CJR PKN
CJR PKN
Disusun Oleh :
Nim : 4172121026
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas
berkat dan rahmatnyalah penulis dapat membuat dan menyelesaikan tugas critical journal
report ini dalam keadaan sehat.
Critical journal report ini saya susun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah “EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR”. Harapan saya hasil dari cjr ini
dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan pada khususnya juga pada pada
teman-teman di program studi Pendidikan Fisika. Cjr ini disusun untuk membahas tentang
persamaan assesment dan evaluasi,perbedaan peran dalam pembelajaran kelas.
Demikian lah cjr ini saya susun, saya sadar bahwa cjr ini masih sangat jauh dari
kata kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca.
ii
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP........................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 13
B. Saran ....................................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B.Tujuan Penulisan CJR
1.Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah evaluasi proses dan hasil belajar.
2.Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dan pembaca mengenai apa saja
persamaan assesment dan evaluasi serta perbedaan peran dalam pembelajaran kelas.
3.Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas,menganalisa dan
membandingkan serta memberikan kritik pada suatu jurnal berdasarkan fakta yang ada
4.Menguatkan pemahaman pembaca betapa pentingnya mempelajari assesment dan
evaluasi agar tidak terjadi miskonsepsi.
C.Manfaat CJR
Bagi penulis :
Penulis menjadi lebih memahami secara keseluruhan mengenai cakupan materi
persamaan assesment dan evaluasi serta perbedaan peran dalam pembelajaran kelas.serta
bentuk implementasinya didalam sistem pendidikan yang ada berkat menuntaskan tugas
Critical Jurnal Report ini . Tugas ini juga bermanfaat langsung dalam melatih penulis
dalam hal ini saya sendiri sebagai mahasiswa menjadi lebih terasah dalam meringkas isi
suatu jurnal,lalu membandingkannya dengan jurnal yang relevan setelah itu menganalisa
demi menemukan kelemahan dan kelebihan dari jurnal yang telah di kritikalisasi
Bagi pembaca :
Pembaca,dalam hal ini siapapun yang membaca hasil dari tugas Critical Jurnal
Report ini,mulai dari kalangan akademitas hingga masyarakat umum menjadi lebih paham
bagaimana konsep dari assesment dan evaluasi yang diterapkan didalam system pendidikan
serta cakupan materinya didalam setiap pembahasan yang terdapat dalam tugas ini.tugas
ini juga dapat menjadi rujukan bagaimana menyempurnakan suatu jurnal yang ada karena
didalam tugas ini merupakan suatu rangkuman pembahasan dari ringkasan hingga analisis
kelemahan dan kelebihan berdasarkan fakta yang ada dan perbandingan pada jurnal yang
relevan.
2
BAB II
RINGKASAN JURNAL
A. JURNAL PERTAMA
Identitas Jurnal :
1) Pendahuluan
Perlu adanya upaya untuk memperkenalkan kepada guru tentang pengertian dan esensi
tentang konsep evaluasi, asesmen, tes dan pengukuran yang sesungguhnya. Diantara
peristilahan tersebut, Asesmen merupakan istilah yang belum dikenal secara umum. Para
guru seringkali salah dalam menafsirkan makna asesmen yang sesungguhnya. Istilah
asesmen perlu diperkenalkan kepada guru. Hal ini disebabkan karena asesmen telah
menjadi khazanah peristilahan dalam dunia pendidikan kita. Selain dari itu, pemahaman
tentang asesmen juga dapat mendukung keberhasilan guru dalam melaksanakan praktek
penilaian pembelajaran di kelas.
