Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ASAM LEMAK OMEGA 6

GIZI DAN DIET

Dosen pengampu :
Ns.Metha Kemala Rahayu Syafwan, M.Kep,Sp.Kep.An

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4


 Yara alberta
 Yesa
 Wiranti Nabila
 Yofita margareta
 Yollanda septriani

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkah dan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul
“asam lemak omega 6”. Adapun tujuan dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “gizi dan diet”.

Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa makalah ini tidak akan
selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan
bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah ibuk,.

Pada makalah yang saya susun ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
memiliki kekurangan. Oleh karena itu saya sebagai penulis meminta kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan kedepannya.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................................................................

Daftar isi .........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................

1.2 Tujuan ...........................................................................................

1.3 Manfaat………… .........................................................................

BAB II PEMBAHASAN

BAB IV PENUTUP .............................................................................................

Daftar Pustaka ....................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Lemak yang pada suhu kamar berbentuk cair disebut minyak, sedangkan istilah

lemak biasanya digunakan untuk yang berwujud padat. Lemak umumnya bersumber dari

hewan, sedangkan minyak dari tumbuhan. Beberapa contoh lemak dan minyak adalah lemak

sapi, minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak ikan.

Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Asam

penyusun lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang terdapat di alam adalah asam

palmitat (C15H31COOH), asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan

asam linoleat (C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul

asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida.

Pada rumus struktur lemak di atas R1–COOH, R2–COOH, dan R3– COOH adalah

molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. Ketiga molekul asam lemak itu boleh

sama (disebut asam lemak sederhana) dan boleh berbeda (disebut lemak campuran).
Namun pada umumnya, molekul lemak terbentuk dari dua atau lebih macam asam lemak.

I.II RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu asam lemak?

2. Bagaimana jenis - jenis asam lemak?

3. Bagaimana mekanisme omega?

4. Darimana sumber asam lemak?

5. Bagimana manfaat dari asam lemak?

I.III TUJUAN

1. Mengetahui pengertian asam lemak

2. Mengetahui jenis – jenis asam lemak

3. Mengetahui menakisme kerja omega

4. Mengetahui sumber asam lemak

5. Mengetahui manfaat dari asam lemak


BAB II

PEMBAHASAN

II.I PENGERTIAN ASAM LEMAK

Asam lemak merupakan asam organik yang terdiri atas rantai hidrokarbon lurus yang

pada satu ujungnya mempunyai gugus hidroksil (COOH) dan pada ujung lainnya memiliki

gugus metil (CH3). Asam lemak alami biasanya memiliki rantai dengan jumlah atom karbon

genap yang berkisar antara empat hingga dua puluh dua karbon (Almatsier 2006). Asam

lemak jenuh yang paling umum dijumpai pada ikan adalah miristat (14:0), palmitat (16:0),

dan stearat ( 18:0) yang bergantung pada spesiesnya (Guillaume et al., 1999).

Asam lemak dapat dibedakan berdasarkan tingkat kejenuhan, yaitu asam lemak jenuh

(saturated fatty acid/ SFA) dan asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid) yang terdiri dari

monounsaturated fatty acid (MUFA) dan polyunsaturated fatty acid (PUFA). Perbedaan

antara asam lemak tidak jenuh dan asam lemak jenuh juga terdapat pada ikatan rangkapnya.

Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap antar karbonnya sedangkan asam lemak

tidak jenuh memiliki ikatan rangkap antar karbonnya. Asam lemak tak jenuh memiliki titik

cair lebih rendah daripada asam lemak jenuh. Keberadaan ikatan rangkap dalam struktur

asam lemak mengakibatkan adanya perbedaan konfigurasi, yaitu konfigurasi cis bila

ikatan rangkapnya terletak


pada sisi yang sama dengan gugus hidrogen dan konfigurasi trans apabila ikatan rangkapnya

terletak di sisi yang berlawanan (Hames dan Hooper 2005).

