Outlook Bawang Merah 2015 PDF
Outlook Bawang Merah 2015 PDF
OUTLOOK
BAWANG MERAH
2015
ISSN : 1907-1507
Penyunting :
Naskah :
Ir. Vera Junita Siagian
Design sampul :
Viktor Saulus Bonavia
Diterbitkan oleh :
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Kementerian Pertanian
2015
KATA PENGANTAR
Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian mempublikasikan data sektor pertanian serta hasil analisis datanya.
Salah satu hasil analisis yang telah dipublikasikan secara reguler adalah
Outlook Komoditi Hortiukultura.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 17. Sentra Luas Panen Bawang Merah dan Bawang Bombay
di ASEAN, Tahun 2009-2013 ..........................................70
Lampiran 18. Sentra Produksi Bawang Merah dan Bawang Bombay di
ASEAN, Tahun 2009-2013..............................................70
Lampiran 19. Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas
Bawang Merah dan Bawang Bombay di Dunia, Tahun
1980-2013.................................................................71
Lampiran 20. Sentra Luas Panen Bawang Merah dan Bawang Bombay
di Dunia, Tahun 2009-2013 ...........................................72
Lampiran 21. Sentra Produksi Bawang Merah dan Bawang Bombay di
Dunia, Tahun 2009-2013...............................................72
Lampiran 22. Perkembangan Volume Ekspor Impor Bawang Merah dan
Bawang Bombay di ASEAN, Tahun 1981–2013 ......................73
Lampiran 23. Negara-negara Eksportir Bawang Merah dan Bawang
Bombay di ASEAN, Rata-rata Tahun 2009-2012 ....................74
Lampiran 24. Negara Importir Bawang Merah dan Bawang Bombay di
ASEAN, Rata-rata Tahun 2009-2011 .................................74
Lampiran 25. Perkembangan Volume Ekspor Impor Bawang Merah dan
Bawang Bombay di Dunia, Tahun 1980–2013 .......................75
Lampiran 26. Negara-negara Eksportir Bawang Merah dan Bawang
Bombay di Dunia, Rata-rata Tahun 2009-2012 .....................76
Lampiran 27. Negara Importir Bawang Merah dan Bawang Bombay di
Dunia, Rata-rata Tahun 2009-2011 ..................................76
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I. PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
Melakukan Penyusunan Buku Outlook Komoditi Bawang Merah yang berisi
keragaan data series secara nasional dan internasional, yang dilengkapi
dengan hasil proyeksi penawaran dan permintaan nasional.
Sumber
No. Variabel Periode Keterangan
Data
Luas Panen Bawang
1. 1980-2014 BPS
Merah Indonesia
Wujud Produksi :
Produksi Bawang
2. 1980-2014 BPS Umbi Kering Panen
Merah Indonesia
dengan Daun
Produktivitas Bawang
3. 1980-2014 BPS
Merah Indonesia
Harga Produsen dan
4. Konsumen Bawang 1984-2014 BPS
Merah Indonesia
Konsumsi Bawang Susenas
5. 1981-2014 Diolah Pusdatin
Merah Indonesia (BPS)
Kode HS :
Ekspor dan Impor
0703102900
6. Bawang Merah 1996-2014 BPS
(Bawang Merah
Indonesia
Konsumsi)
Negara Tujuan dan
7. Negara Asal Ekspor 2014 BPS
Impor Bawang Merah
Sumber
No. Variabel Periode Keterangan
Data
Data ASEAN dan
Luas Panen Bawang
Dunia untuk Bawang
Merah dan Bawang
8. 1980-2013 FAO Merah digabung
Bombay ASEAN dan
dengan Bawang
Dunia
Bombay
Data ASEAN dan
Produksi Bawang
Dunia untuk Bawang
Merah dan Bawang
9. 1980-2013 FAO Merah digabung
Bombay ASEAN dan
dengan Bawang
Dunia
Bombay
Data ASEAN dan
Produktivitas Bawang Dunia untuk Bawang
10. Merah dan Bawang 1980-2013 FAO Merah digabung
Bombay Dunia dengan Bawang
Bombay
Data ASEAN dan
Ekspor Impor Bawang Dunia untuk Bawang
11. Merah dan Bawang 1980-2012 FAO Merah digabung
Bombay Dunia dengan Bawang
Bombay
c. Analisis Permintaan
Analisis permintaan komoditi hortikultura merupakan analisis
permintaan langsung masyarakat terhadap komoditi hortikultura yang
dikonsumsi oleh rumah tangga konsumen dalam bentuk tanpa diolah, telah
d. Kelayakan Model
Ketepatan sebuah model regresi dapat dilihat dari Uji-F, Uji-t dan
koefisien determinasi (R2).
