Anda di halaman 1dari 33

KINEMATIKA PARTIKEL

Gerak Dua Dimensi


beberapa konsep dasar
• Titik Acuan
• Jarak dan Perpindahan
• Kelajuan dan Kecepatan
• Percepatan
Y

Dimanakah A berada ?

Vektor posisi
jarak r
arah

O X
Kerangka acuan
Pusat acuan
VEKTOR PERGESERAN
Y
Pergeseran
Q,t2
r
P,ti
Posisi awal
C
ri rf Posisi akhir

O X

rir = rf
r = rf ri
Y ri  xi ˆi  yi ˆj
r  xˆi  yˆj
y
r x f  xi  x
yf y f  yi  y
yi ri rf
r f  x f ˆi  y f ˆj
O xi X
x
xf
r f  ( xi  x)ˆi  ( yi  y )ˆj
Contoh soal 1perpindahan.

• Mula-mula posisi sebuah benda dinyatakan oleh


vektor r1  8iˆ 10 ˆj m. Beberapa saat berikutnya,
posisi benda menjadi r2   5iˆ  20 ˆj m. Berapakah
vektor perpindahan serta besar perpindahan
benda?
Contoh Soal 2 perpindahan.

Posisi benda setiap saat ditentukan oleph persamaan r 10tiˆ  (10t  5t 2 ) ˆj m.


a)Tentukanlah posisi benda saat t=1 s dan t = 10 s
b)Tentukan perpindahan benda selang waktu t=1 s sampai t = 10 s

Jawab :
a) Posisi benda saat t =1 s
r 10tiˆ  (10t  5t 2 ) ˆj r 10 x 1iˆ  (10 x 1  5 x 12 ) ˆj  10iˆ  5 ˆj m

Posisi benda saat t =10 s

r 10tiˆ  (10t  5t 2 ) ˆj r 10 x 10 iˆ  (10 x 10  5 x 102 ) ˆj  100iˆ  400 ˆj m


b) Perpindahan benda antara t=1 s sampai t=10 s
  
r21  r2  r1
   
 (100 i  400 j )  (10i  5 j )
 
  90 i  405 j m
KECEPATAN rata-rata

Y r f  ri
v av 
t f  ti
r
r 
t

ri rf

O X
KECEPATAN SESAAT
r r f  ri
Y v av  
t t f  ti
r dr
v r r v  lim 
r t 0 t dt
d ( xˆi  yˆj)
r2r
r2

r1
2
dt
dx ˆ dy ˆ
 i j
dt dt
O X  vx ˆi  v y ˆj
PERCEPATAN

Y v1 v 2  v1
aav a av 
t2  t1
v1 v v

v2 t
v
a  lim
r1 r2 t 0 t

dv

dt
O X
 ax ˆi  a y ˆj
Contoh soal percepatan sesaat

Kecepatan sesaat benda sebagai fungsi waktu diberikan oleh hubungan :

v 10t iˆ  3 ˆj m / s.
2

Berapakah percepatan sesaat benda pada saat t= 5 s ?

 dv
a  20t iˆ m / s 2
dt
Percepatan sesaat pada saat t = 5 s adalah

 ˆ ˆ 2
a  20 x 5 i 100 i m / s

dr  v dt
r t
 
 dr 

ro
 v dt
to

t
  
r  ro   v dt
to

t
  
r  ro   v dt Bentuk umum (berlaku kec konstan/tdk konstan)
to
a) kasus khusus untuk kecepatan konstan
t t
     
r  ro   v dt r  ro  vo  dt
to to
  
r  ro  vo (t  to )
b) kasus khusus untuk percepatan konstan
  t
r  ro   v dt
to
t
  
 ro   vo  a (t  to )dt
to

 t
t

 ro   vo dt   a (t  to )dt
to to
t t
  
 ro  vo  dt  a  (t  to )dt
to to

   1
r  ro  vo (t  to )  a (t  to ) 2
2
Gerak dalam Dua Dimensi
dengan Percepatan Tetap
A. Kecepatan

vxo + axt vyo + ayt


v  vx ˆi  v y ˆj

 (vxo  axt )ˆi  (v yo  a yt )ˆj

 (vxo ˆi  v yo ˆj)  (axtˆi  a ytˆj)

v  v o  at
B. Posisi

xo  vxot  12 axt 2 r  xˆi  yˆj xo  vxot  12 axt 2

ˆ 2 2 ˆ
r  ( xo  vxot  axt )i  ( yo  v yot  2 a yt ) j
1
2
1

ˆ ˆ ˆ ˆ 2ˆ 2ˆ
 ( xo i  yo j)  (vxoti  v yotj)  ( 2 axt i  2 a yt j)
1 1

r  ro  v ot  12 at 2
Contoh Gerak Dua Dimensi :
GERAK PELURU

Asumsi-asumsi :
 Selama bergerak percepatan gravitasi, g,
adalah konstan dan arahnya ke bawah
 Pengaruh gesekan udara dapat
diabaikan
 Benda tidak mengalami rotasi
Y
vy = 0
vxo
vy v

vxo
vxo
vyo vo g vy v

o vxo
0 X
vxo

vx  vxo  konstan x  vxot vyo vo

 vo cos o  ( vo cos o )t

v y  v yo  gt y  v yot  12 gt 2
Problem :
 vo sin  o  gt  vo sin  o t  12 gt 2
Gerak Melingkar
Gerak Melingkar / Anguler
Rotational / Angular Motion
• Gerak sebuah benda titik
dengan lintasan melingkar
dengan jari-jari R

• Persamaan gerak melingkar

19
• Kecepatan total

• Komponen-komponen
kecepatan

• Besar

20
• Percepatan total

a (t )  ar (t )eˆr  at (t )eˆ
 2 2
a (t )  ar  at
a r  percepatan radial
a t  percepatan tangensial
ê r  vektor satuan arah radial
ê θ  vektor satuan arah tangensial

• Percepatan tangensial

• Percepatan radial

21
Gerak Melingkar / Anguler
Rotational / Angular Motion

 Besaran Anguler:
 Posisi Sudut θ (rad)
 Kecepatan Sudut ω (rad/s)
 Percepatan Sudut α (rad/s2)
 Hubungan Antara Linier dan Anguler:
 Posisi (s) = θ r
 Kecepatan (v) = ω r
 Percepatan Tangensial (at)= α r

 Linier / Translasi  Anguler / Rotasi


 x = x0 + v0t + ½ at2  θ = θ0 + ω0t + ½ αt2
 v = v0 + at  ω = ω0 + αt
 v2 = v02 +2a(x-x0)  ω2 = ω02 +2α(θ-θ0)
Radian
• 1 (satu) radian adalah besarnya sudut tengah
lingkaran yang panjang busurnya sama dengan jari-
jarinya.

S
  (radian)
R
1 putaran  2   rad  360
360
1rad   57,3
2
Percepatan dan Gaya Sentripetal
• Percepatan dengan arah tegak lurus kecepatan, yaitu
menuju pusat lingkaran

v 2

a   R 2

R
r

• Gaya yang menyebabkan benda bergerak melingkar dengan


arah menjauhi pusat lingkaran

F  m  a  m   R
r r
2
Gerak Melingkar / Anguler
Rotational / Angular Motion

• Untuk gerak melingkar beraturan (ω konstan)


– Frekuensi (f) = jumlah putaran per detik (Hz)
– Periode (T) = Waktu untuk melakukan satu putaran (s)
– Berlaku:
– ω = 2πf
– T = 1/f

1
v    r  2  f  r  2   r
T
v
2

a   r 2

r
r

s  r   t r
Gerak Melingkar / Anguler
Rotational / Angular Motion
• Gerak melingkar berubah beraturan (α konstan)
• Benda mengalami percepatan tangensial aT atau
disebut juga sebagai percepatan linier
 a
  T

t r
dv
a   r
dt
T

T = perioda (detik)
R = jari - jari lingkaran.
a = percepatan angular/sudut (rad/det2)
aT = percepatan tangensial (m/det2)
w = kecepatan angular/sudut (rad/det)
q = besar sudut (radian)
S = panjang busur
Hubungan antara roda
• Sepusat
– Kecepatan angulernya sama

• Bersinggungan
– Kecepatan liniernya sama,
putaran berlawanan arah

• Dihubungkan sabuk
– Kecepatan liniernya sama,
putaran searah
Gerak Benda di Luar Dinding
Melingkar
Gerak Benda di Dalam Dinding Melingkar
Benda Dihubungkan Tali Dengan Gerakan
Melingkar Vertikal
Benda Diputar Melingkar Horizontal(Ayunan
Sentrifugal/Konis)
Gerak Benda Pada Tikungan Melingkar Mendatar

Anda mungkin juga menyukai