Anda di halaman 1dari 10

TUGAS SURVEI RUTE

Review Buku Surveying

Disusun Oleh :
Anjar Ilham
Herning Ivan S.
Yudha Noor R.
Rizqy Tri A.
Andi Hasta P.
Rizqa Dzulkafi M.
Hilmy Fauzan
Amalia Tiera S.
Sesar Andi P.
Ayu Fitria
M. Amar F.
Lilis Widyaningsih
Ni Luh Kompyang S.
Akhlis Herin
Citra Amalia W.
David Muhammad Y.
Nani P. Magdalena

Departemen Teknik Geodesi


Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
17.1. General

Dalam pekerjaan survey untuk kegiatan konstruksi, melibatkan kegiatan berikut :

1. Membuat sebuah sistem untuk kegiatan stake out atau titik penanda lainnya, baik secara
horizontal maupun vertical.
2. Memberikan garis dan grade untuk menggantikan titik stake yang terganggu atau terhalang
oleh objek lain.
3. Membuat perhitungan untuk mengoreksi atau memonitor posisi dari bagian konstruksi
yang telah dibuat dan volume pekerjaan yang akan dan telah berlangsung sebagai dasar
penentuan biaya yang harus dikeluarkan.

Sebuah kegiatan konstruksi harus memiliki sebuah peta acuan yang dibuat dengan
melakukan survey topografi pada lokasi kegiatan konstruksi dan harus segera dilakukan setelah
proyek konstruksi disetujui. Untuk kegiatan survey topografi pada kegiatan konstruksi,
diperlukan jaringan titik control horizontal maupun vertical yang sekaligus mendukung
kegiatan konstruksi yang dilakukan. Oleh karena itu, seorang surveyor yang mengerjakan
survey topografi tersebut harus dapat membuat dan melakukan survey pendahuluan untuk
mendapatkan jumlah maksimum titik-titik control tersebut. Data – data dari desain kegiatan
survey yang akan dilakukan harus diintegrasikan ke dalam Sistem Informasi Geospasial untuk
mengubungkan kegiatan konstruksi yang dilakukan dengan data – data fasilitas yang telah ada
pada tempat (kota atau wilayah) konstruksi tersebut dikerjakan.

Perangkat seperti Total Station dan GPS banyak digunakan untuk menunjang kegiatan
survey konstruksi. Ada berbagai macam metode yang digunakan dalam survey konstruksi,
yang berbeda untuk setiap tipe, lokasi, dan ukuran pekerjaan dari struktur kostruksi yang
dikerjakan. Kegiatan survey konstruksi banyak ditentukan dari tingkat kredibilitas seorang
surveyor dalam memberikan informasi yang akurat dalam sebuah peta yang dibuat.

17.2. Alignment

Patok (stake) dibagi menjadi dua yaitu :

1. Temporer (sementara)
Patok ini berada di ujung dari struktur yang diusulkan sebagai acuan kasar dari pekerjaan
penggalian. Diluar daerah penggalian mungkin terjadi gangguan namun bisa dijadikan
sebagai stasiun permanen. Stasiun pemanen seharusnya tereferensi dengan baik ke patok
referensi.

2. Permanen
Patok ini disebut foresight digunakan sebagai orientasi dari pengukuran dengan
menggunakan theodolite atau alat ukur lainnya.

Patok lainnya berada di garis-garis penting untuk menandai batas pekerjaan dengan baik.
Jumlah patok seharusnya cukup untuk mencakup semua pekerjaan, tidak membingungkan, dan
mudah dipahami.

Pada beberapa kondisi, garis dan kemiringan lebih mudah ditandai dengan menggunakan
batter board dibandingkan dengan menggunakan patok. Batter board adalah papan yang
menghubungkan dua pos horizontal. Kawat diantara dua batter board mendefinisikan garis dan
kemiringan. Garis ini merupakan garis acuan untuk alignment dan kemiringan antara stasiun
survey.

17.3. Grade

BM didirikan di dekat lokasi yang aman yang terhindar dari halangan, baik dari BM itu
sendiri, maupun lokasi di sekeliling BM. BM harus diperiksa lagi untuk mendeteksi adanya
gangguan. BM dapat dilakukan konstruksi.

Kemiringan dan elevasi didefinisikan di atas tanah melalui stake out. Kemiringan bisa
jadi sama atau tidak sama stake outnya di setiap desain jalan.

Stake kemiringan terdiri atas :

1. Pusat yang digerakkan dengan tanah

2. Elevasi diperoleh di bagian atas pusat galian / timbunan.

3. Nilai akhir dihitung secara keseluruhan dan fraksi unit.

4. Bagian pusat untuk stake kemiringan dan stake datar.

Engineer memiliki kemampuan untuk melakukan setting papan kerangka atau alat lainnya
dalam bidang stake out, galian, dan timbunan.
17.4. Alignment and grade by Total Station and GPS

Ketika konstruksi layout diukur menggunakan theodolit dan pita ukur, perataan dapat
ditentukan dilapangan dengan pengukuran langsung dari center line highway ini berrarti center
line, side line dan properti line harus diprioritaskan (lebih teliti) untuk mengatur patok dan
kerangka jalan (batter board). Prosedur ini memiliki keuntungan dan kerugian, keuntungannya
dalah dapat menyediakan check untuk perhitungan pengukuran dan melengkapi bukti bahwa
struktur desain dibangun berdasarkan titik kontrol dasar dilapangan. Selain itu batter board
digunakan untuk membuat pelurusan bangunan dengan diberikan tali yang dihubungkan dari
kayu yang ada disusdut-sudut bangunan. Unutk kerugiannya adalah prosedur ini menghabiskan
waktu, mahal, kebanyakan titik dalam proses inisialisasi akan hilang dan kemudian akan
diganti titik baru untuk layout akhir. Menggunakan total station dan GPS akan menghilangkan
kerugian dan memfasilitasi untuk konstruksi layout.

Total Station

Menggunakan sistem, dengan bacaan yang menampilkan arah, jarak dan data lainnya dari
tracking mode serta data collector yang berhubungan dengan koordinat geometri, membuat
layout konstruksi dari lokasi titik kontrol point acak yang memungkinkan. Untuk melakukan
operasi ini, titik kontrol poin vertikal dan horizontal ditempatkan pada lokasi yang sesuai denga
layout. Lokasi ini dapat diluar area konstruksi tapi tetap harus memiliki visibilitas yang baik.
Semua titik kontrol harus memiliki koordiat dan pharus masuk pada jaringan survei. Hal itu
juga memberikan keuntungan untuk elevasi pada titik kontrol sehingga akurasi dapat terpenuhi

Kerangka konstruksi dengan GPS

Kinematik dan statik GPS diadaptasi untuk survey konstruksi pada sistem ini. Kinematik GPS
digunakan untuk inisialisai.

Untuk kinematik , metode on-the-fly dilakukan dengan prosedur yang sama kecuali dengan
minimal 2 instalasi. Setidaknya diketahui tiga titik elevasi orthometrik yang diamati supaya
ketinggian dapat digunakan untuk kontruksi. Koreksi geoid tidak dibutuhkan dan ketinggian
dimodelkan pada bidang miring di lokasi survey. Metode ini dilakukan untuk proyek kecil.
Untuk proyek besar, data harus diunduh dan diproses dengan koreksi geoid sebelum dilakukan
proses penimbunan dan penggalian.

Yang mempengaruhi tata letak konstuksi pada survei GPS kinematis adalah multipath error
yang disebabkan oleh oleh adanya penghalang saat sinya ldipantulkan dan dibiaskan, sehingga
perlu dihindari untuk area seperti bangunan, dinding, tinag transmisi daya, dan daerah
penggalian.

Metode penentuan lokasi konstruksi dilakuakn dengan menggunakan Total Station atau GPS
sesuai dengan jenis dan kebutuhan dari pekerjaan. Namun untuk beberapa kasus metode ini
dikombinasikan .

17.5. Lesser alignment and levelling equipment for contruction layout

Laser beam digunakan untuk keperluan DEM, beam memodullasi sinar kedalam
pengukuran jarak, menambahkan rentang pada instrument secara substansial . sinar laser
termasuk monokromatik , dengan kolimasi tinggi , jadi beam menyebar sedikit sesuai dengan
jarak dari generator ke target.

Diode laser dapt ditangkap langsung oleh lensa mata.diode lser dapat dikontol oleh
intensitas regulator dengan cepat. Total station dilengkai oleh diode lase, intensitas regulator ,
batrey .dalam telescope , laser beam difokuskan pada retikula yang membentuk garis silang.
Laser beam melewati beam splitting cube secara langsung pada laser disepanjang axis pada
telescope. Filter pada telecope memiliki beam terbatas pada project cross yang mana dapat
membawa focus ke targer dengan memfocuskan telecope pada target.diode juga dapat
digabungkan dengan level dan optical plumet.

Single beam laser dapat melihat target pada pencahayaan endah , pada kondisi ersebut
, aligment dapat diterima pada intermediate point dengan memindahkan target project cross
ketengah. Laser beam dapat diperhitungkan pada inklinasi dan digunakan sebagai level beam
dari sinar. Untuk beda tinggi graduated road akan menggunakan target yang dapat berpindahh
dengan verniear. Operator akan membaca rod kedalam hitungan perataan dengan skala.
Stabilitas instrument sangat penting karena dalam pengukran membutuhan senering.

Pengaplikasian teknologi laser pada peralatan survey , single beam tterpasang di


peralatan theodolite elektris yang memiliki grakan vertikal dan horizontal.

Ada sebuah telescope yang terpasang pada alat untuk memudahkan pengguna
mengarahkan laser ke objek yang akan diukur.

Laser memiliki diameter asli 0.016m . semakin jauh laser maka diameter lase akan
semakin membesar
1km= 0.062m , 8km = 0.5m

Peralat dengan laser ini dapat digunakan untuk memudahkan pengukuran azimuth ,
kontrol kemiringan pipa , dan kontrol pengerukan.

Contoh sederhana dari pengaplikasian operasi grade adalah pada pekerjaan suatu lereng
pada area tertentu yang hendak dibuat datar dengan elevasi tertentu. Anggap laser dipasang di
dekat area yang hendak dibuat lereng, didatarkan, dan dibaca sudah berada di dekat suatu bench
mark. Pembacaan pengukuran ini menghasilkan ketinggian dari level laser di atas datum. Jadi
area yang hendak digali dapat dihitung. Misal untuk galian 1.84 m dibawah bidang horizontal
laser, maka letak pisau alat grader harus berada di 1.84 m di bawah bidang laser. Alat dan
mesin untuk menunjang pekerjaan dengan laser ini sudah banyak dibuat untuk berbagai
keperluan dan tujuan.

Sensor mempunyai deteksi jarak 0.05 m(0.164ft) dan deteksi presisi 0.5mm-1.3
mm(0.003 – 0.005ft). Sensor ini mempunyai indikasi audiovisual apakah sensor yang dipakai
adalah sensor tinggi, sedang, atau rendah dijelaskan pada gambar 17.9c . ketika beam
mencapai jarak 0.05 m, sensor berbunyi beep, sampai ke rambu kemudian operator membuat
perhitungan presisi hingga ukurannya di dapat. Sensor menterjemahkan bacaan pada rambu
yang terdapat pada rambu yang terdapat skala bacaan sendiri. Jika rambu didirikan diatas BM
yang diketahui ketinggiannya pembacaan rambu ini dapat diketahui ketinggian instrument dan
menghasilkan bidang referensi yang selanjutnya dapat dilakukan proses stake out.

