Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian
Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian
MIKROBIOLOGI PERTANIAN
“Teknik Biakan Murni”
OLEH:
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2016
I. PENDAHULUAN
Yang melatar belakangi praktikum pembuatan biakan murni ini yaitu, populasi
mikroba yang ada dialam sekitar kita ini sangatlah besar dan cukup kompleks.
Beratus spesies mikroba menguasai setiap tubuh kita, alam disekitar kita baik itu
tanah, air maupun udara juga dihuni oleh kumulan mikroorganisme. Penelitian yang
untuk memisahkan populasi campuran yang rumit ini atau biasa dikenal dengan
biakan campuran. Menjadi spesies yang berbeda-beda yang dikenal dengan istilah
biakan murni. Biakan murni ini berawal dari satu populasi sel saja yang semuanya
mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur atau biakan murni. ada
beberapa cara umum yang dapat dilakukan dengan cara goresan (steak plate), cara
methods).Untuk dapat mempelajari sifat biakan, morfologi dan sifat faalinya, maka
organisme yang akan diteliti harus dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa harus ada
Persyaratan utama bagi isolasi dan kultuvasi fage adalah harus adanya kondisi
baik dan paling utama adalah habitat inangnya. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan bahan cair atau padat. Pada mulanya digunakan gelatin sebagai
bahan pemadat. Teknik untuk memperoleh biakan murni ada 3 cara, yaitu teknik
Oleh karna itu, penting adanya pelaksanaan praktikum tentang teknik biakan
murni, agar kita dapat mengetahui teknik – teknik pembuatan biakan murni,
sendiri.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melatih praktikan cara membuat
Kegunaa praktikum ini adalah dapat memahami cara membuat biakan murni
Teknik biakan murni, populasi mikroba dialam sekitar kita besar lagi
macam tubuh kita. Mereka terdapat dalam jumlah yang luar biasa besarnya. Dalam
tehnik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan
murni tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar.
Pencemaran (kontaminasi) dari luar terutama berasal dari udara yang mengandung
banyak mikroorganisme. Tahnik biakan murni untuk suatu spesies dikenal dengan
Biasanya pemilihan medium yang dipakai bargantung pada banyak faktor seperti
bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus mengandung semua zat makanan yang
diperlukan oleh mikroorganisme tersebut. Faktor lain seperti pH, suhu, dan
populasi yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Prinsip dari
isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain yang
berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkan dalam media padat, karena dalam media padat sel-sel mikroba akan
membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya (Winda, 2009).
Di alam bebas tidak ada mikroba yang hidup tersendiri terlepas dari spesies
mikroba saprobe (saprobakteri). Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan
serta mencegah pencernaan dari luar. Medium untuk membiakan mikroba haruslah
steril sebelum digunakan pencermaran (kontaminasi) dari luar terutama berasal dari
Selain untuk tujuan diatas medium juga memiliki fungsi lain seperti tempat
untuk mengisolasi, seleksi, evaluasi dan differensiasi biakan yang didapatkan. Agar
Prinsip metode teknik penggoresan agar yaitu mendapatkan koloni yang benar-
benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi. Cara
ini dilakukan dengan membagi 3-4 cawan petri. Jarum ose steril yang telah
pada cawam petri berisi media steril. Goresan dapat dilakukan 3-4 kali membentuk
garis horisontal disatu cawan. Jarum ose disterilkan lagi dengan api bunsen setelah
kering jarum ose tersebut digunakan untuk menggores goreskan sebelumnya pada
sisi cawan kedua. Langkah ini dilanjutkan hingga keempat sisi cawan tergores
(Waluyo, 2006).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Tempat dan Waktu
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Cawan petri, berisi
nutrien Agar (NA), Potato Dextrose Agar (PDA) steril, koloni yang akan
Alat yang digunakan adalah Lampu bunsen, lup inokulasi/jarum ose dan
3. Memasukkan sampel tanah tersebut dalam 9 ml air steril dalam tabung reaksi
yang berisi air steril sebanyak 0,9 ml. Vortex microtube sebelum dilakukan
karakte rmorfologinya.
4.2. Pembahasan
Biakan murni, dialam bebas tidak ada mikroba yang hidup tersendiri terlepas
dari spesies yang lain, seringkali mikroba patogen kedapatan secara bersama-sama
dengan mikroba saprobe (saprobakteri). Dalam biakan murni tidak saja diperlukan
serta mencegah pencemaran dari luar. Medium untuk membiakan mikroba haruslah
steril sebelum digunakan. Pencemaran (kontaminasi) dari luar terutama berasal dari
Keunggulan dari metode cawan gores adalah dari metode cawan gores
memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan yang lumayan yang biasanya
diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik
Prinsip biakan murni ialah biakan murni yang terdiri atas satu spesies bakteri
sebagai medium pertumbuhan. Medium ini dapat berfungsi sebagai sumber nutrisi
yang diperlukan bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak. Bahan dasar yang
heterotrof medium dilengkapi dengan air molekul makanan (misal gula) sumber
nitrogen dan mineral. Untuk hasil lebih agar bakteri yang tumbuh, alat dan bahan
yang lebih agar bakteri tumbuh, alat dan bahan yang digunakan disterilkan terlebih
dahulu.
Hal yang paling penting dalam melakukan praktikum ini adalah menjaga
kesterilan alat dan bahan serta media agar yang telah dibuat. Hal ini bertujuan agar
media tersebut tidak terkontaminasi dengan faktor luar yang dapat mengakibatkan
dalam tanah. Faktor-faktor luar itu meliputi faktor dari abiotik (temperatur,
dan faktor biotik (kerja sama antar mikroorganisme). Salah satu upaya untuk
menjaga kesterilan objek praktikum, kita harus melakukan penuangan media agar
ke cawan petri di dekat lampu bunsen yang menyala. Maksud daripada pelakuan ini
adalah agar kesterilan objek terjaga oleh panas dari bunsen yang menyala karena
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dari praktikum kali ini, maka dapat disimpulkan,
sebagai berikut:
1. Ada tiga cara metode pada biakan murni, yakni metode cawan tuang (pour
plate), metode cawan sebar (spead plate) dan metode cawan gores (streak
plate).
2. Keberhasilan dari praktikum ini ditentukan dari kesterilan alat dan bahan serta
pada saat penuangan media agar dari erlenmayer ke cawan petri, karena
luar.
3. Teknik dasar streak menggunakan jarum ose, digoreskan dengan tipis dan
halus, supaya menghasilkan medium yang bagus, baik, serta bentuk koloninya.
B. Saran
Saran saya pada praktikum kali ini adalah pratikan harus lebih teliti dalam
melakukan metode cawan, karena jika tidak hati-hati hasil goresan yang akan
DAFTAR PUSTAKA