Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA 1

(HAMMER MILL)

Kelompok :8
Nama anggota kelompok : 1. Amelia Putri Indahsari
2. Dyan Ayu Setyaningsih
3. Kukuh Whisnu Prianggoro
1. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui prinsip kerja dari alat hammer mill untuk proses pengecilan ukuran suatu bahan.
2. Memperkecil ukuran partikel yang digunakan
3. Menghitung distribusi ukuran partikel yang dihasilkan setelah proses pengecilan ukuran suatu
bahan

2. Skema Kerja
(terlampir)

3. Hasil Percobaan
Tabel 1. Tabel hasil pengamatan alat dan bahan dengan diameter plate screen 0.5 mm

Massa Plastik 1.8 gr


Plat Screen 1 0.5 mm
Bahan (Beras) 200.004 gr
Bahan Masuk 190.7100 gr
Waktu
Screening 10 menit
Vibrasi 10 rpm

Tabel 2. Tabel hasil data pengamatan plate screen dengan diameter 0.5 mm
Massa Ukuran
Ukuran Massa
Screen Massa Partikel Range
Screening Screen +
Screen Kosong Bahan Rata - Rata Partikel
Bahan (gr)
(mm) (gr) (gr) (mm) (mm)
1 2.0000 346.5500 347.0900 0.5400 2.0000 0.6000
2 1.4000 295.9300 296.2500 0.3200 1.7000 0.4000
3 1.0000 300.0700 314.4800 14.4100 1.2000 0.3700
4 0.6300 257.7800 289.0500 31.2700 0.8150 0.2750
5 0.3550 248.8300 306.3000 57.4700 0.4925 0.1550
6 0.2000 212.4400 215.0400 2.6000 0.2775 0.0880
7 0.1120 211.4600 213.0500 1.5900 0.1560 0.1120
Total Massa
Bahan 108.2000

Tabel 3. Tabel hasil residu plate screen dengan diameter 0.5 mm


Residu Residu
Teoritis (gr) Real (gr) Selisih RT-RR (gr)
82.5100 21.4800 61.0300

Tabel 4. Tabel hasil pengamatan alat dan bahan dengan diameter plate screen 1.0 mm

Massa Plastik 1.8 gr


Plat Screen 2 1 mm
Bahan (Beras) 200.017 gr
Bahan Masuk 187.54 gr
Waktu
Screening 10 Menit
Vibrasi 10 Rpm

Tabel 5. Tabel hasil data pengamatan plate screen dengan diameter 1.0 mm
Massa Ukuran
Ukuran Massa
Screen Massa Partikel Range
Screening Screen +
Screen Kosong Rata - Rata
Bahan (gr)
(mm) (gr) Bahan (gr) (mm) Partikel (mm)
1 2.0000 346.5500 346.7400 0.1900 2.0000 0.6000
2 1.4000 295.9300 296.0900 0.1600 1.7000 0.4000
3 1.0000 300.0700 301.6600 1.5900 1.2000 0.3700
4 0.6300 257.7800 293.4600 35.6800 0.8150 0.2750
5 0.3550 248.8300 251.7200 2.8900 0.4925 0.1550
2
6 0.2000 212.4400 253.6000 41.1600 0.2775 0.0880
7 0.1120 211.4600 250.6700 39.2100 0.1560 <0.1120
Total Massa
Bahan 120.8800

Tabel 6. Tabel hasil residu plate screen dengan diameter 1.0 mm

Residu Residu
Teoritis Real Selisih RT-RR
(gr) (gr) (gr)
66.66 25.086 41.5740

4. Pembahasan Singkat
Pengecilan ukuran adalah proses penghancuran atau pemotongan suatu bentuk padatan menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil oleh gaya mekanik. Bahan padat (solid) bisa dihancurkan dengan
delapan atau sembilan cara, tetapi hanya empat cara yang umum diterapkan pada mesin-mesin
pengecilan ukuran. Keempat cara itu adalah kompresi, pukulan, atrisi (attrition), dan pemotongan
(cutting). Pada umumnya, kompresi digunakan pada pengecilan ukuran padatan yang keras, pukulan
digunakan untuk bahan padatan yang kasar, setengah kasar, dan halus. Atrisi digunakan untuk
memperoleh produk-produk yang sangat halus, sedangkan pemotongan untuk menghasilkan produk
dengan bentuk dan ukuran tertentu, halus atau kasar.[1] (McCabe dan Smith, 1976).
Tujuan pengecilan ukuran adalah mengupayakan suatu bahan memenuhi spesifikasi tertentu,
agar sesuai dengan bentuk. Untuk memenuhi spesifikasi tersebut, ukuran partikel bahan harus dikontrol.
Pertama dengan memilih macam mesin yang akan digunakan dan kedua memilih cara operasinya.
Untuk memperoleh hasil yang sama pada peralatan ukuran sering dipasang saringan.[2]
Hammer mill merupakan aplikasi dari gaya pukul (impact force). Prinsip kerja hammer mill
adalah rotor dengan kecepatan tinggi akan memutar palu-palu pemukul di sepanjang lintasannya. Bahan
masuk akan terpukul oleh palu yang berputar dan bertumbukan dengan dinding, palu atau sesama bahan.
Akibatnya akan terjadi pemecahan bahan. Proses ini berlangsung terus hingga didapatkan bahan yang
dapat lolos dari saringan di bagian bawah alat. Jadi selain gaya pukul dapat juga terjadi sedikit gaya
sobek.
Penggiling palu merupakan penggiling yang serbaguna, dapat digunakan untuk bahan kristal
padat, bahan berserat dan bahan yang agak lengket. Pada skala industri penggiling ini digunakan untuk
lada dan bumbu lain, susu kering, gula dan lain-lain.[3] (Wiratakusumah, 1992).
Pada praktikum kali ini digunakan variabel plate screen 0.5 mm dan 1.0 mm. Untuk variabel 1
(0.5 mm) dan untuk variabel 2 (1.0 mm). Bahan yang digunakan adalah beras, sebelum dilakukan proses
size reduction dengan hammer mill dilakukan penyeragaman ukuran terlebih dahulu. Penyeragaman
ukuran ini dilakukan agar pada saat proses hammer mill produk yang dihasilkan lebih maksimal. Setelah
proses hammer mill bahan kemudian di screening. 3Ukuran screen yang digunakan ada 7 screen dengan
ukuran lubang 2 mm, 1.4 mm, 1 mm, 0.63 mm, 0.355 mm, 0.2 mm dan 0.112 mm. Untuk bahan yang
tersisa didalam plate screen dinamakan residu, hasil residu dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan.
Secara teoritis bahan yang dihasilkan akan memiliki ukuran kurang dari 0.63 mm dengan harapan massa
bahan yang tertahan lebih banyak pada screen ke 4 dan screen dibawahnya. Dan pada hasil praktikum
bahan yang tertahan dapat dilihat pada grafik.

Grafik Distribusi Ukuran Partikel (mm) terhadap


Massa Partikel (gr)
80.0000 plate screen 0.5 mm
Massa Partikel (gr)

60.0000

40.0000 Grafik
20.0000 Distribusi
Ukuran…
0.0000
0.0000 1.0000 2.0000 3.0000
-20.0000
Ukuran Partikel (mm)

Gambar 1. Grafik distribusi ukuran partikel (mm) terhadap massa partikel (gr) dengan diameter 0.5 mm
Gambar 1 persebaran partikel dapat dilihat pada grafik diatas yang menunjukkan persebaran
pada tiap – tiap screen. Dan massa bahan tertahan paling banyak terdapat pada screen 0.355 mm dengan
ukuran partikel rata – rata 0.1550 mm.
Untuk variabel ke dua dengan menggunakan variabel plate screen 1.0 mm diharapkan massa
yang tertahan pada screen <1.0 mm

Grafik Distribusi Ukuran Partikel (mm) terhadap


Massa Partikel (gr)
plate screen 1.0 mm

50.0000
Massa Bahan (gr)

40.0000
30.0000
20.0000
Series1
10.0000
0.0000
-10.00000.00000.50001.00001.50002.00002.5000
ukuran partikel (mm)

Gambar 2. Grafik distribusi ukuran partikel (mm) terhadap massa partikel (gr) dengan diameter
1.0 mm
Gambar 2 menunjukkan persebaran partikel pada screen dan secara teoritis massa yang
dihasilkan seharusnya berukuran <1,0 mm. Dan pada grafik diatas diperoleh hasil massa tertahan paling
banyak pada screen 0.2 mm.Dengan ukuran partikel
4 rata-rata 0.2775 mm. Sehingga dapat diketahui
praktikum ini sesuai dengan teori.
Pada percobaan kali ini terjadi kesalahan pada proses screening antara percobaan 1 dan
percobaan 2. Dikarenakan setelah di screening dengan dengan vibrasi 10 rpm, percobaan kedua di
screening lagi secara manual. Sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal. Karena pada ukuran 1 mm
> 0.5 mm seharusnya massa terbanyak dari 1 mm pada screen 0.355 mm atau 0.63 mm tetapi pada
eksperimennya massa tertahan paling banyak pada 0.2 mm dan untuk variabel 0.5 mm massa tertahan
paling banya pada screen 0.355 mm.