Koefisien determinasi diartikan sebagai besarnya keragaman dari
peubah tak bebas (Y) yang dapat dijelaskan oleh peubah–peubah bebas
(X). Koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan persamaan:
SS R egresi
R2
SS Total
dimana : SS Regresi adalah jumlah kuadrat regresi
SS Total adalah jumlah kuadrat total
(000 Ha)
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
1981
1995
2014
1980
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Jawa Luar Jawa Indonesia
(000 Ton)
1,400
1,200
1,000
800
600
400
200
0
1991
1996
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1992
1993
1994
1995
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
(000 Ton)
1,600
1,400
1,200
1,000
800
600
400
200
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Produksi
Tahun
Jawa Luar Jawa Indonesia
Kontribusi (%)
(Ton/Ha)
12
10
2013
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2014
Jawa Luar Jawa Indonesia
Jatim
Jabar
22.54%
11.24%
Jateng
42.70%
Lainnya
13.76%
NTB
9.76%
(000 Ton)
600
500
400
300
200
100
0
2012 2013 2014
Demak
7,16%
Brebes
72,39%
Pemalang
5,43%
Lainnya
15,02%
Probolinggo Sampang
19,46% 9,31%
Nganjuk
47,83%
Pamekasan
4,71%
Lainnya
14,33%
Kediri
4,38%
Bandung
25,13%
Majalengka
23,52%
Cirebon Garut
33,32% 13,80%
Lainnya
4,23%
(Rp/Kg)
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0
1984
1990
1997
2010
1985
1986
1987
1988
1989
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2011
2012
2013
2014
Harga produsen Harga konsumen
(Rp/Kg) (Ton)
16.200 160.000
16.000 140.000
120.000
15.800
100.000
15.600
80.000
15.400
60.000
15.200
40.000
15.000 20.000
14.800 0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
(Kg/Kap/Thn)
3,50
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
2003
2011
1981
1984
1987
1990
1993
1996
1999
2002
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2012
2013
2014
(000 Ton)
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
1999
2007
1996
1997
1998
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Vol. Ekspor Vol. Impor
(000 US$)
90.000
80.000
70.000
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0
1999
2006
2013
1996
1997
1998
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2014
Nilai Ekspor Nilai Impor
(000 US$)
80.000
60.000
40.000
20.000
0 2010
2011
2012
2013
2014
-20.000
-40.000
-60.000
-80.000
3.4.4. Negara Tujuan Ekspor dan Negara Asal Impor Bawang Merah di
Indonesia
(Ton)
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
500
0
Thailand Malaysia Singapore Viet Nam East Timor
Gambar 3.16. Negara Tujuan Ekspor Bawang Merah Indonesia Tahun 2014
(Ton)
45.000
40.000
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0
India Thailand Vietnan Philipina
Gambar 3.17. Negara Tujuan Ekspor Bawang Merah Indonesia Tahun 2014
(Ha)
20.000
18.000
16.000
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Thailand, 99.93%
Gambar 4.2. Sentra Luas Panen Bawang Merah dan Bawang Bombay di
ASEAN Tahun 2009–2013
(000 Ton)
250
200
150
100
50
0
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Gambar 4.3. Perkembangan Produksi Bawang Merah dan Bawang Bombay
di ASEAN Tahun 2001-2013
Thailand,
