Contoh Sap Satuan Acara Penyuluhan Tenta
Contoh Sap Satuan Acara Penyuluhan Tenta
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak dapat lepas dari arus globalisasi
dimana terjadi keterbukaan informasi sehingga batasan ruang dan waktu semakin
menyempit. Globalisasi selain memberikan efek positif ternyata juga membawa efek
negatif. Dalam bidang kesehatan, globalisasi membawa efek berupa perubahan perilaku
kearah tidak sehat seperti makin meluasnya penggunaan obat-obat terlarang, seks bebas,
dan lain-lain. Tidak jarang pula masih banyak yang belum memahami kebersihan bagian
kelamin pada pria maupun wanita.
Berdasarkan banyaknya remaja yang masih mengalami penyakit kelamin karena
kurang nya kebersihan. Hal tersebut dan adanya keinginan untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat khususnya remaja sekolah, maka direncanakan kegiatan
penyuluhan mengenai penyakit kelamin pada remaja.
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini, peserta ini mampu memahami tentang
penyakit Keputihan dan Gonorhoe.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 20 menit diharapkan peserta
remaja dapat:
1. Menjelaskan pengertian penyakit keputihan dan gonorhoe
2. Menyebutkan penyebab dari penyakit keputihan dan gonorhoe
3. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit keputihan dan gonorhoe
4. Menjelaskan cara pencegahan dari penyakit keputihan dan gonorhoe
5. Menjelaskan penatalaksanaan penyakit keputihan dan gonorhoe
D. Isi Materi
1. Pengertian penyakit keputihan dan gonorhoe
2. Penyebab penyakit keputihan dan gonorhoe
3. Tanda dan gejala penyakit keputihan dan gonorhoe
4. Pencegahan penyakit keputihan dan gonorhoe
5. Penatalaksanaan dari penyakit keputihan dan gonorhoe
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
1. Proyektor
2. Sound sistem
3. Laptop
4. Mic
G. Pelaksaan
3 Penutup
Tanya jawab Mendengarkan 5 menit
3 Menyampaikan hasil Menjawab salam
Salam
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Peserta hadir di tempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di tempat
Perorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan mengenai keputihan dan gonnorhoe
3. Evaluasi hasil
Jumlah hadir dalam penyuluhan
Peserta mampu menyebutkan definisi dari keputihan dan gonnorhoe
Peserta mampu menyebutkan minimal 2 dari 4 tanda dan gejala keputihan
Peserta mampu menyebutkan 2 tanda dan gejala gonorhoe
................
.......................
.......................
...........................
...............................
Lampiran Materi
PENYAKIT GONORE
A. PENGERTIAN
Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan
dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore
bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.
Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam
pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.
Sifilis atau raja singa adalah infeksi menular seksual yg di sebabkan oleh
bakteri treponema pallidum . Bakteri treponema pallidum masuk ke dalam tubuh manusia
melalui selaput lendir, mulut dan kulit saat melakukan hubungan intim maupun oro genital.
Infeksi ini juga dapat ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama masa kehamilan .
Jadi Anda tidak dapat tertular oleh sifilis dari handuk, pegangan pintu atau tempat duduk
toilet.
B. PENYEBAB
Pada pria, gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi.
Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti
oleh nyeri ketika berkemih serta keluarnya nanah dari penis.
D. KOMPLIKASI
E. PENCEGAHAN
1. Jangan suka bergonta ganti pasangan yang tidak jelas riwayat kesehatannya.
2. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
3. Hindari kontak seksual dengan beberapa orang yang memiliki resiko penyakit seksual
menular ( seperti pekerja seks komersil)
4. Obati sedini mungkin patner yang sudah terkena infeksi atau pastikan patner seksual
bebas dari penyakit sebelum berhubungan seksual.
5. Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual
6. Menghindari Alkohol dan obat-obat terlarang
F. PENGOBATAN
1. PENGERTIAN KEPUTIHAN
Keputihan adalah semacam silim yang keluar terlalu banyak, warnanya putih seperti
sagu kental dan agak kekuning-kuningan. Jika silim atau lendir ini tidak terlalu banyak,
tidak menjadi persoalan.(Handayani, 2008)
Keputihan adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang di keluarkan dari alat
– alat genital yang tidak berupa darah (Sarwono, 2005)
Keputihan di devinisikan sebagai cairan dari kelamin perempuan (Vagina ) yang
berlebihan selain air kencing atau darah. Sifatnya bisa normal atau tidak normal
(Indriatmi, 2007)
Keputihan adalah semua pengeluarancairan alat genetalia yang bukan darah. Keputihan
bukan penyakit tersendiri, tetapi merupakan manifestasi gejala dari hampir semua
penyakit kandungan (Manuaba, 2005)
Keputihan adalah gejala penyakit yang ditandai oleh keluarnya cairan dari organ
