Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah Komunikasi Bisnis

Dosen Pengampu
Yennida Parmariza, S.Sos., MM

Pesan Persuasif dan Negatif

Disusun Oleh Kelompok 6 :


S. Syaif Abdul Rohman 43117010017

UNIVERSITAS MERCU BUANA


JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
menjadikan bumi beserta isinya dengan begitu sempurna disertai hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Komunikasi Bisnis yang berjudul
“Pesan Persuasif dan Negatif” untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi
Bisnis.

Ucapan terimakasih dan rasa hormat kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini, terutama
kepada Ibu Yennida Parmariza, S.Sos., MM selaku pembimbing dari mata kuliah
Komunikasi Bisnis. Akhir kata, kami sampaikan bahwa tiada makalah yang
sempurna tanpa uluran tangan pemerhatinya. Oleh karena itu, kritik serta saran
sangat diharapkan dari pembaca sekalian yang bersifat membangun, agar demi
lebih baiknya kinerja kami yang akan mendatang. Semoga makalah ini dapat
memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi
semua pihak.

Jakarta, Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah. ................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1 Komponen Pesan-pesan Persuasif ............................................................ 3
2.2 Alat memperkuat pesan Persuasif ............................................................ 4
2.4 Menulis Permintaan Persuasif .................................................................. 6
BAB III ................................................................................................................... 7
KASUS.................................................................................................................... 7
BAB IV ................................................................................................................... 7
PENUTUP ............................................................................................................... 7
4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 7
4.2 Saran ......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 0

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi adalah suatu aspek kehidupan manusia yang paling mendasar,
penting, dan kompleks. Kehidupan sehari-hari kita sangat dipengaruhi oleh
komunikasi kita sendiri dengan orang lain, bahkan oleh pesan yang berasal dari
orang yang kita tidak tahu (we can not not communication).
Dalam proses komunikasi, ada lima elemen dasar yang dikemukakan oleh
Harold Lasswell dengan istilah “Who Says What in Which Channel to Whom with
What Effect”. Kelima elemen dasar tersebut adalah Who (sumber atau
komunikator), Says What (pesan), in Which Channel (Saluran), to Whom
(Penerima), with What Effect (Efek atau dampak). Lima elemen dasar dari
komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Laswell di atas akan bisa membantu
para komunikator dalam menjalankan tugas mulianya.
Berhasil tidaknya suatu komunikasi tergantung bagaimana komunikator
bisa mempengaruhi komunikannya, sehingga bisa bertindak sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh komunikator, bahkan bisa merubah sikap dan perilaku dari
komunikan tersebut. Namun, komunikator, pesan, saluran yang bagaimana yang
akan bisa merubah sikap dan perilaku komunikan, serta perubahan yang
bagaimana yang diharapkan harus menjadi perhatian sangat besar bagi kita semua.
Dalam komunikasi ada yang disebut dengan pesan persuasif. Pesan dimana
kita harus mampu mempengaruhi orang lain agar mau mengkuti keinginan kita.

1
1.2 Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka yang menjadi
rumusan permasalahan dalam makalah ini adalah :
1) Apa itu komponen pesan persuasif?
2) Bagaimana alat memperkuat pesan persuasif
3) Bagaimana menulis permintaan persuasif?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang dijabarkan diatas maka adapun tujuan
dari makalah ini adalah:

1. Menjelaskan Apa itu komponen pesan persuasif?


2. Untuk mengetahui alat memperkuat pesan persuasif?
3. Untuk mengetahui cara menulis permintaan persuasif

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Komponen Pesan – pesan Persuasif


Persuasif merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau
tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasif
yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan dengan
cara yang membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai
pilihan dan membuat mereka setuju.
Permintaan pesan persuasif dimulai dengan melakukan analisis audiens,
mempertimbangkan perbedaan budaya, dan memilih pendekatan
organisasional (direct atau indirect).
2.1.1 Analisis Audiens
Penyampaian pesan-pesan persuasif terbaik adalah dengan
menghubungkan suatu pesan dengan minat dan hasrat audiens.
Untuk mengakomodasikan perbedaan individual komunikator harus
menganalisis audiensnya kemudian komunikator harus menyusun
suatu pesan yang dapat memenuhi kebutuhan audiens. Melalui
analisis audiens secara tepat, penyampaian pesan-pesan persuasive
dapat dilakukan secara efektif.
2.1.2 Pertimbangan Perbedaan Budaya
Pemahaman terhadap perbedaan budaya akan membantu
komunikator dalam memuaskan audiens selain itu juga akan
membantu bagaimana audiens memandang komunikator. Ketika
komunikator memberikan persuasi untuk budaya yang berbeda,
maka cara yang digunakan juga pasti akan berbeda.

3
2.1.3 Memilih Pendekatan Organisasional
Dalam menyampaikan pesan-pesan persuasif komunikator
dapat menggunakan pendekatan tak langsung (indirect approach).
Namun jika audiens bersifat objektif atau audiens lebih suka
mendengar pesan-pesan yang disampaikan secara segera, pendekatan
organisasional yang tepat adalah pendekatan langsung (direct
approach).

2.2 ALAT MEMPERKUAT PESAN PERSUASIF


Persuasi yang efektif yaitu menetapkan kredibilitas, membuat
kerangka Argumentasi, memilih Daya Pemikat dan memperkuat posisi
komunikator dengan penggunaan basasa yang baik dan tepat

2.2.1. Menetapkan Kredibilitas


Kredibilitas ditentukan oleh sejauh mana tingkat
kepercayaan dan keandalan komunikator. Apabila kredibilitas
komunikator di hadapan audiens diragukan, mereka akan
cenderung skeptis dan audiens tidak akan menerima begitu saja apa
yang komunikator sampaikan. Oleh karena itu, komunikator harus
mengatasi audiens yang memiliki sikap skeptis tersebut. Tanpa
kredibilitas, upaya komunikator untuk melakukan persuasi akan
tampak sebagai bentuk tipuan. Salah satu cara untuk
menumbuhkan kredibilitas seseorang adalah melalui fakta. Semua
bentuk dokumen, statistik, jaminan, dan hasil riset merupakan
bukti objektif yang dapat mendukung kredibilitas komunikator.
Cara-cara lain untuk menambah kredibilitas antara lain; jadilah
seorang yang ahli (pakar) dalam bidang tertantu; antusias terhadap
materi yang disampaikan; objektif dalam melakukan penilaian
sesuatu; sikap hormat dapat membantu memfokuskan kebutuhan
audiens; kejujuran dapat menumbuhkan respek audiens; intensitas
yang baik akan membantu minat audiens; dan pengalaman latar

4
belakang, baik sikap maupun kepercayaan sebelumnya yang dapat
membantu mengidentifikasi audiens.
2.2.2. Kerangka Argumentasi
Ketika telah cukup mengumpulkan berbagai fakta dan
bukti, komunikator telah siap untuk membuat kerangka
argumentasi. Kebanyakan pesan-pesan persuasif mengikuti rencana
organisasional AIDA (attention, interest, disire, action).
a) Attention (perhatian)
Pada fase ini, komunikator harus dapat meyakinkan
audiens segera di bagian permulaan bahwa komunikator
mempunyai sesuatu yang berguna untuk komunikator
sampaikan.
b) Interest (minat)
Pada fase ini, komunikator menjelaskan relevansi
pesan-pesan yang disampaikan ke audiens.
c) Desire (hasrat)
Pada fase ini, komunikator membuat audiens untuk
mengubah keinginannya dengan menjelaskan bagaimana
perubahan yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang
lebih baik bagi audiens.
d) Action (tindakan)
Pada fase ini, komunikator menyarankan tindakan
spesifik yang komunikator inginkan terhadap audiens.
2.2.3. Memilih Daya Pemikat
Kebanyakan pesan-pesan persuasif menggunakan daya
pemikat dengan logika (logical appeals) dan daya pemikat yang
emosional (emotional appeals) untuk melakukan persuasi audiens.
a) Pemikat Emosional
Untuk melakukan persuasi terhadap audiens,
komunikator dapat memanfaatkan emosi yang dilandasi
dengan suatu argumentasi atau dalam bentuk simpati