99.95%
Brunei
Darussalam,
0.05%
Gambar 4.4. Sentra Produksi Bawang Merah dan Bawang Bombay di ASEAN
Tahun 2009–2013
(Ton/Ha)
16,00
14,00
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
2005
2010
2001
2002
2003
2004
2006
2007
2008
2009
2011
2012
2013
(Ha)
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
0
1980
1981
2010
2011
2012
2013
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Gambar 4.6. Perkembangan Luas Panen Bawang Merah dan Bawang
Bombay di Dunia Tahun 1980-2013
Japan;
China; 10,64%
11,04%
Neg. Lainnya;
38,85%
China,
mainland; 8,88%
Iraq; Turkey;
7,92% 8,84%
Gambar 4.7. Sentra Luas Panen Bawang Merah dan Bawang Bombay di
Dunia Tahun 2009–2013
(000 Ton)
5.000
4.500
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
500
0
1981
1986
1991
1996
1980
1982
1983
1984
1985
1987
1988
1989
1990
1992
1993
1994
1995
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Gambar 4.8. Perkembangan Produksi Bawang Merah dan Bawang Bombay
di Dunia Tahun 1980-2013
China
Neg. Lainnya
21,58%
28,86%
China, mainland
18,93%
Japan
Iraq 13,02%
7,53%
Republic of Korea
10,08%
Gambar 4.9. Sentra Produksi Bawang Merah dan Bawang Bombay di Dunia
Tahun 2009–2013
(Ton/Ha)
20,00
18,00
16,00
14,00
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
1980
1982
1984
2001
2003
1981
1983
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2002
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Gambar 4.10. Perkembangan Produktivitas Bawang Merah dan Bawang
Bombay di Dunia Tahun 1980-2013
(Ton)
180.000
160.000
140.000
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
0
1985
1990
1995
2000
2005
2010
1981
1982
1983
1984
1986
1987
1988
1989
1991
1992
1993
1994
1996
1997
1998
1999
2001
2002
2003
2004
2006
2007
2008
2009
2011
2012
Volume Ekspor Volume Impor
Indonesia,
87,43%
Thailand,
12,57%
Indonesia,
99,30%
Thailand, 0,43
Brunai
Darussalam, 0,28
(000 Ton)
600
500
400
300
200
100
0
1984
1988
1980
1981
1982
1983
1985
1986
1987
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Volume Ekspor Volume Impor
France
New Zealand 8,25%
64,70%
Netherlands
5,57%
Neg. Lainnya
13,78% Indonesia
5,13%
Germany
2,57%
Indonesia
21,76%
Pantai Gading
Brazil 14,58%
41,03%
Neg. Lainnya
19,08%
Paraguay
3,56%
(Ton)
400.000
350.000
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
0
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 4.17. Perkembangan Ketersediaan Bawang Merah di ASEAN,
Tahun 2001-2012
(000 Ton)
5.000
4.500
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
500
0
1984
1991
1998
2005
1980
1981
1982
1983
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 4.18. Perkembangan Ketersediaan Bawang Merah dan Bawang
Bombay di Dunia, Tahun 1980-2012
Tabel 5.1. Hasil Analisis Fungsi Respon Terkait Penawaran Komoditi Bawang
Merah di Indonesia
No Model Fungsi R2
Harga
Luas Panen Pertumb. Pertumb. Pertumb.
Tahun Produsen Produksi
(Ha) (%) (%) (%)
(RP/Kg)
Rata-rata Pertumb
-0,12 5,18 1,24
(%/thn)
Keterangan: Tahun 2014, ATAP Hortikultura
Tahun 2015–2019 Angka Hasil Proyeksi Pusdatin
akan mencapai 1.31 juta ton dengan rata-rata pertumbuhan 1.24% per tahun
(Tabel 5.2).
