Anda di halaman 1dari 2

hukum menonton porno gan,kaskuser masuk

nah gan ane ingin menyampaikan lagi nih gan untuk agan-agan yang beragama muslim silahkan
disimak
Spoiler for buka gan:
jangan cuma di view gan,kasih comment ya gan,thanks

Sesungguhnya Allah swt telah memerintahkan orang-orang beriman untuk menjaga pandangan
dari melihat aurat atau kehormatan orang lain, sebagaimana firman Allah swt

‫حنفعظوا عفعرونجعهصم نذلبنك أ نصزنكى ل نعهصم بإ لنن الل ل ننه نخببيرر ببنما ي نصصن نععونن‬
‫عقل لب لل صعمصؤبمبنينن ي نعغ لعضوا بمصن أ نبصنصابربهصم نوي ن ص‬
‫ضهرببنن هبمُخمُمهرههنن‬ ‫صاَهرههنن نونيبحنفبظنن فمُمُرونجمُهنن نونل مُيببهدينن هزينننتمُهنن إهنل نماَ نظنهنر همبننهاَ نوبلني ب‬
‫ضنن همبن أنبب ن‬ ‫نومُقلُ للبلمُم بؤهمنناَ ه‬
ُ‫ت نيبغ م‬
‫ض ب‬
‫نعنلىَ مُجمُيوهبههنن نونل مُيببهدينن هزينننتمُهنن‬
Artinya : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita
yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah
mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur :
30 – 31)

Senada dengan ayat diatas, Nabi saw juga telah melarang seseorang melihat aurat orang lain
walaupun seorang laki-laki terhadap laki-laki yang lain atau seorang wanita terhadap wanita yang
lain baik dengan syahwat maupun tanpa syahwat, sebagaimana sabdanya saw,”Janganlah
seorang laki-laki melihat aurat laki-laki (lain) dan janganlah seorang wanita melihat aurat wanita
(lain). Janganlah seorang laki-laki berada dalam satu selimut dengan laki-laki lain dan janganlah
seorang wanita berada dalam satu selimut dengan wanita lain.” (HR. Al Baihaqi)

Didalam film-film porno, batas-batas aurat atau bahkan inti dari aurat seseorang diperlihatkan
dan dipertontonkan kepada orang-orang yang tidak halal melihatnya, ini merupakan perbuatan
yang diharamkan baik orang yang mempertontokan maupun yang menontonnya.

Untuk itu tidak diperbolehkan bagi seseorang menyaksikan film porno walaupun dengan alasan
belajar tentang cara-cara berhubungan atau menghilangkan kelemahan syahwatnya karena
untuk alasan ini tidak mesti dengan menyaksikan film tersebut akan tetapi bisa dengan cara-cara
lainnya yang didalamnya tidak ditampakkan aurat orang lain, seperti buku-buku agama yang
menjelaskan tentang seks, buku-buku fiqih tentang pernikahan atau mungkin buku-buku umum
tentang seks yang bebas dari penampakan aurat seseorang didalamnya.

Meskipun tidak ada nash yang jelas yang secara tegas memberikan hukuman (hadd) kepada
orang yang menyaksikan atau melihat aurat orang asing, atau melaknat maupun mengancamnya
dengan siksa neraka yang bisa memasukkan perbuatan itu kedalam dosa besar seperti yang
disebutkan Imam Nawawi bahwa diantara tanda-tanda dosa besar adalah wajib atasnya hadd,
diancam dengan siksa neraka dan sejensnya sebagaimana disebutkan didalam Al Qur’an
maupun Sunnah. Para pelakunya pun disifatkan dengan fasiq berdasarkan nash, dilaknat
sebagaimana Allah swt melaknat orang yang merubah batas-batas tanah. (Shahih Muslim bi
Syarhin Nawawi juz II hal 113)

Atau yang disebutkan oleh Izzuddin bin Abdul Aziz bin Abdus Salam bahwa sebagian ulama
mengatakan dosa-dosa besar adalah segala dosa yang disertai dengan ancaman atau hadd
(hukuman) atau laknat. (Qawaidul Ahkam Fii Mashalihil Anam juz I hal 32)

Akan tetapi apabila perbuatan itu dilakukan tanpa ada perasaan takut kepada Allah swt,
penyesalan atau bahkan menyepelekannya sehingga menjadi sesuatu yang sering dilakukannya
maka perbuatan itu bisa digolongkan kedalam dosa besar, sebagaimana pendapat dari Abu
Hamid al Ghazali didalam “Al Basiith” bahwa batasan menyeluruh dalam hal dosa besar adalah
segala kemaksiatan yang dilakukan seseorang tanpa ada perasaan takut dan penyesalan,
seperti orang yang menyepelekan suatu dosa sehingga menjadi kebiasaan. Setiap penyepelean
dan peremehan suatu dosa maka ia termasuk kedalam dosa besar.. (Shahih Muslim bi Syarhin
Nawawi juz II hal 113)

Atau disebutkan didalam suatu ungkapan bahwa suatu dosa tidaklah dikatakan kecil apabila
dilakukan secara terus menerus dan suatu dosa tidaklah dikatakan besar apabila dibarengi
dengan istighfar.

Menonton Film Porno Termasuk Perzinahan

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh berkata dari Nabi
saw,”Sesungguhnya Allah telah menetapkan terhadap anak-anak Adam bagian dari zina yang
bisa jadi ia mengalaminya dan hal itu tidaklah mustahil. Zina mata adalah penglihatan, zina lisan
adalah perkataan dimana diri ini menginginkan dan menyukai serta kemaluan membenarkan itu
semua atau mendustainya.” (HR. Bukhori)

Imam Bukhori memasukan hadits ini kedalam Bab Zina Anggota Tubuh Selain Kemaluan, artinya
bahwa zina tidak hanya terbatas pada apa yang dilakukan oleh kemaluan seseorang saja.
Namun zina bisa dilakukan dengan mata melalui pandangan dan penglihatannya kepada sesuatu
yang tidak dihalalkan, zina bisa dilakukan dengan lisannya dengan membicarakan hal-hal yang
tidak benar dan zina juga bisa dilakukan dengan tangannya berupa menyentuh, memegang
sesuatu yang diharamkan.
Ibnu Hajar menyebutkan pendapat Ibnu Bathol yaitu,”Pandangan dan pembicaraan dinamakan
dengan zina dikarenakan kedua hal tersebut menuntun seseorang untuk melakukan perzinahan
yang sebenarnya. Karena itu kata selanjutnya adalah “serta kemaluan membenarkan itu semua
atau mendustainya.” (Fathul Bari juz XI hal 28)

Adakah Hukuman Bagi Orang Yang Menontonnya

Sebagaimana disebutkan diatas bahwa tidak ada nash yang secara tegas menyebutkan bahwa
orang yang melihat atau menyaksikan aurat orang lain, seperti menonton film porno ini dikenakan
hukuman (hadd) akan tetapi si pelakunya harus diberikan teguran keras dan tidak ada kewajiban
baginya kafarat.
Ibnul Qoyyim mengatakan,”Adapun teguran adalah pada setiap kemaksiatan yang tidak ada
hadd (hukuman) dan juga tidak ada kafaratnya. Sesungguhnya kemaksiatan itu mencakup tiga
macam :

1. Kemaksiatan yang didalamnya ada hadd dan kafarat.


2. Kemaksiatan yang didalamnya hanya ada kafarat tidak ada hadd.
3. Kemaksiatan yang didalamnya tidak ada hadd dan tidak ada kafarat.

Adapun contoh dari macam yang pertama adalah mencuri, minum khomr, zina dan menuduh
orang berzina. Sedangkan contoh dari macam kedua adalah berjima’ pada siang hari di bulan
Ramadhan, bersetubuh saat ihram.Dan contoh dari macam yang ketiga adalah menyetubuhi
seorang budak yang dimiliki bersama antara dia dan orang lain, mencium orang asing dan
berdua-duaan dengannya, masuk ke kamar mandi tanpa mengenakan sarung, memakan daging
bangkai, darah, babi dan yang sejenisnya. (I’lamul Muwaqqi’in juz II hal 183)

nah gan sekarang jujur aja ga,ada ga diantara ane sekalian yang gapernah nonton pornografi?
ane sih jujur aja pernah gan bisa dikatakan agak sering malah,cuma setelah ane baca ini,jadi
ngeri juga gan,semoga thread ini bisa ngebuat agan2 sadar ya

Anda mungkin juga menyukai