Disusun oleh:
i
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tersebut diatas merupakan asli karya yang bersangkutan dan bahwa
Karya Seni Film Dokumenter “Di Balik Tercemarnya Sungai Kota Batik”
tersebut belum pernah diajukan untuk kenaikan pangkat sebelumnya.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kerena telah melimpahkan
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya semata kami dapat menyelesaikan kegiatan
magang dan penyusunan laporan dengan baik. Laporan ini tidak akan
berhasil tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu selaku penyusun, kami
mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya atas terselesainya laporan ini
kepada :
1. Bapak Dr Budi Santoso sebagai Direktur LPPL Batik TV Pekalongan
2. Ibu Isniharsih Feriany, S.Pd, M.Si selaku Kepala SMKN 2 Pekalongan
3. Bapak Nur Sufa’an selaku Kepala SMKN 3 Jepara
4. Dimas Arga Yuda, S.Sos selaku pembimbing lapangan sekaligus
Direktur Acara Batik TV
5. Para crew yang telah membimbing kami selama kegiatan magang
industri
6. Seluruh staf karyawan Batik TV Pekalongan yang telah membantu
kami dalam penyampaian informasi.
7. Semua pihak yang telah membantu demi terselesainya laporan ini.
Kami menyadari laporan ini memang belun sempurna, untuk itu kami
mengharap kontribusi dari semua pihak, baik berupa saran dan kritik demi
menyempurnakan laporan ini selanjutnya.
iii
DAFTAR ISI
1.3 Manfaat....................................................................................... 2
2.4.2 Tripod................................................................................. 14
iv
2.4.3 Slider Dolly.......................................................................... 15
2.4.5 Lensa.................................................................................. 17
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1) Tujuan umum
a) Meningkatkan mutu dan relevensi pendidikan kejuruan melalui
peran serta dunia industri.
b) Menghasilkan peserta keahlian ganda yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, san etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja.
c) Menghasilkan peserta keahlian ganda yang memiliki
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang menjadi bekal
dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
d) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman
kerja sebagai dari proses pendidikan.
e) Menyelenggarakan efisiensi penyelenggaraan pendidikan
menengah kejuruan sumber daya pendidikan yang ada di
dunia kerja.
2) Tujuan Khusus
a) Menindaklanjuti Inpres No 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi
SMK dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing
sumber daya manusia Indonesia.
b) Mempersiapkan guru dalam mengembangkan potensi serta
kreativitas sesuai dengan keahlian yang akan diampu.
c) Memperiapkan guru dalam memberikan pendidikan tentang
budaya kerja di dunia industri kepada anak didik.
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktik kerja industry adalah agar guru peserta Program
Keahlian Ganda mampu mengembangkan potensi diri sesuai dengan tugas
dan kewajiban sebagai guru di sekolah tempat bertugas. Selain itu
diharapkan guru peserta keahlian ganda mempunyai pengalaman,
pengetahuan serta keterampilan pekerjaan sebenarnya yang ada di
lingkungan dunia usaha ataupun dunia industry.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INDUSTRI
3
Tenaga Teknis : Zuhruf M.K.
Tenaga Teknis : Teguh Santoso
Tenaga Teknis : Muhammad Yunus
Tenaga Teknis : Bayu A.
Tenaga Teknis : Saefuddin Jusnanto
Tenaga Teknis : Teguh Adrianto
Tenaga Teknis : Kadarusman
Tenaga Teknis : Eri Nugroho
Tenaga Teknis : Nikita Rosidin
Tenaga Administrasi : Diena Istiasih
Security : M. Isnaeni
Security : M. Hakim
Security : Mujib A.
Tenaga Administrasi : Ima Maghfiroh
Pembantu Umum / OB : Juwahir
Pembantu Umum / OB : Imron Rosidi
OB : Dyah A.
OB : Lianawati
Tim Teknis Lainnya : Freelance
4
APBD Pemerintah Kota Pekalongan oleh DPRD Kota Pekalongan pada tahun
anggaran 2012 serta Perda No.1 Tahun 2012 Pemerintah Kota Pekalongan.
