Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Keputihan dan Gonorhoe


Sasaran : Pelajar SMP1 Pagedangan
Waktu : 08.30-08.50
Hari/tanggal : Rabu, 20 April 2016
Tempat : SMP 1 Pagedangan
Penyuluh : Adelia Maharani, Anisa Noor Maulida, Dwi Novia Fajarwati,
Mega Poza Adila, Isna Khoiriyah, Risky Sisylia Virginia, dan
Putri Rizki Ananda
Penanggung jawab : Debby Susanti

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak dapat lepas dari arus globalisasi
dimana terjadi keterbukaan informasi sehingga batasan ruang dan waktu semakin
menyempit. Globalisasi selain memberikan efek positif ternyata juga membawa efek
negatif. Dalam bidang kesehatan, globalisasi membawa efek berupa perubahan perilaku
kearah tidak sehat seperti makin meluasnya penggunaan obat-obat terlarang, seks bebas,
dan lain-lain. Tidak jarang pula masih banyak yang belum memahami kebersihan bagian
kelamin pada pria maupun wanita.
Berdasarkan banyaknya remaja yang masih mengalami penyakit kelamin karena
kurang nya kebersihan. Hal tersebut dan adanya keinginan untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat khususnya remaja sekolah, maka direncanakan kegiatan
penyuluhan mengenai penyakit kelamin pada remaja.

B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini, peserta ini mampu memahami tentang
penyakit Keputihan dan Gonorhoe.

C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 20 menit diharapkan peserta
remaja dapat:
1. Menjelaskan pengertian penyakit keputihan dan gonorhoe
2. Menyebutkan penyebab dari penyakit keputihan dan gonorhoe
3. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit keputihan dan gonorhoe
4. Menjelaskan cara pencegahan dari penyakit keputihan dan gonorhoe
5. Menjelaskan penatalaksanaan penyakit keputihan dan gonorhoe
D. Isi Materi
1. Pengertian penyakit keputihan dan gonorhoe
2. Penyebab penyakit keputihan dan gonorhoe
3. Tanda dan gejala penyakit keputihan dan gonorhoe
4. Pencegahan penyakit keputihan dan gonorhoe
5. Penatalaksanaan dari penyakit keputihan dan gonorhoe

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Media
1. Proyektor
2. Sound sistem
3. Laptop
4. Mic

G. Pelaksaan

No Kegiatan Respon waktu


P Pendahuluan
 Menyampaikan salam  Membalas salam 5 menit
1  Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
 Apersepsi  Memberikan respon

2 Penyampaian materi tentang :


 Pengertian keputihan dan gonorhoe 15 menit
2  Penyebab keputihan dan gonorhoe
2 2  Tanda dan gejala keputihan dan gonorhoe  Mendengarkan
 Pencegahan keputihan dan gonorhoe
 Penatalaksaan keputihan dan gonorhoe

3 Penutup
 Tanya jawab  Mendengarkan 5 menit
3  Menyampaikan hasil  Menjawab salam
 Salam
H. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi struktur
 Peserta hadir di tempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di tempat
 Perorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan mengenai keputihan dan gonnorhoe

3. Evaluasi hasil
 Jumlah hadir dalam penyuluhan
 Peserta mampu menyebutkan definisi dari keputihan dan gonnorhoe
 Peserta mampu menyebutkan minimal 2 dari 4 tanda dan gejala keputihan
 Peserta mampu menyebutkan 2 tanda dan gejala gonorhoe
 ................
 .......................
 .......................
 ...........................
 ...............................
Lampiran Materi

PENYAKIT GONORE

A. PENGERTIAN

Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan
dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore
bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.
Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam
pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.

Sifilis atau raja singa adalah infeksi menular seksual yg di sebabkan oleh
bakteri treponema pallidum . Bakteri treponema pallidum masuk ke dalam tubuh manusia
melalui selaput lendir, mulut dan kulit saat melakukan hubungan intim maupun oro genital.
Infeksi ini juga dapat ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama masa kehamilan .
Jadi Anda tidak dapat tertular oleh sifilis dari handuk, pegangan pintu atau tempat duduk
toilet.