Pengukuran kemiringan dan pelurusan dengan peralatan laser prinsipnya adalah bidang
bidik laser menggantikan garis bidik sipat datar dan sinar laser menggantikan benang silang

17.6. Precision

Untuk pekerjaan penggalian saja, elevasi yg digunakan biasanya mendekati 3cm (0.1ft).
Namun untuk survey titik dalam pekerjaan konstruksi, elevasi hingga 3mm (0.01ft) sudah
cukup presisi. Pada allignment ketika ketelitian mencapai 3mm(0.01ft) sudah mengakomodasi
segala macam pekerjaan konstruksi namun ketelitian yg lebih baik kadang diperlukan.

Dalam pekerjaan di Amerika, masih cukup umum digunakan satuan kaki (ft) dan
desimal dalam kaki(ft). Ataupun dalam inci dan fraksi inci. Hal ini disebabkan satuan metrik
belum secara resmi diwajibkan di Amerika. Biasanya pengukuran dilakukan dengan ketelitan
0.02 sampai 0.01 ft atau 1/4 sampai 1/8 inci sudah sangat cukup. Namun untuk beberapa jenis
konstruksi seperti gedung dan jembatan menuntut ketelitian hinggan 0.005 ft atau 1/16 inci.
Perlu dipahami bahwa 1/8 inci =~ 0.01 ft =~ 3mm.

17.9. Railroads

Survei konstruksi untuk jalan kereta sama seperti survei pada jalan tol. Kontruksi
berprioritas pada lokasi as jalan, untuk menentukan kembali pancang yang hilang, pusat kontrol
stasiun tereferensi, lubang terowongan ter stake out, pancang lereng sudah disiapkan, dan garis
serta kemirinan struktur di bangun di atas tanah. Ketika penilaian awal sudah selesai, tahap
akhir pemancangan adalah menyiapkan kemiringan pada tepi luar dari tubuh jalan, sebagai
acuan dalam pemangkasan pada lereng.

Ketika tubuh jalan sudah di tentukan kemiringan nya, perataan dilakukan secara presisi
dengan mengukur pancang sepanjang as jalan pada semua stasiun. Biasanya digunakan pada
bagian sta lengkung horizontal dan vertical. Sebuah garis tambahan yang berubungan disiapkan
pada salah satu dari sisi jalan yang mungkin 1m dr usulan garis pada rel.

17.10. Sewers and pipelines

Center line dari pipa pembuangan yang akan dibuat diletakkan di tanah dengan patok
atau tanda lainnya biasanya pada interval 15m atau 50 kaki dimana tingkatannya seragam dan
mendekati 3m atau 10 kaki pada kurva vertikal. Pada salah satu sisi garis, dibuat jarak yang
cukup dari garis tersebut untuk mencegah gangguan akibat penggalian, garis paralel dari pusat
telah diletakkan, dengan pusatnya pada interval yang sama selama masih berada dalam Center
Line.

Ketika cabang telah digali, batter boards di set melintasi cabang pada interval tertentu
digunakan untuk penentuan titik stasiun. Bagian atas papan di set pada kesuluruhan angka yang
tetap dengan satuan desimeter atau kaki diatas kebalikan pipa pembuangan (di dalam
permukaan dari bagian bawah pipa pembuangan), dan tongkat pengukur dengan panjang yang
sam disiapkan. Paku ditancapkan pada pojok atas dari tiap batter board untuk menentukan
garis. Dengan pipa pembuangan diletakkan, kawat diregangkan dengan kuat diantara paku –
paku, dan pada akhir dari tiap bagian dari pipa ditetapkan jarak yang tepat dimana ditentukan
dan diukur menggunakan tongkat ukur.

Sedangkan untuk pipa saluran, prosedurnya hampir sama dengan pipa pembuangan,
namun interval dari angka titik pusatnya / batter board – nya lebih besar, dan peletakkan pipa
pada angka yang tepat tidak begitu dibutuhkan.

Pada kedua pipa pembuangan dan pipa saluran, luas dari penggalian padatanah dan batu
diukur pada parit (saluran air), dan volum dari tiap kelas penggalian dihitung dan disesuaikan
untuk pembayaran pada kontraktor.