5. Kesimpulan
1. Prinsip kerja hammer mill adalah rotor dengan kecepatan tinggi akan memutar palu-palu pemukul di
sepanjang lintasannya sehingga dapat memperkecil ukuran sebuah partikel.
2. Ukuran yang diperoleh dari size reduction menggunakan hammer mill lebih kecil dari ukuran plat
screen yang berdiameter 0,5 mm dan 1 mm
3. Distribusi ukuran partikel dengan massa paling banyak pada plate screen 0,5 mm berada pada screen
ke 5 dengan ukuran 0.3550 mm jumlah massa tertahan 57,47 gr dan pada plate screen 1 mm pada
screen ke 6 dengan ukuran 0.2 mm jumlah massa 41,16 gr.

6. DaftarPustaka

[1] McCabe, W.L. Smith dan J.C Smith 1976. Unit Operation of Chemical
Engineering.McGraw Hill Book Kogokhusa Ltd: Tokyo

[2}] Leniger, H.H. dan Beverloo, W.A.. 1975. Food Process Engineerin. Boston : D. Reidl
Publ. Co

[3] Wiratahkusumah, Aman. 1992. Peralatan dan Unit Prses Industri Pangan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktur Jendral Perguruan Tinggi Pusat. Institut Pertanian
Bogor: Bogor

Malang, 2019
Dosen Pembimbing Praktikum OTK 1,

5
Cucuk Evi Lusiani, S.T., M.T
Lampiran
A.1 Appendiks
A.1.1 Perhitungan massa bahan masuk untuk plate screen 0,65 mm
Massa bahan masuk = (massa screen + bahan) – (massa screen kosong)
= 537,260 gr – 346,550 gr
= 190,710 gr
A.1.2 Perhitungan residu teoritis untuk plate screen 0,5 mm
Residu teoritis = (massa bahan masuk) – (total massa bahan)
= 190,710 gr – 99,200 gr
= 91,510 gr
A.1.3 Perhitungan residu real untuk plate screen 0,5 mm
Residu real = (massa residu + plastik) – (massa plastik)
= 23,283 gr – 1,800 gr
= 21,483 gr
A.1.4 Perhitungan selisih residu teoritis engan residu real untuk plate screen 0,5 mm
Selisih RT – RR = (residu teoritis) – (residu real)
= 95,510 gr – 21,483 gr
= 70,027 gr
A.1.5 Perhitungan ukuran partikel rata-rata untuk plate screen 0,5 mm
(𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑐𝑟𝑒𝑒𝑛 2)+(𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑐𝑟𝑒𝑒𝑛 3)
Ukuran partikel rata-rata = 2
(1,400 𝑚𝑚)+(1,000 𝑚𝑚)
= 2

= 1,200 mm
A.1.6 Perhitungan range partikel untuk plate screen 1,0 mm
Range Partikel = (ukuran screen 1) - (ukuran screen 2)
= 2,000 mm – 1,400 mm
= 600 mm
A.1.7 Perhitungan residu real untuk plate screen 1,0 mm
Residu real = (massa residu + plastik) – (massa plastik)
= 26,886 gr – 1,800 gr
= 25,086 gr
A.1.8 Perhitungan selisih residu teoritis engan residu real untuk plate screen 1,0 mm
Selisih RT – RR = (residu teoritis) – (residu real)
= 66,66 gr – 25,086 gr
= 41.5740 gr

6
A.2 Dokumentasi

Mentera gelas ukur kosong Menimbang bahan sebanyak 200 g

Memasukkan bahan (beras) ke dalam screen Menutup screen dengan rapat

Menyambungkan screen ke sumber listrik Mengatur waktu dan kecepatan alat screen

7
Menimbang bahan yang telah melewati screen awal
Melepas penutup screen dan meletakkan satu per satu
screen pada neraca

Membuka bagian hammer mill dengan obeng Membersihkan hammer mill dengan kuas

Memasang plat screen pada hammer mill sesuai Menutup dan merapatkan hammer mill dengan obeng
variabel

8
menghubungkan stop kontak dengan sumber listrik Mengatur pada posisi ‘ON’

Memasukkan bahan ke dalam hammer mill sedikit Mengambil hasil dari hammer mill pada wadahnya
demi sedikit

Mengambil produk yang tertinggal dalam hammer Mencatat massa residu yang tertinggal
mill sebagai massa residu

9
Membersihkan seluruh screen dengan kuas Menimbang setiap screen kosong

Memasukkan produk hasil dari hammer mill ke


Menyusun tiap screen dengan urut dalam alat screening

Memasang tutup pada screen dengan rapat Menghubungkan stop kontak ke sumber listrik

1
0
Mengatur screening selama 10 menit dan posisikan Melepas dan menimbang massa tiap bahan yang
pada ‘ON’ tertahan pada screen

menghitung distribusi masing – masing ukuran


partikel

Memasukkan hasil produk yang tertahan pada tiap


screen ke masing – masing wadah

1
1
1
2

Anda mungkin juga menyukai