2) Pembahasan
Istilah asesmen (assessment) diartikan oleh Stiggins (1994) sebagai penilaian proses,
kemajuan, dan hasil belajar siswa (outcomes). Sementara itu asesmen diartikan oleh
Kumano (2001) sebagai “ The process of Collecting data which shows the development of
learning”.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan istilah yang
tepat untuk penilaian proses belajar siswa. Namun meskipun proses belajar siswa
merupakan hal penting yang dinilai dalam asesmen, faktor hasil belajar juga tetap tidak
dikesampingkan. Gabel (1993: 388-390) mengkategorikan asesmen ke dalam kedua
3
kelompok besar yaitu asesmen tradisional dan asesmen alternatif. Asesmen yang tergolong
tradisional adalah tes benar-salah, tes pilihan ganda, tes melengkapi, dan tes jawaban
terbatas. Sementara itu yang tergolong ke dalam asesmen alternatif (non-tes) adalah
essay/uraian, penilaian praktek, penilaian proyek, kuesioner, inventori, daftar Cek,
penilaian oleh teman sebaya/sejawat, penilaian diri (self assessment), portofolio, observasi,
diskusi dan interviu (wawancara). Wiggins menyatakan bahwa asesmen merupakan sarana
yang secara kronologis membantu guru dalam memonitor siswa. Oleh karena itu, maka
Popham menyatakan bahwa asesmen sudah seharusnya merupakan bagian dari
pembelajaran, bukan merupakan hal yang terpisahkan. Resnick menyatakan bahwa pada
hakikatnya asesmen menitikberatkan penilaian pada proses belajar siswa. Berkaitan dengan
hal tersebut, Marzano et al. (1994) menyatakan bahwa dalam mengungkap penguasaan
konsep siswa, asesmen tidak hanya mengungkap konsep yang telah dicapai, akan tetapi
juga tentang proses perkembangan bagaimana suatu konsep tersebut diperoleh. Dalam hal
ini asesmen tidak hanya dapat menilai hasil dan proses belajar siswa, akan tetapi juga
kemajuan belajarnya.
4
terdapat pengertian evaluasi sumatif dan evaluasi formatif. Evaluasi formatif dinyatakan
sebagai upaya untuk memperoleh feedback perbaikan program, sementara itu evaluasi
sumatif merupakan upaya menilai manfaat program dan mengambil keputusan (Lehman,
1990).
5
Pengukuran, Tes, dan evaluasi dalam pendidikan berperan dalam seleksi, penempatan,
diagnosa, remedial, umpan balik, memotivasi dan membimbing. Baik tes maupun
pengukuran keduanya terkait dan menjadi bagian istilah evaluasi. Meski begitu, terdapat
perbedaan makna antara mengukur dan mengevaluasi. Mengukur adalah membandingkan
sesuatu dengan satu ukuran tertentu. Dengan demikian pengukuran bersifat kuantitatif.
Sementara itu evaluasi adalah pengambilan suatu keputusan terhadap sesuatu dengan
ukuran baik-buruk Dengan demikian pengambilan keputusan tersebut lebih bersifat
kualitatif (Arikunto,2003; Zainul & Nasution, 2001). Setiap butir pertanyaan atau tugas
dalam tes harus selalu direncanakan dan mempunyai jawaban atau ketentuan yang
dianggap benar (Jacobs & Chase, 1992). Sementara itu tugas ataupun pertanyaan dalam
kegiatan pengukuran (measurement) tidak selalu memiliki jawaban atau cara pengerjaan
yang benar atau salah karena measurement dapat dilakukan melalui alat ukur non-tes. maka
tugas atau pertanyaan tersebut bukanlah tes. Selain dari itu, tes mengharuskan subyek
untuk menjawab atau mengerjakan tugas, sementara itu pengukuran (measurement) tidak
selalu menuntut jawaban atau pengerjaan tugas.
Kumano (2001) mengungkapkan bahwa meskipun terdapat perbedaan
makna/pengertian, asesmen dan evaluasi memiliki hubungan. Hubungan antara asesmen
dan evaluasi tersebut digambarkan sebagai berikut.
6
B. JURNAL KEDUA
Identitas Jurnal :
1)Pendahuluan
7
2)Metode
3) Pembahasan
Penggunaan istilah penilaian, saat ini lebih dikenal dengan kata asesmen yang artinya
suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh
melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.