B. PENYEBAB

1. Kuman : Neisseria gonorrhea


2. Perantara : manusia
3. Tempat kuman keluar : penis, vagina, anus, mulut
4. cara penularan : kontak seksua langsung
5. tempat kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut
6. yang bisa terkena : orang yang berhubungan seks tak aman

C. TANDA DAN GEJALA

Pada pria, gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi.
Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti
oleh nyeri ketika berkemih serta keluarnya nanah dari penis.
D. KOMPLIKASI

Biasanya komplikasi yang terjadi bisa mengenai persendian, yang mengakibatkan


pembengkakan pada sendi dan menyebabkan nyeri sendi. Infeksi melaui aliran darah juga
dapat menyebabkan bintik-bintik merah yang berisi nanah dikulit,demam rsa tidak enak pada
badan atau nyeri dibeberapa persendian yang berpindah-pindah dari satu sendi ke sendi yang
lainya. Komplikasi juga dapat menyebar ke jantung yang menyebabkan endokarditis
(peradangan pada jantung), serta dapat pula menginfeksi pada lapisan hati (perihepatitis)
yang menyebabkan nyeri seperti penyakit kandung empedu

E. PENCEGAHAN

Pencegahan antara penyakit gonore adalah :

1. Jangan suka bergonta ganti pasangan yang tidak jelas riwayat kesehatannya.
2. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
3. Hindari kontak seksual dengan beberapa orang yang memiliki resiko penyakit seksual
menular ( seperti pekerja seks komersil)
4. Obati sedini mungkin patner yang sudah terkena infeksi atau pastikan patner seksual
bebas dari penyakit sebelum berhubungan seksual.
5. Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual
6. Menghindari Alkohol dan obat-obat terlarang

F. PENGOBATAN

Gonore biasanya diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui


otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama satu minggu
(biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya
penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh
darah atau infus).
KEPUTIHAN (FLUOR ALBUS)

1. PENGERTIAN KEPUTIHAN

 Keputihan adalah semacam silim yang keluar terlalu banyak, warnanya putih seperti
sagu kental dan agak kekuning-kuningan. Jika silim atau lendir ini tidak terlalu banyak,
tidak menjadi persoalan.(Handayani, 2008)
 Keputihan adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang di keluarkan dari alat
– alat genital yang tidak berupa darah (Sarwono, 2005)
 Keputihan di devinisikan sebagai cairan dari kelamin perempuan (Vagina ) yang
berlebihan selain air kencing atau darah. Sifatnya bisa normal atau tidak normal
(Indriatmi, 2007)
 Keputihan adalah semua pengeluarancairan alat genetalia yang bukan darah. Keputihan
bukan penyakit tersendiri, tetapi merupakan manifestasi gejala dari hampir semua
penyakit kandungan (Manuaba, 2005)
 Keputihan adalah gejala penyakit yang ditandai oleh keluarnya cairan dari organ
reproduksi dan bukan berupa darah. Keputihan yang berbahaya adalah keputihan yang
tidak normal (Blankast, 2008)

2. KEPUTIHAN PADA IBU HAMIL

 Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina yang berwarna putih yang biasanya
keluar menjelang haid atau pada masa kehamilan. Keputihan biasanya terjadi menjelang
ovulasi, badan lelah atau akibat rangsangan seksual (Purwantyastuti, 2004)
 Keputihan muncul dikarenakan adanya peningkatan hormonal selama kehamilan. Dalam
hal ini Vagina akan mengeluarkan Cairan berwarna putih seperti susu, encer dan tidak
berbau. Cairan akan bertambah banyak seiring dengan bertambahnya usia kehamilan
anda. Hal ini merupakan hal yang wajar, untuk itu kebersihan dan kelembaban disekitar
area vagina harus tetap terjaga, juga pakailah pakaian dalam yang tidak terlalu ketat dan
menyerap keringat. Namun jika keputihan disertai gatal-gatal dan berbau segera periksa
ke dokter anda. Karena dengan kondisi ini kemungkinan terjadi adanya infeksi, jika
tidak segera mendapatkan pengobatan dapat menyebabkan perlunakan dalam leher
rahim dan akan timbul kontraksi sebelum waktunya. (Kusumawati, 2008)
 Seorang wanita lebih rentan mengalami keputihan pada saat hamil karena pada saat
hamil terjadi perubahan hormonal yang salah satu dampaknya adalah peningkatan
jumlah produksi cairan dan penurunan keasaman vagina serta terjadi pula perubahan
pada kondisi pencernaan. Semua ini berpengaruh terhadap peningkatan risiko terjadinya
keputihan, khususnya yang disebabkan oleh infeksi jamur. Selama belum terjadi
persalinan dan selaput ketuban masih utuh, dimana janin masih terlindungi oleh selaput
ketuban dan air ketuban yang steril, umumnya tidak ada efek langsung infeksi vagina
yang menyebabkan terjadinya keputihan pada janin. (Ocvyanti, 2008)