Perbedaan ikatan kimia antara asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh

menyebabkan terjadinya perbedaan sifat kimia dan fisik, diantaranya asam lemak jenuh dapat

meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Semakin panjang rantai karbon dan semakin

banyak jumlah ikatan rangkapnya, maka semakin besar kecenderungan untuk menurunkan

kadar kolesterol dalam darah. Berbagai jenis asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acid)

yaitu Asam lemak omega-3, omega-6 dan omega-9 (O’Keefe, 2002).

2. JENIS-JENIS ASAM LEMAK

1. Asam Lemak Omega 3

Ikan dikenal sebagai penghasil asam lemak ω‐3. Asam lemak ω ‐3 terutama EPA

dan DHA banyak ditemukan pada ikan yang berlemak antara lain ikan herring, makerel,

sardin dan salmon (Gunstone, 1996 dalam Sijtsma, 2004), daging ikan ikan tersebut

biasanya mengandung lemak yang tinggi. Komposisi asam lemak dari ikan, organisme laut

pada umumnya rendah Saturated Fatty Acid (SFA). SFA mempunyai hubungan yang erat

dengan timbulnya penyakit CvD. Senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan


adalah n‐3‐PUFA, khususnya EPA dan DHA. Asam lemak omega-3 merupakan kelompok

asam lemak tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap pada posisi n-3, yaitu pada rantai nomor

tiga terhitung dari ujung metil dari asam lemak. Asam lemak omega-3 yang esensial untuk

manusia adalah α asam linolenat (18:3, n−3; ALA), asam eikosapentanoat (20:5, n−3; EPA)

dan asam dokosaheksanoat (22:6, n−3; DHA). (Gunstone, 1996 dalam Sijtsma, 2004).

2. Asam lemak omega-3

asam lemak yang memiliki posisi ikatan rangkap pertama pada rantai karbon nomor

tiga dari ujung gugus metilnya. Asam-asam lemak alami yang termasuk kelompok asam

lemak omega-3 adalah asam linolenat (C18:3), asam eikosapentanoat (C20:5) atau EPA dan

asam dokosaheksanoat (C22:6) atau DHA, sedangkan yang termasuk kelompok asam lemak

omega- 6 adalah asam linoleat (C18:2) dan asam arakidonat (C20:4).

Rumus molekul dari asam lemak omega-3 yang banyak terdapat dalam minyak

ikan tertera pada Gambar 11. Gambar 11. Rumus Molekul Asam Lemak Omega 3 (Sumber:

Ackman, 1982).

3. Asam Lemak Omega-6

Omega 6 adalah asam lemak iidak jenuh ganda yang memiliki ikatan gartda

pertarnanya pada posisi ke-6. Sifat fisis dan sifat kimia, metabolisrne, pencernaan dan

absorbs! serta sekresi sama dengan lemak. Omega 6 termasuk salah satu asam lemak

esensial. Asam lemak esensial sebenarnya terdiri dari asam linoleat (AL)/"linoleic acid"
(LA), asam linolenat (ALN)/"linolenic acid" (ALA) serta asam arachidonic/"arachidonic

acid" (AA), asam lemak ini tidak bisa dibuat oleh tubuh baik dari asam lemak lain maupun

dari karbohidrat ataupun asam amino. LA oleh enzim delta-6- desaturase dirubah menjadi

GLA (gamma linolenic acid) dan DGLA (dihomo- gamma-linolenic acid), kemudian oleh

enzim delta-5-desaturase dirubah menjadi AA (aracidonic Acid) dan adrenic acid. AA adalah

singkatan dari asam arachidonat atau ARA, Asam arachidonat adalah salah satu jenis asam

lemak omega-6, yang banyak dijumpai pada membran sel, dan merupakan senyawa yang

penting dalam komunikasi antar sel dan menjadi senyawa prekursor (penyusun) bagi

senyawa-senyawa penting lainnya dalam tubuh. Senyawa induknya adalah asam linoleat (LA

= linoleic acid) atau omega 6.


3.SUMBER ASAM LEMAK

Sumber Asam Lemak Ikan laut dalam adalah sumber utama asam lemak omega 3

(Farrell, 1998; Mu’nisa, 2003). Selain ikan, tiram juga merupakan sumber ω-3. Ikan air tawar

diketahui hanya sedikit mengandung ω‐3. Jumlah asam lemak di ikan berkisar antara 8-12%

EPA dan 10-20% DHA (Badolato et al., 1994). Sementara ikan yang hidup di perairan

Inggris (perairan sub ropis) lebih kaya akan kandungan PUFA dibandingkan dengan perairan

iklim tropis, seperti Brasil (Wang et al., 1990).

