Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu Al Haytham atau Ibnu Al Haytham (Basra, 965 - Kairo
1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat dengan nama Alhazen, adalah seorang
ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan
filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan
ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan
mikroskop serta teleskop.
Sejak kecil Ibnu Al Haytham yang berotak encer menempuh pendidikan di tanah
kelahirannya. Ia merintis kariernya sebagai pegawai pemerintah di Basrah. Namun ia ternyata
tak betah berlama-lama berkarir di dunia birokrasi. Ibnu Al Haytham yang lebih tertarik
untuk menimba ilmu akhirnya memutuskan untuk berhenti sebagai pegawai pemerintah.
Ibnu Al Haytham dibesarkan dalam keluarga yang akrab dengan dunia ilmu pengetahuan.
Kecintaan pada ilmu pengetahuan membawanya hijrah ke Mesir untuk melanjutkan
pendidikan di Universitas Al-Azhar. Ia pun lalu memilih merantau ke Ahwaz dan pusat
intelektual dunia saat itu, yakni kota Baghdad. Di kedua kota itu ia menimba beragam ilmu.
Ghirah keilmuannya yang tinggi membawanya terdampar hingga ke Mesir. Sebenarnya Ibnu
Al Haytham hijrah ke Kairo atas undangan Khalifah Fatimiyah ke-6 Abu Ali Mansur Tariqul
Hakim atau yang lebih dikenal dengan Al-hakiim bi Amirullah. Karena sudah tersohor
sebagai insinyur yang hebat, Kalifah meminta Ibnu Al Haytham untuk menanggulangi banjir
sungai Nil yang selalu terjadi. namun Ia mengalami kegagalan. Sebuah sumber menyebutkan
bahwa untuk menghindari hukuman berat dari al-Hakim ia kemudian berpura-pura sakit
ingatan, dan hanya dihukum penjara. Konon, di dalam penjara gelap yang disinar seberkas
sinar dari atas celah inilah ia mengamati berbagai fenomena optic.
Ibnu al-Haitsam nyatanya menghasilkan berbagai karya dalam bidang sains alam yang
sebagiannya masih bisa ditemukan hingga saat ini. Kecintaannya kepada ilmu telah
membawanya berhijrah ke Mesir. Selama di sana Ia melakukan beberapa penyelidikan
mengenai aliran Sungai Nil serta menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak.
"Ia menjelaskan bahwa penglihatan merupakan hasil dari cahaya menembus mata dari benda,
dengan demikian merupakan bantahan terhadap kepercayaan kuno yang mengatakan bahwa
sinar penglihatan datang dari mata."
"Ia menunjukkan bahwa wilayah kornea mata adalah lengkung dan dekat dengan
conjunctiva/penghubung, tetapi kornea mata tidak bergabung dengan conjunctiva”.
''Ia menyatakan bahwa lensa adalah bagian dari mata yang pertama kali merasakan
penglihatan.''
''Ia berteori mengenai bagai mana foto dikirim melalui saraf optik ke otak dan membuat
perbedaan antara tubuh yang bercahaya dan yang tidak bercahaya.''
Camera obscura juga membuktikan bahwa cahaya merambat dalam garis lurus secara
eksperimen. Camera Obscura atau pinhole camera adalah sebuah bilik gelap (bayt al-
Mudhlim) yang salah satu dindingnya dilubangi. Panorama dari luar bilik diproyeksikan
melalui lubang tersebut ke salah satu dinding dalam bilik. Kemudian seseorang yang ada
di dalam bilik akan menggambar hasil proyeksi tadi dengan proporsi yang tepat. Dengan
perangkat Camera Obscura ini pulalah Ibn al-Haytham mengamati fenomenda gerhana
matajari dengan sangat mudah.