5
kepada audiens selama pemikat emosional (emotional
appeals) tersebut sangat kuat. Dalam hal ini, komunikator
dapat menggunakan atau memilih kata-kata yang sangat
berpengaruh pada emosi seseorang, misalnya kebebasan,
merdeka, keberhasilan, nilai, penghargaan, kenyamanan,
dan keamanan. Gunakan kata-kata yang dapat membantu
komunikator melakukan persuasi kepada audiens.
b) Pemikat Logika
Dalam berbagai alasan, komunikator dapat
menggunakannya untuk melakukan persuasi audiens,
seperti membuat pengaduan (claim) dan selanjutnya
memberikan dukungan atas pengaduan tersebut dengan
memberikan alasan dan bukti-bukti yang ada. Ketika
komunikator memikat logika audiens, gunakan salah satu
dari tiga jenis alasan berikut ini
i) Analogi
Analogi adalah menggunakan suatu alasan dari bukti-
bukti spesifik menuju bukti-bukti spesifik pula.
ii) Induksi
Induksi adalah memberikan alasan bukti-bukti spesifik
menuju kesimpulan umum.
iii) Deduksi
Deduksi adalah pemberian alasan dari yang bersifat
umum untuk kesimpulan yang spesifik

2.3 Menulis permintaan persuasif yang berhasil


Permintaan pesan persuasif yang berhasil adalah dimana pesan
persuasif tersebut mampu meyakinkan seseorang untuk mengubah sebuah
keyakinan atau melakukan suatu tindakan ketika orang itu enggan, lalu
berubah menjadi mau dan ikut melakukan keyakinan atau tindakan yang
disampaikan

6
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Persuasif merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan
atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Persuasive yang
efektif mencangkup empat komponen penting, diantaranya menetapkan
kredibilitas, membuat kerangka argumentasi, menghubungkan audiens
dengan hal-hal yang logis dan memperkuat posisi komunikator dengan
penggunaan bahasa yang baik dan tepat. Dalam menulis permintaan
persuasive agar berhasil maka pesan tersebut harus mampu meyakinkan
seseorang untuk mengubah keyakinan yang mereka miliki sebelumnya.
Menulis pesan persuasive sangat penting dalam organisasi bisnis, dalam
pembuatan pesan persuasive suatu organisasi/perusahaan harus dilakukan
secara terencana dan matang. Lalu selain dalam bisnis/organisasi
persuasive juga digunakan dalam surat keluhan, dimana surat keluhan
merupakan surat yang berasal dari instansi/seseorang atas
ketidaknyamanan dan ketidakcocokan terhadap suatu barang/pelayanan.
Selanjutnya persuasive juga digunakan dalam merencanakan dan
menyusun pesan penjualan dengan tujuan membujuk audiens untuk
membeli atau menggunakan barang/jasa yang ditawarkan oleh
komunikator. Agar pesan persuasive semakin mudah menyebar maka
dapat dilakukan siaran berita persuasive yang berisi informasi mengenai
suatu perusahaan,produk atau jasa yang dikemas menarik agar audiens
tertarik dan melakukan tindakan sesuai dengan yang komunikator
harapkan.

7
4.2. Saran

Dalam penggunaan ataupun penerapan pesan persuasif baik dalam


penulisan pesan persuasif dalam organisasi, pesan penjulan, keluhan,
siaran berita dan jenis pesan lainnya yang menggunakan cara persuasi
sebaiknya menggunakan kata-kata, tatanan bahasa maupun kalimat lisan
yang sopan dan baik. Mengutmakan kenyamanan audiens dan tidak
dilakukan pemaksaan. Cukup dengan melakukan teknik-teknik yang tepat
maka pesan persuasive akan memberikan timbal balik positif.

8
Daftar Pustaka

Mary E. Guffey dkk.2006.Komunikasi Bisnis


Djoko P.

Anda mungkin juga menyukai