Nama BATIK merupakan kependekan dari “Bersih, Aman, Tertib, Indah
dan Komunikatif'' sekaligus sesanti pemerintah dan masyarakat
Pekalongan, disamping itu Batik merupakan sumber kehidupan sebagian
besar masyarakat Pekalongan karena dengan batik yang merupakan pakaian
nasional bangsa Indonesia yang telah dikukuhkan sebagai warisan budaya
tak benda pada tanggal Oktober 2010 oleh UNESCO berdasarkan Konvensi
Internasional Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda Manusia ( Convention
For Safeguarding Intangible Culture Heritage Humanity ).Dalam proses
pendiriannya Batik TV Pekalongan sebagai TV Lokal banyak menghadapi
persoalan, diantaranya terbatasnya SDM, terbatasnya anggaran dan lain –
lain . Sedangkan aspek-aspek yang berpengaruh dalam pendiriannya, antara
lain:
a) Aspek Politik dan Pemerintah, yang terkait dengan keinginan pemkot
untuk mewujudkan good governance (transparansi, super visi,
efisiensi, reponsif, partisipasi, visi strategis penegakan hukum,
akuntabilitas, kesamaan dan profesionalisme)
b) Aspek Sosial Budaya, yakni mengembangkan potensi lokal dan aset
daerah,
c) Aspek Ekonomi, berhubungan dengan tujuan untuk meraih
pendapatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
media informasi, dan
d) Aspek Pemberdayaan Masyararakat, dengan menyediakan akses
layanan informasi komunikasi media elektronik televisi bagi
masyarakat.
2.2.1 Kedudukan
LPP lokal Batik TV Pekalongan dijalankan dan dikelola dengan
maksud dan tujuan menjadi lembaga penyiaran televisi lokal yang bersifat
independen, netral, tidak komersial dan berfungsi melayani kebutuhan
masyarakat. Selain itu mendorong partisipasi masyarakat dalam
5
pembangunan, mendorong penguatan good governance, sebagai timbal
balik antara pemerintah dan masyarakat, media informasi , pendidikan ,
hiburan yang sehat bagi masyarakat dan pelestarian daerah.
Media penyiaran publik dan komunitas yang tidak pernah kita manfaatkan
dengan sebaik-baiknya. Kedua lembaga penyiaran ini sesungguhnya dapat
digunakan seoptimal mungkin sebagai media alternatif untuk membangun
(kembali) karakter bangsa di tengah gelombang dahsyat globalisasi.
Keduanya dapat menjadi media untuk melakukan counter culture dengan
menampilkan jati diri bangsa yang sesungguhnya.
Kota Pekalongan ikut terkena dampak globalisasi sehingga mau tidak mau
harus melakukan pemberdayaan masyarakat secara kesinambungan,
pengembangan potensi untuk memperoleh manfaat guna peningkatan
kehidupan masyarakat serta kemakmuran wilayahnya dengan tanpa
mengesampingkan upaya pencegahan dan guna meminimalisir dampak
negatif globalisasi.
2.2.2 Visi dan Misi
Visi dari LPP Lokal Batik TV adalah “Mewujudkan media
transparasi informasi dan partisipasi publik'' Untuk menjalankan visi
tersebut maka pengembangan misi sebagai bagian dari implementasi
program LPPL Batik TV tertuang sebagai berikut :
1. Membangun dan mengembangkan TV Lokal sebagai sahabat
dan tempat masyarakat daerah setempat mencari hiburan yang
mendidik disebuah stasiun televisi.
2. Membentuk masyarakat hiburan yang edukatif dan selektif
dalam hal selera tontonan sehingga mengerti bahwa konsep
sebuah televisi lokal adalah mengangkat tema kehidupan dan
ritme budaya sehari-hari masyarakat daerah setempat serta
menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal.
3. Mengajak sebanyak-banyaknya dari mulai pelajar, stakeholder
dan masyarakat umum untuk menjadi bagian dari TV Lokal.
6
Keberadaan Batik TV Pekalongan sebagai LPP lokal mampu memberi
kesempatan bagi khalayaknya yang memiliki segmentasi beragam dan
mayoritas adalah menengah kebawah, dengan sentiasa mengutamakan
kepentingan dan kebutuhan informasi publik untuk berperan serta
menyuarakan pikiran dan keinginan berkaitan dengan perkembangan daerah,
khususnya lokal Kota Pekalongan.
Batik TV Pekalongan sebagai LPP lokal dapat memberikan ruang bagi publik
untuk dapat ikut berperan melalui lembaga penyiaran. LPP lokal dapat
mengangkat nilai-nilai lokal dengan segala pernak-perniknya, ragam budaya,
karakter masyarakat dan khasanah lokal lainya. Sehingga, dapat memberikan
kesempatan seluas-luasnya pada masyarakat untuk berpartisipasi
Dengan demikian segala permasalahan yang ada di masyarakat dapat segera
ditindaklanjuti dan dapat dijadikan landasan serta bahan pertimbangan bagi
pengambil kebijakan. Dengan kata lain, Kehadiran Batik TV Pekalongan tidak
hanya bermanfaat bagi Pemkot Pekalongan akan tetapi juga telah menjadi
bagian tak terpisahkan dan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sebab selain
dapat menyalurkan aspirasi, mengakses informasi, Batik TV Pekalongan juga
telah memberikan manfaat bagi masyarakat dan kalangan industri
pendukung serta mewarnai khasanah pertelevisian Indonesia.
Untuk itulah maka pada tahun mendatang tidak ada lagi TV nasional tetapi
televisi lokal BERJARINGAN.Dan inilah yang kami cita-citakan untuk membuat
televisi lokal dengan mengedepankan konten dan hiburan lokal yang bersifat
nasional.
2.2.3 Jangkauan siaran Batik TV
Adapun wilayah siaran Batik TV meliputi :
1. Sekitar Kota Pekalongan
2. Kabupaten Pekalongan
3. Pemalang
4. Tegal
5. Brebes
6. Cirebon
7
7. Kuningan
8
2.3 Prosedur Pelayanan
xxx
Bahan yang utama digunakan dalam membuat film dokumenter yang
penulis rekam adalah naskah. Naskah yang dibuat harus berdasarakan fakta
yang ada. Karena film dokumenter adalah suata film yang mengandung fakta
dan subjektivitas pembuatnya. Artinya apa yang penulis rekam memang
berdasarkan fakta yang ada, namun dalam penyajiannya penulis juga
memasukkan pemikiran-pemikiran penulis.
Dalam membuat film dokumenter ada langkah-langkah dan kiat bagaimana
film yag penulis produksi disenangi oleh penonton dan tidak memakan biaya
yang besar saat memproduksinya. Langkah yang harus penulis tempuh dalam
membuat film dokumenter adalah:
2.3.1 Menentukan Ide
Ide dalam membuat film dokumenter tidaklah harus pergi jauh-jauh
dan memusingkan karena ide ini bisa timbul dimana saja seperti di sekeliling
penulis, di pinggir jalan, dan kadang ide yang penulis anggap biasa ini yang
menjadi sebuah ide yang menarik dan bagus diproduksi. Jadi mulailah
penulis untuk bepfikir supaya peka terhadap kejadian yang terjadi.
2.3.2 Menuliskan Film Statement
Film statement yaitu penulisan ide yang sudah ke kertas, sebagai
panduan penulis dilapangan saat pengambilan Angel.
9
Gambar 2 Menulis Film Statement
Jadi pada langkah kedua ini penulis harus menyelesaikan skenario film dan
memperbanyak referensi sehingga film yang penulis buat telah penulis
kuasai seluk-beluknya.
2.3.3 Membuat Treatment atau Outline
Outline disebut juga script dalam bahasa teknisnya. Script adalah
cerita rekaan tentang film yang penulis buat. script juga suatu gambar kerja
keseluruhan penulis dalam memproduksi film, jadi kerja penulis akan lebih
terarah. Ada beberapa fungsi script. Pertama script adalah alat struktural
dan organizing yang dapat dijadikan referensi dan guide bagi semua orang
yang terlibat. Jadi, dengan script kamu dapat mengkomunikasikan ide film
ke seluruh crew produksi.
10
Oleh karena itu script harus jelas dan imajinatif. Kedua, script penting untuk
kerja kameramen karena dengan membaca script kameramen akan
menangkap mood peristiwa ataupun masalah teknis yang berhubungan
dengan kerjanya kameramen. Ketiga, script juga menjadi dasar kerja bagian
produksi, karena dengan membaca script dapat diketahui kebutuhan dan
yang penulis butuhkan untuk memproduksi film. Keempat, script juga
menjadi guide bagi editor karena dengan script penulis bisa memperlihatkan
struktur flim penulis yang penulis buat. Kelima, dengan script penulis akan
tahu siapa saja yang akan penulis wawancarai dan penulis butuhkan
sebagai narasumber.
2.3.4 Mencatat Shooting
Dalam langkah keempat ini ada dua yang harus penulis catat yaitu
shooting list dan shooting schedule.
Shooting list yaitu catatan yang berisi perkiraan apa saja gambar
yang dibutuhkan untuk flim yang penulis buat. jadi saat merekam penulis
tidak akan membuang pita kaset dengan gambar yang tidak bermanfaat
11
untuk film penulis. Sedangkan shooting schedule adalah mencatat atau
merencanakan terlebih dahulu jadwal shooting yang akan penulis lakukan
dalam pembuatan film.
2.3.5 Editing Script
Langkah kelima ini sangat penting dalam pembuatan film. Biasa
orang menyebutnya dengan pasca produksi dan ada juga yang bilang film
ini terjadinya di meja editor. Dalam melakukan pengeditan penulis harus
menyiapkan tiga hal adalah menbuat transkip wawancara, membuat logging
gambar, dan membuat editing script. Dalam membuat transkipsi wawancara
penulis harus menuliskan secara mendetail dan terperinci data wawancara
penulis dengan subjek dengan jelas.
2.3.6 Membuat Logging Gambar
Membuat logging gambar ini maksudnya, membuat daftar gambar
dari kaset hasil shuuting dengan detail, mencatat team code-nya serta di
kaset berapa gambar itu ada. Terakhir ini merupakan tugas filmmaker yang
membutuhkan kesabaran karena membuat editing scrip ini penulis harus
mempreview kembali hasil rekaman penulis tadi ditelevisi supaya dapat
melihat hasil gambar yang penulis ambil tadi dengan jelas. Dengan begitu
penulis akan mebuat sebuah gabungan dari Outline atau cerita rekaan
menjadi sebuah kenyataan yang dapat menjadi petunjuk bagi editor.
12
Gambar 5 Proses Logging Gambar
2.4 Alat
13
2.4.1 Kamera
Kamera menjadi alat utama dalam pembuatan film dokumenter. Saat
ini, sebagian besar kamera foto bisa menghasilkan gambar beresolusi tinggi
dan memiliki kemampuan merekam video berkualitas HD. Itulah sebabnya
banyak yang memanfaatkan kamera DSLR untuk untuk mengurangi bujet
produksi sebuah film. Namun ketika akan membuat film atau video
documenter dengan menggunakan kamera DSLR pastikan kamera tersebut
telah memiliki fitur Image Stabilization.
Adanya fitur Image Stabilizer akan mengurangi gambar yang bergoyang
atau blur. Beberapa produsen kamera memiliki istilah masing-masing untuk
penyebutan fitur ini. Canon dan Sony menggunakan istilah Image
Stabilization (IS) sementara Nikon menggunakan istilah Vibration
Reduction).
2.4.2 Tripod
Seringkali para videografer pemula tidak membawa peranti tripod
saat merekam gambar. Hasilnya pasti bisa ditebak, kualitas gambar akan
bergoyang. Jadi yang Penulis perlukan saat merekam video documenter
14
adalah tripod yang memiliki video head sekaligus sehingga memudahkan
saat akan merekam gambar dengan cepat dan stabil.
Gambar 7 Tripod
15
Gambar 8 Slider Dolly
2.4.4 Rig
Pada dasarnya DSLR adalah kamera foto sehingga faktor
ergonomisnya hanya dirancang untuk kebutuhan memotret. Apabila akan
mentransformasi DSLR menjadi kamera video maka perlu tambahan
aksesori berupa rig. Namun sayangnya harga rig cenderung lebih mahal
daripada harga bodi kamera sendiri.
Penulis ingin merekam video dengan DSLR tanpa membawa tripod atau
tidak memungkinkan untuk menggunakan tripod, maka pilih shoulder
rig atau monopod. Penulis juga bisa menambahkan tilt head pada monopod
agar kamera bisa bergerak naik-turun.
16
Gambar 9 Rig
2.4.5 Lensa
Salah satu alasan utama bagi sebagian besar orang yang memilih
kamera DSLR atau digital single-lens reflex adalah untuk membuat film
adalah keleluasaan untuk bergonta-ganti lensa. Sebagai pembanding,
kamera video seharga di bawah US$ 5.000 atau Rp 66 juta, hanya memiliki
satu lensa fix yang digunakan untuk merekam berbagai situasi. Nah, dengan
berbekal DSLR maka Penulis memiliki pilihan untuk menggunakan lensa
sesuai dengan situasi atau angle yang akan direkam.
Ketika Penulis membuat film narasi, maka yang diperlukan adalah
lensa memiliki panjang rana (focal length) yang fix atau lensa-lensa
“unggulan”. Beda kasus ketika merekam film documenter, maka perlu lensa
yang memiliki kemampuan zoom. Jika berbicara mengenai aperture, maka
sebaiknya Penulis gunakan lensa-lensa unggulan (prime lenses). Penulis
akan dipaksa untuk berpikir mengenai penempatan kamera yang tepat dan
tak hanya mengPenulislkan zoom in-out saja.