Jenis minyak ikan Asam lemak ω--‐3

Minyak ikan sardine 10 – 20 % EPA

Minyak ikan tuna 5 – 6 % EPA


EPA Minyak ikan Hiu Hiu 10 – 15 % EPA

Minyak ikan belut 8 – 12 EPA

Minyak ikan Mackerel 10 – 15 % EPA

Minyak ikan telur salmon 15 – 30 % EPA

Minyak hati ikan Cod 10% EPA + DHA

Seto et al., (1984) mengemukakan bahwa produsen utama asam lemak omega-3

sebenarnya bukan ikan, melainkan mikroorganisme laut yang menjadi makanannya antara

lain Chlorella, Diatomea, dan Dinoflagellata yang merupakan fitoplankton. Mikroorganisme

tersebut di samping mensintesis asam lemak omega-3 juga dapat mensintesa asam lemak

omega-6. Sintesa asam lemak ini sangat efisien karena mikroorganisme tadi mempunyai

siklus rantai makanan yang pendek. Tetapi sebenarnya sintesis asam lemak omega-3 tidak

hanya dilakukan oleh fitoplankton tersebut, melainkan juga oleh bakteri, kapang, algae, dan

fitoplankton lain yang mempunyai tingkat efisiensi sintesis yang berbeda.

Asam lemak omega-3 yang terpendek (asam linolenat) ditemukan di dalam

tumbuhan dan minyak tumbuhan, termasuk sayuran, walnut, minyak


biji mustard, minyak kedelai, minyak jagung dan minyak flaxseed (terdiri atas 50% asam

linolenat). Asam lemak omega-3 yang lebih panjang, asam eikosapentanoat (EPA) dan asam

dokosaheksanoat (DHA) ditemukan di dalam alga yang dimakan oleh ikan dan ikan paus

herbivora. Manusia memperoleh asam lemak ini dari mengonsumsi ikan (misalnya salmon)

(Jenkins, 2008).

4. MEKANISME KERJA OMEGA

Cara kerja asam lemak ω-3 pada tubuh manusia adalah sebagai berikut. Dalam

tubuh manusia, asam lemak ω-3 dapat dikonversi menjadi jenis asam lemak ω-3 lainnya,

tetapi asam lemak ω-3 tidak dapat dikonversi menjadi asam lemak ω-6 dan sebaliknya. Akan

tetapi keberadaan sama lemak ω-3 pada organisme berpengaruh terhadap konsentrasi asam

lemak ω-6 dan sebaliknya. Sebagai contoh, asam arakidonat, yang merupakan derivat dari

asam linoleat ω-6, ditemukan pada jaringan lemak, dan konsentrasinya menurun seiring

dengan dengan konsumsi EPA (20C:5 ω-3). Sama halnya, kemampuan manusia untuk

mensintesis DHA (22C:6 ω3) dapat dihambat oleh tingginya asama linoleat ω-6 (Soccol and

Oetterer, 2003). Sintesis asam lemak secara organik dilakukan di dalam sel khususnya di

extramitokondria oleh sejumlah enzim komplek yang dipicu oleh acetyl coenzyme A (Belda

and Pourchet‐Campos, 1991).


Keseimbangan rasio antara ω‐6 dan ω‐3 diperlukan agar terjadi keseimbangan

fisiologi pada manusia. Asam lemak ω‐3 (n‐3 LC PUFA) dikenal dapat mencegah timbulnya

penyakit Cardiovascular Desease (CvD). Mekanisme n‐3 LC PUFA untuk mencegah CvD

adalah sebagai berikut n‐3 LC PUFA mereduksi jumlah triglyceride dengan cara

memperendah hepatic triglyceride synthesis dan menurunkan triglyceride rich very low

density lipoproteins (VLDLs) di dalam darah. Tingginya kadar triglyceride dalam plasma

darah menandakan resiko akan penyakit jantung. Hipertensi merupakan efek lain dari

penyakit jantung, tingginya n‐3 LC PUFA dapat mengurangi tekanan darah tinggi, sehingga

dapat menyebabkan fluiditas membran dan keseimbangan prostanoids yang mengontrol

kondisi arteri kecil yang sempit dan arterioles (Jacobsen, 2004).

