Grinding and Sizing
Grinding and Sizing
Oleh :
Kelompok : V (lima)
Nama : 1. Hana Afifah Rahman NIM.111411045
2. Yudha Fitriansyah NIM.111411059
Kelas : 2B
2013
GRINDING DAN SIZING
I. TUJUAN
1. Menentukan ukuran (diameter) partikel umpan (feed) yang berbentuk padatan
dan produk grinding dengan menggunakan analisis ayakan
2. Menghitung energy kominusi yang dibutuhkan untuk mereduksi ukuran
diameter umpan (Dp awal) menjadi produk (Dp akhir)
3. Menghitung Dp rata-rata
4. Menentukan efisiensi ayakan.
2.2 Kominusi
Kominusi adalah istilah umum yang digunakan untuk operasi
penghancuran. Contoh peralatannya adalah mesin penghancur (crusher) dan
mesin penggiling (grinder). Penghancur yang ideal hendaknya :
1. Memiliki kapasitas yang besar
2. Memerlukan masukan daya yang rendah persatuan produk
3. Menghasilkan produk dengan distribusi ukuran seseragam mungkin atau
dengan distribusi ukuran tertentu sesuai dengan yang dikehendaki
Menghitung energi kominusi biasanya dihitung dengan menggunakan
persamaan bond :
1 1
W 10Wi
Dp akhir Dp awal
Keterangan ;
W : energi grinding
Wi : work index
Dp akhir : diameter rata-rata setelah grinding 80% kumulatif lolos (µm)
Dp awal : diameter rata-rata sebelum grinding 80% kumulatif lolos (µm)
Diameter rata-rata partikel antar ayakan berdasarkan ayakan Tyler, misal partikel yang
lolos melalui ayakan 150 mesh tetapi tertahan pada 200 mesh dilambangkan dengan
partikel -150+200 mesh. Berikut ini table diameter partikel rata-rata penentuan ayakan
Tyler.
Tabel 2 Diameter rata-rata berdasarkan ayakan Tyler
Ukuran ayakan Diameter partikel Dp (in)
-10+14 0,0555
-14+20 0,0394
-20+28 0,0280
-28+35 0,0198
-35+48 0,0140
-48+65 0,0099
-65+100 0,0070
-100+150 0,0050
-150+200 0,0035
Pengayakan adalah satu metode yang mudah dan cepat untuk penentuan
ukuran partikel dan pemisahan. Meskipun demikian, metode ini tidak dapat
disebut sebagai metode sangat akurat. Sebab, pada bentuk partikel tak
beratruran, kemudahan lolos dari lubang ayakan tergantung pada arah gerakan
partikel.
III. PERCOBAAN
Membuka tutup ball mill dan memasukkan zeolit bersama bola besi
(grinding)
Massa Awal
Ukuran % Kumulatif % Kumulatif
(sebelum grinding) Fraksi
(mm) Lolos Tertahan
(gram)
Massa Akhir
Ukuran % Kumulatif % Kumulatif
(setelah grinding) Fraksi
(mm) Lolos Tertahan
(gram)
Massa Awal
Ukuran % Kumulatif % Kumulatif
(sebelum grinding) Fraksi
(mm) Lolos Tertahan
(gram)
Massa Akhir
Ukuran % Kumulatif % Kumulatif
(setelah grinding) Fraksi
(mm) Lolos Tertahan
(gram)
30
25
20
15
10
5
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2
Ukuran Ayakan (mm)
100 Dp akhir
% tertahan Kumulatif
80
60
40
20
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2
Ukuran Ayakan (mm)
50 Dp akhir
% Lolos Kumulatif
40
30
20
10
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2
Ukuran Ayakan (mm)
100 Dp akhir
% tertahan Kumulatif
80
60
40
20
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2
Ukuran Ayakan (mm)
0,127
𝐴𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 1 (2𝑚𝑚) = 𝑥 100% = 99,22%
0,128
0,117
𝐴𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 (1,4 𝑚𝑚) = 𝑥 100% = 98,32%
0,119
0,114
𝐴𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 (1 𝑚𝑚) = 𝑥 100% = 100%
0,114
0,077
𝐴𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 (0,2 𝑚𝑚) = 𝑥 100% = 98,72%
0,078
0,031
𝐴𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 (0,112 𝑚𝑚) = 𝑥 100% = 91,18%
0,034
Menggunakan Bola Keramik
0,143
𝐴𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 1 (2𝑚𝑚) = 𝑥 100% = 99,31%
0,144
0,135
𝐴𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 (1,4 𝑚𝑚) = 𝑥 100% = 100%
0,135
0,099
𝐴𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 (1 𝑚𝑚) = 𝑥 100% = 93,40%
0,106
0,088
𝐴𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 (0,2 𝑚𝑚) = 𝑥 100% = 96,70%
0,091
0,032
𝐴𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 (0,112 𝑚𝑚) = 𝑥 100% = 88,89%
0,036
VI. PEMBAHASAN
Oleh : Hana Afifah Rahman (111411045)
𝐷𝑝 𝐴𝑤𝑎𝑙 + 𝐷𝑝 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟
𝐷𝑝 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
2
Kemudian dari data-data diatas maka energi kominusi dapat dihitung dengan
rumus ;
𝟏 𝟏
𝑾 = 𝟏𝟎 𝑾𝒊 ( − )
√𝑫𝒑 𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 √𝑫𝒑 𝑨𝒘𝒂𝒍
1. Grinding merupakan proses penghancuran dan penghalusan suatu zat padat yang
memiliki ukuran partikel besar menjadi partikel yang berukuran kecil
2. Screening adalah proses pengayakan suatu partikel beragam untuk disaring
berdasarkan ukuran partikel yang diinginkan.
3. - Setelah grinding menggunakan penggerus Bola Baja
- Dp awal = 1040 𝜇𝑚
- Dp akhir = 840 𝜇𝑚
- Dp rata-rata = 940 𝜇𝑚
- Setelah grinding menggunakan penggerus Bola Keramik
- Dp awal = 1040 𝜇𝑚
- Dp akhir = 800 𝜇𝑚
- Dp rata-rata = 920 𝜇𝑚
4. Tabel Energi Grinding dibutuhkan :
Energi Untuk Grinding 12 Energi Untuk Grinding 49 buah
buah Bola Baja Bola Keramik
0,57521 𝑘𝑊𝐻/𝑡𝑜𝑛 0,71546 𝑘𝑊𝐻/𝑡𝑜𝑛
4. Semakin banyak jumlah bola penggerus maka hasil produk akan semakin halus.
5. Semakin banyak bola penggerus maka semakin besar energi kominusi yang
dibutuhkan.
Warren L, McCabe, Julian C. Smith, dan Peter harriot, (1999), “Operasi Teknik Kimia”,
Jilid 1, Cetakan ke-4, PT. Erlangga
Crristie J. Geankoplis, (1997), “Transport Process and Unit Operation”, 3rd Ed., Prentice-
Hall Of India
Stanley M. Walas, (1998), “Chemical Process Equipment”, 10th Butterworth Publisher
USA
LAMPIRAN
12 bola baja seberat 385,4 gram 49 bola keramik seberat Ayakan getar
(730 gram – 344,6 gram = 385,4 gram) 388,4 gram
Berat ayakan 1 (2mm) Berat ayakan 2 (1,4 mm) Berat ayakan 3 (1,0 mm)
344,6 gram 297,5 gram 296,2 gram