reproduksi dan bukan berupa darah. Keputihan yang berbahaya adalah keputihan yang
tidak normal (Blankast, 2008)
Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina yang berwarna putih yang biasanya
keluar menjelang haid atau pada masa kehamilan. Keputihan biasanya terjadi menjelang
ovulasi, badan lelah atau akibat rangsangan seksual (Purwantyastuti, 2004)
Keputihan muncul dikarenakan adanya peningkatan hormonal selama kehamilan. Dalam
hal ini Vagina akan mengeluarkan Cairan berwarna putih seperti susu, encer dan tidak
berbau. Cairan akan bertambah banyak seiring dengan bertambahnya usia kehamilan
anda. Hal ini merupakan hal yang wajar, untuk itu kebersihan dan kelembaban disekitar
area vagina harus tetap terjaga, juga pakailah pakaian dalam yang tidak terlalu ketat dan
menyerap keringat. Namun jika keputihan disertai gatal-gatal dan berbau segera periksa
ke dokter anda. Karena dengan kondisi ini kemungkinan terjadi adanya infeksi, jika
tidak segera mendapatkan pengobatan dapat menyebabkan perlunakan dalam leher
rahim dan akan timbul kontraksi sebelum waktunya. (Kusumawati, 2008)
Seorang wanita lebih rentan mengalami keputihan pada saat hamil karena pada saat
hamil terjadi perubahan hormonal yang salah satu dampaknya adalah peningkatan
jumlah produksi cairan dan penurunan keasaman vagina serta terjadi pula perubahan
pada kondisi pencernaan. Semua ini berpengaruh terhadap peningkatan risiko terjadinya
keputihan, khususnya yang disebabkan oleh infeksi jamur. Selama belum terjadi
persalinan dan selaput ketuban masih utuh, dimana janin masih terlindungi oleh selaput
ketuban dan air ketuban yang steril, umumnya tidak ada efek langsung infeksi vagina
yang menyebabkan terjadinya keputihan pada janin. (Ocvyanti, 2008)
3. KLASIFIKASI KEPUTIHAN
Ada dua jenis Keputihan yaitu :
1. Keputihan tidak normal (patologis)
2. Keputihan normal (fisiologis)
Perbedaan keputihan fisiologis dan yang patologis. Keputihan fisiologis terdiri atas
cairan yang kadang – kadang berupa mukus yang mengandung banyak epitel dengan
leukosit yang jarang, sedang pada keputihan patologis terdapat banyak leukosit.
(Sarwono, 2005)
4. GEJALA KEPUTIHAN
Keputihan normal mempunyai ciri – ciri :
1. Cairan yang keluar encer
2. Berwarna bening atau krem
3. Tidak berbau
4. Tidak gatal
5. Jumlahnya sedikit
Stress
Otak mempengaruhi kerja semua organ tubuh, jadi jika reseptor otak mengalami
stress maka hormonal di dalam tubuh mengalami perubahan keseimbangan dan dapat
menyebabkan timbulnya keputihan. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwantyastuti
(2004) yang mengatakan bahwa wanita bisa mengalami gangguan siklus menstruasi /
keputihan yang disebabkan oleh stress.
Penyebab lain keputihan adalah alergi akibat benda-benda yang dimasukkan secara
sengaja atau tidak sengaja ke dalam vagina, seperti tampon, obat atau alat kontrasepsi,
rambut kemaluan, benang yang berasal dari selimut, celana dan lainnya. Bisa juga
karena luka seperti tusukan, benturan, tekanan atau iritasi yang berlangsung lama.
Karena keputihan, seorang ibu bahkan bisa kehilangan bayinya. (Suryana, 2009)
Keputihan akibat infeksi yang terjadi pada masa kehamilan akan meningkatkan risiko
persalinan prematur dan janinnya juga berisiko mengalami infeksi.(Atiwicaksono,
2008)
Namun jika keputihan disertai gatal-gatal dan berbau segera periksa ke dokter
anda.karena dengan kondisi ini kemungkinan terjadi adanya infeksi, jika tidak segera
mendapatkan pengobatan dapat menyebabkan perlunakan dalam leher rahim dan akan
timbul kontraksi sebelum waktunya. (Kusumawati, 2008)
Misalnya, pada infeksi Chlamydia dapat terjadi keguguran hingga persalinan sebelum
waktunya (persalinan prematur). Infeksi virus Herpes simpleks dapat menyebabkan
radang pada otak bayi (ensefalitis). Infeksi jamur Candida sp dapat meningkatkan
risiko terjadinya ayan (epilepsi). Infeksi virus HPV dapat menyebabkan terjadinya
papiloma laring pada bayi yang menyebabkan gangguan pernapasan dan gangguan
pencernaan bayi hingga kematian. Infeksi bakteri Neisserea gonorrhoeae dapat
menyebabkan infeksi pada mata bayi hingga terjadi kebutaan. (Dwiana, 2008)
a. Tanpa Obat
Menggunakan celana dalam dari bahan katun, tidak menggunakan celana dalam
yang ketat.
Menghindari beraktivitas yang terlalu lelah, panas dan keringat yang berlebih.
https://id.search.yahoo.com/yhs/search?hspart=iry&hsimp=yhs-
fullyhosted_003&type=wncy_fs_16_04¶m1=1¶m2=f%3D4%26b%3DChrome%26
cc%3Did%26pa%3DWincy%26cd%3D2XzuyEtN2Y1L1Qzu0D0CzzyD0D0E0B0C0FyBtC
yCtCtAyB0CtN0D0Tzu0StCyEzzyDtN1L2XzutAtFtCyBtFzytFtDtN1L1Czu1TtN1L1G1B1
V1N2Y1L1Qzu2StB0E0BtAyDtDzy0FtGyC0CyEtCtGtByCtAyDtGtCtCzzzztGyDzztByDtC
yCyE0DyDtD0B0E2QtN1M1F1B2Z1V1N2Y1L1Qzu2StBzzzyzzzyyDtDzztGzztD0C0DtGy
E0EyBtDtG0AtBzy0CtG0EzyyC0EtD0C0A0D0A0E0BtB2QtN0A0LzuyE%26cr%3D20973
97436%26a%3Dwncy_fs_16_04%26os_ver%3D6.3%26os%3DWindows%2B8.1%2BPro&p
=blitzmegaplex