Sementara Angka Sasaran produksi bawang merah yang ditetapkan oleh
Ditjen Hortikultura pada tahun 2015 sebesar 1,13 juta ton atau turun 8,81 %
dibandingkan ATAP tahun 2014. Berdasarkan Angka Sasaran Ditjen
Hortikultura tahun 2019, produksi bawang merah sebesar 1,36 juta ton dengan
rata-rata pertumbuhan 2,10% per tahun (Tabel 5.3).
2014 2,49
252.165 627.890
2015
2,50 0,29 255.462 1,31 637.966 1,60
2016
2,51 0,55 258.705 1,27 649.641 1,83
2017
2,52 0,55 261.891 1,23 661.260 1,79
2018
2,54 0,55 265.015 1,19 672.812 1,75
2019
2,55 0,54 267.974 1,12 684.028 1,67
Rata-rata Pertumb
0,50 1,22 1,73
(%/thn)
Keterangan: Tahun 2015–2019 Angka Hasil Proyeksi Pusdatin
Pada Tabel 5.5 terlihat bahwa produksi bawang merah tahun 2015
hingga tahun 2019 diperkirakan akan terus mengalami peningkatan hingga
mencapai 1.31 juta ton pada tahun 2019, begitu juga dengan kebutuhan
bawang merah akan terus mengalami peningkatan dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 3.26% per tahun. Meskipun pada tahun 2015-2019
bawang merah di Indonesia diproyeksikan surplus namun surplus bawang
merah akan terus turun hingga tahun 2019 dengan rata-rata penurunan 0.33%
per tahun. Untuk itu disarankan pada direktorat teknis terkait tetap
melakukan upaya yang mendukung peningkatan produksi maupun
produktivitas bawang merah sebagai komoditi utama sub sektor hortikultura
agar target pengembangan mutu produk tanaman sayuran khususnya bawang
merah oleh Direktorat Jenderal Hortikultura dapat terwujud dengan baik
serta kebutuhan akan permintaan bawang merah dapat terpenuhi oleh
produksi dalam negeri tanpa harus tergantung pada impor dari negara lain.
Ketersediaan
Tahun ASEAN Pertumb.
(Ton) (%)
2013 317.201
2014 326.897 3,06
2015 336.593 2,97
2016 346.288 2,88
2017 355.984 2,80
2018 365.680 2,72
2019 375.375 2,65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Produksi (Ton)
Tahun Jawa Pertumb. Luar Jawa Pertumb. Indonesia Pertumb.
(%) (%) (%)
1980 138.236 - 79.487 - 217.723 -
1981 95.289 -31,07 80.742 1,58 176.031 -19,15
1982 81.638 -14,33 77.741 -3,72 159.379 -9,46
1983 184.371 125,84 99.448 27,92 283.819 78,08
1984 194.363 5,42 100.716 1,28 295.079 3,97
1985 247.732 27,46 113.902 13,09 361.634 22,55
1986 260.115 5,00 122.002 7,11 382.117 5,66
1987 291.932 12,23 119.913 -1,71 411.845 7,78
1988 293.803 0,64 85.478 -28,72 379.281 -7,91
1989 289.559 -1,44 109.889 28,56 399.448 5,32
1990 386.245 33,39 108.734 -1,05 494.979 23,92
1991 383.744 -0,65 125.014 14,97 508.758 2,78
1992 394.802 2,88 133.343 6,66 528.145 3,81
1993 428.322 8,49 132.840 -0,38 561.162 6,25
1994 458.506 7,05 177.696 33,77 636.202 13,37
1995 409.972 -10,59 182.344 2,62 592.316 -6,90
1996 580.163 41,51 188.218 3,22 768.381 29,72
1997 458.146 -21,03 147.382 -21,70 605.528 -21,19
1998 445.600 -2,74 153.603 4,22 599.203 -1,04
1999 694.520 55,86 243.773 58,70 938.293 56,59
2000 591.948 -14,77 180.870 -25,80 772.818 -17,64
2001 664.999 12,34 196.333 8,55 861.332 11,45
2002 562.762 -15,37 203.810 3,81 766.572 -11,00
2003 590.110 4,86 172.685 -15,27 762.795 -0,49
2004 596.181 1,03 160.971 -6,78 757.152 -0,74
2005 576.247 -3,34 156.362 -2,86 732.609 -3,24
2006 623.998 8,29 170.933 9,32 794.931 8,51
2007 628.950 0,79 173.860 1,71 802.810 0,99
2008 695.503 10,58 158.112 -9,06 853.615 6,33
2009 732.233 5,28 232.931 47,32 965.164 13,07
2010 846.793 15,65 202.141 -13,22 1.048.934 8,68
2011 686.745 -18,90 206.379 2,10 893.124 -14,85
2012 733.654 6,83 230.541 11,71 964.195 7,96
2013 789.520 7,61 221.253 -4,03 1.010.773 4,83
2014 956.652 21,17 277.332 25,35 1.233.984 22,08
Rata-rata pertumbuhan (%/Tahun)
1980-2014 8,41 5,27 6,77
1980-2009 8,75 5,43 6,94
2010-2014 6,47 4,38 5,74
Sumber : BPS, diolah Pusdatin
Keterangan : Wujud produksi adalah umbi kering panen dengan daun
Produksi (Ton)
Bulan
2012 2013 2014
Produktivitas (Ton/Ha)
Tahun Jawa Pertumb. Luar Jawa Pertumb. Indonesia Pertumb.
(%) (%) (%)
1980 4,18 - 3,81 - 4,04 -
1981 3,44 -17,59 3,53 -7,40 3,48 -13,73
1982 2,87 -16,62 4,13 17,13 3,37 -3,12
1983 4,79 66,88 4,39 6,21 4,64 37,61
1984 5,72 19,30 4,29 -2,18 5,13 10,62
1985 5,64 -1,28 4,68 8,93 5,30 3,17
1986 5,82 3,09 4,91 4,94 5,49 3,67
1987 6,92 19,01 5,26 7,15 6,34 15,42
1988 6,39 -7,69 4,93 -6,25 5,99 -5,49
1989 7,43 16,21 5,13 4,16 6,61 10,42
1990 7,68 3,36 5,52 7,48 7,07 6,88
1991 7,98 3,99 5,47 -0,83 7,17 1,49
1992 8,47 6,04 6,00 9,62 7,67 6,90
1993 8,07 -4,65 6,10 1,65 7,50 -2,24
1994 8,10 0,33 6,43 5,44 7,55 0,72
1995 8,52 5,19 6,31 -1,90 7,69 1,83
1996 9,26 8,71 5,62 -10,92 7,99 3,94
1997 8,43 -9,02 4,34 -22,70 6,86 -14,20
1998 8,66 2,75 6,17 41,97 7,85 14,41
1999 8,73 0,88 9,84 59,60 9,00 14,68
2000 9,28 6,27 8,93 -9,28 9,20 2,21
2001 10,64 14,66 9,99 11,87 10,49 14,02
2002 9,64 -9,44 9,49 -4,97 9,60 -8,46
2003 8,86 -8,10 8,07 -14,99 8,67 -9,72
2004 8,87 0,09 7,51 -6,87 8,54 -1,46
2005 9,22 4,03 7,40 -1,52 8,76 2,61
2006 9,27 0,57 7,80 5,43 8,91 1,73
2007 8,94 -3,56 7,44 -4,67 8,57 -3,87
2008 9,97 11,46 7,33 -1,47 9,35 9,07
2009 9,49 -4,84 8,68 18,51 9,28 -0,71
2010 9,81 3,42 8,67 -0,21 9,57 3,10
2011 10,09 2,89 8,05 -7,10 9,54 -0,34
2012 10,34 2,47 8,06 0,15 10,22 7,14
2013 10,51 1,64 9,28 15,11 10,22 0,00
2014 10,52 0,09 9,31 0,30 10,22 0,07
Rata-rata pertumbuhan (%/Tahun)
1980-2014 3,55 3,60 3,19
1980-2009 3,79 3,94 3,39
2010-2014 2,10 1,65 2,00
Sumber : BPS, diolah Pusdatin
1 Jawa Tengah 506.357 372.256 381.813 419.472 519.356 439.851 42,70 42,70
2 Jawa Timur 203.739 198.388 222.862 243.087 293.179 232.251 22,54 65,24
3 Jawa Barat 116.396 101.273 115.896 115.585 130.082 115.847 11,24 76,48
4 Nusa Tenggara Barat 104.324 78.300 100.989 101.628 117.513 100.551 9,76 86,24
5 Prov. Lainnya 118.118 142.907 142.661 131.002 173.853 141.708 13,76 100,00
Konsumsi
Pertumb. Jumlah Konsumsi SUSENAS Pertumb.
Tahun SUSENAS
Penduduk
(Kg/Kap/Thn) (%) (Ton) (%)
Lampiran 14. Negara Tujuan Ekspor Bawang Merah Indonesia, Tahun 2014
2014
No Negara Tujuan Volume Ekspor Nilai Ekspor
(Ton) (000 US$)
1 Thailand
2.590 1.609
2 Malaysia
855 620
3 Singapor
518 442
4 Viet Nam
413 295
5 East Timor Timur
63 11
6 Pulau chrismas
0 1
1 India
41.302 12.272
2 Thailand
20.512 9.716
3 Vietnan
11.166 5.373
4 Philipina
1.923 947
Lampiran 17. Sentra Luas Panen Bawang Merah dan Bawang Bombay di
di ASEAN, Tahun 2009–2013
Produksi (Ton)
Share Share
No Negara
(Ha) Kum. (%)
2009 201 0 201 1 201 2 201 3 Rata-rata
1 Thailand 201 .662 1 80.696 1 95.228 220.491 1 28.939 1 85.403 99,95 99,95
Lampiran 20. Sentra Luas Panen Bawang Merah dan Bawang Bombay di
di Dunia Tahun 2009–2013
3 China, mainland 20.000 20.600 21.300 21.500 21.600 21.000 8,88 30,56
2 China, mainland 760.000 785.000 813.000 820.000 830.000 801.600 18,93 40,51
4 Republic of Korea 446.991 417.229 482.143 356.734 430.580 426.735 10,08 63,61
6 Neg. Lainnya 1.194.441 1.205.245 1.195.937 1.301.444 1.213.729 1.222.159 28,86 100,00
Lampiran 22. Perkembangan Ekspor dan Impor Bawang Merah dan Bawang
Bombay ASEAN Tahun 1981-2013
Lampiran 23. Negara Eksportir Bawang Merah dan Bawang Bombay di ASEAN,
Rata-rata Tahun 2009-2012
Volume Ekspor(Ton)
Share Share
No Negara
(Ha) Kum. (%)
2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata
Lampiran 24. Negara Importir Bawang Merah dan Bawang Bombay di ASEAN,
Rata-rata Tahun 2009-2012
3 Brunai Darussalam 291 188 300 369 329 295 0,28 100,00
Lampiran 25. Perkembangan Ekspor dan Impor Bawang Merah dan Bawang
Bombay Dunia Tahun 1980-2013
Lampiran 26. Negara Eksportir Bawang Merah dan Bawang Bombay di Dunia,
Tahun 2009-2012
1 New Zealand 163.824 129.461 185.009 129.346 164.779 154.484 64,70 64,70
6 Neg. Lainnya 29.419 23.874 26.408 42.587 42.189 32.895 13,78 100,00
Lampiran 27. Negara Importir Bawang Merah dan Bawang Bombay di Dunia,
Tahun 2009-2012
3 Pantai Gading 35.372 72.260 67.354 68.982 108.462 70.486 14,58 77,37
5 Neg. Lainnya 101.843 100.620 98.667 82.856 77.300 92.257 19,08 100,00