Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN

Pemberian air pada tanaman sistem Irigasi Tetes (Trickle Irrigation) dilakukan
secara langsung, baik pada permukaan tanah maupun di dalam tanah melalui tetesan
secara sinambung dan perlahan di daerah perakaran tanaman atau di sekitar
tanaman. Dengan pemberian air yang hanya sebatas keperluan untuk
evapotranspirasi dan penggunaan penetes yang sesuai maka irigasi tetes merupakan
salah satu alternatif dalam peningkatan efisiensi penggunaan sumberdaya air pada
lahan pertanian (Hillel, 1982 di dalam Sismiyati, 2003). Komponen sistem irigasi
tetes terdiri atas emitter atau penetes, pipa lateral, pipa sub utama atau manifold,
pipa utama, pompa dan tenaga penggerak, dan komponen pendukung antara lain
terdiri dari katup-katup, pengatur tekanan, pengatur debit, tangki bahan kimia, dan
sistem pengontrol. Untuk semua tipe irigasi tetes, pipa lateral selalu tersambung
dengan pipa manifold.
Bahan yang digunakan untuk pipa lateral adalah pipa plastik Polyvinyl Chlorida
(PVC) atau pipa plastik Polyethylene (PE) dengan diameter berkisar antara 8–20
mm. Ukuran pipa yang sering digunakan adalah pipa dengan diameter 14 mm
(Adiharja, 1992 di dalam Cahyadi, 1997). Pipa manifold berfungsi sebagai saluran
pembagi dari pipa utama menuju pipa lateral. Pipa manifold terbuat dari bahan PVC
dan tahan terhadap karat, karena karat ini akan mengakibatkan penyumbatan pada
emitter. Saluran utama dan manifold sebaiknya dilengkapi dengan katup pengendap
serta setiap sambungan lateral dan manifold diberi penyaring sekunder untuk
mencegah benda asing masuk ke lateral yang akan menyumbat penetes (Adiharja,
1992 di dalam Cahyadi, 1997). Pipa utama berfungsi mengalirkan air dari sumber
air melalui pompa menuju pipa manifold yang selanjutnya akan diteruskan menuju
pipa lateral. Pipa utama terbuat dari bahan PVC.
Berdasarkan cara penempatan emitter pada pipa lateral, emitter dapat dibedakan
menjadi 2 bagian, yaitu emitter tipe line-source dan tipe point-source. Emitter tipe
line-source merupakan emitter yang dipasang secara seri pada pipa lateral,
sedangkan emitter tipe point-source merupakan emitter yang dipasang secara
individual pada pipa lateral. Alat yang berfungsi sebagai pengeluaran pada sistem
irigasi tetes disebut sebagai penetes atau emitter. Air yang keluar dari emitter
meresap ke dalam profil tanah akibat gaya gravitasi.
Untuk mendapatkan debit penetes yang diharapkan dan terjaganya keseragaman
air selama periode irigasi, maka pemilihan penetes sebaiknya memperhatikan
faktor-faktor kondisi di lapangan yaitu jenis tanaman, jarak tanaman, topografi
lahan, kebutuhan air tanaman, kualitas air, dan tekanan operasi. Sistem irigasi tetes
secara ideal akan memberikan volume air yang sama untuk semua penetes sehingga
masing-masing tanaman akan menerima jumlah air yang sama pula selama periode
irigasi. Secara prakteknya di lapangan hal ini tidak mungkin dicapai karena debit
penetes akan dipengaruhi oleh variasi tekanan air dan karakteristik penetes.
Jaringan pipa manifold menghubungkan jaringan pipa utama dengan pipa
lateral. Lateral merupakan jaringan pipa yang berhubungan langsung dengan
tanaman. Banyaknya pipa lateral dalam sub unit adalah 4 buah pipa lateral. Pada
pipa lateral terdapat emitter sebagai komponen pemberi air ke tanaman.
Komponen irigfasi tetes terbagi atas unit utama, pipa utama, pipa pembagi, pipa
lateral, dan alat aplikasi. Unit utama (hear unit) terdiri dari pompa, tangki injeksi,
filter (saringan) utama dan komponen pengendali (pengukur tekanan, pengukur
debit dan katup). Pipa utama (main line) umumnya terbuat dari pipa
polyvinylchlorida (PVC), galvanized steel atau besi cor dan berdiameter antara 7.5–
25 cm. Pipa utama dapat dipasang di atas atau di bawah permukaan tanah. Pipa
pembagi dilengkapi dengan filter kedua yang lebih halus (80-100 μm), katup
selenoid, regulator tekanan, pengukur tekanan dan katup pembuang. Pipa sub-
utama terbuat dari pipa PVC atau pipa HDPE (high density polyethylene) dan
berdiameter antara 50 – 75 mm. Pipa pembagi dilengkapi dengan filter kedua yang
lebih halus (80-100 μm), katup selenoid, regulator tekanan, pengukur tekanan dan
katup pembuang. Pipa sub-utama terbuat dari pipa PVC atau pipa HDPE (high
density polyethylene) dan berdiameter antara 50 – 75 mm.
Pipa lateral merupakan pipa tempat dipasangnya alat aplikasi, umumnya dari
pipa polyethylene (PE), berdiameter 8 – 20 mm dan dilengkapi dengan katup
pembuang. Alat aplikasi terdiri dari penetes (emitter), pipa kecil (small tube,
bubbler) dan penyemprot kecil (micro sprinkler) yang dipasang pada pipa lateral.
Sistem irigasi tetes pada greenhouse Cikabayan juga memiliki komponen yang
sama yaitu terdiri dari unit utama, pipa utama, pipa sub unit, pipa lateral, pipa
manifold dan alat aplikasi lainnya. Berikut adalah skema jaringan irigasi tetes di
greenhouse Cikabayan.

Gambar 1 Skema irigasi tetes pada greenhouse


Gambar 1 Skema irigasi tetes pada greenhouse

Berdasarkan gambar 1 jaringan irigasi tetes greenhouse Cikabayan terdiri dari


tiga sub unit. Panjang maniflold sebesar 6.3 m, dan panjang pipa lateral adalah 17
m. Panjang antar lateral sebesar 1.25 m. Diameter pipa manifold sebesar 1 inch, dan
diameter lateral sebesar ¾ inch. Jarak antar penetes sebesar 0.5 m. Pipa venturi yang
ada pada jaringan irigasi tetes berfungsi untuk mengalirkan cairan nutrisi ke
tanaman.

DAFTAR PUSTAKA
Cahyadi, R. 1997. Analisis Kinerja Jaringan Irigasi Tetes pada Budidaya Tanaman
Tomat dan Melon dalam Rumah Kaca dengan Sistem Hidroponik. Skripsi.
Jurusan Teknik Pertanian. Fateta. IPB, Bogor.
Sismiyati, D. 2003. Efektivitas Pemberian Air dengan Irigasi Tetes pada Tanaman
Melon (Cucumis Melo). Skripsi. Departemen Teknik Pertanian. Fateta. IPB,
Bogor.

Anda mungkin juga menyukai