Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Minyak nabati dan lemak merupakan campuran biologis berasal dari tumbuhan terdiri dari
turunan ester dari gliserol dengan rantai asam lemak. Sifat fisik maupun karakteristik senyawa
kimia dari minyak dan lemak sangat dipengaruhi oleh jenis dan kadar asam lemak dari
triasilgliserol. Asam lemak dapat berupa asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam
lemak jenuh terdiri dari asam lemak mono-unsaturated (MUFA) dan poly-unsaturated (PUFA),
sedangkan asam lemak tak jenuh terdiri dari omega, ω-9 yang merupakan golongan non-
essensial bagi manusia dan ω-3 serta ω-6 yang merupakan asam lemak essential, karena itu
kemudian ditemukan bahwa tidak dapat disintesis oleh mamalia dan hanya didapat dari diet.
Asam lemak yang paling banyak dalam minyak nabati dan lemak jenuh dan tak jenuh dengan
rantai alifatik lurus. Bahkan nomor atom dari 16 hingga 18 dengan senyawa kelompok karboksil
tunggal merupakan senyawa yang paling umum. Sedikit asam lemak yang terkandung dalam
beberapa sayuran dengan rantai cabang siklik dan rantai asam.
Minyak nabati dan lemak mengandung asam lemak tak jenuh dari triasilgliserol yang tinggi.
Secara umum, asam lemak tak jenuh pada minyak nabati lebih tinggi, sehingga sangat rentan
kestabilannya akibat kerusakan oksidatif. Karena itu sangat penting mengetahui komposisi asam
lemak dalam minyak nabati dan lemak yang berfungsi untuk mengidentifikasi karateristik
minyak nabati dan lemak dan mengetahui kemungkinan terjadinya pemalsuan produk serta
mengetahui stabilitas, sifat fisika-kimia dari produk tersebut. Asam lemak dengan rantai pendek
memiliki titik leleh yang rendah dan mudah larut dalam air. Sedangkan, asam lemak dengan
rantai panjang memiliki titik leleh yang tinggi. Asam lemak tak jenuh memiliki titik leleh lebih
rendah dibandingkan asam lemak jenuh dengan rantai panjang. Minyak nabati adalah salah satu
komponen yang paling utama dari diet manusia, merupakan 25 persen rata-rata asupan kalori.
Minyak nabati sangatlah bermanfaat dan memiliki peran sensorik fungsional dalam produk
makanan dan juga bertindak sebagai pembawa dari lemak serta vitamin yang larut (a, d, e, dan
k). Minyak nabati juga mengandung esensial dan asam linolenik serta linoleat yang bertanggung
jawab untuk pertumbuhan.
Secara umum komponen utama minyak yang menentukan mutu minyak adalah asam lemak
yang terkandung didalam minyak tersebut, karena komposisi asam lemak yang terkandung
menentukan sifat dan stabilitas minyak nabati dan lemak. Ikatan tak jenuh yang dimiliki oleh
asam lemak menyebabkan asam lemak rentan terhadap oksidasi. Terjadinya reaksi oksidasi pada
asam lemak menyebabkan minyak yang diperoleh menjadi tengik (Rahardjo, 2004).
Tingkat asam lemak tak jenuh hingga jenuh dalam minyak nabati dan lemak sangatlah
penting dalam nutrisi manusia. Sementara tingkat tingginya asam lemak jenuh minyak yang
diinginkan untuk meningkatkan stabilitas, disisi lain dilihat dari nutrisinya menjadi tidak
diinginkan, karena tingkat tinggi asam lemak jenuh yang sering dianggap memiliki pengaruh
dalam meningkatkan konsentrasi kepadatan rendah lipoprotein (LDL), mempengaruhi rasio LDL
untuk HDL (tinggi kepadatan lipoprotein), memperkenalkan pembuluh darah proliferasi sel otot
polos. Meningkatkan kolesterol HDL dan menurunkan kolesterol LDL, sementara lebih tinggi
asupan asam oleat dan mengurangi kolesterol LDL, namun tidak mempengaruhi kadar kolesterol
HDL.
Pemisahan campuran menjadi komponen-komponennya sangat penting dalam semua cabang
ilmu kimia dan tidak lebih kurangnya dalam banyak bidang yang lain, yang telah
mempergunakan teknik-teknik kimia untuk memecahkan berbagai permasalahan yang luas.
Dengan cara-cara kromatografi pemisahan dpat dilakukan lebih cepat dan efektif dibandingkan
sebelumnya (Day dan Underwood, 1987). Berdasarkan latarbelakang di atas, dilakukan
penelitian pada minyak nabati dan lemak yang beredar dipasaran yang bertujuan untuk
mengidentifikasi komposisi asam lemak pada minyak nabati dan lemak dengan metode
Kromatografi Gas sehingga dapat meningkatkan pemahaman mengenai kualitas, stabilitas dan
dampak yang ditimbulkan dalam kesehatan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah komposisi asam lemak dari minyak nabati dan lemak yang berdampak pada
kualitas dan stabilitas pada minyak nabati dan lemak yang beredar dipasaran?

1.3 Tujuan
Tujuan dilakukannya analisis ini adalah untuk mengidentifikasi beberapa komposisi asam
lemak dari minyak nabati dan lemak yang beredar dipasaran sehingga dapat diketahui
kualitas, stabilitas dan dampak yang dapat ditimbulkan dari minyak nabati dan lemak
tersebut.

1.4 Manfaat
Dari hasil analisa akan diperoleh informasi mengenai komposisi asam lemak dalam minyak
nabati dan lemak yang beredar didalam masyarakat, sehingga dapat diketahui stabilitas,
kualitas dan dampak yang dapat ditimbulkan pada kesehatan masyarakat. Selain itu
penelitian ini juga akan memberikan informasi mengenai analisa komposisi asam lemak serta
metode yang digunakan untuk menganalisa komposisi asam lemak dari minyak nabati dan
lemak dalam melihat segi kualitas dan stabilitas dari komposisi minyak tersebut dan dalam
menganalisis data yang diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai