m
5. Fraksi drum yang tercelup [K’/K] = 0,39
6. Panjang dead zone [Ldz] = 0,16 m
7. Tekanan operasi [-ΔP] = 45000 Pascal
8. 1 cm tinggi filtrat (Hfiltrat) setara dengan volume filtrat (V) 0,00278 m3
b. Hubungan antara volume filtrat dengan time cycle

RUN 1 2 3

SKALA (rpm) 2,47 2,3 2,14

PERIODE*) 24,29 26,09 28,04

Waktu pengisian tangki filtrat


No Hfiltrat (cm) V (m3)
(detik)

1 10 0,0228 110 114 128

2 20 0,0456 112 95 124

3 30 0,0684 80 103 132

4 40 0,0912 150 106 140

*) waktu yang ditempuh untuk menyelesaikan satu putaran drum dalam satuan detik

Grafik Volume Filtrat (V) terhadap Waktu


Pengisian Tanki (t) pada RUN 1
0,1
0,09
0,08
0,07
Volume (liter)

0,06 y = 0,0002x + 0,0018


0,05 R² = 0,9858
0,04
0,03
0,02
0,01
0
0 100 200 300 400 500
Waktu (detik)

Gambar 4 Grafik Volume Filtrat terhadap Waktu Pengisian Tanki RUN 1


Gambar 5 Grafik Volume Filtrat terhadap Waktu Pengisian Tanki RUN 2

Gambar 6 Grafik Volume Filtrat terhadap Waktu Pengisian Tanki RUN 3

c. Hubungan antara ketebalan cake dengan periode putaran

RUN 1 2 3

Waktu percobaan (tp,s) 452 418 524

Volume total cake (m³) 8,15 x 10-4 1,69 x 10-3 1,98 x 10-3
a) Karakter filtrat

RUN 1 2 3

ρ (Kg/m3) 1000 1000 1000

ρ (Kg/m3) 1000 1000 1000

ρ (Kg/m3) 1000 1000 1000

ρ (Kg/m3) 1000 1000 1000

b) Data Berat Cake Basah

RUN 1 2 3
Massa (Kg) per 10 cm 0,120 0,105 0,195
Massa (Kg) per 20 cm 0,285 0,570 0,685
Massa (Kg) per 30 cm 0,205 0,865 0,935
Massa (Kg) per 40 cm 0,650 1,380 1,495

c) Data Berat Cake Total tanpa Air

RUN 1 2 3
Berat Cake Total dengan 0,650 1,380 1,495
Air
Berat Air 0,455 0,938 1,014
Berat Cake Total tanpa 0,195 0,442 0,481
Air
V. KESELAMATAN KERJA

a. Kelengkapan alat pelindung diri (jas lab/wearpack, sarung tangan karet).


b. SOP terkait penyimpangan prosedur yang berbahaya
- Jangan menyentuh drum ketika sedang berputar.
- Jangan berada dekat dengan keluaran feed pada saat start up, karena
dapat menyembur dan memercik.
VI. PENGOLAHAN DATA
4.1 Menentukan Volume Total Cake (Vcake)
Mencari Nilai Porositas
𝑚2 − 𝑚1
𝜀=
𝑚1
𝑚1 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 air 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑖𝑚𝑖𝑎
𝑚2 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑘𝑒 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑖𝑚𝑖a
Mencari Nilai 𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒
𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒 = (1 – 𝜀) 𝜌 𝑎𝑖𝑟
Mencari Nilai V 𝑐𝑎𝑘𝑒
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
𝑉=
𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒

• Pada Skala 2,47 rpm


Mencari Nilai Porositas
𝑚2 − 𝑚1
𝜀=
𝑚1
0,650 − 0,455
𝜀=
0,455
𝜀 = 0,4286

Mencari Nilai 𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒


𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒 = (1 – 𝜀) 𝜌 𝑎𝑖𝑟
𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒 = (1 – 0,4286) 977 𝐾𝑔/𝑚3
𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒 = 558,2578 𝐾𝑔/𝑚3

Mencari Nilai V 𝑐𝑎𝑘𝑒


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
𝑉= 𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒
0,455
𝑉= 558,2578

𝑉 = 0,0008150
V = 8,150 x 10-4
• Pada Skala 2,3 rpm
Mencari Nilai Porositas
𝑚2 − 𝑚1
𝜀=
𝑚1
1,38 − 0,938
𝜀=
0,938
𝜀 = 0,442

Mencari Nilai 𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒


𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒 = (1 – 𝜀) 𝜌 𝑎𝑖𝑟
𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒 = (1 – 0,442) 977 𝐾𝑔/𝑚3
𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒 = 556, 326 𝐾𝑔/𝑚3

Mencari Nilai V 𝑐𝑎𝑘𝑒


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
𝑉= 𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒
0,938
𝑉= 556,326

𝑉 = 0,0016860618
V = 1, 69x 10-3

• Pada Skala 2,14 rpm


Mencari Nilai Porositas
𝑚2 − 𝑚1
𝜀=
𝑚1
1,495 − 1,014
𝜀=
1,014
𝜀 = 0,474

Mencari Nilai 𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒


𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒 = (1 – 𝜀) 𝜌 𝑎𝑖𝑟
𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒 = (1 – 0,474) 977 𝐾𝑔/𝑚3
𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒 = 513,902 𝐾𝑔/𝑚3
Mencari Nilai V 𝑐𝑎𝑘𝑒
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
𝑉= 𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒
1,014
𝑉= 513,902

𝑉 = 0,0019731388
V = 1,98 x 10-3

4.2 Menentukan Laju Alir

Mencari Harga φ dari gradien grafik volume filtrat (V) terhadap waktu pengisian
tanki (t)

Run 1 = 0,0002x + 0,0018

Run 2 = 0,0002x – 0,0021

Run 3 = 0,0002x + 0,0014

• Perhitungan Laju Alir Skala 2,47 rpm

𝑉
∅=
𝐴 × 𝑡𝑐

0,00020322
∅=
0,6104

∅ = 0,0003329292

∅ = 3,3 x 10 -4

• Perhitungan Laju Alir Skala 2,3 rpm\


𝑉
∅=
𝐴 × 𝑡𝑐

0,000224493
∅=
0,6104

∅ = 0,0003677801

∅ = 3,7 x 10-4
• Perhitungan Laju Alir Skala 2,14 rpm

𝑉
∅=
𝐴 × 𝑡𝑐

0,00017260
∅=
0,6104

∅ = 0,0002827654

∅ = 2,8 x 10-4

Tabel 1 Data Perhitungan Laju Alir


Run ∅ Φ2 1/ Φ2
1 3,3 x 10 -4 1,089 x 10 -7 9,18 x 10-8
2 3,7 x 10-4 1,369 x 10 -7 7,30 x 10-8
3 2,8 x 10-4 7,84 x 10 -7 1,28 x 10-8

Tabel 2 Tabel Hubungan 1/ Φ2 terhadap Waktu Periode (s)


Run Tc (s) 1/ Φ2
1 24,29 9,18 x 10-8
2 26,09 7,30 x 10-8
3 28,04 1,28 x 10-8

Kurva Hubungan 1/ Φ2 terhadap


Waktu Periode (s)
1,20E-07

1,00E-07 y = -2E-08x + 6E-07


R² = 0,9285
8,00E-08
1/ Φ2

6,00E-08

4,00E-08

2,00E-08

0,00E+00
24 24,5 25 25,5 26 26,5 27 27,5 28 28,5
Waktu Periode (s)

Gambar 7 Kurva Hubungan 1/ Φ2 terhadap Waktu Periode (s)


4.3 Perhitungan Tebal Cake

• Perhitungan Tebal Cake Skala 2,47 rpm


𝑉𝐶𝑎𝑘𝑒
∆𝐿 𝐶𝑎𝑘𝑒 = 𝐿−𝐿𝑑𝑧
𝐴( )
𝐿

8,15𝑥10−4
∆𝐿 𝐶𝑎𝑘𝑒 =
0,405 − 0,16
0,6104 ( )
0,405
∆𝐿 𝐶𝑎𝑘𝑒 = 0,00220715 ≈ 0,0022 m

• Perhitungan Tebal Cake Skala 2,3 rpm


𝑉𝐶𝑎𝑘𝑒
∆𝐿 𝐶𝑎𝑘𝑒 =
𝐿 − 𝐿𝑑𝑧
𝐴( )
𝐿
1,69𝑥10−3
∆𝐿 𝐶𝑎𝑘𝑒 =
0,405 − 0,16
0,6104 ( )
0,405
∆𝐿 𝐶𝑎𝑘𝑒 = 0,00457679 ≈ 0,0046 m

• Perhitungan Tebal Cake Skala 2,14 rpm


𝑉𝐶𝑎𝑘𝑒
∆𝐿 𝐶𝑎𝑘𝑒 =
𝐿 − 𝐿𝑑𝑧
𝐴( 𝐿 )

1,98𝑥10−3
∆𝐿 𝐶𝑎𝑘𝑒 =
0,405 − 0,16
0,6104 ( )
0,405
∆𝐿 𝐶𝑎𝑘𝑒 = 0,0053216 ≈ 0,0053 m

Tabel 3 Tabel Hubungan Tebal Cake dengan Waktu Periode


Run Tc (s) ∆𝐿 𝐶𝑎𝑘𝑒 (m)
1 24,29 0,0022
2 26,09 0,0046
3 28,04 0,0053
Gambar 8 Kurva Hubungan Tebal Cake terhadap Waktu Periode

VII. PEMBAHASAN
7.1 Pembahasan oleh Raissha Nuraini Bastian (221424053)
Praktikum modul Rotary Drum Filter bertujuan untuk dapat memahami
pengoperasian rotary drum flter, mulai dari prosedur start up, operasi normal,
sampai shut down, dapat mengamati karakter proses operasi filtrasi kontinyu
memakai alat rotary drum filter, dan mendapatkan hubungan antar variabel yang
mempengaruhi pengoperasian rotary drum filter dengan persamaan karakteristik
yang telah tersedia di literatur.

Rotary Drum Vacuum Filter adalah sebuah alat berbentuk silinder untuk
memisahkan suspensi dengan bantuan tekanan vakum sehingga terjadi pemisahan
antara padatan dan cairan. Keuntungan pemakaian alat ini terletak pada sistem
operasinya yang kontinyu, sehingga waktu proses lebih efisien dan penggunaan
tenaga kerja lebih hemat. Dalam satu kali putaran, secara lengkap drum mengalami
beberapa tahapan, yaitu pembentukan cake, pengeringan dan pencucian, pelepasan
cake, dan tahapan kosong.

Skema kerja praktikum kali ini terbagi menjadi lima tahap, yaitu persiapan,
operasi rotary drum filter, penentuan volume cake, penentuan karakter filtrat, serta
shut down dan persiapan untuk run berikutnya. Hal yang perlu diperhatikan selama
praktikum berlangsung adalah kelistrikan alat, bukaan valve pada tiap-tiap tanki,
dan kehomogenan umpan supaya tidak ada endapan slurry pada tanki ataupun pipa.
Selain itu, proses operasi dilakukan pada kondisi vakum dengan tekanan vakum 0,7
bar. Kondisi vakum dijaga dengan cara memasukkan es pada bak penampung.

Run dilakukan sebanyak tiga kali dengan variasi kecepatan berturut-turut


sebesar 2,47 rpm; 2,3 rpm; dan 2,14 rpm. Masing-masing periode putaran
membutuhkan waktu selama 24,29 detik; 26,09 detik; dan 28,04 detik. Dari data
tersebut dapat diketahui hubungan bahwa semakin besar skala putaran maka
periode putarannya akan semakin kecil. Selain itu didapat nilai volume cake dari
ketiga run secara berturut-turut, yaitu 8,15 x 10-4 ; 8,15 x 10-4 ; 1,98 x 10-3. Dari data
volume cake tersebut dapat diketahui bahwa semakin besar skala putaran drum
maka semakin kecil volume cake yang dihasilkan. Hal ini terjadi karena kontak
antara screen dan slurry semakin cepat terjadi dan menyebabkan cake yang tertahan
maupun filtrat yang dihasilkan akan semakin sedikit.

Selanjutnya, dilakukan penentuan nilai flowrate (Φ) dengan memplot grafik


hubungan antara volume filtrat terhadap waktu kemudian gradien yang diperoleh
dibagi dengan filter area (A). Dalam praktikum ini diperoleh flowrate sebesar 3,3
-4
x 10 ; 3,7 x 10-4 ; 2,8 x 10-4. Nilai yang didapat sesuai teori yaitu semakin lama
periode putaran maka nilai flowrate akan semakin kecil.

Faktor-faktor yang memengaruhi tahap pemisahan diantaranya yaitu


karakteristik suspensi/slurry seperti densitas dan viskositas, karakteristik peralatan
dalam slurry seperti ukuran partikel dan bentuk partikel, serta bahan filter medium
umpan yang digunakan akan memengaruhi nilai tahanan medium filter.

Faktor yang berpengaruh terhadap pengambilan data sehingga menjadi


belum sesuai dengan teoritis diantaranya seperti ketidaktepatan pembacaan
pengukuran waktu pada stopwatch saat sedang mengukur tinggi filtrat, cake yang
tertahan di knife masih kurang maksimal, dan kondisi alat yang sudah kurang baik
untuk melakukan proses filtrasi.

7.2 Pembahasan oleh Ranti Novita Sari (221424054)


Praktikum yang dilakukan kali ini adalah proses untuk memisahkan padatan
bubur kertas dengan air. Alat yang digunakan untuk pemisahan ini adalah rotary
drum filter. Rotary drum filter merupakan salah satu jenis filter yang dioprasikan
secara kontinyu. Selama beroprasi, drum berputar secara perlahan, oleh karena itu
disebut rotary. Proses rotary drum filter ini banyak digunakan terutama di pabrik
kertas karena dapat memurnikan dan memutihkankertas yang telah digunakan
sehingga kertas bisa didaur ulang. Adapun komponenkomponen utama yang
digunakan untuk proses rotary drum filter antara lain: tangkiumpan, tangki
filtran,penampung cake, pompa umpan, pompa vakum, pompa filter dandrum. Pada
drum terdiri dari motor yang berfungsi untuk memutarkan drum, ada filtermedium
agar cake menempel pada medium.

Air es harus selalu dimasukkan ke dalam ember yang tersambung ke pompa


vakum untuk mendinginkan slurry agar tidak terjadi overheating. Saluran yang
terhubung dengan tangki umpan tidak boleh tersumbat karena akan menyebabkan
meluapnya slurry.

Praktikum dilakukan sebanyak 3 kali run, dimana setiap 1 run dianggap


selesai ketika bak penampung filtrat terisi hingga ketinggian 40 cm. pada setiap run
memiliki kecepatan putaran yang berbeda, pada praktikum ini perputarannya
semakin lambat. Periode yang dibutuhkan tiap variasi adalah 24,29s; 26,09s; dan
28,04s. Data tersebut menyatakan bahwa semakin besar rpmnya maka semakin
kecil periodenya. Setiap volume Hfiltratnya bertambah, diukur berat cake
basahnya. Kemudian didapatkan bvolume cake dari ketiga run berturut-turut yaitu
8,14x 10-4 m3; 1,69x10-3 m3; 1,98x10-3 m3.

Didapatkan juga laju alir (Φ) dimana dari percobaan dapat dilihat bahwa
dari run ke-1 hingga run ke-3 mengalami penurunan. Selain itu ketebalan cake yang
didapat pada setiap run semakin meningkat jika periodenya meningkat juga.
Semakin lama waktu satu putaran drum untuk filtrasi maka semakin tebal cake yang
dihasilkan. Hal ini dapat terjadi karena apabila semakin lama drum tercelup dalam
slurry, maka akan semakin banyak slurry yang tersaring. Namun ketebalan cake
yang didapatkan tidak terlalu besar, hal ini disebabkan oleh kurang banyaknya
kertas yang dimasukkan pada umpan serta terlalu banyaknya air yang terdpat pada
cake. Hal tersebut terjadi karena air es yang dimasukkan ke dalam ember kurang
sehingga menyebabkan terjadinya overheating. Vakum yang panas mengakibatkan
tekanan yang digunakan kurang maksimal sehingga padatan pada larutan suspensi
tidak dapat terhisap.

Selain itu, hal ini diakibatkan tersumbatnya filter, sehingga laju putaran
drumnya pun berjalan pelan dan tidak menghasilkan cake. Kefisienan alat juga
sangat berpengaruh pada hasil yang diperoleh karena ada sebagian filtrat yang ikut
terbawa dengan cake.

7.3 Pembahasan oleh Salman Hanif Raditya (221424057)

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan kali ini adalah proses


memisahkan padatan bubur kertas dengan air. Dengan menggunakan komponen
utama yaitu rotary drum filter yang berupa sebuah drum berputar yang dindingnya
merupakan support dari medium filter. Pengoperasian rotary drum filter bertujuan
untuk memisahkan suspensi menjadi dua bagian, yaitu filtrat dan cake

Hasil pengolahan data yang didapatkan dalam menentukan volume total


cake (Vcake), dalam mencari nilai porositas,nilai 𝜌 cake dan nilai v cake. Hasil nilai
porositas pada skala 2,47 rpm yaitu ε = 0,4286. Hasil nilai 𝜌 cake pada skala 2,47
rpm yaitu 𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒 = 558,2578 𝐾𝑔/𝑚3. Hasil nilai v cake pada skala 2,47 rpm yaitu
V = 8,150 x 10-4. Hasil nilai porositas pada skala 2,3 rpm yaitu ε = 0,442. Hasil
nilai 𝜌 cake pada skala 2,3 rpm yaitu 𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒 = 556, 326 𝐾𝑔/𝑚3. Hasil nilai v cake
pada skala 2,3 rpm yaitu V = 1, 69x 10-3. Hasil nilai porositas pada skala 2,14 rpm
yaitu ε = 0,474. Hasil nilai 𝜌 cake pada skala 2,14 rpm yaitu 𝜌 𝑐𝑎𝑘𝑒 = 513,902
𝐾𝑔/𝑚3. Hasil nilai v cake pada skala 2,14 rpm yaitu V = 1,98 x 10-3.
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Praktikan dapat memahami karakter proses operasi filtrasi kontinyu
memakai alat rotary drum filter. Pengoperasian rotary drum filter bertujuan
untuk memisahkan suspensi menjadi dua bagian, yaitu filtrat dan cake.
2. Dengan proses kontinyu Rotary drum filter dapat melakukan tahap
penyaringan, pencucian, pengeringan, dan pengumpulan cake Dalam sekali
putaran, sehingga waktu proses lebih efisien dan penggunaan tenaga kerja
lebih hemat.
3. Semakin tinggi laju putaran drum, maka waktu putaran total (𝑡𝑐) akan
semakin singkat sehingga semakin banyak volume cake yang terbentuk. Hal
ini dapat dituliskan pada persamaan

𝑉
∅=
𝐴 × 𝑡𝑐
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, C. J. (1993), Transport Proccesses and Unit Operations, Prentice-Hall
International Inc., New Jersey, edisi ke-3, cetakan ke-9, halaman 800-814
Montgomery, J.M. (1985), Water Treatment Principles and Design, John Wiley ang
Sons, New York, edisi ke-1, cetakan ke-10, halaman 546-548
Perry, R.H. & Green, D.W (1998), Perry’s Chemical Engineers’ Handbook,
McGraw-Hill, New York, edisi ke-7, cetakan ke-1, halaman 18-96 s.d. 18-
98
Drum Filters-Engineering Aspects in Solid Liquid Separation. http://www.
Solidliquid-separation.com/vacuumfilters/drum/drum.ht

Anda mungkin juga menyukai