3. KLASIFIKASI KEPUTIHAN
 Ada dua jenis Keputihan yaitu :
1. Keputihan tidak normal (patologis)
2. Keputihan normal (fisiologis)

 Perbedaan keputihan fisiologis dan yang patologis. Keputihan fisiologis terdiri atas
cairan yang kadang – kadang berupa mukus yang mengandung banyak epitel dengan
leukosit yang jarang, sedang pada keputihan patologis terdapat banyak leukosit.
(Sarwono, 2005)

4. GEJALA KEPUTIHAN
 Keputihan normal mempunyai ciri – ciri :
1. Cairan yang keluar encer
2. Berwarna bening atau krem
3. Tidak berbau
4. Tidak gatal
5. Jumlahnya sedikit

 Disebut Keputihan tidak normal jika mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :


1. Cairan yang keluar bersifat kental
2. Berwarna putih susu, kuning atau hijau
3. Terasa gatal
4. Berbau tidak sedap
5. Menyiksa bercak pada pakaian dalam
6. Jumlahnya banyak

5. FAKTOR PENYEBAB KEPUTIHAN

Adapun beberapa penyebab Keputihan antara lain :

 Infeksi vagina oleh jamur (Candida albicans) atau parasit (Tricomonas)


 Jenis infeksi yang terjadi pada vagina yakni, bacterial vaginosis, trikomonas, dan
candidiasis. Bakterial vaginosis merupakan gangguan vagina yang sering terjadi
ditandai dengan keputihan dan bau tak sdap. Hal ini di sebabkan oleh lactobacillus
menurun, bakteri patogen (penyebab infeksi) meningkat, dan pH vagina meningkat.
 Faktor Hygiene yang jelek
 Kebersihan daerah vagina yang jelek dapat menyebabkan timbulnya keputihan. Hal
ini terjadi karena kelembaban vagina yang meningkat sehingga bakteri patogen
penyebab infeksi mudah menyebar.
 Pemakaian obat-obatan (Antibiotik, Kortikosteroid, dan Pil KB) dalam waktu lama.
 Karena pemakaian obat- obatan khususnya anti biotik yang terlalu lama dapat
menimbulkan sistem imuitas dalam tubuh. Sedangkan penggunaan KB mempengaruhi
keseimbangan hormonal wanita. Biasanya pada wanita yang mengkonsumsi antibiotik
timbul keputihan.

 Stress
Otak mempengaruhi kerja semua organ tubuh, jadi jika reseptor otak mengalami
stress maka hormonal di dalam tubuh mengalami perubahan keseimbangan dan dapat
menyebabkan timbulnya keputihan. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwantyastuti
(2004) yang mengatakan bahwa wanita bisa mengalami gangguan siklus menstruasi /
keputihan yang disebabkan oleh stress.

 Penyebab lain keputihan adalah alergi akibat benda-benda yang dimasukkan secara
sengaja atau tidak sengaja ke dalam vagina, seperti tampon, obat atau alat kontrasepsi,
rambut kemaluan, benang yang berasal dari selimut, celana dan lainnya. Bisa juga
karena luka seperti tusukan, benturan, tekanan atau iritasi yang berlangsung lama.
Karena keputihan, seorang ibu bahkan bisa kehilangan bayinya. (Suryana, 2009)

AKIBAT KEPUTIHAN PADA KEHAMILAN

 Keputihan akibat infeksi yang terjadi pada masa kehamilan akan meningkatkan risiko
persalinan prematur dan janinnya juga berisiko mengalami infeksi.(Atiwicaksono,
2008)
 Namun jika keputihan disertai gatal-gatal dan berbau segera periksa ke dokter
anda.karena dengan kondisi ini kemungkinan terjadi adanya infeksi, jika tidak segera
mendapatkan pengobatan dapat menyebabkan perlunakan dalam leher rahim dan akan
timbul kontraksi sebelum waktunya. (Kusumawati, 2008)
 Misalnya, pada infeksi Chlamydia dapat terjadi keguguran hingga persalinan sebelum
waktunya (persalinan prematur). Infeksi virus Herpes simpleks dapat menyebabkan
radang pada otak bayi (ensefalitis). Infeksi jamur Candida sp dapat meningkatkan
risiko terjadinya ayan (epilepsi). Infeksi virus HPV dapat menyebabkan terjadinya
papiloma laring pada bayi yang menyebabkan gangguan pernapasan dan gangguan
pencernaan bayi hingga kematian. Infeksi bakteri Neisserea gonorrhoeae dapat
menyebabkan infeksi pada mata bayi hingga terjadi kebutaan. (Dwiana, 2008)