Gambar 1. Saluran Pipa Pembuangan

17.14. Buildings

Awal dari penggalian, pojok bangunan ditandai Garis bidik didirikan dan referensi dari
setiap sisi bangunan dan garis kolom, terutama as dari tembok atau kolom. Papan batas diset
ujung dari luar bangunan kira – kira 1 m atau 3 ft diluar penggalian. Jika izin lahan, yang
terpenting dari semua batas diatur pada elevasi yang sama, Pada beebrapa kejadian ujung yang
berlawanan dari garis yang diberikan bagiannyadiatur pada ketinggian yang sama sehingga
dibuat kawat sehingga pada ketinggian yang sama . Ketika papannya dipaku pada titiknya,
paku diarahkan ke tiap pusat pada papan pada garis bangunan dimana diidentifikasi dengan
theodolit. Garis kayu direnggangkan di antara dibalik papan batas. Mendefinisikan kedua garis
dan kelas dan pengukuran dapat dibuat tepat oleh pekerja penggalian. Pengaturan bentuk dan
menyelaraskan batu dan batas, jika jarak antara papan batas cukup besar dimana lengkung dari
garis kayu cukup besar, kelasnya harus diambil pendekatannya saja. Alat laser alligment and
leveling menyediakan substitusi sempurna untuk garis string dan dapat diadaptasi untuk
mendirikan garis dan tingkatan menggunakan peralatan ini mudah ketika halangan
menghalangi pemasangan dan menggunakan papan batas

Ketika penggalian selesai, nilai untuk kolom dan dinding kaki diberi dengan nilai ketinggian
atas lantai. Garis untuk pondasi dijaga oleh papan yang lebih baik di bagian bawah penggalian.
Posisi masing-masing kolom atau dinding ditandai terlebih dahulu di pijakan, dan ketika balok
beton, anggota baja, atau pemasangan batu pertama telah ditempatkan di pijakan, penjajaran
dan kelasnya diperiksa secara langsung.

Pada seting untuk dinding beton, bagian bawah sejajar dan tetap di tempat sebelum bagian atas
sejajar. Seperti sebelumnya, perangkat penyelar

asan dan perataan laser juga dapat digunakan pada tahap ini untuk menetapkan garis dan kelas.

demikian pula, pada setiap tingkat floror garis-garis dan kelas pengatur diatur dan diperiksa,
kecuali bahwa, untuk pertanian baja prefabrikasi, struktur secara keseluruhan dilewatkan
dengan sarana instrumen stasiun total, theodolite, atau sinar laser yang dilemparkan pada setiap
detik atau ketiga. Semua data disimpan dalam pengumpul data yang dilengkapi dan disimpan
dalam buku lapangan yang digunakan terutama untuk tujuan, terutama melalui sketsa.

Bagaimanapun konstruksi yang besar, diseleksi dengan titik yang dicek dengan pengukuran
total station, plum lines, optical plummet, plumbed laser beam, plumbed laser plane, theodolite,
atau ketinggian. BM di cek untuk mendeteksi distribusi.

17.16. As Built Survey

As Built Survey merupakan penyelesaian project kontruksi yang dilakukan dengan


tujuan merekontruksi titik-titik kontrol horizontal dan vertikal serta lokasi semua struktur dan
perbaikan kontruksi. As Built Survey seharusnya dilakukan setelah kontruksi jalan raya, jalur
kereta api, bandara, bangunan, bendungan, dan fasilitas bawah tanah. As Built Survey terdiri
dari penelusuran centre line, pengaturan monumen permanen pada kontrol point. Data tersebut
kemudian diplot pada peta untuk menyediakan data permanen. Teknologi GPS, Total Station,
dan Fotogrametri dapat digunakan untuk membantu penentuan kontrol point dan akuisisi data
untuk menentukan As Built. Saat ini kendaraan dikombinasikan dengan GPS serta teknologi
INS (Intertial Surveying System) dan sesor Fotogrametri (CCD kamera) untuk menentukan
posisi secara realtime serta mampu ditentukan rute perjalanan yang kemudian diintegrasikan
menjadi sebuah peta. Kombinasi sistem ini memiliki potensi sebagai As Built Survey.

Anda mungkin juga menyukai