5. FUNGSI DAN MANFAAT ASAM LEMAK

Omega 3 dalam minyak ikan mempunyai berbagai fungsi yang baik bagi kesehatan.

Fungsi‐fungsi tersebut antara lain mereduksi jumlah serum lemak dan menkonversinya ke

dalam senyawa eicosanoids, yang berdampak langsung pada fisiologi and sistem vascular

(Murphy, 1990), sistem kekebalan tubuh dan efek anti inflamasi, khususnya pada penyakit

asma, rematik dan penyakit autoimmune (Pigott and Tucker 1985), DHA dari ikan makerel

efektif untuk mereduksi tekanan darah pada pasien di Jerman timur (Soccol and Oetterer,

2003). Selain itu, asam linoleat ω‐6 dapat mereduksi


tumbuhnya tumor dalam hubungannya sebagai antioksidan (Soccol and Oetterer, 2003).

Asam lemak omega-3 efektif menurunkan kadar trigliserida yang dapat mencegah

aterosklerosis, dan efektif pada penderita hipertensi dan hiperkolesterol (Budiman 2009).

Aterosklerosis dicirikan oleh pengendapan kolesterol, trigliserida, jaringan fibrosa, dan sel-

sel darah merah yang menyebabkan aliran darah melalui arteri menjadi tersumbat. Asam

lemak omega-3 (EPA) membantu dalam mengurangi tingkat kolesterol. EPA membantu

menghentikan darah platelet dari penempelan satu sama lain. Omega-3 EPA memainkan

peran penting dalam penurunan tekanan darah dan memperlambat kemajuan kanker payudara

(Gulzar dan Zuber 2000). EPA dan DHA juga memiliki peran dalam perkembangan otak dan

fungsi penglihatan, pembangun sebagian besar korteks cerebral otak dan untuk pertumbuhan

normal organ lainnya (Felix dan Velazquez 2002). Menurut Budiman (2009) asam lemak

omega-3 tidak dapat disintesa dari asam lemak lain sehingga memliki peran yang penting

karena apabila tidak terdapat dalam makanan dapat menimbulkan gangguan perkembangan

dan pertumbuhan. Omega-3 mempunyai fungsi khususnya dalam jaringan syaraf, retina mata,

dapat mempengaruhi otot jantung, dan memproduksi substansi yang mengontrol respon

imun.
Selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan jatung, n ‐3 LC PUFA sangat penting

bagi otak, retina and jaringan syaraf. Oleh karena itu otak dan retina tergantung dari DHA

suplai. DHA penting bagi pengembangan sistem syaraf bayi pada trimester ketiga pada saat

wanita hamil, dan juga pada saat bayi dan anak‐anak. Oleh karena itu, wanita hamil

disarankan untuk meningkatkan asupan DHA dan susu formula yang mengandung DHA

dalam jumlah yang mencukupi (Jacobsen, 2004). Efek lain dari konsumsi asam lemak ω‐3,

EPA and DHA, adalah sifat inflammatory dan yang menghambat produksi mediator seperti

prostaglandin E2 dan leukotrine B4 dari leukosit dan aktivasi makrofage. Karena sifat ini,

n‐3 LC PUFA dapat membantu mencegah atau mereduksi gejala rheumatoid arthritis dan

Crohn's disease (Jacobsen, 2004).