5. CARA MENGATASI KEPUTIHAN

a. Tanpa Obat

 Menjaga agar daerah genetalia senantiasa bersih serta memperhatikan sabun


yang di gunakan sebaiknya sabun yang tidak berparfum

 Hindari mandi dengan berendam

 Menggunakan celana dalam dari bahan katun, tidak menggunakan celana dalam
yang ketat.

 Menghindari beraktivitas yang terlalu lelah, panas dan keringat yang berlebih.

 Liburan untuk mengurangi stress karena stress merupakan suatu faktor


timbulnya keputihan.
b. Dengan obat
 Konsultasi dengan dokter karena dokter akan memberikan obat-obatan sesuai
dengan jenis keputihan yang di alami.
 Keputihan sangat tidak mengenakan, terlebih bagi wanita hamil. Untuk
keputihan normal tidak perlu dilakukan terapi khusus. Yang penting, bagaimana
membersihkan organ intim secara benar dan teratur. Umumnya, cukup dengan
sabun khusus vagina dan air bersih serta menjaga agar pakaian dalam tetap
kering dan bersih. Sedangkan keputihan yang tidak normal harus segera
mendapatkan pengobatan media. Keputihan yang terjadi selama kehamilan,
misalnya disebabkan oleh infeksi jamur Candida sp, pengobatan yang paling
aman adalah dengan menggunakan obat lokal berbahan krim atau sejenis kapsul
yang dimasukkan ke dalam vagina. Sementara keputihan yang dialami wanita
hamil akibat infeksi bakteri diberikan obat dalam bentuk kapsul atau tablet yang
aman dikonsumsi. Pada infeksi niceria gonorrhoeae, ada obat dalam bentuk
kapsul yang dapat diminum. Sebaiknya, segera periksakan kandungan jika
terjadi keputihan. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat khusus
untuk mendapatkan gambaran alat kelamin secara lebih baik, seperti melakukan
kolpokopi yang berupa optik untuk memperbesar gambaran leher rahim, liang
senggama, dan bibir kemaluan. Selain pengobatan medis, biasanya orang akan
menggunakan daun sirih untuk mengurangi keputihan. Caranya, dengan
meminum air daun sirih yang telah direbus terlebih dahulu. Cara ini cukup aman
bagi ibu hamil dan bayinya. (Suryana, 2009)
 Dan yang terpenting bila suatu keputihan yang tidak sembuh dengan pengobatan
biasa (antibiotika dan anti jamur) harus dipikirkan keputihan tersebut disebabkan
oleh suatu penyakit keganasan seperti kanker leher rahim. Ini biasanya ditandai
dengan cairan banyak, bau busuk, sering disertai darah tak segar. (Blankast,
2008 )
DAFTAR PUSTAKA
https://freshnursesfreenzyelasmartblog.wordpress.com/2012/10/20/askep-gonorrhea/

https://id.search.yahoo.com/yhs/search?hspart=iry&hsimp=yhs-
fullyhosted_003&type=wncy_fs_16_04&param1=1&param2=f%3D4%26b%3DChrome%26
cc%3Did%26pa%3DWincy%26cd%3D2XzuyEtN2Y1L1Qzu0D0CzzyD0D0E0B0C0FyBtC
yCtCtAyB0CtN0D0Tzu0StCyEzzyDtN1L2XzutAtFtCyBtFzytFtDtN1L1Czu1TtN1L1G1B1
V1N2Y1L1Qzu2StB0E0BtAyDtDzy0FtGyC0CyEtCtGtByCtAyDtGtCtCzzzztGyDzztByDtC
yCyE0DyDtD0B0E2QtN1M1F1B2Z1V1N2Y1L1Qzu2StBzzzyzzzyyDtDzztGzztD0C0DtGy
E0EyBtDtG0AtBzy0CtG0EzyyC0EtD0C0A0D0A0E0BtB2QtN0A0LzuyE%26cr%3D20973
97436%26a%3Dwncy_fs_16_04%26os_ver%3D6.3%26os%3DWindows%2B8.1%2BPro&p
=blitzmegaplex

Anda mungkin juga menyukai