180 342 1 SM PDF
180 342 1 SM PDF
Erlenmeyer 250 mL. Ke dalam sampel asam lemak omega-3 dapat diperoleh
ditambahkan 50 mL HCl Pekat dengan cara membaca persen relatif
konsentrasi 5 M. Kocok selama 15 area puncak (peak) pada kromatogram
menit kemudian dilakukan perlakuan GC-MS sebagai persen komponen
ultrasonik selama 1 jam. Selanjutnya senyawa yang dianalisis.
larutan diekstrak dengan menggunakan
larutan n-heksana dan aquabidest HASIL DAN PEMBAHASAN
hingga larutan minyak susu memisah. Identifikasi jenis asam lemak
Setelah itu, diambil minyak khususnya asam lemak omega dapat
susu dengan cara menambahkan 50 mL dilakukan dengan menganalisa data
Na2SO4 1 M kemudian didekantir. dari spektroskopi massa. GC berfungsi
Minyak susu hasil ekstraksi ditimbang sebagai pemisah senyawa (senyawa
seberat 0,1 gram dimasukkan ke dalam asam-asam lemak pada ASI), dan MS
tabung reaksi yang bertutup teflon. berfungsi menganalisa masing - masing
Larutan BF3 15 % dalam metanol peak (puncak) dari GC tersebut. MS
ditambahkan sebanyak 0,5 mL (Mass Spectroscophy) yang digunakan
kemudian dipanaskan dalam penangas mempunyai database dan software
air dengan suhu 45°C selama 30 menit. yang bisa memprediksi struktur
Setelah dingin ditambahkan dengan senyawa dari masing-masing peak
larutan n-heksana sebanyak 0,2 mL (puncak) sehingga struktur suatu
hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan senyawa dapat teridentifikasi.
bagian atas yang merupakan metil ester Data kromatogram Gas Chro-
asam lemak diambil dengan meng- matography (GC) pada sampel ASI
gunakan syringe kemudian diinjeksikan yang ditampilkan pada Gambar 1.
dalam GC-MS.
Analisis data kuantitatif kadar
Identifikasi senyawa dari instrumen Mass Spectrometry (MS) diperoleh data pada
Tabel 1.
Tabel 1. Data Jenis Asam Lemak dan Kadar Asam Lemak Omega pada
Sampel ASI