Asesmen (penilaian) adalah memberikan nilai tentang kualitas sesuatu. Tidak hanya
sekedar mencari jawaban terhadap pertanyaan tentang apa, tetapi lebih diarahkan kepada
menjawab pertanyaan bagaimana atau seberapa jauh sesuatu proses atau suatu hasil yang
diperoleh seseorang atau suatu program
8
tingkah laku siswa. Penilaian hasil dan proses belajar saling berkaitan, sebab hasil
merupakan akibat dari proses.
Dari hasil analisis data uji validitas dengan taraf signifikansi 5%, soal yang terdefinisi
sebagai soal yang tidak valid akan dihapus atau tidak dimasukkan ke dalam asesmen
simulasi. Hal yang memengaruhi validitas dalam uji ini kemungkinan yaitu faktor dalam
tes dan administrasi tes. Faktor dalam tes yaitu kemungkinan dari teknik pemberian skor
yang tidak konsisten. Pemberian skor pada tes esai sangat dipengaruhi oleh pemeriksa.
Pemeriksaan jawaban tes esai oleh seorang dengan orang lain berbeda, bahkan oleh
seorang yang sama dalam tempo yang berbeda akan menghasilkan skor yang berbeda
karena dalam waktu tertentu, seseorang tidak sependapat dengan dirinya sendiri. Walaupun
hal ini sudah berusaha untuk diminimalkan, tetapi memungkinkan masih menjadi faktor
yang berpengaruh. Sedangkan faktor administrasi tes yaitu Waktu pengerjaan yang tidak
cukup, sehingga siswa dalam memberikan jawaban dalam situasi tergesa-
gesa.2)Relibilitas Asesmen SimulasiIndeks reabilitas padauji terbatas memberikan hasil
0,64 untuk bentuk soal isian singkat dan 0,37 untuk tes bentuk soal esai. Sedangkan indeks
reabilitas pada uji luas memberikan hasil 0,24 untuk bentuk soal isian singkat dan 0,82
untuk tes bentuk soal esai. Terdapat perbedaanindeks reliabilitas yang signifikan antara dua
uji coba. Seperti halnya yang disampaikan oleh Ormrod (2008: 275) bahwa sebuah
instrumen asesmen jarang memberikan hasil yang persis sama untuk siswa yang sama pada
dua kesempatan berbeda, bahkan kalaupun pengetahuan atau kemampuan yang dinilai
tetap sama. Banyak kondisi temporer yang tidak berkaitan dengan pengetahuan atau
kemampuan yang diukur cenderung memengaruhi perfoma siswa dan mengakibatkan
fluktusi tertentu dalam hasil asesmen.
9
Faktor-faktor temporer tersebut seperti
Faktor yang dominan memengaruhi ketidakajegan relibilitas tes yaitu faktor variasi
dalam pelaksanaan tes, yaitu (1) fasilitas komputer dan ruang laboratorium komputer, dan
(2) waktu penentuan pelaksanaantes. Kapasitansi komputer mempengaruhi program ketika
dijalankan yang selanjutnya berdampak pada waktu pengerjaan tes. Lama waktu
pengerjaan tes yang telah ditentukan dan kebergantungan pengerjaan kepada kapasitansi
komputer membuat siswa resah dan tergesa-gesa dalam pengisian jawaban. sedangkan
berdasarkan waktu penentuan pelaksanaan tes.Pengukuran usabilitas tes dilakukan
berdasarkan dari angket yang diberikan kepada ahli asesmen dan praktisi pendidikan
Perolehan tingkat usabilitas baik dari ahli asesmen dan praktisi pendidikan fisika
memperoleh skor dengan kategori sangat baik. Perolehan tersebut dikarenakan dalam
penyusunan asesmen simulasi berusaha agar asesmen simulasi dalam kelanjutannya dapat
digunakan sebagai alat penilaian dalam pembelajaran fisika. Dengan adanya hasil data
usabilitas yang diperoleh dalam penelitian,
10
BAB III
PEMBAHASAN
Jurnal pertama
1. Keterkaitan konsep dengan isi jurnal sangat baik. Judul jurnal mewakili
pembahasan yang ada pada jurnal. Di pendahuluan jurnal, di jelaskan apa yang
dicantumkan pada Judul jurnal. Penjelasan atau keterkaitan bahan materi yang satu
dengan yang lain mempermudah tahapan dalam mengerti setiap istilah yang ada
pada jurnal tersebut.
2. Pada pembahasan telah diuraikan dengan sangat jelas yang didukung oleh beberapa
teori yang disampaikan oleh para ahli. Dan pada pembahasan ini materi yang
dimuat sangat lengkap yang sangat berkaitan. Mulai dari pengertian assesment ,
unsure-unsur pembentuk serta pembagian dari unsure tersebut.
3. Pada jurnal ini dipaparkan gambar serta tabel dan juga diberikan contoh hubungan
antara assesment dan juga evaluasi.Sehingga pembaca tiidak buru buru bosan
terhadap jurnal.
4. Di dalam jurnal, penulis memberikan solusi perbedaan dan persamaan mengenai
assesment dan evaluasi sehingga pembaca lebih mudah mengerti isi jurnal dengan
baik.
5. Abstrak dari jurnal ini sangat lengkap. Menggambar isi jurnal secara keseluruhan.
Jurnal Kedua
1. Keterkaitan konsep pada jurnal tersebut sudah sangat baik. Judul pada jurnal telah
menjelaskan isi dari jurnal tersebut . Di pendahuluan jurnal, di jelaskan apa yang
dicantumkan pada Judul jurnal. Penjelasan atau keterkaitan bahan materi yang satu
dengan yang lain mempermudah tahapan dalam mengerti setiap istilah yang ada
pada jurnal tersebut.
2. Abstrak dari jurnal ini sangat lengkap. Menggambar isi jurnal secara keseluruhan.
3. Dalam jurnal diberikan contoh yang menguatkan pengetahuan mengenai assesment
dan evaluasi
4. Jurnal ini sudah berISBN sehingga sangat cocok untuk dijadikan referensi
11
B Kelemahan Jurnal
Jurnal pertama
Didalam jurnal pertama tidak ada kesimpulan dan saran dari isi jurnal nya .
Pembagian dari jurnal hanya ada pendahuluan serta pembahahasan. Sehingga
terkesan sangat sederhana.
Jurnal pertama belum berISBN Sehingga jurnal ini belum berstandar nasional
Metode dan subjek penelitian dari jurnal ini belum jelas,sehingga membuat
pembaca kebingungan membaca jurnal ini
Jurnal Kedua
Pada jurnal kedua tidak dijelaskan secara spesifik mengenai perbedaan antara
asesment dan evaluasi dalam pembelajaran dikelas
Pada jurnal kedua tidak dijelaskan hubungan assesment dan evaluasi dalam
pembelajaran dikelas serta tidak ada mencatumkan gambar
12
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa dari kedua jurnal yang telah dikritisi bahwa terdapat
persamaan dan perbedaan antara assesment dan evaluasi pada pembelajaran dikelas.
Dalam hal isi,jurnal 1 lebih baik dari jurnal 2 karena isi jurnal 1 lebih lengkap ,tetapi jika
ditinjau dari sistematika jurnal 2 lebih baik dari jurnal 1,namun kedua jurnal ini cocok
dijadikan sumber referensi.
Rekomendasi
Bagi reviewer : untuk hendaknya memberikan komentar dan saran maupun kritik
yang membangun guna menyempunakan pembuatan Critical Jurnal Report(CJR)
berikutnya
Bagi penulis : dapat sebagai rujukan untuk memperbaiki isi dalam pencetakan
selanjutnya, untuk memberitahukan kepada penulis apa yang menjadi kekurangan
dalam jurnal tersebut dan apa yang sebaiknya penulis lakukan terhadap isi jurnal
tersebut.
Bagi pembaca : sebagai penambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang
Assesment dan evaluasi alangkah baiknya diberikan suatu masukan yang
membangun guna penyempurnaan serta perbaikan yang harus dilakukan dimasa
dewasa ini, dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca dimasa yang
akan datang dalam pembuatan Critical Jurnal Report(CJR) yang baik dan benar.
13
DAFTAR PUSTAKA
14