17
Gambar 10 Lensa Kamera
18
Tanpa adanya tambahan filter maka tak mungkin
mendapatkan depth of field ketika merekam di bawah terik matahari. Itulah
sebabnya Penulis memerlukan tambahan filter ND (Neutral Density) agar
bisa memperoleh gambar yang terang tanpa harus mengorbankan warna.
Jika Penulis merekam video dengan DSLR maka cari ukuran filter terbesar,
normalnya 77 milimeter. Agar bisa masuk ke lensa yang berukuran lebih
kecil diameternya maka gunakan step-down filter rings. Produk yang bisa
dicoba, yakni Fader Variable ND, Heliopan Variable ND
2.4.7 Lighting
Pencahayaan sangat penting untuk menghasilkan gambar video yang
tajam. Biasanya lighting yang digunakan di videografi adalah berjenis HMI
atau Hydrargyrum Medium-arc Iodide. Namun sayangnya selain mahal juga
tidak praktis, sehingga kini disiasati dengan LED.
Ada beberapa jenis lighting LED yang digunakan untuk kamera video,
misalnya lampu LED Neewer CN-216 (angka 216 berarti jumlah lampunya),
LED Neewer CN-160 atau LED Neewer CN-126 yang harganya lebih murah.
Biasanya untuk membuat film dokumenter, setidaknya diperlukan 2 buah
19
lampu LED yang ukurannya sama. Namun Penulis perlu tambahan dual
mount bracket untuk memasang kedua lampu tersebut secara bersamaan.
2.4.8 Audio
Audio adalah aspek penting juga yang perlu diperhatikan saat
membuat video dokumenter. Penulis juga memerlukan alat perekam suara
eksternal. Alat ini sangat vital karena Penulis bisa mengambil trek suara
lebih jelas daripada hanya mengPenulislkan microphone kamera yang
kualitasnya rendah.
Salah satu sound recorder yang mumpuni dan direkomendasi para
videographer adalah Zoom H4N. Perekam suara ini memiliki 4 channel audio
recorder, 2 built in Stereo Condensor + 2 external input combo
dengan phantom power. Bahkan Zoom H4N hingga saat ini masih menjadi
stPenulisr sound equipment bagi industri film.
20
pendek biasa menggunakan boom mic. Sedangkan shotgun mickebanyakan
digunakan untuk video reportase.
Zoom H4n yang dipasangkan dengan microphone yang tepat akan
menghasilkan suara jernih. Rekomendasi yang bisa Penulis coba, antara lain
Rode Videomic Shotgun Microphone, Rode VideoMic Pro Compact VMP
Shotgun Microphone, Sennheiser MKE 600 Camcorder Shotgun Microphone.
2.4.9 Laptop
Untuk mengedit hasil rekaman video, maka Penulis mermelukan
komputer yang mumpuni. Penulis bisa menggunakan computer desktop
atau laptop. Pastikan komputer Penulis memiliki spesifikasi prosesor minimal
Intel Core i5 dan kapasitas memori (RAM) di atas 8 GB, serta kualitas VGA
super yang mampu melakukan proses rendering lancar.
21
2.4.10 Software Editing
Bicara software editing, Penulis bisa memanfaatkan Final Cut Pro,
Adobe Premiere, Sony Vegas Pro, Pinnacle Studio, dan After Effect.
Ditambah software penyuntingan suara seperti Sound Forge dan Garage
Band, maka hasil video dokumenter bertema human interest buatan Penulis
pasti enak ditonton.
2.5 Ukuran
Proses kreatif dari pra penciptaan hingga pasca penciptaan dikerjakan selama
2 (dua) Bulan atau setara dengan 8 (delapan) Pertemuan, dimulai sejak
tanggal 24 November 2017 sampai dengan 20 Maret 2017.
Dengan Rincian Sebagai Berikut:
22
3 Paska Produksi
Logging Minggu Ke 1 Maret2017
editing Minggu Ke 2 Maret2017
Mastering Minggu Ke 3 Maret2017
23
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
24
BAB IV
PENUTUP
25
Tercemarnya Sungai Kota Batik” agar tumbuh kesadaran lingkungan
guna menghindari adanya pencemaran.
.
.
26
DAFTAR PUSTAKA
27
Lampiran 1 Jurnal Kegiatan Prakerin
28
Lampiran 2 Data Pendukung
29
Lampiran 3 Foto Kegiatan Prakerin
30