BAB III
PENUTUP

III.I KESIMPULAN

Asam lemak merupakan asam organik yang terdiri atas rantai hidrokarbon

lurus yang pada satu ujungnya mempunyai gugus hidroksil (COOH) dan pada ujung lainnya

memiliki gugus metil (CH3). Asam lemak dapat dibedakan berdasarkan tingkat kejenuhan,

yaitu asam lemak jenuh (saturated fatty acid/ SFA) dan asam lemak tak jenuh (unsaturated

fatty acid) yang terdiri dari monounsaturated fatty acid (MUFA) dan polyunsaturated fatty

acid (PUFA). Perbedaan antara asam lemak tidak jenuh dan asam lemak jenuh juga terdapat

pada ikatan rangkapnya. Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap antar karbonnya

sedangkan asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan rangkap antar karbonnya. Asam lemak

tak jenuh memiliki titik cair lebih rendah daripada asam lemak jenuh. Perbedaan ikatan kimia

antara asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh menyebabkan terjadinya perbedaan sifat

kimia dan fisik, diantaranya asam lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam

darah.

Berbagai jenis asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acid) yaitu Asam lemak

omega-3, omega-6 dan omega-9. Ikan dikenal sebagai penghasil asam lemak ω‐3. Asam

lemak ω‐3 terutama EPA dan DHA banyak ditemukan pada ikan yang berlemak antara lain

ikan herring, makerel, sardin dan salmon. Asam-asam lemak alami yang termasuk kelompok

asam lemak omega-3 adalah asam linolenat (C18:3), asam eikosapentanoat (C20:5) atau
EPA dan asam dokosaheksanoat (C22:6) atau DHA, sedangkan yang termasuk kelompok

asam lemak omega-6 adalah asam linoleat (C18:2) dan asam arakidonat (C20:4). Omega 6

adalah asam lemak iidak jenuh ganda yang memiliki ikatan gartda pertarnanya pada posisi

ke-6.

Fungsi asam lemak antara lain mereduksi jumlah serum lemak dan

menkonversinya ke dalam senyawa eicosanoids, yang berdampak langsung pada fisiologi and

sistem vascular, sistem kekebalan tubuh dan efek anti inflamasi, khususnya pada penyakit

asma, rematik dan penyakit autoimmune, DHA dari ikan makerel efektif untuk mereduksi

tekanan darah pada pasien di Jerman timur. Selain itu, asam linoleat ω‐6 dapat mereduksi

tumbuhnya tumor dalam hubungannya sebagai antioksidan.

III.II SARAN

Adapun saran yang penulis ingin sampaikan kepada pembaca yaitu, dalam

komsumsi makanan berminyak dapat menimbulkan lemak pada tubuh sehingga untuk

mengurangi kegemukan kurangi makanan yang mengandung minyak selain itu juga hindari

melakukan makan tidak teratur atau makan pada malam hari karena dapat menimbulkan

kegemukan dan penambahan lemak terlihat pada daerah tubuh tertentu. Itu menjaga

kebugaran tubuh sebaiknya lakukan olahraga rutin dan melakukan pola makan yang benar

serta komsumsi vitamin tanbahan untuk dapat meningkatkan tumbuh kembang tubuh dan

otak.
DAFTAR PUSTAKA

Gunstone, F.D. 1996. Kimia Asam Lemak dan Lipid. Chapman dan Hall.

Universitas Gadjah Mada.Press

Guillaume dan Jean. Dkk. 1999. Nutrisi dan Makanan Ikan dan Crustacea. .PT Citra

Aditya Bakti: Bandung .964 hal

Budiman, A, dkk.(2009). Penelitian Model Pengembangan Bodily- Kinestetik

Intelegece Sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Teknik Gerak Dalam Mata Kuliah Tari

Lenyepan. Hibah Penelitian DIPA UPI.

Hames, D., and Hooper, N. 2005. Biokimia Asam edisi ke-4. UGM:

Press

Jenkins dan Unwin. (2011). Proses pembelajaran. Jakartya:Raja Grafindo Persada.

UKM: Press.

Jacobsen, David A,dkk. 2004. Metode Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

O’keefe, S.F 2002. Kimia Lipid Makanan, Nutrisi, dan Bioteknologi.

Edisi Kedua: Nomoklatur dan Klasifikasi Lemak.Inc

Murray R,K. 2009. Biokimia Harper Edisi 27. Terjemahan Nanda W. Jakarta:

EGC.

Seto, Soerjono. 2004. Manajemen Farmasi. Airlangga University Press. Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai